^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Uskup Suci Pembaptis Raja Pertama Negeri Prancis - Santo Remigius
Santo Remigius, Uskup Agung Remensis (Reims, Prancis)
1 Oktober
Kelahiran Santo Remigius penuh mukjizat. Orang tuanya, Emilius, Komes dari Laudunum (Laon, Prancis), dan Selina, sudah lanjut usia dan tidak menyangka-nyangka akan punya anak lain, selain kedua anak yang sudah diberikan Penyelenggaraan Ilahi kepada mereka. Seorang rahib suci buta bernama Montanus, lebih menderita akibat keadaan menyedihkan agama Kristiani di Gereja-Gereja Galia (Prancis) ketimbang cacatnya itu, menerima firman dari Surga tiga kali. Ujar firman yang diterimanya, ia harus membawa kabar bahwa pasutri itu akan mendapat seorang anak laki-laki yang akan menjadi terang bangsa Franka, bangsa penakluk baru. Anak laki-laki itu akan merebut bangsa tersebut dari penyembahan berhala, lubang kelam tempat mereka dahulu terjerumus dalam-dalam.
Rahib Montanus mengunjungi orang tua Santo Remigius
Maka sang rahib datang bertemu dengan Emilius dan Selina, memberitakan mereka tentang kabar gembira itu dan memberi tahu mereka supaya mereka meyakini kabar yang bertentangan dengan segala akal manusia itu, bahwa ketika tiba waktu si anak menyusu, sang rahib akan datang berjumpa dengan mereka kembali, bahwa Selina akan membasuh mata rahib itu dengan air susunya dan bahwa dengan demikian akan pulih penglihatannya. Setiap pasal pada prediksinya itu pun tergenapi. Selina melahirkan Santo Remigius; kendati sudah tua, ia mengasuh Santo Remigius dengan air susunya sendiri, dan Montanus, ketika matanya dibasuh, segera pulih penglihatannya, seperti prediksinya itu.
Remigius segera disekolahkan sejak dini. Begitu besar kemajuannya, baik dalam ilmu agama maupun sekuler serta amal kebajikan Kristiani, sehingga di usia 20 tahun, Remigius dipaksa, kendati ia melawan sekuat tenaga, untuk menerima jabatan Keuskupan Agung Reims menyusul kematian Bonadus. Secercah cahaya yang tampak pada dahinya, beserta urapan surgawi yang meminyaki serta menguduskan kepalanya, membuat orang melihat bahwa pemilihannya itu datangnya dari Allah. Namun, orang menjadi semakin meyakini itu oleh sebab cara Remigius melaksanakan tanggung jawab yang sedemikian pentingnya itu. Sebab, belum dilimpahkan tanggung jawab itu saja, sudah dipenuhinya segala kewajibannya dengan sangat baik. Dia rajin menghadiri doa-doa malam, selalu konstan dan penuh perhatian dalam doa, selalu cermat dalam mengajar para umatnya dan mendatangkan keselamatan bagi mereka, penuh kasih kepada kaum miskin, orang dipenjara dan orang sakit, ketat tapanya, sederhana, suci, rendah hati, bijak, berkepala dingin, tidak pernah terbawa amarah, dan mudah memaafkan orang yang menghinanya.
St. Remigius Dikonsekrasi Menjadi Uskup
Karunia mukjizat yang dia dapat dari Allah semakin mengangkat kekudusannya yang gemilang itu. Pada kunjungan-kunjungannya di Chaumicy, ia menyembuhkan dan membebaskan orang buta, yang sejak lama dirasuki roh jahat. Tak punya minyak suci untuk merayakan upacara Pembaptisan bagi orang terkemuka yang sekarat, ia tiba-tiba mendapatkannya dari langit; minyak itu begitu berkhasiatnya, sehingga mendatangkan kesehatan bagi jiwa si sakit, dan memulihkan kesehatan badannya. Dengan kehadirannya, kebakaran besar yang membawa ancaman kehancuran total kota Reims pun menjadi terkendali.
Keajaiban terbesar Santo Remigius tentu saja adalah berkonversinya Klodovikus (Klovis) dan bangsa Franka. Pangeran yang dahulu merampas tanah Galia dari bangsa Romawi & yang ditakdirkan oleh Allah sebagai pendiri monarki Kristiani terindah di dunia itu, masih pagan; namun, dia tidak menganiaya orang-orang Kristen. Dia bahkan menghormati para uskup serta para imam kota-kota yang didudukinya, atau yang tunduk kepada kekuasaannya.
