^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Tentang Hormat Manusiawi - Khotbah St. Alfonsus
KHOTBAH XXVII
Untuk Minggu Keenam Setelah Pentakosta, atau Minggu dalam Oktaf Hari Kenaikan
Tentang Hormat Manusiawi
"Saat ia menasihati para murid-Nya untuk bersetia kepada-Nya di bawah penganiayaan yang akan mereka hadapi, Sang Juru Selamat berkata: ‘Ya, akan datang waktunya di mana setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah’. Maka, para musuh dari iman percaya bahwa dengan membunuh orang-orang Kristiani, mereka berbuat bakti bagi Allah. Demikianlah tindakan dari begitu banyak orang Kristiani pada masa kini. Mereka membunuh jiwa mereka sendiri dengan kehilangan rahmat Allah lewat hormat manusiawi dan untuk menyenangkan teman-teman duniawi. Oh! Betapa banyaknya jiwa yang memiliki hormat manusiawi – musuh besar dari keselamatan kita – yang jatuh ke dalam Neraka! Saya akan berbicara tentang masalah ini pada hari ini, bahwa, jika anda ingin melayani Allah dan menyelamatkan jiwa anda, anda harus berjaga diri sebaik mungkin terhadap hormat manusiawi. Pada poin pertama, saya akan menunjukkan pentingnya bagi seseorang untuk tidak dipengaruhi oleh hormat manusiawi; dan pada poin kedua, saya akan menunjukkan cara mengatasi kejahatan ini.
Poin pertama: Pentingnya bagi seseorang untuk tidak dipengaruhi oleh hormat manusiawi.
1. ‘Terkutuklah dunia oleh karena skandal’ – Matius xviii. 7. Yesus Kristus telah berkata, bahwa lewat skandal orang fasik, banyak jiwa jatuh ke dalam Neraka. Tetapi, bagaimanakah mungkin untuk hidup di tengah dunia, dan tidak menghadapi skandal? Hal ini tidak mungkin. St. Paulus berkata, bahwa kita harus meninggalkan dunia ini. ‘...jika demikian kamu harus meninggalkan dunia ini’ – I. Korintus v. 10. Tetapi, kita memiliki kemampuan untuk menghindari keakraban dengan para pendosa yang membuat skandal. Maka, sang Rasul menambahkan: ‘Tetapi sekarang, aku telah menuliskan kepadamu agar engkau jangan bergaul... dengan orang yang demikian, dan jangan engkau makan bersama orang itu’ – ibid, v. 11. Kita harus waspada agar tidak menjadi akrab dengan pendosa semacam itu; sebab jika kita bersatu dengan mereka dalam ikatan persahabatan, kita akan merasakan keengganan untuk melawan praktik-praktik buruk serta nasihat-nasihat buruk mereka. Maka, lewat hormat manusiawi dan rasa takut untuk menentang mereka, kita akan meniru teladan mereka, dan kehilangan pertemanan dengan Allah.
2. Orang-orang yang demikian yang mencintai dunia bukan hanya memuliakan pelanggaran-pelanggaran mereka – (‘Mereka bersukacita di dalam hal-hal yang paling fasik’ – Amsal ii. 14) – tetapi, yang lebih buruk adalah bahwa mereka ingin memiliki teman, dan mengolok-olok semua orang yang berusaha untuk hidup seperti orang Kristiani sejati dan menghindari bahaya menghina Allah. Ini adalah suatu dosa yang amat mengesalkan Allah, dan yang dilarangnya dengan cara yang khusus. ‘Janganlah menganggap rendah seorang manusia yang berpaling dari dosa, dan janganlah pula menegurnya’ – Sirakh viii. 6. Janganlah anda menganggap rendah mereka yang menjauhkan diri dari dosa, dan janganlah menuntun mereka kepada kejahatan dengan teguran-teguran serta ketidakberaturan anda. Tuhan menyatakan bahwa bagi mereka yang mencemooh orang bajik, hukumannya disiapkan di dalam hidup ini dan di dalam hidup yang akan datang. ‘Penghakiman disiapkan bagi para pencemooh, dan pukulan palu bagi yang bebal’ – Amsal xix. 29. Mereka mencemooh para pelayan Allah, dan ia akan mencemooh mereka selama-lamanya. ‘Tetapi Tuhan akan menertawakan mereka. Dan mereka akan jatuh setelahnya tanpa penghormatan, dan akan dibenci dari antara orang mati selama-lamanya’ – Kebijaksanaan Salomo iv. 18. Mereka berusaha untuk membuat para kudus dibenci di mata dunia, dan Allah akan membuat mereka mati tanpa penghormatan, dan akan mengirim mereka ke dalam Neraka untuk menderita aib untuk selama-lamanya di antara orang yang terkutuk.
