^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Ensiklik Humanum Genus - Leo XIII, 1884 - Tentang Freemasonry
SURAT ENSIKLIK TENTANG FREEMASONRY
LEO XIII, PAUS
OLEH RAHMAT ALLAH
Kepada Saudara-saudara Kami yang terhormat, para Patriark, Primat, Uskup Agung dan Uskup di seluruh dunia Katolik dalam rahmat dan dalam persekutuan dengan Takhta Apotolik.
Saudara-saudara yang terhormat, salam dan berkat apostolik.
Pertempuran antara dua kota
Setelah terjadi perpisahan yang menyedihkan antara umat manusia, akibat kedengkian iblis, dari Allah yang menciptakan keberadaannya dan karunia-karunia supernaturalnya, umat manusia pun terbagi dalam dua kubu yang tidak henti-hentinya bertempur, yang satu untuk kebenaran dan kebajikan, yang lain untuk segala hal yang bertentangan terhadap kebajikan dan kebenaran. – Kubu yang pertama adalah Kerajaan Allah di atas bumi, yakni Gereja sejati Yesus Kristus, yang para anggotanya, jika mereka ingin menjadi milik-Nya setulus hati dan untuk mengerjakan keselamatan mereka, harus oleh karena itu melayani Allah dan Putra Tunggal-Nya dengan segenap jiwa mereka, dan dengan segenap kehendak mereka. Kubu yang kedua adalah Kerajaan Setan. Di bawah kerajaannya dan kekuatannya, terdapat mereka yang, dengan mengikuti teladan-teladan yang mematikan dari pemimpin mereka dan orang tua pertama mereka, menolak untuk menaati hukum ilahi dan melipatgandakan upaya mereka di sini untuk menyingkirkan Allah, dan di sana untuk bekerja secara langsung melawan Allah.
Santo Agustinus melihat kedua Kerajaan tersebut, dan menggambarkannya dengan ketajaman pikiran dalam bentuk dua kota, yang satu berlawanan dengan yang lainnya, dalam hal hukum-hukum yang mengatur mereka, ataupun dalam hal cita-cita yang mereka kejar; dan dengan amat singkat, ia menekankan dalam kata-kata berikut prinsip pokok dari masing-masing kota tersebut: Dua cinta telah melahirkan dua kota, kota duniawi yang berasal dari cinta diri sampai membenci Allah ; kota surgawi yang berasal dari cinta akan Allah sampai membenci diri.[1] – Pada abad-abad selanjutnya yang mendahului kita, kedua kota tersebut tidak berhenti bertarung satu melawan yang lain, dengan menggunakan segala siasat dan senjata yang amat beragam, walaupun tidak selalu dengan semangat yang sama, tidak pun dengan hasrat yang sama.
Pada zaman kita ini, para pelaku kejahatan tampaknya telah bersekutu dalam suatu upaya yang besar di bawah hasrat dan dengan bantuan suatu Serikat yang tersebar di banyak tempat dan yang amat terorganisir, yakni serikat Freemason. Memang, mereka tidak lagi berusaha untuk menyembunyikan maksud-maksud mereka, dan para pelaku kejahatan ini saling bersaing satu dengan yang lain dalam hal kelancangan untuk menentang kemuliaan Allah yang agung. Secara publik dan terang-terangan, mereka berupaya untuk menghancurkan Gereja yang kudus, agar mereka dapat, jika hal tersebut mungkin, untuk merampas sepenuhnya dari negara-negara dalam Kekristenan, berkat yang diperoleh bagi mereka dari Yesus Kristus, sang Juru Selamat.
