^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Tentang Sengsara Juru Selamat Kita Yesus Kristus XVII. - Khotbah Paus St. Leo Agung
KHOTBAH LXVI.
Paus St. Leo Agung
Tentang Sengsara Juru Selamat Kita Yesus Kristus XVII.
Wacana terakhir yang saya buat untuk anda sekalian, saudara-saudaraku, dan yang telah saya janjikan untuk dituntaskan pada hari ini, berlangsung dalam keadaan Sengsara Yesus Kristus ini, di mana Yesus Kristus yang tergantung di Salib mengeluh kepada Bapa-Nya, bahwa Ia telah meninggalkan diri-Nya. Perkataan ini: Allah-Ku, ya Allah-Ku, layangkanlah mata pengasihan-Mu pada-Ku, mengapa Kau tinggalkan Daku? Perkataan yang dituturkan Yesus Kristus ini saat tergantung di Salib tidak boleh membuat seorang pendengar yang kurang cermat & lalai untuk ragu bahwa Kemahakuasaan dari Keilahian-Nya pernah meninggalkan Yesus Kristus. Siksaan-siksaan itu tidak dapat membagi-bagi Allah dari manusia. Maut tidak berkuasa untuk membuat pemisahan tersebut: kedua kodrat senantiasa menjaga kekhasan masing-masing. Allah sama sekali tidak mencegah Tubuh-Nya menderita, tidak pun daging mampu membuat Keilahian menjadi fana. Keilahian benar-benar ada dalam Ia yang menderita, namun Keilahian sama sekali tidak merasakan kesakitan-kesakitan-Nya. Yesus Kristus, yang di dalam-Nya sang Sabda dan manusia telah bersatu … oleh diri-Nyalah segala sesuatu telah diciptakan; Yesus Kristus yang sama inilah, yang kemahabesaran-Nya tak terbatas & yang telah membiarkan diri-Nya dibelenggu oleh tangan orang fasik; yang sama inilah yang telah tergantung dipaku di Salib & yang sama sekali tak dapat dilukai. Pada akhirnya yang sama inilah yang telah menderita kematian, tanpa berhenti menjadi Yang Kekal: itu merupakan tanda-tanda yang nyata dan tak terpungkiri bahwa dalam Yesus Kristus ada kemanusiaan yang sejati bersama Keilahian. Kuasa ilahi telah bersekutu dengan kelemahan manusiawi, supaya dengan mengambil kelemahan diri kita, Allah menyampaikan kepada kita kuasa & kekuatan-Nya. Maka Bapa sama sekali tidak terpisah dari Putra, pun Putra sama sekali tidak terpisah dari Bapa; Keilahian ini tak dapat berubah & Tritunggal yang tak terpisahkan ini sama sekali tidak dapat kehilangan atribut-atribut-Nya sendiri. Meskipun Penjelmaan terkait secara khusus dengan Putra Tunggal Allah, namun demikian, Bapa tidak pernah terpisahkan dari Putra, tidak pun Badan pernah terpisah dari sang Sabda.
