^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Ensiklik Nostis Et Nobiscum - Paus Pius IX, 1849 - Tentang Para Musuh Gereja serta Komunisme di Italia
NOSTIS ET NOBISCUM
SURAT ENSIKLIK DARI BAPA SUCI KITA
PAUS PIUS IX
KEPADA PARA USKUP AGUNG DAN USKUP ITALIA
Saudara-Saudara yang Terhormat,
Salam dan Berkat Apostolik.
“Anda sekalian tahu dan anda sekalian juga melihatnya seperti diri Kami, Saudara-Saudara yang Terhormat, betapa besarnya kebejatan yang telah berjaya pada masa-masa yang terkini akibat orang-orang tertentu yang sesat, mereka yang adalah musuh dari segala kebenaran, dari segala keadilan, dari segala kelurusan. Baik melalui tipu daya atau berbagai macam muslihat, maupun melalui upaya-upaya yang terbuka, dan dengan menyemburkan ampas mereka yang menimbulkan keonaran, bagaikan lautan yang mengamuk menyemburkan buihnya, mereka berusaha keras untuk menyebarluaskan dari segala penjuru, kepada para umat beriman di Italia, kejangakan yang tak terkendali untuk berpikir, untuk berbicara, untuk melakukan segala tindakan yang lancang dan jahat, demi menghancurkan agama Katolik di Italia sendiri, dan seandainya hal ini mungkin terjadi, untuk mengubrak-abrikkan agama Katolik sampai kepada landasan-landasannya sendiri. Segala rencana dari tujuan mereka yang satanik ini tersingkap di berbagai tempat, tetapi terutama di Kota yang tercinta ini, Takhta dari Kepausan Kami yang tertinggi, di mana setelah Kami terpaksa melarikan diri darinya, mereka telah mampu melaksanakan segenap hasrat mereka secara lebih bebas selama beberapa bulan. Di sana, mereka melakukan penistaan yang mengerikan dengan mencampurkan hal-hal ilahi dengan hal-hal manusiawi. Dan amukan mereka pun sampai kepada ketinggian yang sedemikian rupa sehingga mereka membenci otoritas dari para imam Roma yang mulia dan para prelat yang, atas otoritas Kami, tetap teguh dan dengan berani mengepalai para imam Roma itu. Mereka bahkan tidak membiarkan para imam maupun prelat Roma melanjutkan karya sakral dari pelayanan mereka yang suci dalam damai, dan tanpa rasa iba kepada orang-orang malang yang menderita penyakit dalam bahaya dan dalam kegelisahan maut, mereka menjauhkan segala pertolongan agama dari orang-orang tersebut dan memaksa mereka untuk mengembuskan napas terakhir mereka di dalam dekapan para pelacur.
Walaupun sejak saat itu kota Roma dan provinsi-provinsi lainnya yang termasuk wilayah kekuasaan Kepausan telah, berkat kerahiman Allah, dikembalikan kepada pemerintahan temporal Kami oleh para laskar negara-negara Katolik; walaupun peperangan dan kekacauan-kekacauan yang mengikutinya juga telah berhenti di negeri-negeri lainnya di Italia, para musuh Allah yang nista ini, bersama orang-orang tertentu belum berhenti dan tidak berhenti mengerjakan karya kehancuran mereka. Mereka tidak lagi dapat mengerahkan kekuatan mereka secara terbuka, tetapi mereka mengandalkan sarana-sarana lainnya, beberapa tersembunyi di balik penampilan yang menipu, yang lain terlihat oleh mata semua orang. Di tengah-tengah kesulitan-kesulitan yang sedemikian besarnya, diri Kami yang lemah ini, yang menyandang tanggung jawab tertinggi atas segenap kawanan domba Tuhan, dan yang dipenuhi dengan kepedihan yang teramat perih akibat bahaya-bahaya yang terutama mengancam Gereja di Italia, yang berada di tengah-tengah dukacita, merasakan penghiburan yang besar, Saudara-Saudara yang Terhormat, sebab di hadapan badai yang terdahsyat yang baru saja berlalu, anda begitu sering memperlihatkan semangat penggembalaan anda, yang semakin hari, semakin terwujud dengan kegemilangan yang semakin kentara. Bagaimanapun, keadaan-keadaan yang begitu parahnya ini mendesak Kami, sehingga melalui perkataan Kami dan nasihat-nasihat Kami, seturut tanggung jawab dari jabatan apostolik Kami, Kami memanggil Tanggung Jawab anda sekalian, Saudara-Saudara yang Terhormat, untuk berbagi kekhawatiran-kekhawatiran Kami, untuk bertarung bersama Kami dalam kesatuan dalam pertempuran Tuhan, untuk mempersiapkan dan dengan setulus hati menempuh segala jalan yang, dengan berkat Allah, akan memberantas kejahatan yang telah dilakukan di Italia terhadap agama kita yang amat suci, dan yang akan mencegah dan menghalau bahaya-bahaya yang akan mengancamnya di masa depan.
Para musuh Gereja yang telah disebutkan itu terbiasa menggunakan tipu daya yang tak terhitung jumlahnya untuk membuat iman Katolik dibenci oleh rakyat Italia. Salah satu dari muslihat mereka yang terjahat itu adalah opini yang satu ini, yang tanpa rasa malu mereka nyatakan dan sebarluaskan ke mana-mana dengan suara yang lantang, bahwa agama Katolik adalah suatu hambatan untuk mencapai kemuliaan, keagungan, dan kemakmuran bangsa Italia, dan bahwa oleh karena itu, demi membuat Italia kembali kepada keagungan masa kunonya, yakni, masa pagan, agama Katolik harus digantikan, dan ajaran-ajaran dari para Protestan harus dianjurkan, disebarluaskan, serta ditetapkan, dan demikian pula adanya dengan perkumpulan-perkumpulan mereka. Siapakah yang tahu yang mana dari antara pernyataan-pernyataan semacam itu yang lebih menjijikkan: kedurhakaan dari kefasikan yang bergelora ataukah kelancangan dari dusta yang tak kenal rasa malu?
Kekudusan agama Katolik merupakan sumber dari harta rohani yang merenggut diri kita dari kuasa kegelapan dan menghantar kita ke dalam cahaya Allah, yang melaluinya, dengan rahmat yang membenarkan diri kita, kita dibuat menjadi ahli waris Kristus dalam harapan akan kehidupan kekal. Tentunya, harta rohani itu sedemikian berharganya sehingga jika dibandingkan dengan harta yang satu itu, segala kemuliaan dan segala kebaikan dari dunia ini harus sama sekali dipandang sebagai ketiadaan: ‘Apakah gunanya bagi seorang manusia untuk memperoleh seluruh dunia jika jiwanya lalu binasa? Dan apakah yang akan diberikan oleh manusia sebagai ganti jiwanya?’ Tetapi sama sekali tidak benar bahwa pengakuan iman ini telah menyebabkan kerusakan-kerusakan duniawi yang telah dibicarakan itu kepada bangsa Italia. Berkat agama Katoliklah bangsa Italia tidak jatuh, sebagaimana Kekaisaran Romawi jatuh ke dalam keruntuhan-keruntuhan yang sama yang dialami oleh bangsa Asiria, Kaldea, Media, Persia, dan Makedonia. Seseorang yang terpelajar tidak mengabaikan bahwa agama Kristus yang teramat suci ini tidak hanya telah merampas Italia dari gelapnya kesalahan-kesalahan yang begitu banyak dan yang begitu besar, yang dahulu kala menyelimutinya sepenuhnya, tetapi juga bahwa di tengah-tengah reruntuhan dari kekaisaran kuno serta invasi-invasi dari bangsa-bangsa Barbar yang menghancurkan segenap Eropa, agama yang suci ini telah mengangkat Italia kepada kemuliaan dan keagungan di atas segala bangsa di dunia, sedemikian rupa sehingga oleh karena suatu berkat yang istimewa dari Allah, Italia, yang memiliki Takhta Petrus yang Suci di pangkuannya, telah memiliki suatu kekaisaran yang lebih kukuh dan lebih luas, berkat agama ilahi ini, daripada kekuasaan duniawinya yang terdahulu.