Kami mengeluh saat melihat kejahatan-kejahatan itu, dan di bawah hasrat cinta kasih, Kami sering merasa tergerak untuk berseru kepada Allah: Tuhan, mereka yang membenci-Mu telah mengangkat kepala mereka, mereka telah mengadakan persekongkolan yang penuh kejahatan untuk melawan umat-Mu, dan mereka telah bertekad untuk melenyapkan para kudus-Mu. Ya, mereka berkata, marilah melenyapkan mereka dari tengah bangsa-bangsa.[2]
Tetapi, dalam bahaya yang begitu mendesak ini, di hadapan suatu serangan yang begitu kejam dan fasik terhadap Kekristenan, adalah kewajiban Kami untuk memberi peringatan atas bahaya ini, mengumumkan nama-nama para musuh, dan mengerahkan segala pertahanan yang mungkin untuk menentang rencana serta upaya mereka, pertama-tama untuk mencegah ketersesatan jiwa-jiwa untuk selamanya, para jiwa yang keselamatannya telah dipercayakan kepada Kami, lalu agar kerajaan Yesus Kristus, yang wajib kami bela, bukan hanya terus berdiri tegak dalam keutuhannya yang penuh, tetapi agar kerajaan-Nya itu kembali berkembang di seluruh dunia dengan kejayaan yang baru.
Tindak-tanduk Freemasonry telah dicela dan dikutuk oleh para Paus Roma
Dalam perhatian mereka yang waspada untuk keselamatan umat Kristiani, para pendahulu Kami telah dengan segera mengakui keberadaan musuh berbuyutan ini di mana, saat mereka keluar dari kegelapan persekongkolan mereka yang tersembunyi, musuh ini bergegas menyerang secara terang-terangan di bawah terangnya matahari. Karena para pendahulu Kami mengetahui siapa musuh mereka itu, apa yang diingininya, dan bagaikan melihat masa depan, mereka memberikan peringatan kepada para pangeran dan rakyat, dan mewaspadai mereka terhadap jebakan-jebakan dan siasat yang dipersiapakan untuk mengelabuhi mereka.
Bahaya tersebut pun disingkapkan untuk pertama kalinya oleh Klemens XII[3] pada tahun 1738, dan Konstitusi yang dipermaklumkan oleh Paus tersebut diperbarui dan ditegaskan oleh Benediktus XIV,[4] Pius VII[5] melangkah di dalam jejak kaki kedua Paus tersebut ; dan Leo XII, yang mengikutsertakan dalam Konstitusi Apostoliknya, Quo Graviora[6] seluruh akta dan dekret dari para Paus pendahulunya tentang masalah tersebut, mempermaklumkannya dan menegaskannya untuk selamanya. Pius VIII,[7] Gregorius XVI,[8] dan beberapa kali, Pius IX[9] telah berbicara dalam haluan yang sama.
Tujuan yang mendasar dan semangat dari sekte Masonik telah disingkap dengan amat nyata oleh perwujudan yang jelas dari tingkah lakunya, pengetahuan akan prinsip-prinsipnya, penyingkapan aturan-aturannya, ritus-ritusnya, dan komentar-komentarnya, serta pula kesaksian-kesaksian para pengikutnya. Di hadapan fakta-fakta ini, Takhta Apostolik sungguh mengutuk sekte para Freemason sebagai suatu perkumpulan yang kriminal, yang bukan hanya berbahaya terhadap kepentingan dari Kekristenan, tetapi juga terhadap masyarakat sipil. Maka, Takhta Apostolik pun telah mendekretkan hukuman-hukuman yang paling berat terhadap sekte tersebut, yang secara lazim dijatuhkan oleh Gereja kepada para pelakunya. Gereja juga melarang orang-orang untuk terlibat dengan sekte tersebut.
Karena mereka kesal atas kebijakan Gereja tersebut, dan karena mereka berharap dapat, oleh kebencian, maupun oleh fitnah, meloloskan diri dari kutukan-kutukan tersebut atau memperlemah kekuatan dari kutukan-kutukan tersebut, para anggota sekte itu memberikan kepada para Paus yang telah menjatuhkan hukuman-hukuman itu tuduhan bahwa para Paus itu memberikan hukuman yang tidak adil atau melampaui batasan. Demikianlah cara mereka berusaha untuk menghindari otoritas atau mengurangi nilai dari Konstitusi-Konstitusi yang dipermaklumkan oleh Klemens XII, Benediktus XIV, Pius VII dan Pius IX.
