^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Santa Agata, Perawan dan Martir
Pesta: 5 Februari
“Kota-kota Palermo dan Catania, di Sisilia, saling memperebutkan penghormatan kelahirannya: tetapi, orang-orang yang, dengan meneladani kebajikannya dan menjadikannya sebagai Santa pelindung mereka, berjuang untuk berada bersamanya di Surga, menghormatinya dengan jauh lebih baik. Adalah suatu hal yang disetujui bahwa ia menerima mahkota kemartiran di Catania, di bawah penganiayaan Decius, pada masa ketiga dari konsulat pangeran tersebut, pada tahun Tuhan kita yang ke-251.
Santa Agata berasal dari keluarga yang kaya dan termashyur. Sejak ia masih kecil, ia telah dikonsekrasikan kepada Allah dan berjaya atas banyak serangan terhadap kesuciannya. Quintianus, seorang pria dengan jabatan konsulat, bertekad untuk memuaskan hasrat birahi dan ketamakannya. Ia mengira bahwa ia dapat dengan mudah melaksanakan siasat-siasat busuknya terhadap pribadi dan harta milik Agata, bersaranakan maklumat kaisar terhadap orang-orang Kristiani. Maka, ia membuat Agata ditangkap dan dibawa menghadapnya di Catania. Santa Agata, yang menyaksikan dirinya ditangkap oleh tangan para penganiaya, membuat doa ini:
‘Yesus Kristus, Tuhan dari segala sesuatu, Engkau melihat hatiku, engkau mengenal keinginanku: jadilah Engkau pemilik dari segala keberadaanku. Aku adalah domba-Mu, buatlah aku pantas untuk mengalahkan Iblis.’
Agata menangis, dan berdoa untuk keberanian dan kekuatan saat ia pergi, dan sewaktu ia menghadap Quintianus, ia diberikan perintah oleh Quintianus untuk diserahkan kepada Aphrodisia, seorang wanita yang amat fasik, yang, bersama keenam putrinya, yang semuanya adalah pelacur, memiliki sebuah rumah pelacuran. Sang wanita kudus itu pun menderita di tempat yang menjijikkan ini, yang secara tak terhingga jauh lebih mengerikan baginya daripada segala siksaan ataupun kematian sendiri. Dengan menyerahkan dirinya kepada Allah, ia tidak pernah berhenti, dalam kesahan dan tekad yang disertai air mata, memohon perlindungan-Nya, dan olehnya, dapat mengatasi segala upaya-upaya mereka yang berasal dari Neraka, selama sebulan ia berada di sana.
Quintianus, yang diberi tahu tentang ketekunannya selama tiga puluh hari, memerintahkannya untuk dibawa menghadapnya. Sang perawan, pada saat ia pertama diinterogasi, berkata kepadanya bahwa untuk menjadi pelayan Yesus Kristus adalah suatu kemuliaan yang paling mashyur, dan adalah kebebasan yang sejati. Sang hakim, yang tersinggung oleh jawaban-jawabannya yang tegar, memerintahkannya untuk dipukuli, dan dibawa ke penjara. Ia masuk ke dalam penjara dengan sukacita yang besar, dan memercayakan pertentangan masa depannya kepada Allah. Pada hari berikutnya, ia didakwa kedua kalinya pada pengadilan, dan menjawab dengan keteguhan yang sama bahwa Yesus Kristus adalah hidupnya dan keselamatannya.
Quintianus lalu memerintahkannya untuk dibaringkan di atas sebuah kisi-kisi untuk disiksa. Siksaan yang lazim biasa dilakukan dengan cambukan, pengoyakan sisi badan dengan kail besi, dan pembakaran dengan obor atau kayu bakar. Sang gubernur, yang murka karena melihat Agata menderita semua ini dengan penuh sukacita, memerintahkan agar dadanya disiksa dan lalu dipotong. Agata pun menghardiknya: ‘Orang zalim yang kejam, tidak malukah engkau untuk menyiksa bagian tubuhku ini, engkau yang menyusu dari dada seorang wanita sendiri?’ Quintianus pun mengirimnya kembali ke dalam penjara dengan perintah yang ketat, dan balsem ataupun makanan tidak diperbolehkan untuk diberikan kepadanya. Tetapi, Allah sendirilah yang menjadi dokternya dan Rasul Santo Petrus di dalam penglihatan menghiburnya, menyembuhkan semua luka-lukanya, dan memenuhi penjaranya dengan cahaya surgawi.
Empat hari kemudian, Quintianus, yang tidak sedikit pun tergerakkan oleh penyembuhan bermukjizat dari luka-lukanya, menghukum Agata untuk digulingkan tanpa pakaian di atas batu bara yang menyala yang dicampur dengan pecahan-pecahan tembikar. Agata pun dibawa kembali ke penjara, di mana ia membuat doa ini; ‘Tuhan, Penciptakau, Engkau telah selalu melindungiku sejak aku ada di buaian. Engkau telah mengambil dari diriku cinta terhadap dunia, dan memberikanku kesabaran untuk menderita: terimalah jiwaku sekarang.’ Setelah mengucapkan kata-kata ini, dengan manisnya ia pun meninggal dunia.