Hak khusus yang istimewa untuk memiliki Takhta Apostolik ini, dan dengan demikian, untuk menyaksikan agama Katolik berakar dengan amat kuat di dalam diri rakyat Italia, telah menjadi baginya sumber dari manfaat-manfaat yang khas dan yang tak terhitung jumlahnya, sebab agama Kristus yang teramat suci ini, pengajar hikmat yang sejati, pelindung yang adil bagi umat manusia, ibunda segala kebajikan yang amat subur, telah menghalau haus kemuliaan yang mematikan dari jiwa rakyat Italia, yang dahulu telah menyeret nenek moyang mereka untuk senantiasa berperang, untuk menindas orang-orang asing, untuk membelenggu, seturut hak peperangan yang dahulu berlaku, begitu banyak orang ke dalam perbudakan yang teramat kejam; dan pada waktu yang bersamaan, agama Kristus ini mencerahkan rakyat Italia dengan terang kebenaran Katolik dan menuntun mereka dengan dorongan yang kuasa untuk mempraktikkan kebajikan, kerahiman, karya-karya yang tergemilang dalam kesalehan kepada Allah dan kemurahan hati kepada orang-orang. Itulah sebabnya, di kota-kota utama negara Italia, terdapat begitu banyak basilika suci serta monumen-monumen dari masa-masa Kristiani, yang tidak dibangun oleh jerih payah khalayak ramai yang terbelenggu dalam perbudakan, melainkan yang didirikan secara sukarela oleh semangat dari cinta kasih yang menghidupkan. Harus ditambahkan pula berbagai macam institusi suci yang dibaktikan baik untuk pelatihan hidup keagamaan, untuk pendidikan orang muda, untuk kesastraan, untuk seni, untuk budaya ilmu pengetahuan yang suci, maupun, pada akhirnya, untuk meringankan beban orang yang sakit dan kaum papa. Maka, demikianlah agama ilahi ini, yang mencurahkan kepada Italia rupa-rupa keselamatan, kemuliaan, dan kebahagiaan, agama ini yang hendak dibuat agar ditolak oleh rakyat Italia. Kami tidak dapat menahan air mata Kami, Saudara-Saudara yang Terhormat, sewaktu Kami melihat bahwa pada saat ini ada beberapa orang Italia yang cukup bejat dan cukup terjerumus ke dalam khayalan-khayalan yang mengerikan sehingga mereka tidak lagi takut untuk menyoraki doktrin-dokrin bejat dan fasik, dan untuk bersekongkol bersama mereka demi membinasakan Italia.
Tetapi anda tidak mengabaikan, Saudara-Saudara yang Terhormat, bahwa para dalang yang utama dari rekayasa yang busuk ini bertujuan untuk mendorong para rakyat, yang telah terombang-ambingkan oleh segala angin doktrin sesat, sehingga mereka mengubrak-abrikkan segala aturan dalam hal-hal manusiawi, dan untuk menjerumuskan mereka ke dalam sistem-sistem kejahatan yang baru, yang disebut Sosialisme dan Komunisme. Bagaimanapun, orang-orang ini tahu dan melihat, berkat pengalaman yang panjang selama berabad-abad, bahwa mereka sama sekali tidak dapat mengharapkan mufakat dari Gereja Katolik, yang dalam hal menjaga khazanah Wahyu ilahi, tidak pernah membiarkan suatu hal pun dikurangi dari kebenaran-kebenaran yang telah diajukan tentang iman, ataupun membiarkan sesuatu ditambahkan kepadanya. Juga, mereka telah membuat rencana untuk memikat rakyat Italia untuk menganut opini-opini dan untuk menarik mereka kepada perkumpulan-perkumpulan orang-orang Protestan, di mana, ujar mereka berulang kali demi menggoda rakyat Italia, hanya akan ditemukan suatu bentuk yang lain dari agama Kristiani sejati yang sama, di mana seseorang dapat berkenan kepada Allah sebaik di dalam Gereja Katolik. Sementara itu, mereka sungguh mengetahui bahwa tiada suatu hal pun yang mungkin lebih berguna untuk mendukung perkara mereka yang fasik selain prinsip pertama dari opini-opini Protestan, prinsip penafsiran bebas Kitab Suci oleh penilaian khusus dari setiap individu. Mereka percaya bahwa setelah pertama-tama menyalahgunakan penafsiran nas-nas suci dengan makna yang salah demi menyebarluaskan kesalahan-kesalahan mereka seolah-olah atas nama Allah, mereka lalu dapat mendorong orang-orang, yang berbusung dada dengan kejangakan yang angkuh untuk menilai hal-hal ilahi, bahkan untuk menolak asas-asas yang umum dari keadilan dan ketidakadilan sebagai hal yang diragukan.
Semoga Italia, Saudara-Saudara yang Terhormat, semoga Italia, di mana bangsa-bangsa lainnya terbiasa menimba doktrin sehat bagaikan air yang murni, karena Takhta Apostolik telah didirikan di Roma, tidak menjadi batu sandungan dan skandal bagi mereka sejak hari ini! Semoga bagian yang tersayang dari kebun anggur Tuhan ini tidak diserahkan untuk dimangsa oleh binatang-binatang buas! Semoga rakyat Italia, yang telah meneguk kegilaan dari cawan Babel yang beracun tidak mengangkat senjata untuk mendurhakai dan membunuh Bunda Gereja! Adapun diri Kami serta diri anda sekalian, yang telah disimpan oleh Allah dalam keputusan-Nya yang tersembunyi untuk masa-masa yang sedemikian berbahayanya ini, janganlah kita menakuti muslihat-muslihat dan serangan-serangan dari orang-orang yang membuat konspirasi melawan iman Italia, seolah-olah kita harus menaklukkan mereka dengan kekuatan kita sendiri, sewaktu Kristuslah penasihat dan kekuatan kita, Kristus, yang tanpa-Nya kita tidak dapat berbuat apa-apa, tetapi yang dengan-Nya, kita dapat melakukan segala sesuatu.[1] Maka bertindaklah, Saudara-Saudara yang Terhormat, berjaga-jagalah dengan kewaspadaan yang lebih besar atas kawanan domba yang telah dipercayakan kepada anda sekalian, dan kerahkanlah segala upaya anda demi melindungi mereka dari jerat-jerat serta serangan-serangan dari serigala-serigala pemangsa. Hendaknya anda sekalian saling menyampaikan satu sama lain rencana-rencana anda, teruskanlah, sebagaimana yang telah anda awali, pertemuan-pertemuan antara diri anda, agar setelah anda menemukan, melalui penyelidikan bersama, asal-muasal dari kemalangan-kemalangan kita dan sumber-sumber utama dari bahaya-bahaya seturut tempat yang berbeda-beda, anda dapat menemukan, di bawah otoritas dan arahan dari Takhta Suci, obat yang tersegera dan dengan demikian, dalam persetujuan yang semufakat dengan diri Kami, dengan pertolongan Allah dan dengan segenap semangat penggembalaan anda, anda melaksanakan penyembuhan dan jerih payah anda untuk menggagalkan segala upaya, segala tipu daya, segala jerat, dan segala siasat dari musuh-musuh Gereja.