Tetapi, di dalam tingkatan-tingkatan sekte itu sendiri, terdapat orang-orang yang mengakui dengan enggan, bahwa Paus Roma telah berlaku seturut hak-hak mereka, sesuai dengan doktrin dan disiplin Katolik. Selain pengakuan tersebut, beberapa pangeran atau kepala negara tertentu juga secara eksplisit setuju, mereka yang berkehendak untuk mengadukan Serikat Freemason kepada Takhta Apostolik, dengan cara mencap mereka sebagai kelompok yang berbahaya atau dengan membuat hukum yang menentang Serikat tersebut, sebagaimana yang telah dipraktikkan di Belanda, di Austria, di Swiss, di Bavaria, di Savoia dan di bagian-bagian lain Italia.
Amatlah penting untuk membuat orang menyadari betapa peristiwa-peristiwa yang telah terjadi membuktikan kebijaksanaan dari para Pendahulu Kami. Antisipasi mereka serta perhatian mereka yang kebapaan tidak selalu membuahkan hasil yang diinginkan di mana-mana. Hal ini disebabkan baik oleh kerahasiaan dan siasat para pria yang terlibat di dalam sekte yang berbahaya itu, maupun ketidakpedulian yang ceroboh dari orang-orang yang seharusnya memiliki kepentingan yang paling langsung untuk mengawasi sekte tersebut dengan cermat. Akibatnya, dalam jangka waktu satu setengah abad, sekte Freemason telah mengalami perkembangan yang pesat. Terkadang bersenjatakan kelancangan dan muslihat, sekte itu menyerbu segala tingkatan dari hierarki sosial dan mulai memperoleh dari tengah-tengah Negara modern suatu kekuatan yang hampir setara dengan kedaulatan. Perluasan yang cepat dan dashyat ini persis menghasilkan, bagi Gereja, bagi otoritas para pangeran, bagi keamanan publik, bahaya yang sejak lama telah diperkirakan oleh para Pendahulu Kami. Kita telah sampai kepada titik di mana terdapat ketakutan yang terberat untuk masa depan; yang tentunya bukan untuk Gereja, yang landasannya yang kokoh tidak dapat digoyahkan oleh upaya-upaya manusia, melainkan sehubungan dengan keamanan Negara, yang di tengah-tengahnya sekte Freemason ini, atau asosiasi-asosiasi yang serupa yang bersekongkol dengannya dan menjadi anak buahnya, telah menjadi terlalu kuat.
Untuk alasan-alasan ini, segera setelah Kami memperoleh kekuasaan atas Gereja, Kami pun merasakan dengan jelas kebutuhan untuk melawan kejahatan yang begitu besar itu dan untuk menentangnya, sejauh mana memungkinkan, dengan otoritas apostolik Kami. Juga, Kami telah, berkat peristiwa-peristiwa yang menguntungkan, membahas doktrin-doktrin utama yang tampaknya paling berpengaruh terhadap pendapat-pendapat bejat dari sekte Masonik. Maka, di dalam Ensiklik Kami, Quod apostolici muneris, Kami berusaha keras untuk melawan sistem yang mengerikan dari para sosialis dan komunis. Di dalam Ensiklik Kami yang lain, Arcanum, Kami menjelaskan dan membela ide yang benar dan autentik dari masyarakat rumah tangga, yang berasal dan bersumber dari pernikahan. Di dalam Ensiklik Diuturnum, Kami telah mendeksripsikan berdasarkan prinsip-prinsip dari kebijaksanaan Kristiani, esensi dari kuasa politik dan menunjukkan keselarasannya yang mengagumkan dengan aturan alam, serta dengan kebaikan para rakyat dan pangeran.
Pada hari ini, mengikuti teladan dari para Pendahulu Kami, Kami telah bertekad untuk memusatkan perhatian Kami kepada Serikat Masonik, kepada kumpulan doktrinnya, kepada rencana-rencananya, sentimen-sentimennya serta tindakan-tindakan tradisionalnya, untuk semakin memperjelas kekuatannya untuk melakukan kejahatan, dan untuk menghentikan, dalam perkembangannya, penyakit dari wabah yang mematikan ini.
