^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Siapa Saja Lantikan Pertama Leo XIV? Bukti Dia Tidak Katolik Sedikit Pun
Dua saja! Hanya dua lantikan pertama Leo XIV yang kita perlu untuk membuktikan bahwa dia tidak Katolik sedikit pun. Berikut ini dari media lifesitenews:
Lantikan lain Leo XIV baru-baru ini menjadikan “Monsinyur” Renzo Pegoraro sebagai Presiden baru Akademi Kepausan untuk Kehidupan. Berikut dari artikel “National Catholic” Register milik EWTN yang judulnya demikian:
Artikel itu kemudian berkata:
Jadi, “Akademi Kepausan untuk Kehidupan” tidak bekerja untuk melindungi kehidupan manusia, namun untuk menghancurkan kehidupan manusia. Semakin banyak bukti bahwa orang-orang ini tidak Katolik.
Di Januari 2019, dia [Glettler] mengumumkan bahwa dirinya hendak “menjadi tuan rumah bagi serangkaian seminar untuk para pasangan yang bercerai dan ‘menikah kembali’. Di akhir seminar itu, para pasangan akan diizinkan menyambut Komuni Kudus serta ‘perayaan rekonsiliasi dan pemberkatan ….’”
Dua bulan kemudian, sahabat Glettler membuat “Jam Yesus” dari korpus terbalik dengan lengan patah untuk dipasang di gereja di Innsbruck selama Masa Prapaskah. Pada hari Jumat Agung selama Pekan Suci Masa Prapaskah, Gereja memperingati wafat Yesus di kayu salib, perbuatan yang dilakukan Yesus demi menebus umat manusia. Gambar menghujat ini sengaja dipasang selama Masa Prapaskah untuk menghina Yesus.
Pada tahun 2020, dia [Glettler] berkata bahwa doktrin Gereja bahwa wanita tidak dapat ditahbiskan sebagai imam adalah ‘ketidaksetaraan‘ yang ‘sulit dicari pembenarannya’.” Glettler bertahun-tahun lalu juga menyerukan agar "diakon wanita" diadakan. Pada bulan Maret 2021, Glettler berkata:
Pernyataan Glettler ini dicuit ulang oleh promotor sodomi "Romo" James Martin.[2] Selama Masa Prapaskah tahun 2022, Glettler memasang “foto raksasa seorang aktivis pro-LGBT telanjang di atas altar di Gereja Santo Yohanes dari Nepomuk yang dibangun pada tahun 1727.[3]
Berikut artikel dari organisasi Sekte Vatikan II yang lebih konservatif bernama TFP memohon uskup palsu ini menghapus foto mesum tersebut.
TFP berkata:
Pada tahun 2023, Glettler menempatkan benda yang disebutnya sebagai “kain Prapaskah” di atas altar sebuah gereja di "diosesnya”. Kain itu menampilkan jantung babi dibungkus dengan kondom.[5] Itu adalah upaya mencemooh Hati Kudus Yesus.
Glettler mengklaim bahwa dia menerima "umpan balik yang sangat positif" atas “karya seni” itu.[6] Perhatikan juga, yang disebut-sebut "tabernakel"- nya berbentuk piramida.
Di sini Glettler memamerkan “jubah” yang dikenakan oleh para imam Katolik palsu seperti dirinya.[7]
Berikut beberapa “karya seni” yang disetujui Glettler untuk gereja-gereja.[8]
Patung keji ini ditempatkan di Katedral Linz di Austria. Orang jahanam perancangnya mengklaim bahwa patung itu adalah gambaran Santa Perawan Maria yang sedang bersalin. Ada orang yang kemudian bisa menghancurkan patung itu tanpa tertangkap. Glettler si pemurtad itu menyebut tindak penghancuran patung keji tersebut menjijikkan dan menambahkan pernyataan berikut: “ ... tidak ada yang bisa membenarkan tindak mengerikan ini.”[9]
Glettler juga berpendapat bahwa katak yang disalib adalah karya seni.[10]
Terlepas dari semua aktivitas anti-Katolik dan keyakinan bidah yang dianut Glettler, orang-orang bodoh yang keras kepala percaya bahwa Sekte Vatikan II adalah Gereja Katolik berpikir bahwa si bidah manifes ini harus dianggap sebagai orang Katolik. Fakta bahwa Glettler memegang posisi terkemuka dalam Sekte Vatikan II membuktikan bahwa Sekte Vatikan II adalah Sekte non-Katolik.
