Definisi Eugenius IV dibuat sebelum penemuan Dunia Baru

Terima kasih untuk pertanyaan anda. Kegagalan untuk mengerti – atau lebih tepatnya untuk percaya – bahwa pernyataan-pernyataan dogmatis adalah kebenaran-kebenaran yang diwahyukan oleh Kristus tampaknya merupakan masalah yang konsisten pada zaman ini. Harus dimengerti bahwa khazanah Iman berakhir dengan kematian Rasul terakhir.

Paus St. Pius X, Lamentabili, Kesalahan-Kesalahan Para Modernis #21: “Wahyu, yang merupakan objek dari iman Katolik, tidak berakhir dengan para rasul.” – Dikutuk

Hal ini berarti bahwa sewaktu seorang Paus mendefinisikan sebuah dogma dari Takhta Petrus ia tidak membuat dogma itu benar, tetapi ia menyatakan apa yang sudah benar, apa yang sudah diwahyukan oleh Kristus dan disampaikan kepada para Rasul. Jadi, sewaktu Paus Eugenius IV mendefinisikan bahwa semua orang yang mati sebagai pagan, Yahudi, dst. binasa (pada abad ke-15) definisi ini benar sejak kematian dari Rasul yang terakhir dan tidak akan pernah dapat berubah karena definisi ini disampaikan oleh Kristus. Tiada informasi baru yang dapat mengubah kebenaran dari pernyataan ini. Jadi, penemuan Dunia Baru oleh Columbus sama sekali tidak mengubah apa-apa. Andaikata seseorang dapat diselamatkan tanpa Iman Katolik oleh karena ketidaktahuan, maka Yesus Kristus tidak akan telah mengizinkan Paus Eugenius IV untuk mendefinisikan hal ini sebagai suatu dogma, tetapi kenyataannya Ia mengizinkannya. Inilah pula mengapa, seperti yang dibuktikan di dalam bagian 25 dari buku kami tentang topik ini, St. Fransiskus Xaverius dan St. Isaac Jogues – yang hidup setelah Columbus – sepenuhnya yakin bahwa semua orang pagan yang berada di dalam ketidaktahuan binasa jika mereka tidak dibawa ke dalam Gereja Katolik. Orang-orang yang bermasalah dengan hal ini sederhananya tidak percaya akan Infalibilitas Kepausan; mereka tidak percaya bahwa Allah memantau definisi-definisi Kepausan ini. Mereka ini termasuk CMRI, SSPX, SSPV, dsb.