Untuk mencapai tujuan itu, kita harus bekerja dengan giat dan gencar untuk mencegah para umat, yang amat kurang terpelajar dalam doktrin Kristiani dan dalam hukum Tuhan, yang menjadi lamban akibat begitu banyaknya kemaksiatan yang jangak, agar mereka jangan sampai hampir tidak dapat mengenali jerat-jerat yang diulurkan kepada mereka dan kesalahan-kesalahan yang jahat yang diajukan kepada mereka. Kami menuntut perhatian pastoral anda, Saudara-Saudara yang Terhormat, agar anda tidak henti-hentinya mengerahkan segenap upaya anda agar para umat beriman yang dipercayakan kepada diri anda memahami dogma-dogma suci dan asas-asas dari agama kita dengan baik, seturut kemampuan mereka masing-masing, dan agar mereka pada waktu yang bersamaan diperingatkan dan dibangkitkan gairahnya dengan segala cara sehingga mereka menyelaraskan hidup dan moral mereka kepada dogma-dogma suci itu. Demi menggapai tujuan itu, nyalakanlah semangat para rohaniwan, terutama mereka yang ditugaskan atas jiwa-jiwa, agar dengan merenungkan secara mendalam pelayanan yang telah mereka terima dari Tuhan dan dengan senantiasa mengingat ketentuan-ketentuan dari Konsili Trente,[2] mereka semakin giat untuk mengajar para umat, seturut tuntutan waktu, dan agar mereka berjuang dengan segenap tenaga mereka untuk mengukirkan di dalam hati setiap orang sabda-sabda kudus, nasihat-nasihat keselamatan, dengan memberitahukan kepada mereka melalui wacana-wacana yang singkat dan sederhana tentang kemaksiatan-kemaksiatan yang harus mereka hindari demi menghalau hukuman abadi serta kebajikan-kebajikan yang harus mereka cari demi memperoleh kemuliaan abadi.
Kita juga perlu secara khusus memastikan agar para umat beriman sendiri dengan mantap mencamkan baik-baik dalam benak mereka sedalam-dalamnya dogma agama kita yang teramat suci, yaitu perlunya iman Katolik untuk memperoleh keselamatan.[3] Untuk mencapai tujuan ini, akan sangat berfaedah jika di dalam doa-doa publik, para umat beriman, bersama dengan para imam, mempersembahkan dari waktu ke waktu doa-doa syukur kepada Allah atas kebaikan yang tak ternilai dari agama Katolik, agar mereka semua mempertahankan agama ini di dalam kebaikan-Nya yang tak terhingga, dan agar mereka meminta dalam kerendahan hati kepada Bapa dari segala kerahiman agar Ia sudi melindungi dan menjaga utuh pengakuan agama yang sama itu di negeri-negeri kita.
Bagaimanapun, anda harus secara khusus memastikan agar anda menyelenggarakan pada waktu yang tepat Sakramen Penguatan bagi semua umat beriman. Sakramen ini, oleh karena berkat yang terbesar dari Allah, memberikan kuasa dari suatu rahmat yang istimewa untuk mengakui iman Katolik dengan keteguhan, bahkan dalam bahaya-bahaya yang teramat besar. Demi mencapai tujuan yang sama, anda juga tidak boleh mengabaikan betapa amat berfaedahnya jika para umat beriman, setelah mereka dimurnikan dari noda-noda dosa mereka oleh kebencian yang tulus terhadap dosa-dosa itu dan oleh Sakramen Tobat, sering kali menyambut Sakramen Mahakudus dengan penuh devosi: sakramen yang merupakan makanan rohani bagi jiwa-jiwa, penawar yang membebaskan kita dari kesalahan sehari-hari dan menjaga kita dari dosa-dosa berat, simbol dari tubuh yang esa ini yang dikepalai oleh Kristus, dan yang kepadanya Ia menghendaki agar kita tergabung oleh ikatan iman, harapan, dan kasih yang sedemikian kuatnya, sehingga kita semua adalah tubuh yang esa itu, dan agar tiada skisma di antara kita.[4]
Kami tidak ragu bahwa para pastor paroki, para vikaris mereka serta para imam lainnya yang pada hari-hari tertentu, dan terutama pada masa puasa, membaktikan diri kepada pelayanan khotbah, bergegas membantu anda dalam segala hal. Bagaimanapun, dari waktu ke waktu, anda harus mendukung pelayanan mereka melalui pertolongan-pertolongan luar biasa dalam bentuk latihan-latihan rohani serta misi-misi suci. Misi-misi suci ini, jika diserahkan kepada orang-orang yang kompeten, dengan berkat Allah, sangat berguna untuk kembali menyalakan semangat kesalehan orang-orang bajik, membangkitkan penitensi yang menyelamatkan bagi para pendosa dan orang-orang terjangakkan akibat sejak lama melakukan kemaksiatan, meningkatkan pengetahuan umat beriman tentang Allah dan menghasilkan berbagai jenis kebaikan bagi diri mereka, dan mencurahkan begitu banyak pertolongan rahmat ilahi yang mengilhami mereka agar senantiasa ngeri terhadap doktrin-doktrin sesat milik para musuh Gereja.
Selebihnya, dalam hal-hal tersebut, perhatian anda dan para imam yang merupakan rekan-rekan anda akan terutama membantu untuk membuat para umat beriman merasakan kengerian yang terbesar terhadap kejahatan-kejahatan yang dilakukan sehingga menimbulkan skandal yang besar bagi sesama. Sebab anda sekalian tahu, di berbagai tempat, betapa meningkatnya jumlah orang yang berani secara publik menghujat para kudus di Surga dan bahkan nama Allah yang Mahakudus sendiri, atau bahkan yang dikenal sebagai hidup dalam perzinaan dan yang terkadang juga melakukan inses. Juga, ada orang-orang yang pada hari-hari raya, melakukan pekerjaaan-pekerjaan servil dengan membuka toko-toko mereka, atau yang, di hadapan sejumlah orang, membenci asas-asas puasa dan pantang, atau yang tidak malu untuk melakukan berbagai kejahatan lainnya dengan cara yang sama. Semoga dengan mendengar suara dari semangat anda, para umat beriman paham dan mempertimbangkan secara serius betapa besarnya dosa-dosa semacam itu, dan hukuman-hukuman yang amat berat yang akan dijatuhkan terhadap para pelaku dosa-dosa itu, baik atas kebersalahan dari masing-masing kejahatan itu maupun atas bahaya rohani yang mereka sebabkan terhadap saudara-saudara mereka melalui teladan buruk mereka yang berjangkit. Sebab ada tertulis: Celakalah dunia akibat skandal-skandal ini … Celakalah ia yang menyebabkan skandal![5]
Dari antara berbagai macam jerat yang digunakan oleh para musuh yang terlihai dari Gereja dan masyarakat manusia dalam kerja keras mereka untuk menjebak orang-orang, salah satunya yang terutama tentunya adalah jerat yang telah mereka persiapkan sejak lama, dalam rencana-rencana mereka yang jahat, dan yang telah mereka temukan di dalam penggunaan yang bejat dari wahana yang baru ini: toko buku. Mereka memanfaatkan jerat yang satu ini sepenuhnya, sedemikian rupa sehingga tiada suatu hari pun yang tidak mereka lalui tanpa menyebarluaskan, tanpa menebarkan kepada khalayak ramai berbagai pamflet yang tercela, surat kabar, selebaran-selebaran lepas, yang penuh dusta, fitnah, dan godaan. Di samping itu, dengan bantuan dari Serikat-Serikat Alkitab, yang sejak lama, sudah dikutuk oleh Takhta Suci,[6] mereka tidak malu untuk menyebarluaskan Alkitab-Alkitab suci yang diterjemahkan ke dalam bahasa vernakular tanpa peduli bilamana selaras dengan hukum-hukum Gereja.[7] Alkitab-Alkitab suci ini telah diubah secara mendalam dan disadur dengan makna yang buruk serta kelancangan yang luar biasa, dan di balik dalih agama, mereka menganjurkan para umat beriman untuk membaca Alkitab-Alkitab tersebut. Dalam hikmat anda, anda sepenuhnya paham, Saudara-Saudara yang Terhormat, betapa besarnya kewaspadaan dan perhatian yang harus anda kerahkan agar para umat beriman menghindari dengan rasa ngeri wacana yang beracun ini, dan agar mereka ingat bahwa sehubungan dengan buku-buku yang menyandang nama nas ilahi ini, tidak seorang pun, dengan mengandalkan kebijaksanaannya sendiri, dapat menganugerahkan hak kepada dirinya sendiri ataupun memiliki kegegabahan untuk menafsirkannya secara berlawanan dengan yang telah ditafsirkan dan yang ditafsirkan oleh Bunda kita Gereja yang Kudus, satu-satunya telah diserahkan oleh Kristus Tuhan kita, khazanah Iman, penilaian atas makna dan penafsiran yang benar untuk nas-nas ilahi.[8]
Demi menghentikan wabah buku-buku yang jahat ini, Saudara-Saudara yang Terhormat, akan sangat berguna jika buku-buku yang sama tebalnya, yang ditulis oleh orang-orang yang tinggi ilmunya dan yang memegang doktrin sehat, dan yang telah disetujui oleh diri anda sekalian, diterbitkan demi membangun Iman dan memberikan pendidikan yang berfaedah bagi rakyat. Anda harus memastikan agar buku-buku ini, serta buku-buku lainnya yang memuat doktrin yang sama murninya, yang dikarang oleh orang-orang lain, seturut tuntutan tempat dan pribadi, disebarkan di kalangan umat beriman.
