^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Dua Perawan bernama Anastasia ini dimartir demi Iman akan Yesus Kristus
Santa Anastasia, Perawan & Martir
25 Desember 303
Santo Marselinus, Paus – Diokletianus, Kaisar.
Gereja merayakan dua orang Anastasia, kedua-duanya warga kekaisaran Romawi dan martir yang sangat mulia. Martirologi Romawi memperingati yang pertama, Anastasia yang awal, supaya bisa dibedakan dari yang kedua, yang dimartir setelahnya.
Santa Anastasia yang pertama
Anastasia yang pertama memilih kehidupan membiara sempurna, ujar Metafrastes. Dia ini berguru kepada Santa Sofia. Pada masa penganiayaan oleh Valerianus dan seturut perintah prefek Probus, Anastasia ditangkap, dirantai, digocoh dan disiksa dengan api serta cambuk. Payudaranya dipotong, kuku jari serta giginya dicabut, kaki dan jari-jemarinya disayat-sayat, dan pada akhirnya kepalanya dipenggal. Berpulanglah dia, sebagai perawan dan martir, ke pelukan Mempelainya, berhiaskan intan permata mulia sebanyak aneka rupa siksa yang telah ditanggungnya. Hari kemartirannya jatuh pada 28 Oktober, tahun Tuhan kita 262 M.
Anastasia kedua, yang kemartirannya dirayakan pada 25 Desember oleh Gereja, menikah dengan bangsawan berkedudukan tinggi, bernama Publius. Suaminya ini menjengkelkan, kejam dan sangat suka menyembah berhala; oleh sebab inilah Publius membenci Santa Anastasia, karena istrinya itu orang Kristen. Anastasia selalu berusaha untuk berbuat baik dan menyelamatkan para imam pengaku dosanya, yang dalam persekusi Kaisar Diokletianus serta Maksimianus, ditangkap dan disiksa demi iman akan Yesus Kristus.
Santa Anastasia yang kedua
Metafrastes berkata bahwa Santa Anastasia menjaga keperawanannya dan bahwa suaminya, Publius, tidak hidup bersama dia, namun bahwa anehnya dia suka menyiksa Anastasia: sebab, Publius mengurung Anastasia dalam kamar rumahnya. Hanya diberikannya kepada Anastasia sedikit pangan, agar Anastasia mati kelaparan dan istrinya itu dia perlakukan dengan sebegitu kejamnya, sehingga Anastasia terpaksa menulis dua pucuk surat kepada Santo Krisogonus, yang sementara itu dipenjara di Roma, dan memohon Krisogonus agar membantunya sebagai perantara kepada Allah. Santo Krisogonus menjawab, menghiburnya dan menyemangatinya untuk meraih mahkota kemartiran.
Ketika devosi Anastasia sedang kuat-kuatnya, Kaisar Diokletianus mengutus Publius suaminya sebagai duta kepada raja Persia. Publius meninggalkannya disekap seperti itu, dengan maksud membuat Anastasia mati sekembalinya dia dari Persia. Namun, Allah membiarkan Publius jatuh sakit di perjalanannya dan meninggal dunia. Anastasia dengan demikian tetap bebas dan berkuasa atas harta bendanya, yang dia gunakan seutuhnya demi memelihara kaum miskin, terutama para pengaku iman serta martir suci, seperti yang sudah dijanjikannya.
Sungguh luar biasa untuk melihat semangat serta kasih sayang yang dimiliki janda serta perawan terberkati itu, ketika dia sedang mengunjungi penjara-penjara yang sarat para martir. Sebab, ia menghibur serta membuat mereka bersukacita, membersihkan luka-luka mereka, dan meringankan beban kesulitan mereka, menguburkan jasad-jasad. Perilakunya kepada mereka bagaikan seorang hamba perempuan. Ketika ia sedang sibuk mengerjakan sebua perbuatan baik itu, seorang prefek menangkapnya, dan mengurungnya dalam sebuah penjara yang ngeri, tempat Santa Teodora (yang sudah menjalani kemartirannya terlebih dahulu dan memerintah di Surga bersama Tuhan kita) memberinya makan daging selama dua bulan, yang dibawakannya dari Surga.
Pada akhir masa itu, Santa Anastasia dibawa masuk sebuah perahu bersama dua ratus orang Kristen, beserta enam puluh orang perempuan, supaya ditenggelamkan. Namun demikian, perahu yang terbimbing oleh Penyelenggaraan Allah itu mendarat di pulau Palma. Di sana, Anastasia diikat pada sebuah tiang pancang besar yang menjulang dari tanah. Api disulut dari bawah dan membakar badannya, namun memurnikan jiwanya.
Semua orang kudus lain yang datang bersama Anastasia menyambut ajal dalam berbagai cara dan siksaan demi Yesus Kristus. Dari antaranya, ada seorang yang bernama Eutikianus, pria yang amat sederhana, tanpa niat jahat, namun sangat kaya. Semua hartanya dirampas. Kepada semua tuntutan yang disampaikan kepadanya, ia hanya menjawab demikian: Sekiranya kepalaku harus dipenggal, takkan pernah itu memisahkan aku dari Yesus Kristus.
Jasad Santa Anastasia diterima separuh hangus oleh seorang nyonya bernama Apolina, yang mengecup dan dirangkulnya dengan hangat, dibalurinya dengan balsem dan dikuburkannya di taman rumahnya. Tidak lama setelahnya, ia membangun sebuah gereja dalam nama Santa Anastasia.
Kemartiran Santa Anastasia terjadi di tanggal 25 Desember, di bawah masa kekaisaran Diokletianus dan Maksimianus, pada 303 tahun Tuhan kita. Perempuan suci itu sangat mashyur di Roma. Di kota itu, ada sebuah gereja yang menyandang namanya, dengan gelar kardinal. Martirologi-martirologi menyebut namanya, dan juga Metafrastes, pada kisah kuno Anastasia yang diceritakan oleh Lipomani, pada tomus V, dan oleh Surius pada tomus VI dari Riwayat Hidup Para Kudus.
Catatan kaki:
Romo Reverendus Petrus Ribadeneira, Les Vies des saints et fêtes de toute l’année [Riwayat Hidup Para Kudus dan Pesta Sepanjang Tahun], diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis oleh M. L’abbé É. Daras, Ed. II, Desember, Paris, Louis Vivès, Libraire-Éditeur, hal. 301-303.
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 4 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 4 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 4 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 5 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 6 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 7 bulanBaca lebih lanjut...