St. Tomas Menolak “Ketidaktahuan Tak Teratasi”

Sangat penting juga untuk dikemukakan bahwa meskipun St. Tomas Aquinas berpendapat secara salah tentang pembaptisan keinginan, dia memegang dogma Di Luar Gereja Tidak Terdapat Keselamatan dan menolak bidah zaman modern bahwa orang-orang dengan “ketidaktahuan tak teratasi” tentang Yesus Kristus bisa selamat. Pada banyak tempat, St. Tomas membahas langsung perkara orang-orang yang berada dalam “ketidaktahuan tak teratasi”.

St. Tomas Aquinas, De Veritate, 14, Artikel 11, ad 1: Penolakan- “Ada kemungkinan seseorang bisa saja dibesarkan di dalam hutan; atau di antara serigala; orang semacam itu tidak bisa secara eksplisit mengetahui apa-apa tentang iman. St. Tomas menjawab – Ciri khas Penyelenggaraan Ilahi adalah memperlengkapi setiap orang dengan segala sesuatu yang diperlukan untuk keselamatan … asalkan dari pihak orang itu, tidak ada rintangan. Jika ada orang yang mencari kebaikan dan menjauhi kejahatan, dengan bimbingan akal kodrati, Allah entah akan menggunakan ilham batin untuk mewahyukan hal yang harus dipercayai kepada orang itu, atau akan mengutus pengkhotbah iman kepadanya …”[1]

St. Tomas Aquinas, Sentence, II, 28, Pertanyaan 1, Artikel 4, ad. 4: “Jika seorang manusia yang terlahir di antara bangsa barbar, melakukan yang mampu dia lakukan, Allah sendiri akan memperlihatkan kepada orang itu yang diperlukan untuk keselamatan, entah dengan ilham atau dengan mengutus seorang guru kepadanya.”[2]

St. Tomas Aquinas, Sentence, III, 25, Pertanyaan 2, Artikel 2, solute. 2: “Jika seorang manusia tidak memiliki seseorang untuk mengajarnya, Allah akan menunjukkan kepadanya, kecuali dia secara bersalah berharap untuk tetap berada di tempat dia berada.”[3]

Di dalam Summa Theologica, St. Tomas kemudian mengajarkan kebenaran bahwa semua orang yang berada di atas usia akal wajib mengetahui misteri-misteri utama tentang Kristus untuk keselamatan tanpa pengecualian ketidaktahuan.

St. Tomas Aquinas, Summa Theologica: “Sesudah diwahyukannya rahmat, baik orang terpelajar maupun sederhana wajib mengakui iman eksplisit akan misteri-misteri Kristus, terutama sehubungan yang diselenggarakan di seluruh Gereja, dan yang diproklamasikan secara publik, seperti pasal-pasal yang mengacu kepada Penjelmaan yang sudah kami bicarakan di atas.”[4]

St. Tomas Aquinas, Summa Theologica: “Dan dengan demikian, sekali rahmat sudah diwahyukan, semua orang wajib mengakui misteri Tritunggal dengan iman eksplisit.”[5]

Oleh karena itu, St. Tomas, seperti semua bapa Gereja, menolak bidah modern “ketidaktahuan tak teratasi” menyelamatkan orang-orang yang meninggal sebagai non-Katolik. Spekulasi dan ajarannya yang salah tentang pembaptisan darah/keinginan hanyalah berkenaan dengan para katekumen. Dan poin ini benar-benar memperlihatkan ketidakjujuran para bidah modern, yang gemar mengutip St. Tomas Aquinas tentang pembaptisan keinginan untuk entah bagaimana membenarkan ide bidah mereka bahwa para anggota agama sesat dapat diselamatkan oleh “pembaptisan keinginan”.

Catatan kaki:

[1] Dikutip oleh Romo Jean-Marc Rulleau, Baptism of Desire {Pembaptisan Keinginan}, hal. 55-56.

[2] Dikutip oleh Romo Jean-Marc Rulleau, Baptism of Desire {Pembaptisan Keinginan}, hal. 55.

[3] Dikutip oleh Romo Jean-Marc Rulleau, Baptism of Desire {Pembaptisan Keinginan}, hal. 55.

[4] St. Thomas Aquinas, Summa Theologica, Bagian II-II, Pertanyaan 2, Artikel 7.

[5] St. Thomas Aquinas, Summa Theologica, Bagian II-II, Pertanyaan 2, Artikel 8.