Jika Glettler terpilih untuk "memimpin Keuskupan Agung Wina", dia akan menjadi penerus "Kardinal" Christoph Schönborn yang "memimpin Keuskupan Agung" itu dari 1995 hingga 2025. Schönborn undur diri tahun ini karena usianya sudah mencapai 80 tahun. Bertahun-tahun, lalu kami mempos video yang mengekspos Schönborn si pemurtad itu. Berikut beberapa cuplikan dari video tersebut.
Tanggal 30 November 2018, “Kardinal” Schönborn dan pemburit bernama Gery Keszler menyelenggarakan konser galang dana di Katedral St. Stefanus, di Wina.
Donasi hampir senilai 70 ribu Euro terkumpul di acara ini.
Tanggal 1 Desember 2017, Schönborn mengizinkan “ratu drag transgender Conchita Wurst” berpidato di Katedral St. Stefanus.
Pada tahun 2014, Schönborn memuji “ratu drag” yang sama itu juga karena memenangkan kontes menyanyi Eurovision.
Pada tahun 2012, Schönborn meneguhkan “pemilihan Florian Stangl – seorang pria 26 tahun yang hidup dalam kemitraan sesama jenis teregistrasi – untuk posisi dewan paroki”.[13]
Dalam sebuah wawancara tahun 2019, Schönborn menyatakan:
Mengenai “serikat sipil” homoseksual, Schönborn menyatakan:
Pada tahun 2010 Schönborn menyatakan:
Pada tahun 2015,
Pada tahun 2006,
Pada tahun 2018, sebuah foto yang menggambarkan wanita-wanita lesbian berciuman di depan sebuah gereja ditampilkan di “Museum Katedral” Schönborn. Di sana ditampilkan pula sebuah gambar menghujat: “gambar wanita hampir telanjang bulat berpose sebagai Kristus Bangkit”.[18] Pada tahun 2013 Schönborn menyatakan: “Kemitraan sesama jenis itu mungkin ada dan mereka perlu mendapat rasa hormat, dan bahkan perlindungan hukum perdata.”[19]
Pada tahun 2015, Schönborn menyatakan:
Schönborn adalah salah satu penyetir utama di balik dokumen Amoris Laetitia.
Anti-Paus Fransiskus merekomendasikan orang-orang agar membaca presentasi Schönborn tentang Amoris Laetitia.
Schönborn setuju dengan Fransiskus dalam Amoris Laetitia (#305) bahwa “ ... dimungkinkanlah bahwa di dalam suatu situasi objektif dosa ... seseorang dapat hidup dalam rahmat Allah ....”
Schönborn adalah murid “Kardinal” Ratzinger (Anti-Paus Benediktus XVI) dan merupakan “sahabat” lamanya.
Schönborn setuju dengan Benediktus XVI, bahwa “Gereja tidak tumbuh dengan berproselitisme [berupaya mengonversikan orang], namun dengan ketertarikan.”
Schönborn si pemurtad merupakan anggota organisasi lintas agama “Elijah Board of World Religious Leaders”. “Kardinal Schönborn aktif dalam dialog dengan Gereja-Gereja Ortodoks dan sangat berminat dalam hubungan Yahudi-Kristen”.[21]
Schönborn berpendapat bahwa kita tidak akan diadili atas dasar agama kita.
Schönborn berguru selama empat tahun kepada filsuf Yahudi, Emmanuel Levinas.
Schönborn setuju dengan pernyataan Fransiskus dalam Evangelii Gaudium bahwa kita harus “melepaskan alas kaki kita di depan tanah kudus orang lain.”
Lihatlah Anti-Paus Benediktus XVI tanpa alas kaki, berdoa di dalam masjid.
Pada tahun 2013, organisasi B’nai B’rith memberi Schönborn sebuah Menorah atas “pencapaian humaniter yang luar biasa”.
Schönborn memberi tahu seorang “sahabat” Muslim yang sedang dalam perjalanan ke Makkah, “Di wajahmu aku melihat cemerlangnya sukacita peziarahanmu.”
Dia berkata bahwa kita tidak boleh menyalahkan orang Muslim karena ingin mengambil alih Eropa:
Pada tahun 2007, “Keuskupan Agung” Schönborn mengizinkan upacara Muslim Sufi dengan "penari darwis berputar”.
Schönborn berbicara tentang kunjungan ke masjid.
Pada tahun 2012, Schönborn bertemu Dalai Lama, yang juga menghadiri “misa” Schönborn.
Schönborn telah mengizinkan musik rok dan pop dimainkan di “Keuskupan Agung”-nya.
Di sini Schönborn menghadiri “misa” dengan balon.
“Imam” di "Keuskupan Agung" Schönborn ini mengangkat sebuah majalah porno selama ceramahnya kepada kelompok pemuda yang mencakup anak-anak muda.