Semua orang yang bekerja sama dengan anda dalam hal membela Iman akan harus terutama berjuang demi meresapkan, meneguhkan, dan mengukirkan secara mendalam di dalam benak dari para umat anda kesalehan, ketakziman dan penghormatan terhadap Takhta Petrus yang tertinggi ini. Saudara-Saudara yang Terhormat, anda sekalian terkenal unggul dalam hal-hal itu. Semoga para umat beriman ingat bahwa di dalam Takhta ini, Petrus, sang Pangeran dari para Rasul[9] hidup dan memerintah di dalam pribadi para penerusnya; Petrus, yang martabatnya tidak terpisahkan dari penerusnya yang tak pantas.[10] Semoga mereka ingat bahwa Yesus Kristus Tuhan kita telah menempatkan di atas Takhta Petrus ini fondasi Gereja-Nya yang tak terkalahkan,[11] dan bahwa kepada Petruslah Ia telah memberikan kunci-kunci kerajaan Surga,[12] dan bahwa oleh karena itu Ia telah berdoa agar iman Petrus tidak pernah gugur, dan memerintahkan kepada Petrus agar ia meneguhkan saudara-saudaranya dalam iman ini;[13] sedemikian rupa sehingga penerus Petrus, Paus Roma, yang memegang Keutamaan di dalam segenap alam semesta, merupakan vikaris sejati dari Kristus, kepala dari segenap Gereja, Bapa dan Doktor dari semua orang Kristiani.[14]
Jalan yang tersingkat dan yang paling langsung untuk menjaga agar para umat tetap berada dalam pengakuan akan kebenaran Katolik adalah dengan mempertahankan kesatuan bersama dari para umat dalam kepatuhan kepada Sri Paus Roma. Bahwasanya, seseorang tidak dapat memberontak terhadap iman Katolik tanpa pada saat itu juga menolak otoritas Gereja Roma, yang di dalamnya berdiam Magisterium Iman yang tak dapat berubah, yang didirikan oleh sang Penebus ilahi, dan yang di dalamnya, dengan demikian, tradisi yang berasal dari para Rasul telah senantiasa lestari. Itulah sebabnya para bidah dari zaman kuno dan kaum Protestan dari zaman modern, yang sedemikian terpecah-belahnya di dalam opini-opini mereka, selalu setuju dalam hal menyerang otoritas Takhta Apostolik; Takhta yang sama sekali tidak pernah dapat mereka bujuk dengan suatu tipu daya maupun dengan suatu muslihat pun untuk menolerir satu pun dari kesalahan-kesalahan mereka. Juga, para musuh dari Allah dan dari masyarakat manusia di zaman ini sama sekali tidak mengabaikan suatu hal pun demi merenggut rakyat Italia dari kepatuhan mereka terhadap diri Kami dan dari kepatuhan terhadap Takhta Suci, karena mereka telah menjadi yakin bahwa akan mungkin adanya bagi mereka untuk berhasil menodai Italia dengan kefasikan dari doktrin mereka dan dengan rancangan-rancangan mereka yang bagaikan hama.
Sehubungan dengan doktrin mereka yang jangak itu itu dan rancangan-rancangan mereka, semua orang sudah mengetahui bahwa tujuan mereka yang utama adalah untuk menyebarluaskan inovasi-inovasi dari Komunisme dan dari Sosialisme kepada para rakyat dengan menyalahgunakan istilah kebebasan dan kesetaraan. Walaupun para pemimpin dari paham Komunisme maupun Sosialisme bertindak dengan metode serta sarana yang berbeda-beda, mereka selalu memiliki tujuan bersama untuk terus-menerus mengganggu kaum buruh dan orang-orang dari kelas yang lebih rendah, membiasakan mereka sedikit demi sedikit untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang terjahat, setelah mereka teperdaya oleh cara bicara mereka yang licik dan setelah mereka tergoda oleh janji keadaan hidup yang lebih baik. Mereka lalu hendak mempergunakan pertolongan dari kaum buruh dan orang-orang dari kelas yang lebih rendah itu untuk menyerang kuasa dari segala otoritas yang lebih tinggi, untuk pertama-tama merampok, menghabisi, dan menguasai harta milik Gereja, dan lalu harta milik orang-orang lainnya; demi pada akhirnya melanggar segala hukum ilahi dan manusiawi, mendatangkan kehancuran terhadap ibadat ilahi dan mengubrak-abrikkan segala tatanan dalam masyarakat sipil. Di hadapan bahaya yang sedemikian besarnya yang mengancam Italia, Saudara-Saudara yang Terhormat, anda sekalian bertanggung jawab untuk mengerahkan segenap tenaga dari semangat penggembalaan anda untuk membuat para umat beriman paham bahwa jika mereka membiarkan diri terseret oleh opini-opini dan rencana-rencana yang bejat itu, mereka akan dituntun kepada kemalangan di dalam dunia ini dan kebinasaan yang abadi.