3. Bukan hanya untuk menghina Allah, tetapi juga upaya untuk membuat orang lain menghina-Nya, memang adalah suatu kejahatan yang luar biasa besarnya. Maksud yang menjijikkan ini berasal dari keyakinan bahwa terdapat banyak jiwa yang lemah dan pengecut, yang, untuk melarikan diri dari cemooh dan kebencian, meninggalkan praktik kebajikan, dan menyerahkan diri mereka sendiri kepada hidup penuh dosa. Setelah ia berkonversi kepada Allah, St. Agustinus menangis karena ia sebelumnya telah terlibat dengan para pelayan Lucifer, dan mengakui, bahwa ia dulu merasa malu karena tidak sejahat dan setidak tahu malu seperti rekan-rekannya. ‘Pudebat me’, ujar sang Santo, ‘esse pudentem’. Betapa banyak orang yang, untuk menghindari cemoohan dari teman-teman yang fasik, telah dituntun untuk meneladani kefasikan mereka! Lihatlah orang kudus itu, para pencemooh yang tidak beriman itu akan berkata; berikan aku potongan dari pakaiannya, akan kujaga sebagai relikui. Ia seharusnya pergi ke padang gurun. Mengapa ia tidak menjadi biarawan? Berapa banyak orang yang juga, sewaktu mereka dicemooh, bertekad untuk membalas dendam, bukan karena nafsu mereka, melainkan untuk tidak dikenal sebagai pengecut! Berapa banyak orang yang, setelah dengan tidak sengaja mengungkapkan suatu semboyan yang bersifat skandal, lalai untuk menariknya (sebagaimana mereka harus melakukannya), karena mereka takut kehilangan rasa hormat dari orang lain! Berapa banyak orang yang, karena mereka takut kehilangan bantuan dari seorang teman, menjual jiwa mereka kepada Iblis! Mereka meniru tindakan Pilatus, yang, oleh karena khawatir kehilangan pertemanan dengan Kaisar, menghukum mati Yesus Kristus.
4. Perhatikan. Saudara-saudara, jika kita ingin menyelamatkan jiwa kita, kita harus mengatasi hormat manusiawi, dan menanggung kebingungan yang mungkin timbul akibat cemoohan dari para musuh salib Yesus Kristus. ‘Sebab ada rasa malu yang membawa dosa, dan ada rasa malu yang membawa kemuliaan dan rahmat’ – Sirakh iv. 25. Jika kita tidak menanggung kebingungan ini dengan sabar, hal itu akan menuntun kita kepada lubang dosa; tetapi, jika kita menanggungnya demi Allah, hal itu akan membawakan kita rahmat ilahi di Bumi dan kemuliaan yang besar setelahnya. Santo Gregorius berkata, ‘Karena rasa keseganan itu dipuji dalam kejahatan, hal itu pun dibenci dalam kebaikan’ – hom. x.,in Ezech.
