^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Perhatian Maria agar Putranya yang ilahi tidak disakiti - Percakapan St. Leonardus
PERCAKAPAN KETIGA BELAS
Perhatian Maria agar Putranya yang ilahi tidak disakiti
Aku mencintai mereka yang mencintaiku, dan mereka yang mencari diriku sejak pagi hari akan menemukanku.
(Amsal Bab VIII, Ayat XVII)
I. “Jagalah untuk diriku putraku Absalom. Jagalah untuk diriku putraku Absalom. Demikianlah seruan Daud di dalam kegelisahannya, kepada para kapten dan serdadu dari tentara-tentaranya, sewaktu mereka meninggalkan kota Yerusalem untuk melawan putranya, Absalom, yang memberontak terhadap dirinya. Demi cinta akan Allah, ujar bapa yang malang itu, kasihanilah darahku; kupercayakan kepadamu putraku Absalom. Memang ia tidak pantas mendapat belas kasihku, karena ia memberontak dan tidak patuh kepadaku, tetapi ia adalah putraku, dan hal itu cukup adanya bagiku. Kupercayakan dirinya kepadamu segera. Maria berkata kepada kita, dalam makna yang jauh berbeda, perkataan yang sama itu. Hendakkah kalian menjadi hamba-hambaku yang setia, ujarnya kepada kita, jika kalian hendak mencintaiku, jagalah Putraku, Yesus, cintailah Ia bersama diriku, dan ketahuilah bahwa aku tidak menerima cinta yang diberikan kepadaku sewaktu cinta itu tidak dipersatukan kepada cinta akan Putraku. Setidaknya jangalah menyakiti-Nya; kupercayakan diri-Nya kepada kalian: Ia adalah darahku, hatiku dan hidupku. Apakah kalian ingin gara aku hidup, aku yang adalah ibunda-Nya? Janganlah menyakiti-Nya. Ingatlah apa yang dikatakan oleh sang Rasul: Bahwa segala dosa menyalibkan-Nya kembali: Iterum sibimetipsis crucifigentes Filium Dei. Tetapi, dengan menyalibkan-Nya, kalian menyalibkan diriku juga, aku yang adalah ibunda-Nya. – Apakah anda mendengarkannya, saudara-saudaraku? Apa yang tidak berkenan kepada Yesus tidak berkenan kepada Maria; dan barangsiapa adalah musuh dari sang Putra tidak akan pernah menjadi hamba yang berbakti kepada Ibunda-Nya.
II. Hugo, Marquis dari Toscana, telah menerima sifat hati yang baik, dan rahmat untuk melakukan devosi yang penuh kasih kepada Maria. Ia menawarkan kepadanya setiap harinya kebajikan-kebajikan yang indah; tetapi yang terindah adalah ketidakbersalahan yang patut diteladani. Sayangnya, ketidakbersalahan itu tidak akan berada untuk waktu yang lama. Hati yang menggebu-gebu, teladan-teladan yang buruk membuatnya segera kehilangan ketidakbersalahan itu; dan karena ia menyerahkan diri kepada ketidakberaturan dari masa muda, ia segera menjadi skandal bagi seluruh Toscana. Tetapi di tengah-tengah ketersesatannya, ia terus menjaga suatu sisa devosi kepada sang Perawan Suci; dan dengan memercayakan dirinya dalam doa-doa yang diucakpannya kepada Maria, ia percaya bahwa ia masih memiliki harapan, karena ia masih memiliki sesuatu yang baik yang dapat dihilangkannya. Sewaktu hati nuraninya menghardik kehidupan yang dijalaninya dan menjerit kepadanya di dalam dirinya: Hugo, Hugo, engkau berjalan dalam jalan yang buruk; ia menjawab dengan mengesah: Aku berpuasa setiap hari Sabtu, aku berdoa Rosario, aku mengucapkan ofisi Santa Perawan Maria, Maria akan datang menolongku. Pada suatu hari, sewaktu ia berburu, ia merasa amat lapar dan haus. Ia lalu melihat di hadapannya seorang gadis muda yang berpakaian seperti petani, dengan kecantikan yang langka, yang menyajikan kepadanya dengan keanggunan yang sempurna sekeranjang buah-buahan yang tampak amat menarik. Ia adalah Santa Perawan Maria. Hugo mengulurkan tangannya untuk mengambil salah satu dari buah-buahan itu, tetapi baru saja ia mengecapnya, ia lalu membuangnya; karena buah-buahan itu tampak amat menarik dari luar, tetapi di dalamnya rasanya tidak enak. Ah! Ujarnya, aku tidak berani untuk memakannya. Sang Perawan Suci pun menjawabnya dengan suara yang berat dan serius: ‘Aku pun tidak menyukai devosimu, yang ternodakan oleh kejahatan yang begitu banyak. Ubahlah hidupmu, jika engkau ingin berkenan kepadaku;’ ia pun lalu menghilang. Untuk membuatnya mengerti bahwa dengan segenap devosinya, ia akan masuk Neraka, Maria menampakkan kepadanya pada suatu hari di dalam sebuah gua beberapa orang manusia, yang berkulit hitam seperti orang Etiopia, yang menarik dari sebuah perapian yang membara kepala-kepala, hati-hati, serta anggota-anggota badan manusia lainnya, dan memukuli anggota-anggota badan tersebut di atas sebuah landasan. Hugo, yang mengira bahwa mereka adalah penyihir, hendak menghardik mereka. Tetapi salah satu dari mereka melangkah maju sampai ambang gua itu, dan berkata kepadanya: ‘Kami bukan penyihir, melainkan iblis, menteri keadilah ilahi; dan demikianlah kami memperlakukan manusia-manusia duniawi yang diserahkan oleh Allah kepada tangan kami. Kami menanti, tidak lama lagi, seseorang yang bernama Hugo, tuan dari negeri ini; dan sewaktu kami akan memilikinya, kami akan membuatnya membayar kejahatan-kejahatannya di atas landasan ini.’ Hugo, setelah mendengar perkataan itu, ia pun pergi, kembali pulang ke rumahnya, merenungkan hidup yang telah dijalaninya, dan mengakui bahwa devosinya kepada Santa Perawan Maria tidak berguna banyak bagi dirinya, jika ia tidak berhenti berdosa. Ia bertobat, mengaku dosa, melakukan penitensi secara publik, dan pergi sambil berteriak di jalanan: Hugo tidak lagi akan menjadi Hugo, Hugo tidak lagi akan menjadi Hugo. Ia lalu hidup dengan kudus, dan juga mati demikian.
