Kutipan Hari Ini
23/12/2021
Spiritualitas
Para awal perjalanan misionernya di tahun 1634, St. Isaac “Jogues meneguhkan dirinya sendiri melawan waktu yang berjam-jam yang dilewatkan dengan berjongkok di atas kano, kelaparan yang menggerogoti tubuhnya, perahu yang terayun-ayun, panas matahari yang membakar, kesendirian yang hampa, keheningan yang mendalam … pada malam hari, ia membiasakan diri agar tidak terganggu oleh kegelapan yang begitu ngeri, napas dari hutan, oleh lolongan binatang buas ….” (Saint Among Savages [Santo di antara Orang Barbar], hal. 68)
Doktrin
St. Fulgentius (526): “Percayalah dengan amat teguh dan janganlah pernah ragu sedikit pun bahwa tidak hanya semua orang pagan tetapi juga semua orang Yahudi dan semua orang bidah serta skismatis yang mengakhiri hidup ini di luar Gereja Katolik akan masuk ke dalam api yang kekal yang telah disiapkan untuk iblis dan para malaikatnya.”
20/12/2021
Spiritualitas
“Para algojo memilih René Goupil sebagai korban mereka yang berikutnya. Mereka menggergaji ibu jari dari tangan kanannya dengan cangkang kerang. Begitu banyak darah mengucur sehingga mereka takut bahwa ia akan mati [mereka ingin menyiksanya lebih lanjut atau menjualnya] … Mereka lalu berpaling kepada Couture … Mereka menusuknya dengan jarum penusuk dan kayu yang lancip, mengiris-iris dagingnya, membakarnya dengan obor dan besi yang membara, sampai ia jatuh tak bernyawa akibat kekejaman mereka … Salah satu dari mereka [kemudian] menemukan bahwa kedua dari jemari Couture tetap dibiarkan utuh … Dengan murka yang meledak-ledak … ia mulai menggergaji telunjuk dari tangan kanannya dengan sisi cangkang yang bergerigi. Ia menekan dagingnya dengan segala tenaganya dan mencabiknya, tetapi ia tidak dapat memotong urat dagingnya … Dengan murka, ia memegang jari tersebut dan memuntirnya sampai dagingnya tersobekkan, dan menyeret bersama dengan jari tersebut urat daging yang sama panjangnya dengan telapak tangannya.” (The Life of St. Isaac Jogues [Riwayat Hidup St. Isaac Jogues], hal. 219, 221)
Doktrin
2 Korintus 4:3: “Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.”
19/12/2021
Spiritualitas
“Allah memandang dari Surga anak-anak manusia untuk melihat apakah ada yang bijak, yang mencari Allah.” (Mazmur 53:2)
Doktrin
Paus Leo XIII (1885): “Negara tidak diizinkan, sebagaimana pula individu tidak diizinkan, baik untuk mengabaikan segala tanggung jawab keagamaan maupun untuk memperlakukan berbagai macam agama secara setara … Demikianlah, oleh karena itu, ajaran Gereja Katolik sehubungan dengan Konstitusi Negara.” (Immortale Dei #34-36)
18/12/2021
Spiritualitas
“Dan Daud berkata: Tuhan, yang telah membebaskan diriku dari cengkeraman singa, dan dari cengkeraman beruang, Ia akan membebaskan daku dari tangan orang Filistin ini [Goliat]. Dan Saul berkata kepada Daud: Pergilah, dan semoga Tuhan menyertaimu.” (1 Raja-Raja 17:37)
Doktrin
Paus Leo XII (1824): “Allah yang Mahabenar, yang adalah Kebenaran itu sendiri, sang Penyedia yang terbaik dan terbijaksana tidak mungkin menyetujui semua sekte yang mengakui ajaran-ajaran sesat yang sering kali tidak konsisten satu dengan yang lainnya dan saling berkontradiksi, dan untuk menganugerahkan imbalan yang abadi kepada para anggota dari sekte-sekte itu … dengan iman yang ilahi Kami percaya akan satu Tuhan, satu iman, satu pembaptisan … Itulah mengapa Kami mengakui bahwa tidak terdapat keselamatan di luar Gereja.” (Ubi Primum #14)
16/12/2021
Spiritualitas
“Sewaktu pertengahan siang hari tiba [ketiga anak Fatima] luar biasa laparnya, dan pergi ke [tanah] tegalan untuk mencari makanan. Fransisco mencicip beberapa biji pohon ek yang tumbuh dari azinheira yang sekarang cukup hijau warnanya sehingga dapat dimakan, dan ia merasa bahwa biji-bijian itu dapat dimakan. Jacinta berpendapat bahwa jika biji-bijian itu begitu lezat, dan jika mereka memakannya, maka itu bukanlah pengorbanan bagi mereka. Lantas, ia mengumpulkan beberapa biji pohon ek lainnya di bawah pohon ek yang besar dan mulai mengunyah biji-bijian itu. Ia mengakui: Ya, biji-bijian itu memang pahit. Tetapi ia hendak mempersembahkan rasa yang tidak enak itu demi konversi para pendosa.” (Our Lady of Fatima [Bunda Maria dari Fatima], hal. 58.)