5. Tetapi beberapa dari anda akan berkata: Saya mengurusi urusan saya sendiri; saya ingin menyelamatkan jiwa saya; lalu mengapa saya harus dianiaya? Tetapi, tidak ada obatnya; tidaklah mungkin untuk melayani Allah tanpa dianiaya. ‘Orang fasik membenci mereka yang berada dalam jalan yang benar’ – Amsal xxix. 27. Para pendosa tidak dapat tahan saat mereka melihat manusia yang hidup menurut Injil, karena hidupnya selalu mengutuk kelakuan mereka yang kacau-balau; dan oleh karena itu, mereka berkata: ‘Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita’ – Kebjiaksanaan Salomo ii. 12. Manusia yang bangga, yang ingin membalas dendam untuk setiap cemoohan yang ia terima, akan berharap bahwa semua orang harus membalas dendam atas penghinaan yang diterimanya. Orang yang tamak, yang menjadi kaya oleh karena ketidakadilan, berharap bahwa semua orang meneladani tindak-tanduknya yang curang. Sang pemabuk berharap untuk melihat orang lain memanjakan diri mereka seperti dirinya sendiri dalam kemabukan. Orang yang tidak bermoral, yang membanggakan ketidakmurniannya, hampir tidak bisa mengucapkan satu patah kata pun yang tidak berbau kecabulan, berharap bahwa semua orang bertindak dan berbicara seperti diri mereka: dan bahwa mereka yang tidak meniru tindakan mereka, dianggap oleh mereka sebagai orang yang jahat, canggung, dan degil – seperti orang yang tidak memiliki martabat dan yang tidak terdidik. ‘Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi’ – 1 Yohanes iv. 5. Orang-orang yang duniawi tidak dapat berbicara dalam bahasa apa pun selain bahasa dunia. Oh! Betapa besar kemiskinan dan kebutaan mereka! Dosa telah membutakan mereka, dan oleh karena itu, mereka berbicara dengan amat tidak senonoh. ‘Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh kejahatan mereka’ – Kebijaksanaan Salomo ii. 21.
6. Tetapi saya berkata kembali, bahwa tidak terdapat obat. St. Paulus berkata, bahwa barangsiapa hendak tinggal dalam kesatuan bersama Yesus Kristus haruslah dianiaya oleh dunia. ‘Dan juga, semua orang yang berkeinginan untuk hidup secara saleh di dalam Kristus Yesus, mereka akan dianiaya’ – II. Timotius iii. 12. Semua orang kudus telah dianiaya. Anda berkata: saya tidak melukai seorang pun; lalu mengapa orang tidak membiarkan saya hidup dengan damai? Kejahatan apakah yang telah dilakukan oleh para kudus, dan terutama, para martir? Mereka semua penuh kasih; mereka mencintai semua orang, dan berupaya untuk melakukan kebaikan kepada semua orang. Dan bagaimanakah mereka telah diperlakukan oleh dunia? Mereka telah dikuliti hidup-hidup; mereka telah disiksa dengan pelat besi yang merah membara; dan mereka telah dibunuh dengan cara yang amat kejam. Dan siapakah yang telah dilukai oleh Yesus Kristus, yang terkudus dari segala orang kudus? Ia menghibur semua orang; Ia menyembuhkan semua orang. ‘Kuasa dari pada-Nya keluar dan menyembuhkan semua orang’ – Lukas vi. 19. Dan bagaimanakah dunia telah memperlakukan diri-Nya? Dunia telah menganiaya diri-Nya, sampai membunuh-Nya lewat kesakitan di atas kayu salib di mana Ia tergantung.