Yesus berseru dengan suara yang nyaring, Mengapa Kautinggalkan Daku? untuk menjelaskan kepada kita bahwa sama sekali tidak pantas adanya untuk membela diri-Nya terhadap perlawanan para penganiaya-Nya, maupun untuk menghindari tangan mereka, tangan pembunuh Pencipta, namun bahwa Ia harus menyerahkan diri kepada amukan mereka demi menjadi Juru Selamat dunia & Penebus segenap umat manusia; bukan karena suatu keperluan murni, melainkan oleh kerahiman-Nya yang murni; bukan karena tiadanya pertolongan, melainkan oleh kesetujuan dari Ia yang secara rela hati memaparkan diri-nya kepada maut. Tidak perlu dipercaya bahwa Yesus Kristus telah meminta kepada Bapa-Nya agar Ia memperpanjang hidup-Nya, sebab Ia telah meninggalkan hidup sewaktu Ia menghendakinya & telah dikembalikan hidup pula dengan kuasa-Nya sendiri. St. Paulus Rasul telah berkata bahwa Bapa yang Kekal tidak menyayangkan Putra-Nya sendiri & bahwa Ia telah mengutus-Nya untuk mati demi kita semua.[1] Rasul yang sama juga berkata, bahwa Yesus Kristus telah mengasihi kita & telah menyerahkan diri-Nya sendiri demi kita dengan mempersembahkan diri-nya kepada Allah sebagai persembahan dan kurban yang harum mewangi,[2] sedemikian rupa sehingga kehendak Bapa telah berpadu dengan kehendak Putra, untuk menyerahkan-Nya kepada maut. Bapa bukannya telah menghukum mati Putra; Putra sendirilah yang telah menyerahkan diri-Nya sendiri dalam suatu cara tertentu, bukan karena Ia menyerah dalam kekecutan & takluk kepada rasa takut, melainkan dengan kehendak yang penuh & genap. Ia yang membiarkan diri-Nya sendiri disalibkan sama sekali tidak menggunakan kuasa-Nya terhadap para penganiaya-Nya. Ia tidak hendak membuat kemahakuasaan-Nya terlihat jelas, supaya tidak menginterupsi berjalannya rencana-rencana-Nya yang tersembunyi. Ia telah datang untuk menghancurkan Kuasa maut & untuk mengacaukan sumber kematian sendiri dengan Sengsara-Nya. Bagaimanakah Ia mungkin telah dapat menyelamatkan para pendosa, seandainya Ia melawan para algojo-Nya?
Orang-orang Yahudi dibiarkan percaya bahwa Yesus Kristus telah ditinggalkan Allah, sebab Ia telah membiarkan mereka untuk melaksanakan kekejaman-kekejaman yang sebegitu besarnya terhadap Pribadi-Nya. Mereka tidak mengenal lubuk dari kesabaran diri-Nya yang tak terkalahkan, itulah sebabnya mereka berkata dengan olok-olok yang penuh hujat: Ia telah menyelamatkan orang lain & Ia tak dapat menyelamatkan diri-Nya sendiri; jika Ia Raja Israel, hendaknya Ia sekarang turun dari Salib, dan kami akan percaya akan Dia.[3] Ya para Ahli Taurat yang gila, ya para Imam yang fasik, apakah kamu sekalian menghendaki supaya Allah membuat mukjizat-mukjizat sekehendak diri kalian sendiri & supaya kebutaan kalian menjadi hukum bagi-Nya? Haruskah lidah para penghujat ini mencegah Penebusan umat manusia? Coba saja kalian hendak berbuat dengan iktikad baik & mengakui Keilahian Yesus Kristus, begitu banyak mukjizat yang telah dikerjakan-Nya, bukankah itu semua merupakan bukti yang autentik akan Keilahian-Nya? Apa perlu Ia kembali membuat mukjizat supaya kalian percaya akan Dia, suatu hal yang kalian janjikan dengan begitu banyak tipu daya dan kepalsuan? Jikalau benar, seperti yang kalian sendiri akui bahwa Ia telah menyelamatkan orang lain, bagaimana mungkin begitu banyak mukjizat yang telah dibuat-Nya di mata semua orang tidak mampu melunakkan kerasnya hati kalian, jika bukan karena kalian telah senantiasa melawan Roh Kudus & karena kalian telah berpaling dari segala kebaikan Allah menuju kehancuran diri kalian? Sewaktu kalian melihat Yesus Kristus turun dari Salib, kalian tidak akan dengan demikian berhenti bersikukuh dengan tegar dalam kejahatan kalian.