III. Itulah keadaan anda, saudara-sudaraku. Devosi-devosi anda baik adanya, tetapi hati anda yang menawarkannya kepada Maria adalah hati yang bernoda, dan itulah mengapa devosi-devosi itu tidak berkenan kepadanya. Bagaimanakah anda ingin agar Maria, teladan kebersahajaan dan kerendahan hati, mencintai wanita yang angkuh dan ambisius, yang oleh karena keangkuhannya serta pakaiannya yang tidak senonoh, menyeret begitu banyak jiwa ke dalam Neraka? Bagaimanakah anda ingin agar ia menerima dengan senang hati mahkota-mahkota ini, yang diserahkan oleh tangan-tangan yang dikotori oleh darah orang miskin dan dipenuhi dengan ketidakadilan? Bagaimanakah ia dapat menerima doa-doa yang dipersembahkan oleh lidah yang dikotori oleh begitu banyak percakapan yang tidak jujur? Ah! Hal semacam itu bukanlah penghormatan terhadap sang Perawan Suci, melainkan penghinaan yang lebih besar terhadapnya. Anda ingin agar ia melindungi bukan para pendosa sendiri, melainkan dosa-dosa mereka sendiri. Juga, saya tidak takut untuk berkata bahwa para pendosa itu berdevosi secara palsu kepada Maria, bahwa devosi mereka sama sekali tidak akan berguna bagi mereka baik dalam hidup ini maupun pada waktu mereka mati, dan bahwa Neraka sudah terbuka untuk menerima mereka. – Tetapi apa yang harus kita lakukan? Saudara-saudaraku, lakukanlah apa yang dikatakan oleh Maria kepada Hugo: Hugo, ubahlah hidupmu, ubahlah hidupmu, jika engkau ingin berkenan kepadaku. Bayangkanlah bahwa ia berkata kepada diri anda sendiri: jika engkau ingin agar praktik-praktik kesalehanmu berkenan kepadaku, ubahlah hidupmu, tinggalkanlah dosa, lakukanlah pengakuan dosa yang baik, dan lakukanlah kedua hal ini bersamaan, pertobatan kepada Allah dan devosi kepada Maria. Marilah, saudara-saudaraku, jika ingin memastikan agar kita memperoleh perlindungan Maria, bersujud di kakinya, marilah memukuli dada kita, dan mari berkata kepadanya: Ampunilah kami, ya Perawan ilahi! Jika sampai sekarang kami berdevosi secara palsu kepadamu. Kami bertekad untuk mengubah hidup. - Ah! Semoga anda semua berkata dengan tulus hati, seperti Hugo: Hugo tidak lagi akan menjadi Hugo. Tidak, aku tidak lagi akan menjadi diriku sampai saat ini. Berbahagialah orang yang akan melakukan apa yang dikatakannya, dan yang akan sungguh mengubah hidupnya. Di sinilah kami berada, ya Perawan yang tiada tara, di kakimu! Kami bertekad untuk mengakhiri hidup yang jahat yang telah kami jalani sampai sekarang. Kami mempersembahkan kepadamu segenap hati kami. Tidak, kami tidak lagi akan menjadi diri kami di masa lalu: kami akan, sejak saat ini, mengunjungi sakramen-sakramen, dan hidup kami akan menjadi hidup yang dipenuhi kesalehan, matiraga, dan penitensi. Demikianlah tekad yang kami bentuk pada saat ini, dan kami akan memenuhinya, jika engkau sudi, ya Maria, menganugerahkan, seperti yang kami harapkan, kerahimanmu.”
Catatan kaki:
Œuvres du bienheureux Léonard de Port-Maurice [Karya-Karya Beato Leonardus dari Porto Mauritio], Disadur dari Bahasa Italia ke dalam Bahasa Prancis oleh M. Charles Sainte-Foi, T. III, Paris, Louis Vivès, Librairie-Éditeur, 1858, hal. 121-125.
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 3 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 3 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 4 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 4 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 6 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 7 bulanBaca lebih lanjut...