^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Kesimpulan
Di dalam dokumen ini, saya telah menunjukkan bahwa adalah ajaran infalibel dari Gereja Katolik – dan oleh karena itu ajaran sejati Yesus Kristus – bahwa hanya orang-orang yang meninggal sebagai Katolik yang dibaptislah yang dapat diselamatkan. Siapa pun yang menolak untuk menerima ajaran ini bukan seorang Katolik. Fakta bahwa hampir seluruh dunia menolak untuk menerima ajaran ini tidak boleh membuat kita patah semangat. Hal ini telah diprediksikan dan Allah tetap berada bersama Gereja-Nya, walaupun jumlah pengikut Gereja-Nya telah dikurangi menjadi suatu sisa dari umat beriman Katolik yang setia.
Jika bidah Arian pada abad ke-4 begitu buruknya sehingga sekitar 1% dari uskup-uskup yurisdiksional tetap Katolik dan 99% menjadi Arian, dan Kemurtadan Besar mendahului Kedatangan Kedua Kristus diprediksikan bahkan lebih buruk – kemurtadan terburuk di sepanjang masa (2 Tesalonika 2) – maka seseorang seharusnya tidak meragukan fakta bahwa hampir tidak terdapat imam yang secara autentik Katolik di dunia yang percaya akan arti sejati dari Di Luar Gereja Tidak Terdapat Keselamatan dan perlunya Sakramen Pembaptisan.
Kita harus bergegas melindungi iman ini dan menjaganya tanpa cela. Kita harus memberitahu dalam kasih orang-orang non-Katolik yang dipertemukan oleh Allah kepada kita bahwa mereka harus memeluk Iman Katolik – Iman Katolik tradisional yang historis – jika mereka ingin diselamatkan. Dan kita harus memberitahu orang-orang yang mengaku Katolk, tetapi yang tidak percaya akan dogma-dogma ini, betapa mereka berada dalam kesalahan agar mereka dapat dikoreksi.
Kita percaya akan dogma ini hanya karena dogma ini adalah kebenaran dari Yesus Kristus. Dan karena kita mengasihi orang-orang non-Katolik dan sungguh mengkhawatirkan keselamatan kekal mereka sebagai sahabat-sahabat sejati, kita berkata kepada mereka bahwa mereka tidak dapat memperoleh kebahagiaan kekal kecuali di dalam Gereja Katolik (Gereja Katolik tradisional, bukan Novus Ordo/sekte Vatikan II).
Akhirnya, seseorang tidak boleh mengompromikan iman ini bagaimanapun caranya. Seseorang tidak boleh mendukung secara finansial seorang imam pun yang tidak berpendapat bahwa hanya orang-orang Katolik yang sudah dibaptislah yang dapat diselamatkan, yang mengikutsertakan hampir semua imam pada masa kini. Seseorang idak boleh memberikan dukungan finansial ataupun dana Misa untuk seorang imam pun yang menerima pembaptisan keinginan atau bidah keselamatan bagi orang-orang yang “ketidaktahuannya tidak teratasi”. Seseorang tidak boleh bergabung atau terlibat dalam serikat agamawi yang tidak menjaga dan membela secara publik dogma ini dan semua ajaran Gereja.
Seorang Katolik tidak boleh menghadiri pemakaman dari orang-orang non-Katolik yang meninggal, karena hal ini menyiratkan bahwa para non-Katolik dapat diselamatkan, yang adalah bidah. Seorang Katolik juga tidak boleh menghadiri pemakaman orang-orang “Katolik” yang diketahui menyangkal dogma ini atau yang diketahui bersikeras mendukung mereka yang menyangkalnya. Terlebih lagi, seorang Katolik tidak boleh menghadiri pernikahan orang-orang non-Katolik ataupun anggota dari Novus Ordo, sebab hal ini membuat skandal dan memberikan kepada orang-orang non-Katolik yang menikah kesan bahwa anda setuju dengan keadaan mereka. Tidak pun seorang Katolik boleh menghadiri pernikahan dari seseorang yang mengaku diri "Katolik tradisional” tetapi yang bersikeras mendukung posisi-posisi bidah atau kelompok-kelompok bidah yang telah diekspos dalam dokumen ini. Untuk melakukan hal itu, akan menjadi suatu skandal dan kompromi terhadap Iman.
Pada Hari Penghakiman, Allah akan memisahkan mereka yang telah menjaga Iman sejati dan keadaan rahmat dari mereka yang tidak. Mereka yang telah mencemari iman ini akan harus berbaris dengan orang-orang yang terkutuk.
