RAHASIA ROSARIO YANG MENGAGUMKAN
Oleh St. Louis Maria Grignion de Montfort
Mawar Putih: Bagi para imam.
Mawar Merah: Bagi para pendosa.
Semak Mawar Gaib: Bagi para jiwa yang berbakti.
Kuntum Bunga Mawar: Bagi anak-anak.
Dekade Pertama: Manfaat yang luhur dari Rosario sebagaimana yang terlihat dari asal-muasal serta namanya
Dekade Kedua: Manfaat yang luar biasa dari Rosario seperti yang terlihat di dalam doa-doa yang menyusunnya
Dekade Ketiga: Jasa yang luar biasa dari Rosario suci sebagai suatu renungan akan kehidupan dan sengsara Tuhan kita Yesus Kristus
Dekade Keempat: Jasa yang luar biasa dari Rosario suci sebagaimana yang terlihat dari keajaiban-keajaiban yang Allah telah lakukan melaluinya
Dekade Kelima: Tentang Cara Berdoa Rosario Secara Benar
1) Wahai para pelayan yang terkasih dari Allah yang Mahatinggi, anda sekalian, rekan-rekan saya, para imam yang mengkhotbahkan kebenaran Allah dan yang mengajarkan Injil kepada segala bangsa, izinkanlah saya memberikan kepada anda buku yang kecil ini sebagai setangkai mawar putih yang saya ingini agar anda simpan. Kebenaran-kebenaran yang termuat di dalamnya dinyatakan dengan cara yang amat sederhana dan langsung, seperti yang akan anda lihat.
Mohon menjaga kebenaran-kebenaran ini di dalam hati anda agar anda sendiri mampu menjadikan Rosario sebagai suatu praktik dan mengecap buah-buahnya.
Mohon miliki pula kebenaran-kebenaran ini di bibir anda, sehingga anda akan senantiasa mengkhotbahkan Rosario dan dengan demikian mengonversikan orang lain dengan mengajarkan mereka besarnya daya guna dari devosi suci ini.
Saya memohon kepada anda untuk berjaga-jaga agar tidak berpikir bahwa Rosario adalah sesuatu yang sepele – sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang yang bebal, dan bahkan beberapa sarjana yang terkemuka tetapi yang angkuh. Rosario sama sekali bukan hal yang sepele, melainkan, suatu harta karun yang tak ternilai, yang diilhami oleh Allah.
Allah Yang Mahakuasa telah memberikannya kepada anda karena Ia menginginkan anda untuk menggunakannya sebagai jalan untuk mengonversikan para pendosa yang paling keras hati dan para bidah yang paling keras kepala. Ia telah menyematkan kepada Rosario rahmat di dalam kehidupan ini dan kemuliaan di dalam hidup yang akan datang. Para kudus telah mendaraskannya dengan setia dan para Paus telah mendukung devosi tersebut.
Sewaktu Roh Kudus telah mewahyukan rahasia ini kepada seorang imam dan pembimbing jiwa-jiwa, betapa terberkatinya imam itu! Sebab kebanyakan orang gagal untuk mengenali rahasia ini atau tidak mengenalinya secara mendalam. Jika seorang imam semacam itu sungguh-sungguh mengerti rahasia ini, ia akan mendaraskan Rosario setiap harinya dan akan mendorong orang lain untuk mendaraskannya. Allah dan Ibunda-Nya yang terberkati akan mencurahkan rahmat yang berlimpah ke dalam jiwanya, agar ia dapat menjadi alat kemuliaaan Allah; dan perkataan imam itu, walaupun sederhana, akan menghasilkan kebaikan dalam jangka waktu sebulan daripada perkataan para pengkhotbah lainnya dalam jangka waktu beberapa tahun.
2) Maka, saudara-saudaraku, dan rekan-rekanku, para imam yang terkasih, tidak akan cukup adanya bagi kita untuk mengkhotbahkan devosi ini kepada orang lain; kita sendiri harus mempraktikkannya, sebab jika kita percaya dengan teguh akan pentingnya Rosario suci tetapi jika kita sendiri tidak pernah mendaraskannya, orang-orang akan hampir tidak dapat diharapkan untuk bertindak atas nasihat kita, sebab tidak seorang pun dapat memberikan apa yang tidak dipunyainya: “Yesus mulai bertindak dan mengajar.” Kita harus meneladani Tuhan kita, yang mulai mempraktikkan apa yang dikhotbahkan-Nya. Kita harus meniru St. Paulus, yang hanya mengenali dan mengkhotbahkan Yesus yang disalibkan.
Saya bisa bercerita panjang lebar kepada anda tentang rahmat yang telah diberikan Allah kepada diri saya untuk mengetahui, lewat pengalaman, betapa ampuhnya pengkhotbahan Rosario suci, dan tentang bagaimana saya telah melihat dengan mata kepala saya sendiri, konversi-konversi paling menakjubkan yang telah dibuahkannya. Saya akan dengan senang hati menceritakan kepada anda semua hal ini, seandainya saya berpikir bahwa dengan demikian, anda akan tergerak untuk mengkhotbahkan devosi yang indah ini, kendati fakta bahwa para imam tidak terbiasa melakukannya pada masa ini. Tetapi, bukan dengan bercerita kepada anda tentang pengalaman saya, saya kira akan cukup adanya untuk ringkasan yang singkat ini yang saya tuliskan jika saya menceritakan kepada anda beberapa kisah yang kuno tetapi autentik tentang Rosario suci. Cuplikan-cuplikan ini sungguh membuktikan apa yang telah saya uraikan bagi para umat beriman.
Mawar Merah
Bagi para pendosa
3) Wahai para pria dan wanita malang yang adalah pendosa, saya, seorang pendosa yang lebih besar daripada anda, hendak memberikan bunga mawar, mawar merah kirmizi, karena darah Tuhan kita telah jatuh di atasnya. Semoga Allah berkenan agar mawar ini dapat membawa harum semerbak yang sejati kepada kehidupan anda – tetapi terutama, semoga mawar ini dapat menyelamatkan anda dari bahaya di mana anda berada. Setiap harinya, orang-orang yang tidak beriman dan para pendosa yang tidak bertobat berseru, “Marilah kita memahkotai diri kita sendiri dengan mawar.” Tetapi seruan kita seharusnya, “Marilah memahkotai dri kita sendiri dengan mawar dari Rosario suci.”
Betapa berbedanya bunga mawar mereka dengan bunga mawar kita! Mawar yang mereka miliki adalah kenikmatan daging, kehormatan duniawi, dan kekayaan yang fana yang akan layu dan segera membusuk, sedangkan mawar yang kita miliki, yang adalah Bapa Kami serta Salam Maria yang telah kita daraskan dengan penuh devosi berulang-ulang kali, dan yang kita sertai dengan tindak-tindak penitensi yang baik, tidak akan pernah layu dan mati, dan keindahannya beribu-ribu tahun sejak sekarang akan tetap sama dengan hari ini.
Sebaliknya, mawar milik para pendosa hanya terlihat sebagai bunga mawar, walaupun sesungguhnya, mawar itu adalah dedurian yang kejam yang akan menusuk mereka dalam kehidupan mereka dengan memberikan mereka rasa nyeri dari hati Nurani, pada saat mereka mati, mawar mereka akan menusuk mereka dengan penyesalan yang getir dan bahkan, di dalam keabadian, akan menjadi bongkahan amarah dan keputusasaan yang membara. Tetapi, jika mawar yang kita miliki memiliki dedurian, itu adalah duri-duri milik Yesus Kristus, yang akan mengubahnya menjadi bunga mawar. Jika mawar yang kita miliki menusuk diri kita, hal itu hanya akan berlangsung untuk sesaat, dan hanya untuk menyembuhkan penyakit dosa dan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa kita.
4) Maka, dengan segenap kemampuan kita, kita harus dengan penuh semangat memahkotai diri kita sendiri dengan bunga-bunga mawar dari Surga ini, dan mendaraskan segenap doa Rosario setiap harinya, yakni, tiga rosario yang terdiri dari lima dekade, yang seperti lingkaran bunga atau mahkota bunga yang kecil. Terdapat dua alasan untuk melakukannya: pertama-tama, untuk menghormati ketiga mahkota milik Yesus dan Maria – mahkota rahmat Yesus pada saat Penjelmaan-Nya, mahkota duri-Nya pada saat Sengsara-Nya, dan mahkota kemuliaan-Nya di dalam Surga, dan tentunya mahkota tiga lapis yang diberikan kepada Maria oleh Allah Tritunggal Mahakudus di dalam Surga. Kedua, kita harus melakukannya agar diri kita sendiri dapat menerima tiga mahkota dari Yesus dan Maria, yang pertama, mahkota jasa di sepanjang hidup; yang kedua, mahkota damai pada waktu kematian; dan yang ketiga, mahkota kemuliaan di dalam Surga.
Jika anda dengan setia mendaraskan Rosario sampai ajal, saya meyakinkan anda bahwa, kendati beratnya dosa-dosa anda, “anda akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak akan kenal lekang.” Bahkan jika anda berada di tepi jurang pengutukan, bahkan jika kaki anda yang satu berada di dalam Neraka, dan bahkan jika anda telah menjual jiwa anda kepada Iblis seperti yang dilakukan oleh para penyihir yang melakukan ilmu sihir hitam, dan bahkan jika anda seorang bidah yang setegar Iblis, cepat atau lambat, anda akan berkonversi dan membenahi hidup anda dan menyelamatkan jiwa anda, jika – dan camkanlah baik-baik apa yang saya katakan – jika anda mendaraskan Rosario dengan penuh devosi setiap harinya sampai waktu kematian demi mengetahui kebenaran dan memperoleh penyesalan serta ampun atas dosa-dosa anda.
Di dalam buku ini, terdapat beberapa cerita tentang para pendosa berat yang berkonversi melalui kekuatan Rosario. Mohon membaca dan merenungkan kisah-kisah ini.
Semak Mawar Gaib
Bagi para jiwa yang berbakti
5) Wahai para jiwa yang baik dan berbakti, yang berjalan dalam terang Roh Kudus, saya kira anda tidak akan keberatan jika saya memberikan kepada anda semak mawar gaib yang kecil ini yang datang secara langsung dari Surga dan yang perlu ditanamkan di dalam taman dari jiwa anda. Semak mawar ini tidak akan mampu merusakkan bebungaan yang harum dari kontemplasi anda; sebab ini adalah semak surgawi dan wanginya sangat harum. Semak mawar ini sama sekali tidak akan mengganggu petak bunga yang telah anda atur dengan berhati-hati; sebab, karena semak mawar ini sendiri, yang sepenuhnya murni dan teratur, mencondongkan semua orang kepada keberaturan serta kemurnian. Jika diairi dengan cermat dan dirawat sebagaimana mestinya setiap harinya, semak mawar ini akan tumbuh luar biasa tingginya, dan batang-batangnya akan memiliki jangkauan yang sedemikian lebarnya sehingga, devosi-devosi anda yang lain bukannya terganggu, melainkan akan dijaganya dan disempurnakannya. Tentunya, anda mengerti apa yang saya maksudkan, sebab anda berpikir secara spiritual; semak mawar ini adalah Yesus dan Maria dalam kehidupan, kematian, dan keabadian.
6) Dedaunannya yang hijau adalah Misteri-Misteri Gembira, deduriannya adalah Misteri-Misteri Sedih, dan bebungaannya adalah Misteri-Misteri Mulia dari Yesus dan Maria. Kuntum-kuntumnya adalah masa kanak-kanak dari Yesus dan Maria, dan kembangnya yang mekar menunjukkan kepada kita Yesus dan Maria di dalam penderitaan mereka, dan bunganya yang mekar penuh melambangkan Yesus dan Maria dalam kejayaan dan kemuliaan mereka.
Bunga mawar menggembirakan kita oleh karena kecantikkannya: jadi di sini kita memiliki Yesus dan Maria di dalam Misteri-Misteri Gembira. Deduriannya tajam, dan menusuk, yang membuat kita memikirkan mereka di dalam Misteri-Misteri Sedih, dan pada akhirnya, harum bunganya begitu manis sehingga semua orang menyukainya, dan harumnya ini melambangkan Misteri-Misteri Mulia mereka.
Jadi, mohon jangan mencemooh semak surgawi yang cantik ini, tetapi tanamkan semak ini dengan tangan anda sendiri di dalam taman dari jiwa anda, dengan membuat tekad untuk mendaraskan Rosario anda setiap harinya. Dengan mendaraskannya setiap hari dan dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik, anda akan merawat semak anda, menyiraminya, mencangkul tanah di sekitarnya. Kelak, anda akan melihat bahwa benih yang kecil yang telah saya berikan kepada anda, dan yang tampak begitu kecil pada saat ini, akan tumbuh menjadi suatu semak yang demikian besarnya sehingga burung-burung dari Surga, yakni, para jiwa yang dipredestinasikan dan yang kontemplatif, akan tinggal di dalamnya dan bersarang di sana. Kerimbunannya akan menaungi mereka dari panas sang surya yang membara dan ketinggiannya akan menjaga mereka aman dari binatang buas di tanah. Dan yang terbaik, burung-burung itu akan makan dari buah semak itu, yang adalah Yesus yang patut disembah, yang empunya pujian dan kemuliaan selama-lamanya. Amin.
Kuntum Bunga Mawar
Bagi anak-anak
7) Wahai teman-temanku yang cilik, kuntum bunga mawar yang cantik ini adalah untuk kalian; ini adalah salah satu dari manik-manik Rosariomu, dan engkau mungkin memandangnya sebagai benda yang begitu kecilnya. Tetapi jika saja engkau mengetahui betapa berharganya manik ini. Kuntum bunga yang mengagumkan ini akan terbuka menjadi bunga mawar yang cantik jika engkau mendaraskan Salam Mariamu dengan amat baik.
Tentunya, akan terlalu banyak untuk mengharapkan agar engkau mendaraskan kelima belas misteri setiap harinya, tetapi daraskan setidaknya lima misteri dengan layak, dengan penuh cinta dan devosi. Rosario ini akan menjadi lingkaran bunga kecilmu, mahkotamu untuk Yesus dan Maria. Mohon perhatikan setiap kata yang telah saya ucapkan, dan dengarkanlah dengan penuh perhatian suatu kisah nyata yang hendak saya ceritakan kepadamu, dan yang saya ingin agar engkau ingat. Dua anak perempuan kecil, keduanya dua bersaudara, sedang mendaraskan Rosario dengan penuh devosi di depan rumah mereka. Seorang wanita yang cantik tiba-tiba muncul, berjalan menuju anak perempuan yang bungsu, yang hanya berumur enam atau tujuh tahun, dan membawanya pergi. Saudaranya yang lebih tua amat terkejut dan mencari anak itu ke mana-mana. Akhirnya, karena ia tetap tidak dapat menemukannya, ia pulang dengan menangis dan bercerita kepada orang tuanya bahwa saudarinya itu telah diculik. Selama tiga hari penuh, bapa dan ibu yang malang itu mencari anaknya tanpa hasil.
8) Pada akhir hari ketiga, mereka menemukannya di pintu depan rumah, dan tampak luar biasa senang dan bahagianya. Lumrah adanya, bahwa mereka bertanya kepadanya di manakah ia telah berada, dan ia berkata kepada mereka bahwa sang nyonya yang kepadanya ia telah mendaraskan Rosario telah membawanya kepada suatu tempat yang amat indah di mana ia telah memberikannya hal-hal yang sedap untuk dimakan. Ia berkata bahwa nyonya itu juga telah memberikannya seorang bayi laki-laki untuk digendongnya, bahwa bayi itu amat elok, dan bahwa ia mengecupnya berulang kali.
Sang bapa dan ibu, yang telah berkonversi kepada iman Katolik tidak lama sebelumnya, segera memohon Romo Yesuit untuk datang, yang telah mengajarkan mereka untuk diterima ke dalam Gereja, dan yang juga telah mengajarkan mereka devosi Rosario. Mereka menceritakan kepadanya segala sesuatu yang telah terjadi, dan sang imam sendirilah yang menceritakan kisah ini. Semua ini berlangsung di Paraguay.
Jadi, anak-anak yang terkasih, teladanilah anak-anak perempuan yang kecil ini, dan daraskanlah Rosariomu setiap harinya seperti yang mereka selalu lakukan. Jika engkau melakukannya, engkau akan memperoleh hak untuk pergi ke dalam Surga untuk bertemu dengan Yesus dan Maria. Jika mereka tidak hendak agar engkau bertemu dengan mereka di dalam kehidupan ini, kelak setelah engkau mati, engkau akan bertemu dengan mereka untuk segala keabadian. Amin.
Maka, hendaknya segenap umat manusia, yang terpelajar maupun yang bebal, yang bajik maupun para pendosa, yang besar dan yang kecil, memuji dan menghormati Yesus dan Maria siang dan malam, dengan mendaraskan Rosario suci. “Berilah salam kepada Maria yang telah bekerja keras dari antara kamu sekalian.”
DEKADE PERTAMA
Manfaat yang luhur dari Rosario sebagaimana yang terlihat dari asal-muasal serta namanya
Mawar Pertama
Doa-Doa dari Rosario
9) Rosario terdiri dari dua hal: doa mental [batin] dan doa vokal [bersuara]. Di dalam Rosario, doa mental hanyalah renungan akan misteri-misteri utama dari kehidupan, kematian, dan kemuliaan dari Yesus Kristus serta Ibunda-Nya yang terberkati. Doa vokal dilakukan dengan mendaraskan kelima belas dekade Salam Maria, di mana masing-masing dekade dimulai dengan satu Bapa Kami, sembari pada waktu yang bersamaan bermeditasi dan merenungkan kelima belas kebajikan utama yang dipraktikkan oleh Yesus dan Maria di dalam kelima belas misteri Rosario.
Di dalam kelima dekade yang pertama, kita harus menghormati kelima Misteri Gembira dan merenungkan Misteri-Misteri tersebut; di dalam kelima dekade yang kedua, Misteri-Misteri Sedih; dan di dalam kelima dekade yang ketiga, Misteri-Misteri Mulia. Jadi, Rosario adalah percampuran antara doa mental dan vokal yang dengannya kita menghormati dan belajar untuk meneladani misteri-misteri serta kebajikan dari kehidupan, kematian, sengsara dan kemuliaan dari Yesus dan Maria.
Mawar Ke-2
Asal-muasal Rosario
10) Karena Rosario terdiri, terutama dan secara hakikatnya, dari doa Kristus dan Salam dari Malaikat, yakni, Bapa Kami dan Salam Maria, tidak diragukan bahwa Rosario adalah doa pertama dan devosi yang utama dari para umat beriman dan telah digunakan di sepanjang abad, dari masa para rasul dan para murid turun-temurun sampai pada saat ini.
11) Tetapi, hanya pada tahun 1214-lah, bahwa Gereja menerima Rosario di dalam bentuknya di masa kini dan sesuai dengan metode yang kita gunakan pada hari ini. Bentuk Rosario ini diberikan kepada Gereja oleh St. Dominikus, yang telah menerimanya dari sang Perawan Suci sebagai suatu sarana untuk mengonversikan kaum Albigensia dan para pendosa lainnya.
Saya akan menceritakan kepada anda kisah tentang bagaimana St. Dominikus menerimanya, yang ditemukan di dalam buku yang sangat terkenal, De Dignitate Psalterii, oleh Beato Alanus de la Roche. Santo Dominikus, yang melihat bahwa beratnya dosa-dosa para umat menghalangi konversi kaum Albigensia, mengasingkan diri ke dalam suatu hutan di dekat Toulouse, di mana ia terus-menerus berdoa selama tiga hari dan tiga malam. Selama waktu ini, ia tidak melakukan suatu hal pun selain menangis dan melakukan penitensi-penitensi yang keras demi meredakan murka Allah. Ia menggunakan disiplinnya yang sedemikian kerasnya sehingga banyak dari anggota tubuhnya tercabik-cabik, dan pada akhirnya, ia jatuh ke dalam keadaan koma.
Pada saat ini, Bunda Maria tampak kepadanya, disertai oleh tiga malaikat, dan ia berkata, “Dominikus yang terkasih, tahukah engkau senjata yang hendak digunakan oleh Allah Tritunggal Mahakudus untuk memperbarui dunia?”
“Oh, Ratuku”, jawab Santo Dominikus, “engkau tahu hal itu jauh lebih baik daripada diriku, karena di samping Putramu Yesus Kristus, engkau telah selalu menjadi alat utama untuk keselamatan kami.”
Lalu, Bunda Maria menjawab, “Aku ingin agar engkau tahu bahwa, di dalam peperangan semacam ini, senjata utamanya selalu merupakan Buku Mazmur Malaikat, yang merupakan batu penjuru dari Perjanjian Baru. Maka, jika engkau ingin menjangkau jiwa-jiwa yang keras hati ini dan memenangkan mereka kepada Allah, khotbahkanlah Buku Mazmurku.”
Lalu ia pun bangkit, terhibur, dan terbakar oleh semangat demi konversi para rakyat di dalam distrik itu, ia pun langsung bergegas menuju katedral. Seketika, para malaikat yang tidak kelihatan membunyikan lonceng-lonceng untuk menghimpun para rakyat, dan Santo Dominikus mulai berkhotbah.
Pada permulaan dari khotbahnya, suatu badai yang mengerikan mulai bertiup, bumi pun berguncang, matahari menjadi gelap, dan terjadi begitu banyak guntur dan kilat sehingga semua orang amat takut. Ketakutan mereka pun menjadi lebih besar sewaktu mereka melihat suatu gambar dari Bunda Maria yang terpajang di suatu tempat yang menonjol. Mereka melihatnya mengangkat tangannya ke Surga tiga kali untuk memanggil pembalasan dendam Allah agar jatuh ke atas mereka jika mereka gagal untuk berkonversi, untuk membenahi hidup mereka, dan mencari perlindungan dari Bunda Allah yang kudus.
Allah menginginkan, melalui fenomena supernatural ini, untuk menyebarkan devosi baru dari Rosario Suci, dan untuk membuatnya dikenal secara lebih luas.
Pada akhirnya, berkat doa Santo Dominikus, badai itu pun reda, dan ia lalu berkhotbah. Begitu besarnya semangatnya dan khotbahnya itu, yang begitu menggerakkan hati, menjelaskan tentang pentingnya dan berharganya Rosario sehingga hampir semua rakyat Toulouse memeluk devosi itu dan meninggalkan kepercayaan-kepercayaan mereka yang sesat. Dalam kurun waktu yang amat singkat, suatu perubahan baik yang amat besar terlihat di kota itu; rakyat mulai menjalani kehidupan Kristiani dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk mereka yang lalu.
Mawar Ke-3
Rosario Suci dan Santo Dominikus
12) Cara yang bermukjizat di mana devosi Rosario suci itu ditetapkan adalah suatu paralel dengan cara di mana Allah memberikan hukum-Nya kepada dunia di atas Gunung Sinai, dan secara jelas membuktikan nilai dan kepentingannya.
Diilhami oleh Roh Kudus, diajarkan oleh sang Perawan Suci serta oleh pengalamannya sendiri, Santo Dominikus mengkhotbahkan Rosario selama sisa hidupnya. Ia mengkhotbahkannya melalui teladan dirinya serta melalui khotbah-khotbahnya, di kota-kota serta di pedesaan, kepada kalangan tinggi maupun rendah, di hadapan para sarjana dan orang-orang tak terdidik, kepada para Katolik dan kepada para bidah.
Rosario, yang didaraskannya setiap hari, adalah persiapannya untuk setiap khotbah dan pertemuannya dengan Bunda Maria segera setelah berkhotbah.
13) Pada suatu hari, ia harus berkhotbah di gereja Notre Dame di Paris, dan kebetulan pada pesta Santo Yohanes Penginjil. Ia berada di dalam sebuah kapel kecil di belakang altar tinggi, dan dengan penuh doa bersiap untuk khotbahnya dengan mendaraskan Rosario, seperti yang telah selalu dilakukannya, sewaktu Bunda Maria tampak kepadanya dan berkata: “Dominikus, walaupun apa yang engkau telah rencanakan untuk katakan sangatlah mungkin sangat baik, aku membawakan kepadamu suatu khotbah yang jauh lebih baik.”
Santo Dominikus mengambil dengan tangannya buku yang diberikan oleh Bunda Maria, membaca khotbah itu dengan saksama dan, sewaktu ia telah mengerti khotbah tersebut dan merenungkan khotbah itu, ia pun berterima kasih kepadanya.
Sewaktu tiba waktunya, ia pergi ke mimbar, dan walaupun hari itu adalah pesta Santo Yohanes, ia tidak menyebutkan Santo Yohanes sekali pun selain untuk berkata bahwa ia telah terbukti layak untuk menjadi penjaga bagi Ratu Surga. Kongregasi itu terdiri dari para teolog serta orang-orang terkemuka lainnya, yang terbiasa mendengarkan wacana-wacana yang tidak lazim dan yang halus; tetapi Santo Dominikus berkata kepada mereka bahwa bukanlah kehendaknya untuk memberikan mereka suatu wacana yang terpelajar, yang bijak di hadapan dunia, tetapi bahwa ia akan berbicara di dalam kesederhanaan tentang Roh Kudus dengan kekuatannya secara penuh.
Maka, ia mulai mengkhotbahkan Rosario dan menjelaskan doa Salam Maria kata demi kata seperti yang akan dilakukannya kepada sekelompok anak-anak, dan menggunakan ilustrasi-ilustrasi yang amat sederhana yang ada di dalam buku yang diberikan kepadanya oleh Bunda Maria.
14) Kartagena, sang sarjana yang agung, mengutip Beato Alanus de la Roche di dalam De Dignitate Psalterii untuk mendeskripsikan bagaimana hal ini terjadi.
“Beato Alanus menulis bahwa pada suatu hari, Romo Dominikus berkata kepadanya di dalam suatu penglihatan, ‘Putraku, berkhotbah itu baik adanya; tetapi selalu terdapat suatu bahaya untuk mencari-cari pujian dan bukan keselamatan jiwa-jiwa. Dengarkan dengan saksama apa yang terjadi kepadaku di Paris, agar engkau dapat berjaga-jaga terhadap kesalahan semacam ini. Aku waktu itu sedang bersiap untuk berkhotbah di dalam gereja agung yang dibaktikan kepada sang Perawan Suci, dan aku begitu khawatir karena ingin memberikan suatu khotbah yang baik, bukan oleh karena keangkuhan, melainkan oleh karena keterpelajaran yang tinggi dari kongregasi itu.’
Satu jam sebelum aku harus berkhotbah, aku dengan taat mendaraskan Rosarioku – seperti yang telah selalu kulakukan sebelum berkhotbah – sewaktu aku jatuh mengalami ekstasi. Aku melihat sahabatku yang terkasih, Bunda Allah, datang menghampiriku dengan sebuah buku di dalam tangannya. ‘Dominikus’, ujarnya, ‘khotbahmu untuk hari ini mungkin memang sangat baik, tetapi seberapa pun baiknya khotbahmu itu, aku telah membawakan kepadamu khotbah yang jauh lebih baik.’
Tentunya sukacitaku meluap-luap, dan aku mengambil buku itu dan membaca setiap perkataannya. Sebagaimana yang telah dikatakan oleh Bunda Maria, aku menemukan hal-hal yang persis benar yang perlu dikatakan di dalam khotbahku, sehingga aku berterima kasih kepadanya dengan segenap hatiku.
Sewaktu tiba saatnya untuk mulai berkhotbah, aku melihat bahwa Universitas Paris telah hadir secara penuh, serta pula sejumlah besar kalangan bangsawan. Mereka semua telah mendengar dan melihat hal-hal yang mulia yang telah dilakukan oleh Tuhan yang Mahabaik melalui diriku.
Aku pun naik ke mimbar. Hari itu adalah pesta Santo Yohanes Penginjil tetapi segala sesuatu yang kukatakan tentang dirinya hanyalah bahwa ia telah terbukti pantas untuk menjadi penjaga bagi Ratu Surga. Lalu aku berbicara kepada kongregasi:
‘Tuanku dan para dokter yang agung dari Universitas, anda sekalian terbiasa untuk mendengarkan khotbah-khotbah yang terpelajar yang lazim untuk selera anda yang halus. Bagaimanapun, saya tidak ingin berbicara kepada anda dalam gaya bahasa yang terpelajar dari hikmat manusiawi, sebaliknya, saya akan menunjukkan kepada anda Roh Allah dan keagungannya.’”
Di sini, kutipan Beato Alanus berakhir, yang setelahnya, Kartagena lalu melanjutkan dengan kata-katanya sendiri, “Lalu Santo Dominikus menjelaskan Salam dari Malaikat kepada mereka, dengan menggunakan perbandingan-perbandingan serta contoh-contoh yang sederhana dari kehidupan sehari-hari.”
15) Beato Alanus, menurut Kartagena, menyebutkan beberapa kesempatan lain di mana Tuhan kita dan Bunda Maria tampak kepada Santo Dominikus untuk mendorongnya dan mengilhaminya agar ia semakin sering mengkhotbahkan Rosario demi menghapuskan dosa dan mengonversikan para pendosa serta bidah.
Di dalam suatu wacana lain, Kartagena berkata:
“Beato Alanus berkata bahwa Bunda Maria mewahyukan kepadanya bahwa, setelah ia tampak kepada Santo Dominikus, Putranya yang terberkati tampak kepadanya dan berkata, ‘Dominikus, Aku bersukacita karena melihat bahwa engkau tidak mengandalkan kebijaksanaanmu sendiri dan bahwa, bukannya mencari puji-pujian yang hampa dari manusia, engkau bekerja dengan kerendahan hati yang besar demi keselamatan jiwa-jiwa.
Tetapi banyak imam ingin berkhotbah dengan menggelegar melawan dosa-dosa yang terburuk pada awalnya, tanpa menyadari bahwa sebelum orang yang sakit diberikan obat yang pahit, ia perlu dipersiapkan dengan ditempatkan dalam keadaan pikiran yang benar untuk benar-benar memperoleh manfaat dari obat itu.
Sebab itulah, sebelum melakukan suatu hal lain pun, para imam harus mencoba untuk menyalakan cinta akan doa dalam hati orang-orang dan terutama cinta akan Buku Mazmur Malaikatku. Seandainya saja mereka akan mulai mendaraskannya dan akan terus bertekun mendaraskannya, Allah, dalam kerahiman-Nya, hampir tidak dapat menolak untuk memberikan rahmat-Nya kepada mereka. Jadi, aku ingin agar engkau mengkhotbahkan Rosarioku.’”
16) Di tempat lain, Beato Alanus berkata, “Semua imam mendaraskan Salam Maria bersama para umat sebelum berkhotbah, untuk meminta rahmat Allah.” Mereka melakukannya oleh karena suatu wahyu kepada Santo Dominikus dari Bunda Maria. “Putraku,” ia berkata kepadanya pada suatu hari, “janganlah terkejut bahwa khotbah-khotbahmu gagal untuk menghasilkan buah yang telah kauharapkan. Engkau sedang mencoba mengolah tanah yang tidak pernah dihujani. Tetapi sewaktu Allah berencana untuk memperbarui muka bumi, Ia memulainya dengan menurunkan hujan dari Surga – dan ini dilakukan-Nya melalui Salam dari Malaikat. Dengan demikianlah Allah memperbarui dunia.
Jadi, sewaktu engkau berkhotbah, doronglah orang-orang untuk mendaraskan Rosarioku, dan dengan demikian, perkataanmu akan berbuah limpah bagi jiwa-jiwa.’
Santo Dominikus sama sekali tidak menyia-nyiakan waktu untuk taat, dan sejak saat itu, khotbah-khotbahnya memiliki pengaruh yang amat besar.” (Kutipan yang terakhir ini berasal dari “Buku Mukjizat Rosario Suci”, yang ditulis dalam bahasa Italia, yang juga ditemukan di dalam karya-karya Yustinus, Khotbah 143.)
17) Saya telah sangat senang untuk dapat mengutip dari para penulis ini kata demi kata manfaat bagi mereka yang mungkin sebaliknya memiliki keraguan terhadap kuasa yang mengagumkan dari Rosario.
Selama para imam mengikuti teladan Santo Dominikus dan mengkhotbahkan devosi kepada Rosario suci, kesalehan dan semangat tumbuh subur di antara dunia Kristiani dan di dalam ordo-ordo religius yang berdevosi kepada Rosario. Tetapi, karena orang-orang telah mengabaikan karunia dari Surga ini, segala jenis dosa dan kekacauan yang menjebar jauh dan luas.
Mawar ke-4
Rosario dan Beato Alanus
18) Segala sesuatu, bahkan yang tersuci pun, dapat berubah, terutama jika hal-hal tersebut bergantung kepada kehendak bebas dari manusia. Maka, sama sekali tidak mengejutkan, bahwa Konfraternitas Rosario Suci hanya mempertahankan semangat awalnya selama satu abad setelah didirikan oleh Santo Dominikus. Setelahnya, Konfraternitas ini seolah-olah dikuburkan dan dilupakan.
Tidak diragukan pula, bahwa muslihat dan iri dengki yang jahat dari iblis berandil banyak untuk membuat orang-orang menelantarkan Rosario, dan oleh karena itu, menghambat aliran rahmat Allah yang telah dicurahkan-Nya kepada dunia.
Maka, pada tahun 1349, Allah menghukum segenap Eropa dengan wabah yang paling menyeramkan yang pernah dikenal. Bermula dari timur, wabah itu menyebar ke seluruh Italia, Jerman, Prancis, Polandia dan Hongaria, membawa kebinasaan di mana pun wabah itu pergi, sebab dari seratus pria hampir-hampir tidak seorang pun hidup untuk menuturkan kisahnya. Kota besar, kota kecil, pedesaan, dan biara-biara pun hampir sepenuhnya ditinggalkan selama tiga tahun sewaktu epidemi itu berlangsung.
Tulah dari Allah ini segera diikuti dengan dua hukuman lainnya, bidah dari Kaum Flagela dan suatu skisma yang tragis pada tahun 1376.
19) Kemudian hari, sewaktu cobaan-cobaan ini telah berakhir, berkat kerahiman Allah, Bunda Maria berkata kepada Beato Alanus untuk kembali menghidupkan Konfraternitas Rosario Suci. Beato Alanus adalah salah satu dari para Romo Dominikan di biara itu di Dinan, Bretagne. Ia adalah seorang teolog yang terkemuka dan seorang pengkhotbah yang terkenal. Bunda Maria memilihnya sebab, karena Konfraternitas itu pada awalnya telah dirintis di provinsi itu, pantas adanya bahwa seorang Dominikan dari provinsi yang sama harus memiliki penghormatan untuk kembali mendirikannya.
Beato Alanus memulai karya agung ini pada tahun 1460, setelah ia menerima suatu peringatan khusus dari Tuhan kita. Demikianlah bagaimana ia menerima pesan yang mendesak itu, seperti yang ia sendiri katakan:
Pada suatu hari sewaktu ia sedang merayakan Misa, Tuhan kita, yang hendak menggertaknya untuk mengkhotbahkan Rosario suci, berbicara kepada-Nya di dalam Hosti Mahakudus. “Bagaimanakah engkau dapat kembali menyalibkan-Ku dengan begitu segera?”, ujar Yesus. “Apakah yang Kaukatakan, ya Tuhan?”, Beato Alanus bertanya dengan ketakutan. “Engkau telah menyalibkan-Ku satu kali sebelumnya oleh dosa-dosamu”, jawab Yesus, “dan Aku dengan sukarela hendak kembali disalibkan daripada melihat Bapa-Ku tersakiti oleh dosa-dosa yang engkau dulu lakukan. Engkau sedang menyalibkan-Ku kembali pada saat ini karena engkau memiliki segala pengetahuan dan pengertian sehingga engkau perlu mengkhotbahkan Rosario Ibunda-Ku, dan engkau tidak melakukannya. Seandainya saja engkau melakukannya, engkau dapat mengajarkan banyak jiwa tentang jalan yang benar dan menuntun mereka untuk berpaling dari dosa. Tetapi engkau tidak melakukannya, dan dengan demikian engkau sendiri bersalah atas dosa-dosa yang mereka lakukan.”
Hardikan yang menyeramkan ini membuat Beato Alanus bertekad secara khidmat untuk tanpa henti mengkhotbahkan Rosario.
20) Bunda Maria juga berkata kepadanya pada suatu hari untuk mengilhaminya demi semakin sering mengkhotbahkan Rosario, “Dahulu engkau seorang pendosa besar pada masa mudamu, tetapi aku telah memperolehkan rahmat konversimu dari Putraku. Andaikata hal semacam ini mungkin terjadi, aku akan telah menginginkan untuk melalui segala jenis penderitaan untuk menyelamatkanmu, sebab para pendosa yang berkonversi adalah kemuliaan bagiku. Dan aku akan telah melakukan hal itu pula demi membuatmu pantas untuk mengkhotbahkan Rosarioku jauh dan luas.”
Santo Dominikus tampak kepada Beato Alanus pula dan berkata kepadanya tentang hasil-hasil yang mengagumkan dari pelayanannya: ia telah mengkhotbahkan Rosario tanpa henti, khotbah-khotbahnya telah membuahkan hasil yang amat baik dan banyak orang telah berkonversi selama misi-misinya.
Ia berkata kepada Beato Alanus, “Lihatlah betapa mengagumkannya hasil yang telah kumiliki dengan mengkhotbahkan Rosario. Engkau dan semua orang yang mencintai Bunda Maria harus melakukan hal yang sama sehingga, melalui praktik Rosario yang suci ini, kalian mampu menarik semua orang kepaada ilmu pengetahuan yang sejati akan kebajikan.”
