^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Maria Menghadiri Kematian Hamba-Hambanya yang Setia - Percakapan St. Leonardus
PERCAKAPAN KESEMBILAN
Maria Menghadiri Kematian Hamba-Hambanya yang Setia
Janganlah kau meninggalkannya, dan ia akan melindungimu dan ia akan menjagamu.
(Amsal Bab IV, Ayat VI)
I. “Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati. Itulah doa yang kita daraskan setiap harinya kepada Santa Perawan Maria. Tetapi tahukah kita rahmat yang kita pintakan kepadanya? Andaikata kita mengetahuinya, kita akan mengucapkan doa itu dengan perhatian dan semangat yang jauh lebih besar. Kita meminta kepadanya agar ia mendampingi kita, tetapi terutama pada waktu kematian; pada saat yang telah membuat para kudus gemetar, pada saat di mana segenap keabadian bergantung. Apakah anda pernah berpikir secara serius tentang saat itu? Pernahkah anda mempertimbangkan seperti apa kemuliaan abadi atau ketercelaan abadi? Seperti apakah rasanya untuk bersukacita selamanya bersama Allah, atau menderita selamanya bersama para iblis? Tetapi kita meminta kepada sang Perawan Suci, melalui kata-kata ini, agar ia benar-benar menghendaki, pada saat yang terpenting itu, untuk membantu kita untuk menghindari kejahatan yang sedemikian besarnya, dan untuk memperoleh kebaikan yang sedemikian besarnya. Anda oleh karena itu melihat bahwa kita berbuat benar untuk berdoa kepadanya setulus hati. Marilah memulai sejak dari sekarang untuk memercayakan diri kita kepada Maria. Ya Perawan Suci, lihatlah kami ini, para pendosa yang malang, bersujud di kakimu: doakanlah kami sekarang di saat kami hidup, tetapi terutama pada waktu yang mengerikan dari kematian. Ya saudara-saudaraku, Maria akan menolong kita dengan setia pada waktu kematian jika kita mencintainya, melayaninya, dan bersetia kepadanya selama hidup kita. Marilah kita mempelajarinya dari mulutnya sendiri.
II. Seorang biarawan dari ordo kami, yang bernama Adolfus, yang telah melayani Allah dan sang Perawan Suci dengan baik, saat ia sekarat, gemetar pada saat yang amat kritis itu, dan mengalami suatu ketakutan yang besar akan maut. Sang Perawan Suci yang meilhat kegelisahannya itu, datang untuk membantunya. Ia pertama-tama menegurnya dengan kata-kata yang manis, karena ia kurang percaya akan dirinya: Adolfus, ujar Maria kepadanya, karena engkau milikku, mengapakah engkau takut untuk mati? Bukankah engkau telah selalu menjadi hambaku yang setia? Bukankah engkau pada saat ini berada di bawah perlindunganku? Apakah yang kautakuti? Tidak tahukah engkau bahwa aku mencintai dengan cinta kasih yang amat besar orang-orang yang mencintaiku, bahwa aku setia kepada mereka, dan bahwa aku tidak pernah meninggalkan pada waktu kematian mereka yang tidak meninggalkanku pada waktu mereka hidup?
Ia menunjukkan kelemahlembutan yang sama terhadap Santo Yohanes dari Allah, yang, sewaktu ia akan mati, gemetar dan berkeringat dari sekujur tubuhnya, dalam rasa takut akan kematian. Bunda Allah pun tampak kepadanya, dan mengusap keringat yang mengalir dari dahinya, ia menyemangatinya dan menghiburnya dengan kata-kata yang manis: ‘Yohanes, aku tidak meninggalkan pada saat ini para pelayanku yang setia.’ Dengarkankah anda perkataan itu, saudara-saudaraku? Jika contoh-contoh itu tampak bagi anda terlalu jauh dari masa di mana kita hidup, saya akan mengutip untuk anda suatu peristiwa yang terjadi belakangan ini kepada salah satu dari biarawan kami yang bernama Antonius. Hamba Allah dan Maria yang setia itu, karena ia merasakan kebutuhan yang amat mendesak, ia memanggil imam pengaku dosanya, dan berkata kepadanya: ‘Tahukah anda, ya bapaku, bahwa aku akan mati pada hari Sabtu, hari yang dibaktikan kepada Santa Maria? – Bagaimanakah anda mengetahuinya? Jawab imam pengaku dosanya – Karena Santa Perawan Maria telah tampak kepadaku dan ia berkata kepadaku: dan aku pun sungguh bersukacita atas kabar yang baik ini.’ Tetapi sukacita itu berlangsung tidak lama: sebab malam berikutnya, ia pun diserang oleh para iblis, yang, dengan rupa yang amat mengerikan, mengancamnya dengan kutukan. Biarawan yang malang itu, yang menderita penyakit menjerit, menggeliatkan badannya dengan cara yang aneh, dan ia pun ingin bergegas untuk beranjak dari ranjangnya, dan ia akan telah melakukannya andaikata ia tidak ditahan oleh orang. Sewaktu mendengar kegaduhan yang dibuatnya itu, semua biarawan dari biara itu pun berlari, dan mulai berdoa untuknya. Sewaktu mereka berdoa, mereka mendengarnya berkata: tidak, saya tidak berbuat dosa itu, itu adalah suatu dusta: dosa ini telah saya perbuat, memang benar, tetapi saya telah melakukan penitensi untuknya. Memang benar bahwa saya telah mengambil satu buah, dan bahwa saya telah meminum sedikit anggur tanpa izin; tetapi saya telah mengakui dosa-dosa tersebut. Para iblis itu pun membuat upaya-upaya yang besar untuk menyeretnya, tetapi sang Perawan Suci, yang kepadanya sang biarawan telah sedemikian berbaktinya selama hidupnya bergegas menolongnya pada saat yang menakutkan itu, dan tampak kepadanya dengan air muka yang penuh sukacita, ia pun mengusir para roh dari Neraka itu, dan menghibur hambanya yang setia, yang, selama hari Jumat sampai Sabtu sore, tidak melakukan suatu hal apa pun selain memuji dan berdoa kepada Maria, dan menyemangati semua orang yang hadir untuk berdevosi kepadanya. Lalu, di saat Angelus berbunyi, ia mengembuskan jiwanya dengan manis kepada Allah.
III. Demikianlah bagaimana sang Perawan Suci memenuhi janjinya dengan setia, dan tidak meninggalkan para hambanya pada saat kematian. Tetapi saya ingin mengajukan kepada anda suatu renungan, tentang hal terakhir ini. Jika Iblis menghardik orang yang sekarat tentang satu buah, segelas anggur yang diminum tanpa izin, apakah yang akan dihardiknya untuk mereka yang telah hidup dalam dosa berat? Ia akan menghardik mereka tentang banyak hal yang lain; tentang pengakuan-pengakuan dosa yang dilakukan secara buruk, tentang sakrilegi pada waktu berkomuni. Jika biarawan ini, untuk beberapa kesalahan yang ringan, telah jatuh ke dalam kegelisahan yang sedemikian rupanya, akan seperti apakah nasib anda, yang jiwanya dipenuhi dengan pelanggaran-pelanggaran? Tetapi, anda akan berkata kepada saya, apakah yang harus kami lakukan? Lakukanlah sekarang apa yang anda akan ingin lakukan pada saat kematian. Tidakkah anda ingin telah menangisi dosa anda pada waktu itu? Lakukanlah hal itu sekarang; sujudlah di kaki sang Perawan Suci dan mintalah maaf kepadanya. Tidak cukup hanya dengan berlaku demikian: tidakkah anda saat itu ingin telah menjadi hamba Maria yang setia? Jadilah hamba Maria yang setia sejak saat ini. Peluklah devosi itu dengan penuh semangat. Anda harus selalu siap untuk melakukan segala sesuatu dengan cinta kasih untuk Maria, dan anda dapat yakin bahwa, jika anda telah menjadi setia kepadanya selama hidup anda, ia tidak akan meninggalkan anda pada waktu kematian, ia akan membebaskan anda dari serangan-serangan Iblis, dan akan memperolehkan Surga bagi anda. Devosi yang saya sarankan bagi anda, adalah untuk mengaku dosa dan berkomuni pada setiap pesta dari sang Perawan Suci.”
Catatan kaki:
Œuvres du bienheureux Léonard de Port-Maurice [Karya-Karya Beato Leonardus dari Porto Mauritio], Disadur dari Bahasa Italia ke dalam Bahasa Prancis oleh M. Charles Sainte-Foi, T. III, Paris, Louis Vivès, Librairie-Éditeur, 1858, hal. 105-108.
Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 4 mingguBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 4 mingguBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 4 mingguBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 4 mingguBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 2 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 3 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 4 bulanBaca lebih lanjut...Kami menerima semua dogma Gereja Katolik tanpa terkecuali, dan kami memandang mereka yang menerima semua dogma Gereja dan belum terpisah darinya, sebagai orang Katolik; itulah bagaimana kami bersekutu dengan Gereja...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...