Yesus Kristus memandang rendah hinaan-hinaan yang tak berdasar serta olok-olok yang sia-sia dari orang-orang Yahudi. Celaan maupun penghinaan tak mampu menunda, maupun mencegah buah-buah Kerahiman Allah, yang telah bertekad untuk mengobati apa yang hilang serta kemalangan-kemalangan yang diderita oleh umat manusia. Kurban yang mahal telah dipersembahkan kepada Bapa yang Kekal demi Penebusan dunia. Yesus Kristus adalah Anak Domba sejati yang membiarkan diri-Nya disembelih, seperti yang dahulu telah dijanjikan sejak berabad-abad lamanya. Kurban ini mendatangkan kebebasan iman kepada anak-anak angkat-Nya. Darah Yesus Kristus membuka jalan masuk Surga bagi para ahli waris Kerajaan yang abadi. Dahulu Imam Besar masuk ke dalam Ruang Mahakudus, Imam Suci masuk dari bawah tabirnya, demi mencurahkan Kerahiman Allah. Pada akhirnya, Hukum Lama menyerah kepada Injil, terjadi peralihan dari Sinagoga kepada Gereja, kemajemukan kurban digantikan oleh Kurban yang satu dan tunggal; pada waktu Yesus wafat, Tabir mistis yang dahulu menyembunyikan Ruang Mahakudus & mengerudungi dari mata misteri-misteri rahasia yang dahulu dirayakan di sana telah seketika terkoyakkan dari atas ke bawah oleh suatu kuasa yang tak dikenal. Karena realitas telah melenyapkan bayangan-bayangan serta pertanda-pertanda, apa yang dahulu mewartakan sang Mesias tak berguna di hadirat-Nya. Segala pertanda ini diikuti oleh kegelisahan & pergolakan segala anasir; alam memberontak terhadap para penganiaya Yesus Kristus & menolak untuk melayani mereka seperti biasanya. Serdadu yang ditugaskan untuk menjaga Salib terkejut oleh begitu banyaknya keajaiban, dan berseru: Orang ini sungguh adalah Putra Allah.[4] Hati orang Yahudi yang lebih keras daripada batu, lebih kaku daripada tugu monumen sama sekali tidak tersentuh oleh satu pun rasa penyesalan, sedemikian rupa sehingga para serdadu Romawi lebih cepat mengakui Keilahian Yesus Kristus, daripada para Imam Israel sendiri.
Orang-orang Yahudi, yang telah kehilangan segala Sakramen mereka, sebagai hukuman atas kejahatan-kejahatan mereka, mengubah terang yang dahulu mereka nikmati menjadi kegelapan yang mengerikan. Pesta-pesta mereka berubah menjadi perkabungan. Bagi kita, saudara-saudaraku, marilah kita bersyukur kepada Allah dengan segala rasa keberterimakasihan yang sempurna atas rahmat yang telah dicurahkan-Nya atas segala bangsa. Marilah berdoa kepada Bapa yang Rahim & Penebus yang begitu baiknya ini, agar Ia semakin hari semakin melipatgandakan pertolongan-pertolongan-Nya untuk membantu kita, agar kita dapat menghindari segala mara bahaya yang dilalui dalam hidup ini. Sang Penggoda yang licik & penuh tipu daya memata-matai segala jalan yang kita tempuh & melaksanakan segala tipu muslihat demi menyesatkan diri kita. Kita harus melawannya dengan ketabahan yang terus setia, dengan pertolongan Kerahiman Allah, yang tidak pernah meninggalkan kita dalam segala perjalanan kita. Meskipun Iblis tidak pernah patah semangat & walaupun ia tidak pernah berhenti menyerang diri kita, namun ia hampir tak pernah menemukan orang yang tidak dapat ditaklukkannya. Puasa yang kita rayakan pada Masa Prapaskah, saudara-saudaraku, banyak berguna & berfaedah. Janganlah kita berhenti berpantang karena jasa kita berlebih, sebab pantang menjaga jiwa dan raga. Tujuan yang terutama dari masa ini adalah agar kita berkepala dingin, agar kita menjadi terbiasa berkepala dingin, dan agar tiada musim mana pun di mana para umat beriman tidak melaksanakan karya-karya kasih & pantang. Kita harus mengerjakan segala karya kita dengan penuh guna & tidak kehilangan kesempatan untuk berjasa. Kerahiman ilahi akan senantiasa menyuburkan niat-niat baik kita & membantu kita untuk memperoleh apa yang kita hendaki, dengan rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, yang hidup & yang berkuasa bersama Bapa & Roh Kudus sepanjang segala abad. Amin.
Catatan kaki:
Sermons de saint Léon pape [Khotbah-Khotbah Paus Santo Leo], Paris, Chez Nicolas Pepie, MDCCI, hal. 437-443.
[1] Roma 8:32.
[2] Efesus 5:2.
[3] Matius 27:43.
[4] Matius 27:54.
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 4 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 4 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 5 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 5 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 7 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 7 bulanBaca lebih lanjut...