Jadi inilah sejarah singkat bagaimana Santo Dominikus mendirikan devosi Rosario suci dan bagaimana Beato Alanus de la Roche memulihkan devosi itu.
Mawar ke-5
Konfraternitas Rosario
21) Secara ketat, hanya terdapat satu jenis Konfraternitas Rosario, yakni, Konfraternitas di mana para anggotanya setuju untuk mendaraskan segenap Rosario yang terdiri dari 150 Salam Maria setiap hari. Tetapi, menimbang semangat dari orang-orang yang mendaraskannya, kita dapat membedakan tiga jenis: Keanggotaan Biasa, yang mewajibkan pendarasan Rosario secara penuh sekali seminggu; Keanggotaan Senantiasa, yang mewajibkan Rosario didaraskan hanya sekali setahun; Keanggotaan Harian, yang mewajibkan seseorang untuk mendaraskannya setiap hari, yakni, lima belas dekade yang terdiri dari 150 Salam Maria.
Tiada satu pun dari Keanggotaan ini diwajibkan di bawah ancaman dosa. Bahkan, bukanlah suatu dosa ringan untuk gagal memenuhi tanggung jawab ini sebab upaya semacam ini sepenuhnya bersifat sukarela dan ekstra. Bagaimanapun, orang-orang seharusnya tidak bergabung dalam Konfraternitas itu jika mereka tidak bermaksud untuk memenuhi kewajiban mereka dengan mendaraskan Rosario sesering yang diwajibkan, tanpa, bagaimanapun, mengabaikan tanggung jawab mereka di dalam keadaan hidup mereka. Jadi, manakala Rosario berbentrokkan dengan tanggung jawab dari keadaan seseorang dalam hidup, walaupun Rosario sedemikian sucinya, seseorang harus memberikan prioritas kepada tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Demikian pula, orang-orang yang sakit tidak diwajibkan untuk mendaraskan seluruh Rosario ataupun bagiannya jika upaya ini mungkin melelahkan mereka dan memperparah kondisi mereka.
Jika anda tidak dapat mendaraskannya oleh karena suatu tanggung jawab yang diwajibkan oleh ketaatan, atau jika anda sungguh-sungguh lupa, atau karena suatu keperluan yang mendesak, anda bahkan tidak melakukan suatu dosa ringan. Anda tetap akan menerima manfaat-manfaat dari Konfraternitas tersebut seperti biasanya, berbagi dalam rahmat dan manfaat dari saudara-saudari anda di dalam Rosario, yang mendaraskannya di seluruh dunia.
Jadi, para umat Katolikku yang terkasih, bahkan jika anda gagal untuk mendaraskan Rosario anda sepenuhnya oleh karena keteledoran atau kemalasan, selama anda tidak memiliki kebencian yang resmi terhadapnya, anda tidak berdosa, jika kita berbicara secara mutlak, tetapi anda kehilangan partisipasi anda di dalam doa-doa, karya-karya dan manfaat-manfaat yang baik dari Konfraternitas itu. Di samping itu, karena anda tidak setia dalam hal-hal yang kecil dan ekstra, hampir tanpa mengetahuinya, anda mungkin jatuh ke dalam kebiasaan untuk melalaikan hal-hal yang besar, seperti kewajiban-kewajiban yang mengikat di bawah ancaman dosa; sebab “Barangsiapa membenci hal-hal kecil akan jatuh sedikit demi sedikit.”
Mawar ke-6
Buku Mazmur Maria
22) Sejak saat Santo Dominikus mendirikan devosi kepada Rosario suci sampai pada waktu Beato Alanus de la Roche memulihkannya pada tahun 1460, Rosario telah selalu disebut sebagai Buku Mazmur Yesus dan Maria. Sebabnya adalah Rosario memiliki jumlah Salam Maria yang sama dengan jumlah mazmur di dalam Kitab Mazmur dari Raja Daud. Karena orang-orang yang sederhana dan tidak terdidik tidak mampu mendaraskan Mazmur Raja Daud, Rosario dipandang membuahkan hasil yang sama bagi mereka seperti Buku Mazmur Raja Daud bagi orang lain.
Tetapi, Rosario bahkan dapat dianggap lebih berharga daripada Mazmur Raja Daud oleh karena tiga alasan:
- Pertama-tama, karena Buku Mazmur Malaikat menghasilkan buah yang lebih mulia, yakni, sang Sabda yang menjadi daging; sedangkan Buku Mazmur Daud hanya menubuatkan kedatangan-Nya;
- Sebagaimana hal yang nyata lebih penting daripada pertanda akan hal itu, dan sebagaimana badan melampaui bayangan, demikian pula Buku Mazmur Bunda Maria lebih luhur daripada Buku Mazmur Raja Daud, yang hanya merupakan pertandanya.
- Karena Buku Mazmur Bunda Maria atau Rosario, yang terdiri dari Bapa Kami dan Salam Maria, adalah karya yang langsung dari Allah Tritunggal Mahakudus.
Berikut perkataan Kartagena yang terpelajar tentang hal ini:
Sang penulis yang terpelajar dari Aix-La Chapelle berkata di dalam bukunya, Mahkota Mawar, yang didedikasikan kepada Kaisar Maximilianus: “Tidak dapat dipertahankan bahwa Salam kepada Maria adalah suatu inovasi yang baru. Doa ini tersebar hampir di seluruh Gereja sendiri. Sebab pada awal dari Gereja, para anggota dari umat beriman yang lebih terdidik memadahkan puji-pujian Allah di dalam 150 mazmur Daud. Orang-orang biasa, yang mengalami kesulitan yang lebih besar dalam ibadat ilahi, oleh karena itu, membuat suatu tiruan yang suci dari puji-pujian itu … Mereka menganggap, yang memang benar adanya, bahwa puji-pujian surgawi dari Rosario telah memuat segala rahasia ilahi dari mazmur-mazmur itu, sebab, jika mazmur-mazmur itu menyanyikan Ia yang akan datang, Rosario menyerukan bahwa Ia sudah datang.
Demikianlah bagaimana mereka mulai menyebut doa mereka yang terdiri dari 150 Salam sebagai ‘Buku Mazmur Maria’, dan untuk mengawali setiap dekade dengan satu Bapa Kami, seperti yang dilakukan oleh mereka yang mendaraskan mazmur.”
23) Buku Mazmur atau Rosario Bunda Maria terbagi menjadi tiga tasbih yang masing-masing terdiri dari lima dekade, atas alasan-alasan berikut:
- untuk menghormati ketiga pribadi dari Allah Tritunggal Mahakudus;
- untuk menghormati kehidupan, kematian, dan kemuliaan Yesus Kristus;
- untuk meneladani Gereja berjaya, untuk membantu para anggota Gereja militan, dan untuk membawa kelegaan bagi Gereja menderita;
- untuk meneladani ketiga kelompok itu menjadi mazmur-mazmur yang terbagi menjadi: pertama-tama kehidupan purgatif, kedua kehidupan iluminatif, dan ketiga kehidupan unitif;
- untuk memberikan kita keberlimpahan rahmat di sepanjang hidup, damai pada waktu kematian, dan kemuliaan dalam keabadian.
Mawar ke-7
Rosario: Mahkota Mawar
24) Sejak Beato Alanus de la Roche memulihkan kembali devosi ini, devosi ini diberi nama Rosario, yang berarti “mahkota mawar”. Hal itu berarti bahwa setiap kali umat mendaraskan Rosario dengan penuh devosi, mereka memahkotai kepala Yesus dan Maria dengan 153 mawar putih dan enam belas mawar merah. Bunga mawar itu, yang adalah mawar surgawi, tidak akan pernah layu atau kehilangan kecantikannya.
Bunda Maria telah menyetujui dan menegaskan nama Rosario ini; ia telah mewahyukan kepada beberapa orang bahwa setiap kali mereka mendaraskan satu Salam Maria, mereka memberikan kepadanya setangkai bunga mawar yang cantik, dan bahwa setiap doa Rosario yang penuh membuatkan baginya sebuah mahkota mawar.
25) Bruder Yesuit, Alfonsus Rodriguez, dahulu terbiasa mendaraskan Rosarionya dengan semangat yang sedemikian besarnya sehingga ia sering melihat sebuah bunga mawar merah keluar dari mulutnya setiap kali ia mendoakan Bapa Kami, dan sebuah bunga mawar putih di setiap Salam Maria, keduanya setara dalam kecantikan dan hanya berbeda dalam hal warna.
Tarikh dari Santo Fransiskus menceritakan tentang seorang biarawan muda yang memiliki kebiasaan yang terpuji untuk mendaraskan mahkota Bunda Maria setiap harinya sebelum makan malam. Pada suatu hari, untuk alasan tertentu, ia tidak dapat mendaraskannya. Lonceng ruang makan telah dibunyikan sewaktu ia meminta kepada Superiornya untuk mengizinkannya berdoa Rosario sebelum datang ke meja makan, dan, setelah mendapatkan izin, ia pergi ke dalam kamar biaranya untuk berdoa.
Setelah ia pergi untuk suatu waktu yang lama, Superiornya mengutus seorang biarawan lain untuk datang menjemputnya, dan ia pun menemukan biarawan itu di dalam kamarnya bermandikan cahaya surgawi di hadirat Bunda Maria dan dua malaikat. Bunga-bunga mawar yang cantik terus-menerus keluar dari mulutnya pada setiap Salam Maria, dan kedua malaikat mengambil bunga mawar itu satu per satu dan menempatkannya di kepala Bunda Maria, dan ia tersenyum menerimanya. Akhirnya, dua orang biarawan lainnya yang telah diutus untuk mencari tahu apa yang telah terjadi kepada kedua orang biarawan yang pertama itu melihat kejadian yang sama, dan Bunda Maria tidak pergi sampai segenap Rosario telah didaraskan.
Jadi, Rosario penuh adalah sebuah mahkota bunga mawar yang besar dan setiap tasbihnya yang terdiri dari lima dekade adalah sebuah lingkaran bunga yang kecil atau sebuah mahkota kecil dari mawar-mawar surgawi yang kita tempatkan di atas kepala Yesus dan Maria. Mawar adalah ratu bebungaan, dan demikian pula Rosario adalah mawar dari devosi-devosi dan merupakan devosi yang paling penting.
Mawar ke-8
Keajaiban Rosario
26) Saya hampir tidak mampu menuturkan dalam kata-kata betapa Bunda Maria memandang luhur Rosario dan betapa ia lebih menyukainya daripada devosi-devosi lainnya. Saya pun tidak mampu secara cukup mengungkapkan betapa mengagumkannya pahala-pahala yang diberikannya kepada orang-orang yang membuat agar devosi ini dikenal, yang mendirikannya, dan yang menyebarkannya tidak pun, di sisi lain, betapa besarnya hukumannya bagi mereka yang menentangnya.
St. Dominikus mengutamakan dalam hatinya di sepanjang hidupnya untuk memuji Bunda Maria, untuk mengkhotbahkan keagungannya, dan untuk mengilhami setiap orang untuk menghormatinya dengan mendaraskan Rosarionya. Sebagai pahala, ia menerima rahmat yang tidak terhitung darinya. Ratu Surga yang kuasa ini memahkotai jerih payah Santo Dominikus dengan banyak mukjizat serta keajaiban. Allah selalu mengabulkan kepadanya apa yang ia pintakan melalui Bunda Maria. Pertolongan terbesar dari segala yang diterimanya adalah bahwa ia membantunya meremukkan bidah Albigensia dan membuatnya menjadi pendiri dan patriark dari suatu ordo religius yang agung.
27) Adapun Beato Alanus de la Roche, yang memulihkan devosi Rosario, ia menerima banyak hak istimewa dari Bunda Maria; Bunda Maria dengan murah hati tampak kepadanya beberapa kali untuk mengajarkan kepadanya bagaimana bekerja untuk mencapai keselamatannya, untuk menjadi seorang imam yang baik dan biarawan yang sempurna, dan bagaimana ia harus meneladani Tuhan kita.
Ia dahulu memiliki perangai yang buruk dan dianiaya oleh iblis, dan ia lalu akan jatuh ke dalam suatu kesedihan yang mendalam dan terkadang, ia hampir jatuh ke dalam keputusasaan. Tetapi, Bunda Maria selalu menghiburnya dengan kehadirannya, yang mengusir awan kekelaman dalam jiwanya.
Bunda Maria mengajarkannya bagaimana berdoa Rosario, menjelaskan nilai serta buah-buah yang akan didapatkan melalui devosi itu, dan ia memberikan kepadanya suatu hak istimewa yang besar dan mulia, yang adalah penghormatan untuk dinamakan sebagai mempelainya yang baru. Sebagai tanda akan cintanya yang suci kepadanya, Bunda Maria menempatkan sebuah cincin di jari Beato Alanus dan sebuah kalung yang terbuat dari rambutnya sendiri di sekeliling lehernya dan memberikannya sebuah Rosario.
Romo Tritemio, Kartagena yang terpelajar, serta Martinus dari Navarra, serta lain-lainnya, telah berbicara tentang dirinya dalam puji-pujian yang terluhur. Beato Alanus meninggal di Zwolle, di Flandria, pada tanggal 8 September 1475, setelah membawa lebih dari seratus ribu orang ke dalam Konfraternitas Rosario.
28) Beato Thomas dari St. Yohanes terkenal akan khotbah-khotbahnya tentang Rosario suci, dan iblis, karena ia cemburu terhadap keberhasilannya, mendatangkan siksaan yang begitu besar kepadanya sehingga ia jatuh sakit untuk jangka waktu yang begitu lamanya, sehingga para dokter menyerah. Pada suatu malam, sewaktu ia sungguh berpikir bahwa ia akan segera mati, iblis tampak kepadanya dalam rupa yang paling mengerikan yang dapat dibayangkan. Terdapat sebuah gambar Bunda Maria di dekat ranjangnya; ia melihat gambar itu dan ia berseru dengan segenap hati, jiwa, dan tenaganya, “Bantulah daku, selamatkanlah daku, ya Ibundaku yang terkasih.” Segera setelah berkata demikian, gambar itu tampak seperti menjadi hidup dan Bunda Maria mengulurkan tangannya, memegang tangannya dan berkata, “Janganlah takut, Thomas putraku, aku ada di sini dan aku akan menyelamatkanmu; bangunlah dan pergilah mengkhotbahkan Rosarioku seperti yang kaulakukan dahulu. Aku berjanji akan melindungimu dari musuh-musuhmu.”
Sewaktu Bunda Maria berkata demikian, iblis melarikan diri dan Beato Thomas bangkit, dan ia menemukan dirinya sendiri dalam kesehatan yang sempurna. Ia lalu berterima kasih kepada Bunda Maria dengan tangisan sukacita. Ia melanjutkan kerasulan Rosarionya, dan khotbah-khotbahnya menghasilkan buah-buah yang amat mengagumkan.
29) Bunda Maria bukan hanya memberkati orang-orang yang mengkhotbahkan Rosarionya, tetapi ia menganugerahkan pahala-pahala yang amat besar kepada mereka yang, melalui teladan diri mereka, membuat orang-orang lain mendaraskannya.
Alfonso, Raja Leon dan Galicia, sangat menginginkan agar semua hambanya menghormati sang Perawan Suci dengan mendaraskan Rosario, maka ia dahulu menggantungkan sebuah Rosario yang besar di ikat pinggangnya, walaupun ia sendiri tidak pernah mendaraskannya. Bagaimanapun, dengan mengenakannya, ia mendorong para pegawai istananya untuk mendoakan Rosario dengan penuh devosi.
Pada suatu hari, Sri Raja jatuh sakit berat dan sewaktu ia dipercaya akan segera mati, ia menemukan dirinya, di dalam rohnya, di hadapan Takhta Penghakiman Tuhan kita. Banyak iblis menuduhnya atas dosa-dosa yang telah diperbuatnya, dan Tuhan kita akan segera mengutuknya sewaktu Bunda Maria maju dan berbicara untuk menolongnya. Ia meminta agar sebuah timbangan diambil dan agar dosa-dosa Sri Raja diletakkan di satu sisi timbangan, sembari ia meletakkan Rosario besar yang telah selalu dikenakan oleh Sri Raja di sisi timbangan yang lain, bersama dengan semua Rosario yang telah didaraskan melalui teladannya. Ternyata semua Rosario itu lebih berat daripada dosa-dosanya.
Sambil memandangnya dengan kebaikan yang besar, Bunda Maria berkata kepadanya, “Sebagai pahala atas pelayanan kecil yang kaulakukan untukku dengan mengenakan Rosarioku, aku telah memperolehkan suatu rahmat yang besar bagimu dari Putraku. Engkau akan diperbolehkan untuk terus hidup selama beberapa tahun. Pastikan agar engkau melewatkan tahun-tahun itu dengan bijaksana, dan lakukanlah penitensi.”
Sewaktu Sri Raja Kembali sadar, ia berseru, “Terberkatilah Rosario dari Perawan Maria yang Tersuci, yang olehnya, aku telah dibebaskan dari kutukan abadi.”
Setelah ia kembali sehat, ia melewatkan sisa hidupnya untuk menyebarkan devosi Rosario, dan ia pun mendaraskannya dengan setia setiap harinya.
Orang-orang yang mencintai sang Perawan Suci harus mengikuti teladan dari Raja Alfonso dan teladan dari para kudus yang telah saya sebutkan, agar mereka juga mampu memenangkan jiwa-jiwa lainnya kepada Konfraternitas Rosario Suci. Mereka akan menerima rahmat-rahmat yang besar di bumi ini dan pada akhirnya kehidupan kekal. “Mereka yang menjelaskanku akan memiliki kehidupan kekal.”
Mawar ke-9
Para Musuh dari Rosario
30) Betapa jahanamnya, memang benar, serta tidak adilnya tindakan yang menghambat kemajuan dari Konfraternitas Rosario Suci. Allah telah menghukum dengan berat banyak orang yang pikirannya telah menjadi gelap sehingga mereka membenci Konfranternitas Rosario dan telah ingin menghancurkannya.
Walaupun Allah telah menetapkan meterai persetujuannya atas Rosario melalui banyak mukjizat, dan walaupun Rosario telah disetujui oleh Gereja di dalam banyak surat bulla, ada terlalu banyak orang yang menentang Rosario suci pada hari ini. Mereka itu adalah para pemikir bebas serta orang-orang yang membenci agama, yang mengutuki Rosario atau mencoba membuat orang lain berpaling darinya.
Mudah dilihat bahwa mereka telah menyerap racun dari Neraka dan bahwa mereka diilhami oleh iblis; sebab tidak seorang pun dapat mengutuk devosi kepada Rosario suci tanpa mengutuki segala sesuatu yang tersuci di dalam iman Katolik, seperti doa Bapa Kami, Salam Maria, serta misteri-misteri dari kehidupan, kematian, dan kemuliaan dari Yesus Kristus dan Ibunda-Nya yang kudus.
Para pemikir bebas ini, yang tidak tahan sewaktu orang mendoakan Rosario, sering jatuh ke dalam keadaan pikiran yang bidah tanpa menyadarinya dan mereka pun menjadi benci akan Rosario serta misteri-misterinya.
Seseorang yang memiliki kebencian terhadap konfraternitas adalah untuk membelot dari Allah serta kesalehan sejati, sebab Tuhan kita sendiri telah berkata kepada kita bahwa Ia selalu berada di antara orang-orang yang berkumpul bersama dalam nama-Nya. Tidak seorang Katolik pun akan mengabaikan indulgensi-indulgensi yang banyak dan besar yang telah dianugerahkan oleh Gereja kepada konfraternitas-konfraternitas. Pada akhirnya, untuk meyakinkan orang lain agar tidak bergabung kepada Konfraternitas Rosario adalah untuk menjadi musuh bagi jiwa-jiwa, karena Rosario adalah suatu sarana untuk menghindari dosa dan untuk menjalani hidup yang baik.
St. Bonaventura berkata di dalam “Buku Mazmur”-nya bahwa barang siapa mengabaikan Bunda Maria akan meninggal di dalam dosa-dosanya dan akan menjadi terkutuk. Lantas, bila hukuman untuk mengabaikan dirinya demikian adanya, akan seperti apakah hukuman yang dipersiapkan bagi mereka yang sesungguhnya membuat orang-orang berpaling dari devosi mereka?
Mawar ke-10
Mukjizat-Mukjizat Rosario
31) Sewaktu St. Dominikus sedang mengkhotbahkan Rosario di kota Carcassone, seorang bidah mengolok-olok mukjizat-mukjizatnya dan kelima belas misteri dari Rosario, dan tindakannya ini menghambat para bidah yang lain untuk berkonversi. Sebagai hukumannya, Allah membiarkan lima belas ribu iblis untuk masuk ke dalam tubuh pria itu.
Orang tuanya membawa sang bidah kepada Romo Dominikus untuk dibebaskan dari roh-roh jahat. Ia mulai berdoa dan ia memohon kepada semua orang yang berada di sana untuk mendaraskan Rosario secara lantang bersamanya, dan pada setiap Salam Maria, Bunda Maria mengusir seratus iblis dari pria tersebut, dan mereka pun keluar dalam bentuk batu bara panas yang berwarna merah.
Setelah pria itu dibebaskan, ia mengabjurasikan kesalahan-kesalahannya, berkonversi dan bergabung kepada Konfraternitas Rosario. Beberapa dari rekan-rekannya melakukan hal yang sama, karena mereka amat tergerak oleh hukuman atas dirinya itu dan oleh kuasa Rosario.
32) Sang Fransiskan yang terpelajar, Kartagena, serta beberapa penulis lainnya, berkata bahwa suatu peristiwa yang luar biasa terjadi di tahun 1482. Romo James Sprenger yang terhormat dan para kaum religius dari ordonya sedang bekerja dengan penuh semangat untuk memulihkan devosi Rosario dan Konfraternitasnya di kota Köln. Sayangnya, dua imam yang terkenal akan kemampuan mereka untuk berkhotbah iri hati terhadap pengaruh yang besar yang mereka miliki melalui pengkhotbahan Rosario. Kedua imam ini mencela devosi tersebut setiap kali mereka berkesempatan, dan karena mereka amat fasih dan memiliki reputasi yang amat baik, mereka meyakinkan banyak orang untuk tidak bergabung kepada Konfraternitas Rosario. Salah satu dari mereka, agar lebih mampu untuk mencapai tujuannya yang fasik itu, menulis suatu khotbah khusus melawan Rosario dan berencana untuk menyampaikan khotbah itu pada hari Minggu berikutnya. Tetapi, pada waktunya ia akan berkhotbah ia tidak muncul dan, setelah beberapa waktu penantian, seseorang datang untuk menjemputnya. Ia ditemukan mati, dan ia terbukti telah mati tanpa mendapatkan pertolongan dari seorang pun.
Setelah meyakinkan diri bahwa kematian ini diakibatkan oleh sebab-sebab alami, imam yang lainnya memutuskan untuk menjalankan rencana temannya ini dan memberikan suatu khotbah yang serupa pada hari lainnya, dalam harapan untuk mengakhiri Konfraternitas Rosario. Tetapi, sewaktu tiba hari di mana ia akan berkhotbah dan sewaktu tiba waktunya baginya untuk menyampaikan khotbah itu, Allah menghukumnya dengan menjadikannya lumpuh, yang merampas kemampuannya untuk menggunakan anggota-anggota badannya serta kemampuannya untuk berbicara.
Pada akhirnya, ia mengakui kesalahan dirinya serta rekannya, dan dalam hatinya, ia secara hening memohon Bunda Maria untuk menolongnya. Ia berjanji bahwa jika saja Bunda Maria hendak menyembuhkannya, ia akan mengkhotbahkan Rosario dengan semangat yang sebesar yang dimilikinya saat ia dahulu menentangnya. Sebab itulah, ia memohon kepada Bunda Maria untuk memulihkan kesehatannya dan kemampuan bicaranya, yang dikabulkan oleh Bunda Maria, dan ia menemukan bahwa dirinya disembukan seketika seperti Saulus, seorang penganiaya yang berubah menjadi pembela Rosario suci. Ia secara publik mengakui kesalahannya yang terdahulu dan sesudahnya ia senantiasa mengkhotbahkan keajaiban-keajaiban dari Rosario dengan semangat dan kefasihan yang besar.
33) Saya sangat yakin bahwa para pemikir bebas dan orang-orang yang ultra-kritis pada hari ini akan mempertanyakan kebenaran dari kisah-kisah di dalam buku yang kecil ini, sebagaimana mereka mempertanyakan kebanyakan hal, tetapi segala sesuatu yang telah saya lakukan adalah untuk menyalin kisah-kisah ini dari para penulis kontemporer yang amat baik dan, sebagian, dari sebuah buku yang ditulis beberapa waktu lalu, Semak Mawar Mistis, oleh Romo Antonin Thomas, OP.
Semua orang tahu bahwa terdapat tiga jenis iman yang berbeda yang dengannya kita percaya akan berbagai jenis kisah. Akan kisah-kisah dari Kitab Suci, kita patut percaya dengan iman ilahi; akan kisah-kisah tentang hal-hal non-religius yang tidak bertentangan dengan akal sehat dan ditulis oleh para penulis yang terpercaya, kita menghormatinya dengan iman manusiawi ; dan akan kisah-kisah tentang hal-hal yang kudus yang dituturkan oleh para penulis yang baik dan yang sama sekali bertentangan dengan akal budi, dengan iman atau dengan moralitas (walaupun terkadang kisah-kisah semacam itu mungkin membahas peristiwa-peristiwa yang luar biasa), kita menghormatinya dengan iman yang saleh.
Saya setuju bahwa kita tidak boleh terlalu mudah percaya atau terlalu kritis, dan bahwa kita harus menjaga suatu pertengahan yang baik dalam segala hal demi menemukan persisnya di mana kebenaran dan kebajikan berada. Tetapi, di sisi lain, saya juga tahu bahwa kasih dengan mudah menuntun kita untuk percaya akan segala hal yang tidak bertentangan dengan iman atau moralitas: “Kasih percaya akan segala sesuatu”, sebagaimana pula keangkuhan menuntun kita untuk meragukan bahkan kisah-kisah yang terbukti secara baik di bawah alasan bahwa kisah-kisah tersebut tidak ditemukan di dalam Kitab Suci.
Ini adalah salah satu dari jebakan iblis; para bidah di masa lalu yang menyangkal tradisi telah jatuh ke dalam jebakan itu, dan orang-orang yang terlalu kritis pada masa kini juga jatuh ke dalamnya, bahkan tanpa menyadarinya. Orang-orang semacam ini menolak untuk percaya apa yang mereka tidak pahami atau yang tidak mereka sukai, sederhananya oleh karena roh keangkuhan dan kemerdekaan mereka sendiri.
DEKADE KEDUA
Manfaat yang luar biasa dari Rosario seperti yang terlihat di dalam doa-doa yang menyusunnya
Mawar Ke-11
Syahadat
34) Syahadat atau Simbol para Rasul, yang didaraskan pada Salib dari Rosario, adalah suatu ikhtisar yang kudus dari segala kebenaran Kristiani. Syahadat para Rasul adalah suatu doa yang memiliki manfaat yang besar, sebab iman adalah akar, fondasi, dan permulaan dari segala kebajikan Kristiani, dari segala kebajikan abadi, dan dari segala doa yang berkenan kepada Allah. “Barangsiapa datang kepada Allah harus percaya”, dan semakin besar iman orang itu, semakin besar manfaat dari doanya, semakin kuasa doanya, dan semakin besar kemuliaan yang dihaturkan oleh doanya itu kepada Allah.
Di sini, saya tidak akan melewatkan waktu untuk menjelaskan Syahadat kata demi kata, tetapi saya tidak dapat menahan diri untuk berkata bahwa kata-katanya yang pertama: “Aku percaya akan Allah”, adalah suatu sarana yang luar biasa mujarabnya untuk menyucikan jiwa-jiwa kita dan mengusir para iblis, sebab di dalam kata-kata ini termuat tindak dari ketiga kebajikan teologal yakni iman, harapan, dan kasih.
Dengan mengucapkan kata-kata inilah para kudus telah menaklukkan godaan-godaan, terutama yang melawan iman, harapan, atau kasih, baik selama masa hidup mereka atau pada waktu mereka mati. Kata-kata tersebut juga adalah kata-kata dari St. Petrus, Martir. Seorang bidah yang telah membelah kepalanya menjadi dua dengan pedang, dan walaupun St. Petrus ada di dalam napas terakhirnya, ia mampu menuliskan kata-kata ini di atas pasir dengan jarinya.
35) Rosario suci memuat banyak misteri dari Yesus dan Maria, dan karena iman adalah satu-satunya kunci yang membuka misteri-misteri ini untuk diri kita, kita harus memulai Rosario dengan mendaraskan Syahadat dengan penuh devosi, dan semakin besar iman kita semakin besar manfaat yang akan dimiliki oleh Rosario kita.
Iman ini haruslah penuh hidup dan yang dimengerti dengan kasih; dalam kata lain, untuk mendaraskan Rosario secara layak, seseorang perlu berada di dalam rahmat Allah, atau setidaknya berupaya untuk berada dalam keadaan itu. Iman ini haruslah kuat dan konstan, yakni, seseorang tidak boleh mencari-cari devosi yang dapat dirasakan serta penghiburan rohani dalam pendarasan Rosario; tidak pun seseorang seharusnya meninggalkan Rosario karena pikiran dipenuhi dengan gangguan-gangguan yang begitu banyak yang tidak dikehendaki, atau karena seseorang mengalami suatu rasa tidak suka di dalam jiwa atau suatu kelelahan yang terus-menerus yang menekan raga. Perasaan, penghiburan, keluh kesah, maupun perhatian yang terus-menerus dari pikiran tidak diperlukan; iman dan intensi-intensi yang baik sudah cukup adanya. Sola fides sufficit (Pange lingua).
Mawar Ke-12
Bapa Kami
36) Bapa Kami atau Doa Tuhan memperoleh nilainya yang besar di atas segala hal dari penciptanya, yang bukan manusia maupun malaikat, melainkan Raja dari para malaikat dan manusia, Tuhan kita Yesus Kristus. St. Siprianus berkata bahwa perlu adanya bahwa Ia yang telah datang untuk memberikan kita hidup dalam rahmat sebagai Juru Selamat kita harus mengajarkan kita cara untuk berdoa sebagai Pengajar kita dari Surga.
Tatanan yang indah, kuasa yang lembut, dan kejelasan dari doa ilahi ini adalah penghormatan terhadap hikmat dari sang Pengajar kita yang ilahi. Doa ini adalah suatu doa yang singkat tetapi dapat mengajarkan kita tentang banyak hal, dan sungguh dapat dipahami oleh orang-orang tak terdidik, sedangkan para sarjana senantiasa menemukan doa ini sebagai sumber investigasi ke dalam misteri-misteri Allah.
Doa Bapa Kami memuat semua kewajiban yang patut kita penuhi kepada Allah, tindak-tindak dari segala kebajikan dan permohonan bagi semua kebutuhan rohani dan jasmani kita. Tertulianus berkata bahwa Bapa Kami adalah suatu ringkasan dari Perjanjian Baru. Thomas a Kempis berkata bahwa doa tersebut melampaui segala kehendak dari semua orang kudus; bahwa doa itu adalah suatu ikhtisar dari semua perkataan yang indah dari segala Mazmur dan Kidung; bahwa di dalam doa itu, kita meminta kepada Allah untuk segala sesuatu yang kita butuhkan, dan dengannya kita memuji-Nya dengan cara yang terbaik; bahwa dengannya kita mengangkat jiwa-jiwa kita dari bumi ke Surga dan mempersatukan jiwa-jiwa kita dengan erat kepada Allah.
37) St. Yohanes Krisostomus berkata bahwa kita tidak dapat menjadi murid-murid milik Pengajar kita jika kita tidak berdoa seperti yang dilakukan-Nya dan dengan cara yang diajarkan-Nya kepada kita. Di samping itu, Allah Bapa mendengar dengan lebih sukarela doa yang telah kita pelajari dari Putra-Nya daripada doa-doa yang kita buat sendiri, yang seluruhnya memiliki keterbatasan manusiawi.
Kita harus mendaraskan doa Bapa Kami dengan keyakinan bahwa Bapa yang abadi akan mendengar kita karena itu adalah doa dari Putra-Nya, yang selalu didengar-Nya, dan karena kita adalah anggota-anggota tubuh-Nya. Allah tentunya akan mengabulkan permohonan-permohonan kita yang dibuat melalui Doa Tuhan, karena mustahil adanya untuk membayangkan bahwa seorang Bapa yang demikian baiknya mampu menolak suatu permohonan yang dibungkus dengan bahasa dari seorang Putra yang sedemikian berharganya, yang diperkuat oleh jasa-jasa-Nya, dan yang dibuat atas perintah-Nya.
Santo Agustinus meyakinkan kita bahwa sewaktu kita mendaraskan doa Bapa Kami dengan penuh devosi, dosa-dosa ringan kita diampuni. Orang bajik jatuh tujuh kali, dan di dalam Doa Tuhan, ia akan menemukan tujuh permohonan yang akan sekaligus menolongnya untuk menghindari kejatuhan dan melindunginya dari musuh-musuh rohaninya. Tuhan kita, yang tahu betapa lemah dan tak berdayanya diri kita, dan betapa banyaknya kesulitan yang kita tanggung, membuat doa-Nya singkat dan mudah untuk diucapkan, sehingga jika kita mendaraskannya dengan penuh devosi dan seringkali, kita dapat berkeyakinan bahwa Allah akan segera datang membantu kita.
38) Saya ingin menujukan sepatah kata kepada anda sekalian, ya jiwa-jiwa yang penuh devosi yang tidak banyak perhatian kepada doa yang diberikan oleh Putra Allah sendiri kepada kita dan yang dipintakan-Nya kepada kita untuk daraskan: Sudah tiba waktunya bagi anda untuk mengubah pola piker anda. Anda hanya menghormati doa-doa yang telah ditulis oleh para manusia, seakan-akan siapa pun, bahkan manusia yang paling diilhami di seluruh dunia, mampu tahu lebih banyak tentang bagaimana kita harus berdoa daripada Yesus Kristus sendiri! Anda mencari-cari doa-doa di dalam buku-buku yang ditulis oleh manusia lainnya hampir seakan-akan anda merasa malu untuk mengucapkan doa yang diperintahkan oleh Tuhan kita kepada kita untuk ucapkan.
Anda telah berhasil meyakinkan diri anda sendiri bahwa doa-doa di dalam buku-buku itu adalah untuk para sarjana dan orang kaya, dan bahwa Rosario hanyalah untuk para wanita dan anak-anak serta orang-orang miskin. Seakan-akan doa-doa serta puji-pujian yang telah anda baca lebih indah dan lebih berkenan kepada Allah daripada doa serta pujian yang ditemukan di dalam Doa Tuhan! Adalah suatu godaan yang amat berbahaya untuk kehilangan rasa ketertarikan dalam doa yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita dan sebaliknya untuk berdoa dengan doa-doa yang telah dituliskan oleh manusia.
Saya bukannya tidak menyetujui doa-doa yang telah dituliskan oleh para kudus untuk menyemangati para umat untuk memuji Allah, tetapi tidak dapat diterima bahwa mereka lebih menyukainya doa-doa tersebut daripada doa yang telah dituturkan oleh sang Kebijaksanaan yang menjadi daging. Jika mereka mengabaikan doa ini, mereka seakan-akan melewati mata air dan pergi ke anak sungai, dan mereka pun menolak air yang jernih, dan sebaliknya, meminum air yang kotor. Sebab Rosario, yang terdiri dari Doa Tuhan dan Salam Maria, adalah air yang jernih dan senantiasa mengalir yang muncul dari mata air rahmat, sedangkan doa-doa lainnya yang mereka cari-cari di dalam buku-buku hanyalah semata-mata sungai kecil yang berasal dari mata air ini.
39) Orang-orang yang mendaraskan Bapa Kami dengan berhati-hati, dengan menimbang dan merenungkan setiap perkataannya, memang dapat menyebut diri mereka sendiri terberkati, sebab mereka menemukan di dalam doa tersebut segala sesuatu yang mereka perlukan atau yang dapat mereka harapkan.
Sewaktu kita mendaraskan doa yang luar biasa ini, kita menyentuh hati Allah sejak awal dari doa tersebut dengan menyebut-Nya dengan nama yang manis itu, Bapa.
“Bapa Kami”, Ialah yang terkasih dari segala bapa: Mahakuasa di dalam ciptaan-Nya, mengagumkan di dalam cara-Nya menunjang dunia, sepenuhnya tercinta di dalam Penyelenggaraan Ilahi-Nya, Mahabaik secara tidak terhingga di dalam Penebusan. Kita memiliki Allah sebagai Bapa kita, maka kita semua bersaudara, dan Surga adalah tanah air serta warisan kita. Ini seharusnya lebih dari cukup untuk mengajarkan kita untuk mencintai Allah serta sesama kita, dan untuk menjauhkan diri kita dari hal-hal duniawi.