7. Hal ini terjadi karena semboyan dunia sepenuhnya berlawanan dengan semboyan Yesus Kristus. Apa yang dihormati oleh dunia, dianggap sebagai kegilaan oleh Yesus Kristus. ‘Sebab hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah’ – I. Korintus iii. 19. Dan apa yang dianggap bodoh oleh dunia – yakni, salib, penyakit, hal dibenci, dan hal dicela – dipandang Yesus Kristus sebagai hal yang amat berharga. ‘Sebab firman tentang salib bagi mereka yang memang binasa adalah kebodohan’ – I. Korintus i. 18. St. Siprianus berkata, bagaimanakah seorang manusia berpikir bahwa dirinya seorang Kristiani, sewaktu ia takut menjadi seorang Kristiani? ‘Christianum se putat si Christianum esse veretur? – ser. v., de Lapsis. Jika kita orang Kristiani, marilah menunjukkan bahwa kita orang Kristiani dalam nama dan dalam kebenaran; sebab, jika kita malu akan Yesus Kristus, Ia akan malu akan diri kita, dan tidak dapat memberikan kepada kita suatu tempat di sisi kanan-Nya pada hari terakhir. ‘Sebab siapa saja yang merasa malu karena Aku dan perkataan-Ku, tentang dia, Anak Manusia pun akan merasa malu ketika Ia tiba dalam kemuliaan-Nya’ – Lukas ix. 26. Pada hari penghakiman, Ia akan berkata: Engkau telah merasa malu karena Aku di Bumi: Aku sekarang merasa malu untuk melihatmu bersama-Ku di Firdaus. Enyahlah, jiwa-jiwa terkutuk; pergilah ke dalam Neraka untuk bertemu teman-temanmu yang telah merasa malu karena Aku. Tetapi camkanlah kata-kata itu, siapa saja yang merasa malu karena Aku dan perkataan-Ku. St. Agustinus berkata, bahwa beberapa orang merasa malu untuk menyangkal Yesus Kristus, tetapi tidak merasa malu untuk menyangkal semboyan Yesus Kristus. ‘Erubescunt negare Christum, et non erubescunt negare verba Christi’ – serm. xlviii. Tetapi mungkin anda berkata kepada saya, bahwa jika anda berkata bahwa anda tidak dapat bertindak demikian, karena hal itu bertentangan dengan Injil, teman-teman anda akan mengolok-olok anda, dan akan menyebut diri anda munafik. Lalu, ujar St. Yohanes Krisostomus, anda tidak hendak menderita karena dicemooh oleh seorang teman, dan anda tenang-tenang saja saat dibenci oleh Allah! ‘Non vis a conservo derideri, sed odio haberi a Deo tuo?’ – hom. xci., in Act. xix.
8. Sang Rasul, yang bersukacita saat ia menjadi pengikut Kristus berkata: ‘Dunia ini disalibkan bagiku, dan aku bagi dunia’ – Galatia vi. 14. Karena saya adalah seseorang yang disalibkan bagi dunia – yang menjadi bahan cemoohannya dan ketidakadilannya, begitu pula saya memandang dunia dengan kebencian dan kejijikkan. Kita harus yakin, bahwa jika kita tidak menginjak-injak dunia, dunia akan menginjak-injak jiwa kita. Tetapi apakah dunia dan semua hartanya itu? ‘Segala hal di dalam dunia adalah konkupisensi daging, dan konkupisensi mata, dan keangkuhan hidup’ – I. Yohanes ii. 16. Pada dasarnya apakah Dunia ini? Kekayaan, yang hanyalah kotoran; penghormatan, yang hanyalah asap; dan kenikmatan daging. Tetapi apakah guna semuanya ini bagi kita, jika kita kehilangan jiwa kita? ‘Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?’ – Matius xvi. 26.
9. Barangsiapa mencintai Allah dan ingin menyelamatkan jiwanya sendiri, ia harus membenci dunia dan segala hormat manusiawi; dan untuk melakukannya, setiap orang harus melakukan kekerasan terhadap dirinya sendiri. St. Maria Magdalena harus melakukan kekerasan yang besar terhadap dirinya sendiri, agar ia dapat mengatasi hormat manusiawi dan gumaman serta cemoohan dunia, sewaktu, di hadapan begitu banyak orang, ia tersungkur di kaki Yesus Kristus, untuk mencuci kaki-Nya itu dengan air matanya, dan mengeringkannya dengan rambutnya. Tetapi, dengan demikian, ia menjadi seorang Santa, dan pantas mendapatkan dari Yesus Kristus pengampunan atas dosa-dosanya dan pujian atas cinta kasihnya yang besar. ‘Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih’ – Lukas vii. 47. Pada suatu hari, St. Francisco Borgia membawakan kepada beberapa tahanan penjara suatu bejana berisikan sup di bawah jubahnya, ia bertemu dengan putranya di atas seekor kuda yang bagus dan disertai beberapa bangsawan. Sang santo itu malu untuk menunjukkan apa yang ia bawa di bawah jubahnya. Tetapi apakah yang ia lakukan untuk mengatasi hormat manusiawi? Ia mengambil bejana berisi sup itu, meletakannya di atas kepalanya, dan dengan demikian, menunjukkan kebenciannya kepada dunia. Yesus Kristus, Kepala dan Tuan kita, sewaktu Ia dipaku di kayu salib, dicemooh oleh para serdadu. ‘Jika Engkau adalah Putra Allah, turunlah dari salib’ – Matius xxvii. 40. Ia dicemooh oleh para imam yang berkata: ‘Ia menyelamatkan orang lain, diri-Nya sendiri, Ia tidak dapat selamatkan’ – ibid v. 42. Tetapi Ia tetap teguh di kayu salib; dengan ceria Ia mati di kayu salib, dan oleh karena itu mengalahkan dunia.