Maka, hendaknya para umat beriman yang dipercayakan kepada penjagaan anda diperingatkan bahwa semua orang yang berada dalam masyarakat manusia secara hakiki memiliki kewajiban yang esensial untuk mematuhi otoritas yang tersusun secara legitim di dalam masyarakat ini; dan bahwa tiada suatu hal pun yang dapat diubah di dalam asas-asas Tuhan, yang diungkapkan di dalam Kitab Suci. Sebab ada tertulis: ‘Tunduklah, demi cinta akan Allah, kepada segala jenis pribadi, baik kepada raja maupun penguasa, baik kepada para gubernur maupun orang-orang yang diutus olehnya untuk menghukum orang-orang fasik dan membalas orang-orang bajik: sebab demikianlah kehendak Allah: agar melalui kehidupan kalian yang baik, kalian membungkam mulut orang-orang yang picik dan bodoh; sebagai orang-orang yang merdeka, janganlah kalian menggunakan kebebasan yang kalian miliki sebagai selubung untuk berbuat jahat, melainkan untuk bertindak sebagai hamba Allah.’[15] Dan juga: ‘Hendaknya setiap jiwa tunduk kepada kuasa-kuasa yang lebih tinggi, sebab tiada kuasa yang tidak berasal dari Allah, dan segala kuasa yang berasal dari Allah ditetapkan oleh Allah. Maka barangsiapa melawan para pihak yang berkuasa, ia melawan ketetapan Allah, dan barangsiapa melawan menjatuhkan hukuman atas diri mereka sendiri.’[16]
Hendaknya mereka juga mengetahui bahwa sehubungan perkara-perkara manusiawi, memang adalah hal yang kodrati dan tidak dapat berubah, bahwa orang-orang yang bahkan tidak memiliki otoritas yang lebih tinggi, yang satu melampaui yang lainnya, baik oleh karena kecakapan yang berbeda-beda dalam hal pikiran atau badan, maupun oleh karena kekayaan atau hal-hal jasmani lainnya yang sejenis. Dan bahwa seseorang tidak pernah dapat secara licit merebut harta atau hak-hak milik orang lain, atau untuk melanggar hal-hal tersebut dengan cara apa pun, di balik dalih kebebasan dan kesetaraan. Berkenaan dengan perkara ini, perintah-perintah ilahi, yang terukir di segala penjuru di dalam Kitab Suci sangatlah jelas, dan secara resmi melarang diri kita bukan hanya untuk merenggut harta milik orang lain, tetapi bahkan untuk menginginkannya.[17]
Hendaknya orang-orang yang miskin, hendaknya orang-orang yang menderita terutama ingat betapa mereka berutang budi kepada agama Katolik, agama yang menjaga doktrin Yesus Kristus utuh dan tak ternodai, dan yang mengkhotbahkannya dengan suara lantang. Doktrin ini telah menyatakan bahwa Ia akan menganggap segala kebaikan yang dilakukan kepada orang-orang yang miskin dan yang menderita sebagai hal yang dilakukan kepada pribadi-Nya.[18] Dan Ia telah mewartakan lebih awal kepada semua orang bahwa Ia akan meminta pertanggungjawaban pada hari Penghakiman, atas perbuatan-perbuatan kasih, baik untuk membalas dengan kehidupan kekal para umat beriman yang akan telah melakukan perbuatan-perbuatan ini, maupun untuk menghukum dengan hukuman api yang kekal orang-orang yang akan telah lalai untuk melakukan perbuatan-perbuatan itu.[19]
Berkat warta dari Kristus Tuhan kita ini dan peringatan-peringatan yang amat ketat[20] yang telah diberikan-Nya sehubungan dengan penggunaan kekayaan dan bahaya-bahaya yang timbul dari kekayaan, peringatan-peringatan yang dijaga oleh Gereja Katolik tanpa dapat diganggu gugat, keadaan kaum miskin dan menderita di negeri-negeri Katolik jauh lebih ringan daripada di negeri-negeri lainnya. Dan di negeri-negeri kita, orang-orang miskin akan memperoleh pertolongan yang jauh lebih besar seandainya, di tengah-tengah gejolak yang terjadi baru-baru ini sehubungan dengan perkara-perkara masyarakat, berbagai institusi yang didirikan oleh kesalehan dari para leluhur kita demi meringankan keadaan mereka tidak dihancurkan atau dirampok. Selebihnya, hendaknya kaum miskin kita mengingat, seturut ajaran Yesus Kristus sendiri, bahwa mereka tidak boleh meratapi kondisi mereka; sebab bahwasanya di dalam kemiskinan, jalan keselamatan disiapkan dengan lebih mudah bagi diri mereka, dengan syarat, bagaimanapun, bahwa mereka menanggung kemiskinan mereka dengan sabar, dan bahwa kemiskinan mereka bukan hanya dalam perkara badani, tetapi juga lebih demikian adanya dalam roh. Sebab Ia berkata: ‘Berbahagialah orang-orang yang miskin dalam roh, sebab merekalah empunya Kerajaan Allah.’[21]
Semoga semua umat beriman mengetahui bahwa para raja kuno dari bangsa-bangsa pagan serta para pemimpin dari republik-republik mereka telah jauh lebih sering melakukan penyalahgunaan kuasa yang jauh lebih berat, dan bahwa dengan demikian para umat mengakui bahwa mereka berutang budi kepada agama kita yang amat suci jika para pangeran di zaman-zaman Kristiani, berkat suara dari agama ini, menakuti ‘penghakiman yang amat berat yang akan dijatuhkan kepada mereka yang memerintah’ serta siksaan abadi yang ditakdirkan bagi para pendosa, siksaan di mana ‘orang-orang yang kuasa akan dijatuhi siksaan-siksaan yang kuasa,’[22] sehingga para pangeran tersebut memerintah para rakyat dan warga negara mereka dengan amat penuh kasih dan dengan amat adil.
Pada akhirnya, hendaknya para umat beriman yang dipercayakan kepada perhatian anda sekalian dan kepada perhatian kita mengakui bahwa kebebasan serta kesetaraan yang sejati dan sempurna antar umat manusia telah dijaga di bawah hukum Kristiani, karena Allah Yang Mahakuasa, yang telah menjadikan ‘yang kecil dan yang besar’, dan yang ‘memberikan perhatian yang sama kepada semua orang,’[23] tidak akan meringankan penghakiman kepada seorang pun,[24] dan tak akan memedulikan keagungan seseorang. Ia telah menetapkan hari di mana ‘Ia akan menghakimi Dunia di dalam keadilan-Nya’[25] di dalam Yesus Kristus, Putra Tunggal-Nya, ‘yang akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya bersama dengan para malaikat-Nya, dan yang lalu akan membalas setiap orang sesuai dengan perbuatannya.’[26]
Jika para umat beriman membenci nasihat-nasihat kebapaan dari para gembala mereka serta asas-asas hukum Kristiani yang baru saja Kami ingatkan, dan dengan demikian membiarkan mereka sendiri disesatkan oleh para promotor dari tipu daya zaman ini, jika mereka semufakat untuk bersekongkol bersama dengan mereka di dalam rancangan-rancangan yang bejat dari paham ‘Sosialisme’ dan dari ‘Komunisme’, hendaknya mereka mengetahui dan hendaknya mereka sungguh-sungguh mempertimbangkan bahwa mereka menimbun bagi diri mereka sendiri khazanah pembalasan dendan dari sang Hakim ilahi pada hari murka-Nya, dan sementara itu konspirasi itu tidak akan menghasilkan suatu faedah duniawi pun bagi rakyat, dan justru sebaliknya, penderitaan-penderitaan dan musibah-musibah yang semakin besar. Sebab umat manusia tidak berhak untuk mendirikan lembaga-lembaga dan komunitas-komunitas baru yang berlawanan dengan keadaan alami dari perkara-perkara manusiawi; dan itulah sebabnya hasil dari konspirasi-konspirasi semacam itu, seandainya konspirasi-konspirasi itu meluas di Italia, akan menjadi demikian: keadaan dari perkara-perkara masyarakat pada saat ini akan terguncang dan sepenuhnya terubrak-abrikkan oleh pertikaian-pertikaian antara warga melawan warga, oleh perebutan kuasa, oleh pembunuhan; lalu, beberapa orang yang memperkaya diri dari harta yang telah dirampok dari khalayak ramai, akan merenggut kuasa tertinggi di tengah-tengah kehancuran bersama.
Demi menghalau jerat-jerat orang-orang fasik itu dari para umat beriman, demi menjaga mereka agar selalu mengakui agama Katolik dan membangkitkan semangat mereka untuk mempraktikkan kebajikan yang sejati, alangkah baiknya jika mereka dapat meneladani kehidupan dari orang-orang yang membaktikan diri kepada pelayanan suci, sebagaimana yang anda sekalian ketahui. Tetapi, oh, betapa pedihnya! Sudah ada beberapa rohaniwan di Italia, yang, walaupun memang sedikit jumlahnya, telah membelot kepada kubu para musuh Gereja dan telah banyak membantu para musuh Gereja untuk menyesatkan para umat beriman. Untuk anda sekalian, Saudara-Saudara yang Terhormat, pembelotan para pria tersebut telah membangkitkan kewaspadaan anda untuk berjaga-jaga dengan semangat yang semakin lama semakin giat, demi mempertahankan disiplin para imam. Dan di sini, karena Kami, seturut tanggung jawab Kami, hendak mengambil upaya-upaya pencegahan untuk ke depannya, Kami tidak dapat menahan diri Kami untuk kembali menganjurkan kepada anda suatu poin yang telah Kami tekankan di dalam Surat Ensiklik Kami yang pertama kepada para Uskup di seluruh dunia,[27] dan Kami mengingatkan anda sekalian agar anda tidak pernah terburu-buru menumpangkan tangan kepada siapa pun[28] dan agar anda mengerahkan upaya yang teramat saksama dalam pemilihan laskar gerejawi. Haruslah dilakukan suatu penelitian yang panjang, penyelidikan yang saksama terutama sehubungan dengan mereka yang ingin masuk ke dalam ordo-ordo suci; haruslah dipastikan agar mereka terpuji dalam hal ilmu pengetahuan, dalam hal keketatan moral dan dalam hal semangat terhadap ibadat ilahi, sedemikian rupa sehingga mereka memberikan harapan yang pasti bahwa, bagaikan pelita yang membara di dalam Rumah Tuhan, mereka dapat memberikan pembangunan dan daya guna rohani bagi kawanan domba anda melalui perilaku mereka dan karya-karya mereka.