Maka, kita harus mencintai Bapa surgawi kita dan berkata kepada-Nya berulang-ulang kali: “Bapa Kami yang ada di Surga” –
Engkau yang memenuhi surga dan bumi dengan keberadaan-Mu yang Mahamegah,
Engkau yang ada di mana-mana:
Engkau yang ada di dalam para kudus melalui kemuliaan-Mu,
di dalam para jahanam melalui keadilan-Mu,
di dalam orang bajik melalui rahmat-Mu,
di dalam para pendosa melalui kesabaran-Mu yang dengannya Engkau menanggung mereka
buatlah agar kami dapat selalu ingat
bahwa kami berasal daripada-Mu;
buatlah agar kami dapat selalu hidup sebagai anak-anak-Mu yang sejati;
agar kami mampu mengarahkan jalan hidup kami hanya kepada-Mu
dengan segenap semangat dari jiwa kami.
“Dimuliakanlah nama-Mu.” Nama Tuhan itu suci dan harus ditakuti, ujar sang raja-nabi Daud, dan Surga, menurut Yesaya, bergema dengan puji-pujian para Serafim yang tiada henti-hentinya memuji kekudusan dari Tuhan, Allah semesta alam.
Di sini, kita meminta agar seluruh dunia dapat belajar untuk mengenali dan menyembah atribut-atribut dari Allah kita, yang demikian agungnya dan demikian kudusnya. Kita meminta agar Ia dapat dikenal, dikasihi, dan disembah oleh orang-orang pagan, Turki, Yahudi, barbar, dan segenap orang kafir; agar semua orang dapat melayani dan memuliakan-Nya dengan suatu iman yang hidup, harapan yang kokoh, kasih yang membara, dan dengan berpaling dari segala kepercayaan yang sesat. Pendek kata, kita berdoa agar semua orang dapat menjadi kudus karena Allah kita sendiri kudus adanya.
“Datanglah kerajaan-Mu.” Yakni: Semoga Engkau meraja di dalam jiwa kami melalui rahmat-Mu di dalam kehidupan, sehingga setelah maut menjemput, kami dapat menjadi pantas untuk memimpin bersama-Mu di dalam kerajaan-Mu, di dalam sukacita yang sempurna dan senantiasa; agar kami dapat dengan teguh percaya akan kebahagiaan yang akan datang; kami mengharapkan dan menantikannya, sebab Allah Bapa telah menjanjikannya di dalam kebaikan-Nya yang besar, dan karena kebahagiaan itu telah ditebuskan untuk kita melalui jasa-jasa Allah Putra, dan telah diperkenalkan kepada kita melalui terang Roh Kudus.
“Jadilah kehendak-Mu, di atas bumi seperti di dalam Surga.” Seperti yang dikatakan oleh Tertulianus, kalimat ini sama sekali tidak berarti bahwa kita takut orang-orang menggagalkan rencana-rencana Allah, sebab tiada sesuatu pun yang dapat terjadi yang tidak diketahui terlebih dahulu oleh Penyelenggaraan ilahi dan tanpa dibuatnya berselaras dengan rencana-rencana-Nya terlebih dahulu. Tiada halangan di seluruh dunia yang mungkin mampu mencegah kehendak Allah untuk terlaksana.
Tetapi, sewaktu kita mengucapkan kata-kata ini, kita meminta kepada Allah untuk membuat diri kita dengan rendah hati pasrah kepada segala sesuatu yang dipandang-Nya pantas untuk dijadikan-Nya di dalam hidup ini. Kita juga meminta-Nya untuk membantu diri kita melaksanakan, dalam segala hal dan di segala saat, kehendak-Nya yang kudus, yang diperkenalkan-Nya kepada kita melalui perintah-perintah, dengan tepat waktu, dengan penuh kasih, dan dengan setia, seperti yang dilakukan oleh para malaikat di Surga.
40) “Berilah kami rezeki pada hari ini.” Tuhan kita mengajarkan kita untuk meminta kepada Allah segala sesuatu yang kita perlukan, baik dalam aturan rohani maupun jasmani. Dengan meminta rezeki pada hari ini, kita dengan rendah hati mengakui kemisikinan serta kekurangan diri kita, dan memberikan penghormatan kepada Allah kita, dalam pengetahuan bahwa segala hal yang bersifat temporal berasal dari Penyelenggaraan-Nya. Sewaktu kita meminta rezeki, kita meminta apa yang dibutuhkan untuk hidup, dan, tentunya, tidak termasuk kemewahan.
Kita meminta rezeki pada hari ini, yang berarti bahwa kita hanya mengkhawatirkan masa kini, dan menyerahkan hari esok di dalam tangan Penyelenggaraan.
Dan sewaktu kita meminta rezeki pada hari ini, kita mengakui bahwa kita memerlukan pertolongan Allah setiap harinya dan bahwa kita sepenuhnya bergantung kepada-Nya untuk pertolongan dan perlindungan-Nya.
“Ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.” Setiap dosa, ujar St. Agustinus dan Tertulianus, adalah suatu utang yang kita miliki kepada Allah, dan Ia di dalam keadilan-Nya mewajibkan bayaran sampai sen yang terakhir. Sayangnya kita semua memiliki utang-utang yang menyedihkan ini.
Terlepas betapa banyaknya utang itu, kita harus menghampiri Allah dengan segenap kepercayaan dan dukacita yang sejati terhadap dosa-dosa kita, dengan berkata, “Bapa Kami yang ada di Surga, ampunilah dosa-dosa kami dari pikiran dan perkataan, ampunilah dosa-dosa kami dalam perbuatan dan kelalaian, yang membuat kesalahan kami tak terhingga di hadapan mata keadilan-Mu. Kami berani meminta hal ini sebab Engkaulah Bapa kami yang penuh kasih dan rahim, dan karena kami telah mengampuni orang-orang yang telah menyakiti kami, demi ketaatan terhadap diri-Mu dan demi cinta kasih.”
“Janganlah biarkan kami, kendati kedurhakaan kami kepada rahmat-Mu, menyerah kepada godaan-godaan dunia, iblis, dan daging.”
“Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.” Kejahatan dosa, dari jahatnya hukuman temporal, dan dari hukuman yang abadi, yang telah pantas kami dapatkan.
“Amin.” Kata pada akhir doa Bapa Kami ini sungguh menghibur, dan St. Hieronimus berkata bahwa ini adalah suatu meterai persetujuan yang diletakkan oleh Allah pada akhir dari permohonan kita untuk meyakinkan kita bahwa Ia akan mengabulkan permintaan-permintaan kita, seolah-olah Ia sendiri yang menjawab :
“Amin! Terjadilah apa yang telah kaupintakan, sebab engkau sungguh telah memperoleh apa yang kaupintakan.” Itulah apa yang dimaksud dengan kata ini: Amin.
Mawar Ke-13
Bapa Kami (lanjutan)
31) Masing-masing kata dari doa Bapa Kami adalah suatu penghormatan yang kita berikan kepada kesempurnaan Allah. Kita menghormati kesuburan-Nya melalui nama Bapa:
Bapa, Engkau yang di sepanjang keabadian melahirkan seorang Putra, yang adalah Allah seperti diri-Mu, yang abadi, sehakikat dengan diri-Mu, yang esensi-Nya sama dengan diri-Mu; dan yang kuasa-Nya, kebaikan-Nya, kebijaksanan-Nya sama dengan milik-Mu sebagaimana Engkau adanya ….
Bapa dan Putra, yang, dari cinta kasih kalian yang timbal balik, menghasilkan Roh Kudus, yang adalah Allah sama seperti kalian; tiga pribadi tetapi satu Allah.
Bapa Kami. Perkataan ini berarti bahwa Ia adalah Bapa dari umat manusia, sebab ia telah menciptakan kita dan terus menunjang diri kita, dan karena Ia telah menebus kita. Ia juga Bapa yang rahim bagi para pendosa, Bapa yang merupakan sahabat orang bajik, dan Bapa yang mulia dari orang kudus di dalam Surga.
Sewaktu kita berkata yang ada, kita menghormati, melalui perkataan ini, ketidakterbatasan serta ketidakterhinggaan dan kepenuhan dari esensi Allah. Allah dengan benar disebut “Ia yang ada”, yakni, Ia ada oleh karena kebutuhan, secara esensial, dan secara abadi, karena Ialah Keberadaan dari segala keberadaan, dan sebab dari segala keberadaan. Ia memiliki dalam diri-Nya sendiri, di dalam suatu derajat yang supereminen, kesempurnaan dari segala keberadaan, dan Ia ada di dalam mereka semua melalui esensi-Nya, melalui kehadiran-Nya dan melalui kuasa-Nya, tetapi tanpa terkekang oleh batasan-batasan mereka. Kita menghormati keagungan-Nya dan kemuliaan-Nya serta kemegahan-Nya melalui kata-kata yang ada di Surga, yakni, yang terduduk di atas takhta-Mu, yang memegang kendali atas segenap umat manusia melalui keadilan-Mu.
Sewaktu kita berkata Dimuliakanlah nama-Mu, kita menyembah kekudusan Allah, dan kita menaati martabat-Nya sebagai raja dan bertukuk lutut kepada keadilan dari hukum-hukum-Nya melalui perkataan Datanglah Kerajaan-Mu, sambil berdoa agar manusia akan menaati-Nya di atas bumi seperti yang dilakukan oleh para malaikat di dalam Surga.
Kita menunjukkan kepercayaan kita akan Penyelenggaraan-Nya dengan meminta rezeki kita pada hari ini, dan kita memohon kerahiman-Nya sewaktu kita meminta ampun atas dosa-dosa kita.
Kita berpaling kepada kuasa-Nya yang besar sewaktu kita memohon kepada-Nya agar tidak memasukan kita ke dalam pencobaan, dan kita menunjukkan iman kita akan kebaikan-Nya melalui harapan kita bahwa Ia akan membebaskan diri kita dari yang jahat.
Putra Allah telah selalu memuliakan Bapa-Nya melalui karya-karya-Nya, dan Ia datang ke dunia untuk mengajarkan manusia untuk memberikan kemuliaan kepada-Nya. Ia menunjukkan kepada manusia bagaimana cara memuji-Nya melalui doa ini, yang diajarkan-Nya kepada kita dengan bibir-Nya sendiri. Maka, adalah tugas kita untuk sering mendaraskannya, dengan penuh perhatian, dan di dalam semangat yang sama seperti sewaktu Ia mengarang-Nya.
Mawar Ke-14
Bapa Kami (lanjutan)
42) Kita membuat tindakan-tindakan dari kebajikan Kristiani yang termulia saat kita mengucapkan kata-kata sewaktu kita mendaraskan doa ilahi ini dengan penuh perhatian.
Dengan berkata “Bapa Kami yang ada di Surga”, kita membuat tindakan iman, penyembahan, dan kerendahan hati. Sewaktu kita meminta agar nama-Nya dimuliakan, kita menunjukkan suatu semangat yang membara terhadap kemuliaan-Nya. Sewaktu kita meminta agar kerajaan-Nya datang, kita membuat suatu tindakan harapan; dengan menginginkan agar kehendak-Nya terjadi di atas bumi seperti di dalam Surga, kita menunjukkan suatu semangat ketaatan yang sempurna. Dengan meminta rezeki pada hari ini, kita mempraktikkan kemiskinan roh dan penjauhan dari hal-hal duniawi. Sewaktu kita memohon kepada-Nya untuk mengampuni dosa-dosa kita, kita membuat suatu tindak penyesalan atas dosa-dosa kita. Dengan mengampuni orang-orang yang telah bersalah kepada kita, kita memberikan bukti akan kebajikan dari kerahiman yang terluhur. Dengan meminta pertolongan Allah di dalam segala cobaan yang kita hadapi, kita membuat tindak kerendahan hati, keberhati-hatian, serta ketabahan. Sewaktu kita menantikan-Nya untuk membebaskan diri kita dari yang jahat, kita melatih kesabaran diri kita.
Pada akhirnya, sewaktu kita meminta semua hal ini, bukan hanya untuk diri kita tetapi juga untuk sesama kita dan segenap anggota Gereja, kita melaksanakan tanggung jawab kita sebagai anak-anak Allah yang sejati, kita meniru-Nya dalam kasih-Nya yang merangkul segenap umat manusia dan kita menaati perintah untuk mengasihi sesama kita.
43) Jika sungguh-sungguh memaksudkan dalam hati kita apa yang kita ucapkan melalui mulut kita, dan jika intensi-intensi kita tidak bertentangan dengan intensi-intensi yang diungkapkan di dalam Doa Tuhan, maka, dengan mendaraskan doa ini, kita membenci semua dosa dan kita menaati semua hukum Allah. Sebab manakala kita berpikir bahwa Allah berada di dalam Surga, yakni, secara tak terbatas lebih luhur daripada diri kita oleh karena kemegahan-Nya yang agung, kita menempatkan diri kita sendiri di dalam hadirat-Nya dengan penuh ketakziman yang luar biasa. Dengan demikian, rasa takut akan Tuhan akan mengusir segala keangkuhan dan kita akan bersujud di hadapan Allah di dalam segenap kehinaan diri kita.
Sewaktu kita mengucapkan nama “Bapa” dan mengingat bahwa kita berutang kepada Allah atas keberadaan diri kita, melalui orang tua kita, dan bahkan ajaran yang telah kita terima melalui para guru kita, yang mengambil tempat Allah dan yang adalah citra-Nya yang hidup, kita tidak dapat mencegah diri kita untuk memberikan diri mereka penghormatan, atau, secara lebih persis, untuk menghormati Allah di dalam diri mereka. Dan kita akan selalu mencamkan bahwa kita tidak boleh tidak menghormati atau menyakiti mereka.
Sewaktu kita berdoa agar nama Allah yang kudus dimuliakan, kita sama sekali tidak menghujatnya. Jika kita sungguh-sungguh memandang kerajaan Allah sebagai harta warisan kita, kita tidak mungkin menjadi lekat terhadap hal-hal duniawi.
Jika kita dengan tulus meminta kepada Allah agar sesama kita dapat memiliki berkat yang sama seperti yang kita sendiri perlukan, jelas adanya bahwa kita akan meninggalkan segala kebencian, pertikaian, dan iri hati. Dan jika kita meminta Allah untuk memberikan rezeki pada hari ini, kita akan belajar untuk membenci kerakusan serta kenikmatan-kenikmatan lahiriah yang tumbuh subur di dalam lingkungan yang kaya.
Sewaktu kita dengan tulus hati meminta Allah untuk mengampuni diri kita seperti kita mengampuni orang yang bersalah kepada diri kita, kita tidak lagi menyerahkan diri kita kepada kemarahan dan pembalasan dendam, kita membalas kejahatan dengan kebaikan dan kita mencintai musuh-musuh kita.
Untuk meminta kepada Allah agar ia menyelamatkan diri kita agar tidak jatuh dari dosa sewaktu kita digoda adalah untuk memberi bukti bahwa kita memerangi kemalasan dan bahwa kita sungguh-sungguh berupaya untuk memberantas kebiasaan-kebiasaan buruk dan untuk bekerja demi keselamatan kita.
Untuk berdoa kepada Allah agar Ia membebaskan kita dari yang jahat adalah untuk menakuti keadilan-Nya, dan ini akan memberikan kita kebahagiaan yang sejati, sebab rasa takut akan Allah adalah permulaan dari hikmat. Melalui kebajikan inilah, yakni takut akan Allah, manusia menghindari dosa.
Mawar Ke-15
Salam Maria – keluhuran doa ini
44) Salam dari Malaikat, atau Salam Maria, adalah doa yang begitu surgawi dan sungguh tak terselami di dalam kedalaman maknanya, sehingga Beato Alanus de la Roche berpendapat bahwa tiada suatu ciptaan yang fana pun mampu memahaminya, dan bahwa hanya Tuhan kita Yesus Kristuslah, yang terlahir dari Perawan Maria, yang sungguh-sungguh dapat menjelaskannya.
Doa ini luar biasa nilainya, pertama-tama, oleh karena Ratu kita yang kepadanya doa ini didaraskan, oleh karena tujuan dari Penjelmaan sang Sabda yang menjadi sebab doa ini dibawa turun dari Surga, dan oleh karena Malaikat Agung Gabriel yang pertama-tama mengucapkannya.
Salam dari Malaikat adalah suatu rangkuman yang paling singkat dari segala hal yang diajarkan oleh teologi Katolik tentang sang Perawan Suci. Doa ini terbagi menjadi dua bagian, bagian tentang pujian dan bagian tentang permohonan. Bagian yang pertama menunjukkan segala hal yang menjadi alasan keagungan Maria; dan yang kedua, segala hal yang perlu kita pintakan dari dirinya, dan segala hal yang mungkin kita nantikan untuk terima melalui kebaikannya.
Allah Tritunggal Mahakudus mewahyukan bagian yang pertama dari doa ini kepada kita; St. Elisabet, yang diilhami oleh Roh Kudus, menambahkan yang kedua; dan Gereja memberikan kepada kita akhir dari doa ini pada tahun 430 sewaktu ia mengutuk bidah Nestorian di Konsili Efesus dan mendefinisikan bahwa sang Perawan Suci sungguh-sungguh adalah Bunda Allah. Pada waktu ini, ia memerintahkan kita untuk berdoa kepada Bunda Maria di bawah gelar yang mulia ini dengan berkata, “Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati.”
45) Peristiwa yang teragung di dalam seluruh sejarah dunia adalah Penjelmaan dari sang Sabda yang ilahi yang oleh-Nya dunia ditebus dan kedamaian dipulihkan antara Allah dan manusia. Bunda Maria telah dipilih sebagai alat-Nya untuk peristiwa yang luar biasa ini, dan peristiwa ini terlaksana sewaktu Bunda Maria disalami dengan Salam dari Malaikat. Malaikat Gabriel, salah satu dari panglima tertinggi dari istana Surga, dipilih sebagai duta untuk membawa kabar gembira ini.
Di dalam Salam dari Malaikat, kita dapat melihat iman dan harapan dari para bapa bangsa, para nabi, dan para rasul. Di samping itu, Salam dari Malaikat memberikan keteguhan dan kekuatan yang tak tergoyahkan kepada para martir, hikmat kepada para dokter Gereja, ketekunan kepada para pengaku iman dan hidup kepada semua kaum religius (Beato Alanus). Salam dari Malaikat adalah madah baru dari hukum rahmat, sukacita para malaikat dan manusia, dan madah yang membuat para iblis ngeri dan merasa malu.
Melalui Salam dari Malaikat, Allah menjadi manusia, seorang perawan menjadi Bunda Allah, jiwa-jiwa orang bajik dibebaskan dari Limbo, takhta-takhta yang kosong di Surga telah diduduki, dosa telah diampuni, rahmat telah diberikan kepada kita, orang sakit telah dijadikan sehat, orang mati dibangkitkan, orang yang terasing kembali pulang, Allah Tritunggal Mahakudus terpuaskan, dan manusia memperoleh kehidupan kekal.
Pada akhirnya, Salam dari Malaikat adalah pelangi di langit, suatu tanda kerahiman dan rahmat yang telah diberikan oleh Allah kepada dunia (Beato Alanus).
Mawar Ke-16
Salam Maria – kecantikan doa ini
46) Walaupun tiada sesuatu pun yang seagung kemegahan Allah dan tiada sesuatu pun yang sehina manusia sejauh mana manusia adalah seorang pendosa, Allah Yang Mahakuasa tidak membenci doa-doa kita yang hina. Sebaliknya, Ia bersuka hati sewaktu kita melantunkan puji-pujian-Nya.
Dan Salam dari Malaikat kepada Ratu kita adalah salah satu madah yang dapat kita nyanyikan demi memuliakan Yang Mahatinggi. “Kepada-Mu akan kunyanyikan suatu nyanyian baru.” Madah yang baru ini, yang dinubuatkan oleh Daud akan dinyanyikan pada saat kedatangan sang Mesias, adalah Salam dari Malaikat.
Terdapat madah yang lama dan madah yang baru: madah yang pertama adalah yang dinyanyikan oleh para Yahudi sebagai syukur kepada Allah karena Ia telah menciptakan mereka dan menjaga keberadaan mereka, karena Ia telah membebaskan mereka dari pengasingan dan membimbing mereka dengan aman menyeberangi Laut Merah, memberikan mereka manna sebagai makanan, dan memberikan kepada mereka segenap berkat-Nya yang lain.
Madah yang baru adalah yang dinyanyikan oleh umat Kristiani sebagai puji syukur atas rahmat-rahmat dari Penjelmaan dan Penebusan. Karena keajaiban-keajaiban ini ditimbulkan oleh Salam dari Malaikat, demikian pula kita mengulangi Salam yang sama untuk berterima kasih kepada Allah Tritunggal Mahakudus atas kebaikan yang tak terukur yang diberikan-Nya kepada kita.
Kita memuji Allah Bapa karena Ia begitu mencintai dunia sehingga Ia telah memberikan Putra Tunggal-Nya sebagai Juru Selamat kita. Kita memuji Putra sebab Ia telah sudi untuk meninggalkan Surga dan turun ke bumi, karena Ia telah menjadi manusia dan menebus kita. Kita memuliakan Roh Kudus karena Ia membentuk tubuh Tuhan kita yang murni di dalam rahim Ratu kita, tubuh yang menjadi kurban atas dosa-dosa kita. Di dalam semangat syukur yang mendalam ini, oleh karena itu, kita harus selalu mendaraskan Salam Maria, dengan membuat tindakan iman, harapan, kasih, dan puji syukur atas karunia keselamatan yang tak ternilai.
47) Walaupun madah yang baru ini adalah pujian kepada Bunda Allah dan dinyanyikan secara langsung kepadanya, kemuliaan yang tertinggi yang diberikan oleh madah ini bagaimanapun adalah kepada Allah Tritunggal Mahakudus, sebab segala penghormatan yang kita berikan kepada Bunda Maria pada secara pasti kembali kepada Allah, sumber dari segala kesempurnaan dan kebajikan Bunda Maria. Allah Bapa dimuliakan sewaktu kita menghormati ciptaan-Nya yang paling sempurna; Allah Putra dimuliakan sewaktu kita memuji Ibunda-Nya yang termurni; Roh Kudus dimuliakan sewaktu kita penuh kekaguman atas rahmat yang dengannya Ia memenuhi pengantin-Nya.
Sewaktu kita memuji dan memberkati Bunda Maria dengan mendaraskan Salam dari Malaikat, Bunda Maria selalu menujukan puji-pujian ini kepada Allah dengan cara yang sama sewaktu ia dipuji oleh St. Elisabet. St. Elisabet memberkati Bunda Maria oleh karena martabatnya yang luhur sebagai Bunda Allah, dan Bunda Maria langsung mengembalikan puji-pujian ini kepada Allah di dalam kidung Magnificat-nya yang indah.
48) Sebagaimana Salam dari Malaikat memberi kemuliaan kepada Allah Tritunggal Mahakudus, doa ini juga adalah pujian yang tertinggi yang dapat kita berikan kepada Maria.
Pada suatu hari, sewaktu St. Mechtildis sedang berdoa dan mencoba untuk memikirkan suatu cara untuk mengungkapkan rasa cintanya kepada sang Perawan Suci yang lebih baik daripada yang sebelumnya, ia pun mengalami suatu ekstasi. Bunda Maria tampak kepadanya disertai dengan Salam dari Malaikat yang tertulis dalam huruf emas di dadanya dan berkata kepada St. Mechtildis:
“Putriku, aku ingin agar engkau tahu bahwa seseorang tidak dapat lebih menyenangkan diriku daripada dengan mengucapkan salam yang dihadirkan oleh Allah Tritunggal Mahakudus kepadaku dan yang olehnya aku diangkat kepada martabat Bunda Allah.
Dengan kata Ave [Salam], yang adalah nama Hawa, Eva, aku menyadari bahwa Allah di dalam kekuatan-Nya yang tak terbatas telah menjagaku bebas dari segala dosa dan penderitaan yang menyertainya yang telah diderita oleh wanita pertama.
Nama Maria, yang berarti Ratu Cahaya, menunjukkan bahwa Allah telah memenuhiku dengan hikmat dan terang, seperti suatu bintang yang kemilau, untuk menerangi Surga dan bumi.
Perkataan penuh rahmat, mengingatkanku bahwa Roh Kudus telah menghujaniku dengan begitu banyak rahmat sehingga aku mampu memberikan rahmat-rahmat ini dalam keberlimpahan bagi mereka yang meminta rahmat-rahmat ini melalui perantaraanku.
Sewaktu orang berkata, Tuhan sertamu, mereka memperbarui sukacita yang tak terungkapkan yang kumiliki sewaktu sang Sabda yang abadi menjadi daging di dalam rahimku.
Sewaktu engkau berkata kepadaku, Terpujilah engkau di antara wanita, aku memuji kerahiman Allah yang telah mengangkatku kepada kebahagiaan yang mahaagung ini.
Dan saat kata-kata Terpujilah buah tubuhmu, Yesus diucapkan, segenap Surga bersukacita bersama diriku untuk melihat Putraku Yesus disembah dan dimuliakan karena Ia telah menyelamatkan umat manusia.”
Mawar Ke-17
Salam Maria – buah-buah yang mengagumkan dari doa ini
49) Beato Alanus de la Roche, yang devosinya kepada sang Perawan Suci begitu mendalam, mendapat wahyu dari padanya dan kita tahu dirinya menegaskan kebenaran wahyu-wahyu ini dengan sumpah khidmat. Dari antara wahyu-wahyu itu, ada tiga yang patut diberi penekanan khusus:
Pertama, kalau orang gagal mendaraskan Salam Maria (Salam Malaikat yang telah menyelamatkan dunia) akibat keteledoran, atau karena mereka suam-suam kuku, atau karena mereka membenci doa itu, ini adalah tanda bahwa mereka kemungkinan dan bahwasanya tidak lama lagi akan terkutuk menerima hukuman kekal.
Kebenaran yang kedua adalah bahwa mereka yang mencintai salam ilahi ini menyandang meterai predestinasi.
Kebenaran yang ketiga adalah bahwa mereka yang dikaruniakan oleh Allah rahmat untuk mencintai Ratu kita ini dan untuk melayaninya oleh karena cinta kasih harus mengambil perhatian yang besar untuk terus mencintai dan melayaninya sampai saat ia akan membuat mereka ditempatkan di dalam Surga di sisi Putranya di dalam kemuliaan yang tinggi yang telah mereka peroleh (Beato Alanus).
50) Para bidah, mereka semua yang adalah anak-anak Iblis dan yang jelas menyandang tanda penolakan dari Allah, memiliki rasa jijik akan Salam Maria. Mereka tetap mendaraskan Bapa Kami, tetapi mereka tidak pernah mendaraskan Salam Maria; mereka lebih ingin mengenakan seekor ular berbisa di badan mereka daripada sebuah Rosario.
Dari antara umat Katolik, mereka yang menyandang tanda penolakan dari Allah hanya memandang rendah Rosario. Mereka lalai untuk mendaraskannya atau hanya mendaraskannya cepat-cepat dan dengan suam-suam kuku.
Bahkan seandainya saya tidak percaya apa yang diwahyukan kepada Beato Alanus de la Roche, lalu pengalaman diri saya sendiri akan cukup untuk meyakinkan diri saya akan kebenaran yang menakutkan, namun menghibur ini. Saya tidak tahu, tidak pun saya melihat dengan jelas, bagaimanakah devosi yang tampaknya begitu kecil ini dapat menjadi tanda yang pasti akan keselamatan kekal, dan bagaimana tiadanya devosi itu dapat menjadi tanda akan murka Allah yang abadi; bagaimanapun, hal ini sungguh benar.
Di dalam zaman kita sendiri, kita melihat bahwa orang-orang percaya akan doktrin-doktrin baru yang telah dikutuk oleh Gereja, dengan segala sesuatu yang tampak seperti kesalehan mereka, mengabaikan devosi Rosario dan sering membuat para kenalan mereka tidak mendaraskan Rosario dengan segala dalih yang licin. Mereka sangat berhati-hati untuk tidak mengutuk Rosario dan Skapulir, seperti yang dilakukan oleh para Kalvinis, tetapi cara yang mereka gunakan untuk mulai menyerang Rosario dan Skapulir sungguh mematikan karena itu adalah cara yang lebih licik. Saya akan merujuk kepada cara tersebut kemudian.
51) Salam Maria, Rosario, adalah doa dan batu ujian yang tak pernah gagal yang dengannya saya dapat membedakan orang-orang yang dipimpin oleh Roh Allah dari mereka yang disesatkan oleh Iblis. Saya telah mengenali jiwa-jiwa yang tampaknya telah membumbung bagaikan burung elang kepada ketinggian kontemplasi mereka yang agung tetapi yang walau bagaimanapun sayangnya disesatkan oleh Iblis. Saya hanya menemukan bahwa mereka sedemikian salahnya sewaktu saya menyadari bahwa mereka membenci Salam Maria dan Rosario, yang mereka anggap jauh lebih hina daripada diri mereka.
Salam Maria adalah embun yang terberkati yang jatuh dari Surga di atas jiwa-jiwa yang dipredestinasikan. Embun itu memberikan kepada mereka kesuburan rohani yang mengagumkan sehingga mereka dapat tumbuh dalam segala kebajikan. Semakin taman jiwa diairi dengan doa ini, pikiran kita semakin dicerahkan, hati kita semakin bersemangat, dan tamengkita semakin kuat melawan semua musuh rohani kita.
Salam Maria adalah suatu tonggak berapi yang, sewaktu disertai dengan Sabda Allah, memberikan sang pengkhotbah kekuatan untuk menembus, menggerakkan, dan mengonversikan hati yang paling keras, bahkan jika ia tidak memiliki atau hanya memiliki sedikit karunia untuk berkhotbah.
Seperti yang telah selalu saya katakan, inilah rahasia yang agung yang diajarkan oleh Bunda Maria kepada St. Dominikus dan Beato Alanus untuk mengonversikan para bidah dan pendosa. Santo Antoninus berkata kepada kita bahwa inilah alasan para imam mendapatkan kebiasaan untuk mendaraskan satu Salam Maria pada permulaan dari khotbah-khotbah mereka.
Mawar Ke-18
Salam Maria – berkat-berkat dari doa ini
52) Salam surgawi ini mencurahkan kepada kita berkat yang berlimpah dari Yesus dan Maria, sebab adalah suatu kebenaran yang pasti bahwa Yesus dan Maria memberikan pahala yang mengagumkan kepada orang-orang yang memuliakan mereka. “Aku mencintai mereka yang mencintai diriku. Aku memperkaya mereka dan mengaruniakan mereka dengan harta karun.” Itulah yang dikatakan oleh Yesus dan Maria kepada kita. “Barangsiapa menaburkan berkat juga akan menuai berkat.”
Tetapi, jika kita mendaraskan Salam Maria dengan benar, bukankah itu suatu cara untuk mencintai, memberkati, dan memuliakan Yesus dan Maria? Pada setiap Salam Maria, kita memberkati Yesus dan Maria sekaligus: “Terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.”
Dengan setiap Salam Maria, kita memberikan kepada Bunda Maria penghormatan yang sama yang diberikan oleh Allah kepadanya sewaktu Ia mengutus Malaikat Agung Gabriel untuk datang memberi salam kepadanya dari diri-Nya. Bagaimanakah seseorang mungkin berpikir bahwa Yesus dan Maria, yang sering melakukan kebaikan bagi mereka yang mengutuki mereka, dapat mengutuki mereka yang memberkati dan menghormati mereka dengan Salam Maria?
Santo Bernardus dan Santo Bonaventura berkata bahwa sang Ratu Surga tentunya tidak kurang bersyukur dan kurang baik daripada orang-orang yang baik budi dan berkelakan baik dari dunia ini. Sebagaimana ia unggul di dalam segala kesempurnaan yang lain, ia melampaui diri kita di dalam segala kebajikan rasa syukur; sehingga ia tidak akan pernah membiarkan diri kita menghormatinya dengan takzim tanpa dibalasnya seratus kali lipat. Santo Bonaventura berkata bahwa Maria akan memberi kita salam dengan rahmat jika kita memberinya salam dengan Salam Maria.
Siapakah yang mungkin mampu memahami rahmat serta berkat yang dihasilkan oleh salam dan tatapan yang lembut dari Perawan Maria di dalam diri kita? Sejak saat pertama Santa Elisabet mendengar salam yang disampaikan kepadanya oleh Bunda Allah, ia dipenuhi dengan Roh Kudus dan anak di dalam rahimnya melonjak penuh sukacita. Jika kita membuat diri kita sendiri layak memperoleh salam dan berkat dari Bunda Maria, kita tentunya akan dipenuhi dengan rahmat dan dibanjiri dengan penghiburan rohani di dalam jiwa kita.
Mawar Ke-19
Salam Maria – Salam bahagia
53) Ada tertulis, “Berilah, dan kamu akan diberi.” Hal ini digambarkan oleh Beato Alanus: “Seandainya saya memberi anda seratus lima puluh berlian setiap harinya, bahkan jika anda adalah musuh saya, tidakkah anda akan mengampuni saya? Tidakkah anda akan memperlakukan saya sebagai seorang sahabat dan memberikan saya semua rahmat yang mampu anda berikan? Jika anda ingin memperoleh kekayaan rahmat dan kemuliaan, berilah salam kepada sang Perawan Suci, hormatilah Ibundamu yang baik.”
“Barangsiapa menghormati Ibundanya (sang Perawan Suci) serupa dengan orang yang menyimpan harta karun.” Berikanlah kepadanya setiap harinya setidaknya lima puluh Salam Maria, sebab nilai dari masing-masing Salam Maria adalah seharga lima belas batu mulia, yang lebih berkenan kepadanya daripada segala kekayaan duniawi jika kekayaan itu disatukan.
Dan anda dapat menantikan hal-hal yang agung dari kemurahan hatinya. Maria adalah Bunda kita dan sahabat kita. Ialah Ratu dari alam semesta dan ia mencintai kita lebih dari semua ibunda dan ratu dari dunia akan pernah mencintai seorang manusia pun, sebab, seperti yang dikatakan oleh St. Agustinus, kasih dari sang Perawan Suci jauh melampaui cinta kasih kodrati dari semua umat manusia dan bahkan dari semua malaikat.
54) Pada suatu hari, Santa Gertrudis mendapatkan suatu penglihatan akan Tuhan kita di mana Ia menghitung koin emas. Santa Gertrudis menghimpun keberanian untuk bertanya kepada-Nya apa yang sedang Ia lakukan, dan Ia menjawab, ‘Aku sedang menghitung jumlah Salam Maria yang telah engkau ucapkan; inilah uang yang dengannya engkau membeli Surga.”
Romo Suarez, seorang Yesuit yang kudus dan terpelajar, memiliki kesadaran yang begitu mendalam akan nilai dari Salam dari Malaikat sehingga ia berkata bahwa ia akan dengan senang hati menyerahkan segala keterpelajarannya demi harga dari satu Salam Maria yang didaraskan dengan baik.
55) Beato Alanus de la Roche berkata, “Hendaknya semua orang yang mencintaimu, ya Maria yang tersuci, mendengarkan hal ini dan meneguknya:
Setiap kali kudaraskan Salam, Maria, istana Surga bersukacita dan bumi takjub keheranan; aku membenci dunia dan hatiku dipenuhi dengan cinta akan Allah, sewaktu aku mendaraskan ‘Salam, Maria.’ Semua rasa takutku layu dan menghilang dan nafsu-nafsuku mereda, jika aku mendaraskan ‘Salam, Maria’; devosi bertumbuh dalam diriku dan dukacita akan dosa pun timbul, sewaktu kudaraskan ‘Salam, Maria.’
‘Harapan menjadi kuat di dalam dadaku dan embun penghiburan dengan semakin berlimpah menetes atas jiwaku, karena aku mendaraskan ‘Salam, Maria.’ Dan jiwaku bersukacita dan dukacita sirna, sewaktu aku mendaraskan ‘Salam, Maria.’
‘Sebab salam yang terberkati ini sedemikian manisnya sehingga tiada kata-kata yang mampu menjelaskannya dengan cukup dan bahkan sewaktu keajaibannya telah dinyanyikan, kita tetap menemukan doa itu penuh dengan misteri dan begitu mendalam sehingga kedalamannya tidak pernah dapat diselami. Doa ini hanya memiliki sedikit kata-kata tetapi luar biasa kayanya dalam misteri; doa ini lebih manis dari madu dan lebih berharga dari emas. Kita perlu merenungkan doa ini di dalam hati kita, dan selalu mengucapkannya di bibir kita sehingga kita selalu mendaraskannya dengan penuh bakti berulang-ulang kali.”
Beato Alan juga menceritakan bahwa seorang biarawati yang telah selalu memiliki suatu devosi yang besar kepada Rosario tampak setelah kematiannya kepada salah satu dari saudari-saudarinya dalam agama dan berkata kepadanya, ‘Andaikata aku dapat kembali ke dalam tubuhku untuk memiliki kesempatan untuk mendaraskan satu saja Salam Maria, bahkan tanpa semangat yang besar, aku akan dengan senang hati menjalani penderitaan-penderitaan yang dahulu kumiliki pada saat aku menderita penyakitku yang terakhir, demi memperoleh jasa dari doa ini.’ Harus dicatat bahwa ia telah terbaring di tempat tidur dan menderita kesakitan yang menyiksa selama beberapa tahun sebelum ia meninggal.
56) Michel de Lisle, Uskup dari Salubre, yang adalah seorang murid dan rekan kerja Beato Alanus de la Roche dalam pemulihan Rosario suci, berkata bahwa Salam dari Malaikat adalah obat untuk segala penyakit yang kita derita selama kita mendaraskannya dengan penuh devosi dalam penghormatan kepada Bunda Maria.