Doktrin
“Maka dari itu, Negara dilarang oleh keadilan, dan dilarang oleh akal budi sendiri untuk menjadi tidak bertuhan; atau untuk mengambil rangkaian tindakan yang menuntun kepada ketidakbertuhanan, yakni, untuk memperlakukan berbagai agama (sebagaimana yang mereka katakan) secara setara, dan untuk menganugerahkan kepada semua agama tanpa dibeda-bedakan, hak-hak yang setara. Itulah sebabnya, karena pengakuan akan satu agama diperlukan di dalam Negara, satu-satunya agama yang harus diakui itu adalah agama yang benar ….” (Libertas #21)
15/12/2021
Spiritualitas
St. Alfonsus (sekitar tahun 1760): “Semua orang yang terkutuk telah binasa akibat tidak berdoa. Seandainya saja mereka telah berdoa, mereka tidak akan telah binasa. Dan inilah, dan yang akan merupakan, siksaan mereka yang terbesar di dalam Neraka, yakni, untuk berpikir tentang betapa mudahnya mereka mungkin telah dapat diselamatkan, hanya dengan meminta rahmat kepada Allah; tetapi bahwa sekarang sudah terlambat adanya – waktu berdoa sudah berakhir.”
Doktrin
Silabus Kesalahan-Kesalahan Modern, #77: “Di zaman ini,
bahwa agama Katolik harus merupakan satu-satunya agama negara sehingga agama-agama lain dilarang, sudah bukan lagi hal yang pantas.” –
Dikutuk oleh Paus Pius IX, 8 Desember 1864.
14/12/2021
Spiritualitas
St. Alfonsus (sekitar tahun 1760): “ … para pangeran dan raja di dunia ini … tak ada yang tersisa dari mereka selain makam pualam besar … yang sekarang hanya berguna mengajarkan kita bahwa segala yang tersisa dari orang-orang agung di dunia ini hanyalah sekelumit debu yang terkurung dalam makam. St. Bernardus bertanya: ‘Katakan kepada saya, di manakah para pecinta dunia ini?’ dan ia menjawab, ‘Tiada yang tersisa dari diri mereka selain abu dan belatung.’”
Doktrin
Paus Pius IX (1862): " ... barangsiapa bukan anggota Gereja, dan memakan Anak Domba, telah menjadi cemar.” (Amantissimus #3)
13/12/2021
Spiritualitas
“Berbahagialah orang-orang yang membasuh jubah mereka di dalam darah Anak Domba: sehingga mereka dapat memiliki suatu hak atas pohon kehidupan, dan dapat masuk ke dalam kota itu melalui gerbang-gerbangnya. Namun, yang berada di luar adalah anjing-anjing, dan para tukang sihir, dan para pezina, dan para pembunuh, serta setiap orang yang mencintai dan membuat dusta.” (Wahyu 22:14-15)
Doktrin
Paus Paulus III (1547): “Barangsiapa akan berkata bahwa di dalam ketiga sakramen ini, yakni, pembaptisan, penguatan, dan imamat, tidak dibekaskan suatu tanda atas jiwa, yakni, suatu markah rohani tertentu yang tak terhapuskan, yang oleh karena itu sakramen-sakramen tersebut tidak dapat diulangi: terkutuklah dia.”
12/12/2021
Spiritualitas
“[Sebagai seorang Novis Yesuit, 1625, St.] Isaac Jogues membayangkan di dalam pikiran-pikirannya masa depan di mana ia dapat mengerahkan segenap tenaganya dalam pelayanan terhadap Allah. Ia memiliki ambisi untuk menjelajahi negeri-negeri pagan dan kafir yang jauh sebagai misionaris. Khayalannya membawanya kepada kerasulan India, di mana St. Fransiskus Xaverius telah dahulu mengonversikan ribuan orang; ke Cina dan Jepang, di mana para Yesuit pada waktu itu sedang melawan para bonze [biarawan pagan]; ke negeri-negeri Amerika, di mana benua-benua itu sepenuhnya masih belum dikenal dan di mana terdapat jutaan orang yang perlu diselamatkan.” (Francis Talbot, Saint Among Savages [Santo di antara Orang Barbar])
Doktrin
Paus Pius IV (1565): “Tanpa ragu-ragu saya menerima dan mengakui semua doktrin (terutama yang berkenaan dengan keutamaan Paus Roma dan otoritas pengajarannya yang infalibel) yang diwariskan, didefinisikan, dan dijelaskan oleh kanon-kanon suci dan konsili-konsili ekumenis dan terutama dari Konsili Trente yang amat kudus ini ....” (Pengakuan Iman di Konsili Trente)
11/12/2021
Spiritualitas
Paus St. Pius V, Regnans in Excelsis, 25 Feb. 1570: “ ... begitu banyak jumlah orang fasik, dan mereka pun bertumbuh menjadi begitu kuatnya, sehingga tiada suatu pun bagian dari dunia yang belum mereka coba bejatkan oleh doktrin-doktrin jahat mereka ....”
Doktrin
Paus St. Pius V, Regnans in Excelsis, 25 Feb. 1570: “Yurisdiksi yang berdaulat dari Gereja Katolik yang Satu, Kudus dan Apostolik (di luar mana tidak terdapat keselamatan), telah diberikan oleh-Nya, yang kepada-Nya segala kekuatan di dalam Surga dan di atas bumi telah diserahkan, sang Raja yang memimpin dari tempat tinggi, hanya kepada satu orang di muka bumi, yaitu kepada Petrus, Pangeran dari para Rasul, dan kepada penerus Petrus, Uskup Roma. Ialah yang telah ditetapkan oleh-Nya di atas segala bangsa dan di atas segala kerajaan ....”