Jadi mereka yang mengetahui fakta-fakta ini, terus mendukung secara finansial bahkan dalam cara terkecil pun kelompok-kelompok yang percaya akan pembaptisan keinginan atau keselamatan bagi orang-orang yang “ketidaktahuannya tidak teratasi” atau yang menyangkal ajaran mana pun dari Gereja, dapat menantikan waktu di mana mereka harus berbaris di belakang orang-orang terkutuk yang telah mencemari Iman pada Hari Penghakiman.
Gereja mengajarkan bahwa dalam keperluan di mana kita berada pada saat ini, seseorang boleh menerima sakramen-sakramen dari seorang imam yang ditahbiskan secara valid yang percaya akan posisi bidah (jika imam itu tidak secara terang-terangan berkhotbah atau memaksakan bidah tersebut), tetapi seseorang tidak boleh mendukungnya secara finansial atau mengompromikan Iman. Untuk meletakkan uang dalam keranjang kolekte dari seorang imam atau kelompok yang tidak menjunjung Iman adalah untuk menyangkal Iman. Untuk memberikan mereka donasi adalah untuk menyangkal Iman. Jelas, Iman Katolik tidak melarang kita untuk membeli buku-buku Katolik (dsb.) dari suatu kelompok yang mungkin bidah, tetapi seseorang tidak boleh memberikan donasi kepada kelompok semacam itu ataupun dana Misa. Jika masalahnya menjadi mengompromikan iman atau menghadiri Misa dan menerima Komuni, seseorang harus berhenti menghadiri Misa dan menerima Komuni, karena seseorang dapat diselamatkan tanpa menghadiri Misa dan menerima Komuni, terutama dalam keadaan kebutuhan; tetapi seseorang tidak pernah dapat diselamatkan tanpa iman sejati.
Catatan kaki:
[1] William Jurgens, The Faith of the Early Fathers {Iman Bapa-Bapa Gereja Perdana}, Collegeville, MN: The Liturgical Press, Vol. 2, hal. 39.
[2] William Jurgens, The Faith of the Early Fathers {Iman Bapa-Bapa Gereja Perdana}, Vol. 2, hal. 3.
Artikel-Artikel Terkait
Ya. Bunuh diri adalah dosa berat, dan orang-orang yang mati dalam keadaan dosa berat langsung masuk Neraka. https://vatikankatolik.id/dosa-asal-dosa-berat-neraka/ Menarik pula bahwa Kitab Hukum Kanonik tahun 1917, kanon 1240 §1 no....
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Sayang sekali mayoritas orang Nusantara mengikut agama diabolis itu. Semoga Roh Kudus mencerahkan hati para umat muslim dan mengeluarkan mereka dari kegelapan.
Ray 3 bulanBaca lebih lanjut...apakah benar bahwa orang yang bunuh diri tidak akan diampuni dosanya dan akan selamanya berada di neraka?
Maria Melanie Aryanti 3 bulanBaca lebih lanjut...Anda sebetulnya perlu menonton dan menyimak video ini (yang tampaknya belum/tidak anda simak dengan baik). Kelihatannya, nenurut anda gelar santo/santa itu tidak penting. Tetapi gelar ini begitu pentingnya karena di...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Sibuk semua dengan liturgis masing masing... hakim yang punya otoritas yaitu Yesus... terserah pada mau sibuk apaan soal santa santo... apa yang dilakukan di dunia akan dihakimi secara pribadi oleh...
ngatno 4 bulanBaca lebih lanjut...terima kasih min penjelasannya terima kasih juga kalendernya, sangat bermanfaat
Yulius Kristian 5 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Kongregasi Suci bagi Ritus (Sacra Rituum Congregatio) melarang warna biru dalam pakaian ibadat dan menyatakan penggunaan warna tersebut sebagai suatu penyelewengan.[a] “Prefek Kongregasi Abdi Santa Perawan Maria dari...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Orang yang tidak jujur seperti anda ini adalah yang sesat. Membantah poin video ini anda tidak bisa. Poin-poin yang kami ajukan di dalam artikel dan video ini berasal dari buku...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...yang sesat kayaknya anda si penulis
CanonMR 7 bulanBaca lebih lanjut...permisi boleh tanya klo warna liturgi biru itu apa ya? apakah dulu gereja mewajibkan/mengharuskan biru menjadi warna liturgi trimakasih
Yulius Kristian 10 bulanBaca lebih lanjut...