Mawar Ke-20
Salam Maria – Penjelasan Singkat
57) Apakah anda berada dalam keadaan dosa yang menyedihkan? Panggillah Maria dan berkatalah kepadanya, “Ave”, yang berarti “Aku memberi salam kepadamu dengan rasa hormat yang paling mendalam, engkau yang tanpa dosa”, dan ia akan membebaskan anda dari kejahatan dosa-dosa anda.
Apakah anda meraba-raba dalam kegelapan ketidaktahuan dan kesalahan? Hampirilah Maria dan berkatalah kepadanya, “Salam Maria”, yang berarti “Salam, engkau yang bermandikan cahaya Surya Keadilan”, dan ia akan membagikan kepada anda cahayanya.
Apakah anda telah tersesat dari jalan yang menuntun kepada Surga? Panggillah Maria, sebab namanya berarti “Bintang Lautan, Bintang Kutub yang membimbing kapal jiwa kita di sepanjang perjalanan hidup ini”, dan ia akan membimbing anda kepada dermaga keselamatan kekal.
Apakah anda berduka? Datanglah kepada Maria, sebab namanya juga berarti “Lautan Kepahitan yang telah dipenuhi dengan kepahitan di dunia ini tetapi yang sekarang telah menjadi suatu lautan sukacita yang termurni di dalam Surga”, dan ia akan mengubah dukacita anda menjadi sukacita dan penderitaan anda menjadi penghiburan.
Apakah anda sendiri, dan telah kehilangan perlindungan Allah? Berdoalah kepada Maria dan katakanlah, Tuhan sertamu, dengan suatu cara yang lebih mulia dan intim daripada Ia adanya dengan para kudus dan orang bajik, sebab engkau ada bersama dengan-Nya. Ia adalah Putramu dan daging-Nya adalah dagingmu; engkau bersatu dengan Tuhan oleh karena keserupaanmu yang sempurna dengan diri-Nya dan oleh rasa saling cinta yang kalian miliki, sebab engkau adalah Ibunda-Nya. Dan katakanlah kepadanya, “Ketiga pribadi dari Keilahian sertamu sebab engkaulah Bait milik Allah Tritunggal Mahakudus”, dan ia akan menempatkan anda sekali lagi di bawah perlindungan dan perhatian Allah.
Apakah anda telah menjadi seseorang yang terkucil dan dikutuk oleh Allah? Katakanlah kepada sang Ratu, “Terpujilah engkau di antara wanita dan di antara para bangsa oleh karena kemurnianmu dan kesuburanmu; engkau telah mengubah kutukan Allah menjadi berkat bagi kami.” Ia akan memberkati anda.
58) Akhirilah doa anda bersama Gereja dan katakanlah, “Santa Maria”, Santa oleh karena devosimu yang senantiasa dan tiada duanya kepada pelayanan untuk Allah, Santa dalam makna bahwa tinggi peringkatmu sebagai Bunda Allah, Allah yang telah menganugerahkanmu dengan kekudusan yang luhur, demi menjaga martabat yang agung ini.
“Bunda Allah, dan Bunda kami, Pembela dan Perantara kami, Bendahara dan Pembagi rahmat Allah, perolehkanlah bagi kami pengampunan yang segera atas dosa-dosa kami dan karuniakanlah rahmat agar kami dapat diperdamaikan dengan sang Raja ilahi.”
“Doakanlah kami yang berdosa ini, engkau yang senantiasa dipenuhi dengan belas kasih kepada orang-orang yang membutuhkan, yang tidak pernah membenci para pendosa ataupun menolak mereka, sebab tanpa mereka engkau tidak akan pernah menjadi Bunda sang Penebus.”
“Doakanlah kami sekarang, dalam hidup yang singkat ini, yang begitu sarat akan dukacita dan ketidakpastian; sekarang, karena kami sama sekali tidak yakin akan suatu hal pun selain saat ini; sekarang sewaktu kami dikelilingi dan diserang malam dan pagi hari oleh para musuh yang kuat dan kejam.”
“Dan waktu kami mati, begitu mengerikannya dan begitu berbahayanya, sewaktu kekuatan kami melemah dan roh kami tenggelam, dan jiwa serta raga kami terlelahkan oleh rasa takut dan kesakitan; waktu kami mati saat Iblis sedang bekerja dengan giat untuk menjerat kami dan mencampakkan kami ke dalam kebinasaan; pada saat di mana nasib kami akan ditentukan untuk selama-lamanya, Surga atau Neraka.”
“Datanglah untuk membantu anak-anakmu yang malang, ya Bunda belas kasih yang lembut, Pembela dan Suaka pendosa, waktu kami mati, usirlah jauh-jauh para musuh kami yang mengerikan, para iblis, para penuduh kami, yang kehadirannya yang menakutkan memenuhi kami dengan rasa ngeri. Terangilah jalan kami di sepanjang lembah bayangan maut. Tuntunlah kami menuju Takhta Pengadilan Putramu dan tetaplah berada di sisi kami. Jadilah perantara kami dan pintakanlah Putramu untuk mengampuni kami dan menerima kami sebagai bagian dari orang-orang pilihanmu dalam alam kemuliaan kekal. Amin.”
59) Tiada seorang pun yang mampu menahan diri untuk mengagumi kebaikan dari Rosario suci, yang terdiri adanya dari dua bagian yang suci ini: Bapa Kami dan Salam dari Malaikat. Bagaimanakah mungkin ada doa yang lebih berkenan kepada Allah dan kepada sang Perawan Suci, dan doa manakah yang lebih mudah, yang lebih berharga, atau lebih membantu daripada kedua doa ini? Kita harus selalu menjaga doa-doa ini di dalam hati kita dan di bibir kita untuk menghormati Allah Tritunggal Mahakudus, Yesus Kristus Juru Selamat kita, serta Ibunda-Nya yang tersuci.
Di samping itu, pada akhir dari setiap dekade, baik adanya untuk menambahkan doa Gloria Patri, yakni: Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.
DEKADE KETIGA
Jasa yang luar biasa dari Rosario suci sebagai suatu renungan
akan kehidupan dan sengsara Tuhan kita Yesus Kristus
Mawar Ke-21
Kelima Belas Misteri-Misteri Rosario
60) Suatu misteri adalah suatu hal yang kudus yang sulit untuk dimengerti. Semua karya Tuhan kita Yesus Kristus kudus dan ilahi adanya karena ia sekaligus adalah Allah dan manusia pada waktu yang sama. Karya-karya dari sang Perawan Suci sangatlah kudus karena ia adalah yang tersempurna dan termurni dari ciptaan-ciptaan Allah. Karya-karya Tuhan kita dan Ibunda-Nya yang suci dapat secara benar disebut sebagai misteri-misteri karena karya-karya itu begitu penuh akan keajaiban, akan segala jenis kesempurnaan, serta sarat akan kebenaran-kebenaran yang mendalam dan agung, yang disingkapkan oleh Roh Kudus kepada jiwa-jiwa yang rendah hati dan sederhana yang menghormati misteri-misteri ini.
Karya-karya Yesus dan Maria juga dapat disebut sebagai bebungaan yang menakjubkan, tetapi harum dan kecantikannya hanya dapat dihargai oleh mereka yang mendekatinya, yang menghirup wanginya, dan yang menemukan kecantikannya dengan meditasi yang tekun dan serius.
61) St. Dominikus membagi kehidupan Tuhan kita serta Bunda Maria menjadi lima belas misteri, yang melambangkan kebajikan serta tindakan-tindakan mereka yang terpenting. Itulah kelima belas gambar yang tiap-tiap detailnya harus menjadi aturan dan ilham bagi kehidupan kita. Inilah kelima belas obor yang membara untuk memandu langkah-langkah kita di sepanjang kehidupan kita di dunia ini; kelima belas cermin yang mengilap yang membantu kita untuk mengenal Yesus dan Maria, untuk mengenal diri kita sendiri dan untuk menyalakan api dari cinta kasih mereka dalam hati kita; lima belas perapian yang menyala yang akan meliputi diri kita secara penuh di dalam lidah-lidah api surgawi mereka.
Bunda Maria mengajarkan kepada Santo Dominikus metode untuk berdoa yang amat baik ini dan memerintahkannya untuk mengkhotbahkannya jauh dan luas demi membangkitkan kembali semangat umat Kristiani dan untuk menghidupkan kembali dalam hati mereka suatu cinta kasih akan Tuhan kita yang Terberkati. Bunda Maria juga mengajarkannya kepada Beato Alanus de la Roche dan berkata kepadanya dalam suatu penglihatan, ‘Sewaktu orang-orang mendaraskan 150 Salam Maria, doa itu sangat membantu bagi mereka dan adalah suatu penghormatan yang amat berkenan kepadaku. Tetapi mereka akan melakukannya bahkan dengan lebih baik dan akan lebih berkenan kepadaku jika mereka mendaraskan salam tersebut sambil merenungkan kehidupan, kematian, dan sengsara Yesus Kristus, sebab renungan ini adalah jiwa dari doa ini.’ Sebab Rosario yang didaraskan tanpa merenungkan misteri-misteri suci dari keselamatan kita akan hampir serupa dengan suatu tubuh yang tidak berjiwa, bahan yang amat baik, tetapi yang tak berbentuk, yang merupakan renungannya, dan yang membedakannya dari devosi-devosi lainnya.
62) Bagian pertama dari Rosario mengandung lima misteri: pertama, Anunsiasi dari Malaikat Agung Gabriel kepada Bunda Maria; kedua, Kunjungan Bunda Maria kepada Santa Elisabet; ketiga, Kelahiran Yesus Kristus; keempat, Bayi Yesus Dipersembahkan di Bait dan penyucian Bunda Maria; kelima, Yesus Ditemukan di Bait di tengah-tengah para doktor.
Kelima misteri ini disebut sebagai Misteri Gembira, oleh karena kegembiraan yang diberikannya kepada seluruh dunia. Sukacita Bunda Maria dan para malaikat meluap-luap pada saat Putra Allah menjadi daging. Santa Elisabet dan St. Yohanes Pembaptis dipenuhi dengan kegembiraan oleh kunjungan Yesus dan Maria. Surga dan bumi bersukacita oleh karena kelahiran sang Juru Selamat. Simeon yang kudus merasakan penghiburan yang besar dan dipenuhi dengan kegembiraan saat ia mengambil anak yang kudus itu dengan tangannya.
63) Bagian kedua dari Rosario juga tersusun oleh lima misteri, yang disebut sebagai Misteri Sedih, karena misteri-misteri ini menunjukkan Tuhan kita yang dibebani oleh kesedihan, diliputi oleh luka-luka, dan dijatuhi cemooh, penderitaan, dan siksaan.
Yang pertama dari misteri-misteri ini adalah doa Tuhan kita dan Sengsara-Nya di Taman Zaitun; kedua, Penderaaan-Nya; ketiga, dimahkotainya diri-Nya dengan duri; keempat, Pemikulan Salib-Nya; kelima, Penyaliban-Nya serta kematian-Nya di Kalvari.
64) Bagian ketiga dari Rosario juga mengandung lima misteri, yang disebut sebagai Misteri Mulia, karena sewaktu kita mendaraskan misteri-misteri tersebut, kita merenungkan Yesus dan Maria dalam kejayaan dan kemuliaan mereka. Misteri yang pertama adalah Kebangkitan Yesus; kedua, Kenaikan-Nya ke dalam Surga; ketiga, Turunnya Roh Kudus atas para Rasul; keempat, Bunda Maria Diangkat ke Surga dalam kemuliaan; kelima, Dimahkotainya Bunda Maria.
Demikianlah kelima belas bunga yang harum dari semak mawar gaib, yang digemari oleh para jiwa yang berbakti, bagaikan lebah-lebah yang penuh perhatian, untuk mengumpulkan nektar dan membuat madu dari suatu devosi yang kokoh.
Mawar Ke-22
Renungan akan Misteri-Misteri Rosario membuat kita menyerupai Yesus
65) Perhatian utama dari orang Kristiani haruslah diarahkan kepada kesempurnaan. “Jadilah kalian peneladan Allah yang setia, sebagai anak-anak-Nya yang amat tercinta”, ujar sang Rasul yang agung kepada kita. Kewajiban ini diikutsertakan di dalam ketentuan abadi dari predestinasi kita, sebagai satu-satunya cara yang ditetapkan oleh Allah untuk memperoleh kemuliaan kekal.
Santo Gregorius dari Nyssa membuat suatu perbandingan yang amat baik sewaktu ia berkata bahwa kita semua adalah seniman dan bahwa jiwa kita adalah kanvas yang kosong yang harus kita lukiskan. Warna-warna yang kita gunakan adalah kebajikan Kristiani, dan lukisan asli yang harus kita tiru adalah Yesus Kristus, gambaran yang hidup dan sempurna dari Allah Bapa. Layaknya seorang pelukis yang ingin membuat suatu potret yang serupa dengan yang hidup menempatkan modelnya di hadapan matanya dan menatapnya sebelum membuat setiap goresan kuas, demikian pula umat Kristiani harus menempatkan di hadapan matana kehidupan dan kebajikan Yesus Kristus, sehingga ia tidak pernah mengatakan, memikirkan, atau melakukan sesuatu pun yang tidak berselaras dengan modelnya.
66) Karena Bunda Maria ingin membantu kita dalam tugas yang besar untuk mengerjakan keselamatan kita, ia memerintahkan kepada Santo Dominikus untuk mengajar para umat beriman untuk merenungkan misteri-misteri suci dari kehidupan Yesus Kristus. Hal itu dilakukannya, bukan hanya agar mereka menyembah dan memuliakan-Nya, tetapi terutama agar mereka dapat menjadikan kebajikan Tuhan Yesus sebagai pola hidup dan tindakan mereka.
Anak-anak meniru orang tua mereka dengan memperhatikan mereka dan berbicara kepada mereka, dan anak-anak belajar bahasa mereka sendiri dengan mendengar orang tua mereka berbicara. Seorang anak magang mempelajari keterampilannya dengan memperhatikan tuannya bekerja; demikian pula, para anggota yang setia dari Konfraternitas Rosario Suci dapat menjadi seperti Tuhan mereka yang ilahi jika mereka dengan takzim mempelajari dan meneladani kebajikan Yesus yang ditunjukkan oleh kelima belas misteri kehidupan-Nya. Mereka dapat melakukannya dengan bantuan rahmat-Nya dan dengan perantaraan Ibunda-Nya yang terberkati.
67) Dahulu kala, Musa diilhami oleh Allah untuk berperintah kepada orang-orang Yahudi agar mereka jangan sampai pernah melupakan rahmat yang telah dicurahkan oleh Allah kepada diri mereka. Putra Allah terutama memiliki alasan yang amat benar untuk memerintahkan kita agar kita mengukirkan misteri-misteri kehidupan, sengsara dan kemuliaan-Nya atas hati kita dan agar kita senantiasa menempatkan misteri-misteri tersebut di hadapan mata kita, karena setiap misteri mengingatkan kita akan kebaikan-Nya kepada kita dalam suatu cara yang khusus dan karena melalui misteri-misteri inilah Ia telah menunjukkan cinta kasih dan keinginannya yang begitu besar untuk keselamatan kita. “Oh, kalian semua yang lewat, berhentilah sejenak”, ujar-Nya, “dan lihatlah apabila pernah ada dukacita yang serupa dengan dukacita yang telah Kutanggung demi cinta untuk kamu sekalian. Ingatlah akan kemiskinan dan kehinaan-Ku, ingatlah akan empedu dan apsintus yang telah Kuminum demi kamu sekalian di dalam sengsara-Ku yang pahit.”
Kata-kata ini dan banyak perkataan lainnya yang dapat diberikan di sini seharusnya lebih dari cukup untuk membuat kita yakin bahwa kita bukan hanya harus mendaraskan Rosario dengan bibir kita dalam penghormatan terhadap Yesus dan Maria, tetapi juga bermeditas akan misteri-misteri sucinya sembari mendaraskannya.
Mawar Ke-23
Rosario sebagai Kenangan akan Kehidupan dan Kematian Yesus
68) Yesus Kristus, sang Mempelai bagi jiwa-jiwa kita dan sahabat kita yang amat terkasih, menginginkan kita untuk mengingat kebaikan-Nya bagi diri kita dan untuk menghargai karunia-karunia-Nya di atas segala hal. Sewaktu kita merenungkan dengan penuh devosi dan cinta kasih misteri-misteri suci dari Rosario, Ia menerima suatu sukacita tambahan, dan demikian pula adanya dengan Bunda Maria dan semua orang kudus di dalam Surga. Karunia-karunia-Nya adalah hasil-hasil yang amat luar biasa dari cinta kasih-Nya kepada kita serta hadiah-hadiah yang termahal yang mungkin dapat diberikan-Nya kepada kita, dan atas dasar hadiah-hadiah itulah sang Perawan Suci sendiri dan para kudus dimuliakan di dalam Surga.
Pada suatu hari, Beata Angela dari Foligno memohon kepada Tuhan kita untuk memberitahukan dirinya melalui latihan religius yang mana yang paling baik yang dapat dilakukannya untuk menghormati-Nya. Tuhan kita tampak kepada-Nya terpaku di salib dan berkata, “Anak-Ku, lihatlah luka-luka-Ku.” Ia lalu menyadari bahwa tiada sesuatu pun yang lebih berkenan kepada Tuhan kita yang terkasih daripada untuk merenungkan penderitaan-Nya. Ia lalu menunjukkan kepadanya luka-luka di kepala-Nya dan bahkan menyingkapkan kepada-Nya penderitaan-penderitaan lainnya dan berkata kepadanya, ‘Aku telah menderita semua ini demi keselamatanmu. Apakah yang pernah dapat kaulakukan untuk membalas cinta kasih-Ku kepadamu?”
69) Kurban suci dari Misa memberikan penghormatan yang tak terhingga kepada Allah Tritunggal Mahakudus, sebab kurban ini melambangkan sengsara Yesus Kristus dan karena melalui Misa kita mempersembahkan kepada Allah jasa-jasa dari ketaatan Tuhan kita, dari penderitaan-Nya, dan dari darah-Nya yang berharga. Semua bala tentara surgawi juga semakin bersukacita oleh karena Misa. Beberapa doktor Gereja, termasuk St. Thomas, berkata kepada kita bahwa, untuk alasan yang sama, semua orang kudus di Surga bersukacita dalam persekutuan umat beriman sebab Sakramen Mahakudus adalah suatu kenangan akan sengsara dan kematian Yesus Kristus, dan dengan cara itu, manusia mengambil bagian di dalam buah-buahnya dan mengerjakan keselamatan mereka.
Adapun Rosario suci, yang didaraskan dengan merenungkan misteri-misteri sucinya, merupakan suatu kurban puji-pujian bagi Allah atas karunia yang agung dari Penebusan kita dan suatu peringatan yang kudus akan penderitaan, kematian, dan kemuliaan Yesus Kristus. Maka, benar adanya bahwa Rosario memberikan kemuliaan dan sukacita tambahan bagi Tuhan kita, Bunda Maria, serta semua orang kudus, karena mereka tidak dapat menginginkan sesuatu pun yang lebih besar, demi kebahagiaan kekal kita, selain untuk melihat kita terlibat dalam suatu praktik yang sedemikian mulianya bagi Tuhan kita dan yang begitu bermanfaat kepada diri kita sendiri.
70) Injil mengajarkan kita bahwa seorang pendosa yang berkonversi dan yang melakukan penitensi memberikan sukacita kepada semua malaikat. Jika pertobatan dan konversi dari seorang pendosa membuat para malaikat bersukacita, betapa besarnya pastinya kebahagiaan dan sukacita segenap istana surgawi dan betapa besarnya kemuliaan bagi Tuhan kita yang Terberkati sendiri untuk melihat diri kita di sini di dunia ini merenungkan dengan penuh devosi dan kasih penghinaan-Nya serta siksaan-siksaan-Nya atas kematian-Nya yang kejam dan memalukan! Adakah sesuatu pun yang mampu menyentuh hati kita secara lebih pasti dan yang membawa kita kepada pertobatan yang tulus?
Seorang Kristiani yang tidak merenungkan misteri-misteri Rosario sangatlah durhaka kepada Tuhan kita dan menunjukkan betapa ia menyepelekan segala sesuatu yang telah diderita oleh Tuhan kita yang ilahi demi menyelamatkan dunia. Sikap ini tampaknya menunjukkan bahwa orang itu hanya tahu sedikit atau tidak tahu sama sekali tentang kehidupan Yesus Kristus, dan bahwa ia tidak pernah berusaha untuk mencari tahu apa yang telah dilakukan-Nya dan apa yang telah dilalui-Nya demi menyelamatkan diri kita. Seorang Kristiani semacam itu harus menakuti bahwa, karena ia tidak mengenal Yesus Kristus atau karena ia telah melupakan-Nya, Yesus akan menolaknya pada hari penghakiman dengan hardikan, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, aku tidak mengenalimu.”
Jadi, marilah merenungkan kehidupan dan penderitaan Tuhan kita bersaranakan Rosario suci; marilah kita belajar untuk mengenalinya dengan baik dan untuk bersyukur atas segala berkat-Nya, sehingga, pada hari Pengadilan, Ia dapat menghitung kita sebagai bagian dari anak-anak dan sahabat-sahabat-Nya.
Mawar Ke-24
Renungan Misteri-Misteri Rosario adalah suatu sarana yang amat baik untuk mencapai kesempurnaan
71) Para kudus telah menjadikan kehidupan Tuhan kita sebagai objek utama untuk studi mereka; mereka merenungkan kebajikan-Nya serta penderitaan-Nya, dan dengan demikian mereka sampai kepada kesempurnaan Kristiani.
Santo Bernardus memulai dengan renungan ini dan ia selalu meneruskannya.
“Pada permulaan dari konversiku”, ujarnya, “aku membuat sebuah buket mur yang dibentuk dari dukacita Juru Selamatku. Aku menempatkan buket ini di hatiku, sambil berpikir tentang cambukan, duri, serta paku dari sengsara-Nya. Aku memusatkan segenap pikiranku untuk merenungkan misteri-misteri ini setiap harinya.
Ini juga merupakan praktik dari para martir kudus; kita mengagumi bagaimana mereka berjaya atas siksaan-siksaan yang paling kejam. Darimanakah asal ketabahan yang mengagumkan yang dimiliki para martir ini, ujar Santo Bernardus, jika bukan dari luka-luka Yesus Kristus, yang mereka renungkan dengan begitu sering? Di manakah jiwa dari para atlet yang murah hati ini, sewaktu darah mereka tercurah dan tubuh mereka dikoyakkan oleh siksaan-siksaan yang kejam? Jiwa mereka ada di dalam luka-luka Kristus dan luka-luka tersebut membuat mereka tidak dapat ditaklukkan.”
72) Di sepanjang hidupnya, Bunda yang kudus dari Juru Selamat kita menyibukkan diri dengan merenungkan kebajikan serta penderitaan Putranya. Sewaktu ia mendengar para malaikat menyanyikan madah sukacita mereka pada kelahiran-Nya dan melihat para gembala menyembah-Nya di kandang, hatinya pun dipenuhi oleh ketakjuban dan ia merenungkan semua keajaiban ini. Ia membandingkan keagungan dari sang Sabda yang menjadi daging dengan bagaimana Ia merendahkan diri-Nya sendiri secara hina; Jerami di palungan, dengan takhta-Nya di dalam hati Bapa-Nya; kuasa Allah, dengan kelemahan seorang anak; kebijaksanaan-Nya, dengan kesederhanaan-Nya.
Bunda Maria berkata kepada Santa Brigitta pada suatu hari, “Sewaktu aku dahulu merenungkan keelokan, kesederhanaan, dan kebijaksanaan Putra-Ku, hatiku dipenuhi oleh sukacita; dan sewaktu aku mempertimbangkan tangan dan kaki-Nya yang akan ditembus dengan paku yang kejam, aku menangis dengan getir dan hatiku tercabik-cabik oleh dukacita dan rasa sakit.”
73) Setelah Kenaikan Tuhan kita, Bunda Maria melewatkan sisa hidupnya dengan mengunjungi tempat-tempat yang telah dikuduskan oleh kehadiran-Nya dan penderitaan-Nya. Di sana, ia merenungkan cinta kasih-Nya yang tak terbatas dan sengsara-Nya yang ngeri.
Santa Maria Magdalena terus-menerus melakukan latihan religius yang sama di sepanjang tiga puluh tahun terakhir dari masa hidupnya, sewaktu ia tinggal di Sainte-Baume.
Santo Hieronimus berkata kepada kita bahwa inilah devosi para umat beriman pada abad-abad awal dari Gereja. Dari segala negeri di dunia, mereka datang ke Tanah Suci untuk mengukirkan dengan lebih dalam atas hati mereka suatu cinta dan kenangan akan sang Juru Selamat umat manusia dengan melihat tempat-tempat serta hal-hal yang telah dibuat-Nya menjadi kudus oleh kelahiran-Nya, karya-Nya, penderitaan-Nya, serta kematian-Nya.
74) Semua umat Kristiani hanya memiliki satu iman dan menyembah Allah yang satu dan sama, dan mengharapkan kebahagiaan yang sama di dalam Surga; mereka hanya mengenal satu Perantara, yang adalah Yesus Kristus; semua orang harus meniru teladan ilahi mereka, dan untuk melakukannya, mereka harus merenungkan misteri-misteri dari kehidupan-Nya, kebajikan-Nya, dan kemuliaan-Nya.
Adalah suatu kesalahan besar untuk berpikir bahwa hanya para imam dan biarawan serta mereka yang telah menarik diri dari hiruk-pikuk dunia yang seharusnya merenungkan kebenaran-kebenaran yang agung dari iman kita serta misteri-misteri dari kehidupan Kristus. Jika para imam dan biarawan memiliki suatu kewajiban untuk merenungkan kebenaran-kebenaran dari agama kita yang suci untuk menghayati panggilan mereka secara pantas, kewajiban yang sama dan setara juga berlaku kepada orang awam, oleh karena fakta bahwa setiap harinya, mereka menjumpai bahaya-bahaya rohani yang dapat menyebabkan jiwa mereka binasa. Maka, mereka harus mempersenjatai diri mereka sendiri dengan seringkali merenungkan kehidupan, kebajikan, serta penderitaan Tuhan kita yang Terberkati, yang dihadirkan kepada kita di dalam kelima belas misteri dari Rosario Suci.
Mawar Ke-25
Kekudusan yang kaya yang termuat di dalam Doa-Doa serta Renungan-Renungan Rosario
75) Tidak seorang pun akan mampu memahami kekayaan pengudusan yang mengagumkan yang termuat di dalam doa-doa serta misteri-misteri dari Rosario suci. Renungan akan misteri-misteri dari kehidupan serta kematian Tuhan kita Yesus Kristus adalah sumber dari buah-buah yang amat mengagumkan bagi orang-orang yang mendayagunakannya.
Pada zaman ini, orang-orang menginginkan hal-hal yang mengesankan dan menggerakkan diri mereka, yang meninggalkan kesan yang mendalam di atas jiwa. Tetapi pernahkah ada sesuatu pun di dalam sejarah dunia yang lebih menggerakkan manusia daripada kisah yang mengagumkan dari kehidupan, kematian, dan kemuliaan Juru Selamat kita yang termuat di dalam Rosario suci? Di dalam kelima belas gambarannya, peristiwa-peristiwa yang utama atau misteri-misteri dari kehidupan-Nya tersingkap di hadapan mata kita. Bagaimanakah mungkin ada suatu doa pun yang lebih mengagumkan dan agung daripada Doa Tuhan dan Salam dari Malaikat? Segala keinginan dan segala kebutuhan kita terungkap di dalam kedua doa ini.
76) Renungan akan misteri-misteri serta doa-doa Rosario adalah yang termudah dari segala doa, oleh karena keberagaman dari kebajikan Tuhan kita serta situasi-situasi yang berbeda dari kehidupan-Nya yang kita pelajari, menyegarkan dan menguatkan pikiran kita dalam suatu cara yang mengagumkan dan membantu kita menghindari gangguan-gangguan. Bagi orang-orang yang terpelajar, misteri-misteri ini adalah sumber doktrin yang paling mendalam, sedangkan orang-orang yang sederhana menemukan di dalam misteri-misteri ini suatu sarana pengajaran yang sungguh mampu mereka jangkau.
Kita perlu belajar dari bentuk renungan yang mudah ini sebelum kita melangkah maju kepada tahap kontemplasi yang tertinggi. Demikianlah pandangan dari Santo Thomas Aquinas, dan nasihat yang ia berikan sewaktu ia berkata bahwa, pertama-tama, seseorang harus, kiasannya, berlatih di suatu medan perang, dengan memperoleh segala kebajikan yang dapat kita teladani dengan sempurna di dalam misteri-misteri Rosario; sebab, ujar Cajetan yang terpelajar, itulah jalan yang olehnya kita sampai kepada suatu persatuan yang intim dengan Allah, karena tanpa persatuan itu, kontemplasi tidaklah lebih dari suatu ilusi yang dapat menyesatkan jiwa-jiwa.
77) Seandainya saja para Iluminis atau Quietis pada zaman ini telah mengikuti nasihat ini, mereka tidak akan pernah jatuh tersungkur atau menyebabkan skandal yang begitu besar dari antara orang-orang yang spiritual. Untuk berpikir bahwa mungkin adanya untuk mendaraskan doa-doa yang lebih baik dan lebih indah daripada Bapa Kami dan Salam Maria adalah untuk jatuh ke dalam ilusi yang aneh dari Iblis, sebab doa-doa surgawi ini adalah dukungan, kekuatan, dan penjaga bagi jiwa-jiwa kita.
Saya mengakui bahwa kita tidak perlu senantiasa mendaraskan doa-doa ini sebagai doa-doa vokal dan bahwa doa interior, dalam suatu artian tertentu, lebih sempurna daripada doa vokal. Tetapi, percayailah diri saya, sungguh berbahaya adanya, atau bahkan fatal adanya, untuk berhenti mendaraskan Rosario secara sukarela di bawah dalih mencari suatu persatuan yang lebih sempurna dengan Allah. Terkadang, suatu jiwa yang angkuh dalam suatu cara yang halus dan yang mungkin telah melakukan segala sesuatu yang dapat ia lakukan secara interior agar terangkat kepada tingkat kontemplasi yang mengagumkan yang telah dicapai oleh para kudus mungkin telah tertipu oleh Iblis di siang hari sehingga mereka berhenti mempraktikkan devosi-devosi mereka yang cukup baik bagi jiwa-jiwa biasa. Ia sengaja menulikan telinga kepada doa-doa itu serta salam dari seorang Malaikat dan doa yang Allah susun, praktikkan, dan perintahkan: Itulah sebabnya kalian harus berdoa: Bapa Kami. Karena orang itu telah mencapai titik tersebut, jiwanya terbawa dari satu ilusi ke ilusi yang lainnya, dan jatuh dari satu tepian jurang ke tepian jurang lainnya.
78) Percayailah saya, saudara yang terkasih dari Konfraternitas Rosario, jika anda sungguh ingin mencapai suatu tingkat yang tinggi setulus hati dan tanpa jatuh ke dalam ilusi Iblis yang sering dialami oleh mereka yang mempraktikkan doa mental, daraskanlah seluruh Rosario setiap harinya, atau setidaknya lima dekade Rosario.
Jika anda telah mencapai, dengan rahmat Allah, suatu tingkat doa yang lebih tinggi, jagalah praktik pendarasan Rosario jika anda ingin tetap berada di dalam keadaan itu dan dengannya untuk tumbuh dalam kerendahan hati. Sebab tidak seorang pun yang mendaraskan Rosarionya setiap hari akan pernah menjadi seorang bidah formal atau disesatkan oleh Iblis. Ini adalah suatu pernyataan yang saya akan tandatangani dengan darah saya sendiri.
Di sisi lain, jika Allah di dalam kerahiman-Nya yang tak terbatas menarik diri anda dengan begitu kuat seperti yang dilakukan-Nya kepada beberapa orang kudus selagi anda mendaraskan Rosario, buatlah diri anda dituntun oleh tangan-Nya dan biarkanlah Ia menarik diri anda kepada-Nya. Biarkanlah Allah bekerja dan berdoa dalam diri anda dan biarkan Ia mendaraskan Rosario anda dengan cara-Nya sendiri, dan itu akan cukup untuk hari itu.
Tetapi jiga anda masih berada dalam keadaan kontemplasi aktif atau dalam doa keheningan yang biasa, dalam hadirat Allah serta doa afektif, anda bahkan lebih tidak memiliki alasan untuk berhenti mendaraskan Rosario. Rosario sama sekali tidak akan membuat anda kehilangan kemajuan dalam doa mental anda atau mengerdilkan perkembangan spiritual anda, sebaliknya, Rosario akan menjadi suatu bantuan yang mengagumkan untuk diri anda. Anda akan melihat bahwa Rosario akan menjadi tangga Yakub yang nyata dengan lima belas anak tangga yang melaluinya anda akan tumbuh dari satu kebajikan kepada kebajikan yang lainnya dan dari satu cahaya kepada cahaya yang lainnya. Maka, tanpa bahaya penyesatan, anda akan dengan mudah sampai kepada genapnya masa Yesus Kristus.
Mawar Ke-26
Rosario: Doa yang Agung
79) Apa pun yang anda lakukan, janganlah anda menjadi seperti seorang wanita yang saleh tetapi yang menuruti kehendaknya sendiri di Roma, yang sering disebut-sebut oleh para pembicara tentang Rosario. Wanita itu memiliki devosi yang begitu besar dan bersemangat sehingga kehidupannya yang suci membuat malu bahkan biarawan yang paling ketat pun di dalam Gereja.
Setelah wanita itu meminta nasihat St. Dominikus tentang kehidupan spiritualnya, ia membuat pengakuan dosa kepada St. Dominikus. Sebagai penitensi, St. Dominikus memberikannya Rosario untuk didaraskan dan menasihatinya untuk mendaraskannya setiap hari. Wanita itu membuat alasan, dengan berkata bahwa ia melakukan latihan-latihannya secara regular, bahwa ia melakukan Jalan Salib Roma setiap hari, bahwa ia mengenakan cilicium-nya, bahwa ia melakukan disiplin beberapa kali seminggu, bahwa ia sering berpuasa dan melakukan penitensi-penitensi lainnya. Santo Dominikus kembali mendesaknya berulang kali untuk menuruti nasihat ini dan mendaraskan Rosario, tetapi wanita itu tidak hendak mendengarkannya. Ia meninggalkan bilik pengakuan dosa, merasa jijik akan metode-metode yang digunakan dengan begitu keras oleh pembimbing spiritualnya untuk meyakinkannya untuk melakukan devosi yang sama sekali tidak digemarinya.
Di kemudian hari, sewaktu wanita itu sedang berdoa, ia jatuh ke dalam ekstasi dan mengalami suatu penglihatan: bahwa jiwanya tampak di hadapan sang Hakim Agung. Santo Mikhael meletakkan semua penitensinya serta doa-doanya yang lain di satu sisi timbangan, dan semua dosa dan ketidaksempurnaannya di sisi yang lain. Nampan timbangan yang di atasnya perbuatan baiknya berada jauh lebih ringan daripada nampan dosa-dosa dan ketidaksempurnaannya.
Wanita itu ketakutan, ia berseru memohon belas kasih, sambil memohon kepada sang Perawan Suci, pembelanya yang pengasih, yang mengambil satu-satunya Rosario yang telah diucapkannya sebagai penitensinya dan menjatuhkannya ke nampan perbuatan baiknya. Rosario yang satu ini begitu berat sehingga nampan itu lebih berat dari semua dosanya serta semua perbuatan baiknya. Bunda Maria lalu menghardiknya karena ia telah menolak untuk mengikuti nasihat dari hambanya, Dominikus, dan karena ia tidak mendaraskan Rosario setiap hari.
Segera setelah ia terbangun, ia bergegas dan tersungkur di kaki St. Dominikus dan mengatakan kepadanya segala sesuatu yang telah terjadi, memohon pengampunan atas ketidakpercayaannya, dan berjanji untuk mendaraskan Rosario dengan setia setiap harinya. Dengan demikian, ia pun terangkat kepada kesempurnaan Kristiani dan pada akhirnya kepada kemuliaan dari kehidupan kekal.
Anda semua, orang-orang yang gemar berdoa, belajarlah dari kisah ini kekuatan, nilai, dan pentingnya devosi Rosario suci ini sewaktu devosi ini didaraskan sambil merenungkan misteri-misterinya.
80) Tidak banyak orang kudus yang telah mencapai tingkat doa yang dimiliki oleh Santa Maria Magdalena, yang diangkat ke Surga setiap harinya oleh para malaikat, dan yang mendapatkan hak istimewa untuk belajar di kaki Yesus dan Ibunda-Nya yang kudus. Tetapi pada suatu hari, sewaktu ia meminta kepada Allah untuk menunjukkan kepadanya suatu cara yang pasti untuk melangkah maju dalam cinta kasih-Nya dan sampai kepada tingkat kesempurnaan, Ia mengutus St. Mikhael Malaikat Agung untuk berkata kepadanya, sebagai wakil-Nya, bahwa tiada suatu cara pun yang dapat membawanya untuk mencapai kesempurnaan selain dengan merenungkan sengsara Tuhan kita. Maka Ia menempatkan sebuah salib di depan guanya dan berkata kepadanya agar ia berdoa di hadapan salib itu, sambil merenungkan misteri-misteri sedih yang telah disaksikannya berlangsung di hadapan mata kepalanya sendiri.
