Cuplikan dari Tentang Kematian Orang Benar - Pertimbangan VIII St. Alfonsus
“Penghiburan terbesar bagi jiwa yang telah mengasihi Allah, ketika maut diwartakan kepadanya, adalah pikiran bahwa ia akan segera terbebas dari banyaknya bahaya yang ada dalam hidup ini: bahaya menghina Allah, banyaknya gangguan hati nurani, dan banyaknya godaan dari Iblis. Hidup ini merupakan pertarungan senantiasa melawan Neraka, yang di dalamnya kita tiada hentinya mengalami bahaya kehilangan Tuhan dan Allah kita ... Bahaya ini demikian pula membuat St. Teresa terhibur setiap kalinya ia mendengar jarum jam berdentang, dan bersukacita oleh karena telah berlalunya satu jam lagi dalam pertarungannya, sebab ia berkata, ‘Di setiap saat kehidupan, aku mungkin berdosa dan kehilangan Allah’. Karena itulah para Kudus sangat terhibur ketika maut diwartakan kepada mereka, dan mereka merenungkan bahwa pertarungan serta bahaya yang mereka alami akan segera berakhir, dan bahwa mereka akan segera dijaminkan keadaan berbahagia di mana mereka takkan lagi pernah bisa kehilangan Allah.”
Catatan kaki:
Disadur dari sumber berbahasa Inggris, yang orisinalnya diterjemahkan dari bahasa Italia.
St. Alfonsus Maria de Liguori, The Eternal Truths. Preparation for Death [Kebenaran-Kebenaran Abadi. Persiapan Kematian], London, Burns and Lambert, 1857, hal. 54.
Saya sanngatsuka cerita ini