^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Kefas (dari Kitab Galatia) Bukan St. Petrus, menurut Teolog Yesuit Abad ke-18, Romo Fransiskus Zakharia, SJ
Fransiskus Antonius Zakharia (IT: Francesco Antonio Zaccaria, terlahir 1714), adalah teolog dan sejarawan dari ordo Yesuit. Ia menerima tahbisan imam di Roma pada tahun 1740 dan meninggal di tahun 1795. Ada banyak karya yang dikarangnya. Paus Pius VI melantiknya sebagai profesor Sejarah Gereja di institusi Sapienza dan direktur Accademia de’Nobili Ecclesiastici.
Dalam disertasinya tentang teguran St. Paulus terhadap Kefas (Zakharia, Dissertazione su Cefa ripreso da S. Paolo: Diss. varie. I, 195; Roma 1780), yang ditulis dalam bahasa Italia, Zakharia mendukung posisi bahwa Kefas yang ditegur St. Paulus dalam Galatia 2 bukanlah St. Petrus. Menurut posisinya, Kefas tersebut adalah orang lain yang punya nama yang sama dalam bahasa Aram. Kami sudah mengeluarkan video yang membahas perkara ini secara rinci. Video itu menyajikan begitu banyak bukti alkitabiah untuk mendukung posisi tersebut (bisa ditonton di bawah). Tidak seperti pendapat beberapa orang yang mungkin hendak mereka buat anda percaya, sejumlah teolog pada masa Zakharia menganut pandangan yang sama: bahwa Kefas yang ditegur St. Paulus bukanlah St. Petrus. Inilah posisi yang benar.
Berikut beberapa kutipan dari karya Zakharia:
Fransiskus Antonius Zakharia, SJ, Disertasi VIII, paragraf II, hal. 195 (abad XVIII): “Romo Arduinus … berupaya membuktikan bahwa ‘Cepham a Paullo reprehensum Petrum non esse (Kefas yang ditegur oleh Paulus bukanlah Petrus)’, melainkan salah seorang dari 70 murid Tuhan dengan nama tersebut (nama Kefas).”
Fransiskus Antonius Zakharia, SJ, Disertasi VIII, paragraf III, hal. 196 (abad XVIII): “Dan sebenarnya, sejak masa-masa terawal sampai zaman ini, para pendukung opini Arduinus memiliki dasar; Klemens dari Aleksandria, penulis kuno dari abad Kristiani kedua mengajarkan secara jelas dalam buku kelima dari karyanya Hipotiposes, yang tentangnya Eusebius menceritakan kita dalam buku pertama dari karyanya Sejarah Gerejawi, bahwa Kefas yang ditegur oleh Rasul Paulus adalah salah seorang dari 70 murid.”
Fransiskus Antonius Zakharia, SJ, Disertasi VIII, paragraf XI, hal. 212-212 (abad XVIII): “ ... umpamanya St. Paulus ingin berbicara kepada kita tentang Petrus, ia tampaknya tidak akan berkata: ‘Jacobus, et Cephas, et Joannes’, namun justru ‘Cephas, et Jacobus, et Joannes’, dengan demikian menempatkannya pada urutan pertama, seperti yang memang dicatat oleh Romo Mamachi sebagai perlakuan yang telah dibuat oleh para Penginjil, oleh St. Lukas di Kisah Para Rasul dan oleh St. Paulus sendiri oada surat yang sama kepada Jemaat di Galatia itu juga, surat tempat dirinya berbicara secara spesifik tentang Petrus.”
Fransiskus Antonius Zakharia, SJ, Disertasi VIII, paragraf XI, hal. 203 (abad XVIII): “Di ayat 7 dan 8, St. Paulus menceritakan kita tentang Petrus dan menyebutnya Petrus. Di ayat 9 (kita membaca) Kefas. Lantas orang-orang zaman dahulu itu berkata: ini orang yang berbeda. Memang benar bahwa Kefas dan Petrus memiliki nama yang bermakna sama, namun mengapakah Paulus, jika ingin mengidentifikasi orang yang sama usai menyebutnya dengan nama Petrus yang lazim … menggunakan nama dari bahasa yang berbeda …?”
Benarkah St. Paulus Menegur St. Petrus di Galatia 2?
Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 2 mingguBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 3 mingguBaca lebih lanjut...Since your comment is written in English, we are responding in English and including a translation in Indonesian. However, we would recommend that you write us in Indonesian instead, if...
Biara Keluarga Terkudus 3 mingguBaca lebih lanjut...Halo – memang benar bahwa orang hendaknya mengasihi orang lain dan menjaga ciptaan Allah. Namun, yang terutama, kita pertama-tama harus mengasihi/mencintai Allah. Sangat amat penting pula, terutama pada zaman kita,...
Biara Keluarga Terkudus 3 mingguBaca lebih lanjut...Halo – Misteri Terang itu datangnya dari Yohanes Paulus II. Dia ini seorang Anti-Paus dan pemurtad masif. Rosario orisinal yang diberikan oleh Santa Perawan Maria adalah 15 dekade dengan Misteri-Misterinya...
Biara Keluarga Terkudus 3 mingguBaca lebih lanjut...peristiwa terang kenapa tidak ada dalam pembahasan artikel ini?
devie 2 bulanBaca lebih lanjut...Allah Maha Besar melalui Putranya Yesus Kristus dan Bundanya Maria ..Melakukan muzizat menunjukan Betapah Besarnya dan Baiknya Allah..Kita manusia harus berbuat baik satu dengan yang lain dan alam sekitar serta...
fidelis Budi Suryanto 2 bulanBaca lebih lanjut...Are the FSSP and SSPX right on the sacraments?
Petrus Fiter Panco 2 bulanBaca lebih lanjut...Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 4 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...