Teladan dari Santo Fransiskus dari Sales, pembimbing spiritual yang agung di masanya, seharusnya dapat menggertak diri anda untuk bergabung kepada Konfraternitas Rosario Suci, karena, walaupun ia adalah seorang santo yang agung, ia mewajibkan dirinya sendiri melalui suatu sumpah untuk mendaraskan segenap Rosario setiap harinya selama ia hidup.
Santo Karolus Borromeus juga mendaraskannya setiap hari dan merekomendasikan devosi ini secara kuat kepada para pastor dan imamnya di dalam seminari-seminari dan kepada semua umatnya.
Beato Pius V, salah satu dari para Paus teragung yang pernah memerintah Gereja, terbiasa mendaraskan Rosario setiap hari. Santo Thomas dari Villanova, Uskup Agung Valencia, Santo Ignatius, Santo Fransiskus Xaverius, Santo Fransiskus Borgia, Santa Teresa, dan Santo Filipus Neri, serta banyak tokoh agung lainnya yang tidak saya sebutkan, memiliki devosi yang besar kepada Rosario.
Ikutilah teladan mereka; para pembimbing spiritual anda akan sangat senang, dan jika mereka menyadari manfaat-manfaat yang dapat anda peroleh dari devosi ini, mereka akan menjadi yang pertama untuk mendesak anda untuk memeluk devosi tersebut.
Mawar Ke-27
Kekudusan yang kaya yang termuat di dalam Doa-Doa serta Renungan-Renungan Rosario
81) Untuk semakin menyemangati anda di dalam devosi ini yang dipraktikkan oleh begitu banyak orang kudus, saya ingin menambahkan bahwa Rosario yang didaraskan sambil merenungkan misteri-misterinya membawa hasil-hasil yang mengagumkan berikut:
- Kita secara bertahap dibawa kepada suatu pengetahuan yang sempurna akan Yesus Kristus;
2. Jiwa kita dimurnikan dari dosa;
3. Kita diberi kemenangan atas semua musuh kita;
4. Menjadi mudah bagi diri kita untuk mempraktikkan kebajikan;
5. Hati kita dibakar dengan cinta kasih terhadap Tuhan kita;
6. Kita diperkaya dengan rahmat serta jasa-jasa;
7. Kita diperlengkapi dengan apa yang kita butuhkan untuk membayar semua utang kita kepada Allah dan kepada sesama manusia, dan pada akhirnya, kita dikaruniai segala jenis rahmat dari Allah.
82) Pengetahuan akan Yesus Kristus adalah pengetahuan ilmu Kristiani dan ilmu keselamatan; suatu pengetahuan yang melampaui, ujar Santo Paulus, segala ilmu manusiawi dalam nilai dan kesempurnaan;
- oleh karena martabat dari objeknya, yang merupakan Allah-manusia, dibandingkan dengan segenap alam semesta yang hanyalah setitik embun atau sebutir pasir;
- oleh karena kegunaannya bagi diri kita; ilmu manusiawi hanya memenuhi diri kita dengan angin dan hampanya keangkuhan;
- oleh karena keperluannya; sebab tiada seorang pun yang dapat diselamatkan tanpa pengetahuan akan Yesus Kristus, sedangkan seseorang yang sama sekali tidak mengetahui sesuatu pun dari ilmu yang lain akan diselamatkan selama ia dicerahkan dengan pengetahuan akan Yesus Kristus.
Terberkatilah Rosario yang memberikan kepada kita ilmu dan pengetahuan ini akan Tuhan kita yang terberkati melalui renungan-renungan kita akan kehidupan, kematian, sengsara, dan kemuliaan-Nya.
Ratu Syeba, yang takjub dalam kekaguman akan kebijaksanaan Salomo, berseru, “Terberkatilah para pelayan dan hambamu yang selalu ada di hadiratmu dan mendengarkan kebijaksanaanmu.” Tetapi mereka akan lebih berbahagia, yakni, para umat beriman yang dengan penuh perhatian merenungkan kehidupan, kebajikan, penderitaan, dan kemuliaan Juru Selamat kita, sebab dengan demikian, mereka dapat memperoleh pengetahuan yang sempurna akan diri-Nya, yang di dalamnya terhadap kehidupan kekal.
83) Bunda Maria mewahyukan kepada Beato Alanus bahwa segera setelah Santo Dominikus mengkhotbahkan Rosario, para pendosa yang keras hati tersentuh dan menangisi dosa-dosa berat mereka dengan tersedu-sedu. Anak-anak muda melakukan penitensi-penitensi yang sulit dipercayai, dan di mana ia mengkhotbahkan Rosario, semangat semacam itu dibangkitkan sehingga para pendosa mengubah hidup mereka dan membangun setiap orang melalui penitensi mereka dan pembenahan hidup mereka.
Jika kebetulan hati nurani anda terbebani oleh dosa, ambillah Rosario anda dan daraskanlah setidaknya bagian dari Rosario itu dalam penghormatan terhadap beberapa dari misteri-misteri kehidupan, sengsara, dan kemuliaan Yesus Kristus, dan anda dapat menjadi yakin bahwa, sewaktu anda merenungkan dan menghormati misteri-misteri ini, Ia akan menunjukkan luka-luka-Nya yang kudus kepada Bapa-Nya di dalam Surga. Ia akan memohon untuk diri anda dan memperolehkan untuk diri anda penyesalan dan pengampunan atas dosa-dosa anda. Pada suatu hari, Tuhan kita berkata kepada Beato Alanus, ‘Seandainya saja para pendosa yang malang ini akan sering mendaraskan Rosario-Ku, mereka akan mengambil bagian dalam jasa-jasa dari sengsara-Ku, dan Aku akan menjadi Pembela mereka dan akan menenangkan keadilan Allah.”
84) Hidup ini adalah perang dan rentetan godaan yang senantiasa berlangsung; bukanlah musuh dari daging dan darahlah yang harus kita hadapi, melainkan kuasa-kuasa dari Neraka sendiri. Senjata manakah yang lebih baik yang mungkin dapat kita gunakan untuk melawan mereka selain doa yang telah diajarkan kepada kita oleh Pemimpin kita yang agung, selain Salam dari Malaikat yang telah membuat para iblis melarikan diri, menghancurkan dosa dan memperbarui dunia? Senjata manakah yang lebih baik yang dapat kita gunakan selain dengan merenungkan kehidupan dan sengsara Yesus Kristus? Sebab, seperti yang diujarkan oleh Santo Petrus kepada kita, dengan pikiran inilah kita harus mempersenjatai diri kita sendiri, demi mempertahankan diri kita sendiri terhadap musuh-musuh yang sama yang telah ditaklukan-Nya dan yang menindas diri kita setiap harinya.
“Sejak saat Iblis diremukkan oleh kerendahan hati dan sengsara Yesus Kristus”, ujar Kardinal Hugo, “ia hampir tidak dapat menyerang jiwa yang dipersenjatai dengan renungan akan misteri-misteri dari Tuhan kita, dan, jika ia memang mengganggu jiwa semacam itu, ia secara pasti akan mengalami kekalahan yang memalukan.” “Kenakanlah perisai Allah untuk dapat melawan serangan-serangan Iblis. Induite vos armaturam Dei (Ef 6,11.).”
85) Jadi, persenjatailah diri anda dengan senjata-senjata Allah, dengan Rosario suci, dan anda akan meremukkan kepala Iblis dan berdiri teguh di hadapan semua godaannya. Itulah mengapa bahkan sepasang manik-manik Rosario begitu menakutkan bagi Iblis, dan mengapa para kudus telah menggunakan manik-manik Rosario untuk mengusirnya dari tubuh-tubuh yang kerasukan. Kejadian-kejadian semacam itu telah dicatat lebih dari satu kali.
86) Beato Alanus berkata bahwa seorang pria yang ia kenali telah mencoba dengan putus asa segala jenis devosi untuk mengusir dari dirinya sendiri roh jahat yang merasukinya, tetapi tanpa keberhasilan. Akhirnya, muncul dalam benaknya gagasan untuk mengenakan Rosarionya di sekeliling lehernya, yang sungguh melegakannya. Ia menemukan bahwa manakala ia melepaskan Rosario itu, iblis menyiksanya dengan kejam, maka, ia bertekad untuk mengenakan Rosario siang dan malam. Hal ini mengusir roh jahat selamanya sebab ia tidak mampu menahan rantai yang begitu mengerikan itu. Beato Alanus juga memberi kesaksian bahwa ia membebaskan banyak orang yang telah kerasukan dengan mengenakan sebuah Rosario di sekeliling leher mereka.
87) Romo Yohanes Amat, dari Ordo St. Dominikus, sedang memberikan beberapa seri khotbah Masa Prapaskah di Kerajaan Aragon pada suatu tahun, sewaktu seorang gadis muda dibawa kepadanya. Anak itu dirasuki oleh Iblis. Setelah Romo Amat telah melakukan eksorsisme kepada anak itu beberapa kali tanpa keberhasilan, ia mengenakan Rosario di sekeliling leher anak itu. Baru saja ia melakukannya, anak perempuan itu mulai berteriak dan berseru dengan cara yang menakutkan, sambil menjerit, “Lepaskan, lepaskan, manik-manik ini menyiksaku.” Pada akhirnya, sang imam, yang merasa kasihan kepada anak perempuan itu, melepaskan Rosario tersebut dari dirinya.
Pada malam setelahnya, sewaktu Romo Amat berada di ranjang, para iblis yang sama yang telah merasuki anak perempuan itu datang kepadanya dengan murka dan mencoba untuk menculik dirinya. Tetapi Romo Amat memegang Rosario di dalam tangannya dan tiada suatu upaya pun dari para iblis itu mampu melepaskan Rosario itu dari dirinya. Ia menaklukkan mereka dengan Rosario dengan amat baik, memang benar adanya, dan ia membuat para iblis itu melarikan diri, sambil berseru, “Santa Maria, Bunda Rosario kami, datanglah untuk menolongku.”
Keesokan harinya, dalam perjalanan ke gereja, ia bertemu dengan anak perempuan yang malang itu, yang masih kerasukan; salah satu dari para iblis di dalam diri anak perempuan itu mulai mencemoohnya, dengan berkata, “Ah bruder, seandainya engkau tidak mengenakan Rosariomu, kami akan telah menghabisimu.” Lalu Romo yang baik itu tanpa menunda mengenakan Rosarionya di sekeliling leher anak itu, seraya berkata, “Dengan nama yang suci dari Yesus dan Ibunda-Nya yang kudus, dan dengan kuasa Rosario suci, kuperintahkan kalian, wahai roh-roh jahat, untuk segera meninggalkan tubuh anak perempuan ini.” Mereka segera terpaksa mematuhinya, dan anak perempuan itu terbebas dari roh-roh jahat tersebut.
Cerita-cerita ini menunjukkan kuasa Rosario suci untuk mengalahkan segala jenis godaan dari roh-roh jahat dan segala jenis dosa, sebab manik-manik yang terberkati dari Rosario membuat Iblis melarikan diri.
Mawar Ke-28
Hasil-hasil yang bermanfaat dari renungan akan Rosario
88) Santo Agustinus meyakinkan kita bahwa tiada latihan spiritual pun yang lebih berbuah atau berguna selain dengan sering merenungkan penderitaan Tuhan kita. Beato Albertus Agung, yang muridnya adalah St. Thomas Aquinas, mengetahui melalui suatu wahyu bahwa hanya dengan berpikir tentang atau merenungkan sengsara Yesus Kristus, seorang Kristiani memperoleh jasa yang lebih banyak daripada jika ia telah berpuasa dengan roti dan air setiap hari Jumat selama setahun, atau telah memukuli dirinya sendiri dengan disiplin sekali seminggu, sampai darah mengalir, atau telah mendaraskan segenap Buku Mazmur setiap harinya. Jika hal ini demikian adanya, maka, betapa besarnya jasa yang dapat kita peroleh dari Rosario, yang merayakan segenap kehidupan dan sengsara Tuhan kita?
Bunda Maria pada suatu hari mewahyukan kepada Beato Alanus de la Roche, bahwa setelah kurban suci Misa, yang merupakan kenangan yang pertama dan yang paling hidup dari sengsara Tuhan kita, memang tiada devosi yang lebih baik atau yang lebih menghasilkan jasa yang lebih besar daripada Rosario, yang menyerupai suatu kenangan kedua dan gambaran akan kehidupan dan sengsara Yesus Kristus.
89) Romo Dorland menceritakan bahwa pada tahun 1481, Bunda Maria tampak kepada Venerabilis Dominikus, seorang Kartusian yang berdevosi kepada Rosario suci, yang tinggal di Treves, dan berkata kepadanya:
“Manakala salah satu dari para umat beriman, yang berada dalam keadaan rahmat, mendaraskan Rosario sambil merenungkan misteri-misteri dari kehidupan dan sengsara Kristus, ia memperoleh pengampunan yang penuh dan utuh atas segenap dosa-dosanya.”
Bunda Maria juga berkata kepada Beato Alanus:
“Aku ingin agar engkau tahu bahwa walaupun terdapat banyak indulgensi yang telah disertakan kepada pendarasan Rosarioku, aku akan menambahkan banyak indulgensi lainnya kepada setiap lima dekade bagi mereka yang, dalam keadaan bebas dari dosa berat, mendaraskan kelima dekade itu, sambil berlutut. Dan barangsiapa akan berteguh dalam devosi kepada Rosario suci, dengan doa-doa dan renungan-renungannya, akan dipahalai atas hal itu; aku akan memperolehkan baginya pengampunan penuh atas hukuman dan kebersalahan atas dosa-dosanya pada akhir hidupnya.
Dan hendaknya hal ini tidak tampak sulit dipercaya bagimu; hal itu mudah dilakukan bagiku sebab akulah Bunda dari Raja alam Surga, dan Ia menyebutku sebagai penuh rahmat. Dan karena aku penuh rahmat, aku mampu membagikannya secara cuma-Cuma kepada anak-anakku yang terkasih.”
90) Santo Dominikus sedemikian yakinnya akan kemujaraban Rosario serta nilainya yang besar sehingga, sewaktu ia mendengarkan pengakuan dosa, ia hampir tidak memberikan suatu penitensi yang lain, sebagaimana yang telah kita lihat di dalam cerita yang telah saya kisahkan kepada anda tentang wanita di Roma yang kepadanya hanya diberikan satu dekade Rosario. St. Dominikus adalah seorang kudus yang agung dan para imam pengaku dosa lainnya juga perlu berjalan di dalam teladannya dengan meminta kepada para peniten yang mengaku dosa kepada mereka untuk mendaraskan Rosario sambil merenungkan misteri-misteri sucinya, dan bukan dengan memberikan mereka penitensi-penitensi lainnya yang lebih tidak menghasilkan jasa dan yang lebih tidak berkenan kepada Allah, yang lebih kecil kemungkinannya untuk membantu mereka berkembang dalam kebajikan, dan yang lebih tidak mujarab untuk membantu mereka menghindari dosa. Di samping itu, dengan mendaraskan Rosario, orang-orang memperoleh banyak indulgensi yang tidak menyertai banyak devosi lainnya.
91) Seperti yang dikatakan oleh Blosius, Kepala Biara, “Rosario, dengan renungan akan kehidupan dan sengsara Kristus, tentunya amat berkenan kepada Tuhan kita serta Ibunda-Nya yang terberkati dan adalah suatu sarana yang amat mujarab untuk memperoleh segala rahmat; kita dapat mendaraskannya untuk diri kita sendiri serta untuk mereka yang telah diserahkan kepada doa-doa kita dan demi segenap Gereja. Marilah kita berpaling, oleh karena itu, kepada Rosario suci di dalam segala kebutuhan kita, dan kita akan secara pasti memperoleh rahmat-rahmat yang kita pintakan dari Allah untuk memperoleh keselamatan kita.
Mawar Ke-29
Rosario: Alat keselamatan
92) Tiada sesuatu pun yang lebih agung, menurut benak St. Dionisius, tiada sesuatu pun yang lebih mulia dan berkenan kepada Allah, selain untuk bekerja sama dalam karya penyelamatan jiwa-jiwa dan untuk menggagalkan rencana-rencana iblis untuk menghancurkan jiwa-jiwa. Satu-satunya alasan Putra Allah turun ke bumi adalah untuk menyelamatkan kita. Ia menggulingkan kerajaan Setan dengan mendirikan Gereja, tetapi Iblis mengumpulkan tenaganya dan melakukan kekerasan yang kejam terhadap jiwa-jiwa melalui bidah Albigensia, melalui kebencian, perselisihan, serta tindak-tanduk yang keji yang disebarkannya di seluruh dunia pada abad kesebelas.
Hanya obat yang kuatlah yang mungkin mampu menyembuhkan kekacauan-kekacauan yang mengerikan dan menghalau kekuatan Setan. Sang Perawan Suci, pelindung Gereja, telah memberikan kepada kita suatu sarana yang paling kuat untuk menenangkan kemarahan Putranya, menumpas bidah, dan memperbarui moralitas Kristiani, di dalam Konfraternitas Rosario, seperti yang telah ditunjukkan oleh peristiwa-peristiwa. Konfraternitas Rosario telah membawa kembali kasih dan penerimaan secara sering sakramen-sakramen seperti pada abad-abad keemasan pertama dari Gereja, dan telah memperbarui moralitas Kristiani.
93) Paus Leo X berkata di dalam surat bullanya bahwa Konfraternitas ini telah didirikan dalam penghormatan kepada Allah dan sang Perawan Suci sebagai suatu tembok untuk menghadang kejahatan-kejahatan yang akan menghancurkan Gereja. Gregorius XIII berkata bahwa Rosario diberikan kepada kita dari Surga sebagai suatu sarana untuk menenangkan kemarahan Allah dan untuk memohon perantaraan Bunda Maria.
Julius III berkata bahwa Rosario diilhami oleh Allah agar Surga dapat dengan lebih mudah terbuka bagi kita oleh pertolongan Bunda Maria.
Paulus III dan Beato Pius V menyatakan bahwa Rosario diberikan kepada umat beriman agar mereka dapat memiliki damai dan penghiburan spiritual dengan lebih mudah. Tentunya semua orang akan ingin bergabung ke dalam suatu konfraternitas yang didirikan untuk tujuan-tujuan yang demikian mulianya.
94) Romo Dominikus, seorang Kartusian, yang memiliki devosi yang mendalam kepada Rosario suci, mendapat suatu penglihatan di mana ia melihat Surga terbuka dan segenap bala tentara surga berhimpun dalam suatu perkumpulan yang menakjubkan. Ia mendengar mereka menyanyikan Rosario dalam suatu melodi yang memesona, dan setiap dekade adalah penghormatan kepada suatu misteri dari kehidupan, sengsara, atau kemuliaan Yesus Kristus dan Ibunda-Nya yang kudus. Romo Dominikus menyadari bahwa setiap mereka mengucapkan nama Maria yang suci mereka menundukkan kepala mereka, dan di setiap nama Yesus, mereka berlutut dan bersyukur kepada Allah atas kebaikan yang besar yang telah dibuat-Nya di dalam Surga dan di atas bumi melalui Rosario suci. Ia juga melihat Bunda Maria dan para kudus mempersembahkan Rosario-Rosario yang didaraskan oleh para anggota Konfraternitas Rosario di bumi. Ia juga menyadari bahwa mereka sedang berdoa baik orang-orang yang mempraktikkan devosi ini. Ia juga melihat mahkota-mahkota yang indah yang tak terhitung jumlahnya, yang terbuat dari bebungaan yang harum, bagi mereka yang mendaraskan Rosario dengan penuh devosi. Ia melihat bahwa oleh setiap Rosario yang mereka daraskan, mereka membuat sebuah mahkota bagi diri mereka sendiri yang akan dapat mereka kenakan di dalam Surga.
Penglihatan biarawan Kartusian yang suci ini sangat serupa dengan yang dilihat oleh Rasul yang terkasih, di mana ia melihat banyak malaikat dan orang kudus, yang terus-menerus memuji dan memberkati Yesus Kristus atas segala sesuatu yang telah dilakukan-Nya dan diderita-Nya di atas bumi demi keselamatan kita. Dan bukankah ini yang dilakukan oleh para anggota Konfraternitas Rosario yang berbakti?
95) Kita tidak boleh membayangkan bahwa Rosario hanyalah diperuntukkan bagi para wanita, dan bagi orang-orang sederhana dan tak terdidik; Rosario juga diperuntukkan bagi pria dan bagi para pria yang teragung. Segera setelah St. Dominikus memberitahukan Paus Inosensius III tentang fakta bahwa ia telah menerima suatu perintah dari Surga untuk mendirikan Konfraternitas Rosario Suci, Bapa Suci memberikannya persetujuannya secara penuh, mendesak St. Dominikus untuk mengkhotbahkannya, dan berkata bahwa ia sendiri ingin menjadi seorang anggotanya. Bahkan para Kardinal memeluk devosi ini dengan semangat yang besar, yang membuat Lopez berkata, “Jenis kelamin maupun umur ataupun kondisi mana pun tidak menghalangi seorang pun dari devosi kepada Rosario.”
Para anggota dari Konfraternitas ini telah datang dari segala jalan hidup: adipati, pangeran, raja, serta para prelat, kardinal, dan Sri Paus yang Berdaulat. Akan terlalu panjang untuk menyebutkan mereka di sini di dalam buku kecil ini. Jika anda bergabung ke dalam Konfraternitas ini, pembaca yang terkasih, anda akan mengambil bagian dalam devosi mereka serta rahmat-rahmat mereka di bumi dan kemuliaan mereka di Surga. “Karena engkau bersatu dengan mereka dalam devosi mereka, engkau akan mengambil bagian dalam martabat mereka.”
Mawar Ke-30
Rosario: Hak Istimewa dari Konfraternitas
96) Jika hak istimewa, rahmat, serta indulgensi dari suatu Konfraternitas membuat suatu konfraternitas disarankan, maka Konfraternitas Rosario adalah salah satu dari konfraternitas yang paling disarankan, sebab konfraternitas ini adalah yang paling didukung dan diperkaya dengan indulgensi, dan sejak awal mulanya, hampir tidak seorang Paus pun yang tidak membuka harta karun Gereja untuk semakin memperkayanya dengan hak-hak istimewa. Dan karena teladan lebih persuasif adanya daripada kata-kata dan bantuan, para Bapa Suci sendiri telah menemukan bahwa tiada suatu cara pun yang lebih baik daripada untuk bergabung kepada konfraternitas itu.
Berikut suatu rangkuman dari indulgensi yang telah mereka anugerahkan dengan setulus hati kepada Konfraternitas Rosario Suci, dan yang kembali diteguhkan oleh Bapa Suci kita Paus Inosensius XI, di tanggal 31 Juli 1679, dan yang diterima dan dijadikan publik oleh Uskup Agung Paris pada tanggal 25 September di tahun yang sama:
- Para anggotanya dapat memperoleh suatu indulgensi penuh pada hari mereka bergabung ke dalam Konfraternitas itu;
- Indulgensi penuh pada waktu kematian;
- Untuk setiap Rosario yang terdiri dari lima dekade yang didaraskan: indulgensi sepuluh tahun dan sepuluh karantina;
- Setiap kali para anggota mengucapkan nama-nama suci dari Yesus dan Maria dengan penuh devosi: indulgensi tujuh tahun dan tujuh karantina;
- Bagi mereka yang menghadiri dengan penuh devosi prosesi Rosario Suci: indulgensi tujuh tahun dan tujuh karantina;
- Para anggota yang membuat sebuah pengakuan dosa yang baik dan yang sungguh-sungguh menyesali dosa-dosa mereka dapat memperoleh suatu indulgensi penuh pada hari-hari tertentu dengan mengunjungi Kapel Rosario di mana Konfraternitas itu didirikan. Indulgensi penuh ini dapat diperoleh pada hari Minggu pertama dari setiap bulan, dan pada pesta-pesta Tuhan kita serta Bunda Maria;
- Bagi mereka yang hadir pada Salve Regina [Salam, Ya Ratu]: indulgensi seratus tahun;
- Bagi mereka yang mengenakan Rosario oleh karena devosi dan untuk memberikan teladan yang baik: indulgensi seratus tahun;
- Para anggota yang sakit yang tidak mampu pergi ke gereja dapat memperoleh suatu indulgensi penuh dengan pergi ke Pengakuan Dosa dan komuni dan dengan mendaraskan pada hari itu seluruh Rosario, atau setidaknya lima dekade;
- Para Paus yang Berdaulat telah menunjukkan kemurahan hati mereka terhadap para anggota dari Konfraternitas Rosario, dengan mengizinkan mereka untuk memperoleh indulgensi-indulgensi yang menyertai Jalan Salib dengan mengunjungi kelima altar di gereja di mana Konfraternitas Rosario didirikan, dan dengan mendaraskan Bapa Kami dan Salam Maria lima kali di hadapan masing-masing altar, demi kesejahteraan Gereja. Jika hanya ada satu atau dua altar di dalam gereja Konfraternitas itu, mereka harus mendaraskan Bapa Kami dan Salam Maria dua puluh lima kali di hadapan salah satu altar itu.
97) Ini adalah suatu bantuan yang mengagumkan yang dianugerahkan kepada para anggota Konfraternitas, sebab di dalam Gereja-Gereja Stasi di Roma, indulgensi penuh dapat diperoleh, jiwa-jiwa dapat dibebaskan dari Api Penyucian, dan banyak pengampunan penting lainnya dapat diperoleh, dan hal-hal ini tersedia bagi para anggota tanpa masalah, tanpa biaya, dan tanpa meninggalkan negara mereka sendiri. Dan bahkan jika Konfraternitas itu tidak didirikan di tempat di mana para anggota tinggal, mereka dapat memperoleh indulgensi yang sama dengan mengunjungi lima altar di dalam gereja mana pun. Kelonggaran ini dianugerahkan oleh Leo X.
Kongregasi Indulgensi Suci Menyusun suatu daftar dari hari-hari yang pasti di mana orang-orang yang berada di luar kota Roma dapat memperoleh indulgensi-indulgensi dari Stasi-Stasi Roma. Bapa Suci menyetujui daftar ini pada tanggal 7 Maret 1678, dan memerintahkan agar daftar ini ditaati secara ketat. Indulgensi-indulgensi ini dapat diperoleh pada hari-hari berikut:
Semua hari Minggu pada masa Adven; masing-masing dari ketiga hari pada Masa Pertobatan; Malam Natal, dan Misa-Misa tengah malam, Misa Fajar, dan Siang Hari; pesta-pesta St. Stefanus, St. Yohanes Penginjil, Kanak-Kanak Kudus, Penyunatan dan Epifani Tuhan kita; hari-hari Minggu Septuagesima, Sexagesima, Quinquagesima, dan setiap hari sejak Rabu Abu sampai Minggu Rendah secara inklusif; masing-masing dari ketiga hari Rogasi; Kenaikan, vigilia Pentakosta, dan setiap hari dari oktafnya; dan ketiga hari dari Masa Pertobatan di bulan September.
Saudara-saudari yang terkasih dari Konfraternitas, terdapat banyak indulgensi lainnya yang dapat anda peroleh. Jika anda ingin tahu tentang indulgensi-indulgensi tersebut, bacalah daftar lengkap dari indulgensi-indulgensi yang telah dianugerahkan kepada para anggota dari Konfraternitas ini. Anda akan membaca di sana nama-nama dari para Paus, tahun di mana mereka menganugerahkan indulgensi, dan banyak hal-hal khusus lainnya yang tidak dapat saya sertakan di dalam rangkuman kecil ini.
DEKADE KEEMPAT
Jasa yang luar biasa dari Rosario suci sebagaimana yang terlihat
dari keajaiban-keajaiban yang Allah telah lakukan melaluinya
Mawar Ke-31
Blanca dari Kastilia dan Alfonso VIII
98) Blanca dari Kastilia, Ratu Prancis, sangat berduka karena dua belas tahun setelah pernikahannya, ia tetap tidak memiliki anak. Sewaktu St. Dominikus datang untuk mengunjunginya, ia menasihatinya untuk mendaraskan Rosario setiap hari untuk meminta kepada Allah rahmat untuk menjadi ibu, dan Sri Ratu pun menjalankan nasihatnya ini dengan setia. Pada tahun 1213, ia melahirkan putra sulungnya, yang dinamai Philippe. Tetapi sewaktu anak itu mati sewaktu masih bayi, Sri Ratu mencari bantuan Bunda Maria dengan kesungguhan yang lebih besar daripada yang sebelumnya, dan memerintahkan agar sejumlah besar Rosario diberikan kepada semua anggota istana dan kepada para rakyat di beberapa kota di dalam Kerajaan itu, dan meminta mereka untuk berdoa kepada Allah untuk suatu rahmat yang penuh pada kali ini. Rahmat itu pun dikaruniakan kepadanya, sebab di tahun 1215, St. Louis dilahirkan, sang pangeran yang akan menjadi kemuliaan Prancis dan teladan bagi para raja Kristiani.
99) Alfonso VIII, Raja Aragon dan Kastilia, telah menjalani suatu hidup yang kacau dan yang telah dihukum oleh Allah dengan beberapa cara, dan ia terpaksa berlindung di dalam suatu kota yang dimiliki oleh salah satu dari para sekutunya.
St. Dominikus kebetulan berada di dalam kota itu pada Hari Natal, dan ia mengkhotbahkan Rosario seperti biasanya, dan berbicara tentang rahmat-rahmat yang kita peroleh melalui devosi ini. Ia menyebutkan, antara lain, bahwa semua orang yang mendaraskan Rosario dengan penuh devosi akan menaklukkan musuh-musuh mereka dan kembali memperoleh apa yang telah mereka hilangkan.
Sri Raja mendengarkan dengan penuh perhatian dan memanggil St. Dominikus untuk bertanya kepadanya bilamana apa yang dikatakannya tentang Rosario sungguh-sungguh benar. Santo Dominikus meyakinkannya bahwa tiada sesuatu pun yang lebih benar, dan bahwa jika saja ia hendak mempraktikkan devosi ini dan bergabung ke dalam Konfraternitas tersebut, ia akan melihat hasilnya sendiri. Sri Raja bertekad untuk mendaraskan Rosario setiap hari dan bertekun melakukannya selama satu tahun. Pada hari Natal di tahun setelahnya, Bunda Maria tampak kepadanya pada akhir dari Rosarionya dan berkata, “Alfonso, engkau telah melayani diriku selama satu tahun dengan mendaraskan Rosarioku dengan penuh devosi setiap harinya, maka aku telah datang untuk membalasmu. Aku telah memperolehkan pengampunan atas dosa-dosamu dari Putraku. Ambillah Rosario ini, yang kuberikan kepadamu; kenakanlah, dan aku berjanji kepadamu bahwa tidak seorang pun dari para musuhmu akan mampu membahayakanmu.”
Bunda Maria menghilang, dan Sri Raja pun penuh sukacita dan menjadi amat bersemangat; ia segera pergi mencari Sri Ratu, dan berkata kepadanya tentang hadiah dari Bunda Maria dan janji yang menyertainya. Ia menyentuh mata Sri Ratu dengan Rosario ini, sebab Sri Ratu dahulu telah kehilangan penglihatannya, dan ia menjadi sembuh.
Tidak lama setelahnya, Sri Raja menghimpun beberapa pasukan dan dengan bantuan dari para sekutunya, ia dengan berani menyerang musuh-musuhnya. Ia memaksa mereka untuk menyerahkan daerah kekuasaan yang telah mereka renggut daripada Sri Raja dan membuat reparasi atas kerugiannya. Mereka terusir sepenuhnya, dan karena Sri Raja begitu berhasil di dalam peperangan, para serdadu berdatangan dari semua sisi untuk bertarung di bawah panjinya, karena tampaknya, ke mana pun ia pergi untuk berperang, kemenangan pasti didapatkannya.
Hal ini tidak mengejutkan karena Sri Raja tidak pernah pergi berperang tanpa pertama-tama mendaraskan Rosarionya sambil berlutut. Ia memastikan agar segenap istananya bergabung kepada Konfraternitas Rosario dan agar semua petinggi dan hambanya berdevosi kepada Rosario.
Sri Ratu juga bergabung ke dalam Konfraternitas Rosario, dan mereka berdua bertekun di dalam pelayanan kepada sang Perawan Suci dan menjalani hidup yang amat suci.
Mawar Ke-32
Don Pérez atau Petrus
100) St. Dominikus memiliki seorang sepupu yang Bernama Don Pérez atau Petrus, yang menjalani suatu hidup yang sangat tidak bermoral. Sewaktu ia mendengar bahwa sepupunya sedang mengkhotbahkan keajaiban-keajaiban Rosario dan mengetahui bahwa beberapa orang telah berkonversi dan telah membenahi hidup mereka melalui Rosario, ia berkata, “Aku telah kehilangan segala harapan untuk diselamatkan tetapi sekarang aku kembali berharap. Aku sungguh harus mendengarkan hamba Allah ini.”
Maka pada suatu hari, ia pergi mendengarkan salah satu dari khotbah-khotbah St. Dominikus. Sewaktu St. Dominikus melihatnya sekilas, ia melipatgandakan semangatnya untuk menyerang dan melawan dosa lebih dari yang sebelumnya, dan dari kedalaman hatinya, ia memohon kepada Allah agar Ia mencerahkan sepupunya dan mengizinkannya untuk melihat betapa menyedihkannya keadaan jiwa sepupunya itu.
Pertama-tama, Don Pérez agaknya khawatir, tetapi ia masih belum bertekad untuk mengubah kelakuannya. Ia kembali datang sekali lagi untuk mendengarkan khotbah Santo Dominikus. Santo Dominikus, yang menyadari bahwa hati yang sekeras hati sepupunya itu, hanya dapat digerakkan oleh sesuatu yang luar biasa, berseru dengan suara yang kuat, “Tuhan Yesus, anugerahkanlah agar seluruh kongregasi ini dapat melihat keadaan pria yang baru saja masuk ke dalam rumah-Mu.”
Lalu semua orang seketika melihat bahwa Don Perez sepenuhnya dikelilingi oleh sekumpulan iblis dalam bentuk binatang yang mengerikan, yang menahannya dengan rantai besi yang besar. Orang-orang melarikan diri ke segala arah dalam ketakutan yang besar, dan Don Perez sendiri bahkan menjadi lebih jijik bahwa orang-orang mengucilkan dirinya. St. Dominikus berkata kepadanya agar ia berdiri dan diam dan berkata kepada sepupunya, “Ya pria yang malang, akuilah keadaan yang menyedihkan di mana engkau berada dan tersungkurlah di kaki Bunda Maria. Ambillah Rosario ini, daraskanlah dengan penuh devosi dan dengan dukacita yang sejati atas segala dosa-dosamu, dan bertekadlah untuk membenahi hidupmu.”
Don Pérez berlutut dan mendaraskan Rosario; lalu ia merasakan keinginan untuk membuat pengakuan dosanya, yang dilakukannya dengan penyesalan yang tulus hati. St. Dominikus lalu memerintahkan kepadanya untuk mendaraskan Rosario setiap hari; ia berjanji untuk melakukan hal ini dan ia memasukkan namanya sendiri kepada daftar Konfraternitas. Sewaktu ia meninggalkan gereja wajahnya tidak lagi mengerikan untuk dilihat tetapi bersinar seperti wajah malaikat. Sejak saat itu, ia bertekun dalam devosi kepada Rosario, menjalani hidup yang baik dan teratur, dan meninggal dalam kematian yang bahagia.
Mawar Ke-33
Pria Albigensia yang Kerasukan
101) Sewaktu St. Dominikus sedang mengkhotbahkan Rosario di dekat Carcassone, seorang Albigensia dibawa kepadanya; ia kerasukan iblis. Santo Dominikus melakukan eksorsisme untuk orang itu di hadapan kerumunan orang banyak; tampaknya, lebih dari dua belas ribu orang telah datang untuk mendengarkannya berbicara. Para iblis yang merasuki pria yang malang ini terpaksa menjawab pertanyaan-pertanyaan St. Dominikus walaupun mereka enggan melakukannya. Mereka berkata:
- Bahwa terdapat lima belas ribu iblis di dalam badan pria yang malang itu, karena ia telah menyerang kelima belas misteri dari Rosario;
- Bahwa dengan Rosario yang dikhotbahkannya, St. Dominikus membuat ketakutan dan kengerian dalam kedalaman Neraka, dan bahwa ialah pria yang mereka paling benci di seluruh dunia oleh karena jumlah jiwa yang direnggutnya dari mereka melalui devosi Rosario.
- Mereka menyingkapkan beberapa hal lain.
St. Dominikus mengenakan Rosarionya di sekeliling leher pria yang kerasukan itu dan bertanya kepada para iblis itu, dari antara semua orang kudus di Surga, siapakah yang mereka paling takuti, dan oleh karena itu, siapakah yang harus paling dicintai dan dihormati oleh manusia.
Saat mendengar pertanyaan ini, mereka mengeluarkan jeritan-jeritan yang paling mengerikan sehingga kebanyakan orang jatuh ke tanah ketakutan. Lalu, dengan menggunakan segala kelicikan mereka untuk tidak menjawab, para iblis menangis dan berteriak dengan cara yang sedemikian menyedihkannya sehingga banyak dari orang-orang juga menangis, akibat belas kasih alami. Para iblis, yang berbicara melalui mulut pria Albigensia itu, memohon dengan suara yang menyayat hati:
“Dominikus, Dominikus, kasihanilah kami, kami berjanji kepadamu, kami tidak akan pernah membahayakanmu. Engkau telah selalu berbelas kasih kepada para pendosa dan mereka yang berada dalam kesulitan; kasihanilah kami, sebab kami begitu sengsara. Kami sudah begitu banyak menderita, mengapakah engkau dengan senang hati menambah rasa sakit kami? Tidakkah engkau dapat dipuaskan oleh rasa sakit yang kami tanggung sekarang? Kasihanilah kami, kasihanilah kami!”
