Kemurtadan Pesan Idul Fitri “Uskup” Vatikan II dari Purwokerto (2020)

Gambar diperoleh dari Kompas.com

PURWOKERTO, KOMPAS.com

“Uskup Purwokerto, Jawa Tengah, Monsignor (Mgr) Christophorus Tri Harsono mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri kepada umat Islam dalam cara yang unik. Dalam video yang diunggah melalui akun YouTube Keuskupan Purwokerto, Minggu (24/5/2020), kemarin Uskup Christophorus terdengar fasih mengucapkan kalimat berbahasa Arab. Pada bagian tengah video, Christophorus menyampaikan,

'Saudara-saudariku kaum muslimin muslimat yang kami kasihi dan kami hormati. Saya atas nama umat Katolik Keuskupan Purwokerto mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1441 Hijirah. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga hasil puasa, amal dan doa-doa saudara-saudariku semuanya diterima oleh Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Esa, dan dapat menghidupi persatuan yang damai, kemanusiaan yang beradab, dan keadilan yang sejahtera bagi bumi pertiwi Indonesia tercinta ini.'”

***

Pernyataan “Uskup” Purwokerto tersebut tentunya bertentangan 180 derajat dengan dogma keselamatan yang dinyatakan secara khidmat oleh Konsili Florence. Puasa, amal, maupun doa semacam itu tidak bermanfaat bagi orang-orang yang berada di luar kesatuan Gereja Katolik (termasuk orang Muslim).

Paus Eugenius IV, Konsili Florence, “Cantate Domino,” 1441, ex cathedra:
“Ia [Gereja Roma yang Kudus] dengan teguh percaya, mengakui dan berkhotbah bahwa ... tidak seorang pun dapat diselamatkan, sebanyak apa pun ia telah berderma, walaupun ia telah menumpahkan darah dalam nama Kristus, kecuali jika ia telah bertekun di pangkuan dan di dalam kesatuan Gereja Katolik.”

Bagi mereka yang menolak Allah Putra, seperti orang-orang Muslim, Santo Yohanes berkata:

1 Yohanes 2:22-23 - “Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak. Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa”.

“Uskup” pemurtad ini juga menggunakan tahun “Hijriyah” untuk menyelamati para Muslim. Ini adalah penanggalan yang dimulai dari waktu di mana sang pemurtad Muhammad berhijrah dari Mekkah ke Madinah.[1] Hasil dari “hijrah” ini adalah Muhammad menjadi “pemimpin dan menyatukan kaum Muslim”,[2] pemimpin agama yang menolak Keilahian Yesus Kristus dan Allah Tritunggal Mahakudus. 

Dapat disimpulkan bahwa sang “Uskup” ini menghormati komunitas yang selama 14 abad melakukan penghujatan kepada sang Juru Selamat dan Allah yang sejati. Benar-benar murtad.

Catatan kaki:

[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Hijrah

[2] https://id.wikipedia.org/wiki/Hijrah