Namanya disisipkan di dalam kanon Misa, di dalam kalender Kartago, sejauh tahun 530, dan di dalam semua martirologi bangsa Latin dan Yunani. Paus Simakhus membangun sebuah gereja di Roma di jalan Aurelianus, di bawah namanya, sekitar tahun 500, yang sekarang ada dalam keadaan yang tidak terawat.[1] Santo Gregorius Agung memperkaya sebuah gereja yang dibersihkannya dari kefasikan Arian, dengan relikui-relikuinya[2] yang masih dimiliki oleh gereja itu. Gereja ini telah dibangun kembali oleh Ricimer, jenderal dari Kekaisaran Barat, pada tahun 640. Gregorius II membangun sebuah gereja lain yang terkenal di Roma atas nama Santa Agata, pada tahun 726, yang diberikan oleh Klemens VIII kepada kongregasi untuk doktrin Kristiani. Santo Gregorius Agung,[3] memerintahkan agar beberapa dari relikui-relikuinya ditempatkan di gereja di biara Santo Stefanus, di Pulau Capreae, yang sekarang dinamakan Capri. Bagian utama dari relikuinya yang tetap berada di Catania, dibawa ke Konstantinopel oleh jenderal Yunani, yang mengusir orang-orang Saracen dari Sisilia sekitar tahun 1040: relikui-relikui ini dibawa kembali ke Catania pada tahun 1127. Catatan pemindahan ini ditulis oleh Mauritius, yang pada waktu itu adalah uskup, dan dicatat oleh Rocci Pyrrho, dan Bollandus.[4] Para penulis yang sama menceritakan bagaimana banjir belerang dan bebatuan yang membara yang keluar dari Gunung Etna, dalam letusan besar, beberapa kali terhalau dari tembok-tembok Catania oleh kerudung Santa Agata, yang dibawa keluar dari makamnya, yang dibawa dalam perarakan. Oleh perantaraannya pula, Malta, di mana ia dihormati sebagai pelindung pulau itu, dijaga dari orang-orang Turki yang menyerbu pulau tersebut pada tahun 1551. Beberapa bagian kecil dari relikui Santa Agata dikatakan telah didistribusikan di banyak tempat.
Kemurnian yang sempurna dari intensi yang olehnya Agata sepenuhnya mati bagi dunia dan bagi dirinya sendiri, dan hanya berupaya untuk berkenan kepada Allah, adalah keadaan yang menyucikan penderitaan-penderitaannya, dan melengkapi pengorbanannya. Salib terkecil yang kita panggul, tindakan terkecil pun yang kita lakukan dengan itikad ini, akan menjadi pengorbanan besar, dan suatu persembahan yang paling berkenan kepada Allah. Kita sering harus menderita sesuatu, terkadang kesakitan tubuh, terkadang, gangguan terhadap pikiran, dan sering kali kekecewaan, terkadang hardikan yang merendahkan kita, atau omelan, atau hal-hal yang serupa. Jika saja kita menanggung cobaan-cobaan ini dengan kesabaran, sewaktu orang lain menyaksikannya, atau jika kita sering berbicara tentang cobaan-cobaan itu, atau sering mengeluhkan cobaan-cobaan tersebut, atau jika kita menanggung dengan sabar cemoohan publik atau cobaan yang besar, tetapi jatuh dalam cobaan-cobaan kecil, adalah suatu hal yang jelas bahwa kita belum mencapai kemurnian intensi yang sejati di dalam kesabaran kita; bahwa kita belum mati bagi diri kita sendiri, dan tidak suka menghilang di hadapan ciptaan, tetapi lebih suka berkenan kepada merka, dan secara diam-diam menyukai hal-hal yang tampak besar. Kita mengaku diri siap mati untuk Kristus, tetapi tidak dapat menanggung salib atau penghinaan yang terkecil pun. Betapa berkenannya kepada Mempelai Ilahi kita pengorbanan dari jiwa yang menderita dalam kesunyian, yang tidak menginginkan seorang pun menyaksikan kesabarannya, selain Allah sendiri, yang memberikannya cobaan-cobaan; yang menghindari superioritas dan penghormatan, tetapi berupaya sekeras mungkin agar tidak seorang pun mengetahui kerendahan hati atas penolakan semacam itu; yang menderita penghinaan, tetapi tidak mencari penghiburan selain dari Allah. Kesederhanaan dan kemurnian hati ini; cinta untuk menjadi tersembunyi di dalam Allah, oleh Yesus Kristus, adalah kesempurnaan dari segala pengorbanan kita, dan kemenangan penuh atas cinta diri, yang diserangnya dan yang dipaksanya keluar dari tempat-tempat persembunyannya yang paling tangguh; bersama Santa Agata, pengorbanan ini berkata kepada Kristus, ‘Jadilah Engkau pemilik dari segala keberadaanku.’”
Catatan kaki:
Diterjemahkan dari sumber berbahasa Inggris:
Rev. Alban Butler, The Lives of the Fathers, Martyrs, and Other Principal Saints [Riwayat Hidup Para Bapa, Martir, dan Santo-Santa Utama Lainnya], vol. II, Dublin, James Duffy 15, Wellington Quay, 1866, hal. 50-53.
[1] Frouteau Cal. p. 25
[2] Dial. l. 3. c. 30.
[3] L. l. ep. 52.
[4] Feb. t. l. p. 647.
Artikel-Artikel Terkait
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 3 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 3 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 3 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 4 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 5 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 6 bulanBaca lebih lanjut...