102) St. Dominikus sama sekali tidak tergerakkan oleh kata-kata yang menyedihkan dari roh-roh jahat itu, dan berkata kepada mereka ia tidak akan berhenti menyiksa mereka sampai mereka telah menjawab pertanyaannya. Mereka lalu berkata bahwa mereka akan membisikkan jawabannya sedemikian rupa sehingga hanya St. Dominikuslah yang dapat mendengarnya. St. Dominikus dengan teguh menekankan bahwa mereka harus menjawab secara jelas dan kentara. Lalu para iblis berdiam diri dan tidak berkata suatu kata yang lain, dan sepenuhnya mengabaikan perintah-perintah St. Dominikus.
Maka, ia berlutut dan mengucapkan doa ini kepada Bunda Maria:
“O excellentissima Virgo Maria, per virtutem psalterii et rosarii tui, compelle hos humani generis hostes questioni meae satisfacere.”
“Ya Perawan Maria yang termulia, aku memohon dirimu dengan kekuatan Rosario Suci, perintahkanlah musuh-musuh dari umat manusia ini untuk menjawab pertanyaanku.”
Segera setelah ia mengucapkan doa ini, suatu lidah api yang bersinar melonjak keluar dari telinga, lubang hidung, serta mulut dari pria yang kerasukan itu. Semua orang gemetar ketakutan, tetapi api itu tidak menyakiti seorang pun. Lalu para iblis berseru, “Dominikus kami mohon kepadamu, oleh Sengsara Yesus Kristus dan jasa-jasa dari Ibunda-Nya yang kudus dan dari semua orang kudus, biarkanlah kami meninggalkan tubuh pria ini tanpa berbicara lebih lanjut; sebab para malaikat akan menjawab pertanyaanmu setiap kali engkau menginginkannya. Lagipula, bukanlah kami ini pendusta – jadi mengapakah engkau ingin memercayai kami? Janganlah engkau kembali menyiksa kami, kasihanilah kami.”
“Terkutuklah kalian, ya roh-roh jahanam, yang tidak berhak didengarkan”, ujar St. Dominikus, dan sambil berlutut, ia berdoa kepada sang Perawan Suci:
“O Mater sapientiae dignissima et de cujus salutatione quomodo illa fieri debeat jam edoctus est populus; pro salute populi circumstantis rogo: Coge hosce tuos adversarios, ut plenam et sinceram veritatem palam hic profiteantur.”
“Ya Bunda Kebijaksanaan yang amat patut dipuji, aku berdoa kepadamu demi orang-orang yang berhimpun di sini, yang telah diajarkan cara berdoa Salam dari Malaikat secara benar. Aku memohon kepadamu demi keselamatan orang-orang yang hadir di sini: desaklah para musuhmu ini untuk menyatakan segenap kebenaran di sini dan pada saat ini di hadapan orang-orang.”
St. Dominikus baru saja menyelesaikan doanya - ia melihat sang Perawan Suci di dekatnya dikelilingi oleh sekelompok malaikat. Bunda Maria memukul pria yang kerasukan itu dengan sebuah tongkat keemasan yang dipegangnya dan berkata, “Jawablah hambaku Dominikus sekarang juga.” (Harus dicatat bahwa orang-orang tidak melihat ataupun mendengar Bunda Maria, hanya St. Dominikus.)
103) Lalu para iblis mulai berteriak [jawaban para iblis dalam bahasa Indonesia dapat dilihat di nomor 104]:
“O inimica nostra, o nostra damnatrix, o nostra inimica, o nostra damnatrix, o confusio nostra, quare de coelo descendisti, ut nos hic ita torqueres? Per te quae infernum evacuas et pro peccatoribus tanquam potens advocata exoras; o Via coeli certissima et securissima, cogimur sine mora et intermissione ulla, nobis quamvis invitis, et contra nitentibus, totam rei proferre veritatem. Nunc declarandum nobis est simulque publicandum ipsum medium et modus quo ipsimet confundamur, unde vae et maledictio in aeternum nostris tenebrarum principibus.
Audite igitur vos, christiani. Haec christi Mater potentissima est in preservandis suis servis quominus precipites ruant in baratrum nostrum inferni. Illa est quae dissipat et enervat, ut sol, tenebras omnium machinarum et astutiarum nostrarum, detegit omnes fallacias nostras et ad nihilum redegit omnes nostras tentationes. Coactique fatemur neminem nobiscum damnari qui ejus sancto cultui et pio obsequio devotus perseverat. Unicum ipsius suspirum, ab ipsa et per ipsam sanctissimae Trinitati oblatum, superat et excedit omnium sanctorum preces, atque pium et sanctum eorum votum et desiderium, magisque eum formidamus quam omnes paradisi sanctos; nec contra fideles ejus famulos quidquam praevalere possumus.
Notum sit etiam vobis plurimos christianos in hora mortis ipsam invocantes contra nostra jura salvari, et nisi Marietta illa obstitisset nostrosque conatus repressisset, a longo jam tempore totam Ecclesiam exterminassemus, nam saepissime universos Ecclesiae status et ordines a fide deficere fecissemus. Imo planius et plenius vi et necessitate compulsi, adhuc vobis dicimus, nullum in exercitio Rosarii sive psalterii ejus perseverantem aeternos inferni subire cruciatus.
Ipsa enim devotis servis suis veram impetrat contritionem qua fit ut peccata sua confiteantur, et eorum indulgentiam a Deo consequantur.”
104) [Terjemahan bahasa Indonesia dari nomor 103)]
“Wahai engkau yang adalah musuh kami, yang mengutuk diri kami, yang menjerat dan menghancurkan kami, mengapakah engkau telah datang dari Surga untuk menjatuhkan siksaan yang sedemikian beratnya kepada diri kami? Wahai, Pembela para pendosa, engkau yang merenggut mereka dari rahang Neraka sendiri, engkau yang adalah jalan yang teraman dan paling pasti menuju Surga, haruskah kami, terlepas kehendak kami sendiri, menyatakan segenap kebenaran dan mengakui di hadapan setiap orang siapakah yang menjadi sebab dari rasa malu dan kehancuran kami? Oh, terkutuklah diri kami ini, para pangeran kegelapan.
Maka dari itu, dengarkanlah, hai orang-orang Kristiani. Bunda Yesus inilah yang paling kuasa untuk menyelamatkan hamba-hambanya sehingga mereka tidak jatuh ke dalam Neraka. Ia bagaikan surya yang menghancurkan kegelapan dari tipu daya dan kelicikan kami. Ialah yang menyingkapkan muslihat-muslihat kami yang tersembunyi, merusakkan jerat-jerat kami, dan yang membuat godaan-godaan kami tanpa daya dan tak berguna.
Kami harus berkata, bagaimanapun, dengan enggan, bahwa tidak satu jiwa pun yang telah bertekun dalam pelayanan kepadanya telah terkutuk bersama kami; satu kesahan yang ditujukannya kepada Allah Tritunggal Mahakudus jauh lebih berharga dari semua doa, keinginan, dan aspirasi semua orang kudus. Kami lebih menakuti dirinya daripada semua orang kudus di Surga sekaligus, dan kami tidak berdaya untuk melawan para hambanya yang setia.
Banyak orang Kristiani yang memanggilnya pada waktu kematian dan yang seharusnya sungguh harus dikutuk menurut standar-standar yang biasa milik kami diselamatkan melalui perantaraannya. Dan seandainya Marietta itu (demikianlah para iblis, dalam murka mereka, menyebut Bunda Maria) tidak melawan rencana-rencana serta upaya-upaya kami, kami akan telah menaklukkan Gereja dan menghancurkannya sejak lama sebelum hari ini, dan menyebabkan segenap Ordo Gereja untuk jatuh ke dalam kesesatan dan ketidaksetiaan.
Sekarang karena kami terpaksa berbicara, kami juga harus berkata kepada kamu sekalian bahwa tidak seorang pun yang bertekun mendaraskan Rosario akan terkutuk, sebab ia memperolehkan bagi hamba-hambanya rahmat penyesalan yang sejati untuk dosa-dosa mereka yang melaluinya mereka memperoleh pengampunan dan kerahiman.”
Lalu, St. Dominikus memerintahkan kepada semua orang untuk mendaraskan Rosario dengan amat perlahan dan dengan devosi yang besar, dan suatu keajaiban terjadi, di setiap Salam Maria yang didaraskan olehnya serta oleh orang-orang, sejumlah besar iblis keluar dari tubuh pria yang malang itu dalam rupa batu bara panas berwarna merah. Sewaktu semua iblis itu telah diusir dan sang bidah itu terbebas sepenuhnya dari para iblis, Bunda Maria, walaupun tidak kelihatan, memberikan berkatnya kepada semua orang yang berhimpun di sana, dan mereka dipenuhi sukacita.
Banyak bidah berkonversi oleh karena mukjizat ini dan bergabung ke dalam Konfraternitas Rosario Suci.
Mawar Ke-34
Simon de Monfort – Alanus de L’Anvallay – Otero
105) Hampir mustahil adanya untuk menghitung kemenangan-kemenangan yang diperoleh oleh Count Simon de Montfort melawan para Albigensia di bawah perlindungan Santa Perawan Maria Bunda Rosario. Kemenangan-kemenangan ini begitu tersohor sehingga dunia tidak pernah melihat sesuatu pun yang menandinginya. Pada suatu hari ia mengalahkan sepuluh ribu orang bidah dengan kekuatan lima ratus orang; pada kesempatan lainnya, ia mengalahkan tiga ribu orang hanya dengan tiga puluh pria; pada akhirnya, dengan delapan ratus pasukan berkuda dan seribu tentara, ia sepenuhnya mengusir pasukan Raja Aragon, yang berjumlah seratus ribu orang, dan ia hanya menderita kerugian satu tentara berkuda dan delapan orang tentara.
Bunda Maria juga melindungi Alanus de l’Anvallay, seorang kesatria dari Bretagne, dari bahaya-bahaya yang besar. Ia juga sedang bertarung demi iman melawan orang-orang Albigensia. Pada suatu hari, sewaktu ia menemukan dirinya sendiri dikepung oleh para musuh dari segala sisi, Bunda Maria membiarkan seratus lima puluh batu jatuh atas musuh-musuhnya dan ia terbebas dari tangan mereka.
Di hari yang lain, sewaktu kapalnya karam telah dan hampir tenggelam, Bunda yang baik ini menyebabkan bebukitan kecil yang berjumlah seratus lima puluh untuk menyembul secara mukjizat ke atas air dan dengannya mereka sampai ke Bretagne dengan selamat. Dalam syukur terhadap Bunda Maria atas mukjizat-mukjizat yang telah dibuatnya sebagai jawaban kepada doa Rosarionya setiap hari, ia membangun sebuah biara di Dinan untuk para kaum religius dari Ordo St. Dominikus yang baru dan, setelah ia pula telah menjadi seorang biarawan, ia meninggal dalam kematian yang suci di Orléans.
Otero, yang juga seorang serdadu dari Bretagne, dari Vaucouleurs, sering membuat segenap musuhnya: para bidah atau perampok, untuk melarikan diri, dengan mengenakan Rosarionya di lengannya serta pada pangkal pedangnya. Pada suatu kali sewaktu ia telah mengalahkan musuh-musuhnya, mereka mengaku bahwa mereka telah melihat pedangnya berkilau dengan sedemikian terangnya, dan di kala lainnya, mereka telah melihat sebuah perisai di lengannya di mana terlukis Tuhan kita, Bunda Maria, serta para kudus. Perisai itu membuatnya tidak kelihatan dan memberikannya kekuatan untuk menyerang pula.
Di kala lain, ia mengalahkan dua belas ribu orang bidah hanya dengan sepuluh rekan tanpa kehilangan satu orang pun. Hal ini sedemikian menakjubkannya bagi jenderal tentara para bidah, sehingga ia mencari Otero, mengabjurasikan bidahnya, dan menyatakan bahwa ia telah melihatnya dikelilingi oleh pedang-pedang berapi pada saat pertempuran.
Mawar Ke-35
Kardinal Petrus
108) Beato Alanus menceritakan bahwa seorang Kardinal yang bernama Petrus, yang gereja titulernya adalah St. Maria di luar Tiber, adalah sahabat karib St. Dominikus dan telah belajar darinya untuk memiliki devosi yang besar kepada Rosario suci. Ia menjadi sedemikian cintanya kepada Rosario sehingga ia tidak henti-hentinya menyanyikan puji-pujiannya dan menyemangati setiap orang yang ditemuinya untuk memeluk devosi tersebut. Akhirnya, ia diutus sebagai duta besar kepada Tanah Suci kepada orang-orang Kristiani yang bertarung melawan kaum Saracen. Sebegitu berhasilnya dirinya itu untuk meyakinkan tentara Kristiani tentang kuasa Rosario sehingga mereka semua mulai mendaraskannya dan memohon Surga untuk bantuan dalam suatu peperangan di mana mereka tahu bahwa mereka begitu dikalahkan dalam jumlah orang. Dan kenyataannya, jumlah mereka yang hanya tiga ribu orang mengalahkan musuh yang jumlahnya seratus ribu orang.
Seperti yang telah kita lihat, para iblis memiliki ketakutan yang luar biasa terhadap Rosario. St. Bernardus berkata bahwa Salam dari Malaikat membuat mereka melarikan diri dan mengguncangkan segenap Neraka. Beato Alanus meyakinkan kita bahwa ia telah melihat beberapa orang dibebaskan dari perbudakan Setan setelah mereka berdevosi kepada Rosario Suci, walaupun mereka sebelumnya telah menjual diri mereka sendiri kepadanya, badan dan jiwa, dengan menolak sumpah pembaptisan mereka dan persekutuan mereka kepada Yesus Kristus.
Mawar Ke-36
Seorang Wanita dari Antwerp Dibebaskan dari Perbudakan Setan
109) Pada tahun 1578, seorang wanita dari Antwerp telah menyerahkan dirinya sendiri kepada Iblis dan menandatangani sebuah kontrak dengan daranya sendiri. Tidak lama setelahnya, ia merasakan penyesalan dan keinginan yang intens untuk membuat pembenahan atas perbuatan yang jahat ini. Maka, ia mencari seorang imam pengaku dosa yang baik dan bijak untuk mencari tahu bagaimana ia dapat dibebaskan dari kuasa Iblis.
Ia menemukan seorang imam yang bijak dan kudus, yang menasihatinya untuk pergi menemui Romo Henrikus, direktur dari Konfraternitas Rosario Suci, di Bruderan Dominikan, untuk mendaftarkan diri di sana dan untuk membuat pengakuan dosanya. Dengan demikian, wanita itu meminta untuk bertemu dengannya, tetapi ia tidak bertemu dengan Romo Henrikus, melainkan iblis yang menyamar sebagai seorang bruder. Ia menghardiknya dengan amat keras dan berkata bahwa wanita itu tidak akan dapat berharap untuk menerima rahmat Allah, dan bahwa tiada suatu cara pun baginya untuk membatalkan apa yang telah ditandatanganinya. Perkataan Iblis amat mendukai wanita itu tetapi ia tidak kehilangan harapan dalam kerahiman Allah dan mencari Romo Henrikus sekali lagi, hanya untuk bertemu dengan Iblis kedua kalinya, dan mendapatkan penolakan yang kedua. Wanita itu lalu datang ketiga kalinya dan pada akhirnya, oleh Penyelenggaraan Ilahi, ia menemukan Romo Henrikus secara pribadi, imam yang telah dicari-carinya, dan Romo Henrikus memperlakukannya dengan kebaikan yang besar, mendesaknya untuk tersungkur di hadapan kerahiman Allah dan untuk membuat pengakuan dosa yang baik. Romo Henrikus menerimanya ke dalam Konfraternitas dan berkata kepadanya agar ia sering mendaraskan Rosario.
Pada suatu hari, sewaktu Romo Henrikus sedang menyelenggarakan Misa untuk wanita itu, Bunda Maria memaksa Iblis untuk mengembalikan kontrak yang telah ditandatangani oleh wanita itu. Dengan demikian, ia pun dibebaskan dari Iblis melalui kuasa Maria dan devosi kepada Rosario suci.
Mawar Ke-37
Rosario Mentransformasikan Sebuah Biara
110) Seorang pria bangsawan yang memiliki beberapa anak perempuan menempatkan salah satu dari mereka di dalam sebuah biara yang longgar, di mana para biarawatinya hanya memedulikan kesia-siaan dan kenikmatan. Imam pengaku dosa mereka, sebaliknya, adalah seorang imam yang bersemangat yang memiliki devosi yang besar kepada Rosario suci. Dalam keinginan untuk membimbing biarawati ini untuk menjalani hidup yang lebih baik, ia memerintahkannya untuk mendaraskan Rosario setiap harinya dalam penghormatan kepada sang Perawan Suci, sambil merenungkan kehidupan, sengsara, dan kemuliaan Yesus Kristus.
Sang biarawati pun dengan penuh sukacita melaksanakan devosi ini, dan sedikit demi sedikit, ia semakin memiliki rasa jijik akan kebiasaan pemberontak dari para saudari-saudarinya dalam agama. Ia tumbuh dalam rasa cinta akan keheningan dan doa, kendati fakta bahwa para biarawati yang lain membenci dan mencemoohnya dan menyebutnya seorang fanatik.
Pada saat inilah seorang imam yang kudus, yang sedang mengunjungi biara itu, mendapatkan sebuah penglihatan: ia melihat seorang biarawati di dalam kamar yang sedang berdoa, berlutut di hadapan seorang Ratu yang sedemikian cantiknya yang dikelilingi oleh para malaikat. Para malaikat itu memegang tombak yang berapi yang dengannya mereka mengusir sekerumunan iblis yang hendak masuk. Para roh jahat ini lalu melarikan diri ke dalam kamar para biarawati lainnya dalam rupa binatang-binatang yang keji.
Melalui penglihatan ini, sang imam menyadari keadaan yang mengenaskan dari biara itu dan ia sedemikian gusarnya sehingga ia mungkin mati akibat dukacita. Ia memanggil biarawati muda itu untuk datang dan menasihatinya agar ia bertekun. Sewaktu ia menimbang-nimbang nilai dari Rosario, ia memutuskan untuk mencoba dan memperbarui para Biarawati dengan menggunakan Rosario. Ia membeli sebuah persediaan Rosario yang cantik dan memberikan sebuah Rosario kepada masing-masing biarawati, dan memohon kepada mereka untuk mendaraskannya setiap hari dan berjanji kepada mereka bahwa, hanya jika mereka mendaraskannya dengan setia, ia tidak akan mencoba memaksa mereka untuk mengubah hidup mereka. Walaupun tampaknya ajaib dan aneh, para biarawati itu dengan sukarela menerima Rosario dan berjanji untuk mendaraskan doa itu dengan syarat tersebut. Sedikit demi sedikit, mereka mulai meninggalkan upaya-upaya mereka yang hampa dan duniawi, dan membiarkan keheningan dan rekoleksi untuk datang ke dalam hidup mereka. Dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, mereka semua meminta agar biara itu diperbarui.
Rosario membawa lebih banyak perubahan di dalam hati mereka daripada yang mungkin telah dapat dibuat oleh imam itu dengan menasihati dan memerintah mereka.
Mawar Ke-38
Devosi Seorang Uskup Spanyol kepada Rosario Suci
111) Seorang Countess (wanita bangsawan) dari Spanyol yang telah diajarkan Rosario suci oleh Santo Dominikus dahulu terbiasa mendaraskannya dengan setia setiap harinya. Hasilnya, ia membuat perkembangan yang luar biasa di dalam kehidupan spiritualnya. Karena satu-satunya keinginannya adalah untuk mencapai kesempurnaan, ia meminta kepada seorang uskup yang adalah seorang pengkhotbah yang ternama untuk beberapa praktik yang akan membantunya untuk menjadi sempurna. Bapak uskup berkata kepadanya bahwa, sebelum ia dapat memberikannya suatu nasihat pun, ia akah harus memberi tahu kepada bapak uskup keadaan jiwanya dan apa saja latihan-latihan religiusnya. Wanita itu menjawab bahwa latihannya yang paling penting adalah Rosario, yang didaraskannya setiap hari, dengan merenungkan Misteri-Misteri Gembira, Sedih, dan Mulia, dan ia telah mendapatkan daya guna yang besar dengan melakukannya.
Sang uskup amat gembira karena ia mendengar wanita itu menjelaskan ajaran-ajaran yang tak ternilai yang dimuat oleh misteri-misteri itu. “Saya sudah menjadi seorang doktor teologi selama dua puluh tahun”, ia berseru, “dan saya telah membaca banyak buku yang baik tentang berbagai praktik devosi. Tetapi saya tidak sebelumnya melihat devosi yang lebih baik daripada yang satu ini atau yang lebih selaras dengan kehidupan Kristiani. Sejak saat ini, saya akan mengikuti teladan anda, dan saya akan mengkhotbahkan Rosario.”
Ia melakukannya dengan keberhasilan yang sedemikan rupa sehingga dalam kurun waktu yang singkat, ia melihat bahwa diosesnya mengalami perubahan yang lebih baik. Dahulu telah terjadi kemerosotan dalam imoralitas dan segala jenis keduniawian serta perjudian. Terdapat beberapa waktu di mana orang-orang dibawa kembali ke dalam iman, para pendosa membuat restitusi atas kejahatan-kejahatan mereka, dan orang-orang lain dengan tulus hati bertekad untuk meninggalkan kehidupan mereka yang jahanam. Semangat agamawi dan kasih Kristiani mulai berkembang. Perubahan-perubahan ini sungguh lebih mengagumkan adanya karena bapak uskup ini telah berjuang untuk memperbarui diosesnya untuk suatu waktu tetapi hampir tanpa suatu hasil pun.
Untuk semakin menanamkan devosi kepada Rosario, bapak uskup juga mengenakan sebuah Rosario yang cantik di pinggangnya dan selalu menunjukkannya kepada kongregasinya sewaktu ia berkhotbah. Ia terbiasa berkata, “Saudara-saudaraku yang terkasih, saya seorang doktor teologi serta hukum kanon dan hukum sipil, tetapi saya berkata kepada anda sekalian, sebagai uskup anda, bahwa saya bangga untuk mengenakan Rosario dari sang Perawan Suci daripada untuk mengenakan satu pun dari pakaian keuskupan saya atau jubah akademi saya.”
Mawar Ke-40
Hasil-Hasil yang Mengagumkan dari Rosario
112) Seorang imam dari Denmark dahulu gemar bercerita bahwa perbaikan yang sama yang telah disadari oleh sang uskup Spanyol di dalam diosesnya telah terjadi di dalam parokinya sendiri. Ia selalu menceritakan kisah ini dengan sukacita hati yang besar sebab cerita tersebut memberikan kemuliaan yang sedemikian besarnya kepada Allah.
“Saya telah”, ujarnya, “mengkhotbahkan dengan desakan sedemikian rupanya sejauh yang saya bisa, dengan membahas banyak aspek dari Iman kita yang suci, dan dengan menggunakan setiap argument yang dapat saya bayangkan untuk membawa orang-orang untuk membenahi hidup mereka, tetapi sia-sia belaka. Pada akhirnya, saya memutuskan untuk mengkhotbahkan Rosario suci, saya berkata kepada kongregasi saya betapa berharganya Rosario dan berkata kepada mereka untuk mendaraskannya, dan saya menegaskan bahwa setelah saya mengajarkan mereka untuk menghargai devosi ini, saya melihat suatu perubahan yang kentara dalam waktu enam bulan.
Betapa benarnya bahwa doa yang telah diberikan oleh Allah ini memiliki suatu kuasa ilahi untuk menyentuh hati kita dan mengilhami mereka dengan kengerian akan dosa dan kecintaan akan kebajikan.”
Pada suatu hari, Bunda Maria berkata kepada Beato Alanus:
“Layaknya Allah memilih Salam dari Malaikat untuk membawa Penjelmaan Sabda-Nya dan Penebusan umat manusia, demikian pula mereka yang ingin membawa pembaruan moral dan meregenerasikan mereka dalam Yesus Kristus harus menghormatiku dan memberi salam kepadaku dengan salam yang sama. Akulah saluran yang melaluinya Allah datang kepada manusia, dan dengan demikian, setelah Yesus Kristus, melalui dirikulah manusia akan memperoleh rahmat dan kebajikan.”
113) Saya, yang menulis hal ini, telah belajar dari pengalaman saya sendiri bahwa Rosario memiliki kekuatan untuk mengonversikan bahkan hati yang terkeras sekalipun. Saya telah mengenal orang-orang yang telah pergi ke misi-misi dan mendengarkan khotbah-khotbah tentang hal-hal yang paling menakutkan tanpa tergerakkan sedikit pun; dan walau bagaimanapun, setelah mereka, atas nasihat saya, mulai mendaraskan Rosario setiap hari, mereka pada akhirnya berkonversi dan menyerahkan diri kepada Allah sepenuhnya.
Sewaktu saya telah kembali kepada paroki-paroki di mana saya telah memberikan misi-misi, saya telah melihat perbedaan yang amat besar dari antara paroki-paroki itu; di paroki-paroki di mana orang-orang telah meninggalkan Rosario, mereka pada umumnya telah kembali ke dalam jalan hidup mereka yang penuh dosa, sedangkan di tempat-tempat di mana Rosario didaraskan dengan setia, saya menemukan bahwa para umat bertekun dalam rahmat Allah dan melangkah maju dalam kebajikan setiap harinya.
114) Beato Alanus de la Roche, Romo Yohanes Dumont, Romo Thomas, tawarikh dari St. Dominikus dan para penulis lainnya yang telah melihat hal-hal ini dengan mata kepala mereka sendiri berbicara tentang konversi-konversi yang mengagumkan yang telah dihasilkan oleh devosi yang luar biasa ini. Para pendosa berat, baik pria maupun wanita, telah berkonversi setelah dua puluh, tiga puluh, atau empat puluh tahun hidup dalam dosa dan kejahatan yang tak terungkapkan. Saya bahkan tidak akan menceritakan konversi-konversi yang telah saya lihat sendiri karena saya tidak ingin membuat buku ini menjadi terlalu panjang; terdapat beberapa alasan saya tidak ingin berbicara tentang pengalaman-pengalaman tersebut.
Pembaca yang terkasih, jika anda mempraktikkan dan mengkhotbahkan devosi ini, anda akan belajar lebih banyak, melalui pengalaman diri anda sendiri, dan bukan dari buku-buku spiritual, dan anda akan mendapatkan kebahagiaan untuk dipahalai oleh Bunda Maria sesuai dengan janji-janji yang telah dibuatnya kepada St. Dominikus, kepada Beato Alanus de la Roche, dan kepada mereka yang mengobarkan devosi ini yang begitu berkenan kepadanya. Sebab Rosario mengajarkan orang-orang tentang kebajikan Yesus dan Maria, serta menuntun mereka kepada doa mental, kepada teladan akan Yesus Kristus, kepada penerimaan yang sering terhadap sakramen-sakramen, praktik kebajikan yang sejati dan segala jenis perbuatan baik. Rosario juga membantu kita untuk memperoleh banyak indulgensi yang mengagumkan, yang tidak diketahui oleh orang-orang karena mereka yang mengkhotbahkan devosi ini hampir tidak pernah menyebutkan indulgensi-indulgensi tersebut dan berpuas diri dengan memberikan sebuah khotbah yang populer yang sering menghasilkan kekaguman dan bukan instruksi.
115) Pada akhirnya, saya akan memuaskan diri saya dengan berkata, bersama dengan Beato Alanus de la Roche, bahwa Rosario adalah sumber dan gudang dari berkat yang tak terhitung jumlahnya.
01. P Peccatoribus praestat poenitentiam; |
Para pendosa memperoleh ampun |
02. S Sitientibus stillat satietatem; |
Orang yang haus disegarkan |
03. A Alligatis adducit absolutionem; |
Orang yang terbelenggu dibebaskan |
04. L Lugentibus largitur laetitiam; |
Orang yang menangis mendapat sukacita |
05. T Tentatis tradit tranquillitatem; |
Orang yang digoda menemukan kedamaian |
06. E Egenis expellit egestatem; |
Orang yang membutuhkan mendapat bantuan |
07. R Religiosis reddit reformationem; |
Para religius diperbarui |
08. I Ignorantibus inducit intelligentiam; |
Orang yang bebal diinstruksikan |
09. V Vivis vincit vastitatem; |
Orang yang hidup belajar untuk mengalahkan penurunan spiritual |
10. M Mortuis mittit misericordiam per modum suffragii |
Orang yang mati dilegakan rasa sakitnya melalui permohonan-permohonan |
Bunda Maria berkata pada suatu kali kepada Beato Alanus, “Aku menghendaki agar orang-orang yang berdevosi kepada Rosarioku mendapatkan rahmat dan berkat Putraku di sepanjang kehidupan mereka, pada waktu mereka mati, dan setelah mereka mati. Aku ingin mereka terbebas dari segala perbudakan sehingga mereka akan menjadi seperti para raja, dengan mahkota di kepala mereka, tongkat kepemimpinan di dalam tangan mereka, dan agar mereka memimpin dalam kemuliaan yang abadi. Amin.”
DEKADE KELIMA
Tentang Cara Berdoa Rosario Secara Benar
Mawar Ke-41
Kemurnian Jiwa
116) Bukanlah panjang dari suatu doa, melainkan semangat yang dengannya Rosario didaraskan yang berkenan kepada Allah dan menyentuh hati-Nya. Satu Salam Maria saja yang didaraskan dengan pantas lebih berharga daripada seratus lima puluh Salam Maria yang didaraskan dengan buruk. Kebanyakan orang Katolik mendaraskan Rosario, baik kelima belas misteri atau kelima dari misteri-misteri tersebut, atau setidaknya beberapa dekade. Lalu mengapa begitu sedikit dari mereka berhenti berdosa dan membuat kemajuan dalam kebajikan, jika alasannya bukanlah bahwa mereka tidak mendaraskannya sebagaimana mestinya.
117) Baik adanya untuk berpikir tentang bagaimana kita harus berdoa jika kita ingin berkenan kepada Allah dan menjadi lebih suci.
- Pertama, untuk mendaraskan Rosario suci dengan manfaat, seseorang harus berada di dalam keadaan rahmat atau setidaknya bertekad secara penuh untuk berhenti berdosa, sebab semua teologi kita mengajarkan bahwa perbuatan-perbuatan baik dan doa-doa adalah karya-karya yang mati jika dilakukan dalam keadaan dosa berat. Maka, perbuatan-perbuatan tersebut tidak mampu berkenan kepada Allah ataupun membantu kita memperoleh kehidupan kekal. Seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci, “Pujian tidaklah indah adanya di dalam mulut seorang pendosa (Sirakh 15).”
Pujian serta salam dari malaikat dan doa yang diajarkan oleh Yesus Kristus sendiri tidak berkenan kepada Allah jika didaraskan oleh para pendosa yang tidak bertobat.
“Orang-orang ini menghormati-Ku dengan bibir mereka, tetapi hati mereka jauh adanya dari diri-Ku (Markus 7:6).”
Mereka yang bergabung ke dalam konfraternitas-konfraternitas-Ku (ujar Yesus Kristus), yang mendaraskan Rosario setiap hari, tanpa penyesalan atas dosa-dosa mereka, hanya mengucapkannya di dalam bibir mereka dan hati mereka jauh daripada-Ku.
- Saya baru saja berkata bahwa seseorang harus “setidaknya bertekad secara penuh untuk berhenti berdosa”, 1) sebab jika benar adanya bahwa Allah hanya mendengarkan doa-doa orang yang berada di dalam keadaan rahmat, tentunya, orang-orang yang berada di dalam keadaan dosa beratsama sekali tidak perlu berdoa sama sekali. Hal ini adalah suatu ajaran yang salah yang telah dikutuk oleh Gereja, sebab para pendosa, tentunya, perlu berdoa jauh lebih sering daripada orang-orang baik. Seandainya doktrin yang amat buruk ini benar, akan tidak berguna dan mubazir untuk berkata kepada seorang pendosa untuk mendaraskan Rosario atau suatu doa lainnya, karena doa itu tidak akan pernah menolongnya; 2) karena mereka bergabung ke dalam salah satu dari konfraternitas Bunda Maria, atau mendaraskan Rosario atau suatu doa lainnya, tanpa intensi sedikit pun untuk berhenti berdosa, mereka menjadi bagian dari para pendevosinya yang palsu. Para pendevosi yang gegabah dan tidak bertobat ini, yang bersembunyi di bawah jubahnya, dengan skapular di sekeliling leher mereka dan Rosario di dalam tangan mereka, berseru, “Ya Perawan Suci, Bunda yang baik, Salam Maria”, dan bagaimanapun, pada waktu yang bersamaan, mereka menyalibkan Yesus Kristus dan kembali menyayat daging-Nya dengan dosa-dosa mereka. Ini adalah suatu tragedi yang besar, tetapi dari antara anggota dari konfraternitas-konfraternitas yang tersuci dari Bunda Maria jiwa-jiwa berjatuhan ke dalam api Neraka.
118) Kita dengan sungguh-sungguh menasihati setiap orang untuk mendaraskan Rosario: orang bajik, agar mereka dapat berteguh dan bertumbuh dalam rahmat Allah; para pendosa, agar mereka dapat bangkit dari dosa-dosa mereka. Tetapi Allah melarang kita untuk sekali pun menyemangati seorang pendosa untuk berpikir bahwa Bunda Maria akan melindunginya dengan jubahnya jika ia terus mencintai dosa, sebab jubahnya akan menjadi jubah pengutukan yang akan menyembunyikan dosa-dosanya dari mata publik. Rosario, yang adalah suatu obat untuk segala penyakit, lalu akan menjadi racun yang mematikan. Corruption optimi pessimal.
Kardinal Hugo yang terpelajar berkata kepada kita bahwa seseorang harus menjadi semurni malaikat untuk mendekati sang Perawan Suci dan mendaraskan Salam dari Malaikat. Pada suatu hari, Bunda Maria menampakkan dirinya kepada seorang pria tak bermoral yang terbiasa mendaraskan Rosario secara teratur setiap harinya. Bunda Maria menunjukkan kepadanya sebuah mangkuk yang dipenuhi buah-buahan yang indah, tetapi mangkuk itu sendiri dilumuri kotoran. Pria itu jijik saat melihatnya, dan Bunda Maria berkata kepadanya, “Inilah caramu menghormatiku. Engkau memberikanku bunga-bunga mawar di dalam sebuah mangkuk yang kotor. Apakah engkau mengira bahwa bunga-bunga mawar ini dapat berkenan kepadaku?”
Mawar Ke-42
Pendarasan yang Penuh Perhatian
119) Untuk berdoa dengan baik, tidaklah cukup untuk memberikan ungkapan dari permohonan-permohonan kita melalui doa yang paling baik dari segala doa, Rosario, tetapi kita juga harus berdoa dengan perhatian yang besar, sebab Allah lebih mendengarkan suara dari hati daripada suara dari mulut. Untuk menjadi bersalah atas gangguan-gangguan pada saat doa akan menunjukkan besarnya kekurangan rasa hormat dan ketakziman kita; dengan demikian, Rosario kita akan menjadi tidak berbuah dan kita akan menjadi bersalah atas dosa.
Bagaimanakah kita dapat berharap agar Allah mendengarkan diri kita jika kita sendiri tidak perhatian terhadap apa yang sedang kita lakukan? Bagaimanakah kita dapat berharap untuk berkenan kepada-Nya, jika, sewaktu kita berada di hadirat kemegahan-Nya yang tak terkira, kita menyerah kepada gangguan-gangguan, seperti seorang anak yang mengejar seekor kupu-kupu? Orang-orang yang melakukan hal itu kehilangan rahmat Allah, yang berubah menjadi kutukan karena mereka memperlakukan hal-hal milik Allah tanpa rasa hormat: “Terkutuklah orang yang melakukan karya Allah dengan lalai.” (Yer. 48:10)
120) Tentunya, anda tidak dapat mendaraskan Rosario anda tanpa mengalami beberapa gangguan yang tidak disengaja; bahkan lebih sulit adanya untuk mendaraskan satu Salam Maria tanpa sedikit diganggu oleh khayalan anda, sebab khayalan anda tidak pernah diam adanya; tetapi anda dapat mendaraskannya tanpa gangguan-gangguan yang disengaja, dan anda harus mengambil segala jenis tindak pencegahan untuk mengurangi gangguan-gangguan yang tidak disengaja dan untuk mengendalikan khayalan anda.
Untuk melakukannya, tempatkanlah diri anda sendiri di hadirat Allah dan bayangkanlah bahwa Allah dan Ibunda-Nya yang Terberkati sedang mengawasi anda, dan bahwa malaikat pelindung anda berada di sisi kanan anda dan memungut doa Salam Maria anda jika Salam Maria anda didaraskan dengan baik, dan menggunakan Salam Maria tersebut untuk membuat mahkota-mahkota bagi Yesus dan Maria. Tetapi ingatlah bahwa di sisi kiri anda, Iblis berada, dan ia siap untuk menerkam setiap Salam Maria yang datang kepadanya dan untuk menuliskannya di dalam buku kematian, jika tidak didaraskan dengan perhatian, devosi, dan ketakziman. Terutama, janganlah gagal untuk mempersembahkan setiap dekade dalam penghormatan kepada salah satu dari misteri-misterinya, dan cobalah untuk membuat di dalam benak anda suatu gambaran akan Yesus dan Maria sehubungan dengan misteri itu.