Schönborn mengizinkan para penyanyi musikal “Sister Act” bernyanyi dan menari di Katedral St. Stefanus.
Tanggal 5 Oktober 2018, Katedral Wina menjadi tempat pertunjukan disko – yang secara resmi diberi label “doa ekumenis”.
Sebuah kantor berita para “uskup” Austria melaporkan bahwa pada pidato di 29 September 2018, Schönborn berkata, “Mungkin suatu hari nanti [saya akan menahbiskan] wanita juga menjadi diakon”.
Terbukti dalam video ini bahwa “Kardinal” Christoph Schönborn seorang pemurtad. Dia bukan kardinal sejati Gereja Katolik. Dia justru pemimpin Sekte Vatikan II.
Sekte Vatikan II, yang saat ini beroperasi di bawah Anti-Paus Leo XIV, bukan Gereja Katolik, namun merupakan Kontra-Gereja akhir zaman (Pelacur Babel).
Catatan kaki:
[1] https://www.newwaysministry.org/2021/03/19/bishops-statements-reveal-divisions-over-vaticans-ban-on-blessing-same-gender-unions/
[2] https://x.com/JamesMartinSJ/status/1372664995046166541
[3] https://en.wikipedia.org/wiki/Pilgrimage_Church_of_Saint_John_of_Nepomuk
[4] https://www.tfp.org/petition/ask-bishop-glettler-to-remove-the-obscene-photo-of-homosexual-activist-from-above-the-tabernacle/
[5] https://www.knightsrepublic.com/single-post/homo-modernist-austrian-bishop-displays-pig-heart-in-condom-and-naked-trans-activist-above-altars
[6] https://www.knightsrepublic.com/single-post/homo-modernist-austrian-bishop-displays-pig-heart-in-condom-and-naked-trans-activist-above-altars
[7] https://cathcon.blogspot.com/2023/08/bishop-stays-silent-when-questioned.html
[8] https://cathcon.blogspot.com/2024/04/bishop-defends-indefensible-modern-art.html
[9] https://english.katholisch.de/artikel/54695-disgusting-glettler-condemns-destruction-of-the-birthing-mary
[10] https://cathcon.blogspot.com/2023/04/bishop-uses-good-friday-to-defend-pigs.html
https://cathcon.blogspot.com/2023/08/former-church-of-saint-agnes-in-berlin.html
[11] LifeSiteNews
[12] Tablet
[13]CAN
[14] Stern.de
[15] Tablet
[16] Catholic Herald
[17] LifeSiteNews
[18] LlifeSiteNews
[19] Tablet
[20] La Civilta “Cattolica”
[21] Buletin Elijah Board of World Religious Leaders
[22] B'nai B'rith Eropa
[23] Kreuz.net
[24] Tibet.net
St Aloysius Gonzaga doakanlah kami. Bantulah kami maju dalam mengutamakan kerendahan hati setiap hari. 🙏
Kita 3 bulanBaca lebih lanjut...Pengamatan menarik. Lebih relevan lagi karena banyak dari materi kami membahas bidah-bidah & kemurtadan Vatikan II, yang melibatkan orang-orang yang mengaku Katolik, padahal sebenarnya tidak, karena banyak dari mereka telah...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Berarti anda tidak paham ttg arti katholik, jadi anda belajar yg tekun lagi spy cerdas dlm komen
Orang kudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Anda bahkan tidak percaya bahwa Yesus mendirikan Gereja Katolik, dan anda menyebut diri Katolik. Sungguh sebuah aib. Yesus jelas-jelas mendirikan Gereja di atas Santo Petrus (Mat. 16:18-19), yakni Gereja Katolik,...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Membaca artikel-artikel di Website ini, aku ingat satu ayat di Kitab Amsal. "Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati."...
St. Paul 6 bulanBaca lebih lanjut...Saya katolik, tetapi hanya perkataan Yesus yang saya hormati, yaitu tentang cinta kasih. Yesus tidak mendirikan gereja katolik. Anda paham arti cinta kasih? Cinta kasih tidak memandang. Tuhan meminta kita...
Kapten.80 6 bulanBaca lebih lanjut...Terimakasih atas artikelnya, saya semakin mengerti perjalanan kerajaan raja salomo
Novriadi 7 bulanBaca lebih lanjut...Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 8 bulanBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 8 bulanBaca lebih lanjut...Since your comment is written in English, we are responding in English and including a translation in Indonesian. However, we would recommend that you write us in Indonesian instead, if...
Biara Keluarga Terkudus 8 bulanBaca lebih lanjut...