Raja Klodovikus dan Klotilda, Permaisurinya
Klodovikus memperistri Klotilda, putri Kilperikus, saudara laki-laki Gondebadus, Raja Burgundia. Dalam menjalin ikatan pernikahan itu, Klodovikus berjanji bahwa dirinya akan menganut agama Kristiani yang dianut oleh Klotilda. Klotilda sering mendesaknya supaya menunaikan janjinya itu; ditepatilah janji tersebut usai kemenangannya pada Pertempuran Tolbiakum melawan bangsa Jerman berkat kuasa nama Yesus Kristus yang dipanggilnya. Paduka Ratu bersukacita ketika mendapat kabar keberhasilan dan perubahan diri suaminya; dan memberitahukan hal itu kepada Santo Remigius, dan memohon orang kudus itu untuk segera pergi ke istana demi mewujudkan dambaan yang tercetus dari rasa takut dan gairah akan kemenangan dan supaya Klodovikus dipersiapkan menyambut Pembaptisan. Ketika bertemu Klodovikus, Santo Remigius menjumpainya sudah mendapat beberapa ajaran dari Santo Vedastus, orang kudus yang telah didatangkan Sri Raja ke kota Tullum (Toul) untuk menjadi katekisnya. Santo Vedastus berhasil mencelikkan mata Klodovikus dan mengungkapkan padanya keunggulan serta kekudusan misteri-misteri agama kita.
Malam menjelang pembaptisan Klodovikus, Santo Remigius datang bertemu Sri Raja di istananya, dan usai membimbingnya beserta Sri Ratu serta sejumlah besar pangeran dan perwiranya masuk Kapel Santo Petrus, Santo Remigius pun membuat ceramah yang hebat tentang keesaan Allah, kesia-siaan berhala, penjelmaan sang Sabda yang kekal, Penebusan umat manusia, Pengadilan Terakhir, Firdaus bagi orang benar dan Neraka bagi orang fasik. Lalu, kapelnya pun menjadi penuh cahaya dan harum semerbak yang tak terungkapkan. Di situ juga orang mendengar suara dari Surga yang berkata:
Wajah orang kudus itu menjadi begitu gemerlap. Sri Raja, Sri Ratu serta semua bangsawan laki-laki maupun perempuan, tunduk berlutut. Santo Remigius menyuruh mereka bangkit dan memprediksikan besarnya masa depan para raja Prancis, kalau mereka setia kepada Allah dan tak melakukan sesuatu pun yang tak pantas bagi keluhuran mulia para raja Kristiani.
Besok hari, Klodovikus berjalan ke gereja Santa Perawan Maria (Notre-Dame dalam bahasa Prancis), menyeberangi jalanan yang dihiasi alas karpet. Sesampainya Klodovikus pada bejana pembaptisan, Santo Remigius berkata kepadanya:
Usai memberi beberapa wejangan karena tiba saatnya menyucikan air pembaptisan, ternyata minyak Krismanya tidak ada, karena imam yang membawa minyak itu tidak bisa lewat akibat kerumunan orang. Menghadapi kebutuhan mendesak itu, Santo Remigius menengadah ke langit dan meminta Allah supaya sudi menyediakan kekurangannya. Pada saat itu juga, seekor burung merpati, lebih putih dari salju, turun dari atas membawa tabung kapsul penuh minyak surgawi yang diracik oleh para malaikat pelayan. Oleh burung merpati itu, dibawanya tabung tersebut ke genggaman tangan sang Prelat suci, Santo Remigius. Takjub, Santo Remigius menerimanya dan bersyukur, lalu menuangkan sebagian pada bejana pembaptisan dan kemudian mengurapi kepala Sri Raja. Pada saat itu juga, burung merpati itu terbang dan menghilang; namun tabungnya tetap tinggal dan itulah yang sekarang kita sebut dengan nama Ampula Suci (Sainte-Ampoule).
Ampula Suci
Kardinal Baronius mencatat bahwa selain minyak urapan pembaptisannya, Santo Remigius juga menganugerahkan kepada Sri Raja urapan rajani yang selalu digunakan untuk para raja Prancis secara terpisah dari minyak urapan pembaptisan mereka, dengan upacara agung penobatan mereka. Seperti itulah cara penggunaan minyak surgawi dari Ampula suci itu sampai sekarang, minyak yang sejak dua belas abad tidak pernah mengering maupun habis, dan yang dijaga dengan begitu mulianya dengan beberapa buah kunci di dalam biara Santo Remigius di Reims yang terkenal.[2]
Sejak itu, Raja bangsa Franka memberi penghormatan besar kepada Santo Remigius, yang dialihkannya senantiasa menuju kebaikan Gereja. Usai Kaisar Anastasius menjadikan Klodovikus sebagai patrisius (pejabat publik tinggi)-nya dan setelah mengirimkan benda yang dulu merupakan puncak ambisi bangsa Romawi, yaitu mahkota emas yang luar biasa berharga, beserta emblem jabatan patrisiusnya kepada Klodovikus, Santo Remigius menasihati Sri Raja supaya mengirim mahkota itu ke Roma supaya dihadirkan kepada Sri Paus, sebagai bukti bahwa dirinya sudah menjadi putra yang taat kepada Gereja. Hormisdas, Sri Paus pada waktu itu, menerima hadiah tersebut dengan sukacita luar biasa besar, dan tahu bahwa kepada Santo Remigiuslah Gereja berutang budi atas penaklukkan Kerajaan Prancis, Sri Paus menjadikan Santo Remigius sebagai legatusnya di seluruh daerahnya, dan memberikannya kuasa untuk menciptakan keuskupan-keuskupan baru di sana, sejauh yang dia anggap layak untuk membangun Iman dan Kekristenan.