121) Kita membaca di dalam riwayat hidup Beato Hermannus dari Ordo Premonstratensian, bahwa pada suatu kali sewaktu ia dahulu mendaraskan Rosarionya dengan penuh perhatian dan devosi, sambil merenungkan misteri-misterinya, Bunda Maria tampak kepadanya dalam kemegahan dan kecantikan yang cemerlang. Tetapi, seturut berjalannya waktu, semangatnya mendingin dan ia jatuh ke dalam kebiasaannya untuk mendaraskan Rosario dengan tergesa-gesa dan tanpa memberikannya perhatian penuh. Lalu pada suatu hari, Bunda Maria kembali tampak kepadanya, tetapi kali ini, ia sama sekali tidak cantik, dan wajahnya berkerut dan dipenuhi kesedihan. Beato Hermannus merasa jijik akan perubahan wajah Bunda Maria, dan Bunda Maria pun menjelaskan, “Demikianlah bagaimana aku tampak kepadamu, Hermannus, karena demikianlah cara engkau memperlakukanku; sebagai seorang wanita yang harus dibenci dan yang sama sekali tidak penting. Mengapakah engkau tidak lagi memberi salam kepadaku dengan rasa hormat dan perhatian sambil merenungkan misteri-misteriku dan memuji hak-hakku yang istimewa?”
Mawar Ke-43
Memerangi Sepenuh Tenaga Gangguan-Gangguan
122) Sewaktu Rosario didaraskan dengan baik, doa itu memberikan kepada Yesus dan Maria kemuliaan yang lebih besar, dan memberikan jasa yang lebih besar bagi jiwa daripada doa lainnya. Tetapi, Rosario juga adalah doa yang paling sulit untuk didaraskan dengan baik dan dengan tekun, terutama akibat gangguan-gangguan yang hampir selalu menyertai pengulangan yang konstan dari kata-kata yang sama.
Sewaktu kita mendaraskan Ofisi Kecil dari Bunda Maria, Ketujuh Mazmur Penitensi, atau doa-doa lainnya selain dari Rosario, keberagaman kata-kata serta ungkapan-ungkapannya membuat kita terus siaga, mencegah khayalan kita untuk melanglang buana, dan dengan demikian membuat kita lebih mudah untuk mendaraskan doa-doanya dengan lebih baik. Sebaliknya, akibat pengulangan yang konstan dari doa Bapa Kami dan Salam Maria di dalam bentuk yang sama yang tidak bervariasi, sulit adanya, saat mendaraskan Rosario, untuk tidak menjadi lelah dan cenderung tertidur, atau untuk berpaling kepada doa-doa yang lain yang lebih menyegarkan dan lebih tidak membosankan. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang perlu devosi yang lebih besar untuk bertekun mendaraskan Rosario daripada untuk mendaraskan doa yang lain, bahkan Mazmur Daud.
123) Khayalan kita, yang hampir tidak dapat tinggal diam bahkan untuk semenit pun, membuat tugas kita lebih sulit, dan lalu tentunya sang Iblis tidak pernah lelah untuk mengganggu kita dan mencegah kita untuk berdoa. Betapa yang jahat tidak jemu-jemunya melawan kita sewaktu kita bertekad untuk mendaraskan Rosario kita untuk melawannya.
Karena kita ini manusia, kita mudah menjadi lelah dan teledor, tetapi Iblis membuat kesulitan-kesulitan ini menjadi lebih buruk sewaktu kita sedang mendaraskan Rosario. Bahkan sebelum kita memulainya, ia membuat kita merasa bosan, terganggu, atau lelah; dan sewaktu kita telah mulai berdoa, ia menindas kita dari segala arah, dan sewaktu, setelah begitu banyak kesulitan dan banyak gangguan, kita selesai, ia berbisik kepada kita, “Apa yang baru saja kaulakukan sia-sia adanya. Sia-sia bagi dirimu untuk mendaraskan Rosario. Akan lebih baik bagimu seandainya engkau telah mengurusi hal-hal yang lain. Engkau hanya membuang-buang waktu untuk berdoa tanpa memerhatikan apa yang engkau ucapkan; meditasi setengah jam atau suatu bacaan rohani yang lain akan jauh lebih baik. Besok hari, sewaktu engkau tidak merasa begitu letih, engkau akan berdoa dengan lebih baik, tinggalkanlah sisa dari Rosariomu sampai kemudian hari.” Dengan muslihat-muslihat semacam ini, Iblis membuat kita sepenuhnya berhenti berdoa Rosario atau lebih jarang mendaraskannya, dan kita terus menundanya atau berubah melakukan devosi lainnya.
124) Sahabat yang terkasih dari Konfraternitas Rosario, janganlah dengarkan Iblis, tetapi milikilah kehendak yang baik, bahkan jika khayalan anda telah mengusik anda di sepanjang Rosario anda, dan mengisi benak anda dengan segala jenis pikiran yang mengganggu, selama anda mencoba sebaik yang anda dapat untuk mengusir gangguan-gangguan tersebut segera setelah anda mengalaminya. Ingatlah selalu bahwa Rosario yang terbaik adalah Rosario yang menghasilkan jasa yang terbesar, dan terdapat jasa yang lebih besar dengan mendaraskannya pada waktu yang sulit daripada di waktu yang mudah. Doa itu sungguh lebih sulit, jika kita berbicara secara kodrati, sewaktu doa itu tidak enak bagi jiwa dan dipenuhi dengan semut-semut dan lalat-lalat kecil yang berlarian di dalam khayalan anda, yang menentang kehendak anda, dan yang hampir tidak membiarkan anda mendapatkan waktu untuk menikmati sedikit damai dan menghargai keindahan dari apa yang anda sedang katakan.
125) Bahkan jika anda harus melawan gangguan-gangguan di sepanjang Rosario anda, pastikanlah agar anda melawan dengan baik, dengan senjata anda di dalam tangan: yakni, janganlah berhenti mendaraskan Rosario anda bahkan jika sulit adanya untuk mendaraskannya dan anda tidak memiliki devosi yang enak. Itu adalah pertarungan yang sengit, tetapi yang berdaya guna bagi jiwa yang setia. Jika anda melepaskan senjata anda, yakni, jika anda berhenti mendaraskan Rosario, anda akan mengaku diri kalah dan lalu Iblis, karena ia telah mendapatkan apa yang diinginkannya, akan membiarkan diri anda, dan pada hari penghakiman, ia akan mencemooh anda akibat ketidaksetiaan anda dan kurangnya keberanian anda. “Barangsiapa setia dalam hal-hal kecil juga akan setia dalam hal-hal yang lebih besar.” (Lukas 16:10)
Maka, anda sekalian, para hamba dan pelayan Yesus Kristus dan sang Perawan Suci, yang telah bertekad untuk mendaraskan Rosario setiap harinya, milikilah kehendak yang baik. Janganlah anda membiarkan gerombolan lalat itu (sebutan saya untuk gangguan-gangguan yang bertarung melawan diri anda pada saat berdoa) membuat anda meninggalkan hadirat Yesus dan Maria. Di hadirat merekalah anda berada saat anda mendaraskan Rosario. Di dalam bagian berikut, saya akan memberikan kepada anda saran-saran untuk mengurangi gangguan dalam doa.
Mawar Ke-44
Bagaimana Cara Berdoa Rosario
126) Setelah anda memanggil Roh Kudus, agar anda dapat mendaraskan Rosario dengan baik, tempatkanlah diri anda untuk sesaat di hadirat Allah dan buatlah persembahan untuk dekade-dekade dengan cara yang akan saya jelaskan kemudian.
Sebelum memulai sebuah dekade, berhentilah sejenak, seturut waktu yang anda miliki, dan renungkanlah misteri yang anda akan hormati di dalam dekade itu. Pastikanlah agar anda meminta, melalui misteri ini dan dengan perantaraan dari sang Perawan Suci, satu dari kebajikan-kebajikan yang paling bersinar di dalam misteri ini atau yang anda terutama butuhkan.
Berusahalah dengan keras untuk menghindari dua jebakan yang ke dalamnya kebanyakan orang jatuh pada saat Rosario. Bahaya yang pertama adalah untuk tidak meminta rahmat sama sekali, sehingga jika beberapa orang yang baik ditanyakan tentang Rosario mereka, mereka tidak akan tahu apa yang akan mereka katakan. Jadi, sewaktu anda mendaraskan Rosario anda, pastikan agar anda meminta suatu rahmat atau kebajikan yang khusus, atau kekuatan untuk mengalahkan dosa tertentu.
Kesalahan kedua yang sering dilakukan dalam pendarasan Rosario adalah untuk tidak memilki intensi sama sekali selain untuk mengakhirinya secepat mungkin. Hal ini demikian adanya karena banyak orang memandang Rosario sebagai suatu beban, yang sungguh memberatkan diri mereka sewaktu Rosario belum didaraskan, terutama sewaktu kita telah berjanji untuk mendaraskannya secara teratur atau telah diperintahkan untuk mendaraskannya sebagai suatu penitensi yang agaknya menentang kehendak kita.
127) Menyedihkan adanya untuk melihat cara beberapa orang mendaraskan Rosario. Mereka mendaraskannya dengan luar biasa cepat, dan terpeleset atas beberapa kata. Kita tidak mungkin mampu berharap agar seseorang, bahkan seseorang yang paling penting pun, berpikir bahwa suatu sambutan yang teledor semacam ini adalah suatu pujian, dan bagaimanapun kita membayangkan bahwa Yesus dan Maria akan dihormati olehnya!
Maka, tidaklah mengherankan bahwa doa-doa yang paling kudus dari agama kita yang suci tampaknya tidak membuahkan hasil, dan bahwa, setelah mendaraskan ribuan Rosario, kita tetap tidak menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
Sahabat Konfraternitas yang terkasih, saya memohon agar anda menahan ketergesa-gesaan kodrati anda sewaktu anda mendaraskan Rosario, dan buatlah beberapa perhentian di tengah-tengah Bapa Kami dan Salam Maria, dan suatu perhentian yang lebih kecil setelah kata-kata dari Bapa Kami dan Salam Maria yang saya tandai dengan sebuah salib, sebagai berikut:
Bapa Kami yang ada di Surga, + dimuliakanlah nama-Mu, + datanglah kerajaan-Mu, + jadilah kehendak-Mu + di atas bumi seperti di dalam Surga. + Berilah kami + rezeki pada hari ini, + dan ampunilah kesalahan kami + seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami, + dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, + tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.
Salam Maria, penuh rahmat, + Tuhan sertamu, + terpujilah engkau di antara wanita, + dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. +
Santa Maria, Bunda Allah, + doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang + dan waktu kami mati. Amin. +
Pertama-tama anda mungkin mengalami kesulitan untuk membuat perhentian-perhentian ini akibat kebiasaan buruk anda untuk mendaraskan doa-doa dengan tergesa-gesa; tetapi suatu dekade yang didaraskan dengan penuh perhatian seperti ini akan jauh lebih berharga daripada ribuan Rosario yang didaraskan dengan tergesa-gesa, tanpa perhentian atau refleksi.
128) Beato Alanus de la Roche dan para penulis lainnya, termasuk Robertus Bellarminus, mengisahkan cerita tentang bagaimana seorang imam yang baik menasihati tiga orang penitennya, yang kebetulan adalah saudari-saudarinya, untuk mendaraskan Rosario setiap hari tanpa gagal selama satu tahun. Hal ini demikian adanya agar mereka dapat membuat sebuah jubah kemuliaan yang indah untuk sang Perawan Suci dari Rosario mereka. Ini adalah suatu rahasia yang telah diterima oleh sang imam dari Surga.
Maka, ketiga saudarinya itu mendaraskan Rosario dengan setia selama satu tahun, dan pada pesta Penyucian, Bunda Maria tampak kepada mereka pada malam hari sewaktu mereka telah beristirahat. St. Katarina dan St. Agnes menyertainya, dan ia mengenakan sebuah gaun yang bersinar cemerlang, yang di atasnya ada tertulis dengan kata-kata keemasan, “Salam Maria, penuh rahmat.” Bunda Maria menghampiri saudari yang tertua dan berkata, “Aku memberi salam kepadamu, putriku, engkau yang telah begitu sering memberi salam kepadaku dan dengan begitu baik. Aku ingin berterima kasih kepadamu atas jubah yang indah yang telah kaubuat untukku.” Kedua perawan kudus yang mendampingi Bunda Maria juga berterima kasih kepadanya dan ketiganya menghilang.
Satu jam kemudian, Bunda Maria, bersama kedua pendampingnya yang sama, kembali memasuki kamar itu, tetapi kali ini, ia mengenakan sebuah gaun hijau yang tidak memiliki huruf berwarna emas dan yang tidak bersinar. Ia menghampiri saudari yang kedua dan berterima kasih kepadanya atas jubah yang telah dibuatnya dengan mendaraskan Rosarionya. Tetapi karena saudari ini telah melihat Bunda Maria tampak kepada saudari sulungnya dengan pakaian yang jauh lebih mengagumkan, ia menanyakan alasannya. Bunda Maria menjawab, “Saudarimu membuatkanku pakaian yang lebih indah karena ia telah mendaraskan Rosario dengan lebih baik daripadamu.”
Sekitar satu jam kemudian, ia tampak kepada saudari yang termuda sambil mengenakan pakaian yang compang-camping dan kotor. “Putriku”, ujarnya, “Aku ingin berterima kasih atas pakaian yang telah kaubuat untukku.” Anak perempuan muda itu, yang merasa malu, berseru, “Ya ratuku, bagaimanakah aku telah dapat mendandanimu dengan sedemikian buruknya! Aku mohon agar engkau mengampuni diriku. Tolonglah, karuniakan diriku sedikit lebih banyak waktu untuk membuatkanmu sebuah jubah yang indah dengan mendaraskan Rosarioku dengan lebih baik.” Bunda Maria dan kedua santa itu menghilang, dan meninggalkan anak perempuan itu yang bersedih hati. Ia menceritakan imam pengaku dosanya segala sesuatu yang telah terjadi dan imam itu mendesaknya untuk mendaraskan Rosario selama satu tahun lagi dan untuk mendaraskannya dengan devosi yang lebih besar daripada yang sebelumnya.
Pada akhir dari tahun kedua ini, pada hari Penyucian yang sama, Bunda Maria, yang didandani dengan jubah yang mengagumkan, dan kembali disertai oleh St. Katarina dan St. Agnes, dengan mahkota, tampak kepadanya pada sore hari itu. Ia berkata kepada mereka, “Aku telah datang untuk berkata kepada kamu sekalian bahwa kalian pada akhirnya telah memperoleh Surga, dan kalian semua akan mendapatkan sukacita yang besar untuk pergi ke sana esok hari.” Ketiganya berseru, “Hati kami siap, ya Ratu yang terkasih, hati kami siap.” Penglihatan itu sirna. Pada malam hari itu, mereka menjadi sakit dan mengutus imam pengaku dosa mereka untuk datang, dan menerima sakramen-sakramen terakhir, setelah berterima kasih kepadanya atas praktik suci yang telah diajarkannya kepada mereka. Setelah ibadat Completorium, Bunda Maria tampak bersama sejumlah besar perawan pendamping dan mengenakan untuk ketiga saudari itu jubah putih. Para malaikat yang berwarna putih bernyanyi, “Datanglah, para mempelai Yesus Kristus, terimalah mahkota-mahkota yang telah dipersiapkan untuk kalian untuk selamanya”, mereka pun meninggalkan hidup ini.
Beberapa kebenaran yang penting dapat dipelajari dari cerita ini: 1) Betapa pentingnya bagi seseorang untuk memiliki seorang direktur yang baik yang akan memberi nasihat praktik-praktik suci, terutama praktik Rosario suci; 2) Betapa pentingnya hal mendaraskan Rosario dengan perhatian dan devosi; 3) Betapa baik dan rahimnya sang Perawan Suci kepada mereka yang menyesali masa lalu dan yang dengan teguh bertekad untuk berbuat lebih baik; 4) Betapa murah hatinya Bunda Maria dalam hal memberikan pahala kepada kita di dalam hidup ini, pada saat kematian, dan di dalam keabadian atas pelayanan-pelayanan kecil yang kita persembahkan kepadanya dengan kesetiaan.
Mawar Ke-45
Anda Harus Berdoa Rosario dengan Kerendahan Hati
129) Saya ingin menambahkan bahwa Rosario harus didaraskan dengan takzim, yakni, harus didarasakan sebanyak mungkin, sambil berlutut, dengan tangan yang terlipat, sambil menggenggam Rosario. Tetapi, jika anda sakit, anda tentunya diperbolehkan untuk mendaraskannya di tempat tidur; atau jika seseorang sedang bepergian, Rosario dapat didaraskan sambil berjalan; jikalau, akibat suatu penyakit, anda tidak dapat berlutut, anda dapat mendaraskannya sambil berdiri atau duduk. Anda bahkan dapat mendaraskannya sambil bekerja, jika tanggung jawab anda tidak mengizinkan anda untuk meninggalkan pekerjaan anda, sebab pekerjaan yang melibatkan tangan seseorang tidak selalu kompatibel dengan doa vokal.
Saya setuju bahwa, karena jiwa memiliki batasan-batasannya dan hanya dapat melakukan sedemikian banyak hal, sewaktu kita sedang berkonsentrasi kepada kerja manual, kita kurang perhatian terhadap aktivitas-aktivitas jiwa, seperti doa. Tetapi, jika kita tidak dapat melakukan hal yang sebaliknya, doa semacam ini tidaklah tak bernilai di mata Bunda Maria, dan ia membalas kehendak baik kita lebih dari tindakan-tindakan eksterior kita.
130) Saya menasihati anda agar anda membagi Rosario anda menjadi tiga bagian dan agar anda mendaraskan masing-masing kelompok yang terdiri dari lima dekade pada waktu yang berbeda-beda di setiap hari. Pembagian semacam itu jauh lebih baik daripada untuk mendaraskan kelima belas dekade sekaligus.
Jika anda tidak dapat menemukan waktu untuk mendaraskan kelima dekade sekaligus, daraskanlah satu dekade di sini, dan satu dekade di sana; dengan demikian, kendati pekerjaan anda serta tuntutan-tuntutan hidup anda, anda akan dapat menyelesaikan seluruh Rosario sebelum pergi tidur.
Santo Fransiskus de Sales memberikan sebuah contoh yang amat baik tentang kesetiaan dalam hal ini: pada suatu hari ia luar biasa lelahnya akibat kunjungan-kunjungan yang telah dibuatnya pada siang hari dan teringat, menjelang tengah malam, bahwa ia belum mendaraskan beberapa dekade dari Rosarionya, ia berlutut dan mendaraskan dekade-dekade tersebut sebelum pergi tidur, kendati semua upaya dari sekretarisnya yang melihat bahwa ia lelah dan memohonnya untuk meninggalkan sisa dari doa-doanya untuk keesokan harinya.
Marilah meneladani kesetiaan, ketakziman, dan devosi dari biarawan suci, yang disebutkan di dalam tarikh St. Fransiskus, yang senantiasa mendaraskan kelima dekade Rosario dengan ketakziman dan perhatian yang besar sebelum makan malam. Saya telah menyebutkan hal ini sebelumnya.
Mawar Ke-46
Berdoa Rosario dalam Komunitas
131) Dari antara segala cara untuk mendaraskan Rosario suci, yang paling mulia bagi Allah, yang paling bermanfaat bagi jiwa-jiwa kita, dan yang paling mengerikan bagi Iblis adalah dengan mendaraskan atau menyanyikan Rosario secara publik dalam dua paduan suara.
Allah amat senang sewaktu orang-orang berkumpul bersama dalam doa. Semua malaikat dan orang kudus bersatu untuk memujinya tanpa henti. Orang bajik di bumi, yang berkumpul bersama di dalam berbagai komunitas, berdoa bersama, malam dan siang. Tuhan kita secara jelas menyarankan praktik ini kepada para Rasul dan murid-Nya, dan berjanji bahwa setiap kali terdapat setidaknya dua atau tiga orang yang berkumpul dalam nama-Nya, Ia akan hadir di sana di tengah-tengah mereka.
Betapa indahnya sewaktu Yesus Kristus hadir di tengah-tengah kita! Dan segala yang harus kita lakukan untuk membuat-Nya hadir di tengah-tengah kita adalah untuk berkumpul bersama untuk mendaraskan Rosario. Itulah mengapa umat Kristiani awal sering sekali bertemu untuk berdoa bersama, kendati penganiayaan-penganiayaan dari para Kaisar, yang telah melarang mereka untuk berhimpun. Mereka lebih suka terancam maut daripada melewatkan perkumpulan mereka di mana Tuhan kita hadir.
132) Cara berdoa ini menghasilkan manfaat yang terbesar untuk kita:
- karena pikiran kita biasanya lebih waspada pada saat doa secara publik daripada sewaktu kita berdoa sendiri
- sewaktu kita berdoa bersama, doa masing-masing orang adalah milik seluruh kelempok itu dan menjadi hanya satu doa saja, sehingga jika satu orang tidak berdoa secara baik, orang yang lain di dalam perkumpulan itu yang berdoa dengan lebih baik akan mengompensasikan kekurangannya. Demikian pula, orang yang kuat mengangkat orang yang lemah, orang yang bersemangat mengilhami orang yang suam-suam kuku, orang kaya memperkaya orang miskin, orang yang buruk Bersatu dengan orang yang baik. Bagaimanakah cara menjual segenggam lalang? Hal itu dapat dilakukan dengan amat mudah dengan mencampurkannya dengan empat atau lima gantang gandum yang baik.
- Barangsiapa mendaraskan Rosarionya sendiri hanya memperoleh jasa dari satu Rosario; tetapi jika ia mendaraskannya bersama tiga puluh orang yang lain, ia memperoleh jasa dari tiga puluh Rosario. Inilah hukum dari doa publik. Betapa bergunanya, betapa bermanfaatnya doa semacam ini!
- Urbanus VIII, yang begitu gembira saat melihat bagaimana devosi Rosario suci telah menyebar ke Roma dan bagaimana devosi itu didaraskan di dalam dua kelompok paduan suara, terutama di biara Santa Maria sopra Minerva, menyertakan indulgensi tambahan sejumlah seratus hari toties quoties [setiap kali devosi itu dilaksanakan], setiap kali Rosario didaraskan di dalam dua paduan suara. Hal ini ditetapkan di dalam surat brevenya Ad perpetuam rei memoriam, dari tahun 1626. Jadi, setiap kali anda mendaraskan Rosario bersama, anda memperoleh indulgensi seratus hari.
- Doa publik lebih kuat daripada doa pribadi untuk menenangkan murka Allah dan untuk mencurahkan kerahiman-Nya, dan Gereja, yang dibimbing oleh Roh Kudus, telah selalu mempromosikannya di kala terjadinya bencana atau kesulitan umum.
Di dalam surat bullanya tentang Rosario, Paus Gregorius XIII menyatakan bahwa kita harus percaya, dengan iman yang saleh, bahwa doa-doa serta prosesi-prosesi publik dari para anggota Konfraternitas Rosario Suci bertanggung jawab secara besar terhadap kemenangan agung terhadap angkatan laut orang Turki di Lepanto, yang dianugerahkan oleh Allah kepada umat Kristiani pada hari Minggu pertama dari bulan Oktober 1571.
133) Sewaktu Raja Louis yang Adil, dari kenangan yang terberkati, sedang mengepung La Rochelle, di mana para para bidah yang memberontak memiliki benteng-benteng mereka, ia menulis kepada ibundanya untuk memohon kepadanya agar ia mengadakan doa-doa publik yang dipersembahkan demi menghasilkan kemenangan. Ibu suri itu memutuskan agar Rosario didaraskan secara publik di Paris di dalam gereja Dominikan di Faubourg Saint-Honor, dan doa publik tersebut dilaksanakan oleh Uskup Agung Paris. Doa tersebut bermula pada tanggal 20 Mei 1628.
Baik Sri Ratu serta Ibu suri hadir, bersama Adipati Orléans, Kardinal de la Rochefoucault, Kardinal de Brulle, dan beberapa prelat. Anggota istana hadir secara penuh serta sejumlah besar masyarakat umum. Sang Uskup Agung membacakan renungan-renungan misteri-misterinya dengan suara lantang dan kemudian memulai Bapa Kami dan Salam Maria dari setiap dekade, sedangkan kongregasi yang terdiri dari kaum religius serta orang awam menjawab. Pada akhir Rosario itu, sebuah patung dari sang Perawan Suci dibawa secara khidmat dalam prosesi diiringi oleh Litani Santa Perawan Maria yang dinyanyikan.
Devosi ini dilanjutkan setiap hari Sabtu dengan semangat yang mengagumkan dan menghasilkan berkat yang jelas dan kentara dari Surga, sebab Sri Raja berjaya atas Inggris di pulau Ré, dan dengan jaya memasuki La Rochelle pada Hari Semua Orang Kudus dari tahun yang sama. Peristiwa ini menunjukkan kepada kita kekuatan dari doa publik.
134) Pada akhirnya, sewaktu Rosario didaraskan bersama, doa tersebut menjadi lebih kuat untuk melawan Iblis, sebab di dalam doa publik ini, Iblis diserang oleh suatu pasukan. Iblis sering dapat mengalahkan doa dari seorang individu, tetapi jika doa itu digabungkan dengan doa-doa orang lain sehingga membentuk suatu rangkaian, Iblis mengalami kesulitan yang jauh lebih besar untuk mengatasinya. Vis unita fit fortior. Para serdadu bergabung bersama dalam suatu pasukan demi mengalahkan musuh-musuh mereka; orang-orang yang imoral sering berkumpul bersama dalam pesta percabulan dan pesta dansa; roh-roh jahat menggabungkan kekuatan untuk membuat kita kehilangan jiwa-jiwa kita. Lalu mengapakah para umat Kristiani tidak boleh menggabungkan kekuatan untuk membuat Yesus Kristus hadir bersama mereka, untuk menenangkan murka Allah, untuk mencurahkan rahmat dan kerahiman-Nya atas diri kita, dan untuk menggagalkan serta menaklukkan Iblis dengan kekuatan yang lebih besar?
Sahabat Konfraternitas yang terkasih, terlepas jika anda tinggal di kota atau di pedesaan, di dekat gereja paroki atau sebuah kapel, pergilah ke sana setiap sore hari, dengan persetujuan dari pastor paroki, bersama dengan semua orang yang ingin mendaraskan Rosario dalam dua paduan suara. Jika tidak ada gereja atau kapel, daraskanlah Rosario bersama di rumah anda sendiri atau di rumah tetangga.
135) Ini adalah suatu praktik yang suci, yang telah ditetapkan oleh Allah, dalam kerahiman-Nya, di tempat-tempat di mana saya telah mengkhotbahkan misi, demi menjaga dan meningkatkan kebaikan yang dibawa oleh misi dan untuk mencegah kemajuan dosa. Sebelum Rosario ditetapkan di kota-kota atau desa-desa kecil ini, tarian dan pesta percabulan terus berlangsung; kebejatan, ketidakbersusilaan, penghujatan, pertikaian dan perselisihan berkembang; seseorang hanya dapat mendengar lagu-lagu jahat dan percakapan yang bermakna ganda. Tetapi sekarang, seseorang hanya dapat mendengar himne-himne serta nyanyian Bapa Kami serta Salam Maria. Satu-satunya perkumpulan yang dapat dilihat adalah dua puluh, tiga puluh, atau lebih dari seratus orang yang, pada waktu yang tetap, menyanyikan puji-pujian Allah seperti yang dilakukan kaum religius.
Bahkan terdapat tempat-tempat di mana Rosario didaraskan bersama setiap hari, pada tiga waktu yang berbeda di setiap hari. Betapa besarnya berkat dari Surga ini! Karena orang jahat ada di mana-mana, janganlah berharap bahwa tempat di mana anda tinggal bebas dari orang semacam itu; akan ada orang-orang yang tidak pergi ke Gereja untuk Rosario, yang bahkan mencemoohnya dan melakukan segala sesuatu yang dapat mereka lakukan, dengan perbuatan dan perkataan mereka, untuk menghentikan anda untuk pergi. Tetapi janganlah menyerah. Sebagaimana orang-orang jahanam tersebut akan harus dipisahkan dari Allah dan Surga selamanya, di sini, di atas bumi, mereka sudah harus dipisahkan dari hadirat Yesus dan para hamba-Nya.
Mawar Ke-47
Berdoa Rosario Setiap Hari dengan Iman, Kerendahan Hati, dan Kepercayaan
136) Ya Umat Allah, pisahkanlah diri anda sekalian tanpa menunda dari mereka yang mengutuk diri mereka sendiri oleh karena kehidupan mereka yang jahanam, kemalasan mereka serta kurangnya devosi mereka, dan daraskanlah Rosario secara sering dengan iman, kerendahan hati, kepercayaan, dan ketekunan.
- Tuhan kita berperintah agar kita senantiasa berdoa, sesuai dengan teladan yang telah diberikan-Nya kepada kita, oleh karena kebutuhan kita yang tak terbatas untuk berdoa, akibat gelapnya pikiran kita, kebebalan kita, serta kelemahan kita, dan banyaknya jumlah musuh kita. Barangsiapa sungguh-sungguh mencamkan perintah dari Tuhan kita ini pastinya tidak akan puas untuk hanya mendaraskan Rosario sekali setahun, sebagaimana yang dilakukan oleh para Anggota Senantiasa, atau sekali seminggu, seperti yang dilakukan oleh para Anggota Biasa, tetapi akan mendaraskannya setiap hari tanpa gagal, sebagai seorang anggota dari Rosario Harian, walaupun satu-satunya kewajibannya adalah keselamatan dirinya sendiri. “Kita harus selalu berdoa dan tidak patah semangat.” (Luk. 18:1)
137) Inilah kata-kata yang abadi dari Tuhan kita yang Terberkati sendiri. Dan kita harus percaya akan kata-kata-Nya dan mematuhi perkataan-Nya itu jika kita tidak ingin menjadi terkutuk. Anda dapat menjelaskan kata-kata tersebut selama anda tidak menafsirkannya seperti yang dilakukan oleh dunia dan menaati perkataan tersebut dengan suatu cara yang duniawi. Tuhan kita telah memberikan penjelasan yang sejati untuk kata-kata-Nya di dalam teladan-teladan yang ditinggalkan-Nya bagi kita: “Aku telah memberikan kepadamu sekalian suatu teladan, agar kalian juga berbuat sama seperti yang Kulakukan kepada kamu sekalian.” (Yoh. 13:15) Dan “Ia melewatkan seluruh malam itu dalam doa kepada Allah”, (Lukas 6:12) seakan-akan hari itu tidak cukup untuknya.
Ia sering mengulangi kepada para Rasul-Nya kedua kata ini, “Berjaga-jagalah dan berdoalah”. Daging lemah adanya, godaan ada di mana-mana dan selalu ada di sekitar diri anda. Jika anda tidak terus berdoa, anda akan jatuh. Dan karena beberapa dari mereka jelas berpikir bahwa perkataan Tuhan kita ini hanya merupakan suatu nasihat, mereka sama sekali tidak mendapatkan intinya. Itulah mengapa mereka jatuh ke dalam godaan dan dosa, walaupun mereka ada bersama Yesus Kristus.
138) Sahabat dari Konfraternitas yang terkasih, jika anda ingin menjalani hidup yang duniawi – dengan perkataan ini, maksud saya adalah jika anda tidak keberatan untuk jatuh ke dalam dosa berat dari waktu ke waktu dan lalu pergi mengaku dosa, dan menghindari dosa-dosa yang kentara yang dianggap tercela oleh dunia, sambil terus melakukan dosa-dosa yang “terhormat” – maka anda tentunya tidak perlu mendaraskan begitu banyak doa dan Rosario. Untuk menjadi “terhormat” anda hanya perlu mendaraskan sedikit doa pagi dan sore, satu Rosario yang kadang-kadang diberikan kepada anda sebagai penitensi anda, beberapa dekade yang didaraskan dengan cara yang biasa, sekehendak anda – hal itu sungguh cukup untuk seseorang yang hidup dengan baik. Jika anda melakukan kurang dari itu, anda mungkin akan dicap sebagai seorang pemikir bebas atau orang jangak; jika anda melakukan lebih dari itu, anda menjadi seseorang yang eksentrik atau fanatik.
139) Tetapi jika anda ingin menjalani kehidupan Kristiani yang sejati dan sungguh-sungguh ingin menyelamatkan jiwa anda dan berjalan dalam jejak kaki para kudus dan tidak jatuh ke dalam dosa berat, jika anda ingin lepas dari segala jerat-jerat Iblis dan memadamkan anak panahnya yang berapi, anda harus selalu berdoa seperti yang diajarkan dan diperintahkan oleh Tuhan kepada anda untuk perbuat.
Jika anda sungguh memiliki keinginan ini di dalam hati anda, maka anda harus mendaraskan Rosario anda setidaknya setiap hari, atau dengan setara.
Saya ulangi “setidaknya” karena kemungkinan apa yang akan anda capai melalui Rosario anda adalah untuk menghindari dosa berat serta godaan. Sebabnya adalah anda terpaparkan arus kefasikan dunia yang menghanyutkan banyak jiwa yang kuat; anda berada di tengah-tengah kegelapan yang tebal dan merekat, yang sering membutakan bahkan jiwa-jiwa yang paling tercerahkan; anda dikelilingi oleh roh-roh jahat yang, karena mereka jauh lebih berpengalaman dan tahu bahwa waktu mereka singkat, lebih licik dan efektif untuk menggoda anda.
Memang, akan menjadi suatu rahmat yang ajaib yang dibawakan oleh Rosario suci jika anda berhasil menjaga diri dari cengkeraman dunia, Iblis, dan daging serta dosa, dan memperoleh kehidupan kekal.
140) Jika anda tidak ingin percaya apa yang saya katakan, setidaknya belajarlah dari pengalaman diri anda sendiri. Saya ingin bertanya kepada anda, sewaktu anda terbiasa tidak mendaraskan doa yang lebih banyak daripada yang biasanya didaraskan oleh orang-orang di dunia, dan anda mendaraskan doa-doa tersebut dengan cara yang biasanya anda lakukan, apakah anda mampu menghindari kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa berat yang parah tetapi yang tampaknya sepele bagi anda di dalam kebutaan diri anda. Sekarang, pada akhirnya, anda harus bangun, dan jika anda ingin hidup dan mati tanpa dosa, setidaknya tanpa dosa berat, berdoalah selalu, daraskanlah Rosario anda setiap hari, seperti yang biasanya dilakukan oleh semua anggota Konfraternitas pada hari-hari awal. (Lihatlah akhir dari buku ini untuk bukti dari apa yang saya katakan.)
Sewaktu Bunda Maria memberikan Rosario kepada St. Dominikus, ia memerintahkannya untuk mendaraskannya setiap hari dan untuk membuat orang lain mendaraskannya setiap hari. St. Dominikus tidak pernah mengizinkan seorang pun untuk bergabung ke dalam Konfraternitas jika orang itu tidak sepenuhnya bertekad untuk mendaraskannya setiap hari. Jika pada zaman ini orang-orang diizinkan untuk menjadi anggota-anggota biasa dengan mendaraskan Rosario sekali seminggu, alasannya adalah bahwa semangat telah berkurang dan kasih telah menjadi dingin. Anda mendapatkan apa yang anda mampu dapatkan dari seseorang yang miskin dalam hal doa. “Tidaklah demikian adanya pada awalnya.” (Mat. 19:8)
Tiga hal harus dicatat di sini.
141) Hal yang pertama, adalah jika anda ingin mendaftar sebagai anggota Konfraternitas Rosario Harian dan berbagi dalam doa-doa serta jasa-jasa para anggotanya, tidaklah cukup untuk mendaftar dalam Rosario Biasa atau hanya untuk bertekad untuk mendaraskannya setiap hari. Di samping itu, anda harus memberikan nama anda kepada orang-orang yang berkuasa untuk mendaftarkan. Adalah suatu hal yang amat baik pula untuk pergi mengaku dosa dan berkomuni untuk intensi ini. Alasannya adalah bahwa keanggotaan Rosario Biasa tidak mengikutsertakan keanggotaan Rosario Harian, tetapi Rosario Harian mengikutsertakan Rosario Biasa.
Poin kedua yang hendak saya buat adalah, jika kita berbicara secara mutlak, anda bahkan tidak melakukan suatu dosa ringan jika anda gagal untuk mendaraskan Rosario setiap hari, atau setiap pekan, atau setiap tahun.
Poin ketiga adalah bahwa setiap kali penyakit, atau ketaatan terhadap seorang superior yang sah, atau keperluan, atau kelupaan yang tidak disengaja telah mencegah anda untuk mendaraskan Rosario, anda tidak kehilangan bagian anda di dalam jasa-jasa Konfraternitas dan anda tidak kehilangan partisipasi di dalam Rosario-Rosario dari para anggota Konfraternitas yang lain. Maka, tidaklah diperlukan secara mutlak bagi anda untuk mendaraskan dua Rosario di hari yang berikutnya untuk membuat kompensasi atas satu Rosario yang lewatkan, seandainya anda melawatkannya bukan karena kesalahan anda. Jika, bagaimanapun, sewaktu anda sakit, penyakit anda sedemikian adanya sehingga anda masih mampu mendaraskan bagian dari Rosario anda itu, anda harus mendaraskan bagian tersebut.