Gereja Allah menimba dari biara-biara yang dijalankan dengan baik suatu kegunaan yang luar biasa dan kemuliaan yang besar, dan para imam regular memberikan pertolongan yang berharga bagi anda sendiri dalam pekerjaan anda demi keselamatan jiwa-jiwa. Itulah sebabnya, Kami meminta diri anda sekalian, Saudara-Saudara yang Terhormat, agar anda pertama-tama menyampaikan dari pihak Kami kepada keluarga-keluarga religius dari masing-masing dioses anda, bahwa di tengah-tengah dukacita yang begitu banyak ini, Kami terutama telah merasakan kejahatan-kejahatan yang harus diderita oleh beberapa dari antara mereka pada waktu-waktu terakhir ini, dan bahwa kesabaran yang pemberani, ketabahan dalam cinta akan kebajikan dan akan Agama mereka yang teladannya telah diberikan oleh banyak kaum rohaniwan, telah menjadi bagi Kami sumber penghiburan yang sedemikian besarnya, walaupun kita melihat beberapa dari antara mereka secara tercela mengabaikan tanggung jawab mereka, menimbulkan skandal yang besar terhadap orang-orang yang benar dengan melupakan kekudusan dari profesi mereka, dan memenuhi hati Kami dan hati saudara-saudara mereka dengan kegetiran. Kedua, anda perlu memastikan agar anda menasihati para kepala dari keluarga-keluarga religius ini dalam nama Kami dan, sewaktu dibutuhkan, menasihati para superior yang bertugas sebagai pengawas atas keluarga-keluarga religius itu, agar mereka sama sekali tidak mengabaikan tanggung jawab dari tugas mereka untuk membuat disiplin reguler menjadi semakin hidup dan berkembang di tempat di mana disiplin itu terjaga, dan agar mereka kembali memulihkan disiplin kepada keutuhan dan kekuatannya di mana disiplin tersebut telah mengalami pelemahan. Para superior itu harus senantiasa mengingatkan para rohaniwan dari rumah mereka, melalui peringatan-peringatan, melalui gambaran-gambaran, dan melalui hardikan-hardikan, bahwa mereka harus secara serius mempertimbangkan kaul seperti apa yang telah mengikat diri mereka kepada Allah, berupaya keras untuk menjaga apa yang telah mereka janjikan, mempertahankan aturan-aturan dari institusi mereka tanpa diganggu gugat, dan dengan membawa tubuh mereka dalam mati raga Yesus, berpantang dari segala sesuatu yang tidak selaras dengan panggilan mereka, serta menyerahkan diri mereka sepenuhnya kepada karya-karya yang memelihara kasih terhadap Allah dan sesama, serta cinta akan kebajikan yang sempurna. Hendaknya semua pengawas dari Ordo-Ordo ini terutama memastikan agar pintu masuk institusi mereka hanya terbuka kepada seseorang setelah penyelidikan yang saksama dan berhati-hati atas kehidupan, moral dan watak orang tersebut, dan bahwa seseorang dapat diterima ke dalamnya untuk mengambil profesi religius hanya setelah ia memberikan bukti-bukti panggilan yang sejati dalam kasus novisiat yang dilakukan seturut aturan-aturan, sedemikian rupa sehingga kita dapat secara benar menganggap bahwa sang novis memeluk kehidupan religius hanya demi hidup dalam Allah dan demi bekerja, seturut aturan dari institusinya, untuk keselamatan dirinya dan keselamatan sesama. Tentang poin ini, Kami menghendaki dan menginginkan agar mereka semua menaati segala sesuatu yang telah dicanangkan dan ditetapkan di dalam dekret-dekret yang diterbitkan pada tanggal 25 Januari tahun lalu oleh Kongregasi Kami tentang keadaan para imam reguler, dekret-dekret yang menyandang persetujuan dari otoritas apostolik Kami, demi kebaikan keluarga-keluarga religius.
Setelah berbicara demikian tentang para imam reguler kepada, Kami hendak kembali menyerahkan kepada anda sekalian, Saudara-Saudara yang Terhormat, pengajaran dan pendidikan para imam minor; sebab Gereja hampir tidak dapat berharap untuk menemukan para pelayan yang pantas, selain dari antara mereka yang sejak masa muda dan masa kanak-kanak mereka, telah dibentuk untuk melakukan pelayanan suci ini seturut hukum-hukum yang telah ditetapkan. Maka dari itu, Saudara-Saudara yang Terhormat, teruslah menggunakan segala sumber daya anda, untuk mengerahkan segenap upaya anda agar para anggota baru dari laskar suci semungkin-mungkinnya diterima di dalam seminari-seminari gerejawi sejak mereka masih muda belia, dan agar berkat kehidupan mereka yang dijalani di sekitar Tabernakel Tuhan, mereka tumbuh besar bagaikan kecambah baru dalam kehidupan yang tanpa dosa, dalam agama, dalam kesederhanaan, dalam semangat gerejawi, sambil pada saat itu juga mempelajari kesastraan, ilmu pengetahuan yang mendasar dan yang tinggi, dan terutama kesastraan dan ilmu pengetahuan suci dari para guru yang terpilih, yang ajarannya sama sekali terkecual dari bahaya kesalahan apa pun.
Tetapi, karena anda akan mengalami kesulitan untuk menunaikan tugas pengajaran kepada para imam minor dalam seminari-seminari; anda akan harus memastikan bahwa orang-orang muda dalam tatanan awam menjadi objek perhatian pastoral anda. Berjaga-jagalah, Saudara-Saudara yang Terhormat, atas semua sekolah negeri maupun sekolah swasta, dan, sejauh yang mampu anda lakukan, kerahkanlah perhatian anda, gunakanlah pengaruh diri anda, lakukanlah upaya-upaya anda agar di dalam sekolahan itu, para murid sepenuhnya menaati hukum doktrin Katolik, dan agar orang muda yang berhimpun di sana, yang diajarkan dalam ilmu kesastraan, pengetahuan budaya dan sains, diajar oleh para guru yang tak bercela dalam hal agama dan moral. Hendaknya para guru yang mengajar orang muda di sekolahan juga mengajar mereka tentang kebajikan yang sejati, membekali mereka sehingga mereka dapat mengenali jerat-jerat yang diulurkan oleh orang-orang fasik, menghindari kesalahan-kesalahan mereka yang mematikan, dan melayani masyarakat Kristiani serta masyarakat sipil dengan penuh daya guna dan kegemilangan.
