^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Kecantikan Maria - Percakapan St. Leonardus
PERCAKAPAN KEDUA BELAS
Kecantikan Maria
Aku akan menunjukkan kepadamu jalan kebijaksanaan dan akan menuntunmu kepada jalan keadilan.
(Amsal Bab IV, Ayat XI)
I. “Saya telah berbicara kepada anda tentang sang Perawan Suci, dengan bahasa duniaw: tetapi saya hendak menggunakan pada hari ini suatu bahasa yang sepenuhnya surgawi. Saya berbicara oleh karena itu kepada anda, ya para Serafim! Engkau semua yang menata dari berbagai bahasa kalian menjadi satu bahasa yang tunggal, satu bahasa yang terbakar oleh semangat yang memenuhi kalian, dan pinjamkanlah kepada diriku bahasa itu untuk sejenak; agar aku dapat menunjukkan kepada mereka yang mendengarkanku kecantikan Maria yang mengagumkan. Ah! Andaikata anda tahu betapa cantiknya Maria!... Pikirkanlah Maria sewaktu ia keluar dari tangan yang cantik dari sang Pencipta; anda cukup mengetahui bahwa Dionisius sang Aeropagit, saat ia pertama melihatnya, mengakui bahwa iman tidak pernah mengajarkannya bahwa ia bukan Allah, melainkan suatu ciptaan semata, ia akan telah menyembahnya sebagai keilahian. Jikalau Maria begitu cantiknya di atas bumi, betapa ia pastinya jauh lebih cantik di dalam Surga! Ah! Ia sendiri membentuk suatu Firdaus; sebab ia sepenuhnya cantik: Tota pulchra est Maria: sepenuhnya cantik di dalam badannya, sepenuhnya cantik di dalam jiwanya, sepenuhnya cantik di dalam pikiran-pikirannya, sepenuhnya cantik di dalam karya-karyanya, sepenuhnya cantik di dalam kuasanya, sepenuhnya cantik secara interior, sepenuhnya cantik di dalam eksteriornya. Lalu bagaimanakah suatu ciptaan yang sedemikian terpujinya dan terhormatnya tidak menjadi objek yang amat disayangi oleh hati kita? Bagaimanakah mungkin ia tidak memesona dengan daya pikatnya serta kecantikannya?
II. Seorang biarawan, yang berbakti kepada sang Perawan Suci, yang telah mendengar beberapa kali hal-hal yang mengagumkan tentang kecantikannya, menjadi begitu terpesona, sehingga ia memiliki keinginan yang membara untuk melihatnya; dan ia tidak henti-hentinya meminta kepadanya rahmat itu. Pada akhirnya, seorang malaikat dari Surga datang mengabarinya bahwa Maria telah mengabulkan keinginan-keinginannya, dan bahwa ia akan memperlihatkan dirinya kepada biarawan itu, jika ia setuju untuk menjadi buta, setelah menikmati karunia ini; karena sang Perawan Suci tidak ingin orang melihat hal-hal lain yang diciptakan setelah melihatnya. Biarawan itu segera menjawab bahwa ia bersedia untuk membeli dengan harga itu karunia yang dipintakannya; bahwa menurutnya, harga itu adalah harga yang murah, dan bahwa ia akan telah memberikan hidupnya untuk memperoleh suatu rahmat yang demikian berharganya. Ia berkata seperti itu dalam suatu saat yang dipenuhi semangat: tetapi, sewaktu ia segera berpikir tentang masa depan, ia berkata kepada dirinya sendiri: akan berguna untuk apa saya ini? Bagaimanakah saya bisa berjalan atau bahkan hidup? Jadi inilah apa yang akan kulakukan: aku akan melihat Maria dengan satu mata; sehingga jika aku kehilangan mata yang lain, aku akan mampu menggunakan mata yang lainnya, dan aku tidak akan sepenuhnya buta. Ia melakukannya, memang; dan sewaktu sang Perawan Suci tampak kepadanya, ia membuka satu mata dan menutup yang lainnya. Tetapi kecantikan Maria begitu memesonanya sehingga untuk melihatnya dengan lebih baik, ia membuka mata yang lain. Pada saat yang sama itu, sang Perawan Suci menghilang, dan ia kehilangan mata yang digunakannya untuk melihatnya. Ia menjadi amat sedih karena tidak melihat Maria dengan kedua matanya. Sayang sekali! Ujarnya, betapa besarnya kehilangan diriku karena aku menjaga mata ini? Apa gunanya bagiku untuk melihat makhluk-makhluk lainnya, karena aku tidak dapat melihat secara sukarela hal yang tercantik dari Firdaus? Akan lebih baik bagi diriku untuk tetap sepenuhnya buta, setelah melihat kecantikan yang mengagumkan itu. Sudilah ya Maria! Mengabulkan keinginan dari hatiku yang malang ini. Perlihatkanlah dirimu kepadaku satu kali lagi, aku bersedia, atas harga ini, untuk sepenuhnya menjadi buta. Sang Perawan Suci kembali memperlihatkan diri kepadanya; dan ia bukan hanya tidak membutakan matanya yang masih ada, tetapi ia mengembalikan kepada biarawan itu matanya yang telah menjadi buta. Maria pun lalu menghilang, setelah memberkati sang biarawan itu dengan suatu senyuman yang amat indah.
