^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Penolakan dari Monsinyur Fenton: “Di dalam, tetapi Bukan Anggota”
PENOLAKAN – Di dalam bukunya, The Catholic Church and Salvation {Gereja Katolik dan Keselamatan}, Mgr. Joseph Clifford Fenton menyatakan bahwa, walaupun anggota Gereja yang sesungguhnya hanyalah orang-orang yang telah dibaptis, seseorang dapat berada “di dalam” Gereja tanpa menjadi anggota Gereja. Maka, orang-orang yang tidak dibaptis dapat diselamatkan tanpa menjadi anggota Gereja Katolik karena mereka tetap dapat “berada di dalamnya”.
PENJELASAN FENTON YANG “LIHAI”
JAWABAN – Sebagaimana yang dinyatakan oleh penolakan tersebut, Mgr. Fenton mengakui bahwa seseorang tidak dapat menjadi “anggota” Gereja Katolik tanpa telah menerima Sakramen Pembaptisan, tetapi, ia secara “lihai” menyatakan bahwa dengan berada “di dalam” Gereja (suatu keharusan bagi semua orang untuk dapat diselamatkan) bukanlah hal yang sama dengan menjadi seorang “anggota”.
Gereja Katolik tidak pernah mengajarkan apa yang dikatakan oleh Fenton, bahwa para non-anggota berada di dalam Gereja Katolik. Inilah persisnya mengapa ia tidak dapat mengutip sama 9sekali dari Magisterium Katolik Tradisional untuk mendukung apa yang dikatakannya itu. Ia juga menyatakan kebohongan yang terang-terangan bahwa Magisterium Gereja telah menyatakan bahwa keselamatan dapat dan telah didapatkan oleh orang-orang yang bukan anggota Gereja. Ini sederhananya tidak benar.
Paus Pius XII menghancurkan argumen Fenton dan seluruh bukunya dengan mengajarkan bahwa Gereja adalah para anggotanya!
FENTON DITENTANG OLEH PAUS PIUS XII
Perhatikan bahwa Paus Pius XII menyamakan Gereja dengan “seluruh anggota Tubuh Mistis-Nya”! Maka, hanya para anggotalah yang berada di dalam Gereja! Karena Gereja adalah ANGGOTANYA, dan tidak terdapat keselamatan di luar Gereja, tidak terdapat keselamatan jika seseorang bukan anggota Gereja. Mgr. Fenton sama sekali salah.
Untuk membuktikan poin ini lebih lanjut, marilah melihat Dekret Konsili Trente tentang Pembenaran, Bab 7.
Orang yang dibenarkan ditempatkan ke dalam Kristus. Konsep “ditempatkan ke dalam” {ingrafted} kembali merupakan tentang keanggotaan: semua orang yang dibenarkan ditempatkan ke dalam Kristus sebagai anggota. Hal ini dibuktikan oleh pernyataan konsili tersebut bahwa perihal menjadi seorang anggota yang hidup dari Gereja tidak terjadi jika harapan dan kasih tidak (“nisi”) ditambahkan kepada iman. Hal tersebut berarti bahwa jika dan sewaktu harapan dan kasih ditambahkan kepada iman, seseorang dibuat menjadi seorang anggota yang hidup dari Gereja. Nah, harapan dan kasih ditambahkan kepada iman di dalam setiap orang yang dibenarkan.
Seseorang menerima iman, harapan, dan kasih di dalam jiwanya pada saat pembenaran terjadi, seperti yang dikatakan Konsili Trente di atas. Maka, setiap orang yang dibenarkan, karena mereka semua memiliki iman, harapan dan kasih, dijadikan seorang anggota yang hidup (“vivum membrum”) dari Gereja. Hal ini sama sekali bertentangan dengan ajaran Mgr. Fenton dan Suprema haec sacra, yang menyatakan bahwa seseorang dapat dibenarkan oleh pembaptisan keinginan (dan oleh karena itu memiliki iman, harapan, dan kasih) tanpa menjadi seorang “anggota” dari Tubuh Kristus. Mgr. Fenton sama sekali salah.
