“Pemerintahan Inggris mengizinkan wanita mengaborsi anak-anak di rumah sebagai tanggapan terhadap coronavirus”

lifesitenews.com

“Pemerintahan Inggris telah mengizinkan wanita untuk membunuh anak mereka yang belum lahir di rumah dengan menggunakan kedua langkah proses aborsi kimia pada saat pandemi coronavirus.

Berikut pernyataan dari situs pemerintahan Inggris :

Sekretaris Negara untuk Perawatan Kesehatan dan Sosial telah menyetujui 2 upaya sementara di Inggris untuk membatasi penularan coronavirus (COVID-19) dan terus memastikan akses untuk pelayanan untuk aborsi medis dini:

wanita dan anak perempuan akan diperbolehkan mengonsumsi kedua pil untuk aborsi medis dini di rumah mereka tanpa perlu pertama-tama datang ke rumah sakit atau klinik
praktisi medis (dokter) akan diperbolehkan untuk memberi resep pil untuk perawatan aborsi medis dini dari rumah mereka sendiri

The Society for the Protection of Unborn Children (SPUC) [Serikat Perlindungan Anak yang Belum Dilahirkan] telah mengecam tindakan ini, dan berkata bahwa hal tersebut membahayakan wanita dan ‘mengeksploitasi waktu krisis nasional untuk bergegas membuat perubahan yang didorong oleh ideologi.

‘Ini adalah tindakan yang berbahaya dan tidak dipikirkan dengan matang’, ujar Antonia Tully, Direktur Kampanye SPUC. ‘Mifepristone dan misoprostol adalah obat-obatan yang keras yang diracik untuk membunuh bayi dalam kandungan – hukum yang mengatur obat-obatan ini tidak boleh diubah demikian.’

 ‘The Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG) telah melakukan kampanye untuk aborsi swadaya ini selama berbulan-bulan, sebagai bagian dari kampanye propaganda untuk memastikan bahwa pil aborsi itu aman dan sederhana, padahal kenyataannya sama sekali  bertentangan. Sekarang kita mengeksploitasikan waktu krisis nasional untuk membuat perubahan ideologis ini.’”