III. Ah! Orang-orang muda, ya orang-orang muda, kalian yang mencari-cari kecantikan yang fana dari dunia ini, bukalah mata kalian pada hari ini, dan sadarilah kebutaan kalian. Anda sekalian berkata bahwa apa yang paling berkuasa di hati kalian adalah kecantikan; jadi mengapakah kalian tidak mencintai sang Perawan Suci, yang kecantikannya sedemikian murninya, sedemikian suci dan murninya, sehingga sewaktu ia tinggal di antara kita, ia menyentuh dengan penyesalan, dan memukau pada waktu yang bersamaan mereka semua yang menatapnya; sehingga bahkan para wanita dan pria yang paling bejat sekalipun merasakan di dalam diri mereka, hanya dengan melihatnya, suatu perubahan yang sedemikian rupanya sehingga mereka berada beberapa hari tanpa mampu berdosa. Cukup dengan satu tatapan Maria seorang pendosa berkonversi. Ya Perawan yang Tiada Duanya! Aku memohon kepadamu untuk memberikan tatapanmu; agar matamu, yang demikian murni dan sucinya, sudi menatap mereka yang mendengarkan diriku, agar hati mereka berubah. Jika kita sampai saat ini telah menjadi tidak pantas untuk memperoleh karunia itu, dengan memandang dengan kebebasan yang fasik kecantikan-kecantikan duniawi, yang menuntun kepada begitu banyak dosa, marilah kita sujud di kaki Maria, dan marilah meminta maaf kepadanya. Ya Perawan Suci, ampunilah kami atas kebebasan yang fasik ini. Semua kenikmatan kami akan sejak saat ini untuk memandangmu, dan memikirkanmu, agar cintamu sajalah yang berkuasa di dalam hati kami. Kami hanya meminta darimu satu rahmat: agar engkau sudi mengaruniakan kepada kami satu tatapan, setidaknya pada saat hidup kami, atau pada waktu kami mati. Ya tatapan yang terberkati! Yang akan menjadi bagi kami jaminan yang aman akan Surga. – Maka berdoalah kepada sang Perawan Suci, ya saudara-saudaraku, agar ia menatap diri anda pada waktu yang terpenting itu, dan kematian anda akan menjadi bagi diri anda awal mula dari kehidupan kekal.
Devosi yang saya sarankan kepada anda adalah kebersahajaan mata dan untuk mematiragakan mata anda, dan untuk berhati-hati agar jangan pernah memandang satu objek pun yang berbahaya, demi meniru kebersahajaan sang Perawan Suci, terutama di jalan, di tempat-tempat, dan di Gereja.”
Catatan kaki:
Œuvres du bienheureux Léonard de Port-Maurice [Karya-Karya Beato Leonardus dari Porto Mauritio], Disadur dari Bahasa Italia ke dalam Bahasa Prancis oleh M. Charles Sainte-Foi, T. III, Paris, Louis Vivès, Librairie-Éditeur, 1858, hal. 117-120.
Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 3 mingguBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 3 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 3 bulanBaca lebih lanjut...Kami menerima semua dogma Gereja Katolik tanpa terkecuali, dan kami memandang mereka yang menerima semua dogma Gereja dan belum terpisah darinya, sebagai orang Katolik; itulah bagaimana kami bersekutu dengan Gereja...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Maaf tapi saya tidak mempercayai artikel ini. Bagaimana Anda bisa tetap berada dalam persekutuan dengan Gereja Katolik jika Anda menolak untuk percaya Paus (setelah Vatikan II) & Magisterium? Jika Anda...
Novy Binarti 5 bulanBaca lebih lanjut...Gereja Katolik mengajarkan bahwa iman Katolik diperlukan untuk keselataman, dan bahwa kalau ada orang yang mengalami ketidaktahuan, dan dia sungguh-sungguh menjalani hidup baik seturut hukum kodrat, maka Allah akan mencerahkan...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Tuhan Yesus jelas mewajibkan orang untuk mendengar Gereja (Mat. 18:17). Dan Ia telah mendirikan institusi Kepausan di atas St. Petrus (Mat 16:18-19), dan menyerahkan segenap kawanan domba-Nya kepada St. Petrus...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Konsili Vatikan II adalah konsili sesat yang memuat begitu banyak bidah dalam dokumen-dokumennya. Konsili tersebut dibuka oleh Anti-Paus Yohanes Paulus XXIII dan dokumen-dokumennya diratifikasi oleh Anti-Paus Paulus VI. Konsili itu...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Setuju, Tuhan Yesus Turun kebumi bukan membawa agama tapi mengajarkan kasih. Agama adalah buatan manusia.
Joe 7 bulanBaca lebih lanjut...