10. Santo Hieronimus berkata: ‘Aku bersyukur kepada Allah sebab aku patut dibenci oleh dunia’ – Epis. ad Asellam. Sang santo itu mengembalikan rasa terima kasihnya kepada Allah karena Ia telah membuatnya layak untuk dibenci oleh dunia. Yesus Kristus berkata bahwa murid-murid-Nya terberkati sewaktu mereka dibenci oleh manusia. ‘Terberkatilah engkau, sewaktu manusia membencimu’ – Lukas vi. 22. Orang-orang Kristiani, marilah bersukacita; sebab, jika orang-orang duniawi mengutuk dan mencela kita, Allah, pada waktu yang bersamaan, memuji dan memberkati kita. ‘Mereka akan mengutuk, dan Engkau akan memberkati’ – Mazmur cviii. 28. Tidakkah cukup bagi kita untuk dipuji oleh Allah, untuk dipuji oleh Ratu Surga, oleh semua malaikat, oleh semua orang kudus, dan oleh semua orang benar? Biarkanlah orang-orang duniawi berkata sekehendak merekal tetapi, hendaknya kita terus menyenangkan Allah, yang akan memberi kita, di kehidupan yang akan datang, suatu pahala yang setimpal dengan kekerasan yang akan telah kita lakukan terhadap diri kita sendiri untuk membenci pertentangan manusia. Tiap-tiap dari anda sekalian mengerti bahwa tiada seorang pun di dunia selain dirinya sendiri dan Allah. Sewaktu orang fasik memperlakukan kita dengan kebencian, hendaknya kita mendoakan orang-orang yang buta dan hina ini kepada Allah, yang berlari dalam jalan menuju kebinasaan; dan mari bersyukur kepada Tuhan karena Ia telah memberikan kepada kita terang yang telah ditolak-Nya untuk berikan kepada mereka. Mari terus berjalan dalam jalan kita: untuk memperoleh segala hal, kita harus mengalahkan segala hal.
Poin kedua. Cara mengatasi hormat manusiawi.
12. Untuk mengatasi hormat manusiawi, kita perlu meneguhkan di dalam hati kita tekad suci untuk lebih menyukai rahmat Allah daripada segala harta dan kebaikan dunia ini, dan berkata bersama St. Paulus: ‘Baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah... ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah’ – Roma viii. 38, 39. Yesus Kristus menasihati kita agar tidak menakuti mereka yang dapat mencabut nyawa dari tubuh kita; melainkan untuk menakuti Ia sendiri yang dapat mengutuk jiwa dan raga ke dalam Neraka. ‘Dan janganlah engkau takut akan mereka yang membunuh badan... tetapi takutilah Ia yang dapat menghancurkan jiwa dan raga ke dalam Neraka’ – Matius x. 28. Kita hendak mengikuti Allah atau dunia; jika kita hendak mengikuti Allah, kita harus mengorbankan dunia. ‘"Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati?’ ujar Elia kepada orang-orang. ‘Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia’ – I. Raja-Raja xviii. 21. Anda tidak dapat melayani Allah dan dunia. Barangsiapa berusaha berkenan kepada manusia, ia tidak dapat berkenan kepada Allah. Sang Rasul berkata, ‘Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.’ – Galatia i. 10.