Paus Hormisdas, yang dihadiahi mahkota emas Raja Klodovikus
Kita tahu dari Sidonius Apolinaris serta beberapa penulis, bahwa Santo Remigius adalah salah seorang cendekiawan terfasih dari abad-abad pertama, dan bahwa dirinya telah membuat beberapa komentar tentang Kitab Suci, yang penuh ajaran amat mendalam dengan gaya bahasa sangat lembut dan sangat tinggi …
Pada akhir masa hidupnya, beberapa bencana yang amat menyakitkan menimpa dirinya dan dia juga kehilangan penglihatannya; namun, tak bersusah hati atas penderitaannya itu, ia selalu bersyukur kepada Allah, dan memandang duka deritanya sebagai kebaikan-kebaikan besar, yang memberikannya kesempatan melatih kesabarannya serta menjadikannya semakin serupa Yesus Kristus yang menderita dan mati di kayu salib. Tiada henti-hentinya ia berdoa, dan air mata penyesalan berlinang dari matanya di setiap saat. Ia mendapat pengetahuan tentang waktu kematiannya, namun sebelum waktu itu tiba, penglihatannya pulih kembali, dan ia pun mendapat penghiburan dapat merayakan Misteri-Misteri suci sekali lagi. Pada akhirnya, usai mengecup para anak-anak rohaninya dan memberi berkat kepada mereka, ia mengembuskan napasnya kepada Tuhan, tanpa terlihat mengidap penyakit mematikan apa pun, namun hanya karena lelah dan habis terlahap usia tua. Itu terjadi pada tanggal 13 Januari, menurut kesaksian semua penulis; namun tahunnya tidak pasti. Usianya sembilan puluh enam tahun dan masa keuskupannya tujuh puluh empat tahun. Riwayat Hidup Santo Remigius kita dapatkan dari Hinkmarus, salah seorang penerusnya. Santo Gregorius Turonensis (dari Turonum / Tours dalam bahasa Prancis) dan Flodoardus menceritakan riwayat hidupnya panjang lebar dalam karya-karya sejarah mereka.
Catatan kaki:
Diterjemahkan dari sumber berbahasa Prancis berikut:
Romo Fransiskus (François) Giry, Vie des saints [Riwayat Hidup Para Kudus], diperlengkap dengan Riwayat Hidup Para Kudus dan Para Beato Baru, oleh Romo abbé P. G., Imam Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda dari Santo Desiderius (Saint-Dizier), Paris, Victor Palmé, Libraire-Éditeur, MDCCCLXI, dengan persetujuan LOUIS, Uskup Verdun tanggal 7 Agustus 1860, hal. 1-5.
[1] Catatan penerjemah ke dalam bahasa Indonesia: Sikambri adalah sebutan lain untuk bangsa Franka.
[2] Di tahun 1793, karena semua tanda kerajaan sudah menghilang, Ampula Suci pasti telah menjadi yang pertama dihancurkan. Delegasi Rhul diutus ke Reims untuk menghancurkan relikui itu. Ketika pastor paroki gereja Santo Remigius mendapat kabar tentang itu, ia pada malam menjelang hari itu mengumpulkan beberapa orang saksi, mengambil sebagian balsemnya, memulai sebuah laporan resmi, memberikan semuanya itu kepada orang kepercayaannya dan menyerahkan tabung yang dicari-cari itu … Rhul memecahkan tabung tersebut di lapangan publik, namun beberapa orang mengumpulkan fragmen-fragmen kristalnya yang masih ada balsemnya, membuat laporan resmi, menandatangani laporan itu, beserta beberapa salinannya, dan juga memberikan laporan tersebut kepada orang kepercayaan. Setelah Revolusi Prancis terjadi, sisa-sisa tabung berharga itu dikembalikan dengan berhati-hati; dengan sisa-sisa yang dicampur dengan Krisma suci yang baru dikonsekrasi, dilakukan penobatan Karolus X. Dengan demikian, tabung yang kita punya sekarang terdiri dari balsam baru, yang di dalamnya ditempatkan sebagian balsam lamanya, yang selalu dijaga di gereja Reims.
LL.MM. Kaisar Napoleon III dan Permaisuri Eugenia telah mengunjungi relikui itu dengan penuh ketertarikan pada kunjungan mereka terakhir di Reims.
Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 4 mingguBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 4 mingguBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 4 mingguBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 4 mingguBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 2 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 3 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 4 bulanBaca lebih lanjut...Kami menerima semua dogma Gereja Katolik tanpa terkecuali, dan kami memandang mereka yang menerima semua dogma Gereja dan belum terpisah darinya, sebagai orang Katolik; itulah bagaimana kami bersekutu dengan Gereja...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...