^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
“Vatikan ubah pendapat, setujui imam pro-homoseksual sebagai dekan teologi pada sekolah tinggi Italia”
“Vatikan telah menyetujui seorang imam untuk menjadi dekan teologi di Sekolah Tinggi Filsafat-Teologi di Brixen, kurang dari satu tahun setelah Vatikan menolak imam itu untuk posisi yang bersangkutan, akibat pandangan heterodoksnya tentang homoseksualitas.
Dalam serangkaian pos pada 3 April, diumumkan bahwa Pastor Martin Lintner akan mengambil peran sebagai dekan teologi di Sekolah Tinggi Filsafat-Teologi (STFT) yang berpengaruh di Brixen mulai 1 September, tempat dirinya telah mengajar teologi sejak 2009 dan menyuarakan dukungannya untuk hubungan homoseksual.
Uskup Ivo Muser dari Keuskupan Bozen-Brixen setempat, yang juga rektor agung universitas tersebut, menulis bahwa pengumuman itu merupakan ‘kabar baik bagi keuskupan dan universitas kami.’
Dukungan itu datang dari Dikasteri Vatikan untuk Kebudayaan dan Pendidikan, yang mengawasi penunjukan posisi semacam itu. Dipimpin oleh Kardinal José Tolentino de Mendonça sejak September 2022 -- seorang uskup Portugis yang telah menikmati pengangkatan tinggi di Kuria Roma di bawah kepemimpinan Paus Fransiskus -- dikasteri sebelumnya memveto penunjukkan Lintner sebagai dekan pada Juli 2023.
Lintner telah tercatat heterodoks dalam ajaran moral Katolik: termasuk mengadvokasi perubahan dalam ajaran dan praktik Katolik terkait homoseksualitas.
Pada tahun 2020, para uskup Austria meminta penyusunan sebuah buku berjudul ‘The Benediction of Same-Sex Parterships’ ('Pemberkatan Kemitraan Sesama Jenis'). Lintner menyumbangkan satu bab kepada buku tersebut.
Menyusul komentar Paus Fransiskus pada tahun 2020 yang mendukung serikat sipil homoseksual, Lintner memuji Sri Paus atas komentar-komentarnya. Berbicara kepada media berita para uskup Jerman, Lintner berkata bahwa Fransiskus pada waktu itu sedang mengemukakan pendapat pribadinya, tetapi pendapat pribadinya itu juga merupakan ‘indikasi bahwa sedang terjadi pemikiran ulang pada tingkat magisterium gerejawi tentang perkara ini.’
Melanjutkan komentar-komentarnya, Lintner menegaskan bahwa Gereja harus menyadari bahwa dalam ‘perspektif' saat ini dan menimbang ‘eksegesis’ alkitabiah zaman ini, Gereja ‘tidak dapat lagi menjadi dasar untuk mengutuk hubungan sesama jenis’.
‘Jelas bahwa pengutukan tanpa syarat terhadap hubungan homoseksual sebagai dosa, bukanlah kata-kata terakhir Gereja pada perkara ini,’ ia berkata demikian, menentang ajaran Gereja Katolik dan wahyu ilahi.
Gereja Katolik mengutuk aktivitas homoseksual dengan berkata bahwa perbuatan homoseksual itu ‘tidak baik,’ berdosa berat, dan merupakan ‘dosa yang berteriak ke surga,’ sesuai dengan Kitab Suci dan Tradisi Gereja yang konstan ....
‘Penilaian pribadi hati nurani tetap menjadi otoritas terakhir,’ ujar Lintner, mengacu pada argumen-argumen andalan utama Amoris Laetitia. Amoris Laetitia ini omong-omong adalah sebuah dokumen yang bagian-bagiannya tentang menerima berkomuni kaum bercerai dan ‘menikah kembali’, juga diusulkan Lintner dengan penuh semangat supaya dimasukkan ke dalam Katekismus.
Radio Vatikan menerbitkan sebuah artikel di situs internetnya (artikel tersebut sejak saat itu telah dihapus), yang merangkum pernyataan Lintner baru-baru ini tentang homoseksualitas, disertai gambar besar dua wanita berciuman. Di tengah-tengah kehebohan akibat gambar dan artikel tersebut, gambar itu dihapus dalam waktu seminggu, penyunting situs internet edisi Jermannya mengatakan, bahwa mempublikasikan komentar Lintner 'bukanlah skandal'.
Seturut laporan Maike Hickson pada tahun 2016, Lintner dan rekan-rekan teolognya juga berargumen mendukung Amoris Laetitia penuh semangat, dan menyatakan bahwa tidak ada 'situasi irregular' yang dapat dianggap sebagai dosa berat.”
Artikel-Artikel Terkait
Terimakasih atas artikelnya, saya semakin mengerti perjalanan kerajaan raja salomo
Novriadi 3 mingguBaca lebih lanjut...Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Since your comment is written in English, we are responding in English and including a translation in Indonesian. However, we would recommend that you write us in Indonesian instead, if...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo – memang benar bahwa orang hendaknya mengasihi orang lain dan menjaga ciptaan Allah. Namun, yang terutama, kita pertama-tama harus mengasihi/mencintai Allah. Sangat amat penting pula, terutama pada zaman kita,...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Misteri Terang itu datangnya dari Yohanes Paulus II. Dia ini seorang Anti-Paus dan pemurtad masif. Rosario orisinal yang diberikan oleh Santa Perawan Maria adalah 15 dekade dengan Misteri-Misterinya...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...peristiwa terang kenapa tidak ada dalam pembahasan artikel ini?
devie 4 bulanBaca lebih lanjut...Allah Maha Besar melalui Putranya Yesus Kristus dan Bundanya Maria ..Melakukan muzizat menunjukan Betapah Besarnya dan Baiknya Allah..Kita manusia harus berbuat baik satu dengan yang lain dan alam sekitar serta...
fidelis Budi Suryanto 4 bulanBaca lebih lanjut...Are the FSSP and SSPX right on the sacraments?
Petrus Fiter Panco 4 bulanBaca lebih lanjut...Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 6 bulanBaca lebih lanjut...