“Terberkatilah mereka yang senantiasa berdiri di hadapan-Mu.” “Berbahagialah mereka yang tinggal di dalam rumah-Mu, ya Tuhan, mereka senantiasa memuji-Mu.” Tuhan Yesus, terberkatilah saudara-saudari dari Konfraternitas Rosario Harian yang, hari demi hari, hadir di dalam dan di sekeliling takhta-Mu di dalam Surga, sehingga mereka dapat merenungkan dan merefleksikan misteri-misteri gembira, sedih, dan mulia milik-Mu. Betapa berbahagianya mereka di atas bumi oleh karena rahmat yang mengagumkan yang Kauanugerahkan atas diri mereka, dan betapa besarnya berkat yang akan mereka peroleh di dalam Surga di mana mereka akan memuji-Mu dengan cara yang khusus selama-lamanya.
142) 2. Rosario harus didaraskan dengan iman, sebab Tuhan kita yang Terberkati berkata, “Percayalah bahwa kalian akan menerima, dan doa kalian akan dikabulkan.” Jika anda percaya bahwa anda akan menerima apa yang anda pintakan kepada Allah, Ia akan mengabulkan permohonan-permohonan anda. Ia akan berkata kepada anda, “Karena engkau telah percaya, maka terjadilah hal itu kepadamu.” ”Barangsiapa memerlukan hikmat, hendaknya ia meminta kepada Allah dengan iman, dan tanpa ragu-ragu, dan – melalui Rosarionya – hal itu akan diberikan kepadanya.”
143) 3. Ketiga, kita harus berdoa dengan kerendahan hati, seperti sang pemungut cukai; ia sedang berlutut di tanah, di atas kedua lutut, dan bukan di atas satu lutut seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang angkuh dan duniawi, atau dengan satu lutut di atas bangku. Ia berada di belakang gereja dan bukan di tempat kudus seperti orang Farisi; matanya terarah ke bawah, sebab ia sama sekali tidak berani menatap ke langit; ia tidak mengangkat kepalanya dan melihat sekelilingnya seperti orang Farisi; ia memukul dadanya, mengakui dirinya sebagai seorang pendosa dan meminta ampun: “Kasihanilah diriku, seorang pendosa”, dan bukan seperti orang Farisi yang membanggakan perbuatan-perbuatan baiknya, yang membenci orang lain di dalam doa-doa mereka. Janganlah meniru doa orang Farisi yang angkuh yang hanya mengeraskan hatinya dan meningkatkan kebersalahannya; tetapi teladanilah kerendahan hati sang pemungut cukai, yang doanya memperolehkannya pengampunan atas dosa-dosanya.
Bahkan jika anda menderita keringnya jiwa, kegetiran terhadap doa dan patahnya semangat interior, janganlah menyerah dalam bagian terkecil pun dari Rosario anda; ini akan menjadi suatu tanda keangkuhan dan ketidaksetiaan; tetapi seperti seorang pemenang milik Yesus dan Maria, daraskanlah Bapa Kami dan Salam Maria dalam kekeringan anda, tanpa melihat, merasa, atau menilai, dan dengan berkonsentrasi sebaik yang dapat anda lakukan terhadap misteri-misterinya.
Anda tidak seharusnya mencari-cari manisan atau selai untuk menyertai roti anda pada hari ini, seperti anak-anak; tetapi, untuk meneladani Yesus dengan lebih sempurna di dalam sengsara-Nya, anda dapat mendaraskan Rosario anda terkadang dengan lebih perlahan sewaktu anda merasa sulit terutama untuk mengatakan: “Dalam sengsara-Nya, lebih panjang doa-Nya”, sehingga apa yang dikatakan tentang Tuhan kita sewaktu ia berada di dalam sengsara doa-Nya dapat dikatakan tentang diri anda: lebih panjang doa-Nya.
144) 4. Berdoalah dengan kepercayaan yang besar, dengan kepercayaan yang didasari oleh kebaikan dan kemurahan yang tak terbatas dari Allah serta oleh janji-janji Yesus Kristus. Allah adalah mata air hidup yang mengalir tanpa henti ke dalam hati dari orang-orang yang berdoa. Tiada sesuatu pun yang lebih didambakan oleh Bapa yang abadi selain untuk membagikan air yang menghidupkan dari rahmat-Nya serta kerahiman-Nya dengan diri kita. Ia memohon kepada kita, “Kalian semua yang haus, datanglah untuk meminum air”, (Yes. 55:1) yakni, datanglah dan minumlah dari mata air-Ku melalui doa, dan sewaktu kita tidak berdoa kepada-Nya, ia dengan penuh duka berkata bahwa kita sedang meninggalkan-Nya, “Mereka telah meninggalkan-Ku, mata air yang hidup.” (Yer. 2:13)
Kita menyenangkan Tuhan kita sewaktu kita meminta rahmat dari-Nya, dan jika kita tidak meminta, Ia membuat suatu keluhan yang penuh kasih, “Sampai sekarang, kalian belum meminta apa-apa … Mintalah, maka kalian akan diberi, carilah dan kalian akan menemukan, ketuklah dan pintu akan dibukakan kepada kalian.” (Yoh. 16:24; Mat. 7:7)
Di samping itu, untuk memberikan kita kepercayaan yang lebih besar dalam sewaktu kita berdoa kepada-Nya, ia telah mengikat diri-Nya sendiri dengan suatu janji: bahwa Bapa-Nya yang abadi akan mengabulkan segala sesuatu yang kita pintakan dalam nama-Nya.
Mawar Ke-48
Ketekunan dalam devosi Rosario
145) Sebagai suatu poin yang kelima, saya harus menambahkan ketekunan dan doa. Hanya orang yang bertekun meminta, mencari, dan mengetuk, akan menerima, akan menemukan, dan akan masuk. Tidaklah cukup untuk meminta kepada Allah rahmat-rahmat tertentu selama sebulan, setahun, sepuluh atau dua puluh tahun; kita tidak boleh lelah meminta. Kita harus terus meminta sampai waktu kita mati, dan bahkan di dalam do aini, yang menunjukkan kepercayaan kita kepada Allah, kita harus menyertakan pikiran akan kematian dengan ketekunan dan berkata, “Walaupun Ia harus membunuhku, Aku akan percaya kepada-Nya” (Ayu. 13:15) Aku akan percaya bahwa Ia akan memberikan kepadaku apa yang kupinta.
146) Orang-orang yang tersohor dan kaya dari dunia menunjukkan kemurahan hati mereka dengan memperkirakan terlebih dahulu keinginan orang-orang dan dengan melayani mereka, bahkan sebelum mereka meminta sesuatu pun. Kemurahan hati Allah, sebaliknya, terlihat sewaktu Ia membuat kita mencari dan meminta, pada suatu periode yang panjang, rahmat-rahmat yang hendak Ia karuniakan, dan semakin rahmat itu berharga, semakin panjang waktu yang akan dilalui-Nya untuk menganugerahkan rahmat tersebut:
1. agar semakin meningkatkan rahmat itu;
2. agar orang yang menerimanya lebih menghargainya secara mendalam;
3. agar orang yang menerimanya dapat berjaga-jaga sehingga tidak kehilangan rahmat itu; sebab orang-orang tidak begitu menghargai apa yang mereka peroleh dengan cepat dan dengan harga yang murah.
Maka, para anggota Konfraternitas yang terkasih, bertekunlah meminta Allah atas segala sesuatu yang anda butuhkan, baik spiritual maupun material, melalui Rosario suci; terutama jika anda memohon untuk mendapatkan Kebijaksanaan ilahi, yang adalah “suatu harta karun yang tak terbatas”, (Keb. Sal. 7:14) dan bahwa sama sekali tiada keraguan yang mungkin bahwa anda akan menerimanya cepat atau lambat, dengan syarat bahwa anda tidak menyerah dan tidak patah semangat di tengah perjalanan anda. “Masih jauh jarak yang harus kautempuh.” (1 Raj. 19:7)
Masih jauh jarak yang harus anda jalani, akan ada cuaca yang buruk, akan ada banyak kesulitan yang harus anda hadapi, dan banyak musuh yang harus anda kalahkan sebelum anda akan telah menimbun cukup banyak harta untuk keabadian, cukup banyak Bapa Kami dan Salam Maria yang anda gunakan untuk membeli jalan anda untuk masuk Surga dan memenangkan mahkota yang mulia yang menantikan masing-masing dari saudara-saudari Konfraternitas.
“Hendaknya tidak seorang pun mengambil mahkotamu” (Why 3:11): berjaga-jagalah agar mahkota anda tidak diambil oleh orang lain yang telah berbuat dengan lebih setia daripada anda dalam hal mendaraskan Rosarionya setiap hari. “Mahkotamu”: mahkota itu adalah milik anda, Allah telah mempersiapkannya untuk anda; dahulu mahkota itu milik anda, anda telah separuh memperolehnya melalui Rosario-Rosario yang anda daraskan dengan baik. Tetapi, karena anda berhenti di jalan sewaktu anda berlari dengan begitu baik, orang lain telah mendahului anda dan sampai lebih dahulu; seseorang yang lebih rajin dan lebih setia telah membayar, melalui Rosario-Rosarionya serta perbuatan-perbuatan baiknya, apa yang diwajibkan untuk memperoleh mahkota itu.
“Engkau memulai pertandingan itu dengan baik; siapakah yang telah menghambat dirimu?” Siapakah yang telah mencegahmu untuk memiliki mahkota Rosario suci? Sayang sekali, bukan seorang pun selain para musuh Rosario, yang begitu banyak jumlahnya.
147) Percayalah kepada saya, hanya orang yang keraslah yang mengambil mahkota itu dengan penuh tenaga. Mahkota-mahkota ini bukanlah untuk orang yang penakut yang menakuti cemooh dan ancaman dunia, tidak pun untuk orang yang malas yang hanya mendaraskan Rosario mereka tanpa perhatian, atau dengan tergesa-gesa, hanya untuk menyelesaikannya. Hal yang sama berlaku kepada orang-orang yang mendaraskannya secara terputus-putus, hanya sewaktu mereka digerakkan oleh semangat. Mahkota-mahkota ini bukanlah untuk para pengecut yang patah semangat dan meletakkan senjata mereka segera setelah mereka melihat Neraka dilepaskan dan berkecamuk melawan Rosario mereka.
Para anggota-rekan yang terkasih, jika anda ingin melayani Yesus dan Maria dengan mendaraskan Rosario setiap hari, anda harus bersiap diri melawan godaan: “Jika engkau ingin melayani Tuhan, persiapkanlah dirimu untuk melawan godaan.” (Sir. 2:1) Para bidah, orang-orang jangak, orang-orang yang disebut “terhormat” milik dunia, orang-orang yang kesalehannya dangkal, dan para nabi palsu, yang bekerja sama secara erat dengan kodrat kita yang terusakkan dan segenap alam Neraka sendiri – mereka semua akan membuat peperangan yang mengerikan terhadap diri anda demi membuat anda berhenti melakukan praktik yang suci ini.
148) Untuk membantu mempersenjatai diri anda dengan lebih baik melawan serangan mereka – lebih terhadap mereka yang dianggap “terhormat” di mata dunia daripada para bidah dan orang jangak yang terbuka, dan bahkan mereka yang berdevosi tetapi yang tidak menghargai Rosario sama sekali – saya akan mengatakan kepada anda sederhananya beberapa dari hal-hal yang selalu dikatakan dan dipikirkan oleh orang-orang ini.
“Apa yang hendak dikatakan oleh pengoceh ini? Ayo, mari menyerangnya, karena ia adalah musuh kita.” (Kis 17:18; Keb. Sal. 2:10) Apakah yang dilakukannya, mendoakan begitu banyak Rosario? Mengapa ia selalu bergumam? Sungguh malas dirinya! Ia tidak melakukan apa-apa selain terus menggulirkan manik-manik itu, ia akan berbuat dengan jauh lebih baik jika ia bekerja tanpa bersenang-senang dengan kebodohan semacam itu.
Oh ya, memang sangat benar adanya, anda hanya perlu mendaraskan Rosario dan keberuntungan akan jatuh dari Surga ke dalam pangkuan anda. Rosario membawakan segala sesuatu yang anda perlukan tanpa harus mengangkat satu jari pun. Tetapi bukankah hal ini sudah dikatakan, “Allah membantu mereka yang membantu diri mereka sendiri”? Mengapakah anda menyibukkan diri anda sendiri dengan begitu banyak doa? Brevis oratio penetrat caelos; satu Bapa Kami dan satu Salam Maria yang diucapkan dengan baik sungguh cukup adanya. Allah tidak pernah memerintahkan kita untuk mendaraskan Rosario; tentunya Rosario itu baik, bukan devosi yang buruk jika anda punya waktu, tetapi jangalah berpikir untuk semenit pun bahwa orang-orang yang mendaraskan Rosario lebih yakin akan memperoleh Surga daripada kita. Lihat saja para kudus yang tidak pernah mendaraskannya!
Terlalu banyak orang ingin semua orang untuk melihat melalui mata kepala mereka sendiri, orang-orang yang kekurangan keberhati-hatian dan yang melakukan segala sesuatu dengan ekstrim, orang-orang yang terlalu berhati-hati yang melihat dosa di mana-mana, yang berkata bahwa orang-orang yang tidak mendaraskan Rosario akan terkutuk.
Oh ya, Rosario baik adanya untuk para wanita tua yang tidak dapat membaca. Tetapi tentunya Ofisi Kecil Bunda Maria jauh lebih berharga, atau ketujuh mazmur penitensi? Adakah hal yang lebih indah daripada mazmur-mazmur itu yang telah diilhami oleh Roh Kudus?
Anda berkata bahwa anda telah berusaha untuk mendaraskan Rosario setiap hari; anda tidak akan dapat berhasil untuk mendaraskannya berulang kali, anda tahu bahwa upaya anda tidak akan bertahan lama. Tidakkah akan lebih baik untuk berupaya lebih sedikit dan lebih setia dalam upaya itu? Ayolah, sahabatku, turutilah perkataanku, daraskanlah doa-doa pagi dan malam hari anda, bekerjakeraslah pada siang hari dan jadikanlah kerja anda sebagai persembahan. Allah tidak meminta lebih dari itu. Jika anda tidak memiliki upah yang anda perlu dapatkan, seperti yang anda miliki sekarang, anda dapat berkomitmen untuk mendaraskan Rosario. Tetapi, sebagaimana adanya, daraskanlah Rosario anda pada hari Minggu dan Hari Raya sewaktu anda punya banyak waktu, tetapi tidak pada hari-hari di mana anda harus bekerja.
Sesungguhnya, apakah yang sedang anda lakukan dengan manik-manik yang besar itu? Saya pernah melihat sebuah Rosario yang hanya terdiri dari satu dekade, dan Rosario semacam itu sama baiknya dengan Rosario lima belas dekade. Mengapakah anda mengenakannya di ikat pinggang anda, seperti orang fanatik? Mengapa anda langsung saja mengenakannya di leher anda seperti orang-orang Spanyol? Mereka sangat mencintai Rosario; mereka membawa sebuah Rosario besar di satu tangan, sedangkan di tangan yang lain, mereka memegang belati untuk memberikan tusukan pengkhianatan. Berhentilah melakukan devosi-devosi eksterior itu; devosi sejati ada dalam hati. Dan seterusnya.
149) Demikian pula, tidak sedikit orang pintar dan para sarjana yang terpelajar yang mungkin terkadang mencoba meyakinkan anda untuk tidak mendaraskan Rosario, maksud saya, orang-orang yang angkuh dan kritis. Mereka lebih suka anda mendaraskan tujuh mazmur penitensi atau doa-doa lainnya. Jika seorang imam pengaku dosa yang baik telah memberikan anda sebuah Rosario untuk penitensi anda yang anda harus daraskan selama dua pekan atau satu bulan, apa yang anda harus lakukan untuk mengubah penitensi anda menjadi beberapa doa lainnya, puasa, derma, atau Misa, adalah untuk pergi mengaku dosa kepada salah satu dari para pria itu.
Jika anda berkonsultasi bahkan kepada beberapa orang yang menjalani hidup penuh doa dalam dunia, tetapi yang tidak pernah mencoba Rosario, mereka bukan hanya tidak akan mendorongnya tetapi akan memalingkan orang-orang dari Rosario untuk membuat orang-orang mempelajari kontemplasi, seakan-akan Rosario dan kontemplasi tidak kompatibel, seolah-olah para kudus yang telah berdevosi kepada Rosario tidak mencapai ketinggian kontemplasi.
Para musuh anda yang terdekat akan menyerang anda dengan amat kejam sebab mereka ada di dalam diri anda. Maksud saya adalah kekuatan dari jiwa anda dan indra jasmani anda, gangguan-gangguan pikiran, kelelahan serta ketidakpastian kehendak, keringnya hati, keletihan serta penyakit badan – semuanya itu akan bergabung dengan roh-roh jahat untuk berkata kepada anda, “Hentikanlah Rosariomu, itulah yang memberikan kepadamu pusing kepala, hentikanlah Rosariomu, tidak ada kewajiban di bawah ancaman dosa; setidaknya daraskanlah hanya satu bagian dari Rosario; kesulitan-kesulitan yang kaualami adalah pertanda bahwa Allah tidak menginginkanmu untuk mendaraskannya; engkau dapat mendaraskannya esok hari sewaktu engkau ingin melakukannya.” Dan lain-lain.
150) Pada akhirnya, saudara-saudari yang terkasih, Rosario harian memiliki musuh yang begitu banyak sehingga saya memandang rahmat untuk bertekun di dalam Rosario sampai kematian sebagai salah satu pertolongan yang dapat diberikan oleh Allah kepada kita. Bertekunlah di dalamnya dan kesetiaan anda akan dibalas dengan mahkota yang mengagumkan yang dipersiapkan untuk anda di dalam Surga: “Bersetialah sampai akhir hayat dan Aku akan memberikan kepadamu mahkota kehidupan.” (Why. 2:10)
Mawar Ke-49
Ketekunan dalam devosi Rosario
151) Inilah saatnya untuk mengatakan sepatah kata tentang indulgensi-indulgensi yang telah dianugerahkan kepada para anggota Konfraternitas Rosario, agar anda dapat memperoleh indulgensi sebanyak mungkin.
Suatu indulgensi, secara umum, adalah suatu pengampunan atau pengenduran atas hukuman temporal yang menjadi utang akibat dosa-dosa nyata, melalui penerapan dari pemuasan yang amat berlimpah dari Yesus Kristus, dari sang Perawan Suci dan semua orang kudus, yang terkandung di dalam khazanah Gereja.
Suatu indulgensi penuh adalah suatu pengampunan atas segenap hukuman yang menjadi utang akibat dosa; suatu indulgensi Sebagian atas, contohnya, seratus atau seribu tahun dapat dijelaskan sebagai pengampunan atas hukuman yang sebanyak mungkin yang dapat diekspiasikan selama seratus atau seribu tahun, jika seseorang telah diberikan suatu jumlah penitensi yang berhubungan yang ditetapkan oleh kanon-kanon kuno Gereja.
Kanon-kanon ini menuntut penitensi tujuh tahun dan terkadang sepuluh atau lima belas tahun untuk satu dosa berat, sehingga seseorang yang bersalah atas dua puluh dosa berat kemungkinan akan harus melakukan penitensi tujuh tahun setidaknya dua puluh kali, dan seterusnya.
152) Para anggota dari Konfraternitas Rosario yang ingin memperoleh indulgensi-indulgensi harus :
- Sepenuhnya bertobat dan pergi mengaku dosa dan berkomuni, seperti yang dinyatakan oleh Surat Bulla Kepausan tentang indulgensi-indulgensi.
- Sepenuhnya bebas dari keterlekatan terhadap dosa ringan, sebab jika keterlekatan terhadap dosa tetap ada, kebersalahannya juga tetap ada, dan jika kebersalahannya tetap ada, hukumannya tidak dapat diangkat.
- Mendaraskan doa-doa dan melakukan perbuatan-perbuatan baik yang ditunjukkan oleh Surat Bulla itu. Jika, menurut perkataan para Paus, seseorang dapat memperoleh suatu indulgensi sebagian (misalnya, seratus tahun) tanpa memperoleh suatu indulgensi penuh, tidaklah selalu diperlukan untuk pergi mengaku dosa atau berkomuni untuk memperoleh indulgensi itu. Banyak indulgensi sebagian semacam itu menyertai Rosario (lima atau lima belas dekade), prosesi-prosesi, Rosario yang terberkati, dst. Janganlah mengabaikan indulgensi-indulgensi ini.
153) Flammin dan sejumlah besar penulis lainnya mengisahkan suatu cerita tentang seorang anak perempuan muda dari kedudukan bangsawan yang bernama Aleksandra, yang telah secara mukjizat berkonversi dan didaftarkan oleh St. Dominikus di dalam Konfraternitas Rosario. Setelah kematiannya, ia tampak kepada St. Dominikus dan berkata bahwa ia telah dihukum untuk menjalani tujuh ratus tahun di dalam Api Penyucian akibat dosa-dosanya sendiri dan orang-orang yang akibat kelakuannya mengikuti jalan hidupnya yang duniawi. Maka, anak itu memohon kepada Santo Dominikus untuk meringankan rasa sakitnya melalui doa-doanya dan untuk meminta para anggota Konfraternitas untuk berdoa untuk tujuan yang sama. St. Dominikus melakukan apa yang dipintakannya. Dua pekan kemudian, ia tampak kepada St. Dominikus, lebih cemerlang dari surya, karena ia telah secara cepat dibebaskan dari Api Penyucian oleh doa-doa dari para anggota Konfraternitas. Ia juga berkata kepada St. Dominikus bahwa ia telah datang mewakili jiwa-jiwa di dalam Api Penyucian untuk memohon kepadanya agar ia terus mengkhotbahkan Rosario dan meminta saudara-saudaranya untuk mempersembahkan Rosario mereka untuk jiwa-jiwa di dalam Api Penyucian, dan bahwa mereka akan dibalas dengan berkat yang berlimpah sewaktu mereka masuk ke dalam kemuliaan.
Mawar Ke-50
Berbagai Metode untuk Berdoa Rosario
154) Untuk membuat pendarasan Rosario menjadi lebih mudah bagi diri anda, berikut beberapa metode yang akan membantu anda untuk mendaraskannya dengan cara yang baik dan suci, bersama renungan akan misteri-misteri gembira, sedih, dan mulia dari Yesus dan Maria. Pilihlah metode yang mana pun yang berkenan kepada anda dan yang paling membantu anda: atau anda dapat membuat metode anda untuk diri anda sendiri, seperti yang telah dilakukan oleh beberapa orang kudus.
Lampiran
Beberapa metode suci untuk mendaraskan Rosario Suci dan mencurahkan kepada diri sendiri rahmat dari misteri-misteri kehidupan, sengsara, dan kemuliaan Yesus dan Maria.
Metode Pertama
Veni, Sancte Spiritus, dst.
Persembahan umum dari Rosario
155) Kupersatukan diriku dengan semua orang kudus yang berada di dalam Surga, dengan semua orang bajik yang ada di atas bumi; kupersatukan diriku dengan-Mu, ya Yesusku, untuk berpantas diri memuji Bunda-Mu yang kudus dan untuk memuji-Mu dalam dirinya dan melalui dirinya. Aku menolak segala gangguan yang mungkin datang kepadaku selama Rosario ini.
Ya Santa Perawan Maria, kami persembahkan kepadamu Syahadat ini untuk menghormati imanmu di atas bumi dan meminta kepadamu agar engkau menjadikan kami sebagai bagian dari iman yang sama.
Ya Tuhan, kami persembahkan kepada-Mu doa Bapa Kami ini, untuk menyembah-Mu dalam kesatuan-Mu, dan untuk mengakui bahwa Engkaulah pokok dan akhir dari segala sesuatu.
Ya Allah Tritunggal Mahakudus, kami persembahkan kepada-Mu, tiga Salam Maria ini sebagai syukur kepada-Mu atas segala rahmat yang telah Kauciptakan untuk Maria, dan yang telah Kauciptakan untuk diri kami melalui perantaraannya.
1 Bapa Kami dan 3 Salam Maria, Kemuliaan
Persembahan khusus dari setiap dekade
Misteri-Misteri Gembira
156) Pada dekade pertama. – Ya Tuhan Yesus, kami persembahkan kepada-Mu dekade pertama ini, dalam penghormatan akan misteri Penjelmaan-Mu, dan kami mohon kepada-Mu, melalui misteri ini dan melalui perantaraan Maria, Bunda-Mu yang kudus, berikanlah kami kerendahan hati yang mendalam.
1 Bapa Kami, 10 Salam Maria, Kemuliaan.
Rahmat misteri Penjelmaan Tuhan Yesus, turunlah ke dalam jiwaku dan buatlah agar jiwaku sungguh rendah hati.
Pada dekade kedua. – Ya Tuhan Yesus, kami persembahkan kepada-Mu dekade kedua ini dalam penghormatan akan Kunjungan Bunda-Mu yang kudus kepada sepupunya, Santa Elisabet, dan kami mohon kepada-Mu, melalui misteri ini dan melalui perantaraan Maria, Bunda-Mu yang kudus, berikanlah kami kasih yang sempurna terhadap sesama kami.
1 Bapa Kami, 10 Salam Maria, Kemuliaan.
Rahmat misteri Kunjungan Bunda Maria, turunlah ke dalam jiwaku dan buatlah agar jiwaku sungguh pengasih.
Pada dekade ketiga. – Ya Kanak-Kanak Yesus, kami persembahkan kepada-Mu dekade ketiga ini dalam penghormatan akan Kelahiran-Mu yang kudus, dan kami mohon kepada-Mu, melalui misteri ini dan melalui perantaraan Maria, Bunda-Mu yang kudus, rahmat untuk menjauhi hal-hal duniawi, untuk mencintai kemiskinan serta orang miskin.
1 Bapa Kami, 10 Salam Maria, Kemuliaan.
Rahmat misteri Kelahiran Tuhan Yesus, turunlah ke dalam jiwaku dan buatlah agar jiwaku sungguh miskin dalam roh.
Pada dekade keempat. – Ya Tuhan Yesus, kami persembahkan kepada-Mu dekade keempat ini dalam penghormatan akan peristiwa di mana Engkau dipersembahkan di bait melalui tangan Maria, dan kami mohon kepada-Mu, melalui misteri ini dan melalui perantaraan Maria, Bunda-Mu yang kudus, karunia kebijaksanaan dan kemurnian hati dan badan.
1 Bapa Kami, 10 Salam Maria, Kemuliaan.
Rahmat misteri Penyucian Bunda Maria, turunlah ke dalam jiwaku dan buatlah agar jiwaku sungguh bijak dan sungguh murni.
Pada dekade kelima. – Ya Tuhan Yesus, kami persembahkan kepada-Mu dekade kelima ini dalam penghormatan akan peristiwa di mana Engkau ditemukan oleh Maria di tengah-tengah para guru, sewaktu Engkau hilang daripadanya, dan kami mohon kepada-Mu, melalui misteri ini dan melalui perantaraan Maria, Bunda-Mu yang kudus, konversi diri kami serta konversi para pendosa, bidah, dan skismatis, serta penyembah berhala.
1 Bapa Kami, 10 Salam Maria, Kemuliaan.
Rahmat misteri Ditemukannya Yesus di Bait, turunlah ke dalam jiwaku dan buatlah agar jiwaku sungguh berkonversi.
Misteri-Misteri Sedih
157) Pada dekade keenam. – Ya Tuhan Yesus, kami persembahkan kepada-Mu dekade keenam ini, dalam penghormatan akan Sengsara-Mu di taman Getsemani, dan kami mohon kepada-Mu, melalui misteri ini dan melalui perantaraan Maria, Bunda-Mu yang kudus, berikanlah penyesalan yang sempurna atas dosa-dosa kami serta keselarasan yang sempurna dengan kehendak-Mu yang kudus.
1 Bapa Kami, 10 Salam Maria, Kemuliaan.
Rahmat misteri Sengsara Tuhan Yesus, turunlah ke dalam jiwaku dan buatlah agar jiwaku menyesali dosa dan selaras dengan kehendak Allah.
Pada dekade ketujuh. – Ya Tuhan Yesus, kami persembahkan kepada-Mu dekade ketujuh ini, dalam penghormatan akan Penderaan-Mu yang bersimbahkan darah, dan kami mohon kepada-Mu, melalui misteri ini dan melalui perantaraan Maria, Bunda-Mu yang kudus, agar kami dengan sempurna mematiragakan pancaindra kami.
1 Bapa Kami, 10 Salam Maria, Kemuliaan.
Rahmat misteri Penderaan Tuhan Yesus, turunlah ke dalam jiwaku dan buatlah agar jiwaku sungguh bermatiraga.
Pada dekade kedelapan. – Ya Tuhan Yesus, kami persembahkan kepada-Mu dekade kedelapan ini, dalam penghormatan akan Mahkota duri-Mu yang kejam, dan kami mohon kepada-Mu, melalui misteri ini dan melalui perantaraan Maria, Bunda-Mu yang kudus, agar kami sungguh membenci dunia.
1 Bapa Kami, 10 Salam Maria, Kemuliaan.
Rahmat misteri Mahkota Duri Yesus Kristus, turunlah ke dalam jiwaku dan buatlah agar jiwaku sungguh menentang dunia.
Pada dekade kesembilan. – Ya Tuhan Yesus, kami persembahkan kepada-Mu dekade kesembilan ini, dalam penghormatan akan diri-Mu yang memikul Salib, dan kami mohon kepada-Mu, melalui misteri ini dan melalui perantaraan Maria, Bunda-Mu yang kudus, berikanlah kami kesabaran yang besar untuk memikul salib kami setiap hari di sepanjang hidup kami atas teladan-Mu.
1 Bapa Kami, 10 Salam Maria, Kemuliaan.
Rahmat misteri Tuhan Yesus Memikul Salib, turunlah ke dalam jiwaku dan buatlah agar jiwaku sungguh penyabar.
Pada dekade kesepuluh. – Ya Tuhan Yesus, kami persembahkan kepada-Mu dekade kesepuluh ini, dalam penghormatan akan Penyaliban-Mu di Kalvari, dan kami mohon kepada-Mu, melalui misteri ini dan melalui perantaraan Maria, Bunda-Mu yang kudus, buatlah agar kami sungguh ngeri akan dosa, cinta akan Salib, dan anugerahkanlah kematian yang baik kepada kami dan kepada mereka yang sekarang menderita.
1 Bapa Kami, 10 Salam Maria, Kemuliaan.
Rahmat misteri Tuhan Yesus Memikul Salib, turunlah ke dalam jiwaku dan buatlah agar jiwaku sungguh suci.
Misteri-Misteri Mulia
159) Pada dekade kesebelas. – Ya Tuhan Yesus, kami persembahkan kepada-Mu dekade kesebelas ini, dalam penghormatan akan Kebangkitan-Mu yang jaya, dan kami mohon kepada-Mu, melalui misteri ini dan melalui perantaraan Maria, Bunda-Mu yang kudus, berikanlah kami iman yang hidup.
1 Bapa Kami, 10 Salam Maria, Kemuliaan.
Rahmat misteri Kebangkitan Tuhan Yesus, turunlah ke dalam jiwaku dan buatlah agar jiwaku sungguh setia.
Pada dekade kedua belas. – Ya Tuhan Yesus, kami persembahkan kepada-Mu dekade kedua belas ini, dalam penghormatan akan Kenaikan-Mu yang mulia, dan kami mohon kepada-Mu, melalui misteri ini dan melalui perantaraan Maria, Bunda-Mu yang kudus, berikanlah kepada kami harapan yang teguh dan keinginan yang besar untuk memperoleh Firdaus.
1 Bapa Kami, 10 Salam Maria, Kemuliaan.
Rahmat misteri Kenaikan Tuhan Yesus, turunlah ke dalam jiwaku dan buatlah agar jiwaku sungguh menjadi surgawi.
Pada dekade ketiga belas. – Ya Roh Kudus, kami persembahkan kepada-Mu dekade ketiga belas ini, dalam penghormatan akan misteri Pentakosta, dan kami mohon kepada-Mu, melalui misteri ini dan melalui perantaraan Maria, Pengantin-Mu yang setia, berikanlah kepada kami kebijaksanaan ilahi untuk mengenal, mengecap, dan mempraktikkan kebenaran dan untuk membuat seluruh dunia mengambil bagian di dalamnya.
1 Bapa Kami, 10 Salam Maria, Kemuliaan.
Rahmat misteri Pentakosta, turunlah ke dalam jiwaku dan buatlah agar jiwaku sungguh menentang dunia.
Pada dekade keempat belas. – Ya Tuhan Yesus, kami persembahkan kepada-Mu dekade keempat belas ini, dalam penghormatan akan misteri Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda dan Diangkat ke Surga, dan kami mohon kepada-Mu, melalui kedua misteri ini dan melalui perantaraan Maria, Bunda-Mu yang kudus, devosi yang sejati kepadanya, agar kami hidup dan mati dengan baik.
1 Bapa Kami, 10 Salam Maria, Kemuliaan.
Rahmat misteri Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda dan Diangkat ke Surga, turunlah ke dalam jiwaku dan buatlah agar jiwaku sungguh berdevosi kepada Maria.
Pada dekade kelima belas. – Ya Tuhan Yesus, kami persembahkan kepada-Mu dekade kelima belas dan yang terakhir ini, dalam penghormatan akan misteri Santa Perawan Maria Dimahkotai di Surga dalam Kemuliaan, dan kami mohon kepada-Mu, melalui misteri ini dan melalui perantaraan Maria, Bunda-Mu yang kudus, berikanlah kami ketekunan dan peningkatan dalam kebajikan sampai akhir hayat, serta mahkota abadi, yang telah dipersiapkan untuk diri kami. Kami mohon kepada-Mu agar Engkau menganugerahkan rahmat yang sama kepada semua orang bajik serta orang yang berbaik hati kepada kami.
1 Bapa Kami, 10 Salam Maria, Kemuliaan.
159) Ya Tuhan Yesus, kami mohon kepada-Mu, melalui kelima belas misteri dari Kehidupan-Mu, Kematian dan Sengsara-Mu, dan Kemuliaan-Mu serta jasa-jasa dari Bunda-Mu yang kudus, agar Engkau mengonversikan para pendosa, membantu orang yang menderita, membebaskan jiwa-jiwa di dalam Api Penyucian, dan memberikan kepada kami segenap rahmat-Mu untuk hidup dengan baik dan mati dengan baik, serta kemuliaan-Mu agar kami dapat menatap wajah-Mu dan mencintai-Mu selama-lamanya. Amin.
Metode Kedua (yang Lebih Singkat)
Untuk merayakan kehidupan, kematian, dan kemuliaan
Yesus dan Maria dengan mendaraskan Rosario suci
dan untuk mengurangi godaan-godaan dari khayalan
160) Untuk metode ini, kita perlu menambahkan kepada setiap Salam Maria dari setiap dekade suatu kata yang singkat yang mengingatkan kita akan misteri yang kita rayakan melalui dekade tersebut; dan kita perlu menambahkan kata ini setelah “Yesus”, di tengah-tengah Salam Maria.
Pada dekade pertama. – Dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus yang menjelma
Pada dekade kedua. – Yesus yang menyucikan.
Pada dekade ketiga. – Yesus anak yang miskin.
Pada dekade keempat. – Yesus yang dikurbankan.
Pada dekade kelima. – Yesus yang Mahakudus.
Pada dekade keenam. – Yesus yang sengsara.
Pada dekade ketujuh. – Yesus yang didera.
Pada dekade kedelapan. – Yesus yang dimahkotai duri.
Pada dekade kesembilan. – Yesus yang memikul Salib.
Pada dekade kesepuluh. – Yesus yang disalibkan.
Pada dekade kesebelas. – Yesus yang dibangkitkan.
Pada dekade kedua belas. – Yesus yang naik ke Surga.
Pada dekade ketiga belas. – Yesus yang memenuhimu dengan Roh Kudus.
Pada dekade keempat belas. – Yesus yang membangkitkanmu.
Pada dekade kelima belas. – Yesus yang memahkotaimu.
Lalu, pada akhir dari Rosario pertama, kita berkata: Rahmat dari misteri-misteri gembira, turunlah ke dalam jiwa kami dan buatlah agar jiwa kami sungguh suci.
Pada akhir dari Rosario kedua, kita berkata: Rahmat dari misteri-misteri sedih, turunlah ke dalam jiwa kami dan buatlah agar jiwa kami sungguh penyabar.
Pada akhir dari Rosario ketiga, kita berkata: Rahmat dari misteri-misteri mulia, turunlah ke dalam jiwa kami dan buatlah agar jiwa kami bahagia selamanya. Amin.
Kok gk ada Doa Terpujilah sama Doa Fatima ?
🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
St. Louis de Montfort hidup & menulis buku ini sebelum Penampakan Fatima terjadi, karena itu tidak ada pembahasan tentang Doa Fatima. Namun Doa Fatima memang diikutsertakan dalam pendarasan Rosario.
Panduan Rosario ada di dalam link berikut:
https://vatikankatolik.id/doa-rosario/