FENTON DITENTANG OLEH VATIKAN I
Vatikan I secara infalibel mendefinisikan bahwa dari Takhta Roma “mengalir kepada semua hukum persekutuan yang terhormat.” “Semua” apa? “Semua” orang yang berada di dalam Gereja, tentunya. Vatikan I: “semua… sebagai anggota yang bersatu kepada kepala…” membentuk sebuah badan. Semua orang di dalam Gereja adalah “anggota”! Dalam menghadapi ajaran yang infalibel dari Konsili Vatikan I, para pembela pembaptisan keinginan yang mengajukan argumen dari Fenton terpaksa mengakui bahwa persekutuan tidaklah mengalir dari Takhta Petrus kepada “semua” di dalam Gereja, melainkan hanya kepada mereka yang, di dalam Gereja, merupakan anggota! – bukan kepada “orang-orang lain” yang tanda kutip berada di dalam Gereja tanpa menjadi anggota! Hal ini begitu konyol dan absurd sehingga komentar tambahan tidak dibutuhkan untuk yang satu ini: kembali Mgr. Fenton terbukti salah.
Teks-teks dan poin-poin lain dapat dikemukakan untuk membantah Fenton, seperti yang telah saya lakukan di dalam sebuah artikel yang panjang di dalam situs internet kami. (Artikel tersebut juga menunjukkan bahwa definisi yang tepat dari Fenton untuk “anggota” sebagai “bagian” membantah argumennya bahwa seseorang dapat berada di dalam sesuatu tanpa menjadi “bagian” dari hal tersebut.) Faktanya adalah argumen Fenton sepenuhnya salah dan bertentangan dengan dekret-dekret Magisterium. Hal ini juga membuktikan bahwa ajaran dari Suprema haec sacra (Surat dari tahun 1949 yang menentang Romo Feeney – suatu dokumen yang dipegang oleh SSPX, SSPV dan CMRI) yang dibela oleh Fenton (dan yang dibahas secara mendalam kemudian di dalam buku ini) bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik karena surat tersebut mengajarkan hal yang sama tentang keanggotaan di dalam Gereja seperti ajaran Fenton.
Catatan kaki:[1] Denzinger 2286.
[2] Mgr. Joseph Clifford Fenton, The Catholic Church and Salvation {Gereja Katolik dan Keselamatan}, Westminster, Maryland: The Newman Press, 1958, hal. 10.
[3] Mgr. Joseph Clifford Fenton, The Catholic Church and Salvation {Gereja Katolik dan Keselamatan}, , hal. 9-10.
[4] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 4 (1939-1958), hal. 43.
[5] Denzinger 800.
[6] Denzinger, edisi Cerf, no. 3057.
Artikel-Artikel Terkait
Ya. Bunuh diri adalah dosa berat, dan orang-orang yang mati dalam keadaan dosa berat langsung masuk Neraka. https://vatikankatolik.id/dosa-asal-dosa-berat-neraka/ Menarik pula bahwa Kitab Hukum Kanonik tahun 1917, kanon 1240 §1 no....
Biara Keluarga Terkudus 1 bulanBaca lebih lanjut...Sayang sekali mayoritas orang Nusantara mengikut agama diabolis itu. Semoga Roh Kudus mencerahkan hati para umat muslim dan mengeluarkan mereka dari kegelapan.
Ray 1 bulanBaca lebih lanjut...apakah benar bahwa orang yang bunuh diri tidak akan diampuni dosanya dan akan selamanya berada di neraka?
Maria Melanie Aryanti 1 bulanBaca lebih lanjut...Anda sebetulnya perlu menonton dan menyimak video ini (yang tampaknya belum/tidak anda simak dengan baik). Kelihatannya, nenurut anda gelar santo/santa itu tidak penting. Tetapi gelar ini begitu pentingnya karena di...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Sibuk semua dengan liturgis masing masing... hakim yang punya otoritas yaitu Yesus... terserah pada mau sibuk apaan soal santa santo... apa yang dilakukan di dunia akan dihakimi secara pribadi oleh...
ngatno 2 bulanBaca lebih lanjut...terima kasih min penjelasannya terima kasih juga kalendernya, sangat bermanfaat
Yulius Kristian 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Kongregasi Suci bagi Ritus (Sacra Rituum Congregatio) melarang warna biru dalam pakaian ibadat dan menyatakan penggunaan warna tersebut sebagai suatu penyelewengan.[a] “Prefek Kongregasi Abdi Santa Perawan Maria dari...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Orang yang tidak jujur seperti anda ini adalah yang sesat. Membantah poin video ini anda tidak bisa. Poin-poin yang kami ajukan di dalam artikel dan video ini berasal dari buku...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...yang sesat kayaknya anda si penulis
CanonMR 5 bulanBaca lebih lanjut...permisi boleh tanya klo warna liturgi biru itu apa ya? apakah dulu gereja mewajibkan/mengharuskan biru menjadi warna liturgi trimakasih
Yulius Kristian 8 bulanBaca lebih lanjut...