Itulah sebabnya, anda harus mendayagunakan otoritas anda yang terutama, wewenang anda yang penuh atas para pengajar disiplin-disiplin suci, dan atas segala perkara Agama atau segala sesuatu yang berhubungan erat dengan perihal Agama. Pastikanlah agar dalam segala hal, tetapi terutama dalam hal-hal yang menyangkut Agama, sekolah-sekolah menggunakan buku-buku yang bebas dari kecurigaan akan kesalahan. Peringatkanlah orang-orang yang bertanggung jawab atas jiwa-jiwa, agar mereka membantu anda untuk mengawasi segala hal yang berkenaan dan sekolahan anak-anak kecil. Hendaknya sekolah-sekolah hanya dipercayakan kepada para guru, pria maupun wanita, yang kejujurannya teruji, dan agar demi mengajar unsur-unsur iman Kristiani kepada anak-anak laki-laki dan kepada anak-anak perempuan, buku-buku yang digunakan hanyalah buku-buku yang telah disetujui oleh Takhta Suci. Tentang poin yang satu ini, Kami tidak dapat meragukan bahwa para pastor paroki memberikan teladan yang pertama, dan bahwa, terdesak oleh nasihat-nasihat anda yang tanpa henti, mereka semakin hari hanya akan semakin berjuang untuk mengajarkan anak-anak unsur-unsur dari doktrin Kristiani, karena mereka ingat bahwa itu adalah salah satu tanggung jawab yang terberat dari tugas yang diembankan kepada diri mereka.[29] Anda juga bahkan akan harus mengingatkan mereka bahwa dalam pengajaran-pengajaran mereka baik kepada anak-anak maupun kepada para umat, mereka tidak pernah melupakan Katekismus Romawi yang diterbitkan seturut dekret Konsili Trente, atas perintah dari Santo Pius V, pendahulu Kami dari kenangan yang tak kenal lekang, dan yang dianjurkan kepada semua gembala jiwa oleh para Paus yang Berdaulat lainnya, terutama oleh Klemens XIII, sebagai ‘suatu sarana yang paling sesuai untuk mengenyahkan tipu daya dari opini-opini yang bejat, dan untuk menyebarluaskan dan menetapkan secara kukuh doktrin yang benar dan sehat.’[30]
Anda tidak akan terkejut, Saudara-Saudara yang Terhormat, jika Kami berbicara tentang hal ini dengan sedikit lebih panjang. Melalui kewaspadaan diri anda sekalian, anda tentunya telah mengetahui bahwa pada zaman yang berbahaya ini, kita (anda sekalian dan Kami) harus mengerahkan upaya-upaya yang terbesar, menggunakan segala sarana, berjuang dengan ketabahan yang tak tergoyahkan, memberikan kewaspadaan yang berkesinambungan untuk segala sesuatu yang berkenaan dengan sekolahan, pengajaran dan pendidikan anak-anak dan orang-orang muda, baik laki-laki maupun perempuan. Anda tahu bahwa di zaman kita ini, para musuh Agama dan masyarakat manusia, yang terdorong oleh roh yang sungguh satanik, bertekad untuk membejatkan hati dan akal budi orang muda sejak mereka muda belia dengan segala cara. Itulah sebabnya tiada sarana yang tidak mereka gunakan, tiada rencana yang lancang yang tidak mereka upayakan demi sepenuhnya merampas otoritas dari Gereja dan merenggut dari perhatian para Gembala suci sekolahan dan segala institusi yang bertujuan untuk mendidik orang muda.
Maka dari itu, dengan teguh Kami berharap agar para Putra Kami yang amat terkasih dalam Yesus Kristus, semua Pangeran Italia, akan membantu anda sekalian, Saudara-Saudara yang Terhormat, dengan perlindungan mereka yang kuasa agar anda dapat dengan keberhasilan yang lebih besar menunaikan tugas anda yang baru saja Kami ingatkan. Kami pun tidak meragukan bahwa mereka berkehendak untuk melindungi Gereja dan segenap haknya, baik hak rohani maupun duniawi. Tiada suatu hal pun yang lebih selaras dengan agama dan kesalehan yang telah mereka warisi dari para leluhur mereka, dan yang terbukti menggerakkan diri mereka. Mereka tentunya tahu bahwa sebab utama dari segala kejahatan yang membuat diri kita kewalahan tidak lain adalah kejahatan yang dilakukan terhadap Agama dan terhadap Gereja Katolik pada masa-masa yang lebih dahulu, tetapi terutama pada masa munculnya para Protestan. Sebagai contoh, mereka melihat bahwa kebencian yang semakin meningkat terhadap otoritas dari para Uskup yang suci, bahwa pelanggaran-pelanggaran terhadap asas-asas ilahi dan gerejawi yang semakin hari semakin berlipat tanpa hukuman, telah menyebabkan penciutan yang sebanding dalam hal rasa hormat rakyat terhadap kuasa sipil, dan telah membukakan bagi para musuh ketenteraman masyarakat suatu jalan yang lebih lebar untuk melakukan pemberontakan-pemberontakan dan hasutan-hasutan. Mereka demikian pula berulang kali melihat bahwa harta benda duniawi Gereja dilanggar, dibagi-bagikan, dijual secara publik, walaupun harta benda itu merupakan kepunyaan Gereja atas dasar hak properti yang legitim, dan bahwa melemahnya rasa hormat dari antara kalangan rakyat terhadap properti-properti yang dikonsekrasikan demi tujuan agamawi, telah menyebabkan sejumlah besar orang lebih mudah terjangkiti pernyataan-pernyataan yang lancang dari paham Sosialisme dan dari Komunisme yang baru itu, yang mengajarkan bahwa seseorang dapat demikian pula mengambil alih atas properti-properti lainnya dan membagi-bagikan atau mengubah properti-properti tersebut dengan segala cara demi kegunaan bersama. Mereka juga melihat bahwa segala belenggu yang begitu banyak, yang dahulunya digunakan tanpa henti untuk mencegah para Gembala Gereja untuk menggunakan otoritas suci mereka secara bebas, sedikit demi sedikit membebani kuasa sipil. Pada akhirnya, mereka melihat bahwa di tengah-tengah bencana-bencana yang menekan diri kita, mustahil adanya untuk menemukan suatu obat yang bersifat amat segera dan amat mujarab selain dengan kembali menumbuhkembangkan Agama di seluruh Italia, dan dengan mengembalikan segala kemegahannya kepada Gereja Katolik, yang tanpa diragukan memiliki sarana-sarana yang paling tepat untuk menolong manusia dalam berbagai jenis kemiskinan dan kondisi.
Dan bahwasanya, untuk menggunakan perkataan Santo Agustinus di sini: ‘Gereja Katolik bukan hanya merangkul Allah sendiri, tetapi juga cinta dan kasih terhadap sesama, sedemikian rupa sehingga ia [Gereja] memiliki obat-obatan untuk segala penyakit yang diderita oleh jiwa-jiwa akibat dosa-dosa mereka. Ia [Gereja] melatih dan mengajar anak-anak dengan cara yang sesuai dengan usia mereka, orang-orang muda dengan kekuatan, orang-orang tua dengan ketenangan, pendek kata, setiap orang dilatih dan diajar seturut tuntutan umurnya, bukan hanya dalam badannya, tetapi juga dalam perkembangan jiwanya. Ia [Gereja] membuat istri tunduk kepada suaminya dengan suatu ketaatan yang suci dan setia, bukan untuk memuaskan kejangakan, melainkan untuk memperbanyak umat manusia dan menjaga lembaga keluarga. Gereja juga menempatkan suami di atas sang istri, bukan agar sang suami mempermainkan lawan jenis yang lebih lemah itu, tetapi agar mereka berdua menaati hukum-hukum cinta kasih yang sejati. Gereja menundukkan anak-anak kepada orang tua mereka dalam suatu jenis kehambaan yang bebas, dan otoritas yang diberikan oleh Gereja kepada orang tua atas anak-anak mereka adalah semacam kekuasaan yang penuh kasih. Gereja mempersatukan saudara yang satu dengan saudara yang lain dengan ikatan agama yang terkuat, yang lebih erat daripada ikatan darah, Gereja mempererat segala ikatan persaudaraan dan persekutuan dengan kasih timbal balik yang menghormati simpul-simpul yang dibentuk oleh alam dan simpul-simpul yang telah dibentuk melalui berbagai macam kehendak. Gereja mengajarkan kepada para hamba agar mereka setia kepada para tuan mereka, bukan oleh karena kebutuhan-kebutuhan dari keadaan mereka melainkan oleh karena tanggung jawab; Gereja membuat para tuan memperlakukan para hamba mereka dengan lembut berkat pikiran tentang Tuhan bersama, Allah yang tertinggi, dan membuat mereka lebih menyukai jalan persuasi daripada kekerasan. Gereja mengikat warga negara dengan warga negara, bangsa dengan bangsa, dan semua orang yang ada di dalamnya, bukan hanya dengan ikatan sosial, tetapi juga dengan semacam persaudaraan, buah dari kenangan akan orang tua kita yang pertama. Gereja mengajar para raja agar mereka senantiasa memperhatikan kesejahteraan rakyat mereka; Gereja memperingatkan para rakyat agar mereka tunduk kepada para raja. Gereja mengajarkan kepada semua orang, dengan perhatian yang tak kenal lelah, siapa saja yang harus diberikan ketakziman, rasa sayang, rasa hormat, rasa takut, penghiburan, peringatan, nasihat, disiplin, teguran, sesahan, dan menunjukkan bagaimana segala hal tidak diperuntukkan bagi semua orang, melainkan semua orang harus diberi kasih dan tidak seorang pun boleh diberikan ketidakadilan.’[31]
Maka, adalah tanggung jawab Kami dan diri anda sekalian, Saudara-Saudara yang Terhormat, untuk tidak berkecut hati di hadapan kerja keras, untuk menghadapi segala kesulitan, untuk mengerahkan segenap tenaga dan semangat penggembalaan kita demi melindungi ibadat dari Agama Katolik di negeri Italia, bukan hanya dengan melawan secara giat upaya-upaya orang-orang fasik yang merekayasa konspirasi untuk merampas Italia sendiri dari pangkuan Gereja, tetapi juga dengan bekerja dengan penuh kuasa untuk membawa pulang ke dalam jalan keselamatan para putra Italia yang bejat yang telah dalam kelemahan mereka membiarkan diri mereka sendiri disesatkan.