13. Para hamba Allah yang sejati bersukacita saat melihat diri mereka sendiri dibenci dan diperlakukan dengan buruk demi Yesus Kristus. Para rasul suci ‘meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus’ – Kisah Para Rasul v. 41. Musa mungkin telah dapat mencegah amarah Firaun dengan tidak menetang apa yang dilaporkan pada waktu itu, bahwa ia adalah anak dari Putri Firaun. Tetapi ia menyangkal bahwa ia adalah anaknya, dan lebih menyukai, seperti yang dikatakan St. Paulus, penghinaan yang diderita Kristus, daripada segala kekayaan dunia. ‘...ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah... Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir...’ Ibrani xi. 25-26.
14. Teman-teman yang fasik datang kepada anda dan berkata: Kekayaan apa yang engkau nikmati? Mengapakah engkau tidak berlaku seperti orang lain? Berkatalah kepada mereka: Tindakan saya tidak bertentangan dengan tindakan semua orang; ada orang-orang lain yang menempuh hidup suci. Mereka memang sedikit jumlahnya; tetapi saya akan meniru teladan mereka; sebab Injil berkata: ‘Banyak yang terpanggil, tetapi sedikit yang terpilih’ – Matius xx. 16. St. Yohanes Climacus berkata: ‘Jika anda ingin diselamatkan bersama orang yang sedikit jumlahnya itu, hiduplah seperti orang yang sedikit jumlahnya itu’. Tetapi, mereka akan menambahkan, tidakkah engkau melihat semua orang bergumam tentang dirimu, dan mengecam cara engkau hidup? Hendaknya jawaban anda demikian: cukuplah bagiku bahwa Allah tidak mengutuk tindakanku. Bukankah lebih baik untuk menaati Allah daripada menaati manusia? Demikianlah jawaban St. Petrus dan St. Yohanes kepada para imam Yahudi: ‘Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah’ – Kisah Para Rasul iv. 19. Jika mereka bertanya kepada anda bagaimana anda dapat menahan cemoohan? Atau bagaimanakah anda, setelah dicemooh, dapat tampak di antara orang-orang yang sepadan? Jawablah dengan berkata bahwa anda seorang Kristiani, dan cukup bagi anda untuk tampak baik di mata Allah. Jawaban itulah yang seharusnya menjadi jawaban kepada semua pengikut Setan itu: anda harus membenci segala semboyan dan celaan mereka. Dan sewaktu perlu untuk menegur mereka yang menyepelekan hukum Allah, anda harus berani dan mengoreksi mereka secara publik. ‘Mereka yang berdosa, hendaklah engkau tegur di hadapan semua orang’ – I. Tim. v. 20. Dan sewaktu kehormatan ilahi yang menjadi masalah, kita tidak boleh menakuti martabat manusia yang menghina Allah; marilah kita berkata kepadanya dengan terbuka: Ini adalah dosa; hal ini tidak boleh dilakukan. Marilah meniru sang Pembaptis, yang menegur Raja Herodes karena ia tinggal bersama istri saudaranya dan berkata kepadanya: ‘Haram hukumnya bagimu untuk memilikinya’ – Matius xiv. 4. Manusia memang akan memandang kita sebagai orang bodoh, dan mengolok-olok kita; tetapi, pada hari penghakiman, mereka akan mengakui bahwa mereka telah berbuat bodoh, dan kita akan memiliki kemuliaan sebab kita menjadi anggota dari para kudus. Mereka akan berkata: ‘Mereka itulah yang dahulu menjadi tertawaan kita... Hidupnya kita pandang kegilaan belaka, dan ajalnya kita anggap tak terhormat.Lihatlah bagaimana mereka sampai terbilang di antara anak-anak Allah, dan nasib mereka adalah untuk berada di antara para kudus’ – Kebijaksanaan Salomo v. 3, 4, 5”.
Catatan kaki:
Diterjemahkan dari St. Alfonsus Maria de Liguori, Sermons for All The Sundays of the Year [Khotbah-Khotbah untuk Semua Hari Minggu Selama Setahun], Edisi ke-5, Dublin, James Duffy, 1860, hal. 203-210.
Artikel-Artikel Terkait
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 3 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 3 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 3 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 4 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 5 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 6 bulanBaca lebih lanjut...