“Paus Leo bertemu biarawati pro-LGBT & pro-aborsi tidak lama sebelum bertemu Rm. James Martin”

lifesitenews.com

“Leo XIV telah bertemu biarawati bidah pro-LGBT, Sr. Lucia Caram ... pertemuan itu tidak dipublikasikan di buletin harian Vatikan, dan baik Caram maupun portal berita berbahasa Spanyol, Religión Digital, yang terasosiasi dengannya, tidak memberitakan pertemuan itu.

Biasanya, Religión Digital menerbitkan semua kegiatan penting Caram. Audiensi itu hanya diketahui orang karena Media Vatikan menerbitkan foto-foto pertemuan itu, dan InfoVaticana serta Diakon Inggris Nick Donnelly melaporkan berita tersebut ...

Caram adalah seorang biarawati Dominikan asal Argentina yang tinggal di Spanyol dan dikenal karena posisinya secara terbuka bidah, pro-LGBT, dan pro-aborsi.

Pada September 2023, Caram berkata bahwa ‘para pasangan homoseksual’ seharusnya boleh ‘menikah di dalam Gereja’ ...

Di tahun 2014, dia mengklaim Gereja hendaknya tidak terlibat dalam keputusan para wanita untuk membunuh anak belum lahir mereka. Ujarnya kepada portal berita La Opinión de Málaga: ‘yang secara bebas mengambil keputusan [untuk menggugurkan kandungan] haruslah orang-orang [yang bersangkutan] itu. Gereja tidak boleh ikut campur di dalamnya. Allah saja pun tidak, Allah yang telah menciptakan kita bebas karena suatu alasan.”

Pada wawancara tahun 2013 dengan sebuah surat kabar Kolombia, Caram membela penggunaan kontrasepsi artifisial dan menyatakan bahwa ‘Neraka tidak ada’.

Caram dan tim Religióm Digital juga bertemu Paus Fransiskus pada Mei 2024.

Dua hari setelah bertemu dengan suster Dominikan itu, Sri Paus juga bertemu dengan Romo James Martin, SJ, yang dikenal gigih mempromosikan posisi pro-LGBT dalam Gereja Katolik.

Martin membagikan di platform media sosial X bahwa dia 'sungguh bersyukur' atas audiensinya dengan Paus, dan menambahkan bahwa ‘pesan’ yang dia ambil dari pertemuan itu adalah ‘bahwa Paus Leo akan terus melanjutkan keterbukaan yang sama seperti yang diperlihatkan Fransiskus kepada orang-orang Katolik LGBTQ’.”