Tetapi segala kebaikan yang mulia dan segala karunia yang sempurna datang dari Surga: marilah kita menghampiri takhta rahmat dengan penuh kepercayaan, Saudara-Saudara yang Terhormat; marilah kita tidak henti-hentinya berdoa dalam permohonan, meminta dengan sangat melalui doa-doa publik dan khusus kepada Bapa surgawi, yang empunya terang dan kerahiman, agar dengan jasa-jasa dari Putra Tunggal-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, Ia memalingkan wajah-Nya dari dosa-dosa kita dan mencerahkan, dalam kebaikan-Nya, semua pikiran dan semua hati dengan kuasa rahmat-Nya; semoga dengan melembutkan kehendak-kehendak yang pemberontak, Ia memuliakan Gereja yang kudus dengan kemenangan-kemenangan baru dan kejayaan-kejayaan baru, dan semoga di seluruh Italia dan seluruh bumi, umat yang melayani-Nya meningkat dalam jumlah mereka dan pantas untuk mendapatkan kemenangan-kemenangan serta kejayaan-kejayaan itu. Marilah kita memohon pula kepada Bunda Allah yang teramat kudus, Maria Perawan yang Tak Bernoda, ia yang dengan perlindungannya yang teramat kuasa bersama Allah, dan yang mendapatkan segala sesuatu yang dipintakannya, tidak dapat meminta dengan sia-sia. Marilah kita juga memohon bersama dengannya kepada Petrus, pangeran dari para Rasul, Paulus saudaranya dalam kerasulan, dan semua orang Kudus di Surga, agar Allah yang Mahabaik, yang dilembutkan hati-Nya oleh doa-doa mereka, menghalau tulah murka-Nya dari para umat beriman, dan menganugerahkan kebaikan-Nya kepada semua orang yang menyandang nama Kristiani agar mereka dapat, berkat rahmat-Nya, menolak segala sesuatu yang berlawanan dengan kekudusan nama itu dan mempraktikkan segala sesuatu yang selaras dengannya.
Pada akhirnya, Saudara-Saudara yang Terhormat, terimalah sebagai kesaksian akan rasa sayang Kami yang membara terhadap diri anda sekalian, Berkat apostolik yang dari lubuk hati Kami, Kami berikan kepada anda sekalian dengan penuh kasih, kepada anda sekalian, kepada para Imam, dan kepada para umat beriman awam yang dipercayakan kepada perhatian anda.
Diberikan di Napoli di Pinggiran Kota Portici, tanggal 8 Desember tahun rahmat MDCCCXLIX, tahun IV dari masa Kepausan Kami.
PIUS IX, PAUS.”
Catatan kaki:
Disadur dari terjemahan berbahasa Prancis:
Recueil des allocutions consistoriales, encycliques, et autres lettres apostoliques des souverains pontifes Clément XII, Benoît XIV, Pie VI, Pie VII, Léon XII, Grégoire XVI, et Pie IX [Kumpulan Alokusi Konsistorial, Ensiklik, dan Surat-Surat Apostolik Lain dari Para Paus yang Berdaulat Klemens XII, Benediktus XIV, Pius VI, Pius VII, Leo XII, Gregorius XVI, dan Pius IX], Librairie Adrien Le Clere et Cie, Paris, 1865, hal.240-263.
[1] Ex S. Leone Magno, Epist. ad Rusticum Narbonensem.
[2] Sess. V, cap. 2. Sess. xxiv, cap. 4 et 7 de Ref.
[3] Hoc dogma a Christo acceptum, et inculcatum a Patribus atque a Conciliis, habetur etiam in formulis Professionis Fidei, tum in ea scilicet quae apud Latinos, tum in ea que apud Graecos, tum in alia quae apud ceteros Orientales catholicos in usu est.
Dogma ini, yang telah diwarisi dari Kristus dan diajarkan oleh para Bapa dan Konsili-Konsili, juga ditemukan di dalam rumusan-rumusan Pengakuan Iman, baik di kalangan orang-orang Latin maupun Yunani, dan digunakan oleh orang-orang Katolik Oriental lainnya.
[4] Ex Trid. Sess. xiii. Dec. de SS. Euchar. Sacramento, cap. 2.
[5] Matthaei, xviii, 7.
[6] Extant ea super re, praeter alia praecedentia decretal, Encyclicae litterae Gregorii XVI, datae postridie Nonas maii MDCCCXLIV, quae incipient: Inter praecipuas machinationes, cujus sanctiones Nos quoque inculcavimus in Encyc. Ep. data 9 novemb. 1846.
Sehubungan dengan perkara ini, di samping dekretal-dekretal yang sebelumnya, juga terdapat surat ensiklik dari Gregorius XVI, yang diberikan pada tanggal Sembilan Mei 1844, yang diawali dengan kata-kata: Dari antara muslihat-muslihat utama, yang juga telah Kami tekankan di dalam surat ensiklik yang bertanggal 9 November 1846.
[7] Vid. Reg. 4 ex iis quae a Patribus in Conc. Trid. delectis conscriptae et a Pio IV approbatae fuerunt in Const. Dominici gregis, 24 mart. 1564, et additionem eidem factam a Congr. Indicis, auctoritate Ben. XIV, 17 jun. 1757 (quae omnia praemitti solent Indici libr. prohib.).
[8] Vid. Tridentini sess. IV in Decret. de Editione et usu sacrorum Librorum.
[9] Ex actis Ephesini Concilii, Act. III, et S. Petri Chrysologi Epist. ad Eutychen.
[10] Leo M. Serm. in anniv. Assumpt. suae.
[11] Matth. xvi, 18.
[12] Ibid. v. 19.
[13] Lucae, xxvii, 31, 32.
[14] Ex Concilio oecumenico Florentino in Def. seu Decr. Unionis.
[15] S. Petri, Epist. i, c. ii, 13, seq.
[16] S. Pauli Epist. ad. Romanos, xiii, i, seq.
[17] Exodi, xx, 15, 17. – Deuteronomii v, 19, 21.
[18] Matthaei, xviii, 15 ; xxv, 40, 45.
[19] Matthaei xxv, 34, seq.
[20] Matthaei xix, 23, seq. – Lucae vi, 4; xviii, 22, seq. – Epist. Jacobi v, 1, seq.
[21] Matthaei, v, 3.
[22] Sapientiae, vi, 6, 7.
[23] Sapientiae, vi, 8.
[24] Ibidem.
[25] Actorum, xvii, 31.
[26] Matthaei, xvi, 27.
[27] Novembris 1846
[28] 1 ad Timoth., v, 22.
[29] Tridentinum, Sess. xxiv, c. 4. – Bened. XIV, Const. Etsi minime, 7 febr. 1742.
[30] In Encyclis Litteris ea de re ad omnes Episcopos datis 14 junii 1761.
[31] S. Agustinus de Moribus Cathol. Ecclesiae, lib. I.
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 1 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 2 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 2 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 3 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 5 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 6 bulanBaca lebih lanjut...