Organisasi perserikatan rahasia – Freemasonry – poin utamanya
Misteri-misteri yang menyelubungi sekte-sekte tersebut
Terdapat sejumlah sekte yang, walaupun namanya, ritusnya, dan asalnya berbeda satu dari yang lainnya, serupa dan bersetuju satu dengan yang lainnya dalam hal tujuan dan asas-asas yang mendasar. Kenyataannya, sekte-sekte tersebut identik dengan Freemasonry, yang, bagi sekte-sekte yang lain, merupakan pusat dari mana sekte-sekte tersebut berasal atau bertujuan. Dan walaupun pada masa kini, sekte-sekte tersebut tampaknya tidak lagi hendak bersembunyi, walaupun mereka melaksanakan pertemuan mereka secara terang-terangan, walaupun mereka menerbitkan surat kabar mereka, bagaimanapun, pada dasarnya, kita sungguh melihat bahwa mereka merupakan bagian dari keluarga Serikat rahasia dan tetap memiliki sifat tersebut. Memang, sekte-sekte tersebut memiliki suatu jenis misteri yang, oleh konstitusi mereka, dengan keberhati-hatian yang amat besar, dilarang untuk dibeberkan bukan hanya kepada orang luar, tetapi juga kepada sejumlah besar dari pengikut mereka. Termasuk dalam kategori misteri ini, adalah rahasia tujuan akhir mereka, nama-nama para pemimpin utama mereka, pertemuan-pertemuan tertentu yang lebih rahasia atau internal ; demikian pula keputusan-keputusan yang diambil, dengan cara-cara serta jalan pelaksanaannya. Hukum kerahasiaan tersebut amat berselaras dengan pemisahan yang dibuat antara para anggota, hak-hak, jabatan-jabatan dan tugas-tugas, perbedaan hierarki yang secara andal diorganisir terhadap orde-orde serta derajat-derajat, dan disiplin yang ketat yang diberlakukan kepada semuanya. Sebagian besar waktu, para kandidat untuk inisiasi harus berjanji, dan lebih lanjut, mereka harus membuat suatu sumpah yang khidmat untuk tidak pernah membeberkan kepada seorang pun, pada waktu apa pun, dengan cara apa pun, nama-nama para anggota, ciri-ciri khas, serta doktrin-doktrin dari Serikat tersebut. Demikianlah, di bawah penampilan yang menipu dan di bawah tabir suatu tata tertib yang konstan, seperti yang dilakukan pada zaman dulu oleh para Manikhean, para Freemason berjuang untuk menyembunyikan dirinya dan untuk disaksikan hanya oleh para kaki tangan mereka.
Amat penting bagi mereka untuk tidak tampak sebagaimana adanya mereka, maka, mereka memainkan peran sebagai sastrawan atau filsuf, yang berkumpul bersama untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Mereka hanya berbicara tentang semangat mereka untuk kemajuan peradaban, akan cinta mereka terhadap orang-orang miskin. Mereka berkata bahwa tujuan mereka satu-satunya adalah untuk memperbaiki nasib dari orang-orang dan untuk memberikan kepada sebanyak mungkin orang manfaat dari masyarakat sipil. Tetapi, andaikan tujuan ini memang tulus, tujuan ini bukanlah satu-satunya rancangan mereka. Memang, mereka yang terlibat dengan sekte tersebut harus berjanji untuk patuh secara ketat dan tanpa pertanyaan kepada perintah-perintah para pemimpinnya; untuk selalu siap, atas petunjuk yang sedikit sekali pun, untuk melaksanakan perintah-perintah yang diberikan kepada mereka ; atau jika mereka tidak patuh, untuk tunduk kepada hukuman-hukuman yang amat berat, bahkan kematian sendiri.
Memang, tidaklah langka bahwa hukuman mati dijatuhkan kepada anggota-anggota mereka yang dinyatakan bersalah, baik karena mereka membocorkan disiplin rahasia Serikat itu, maupun karena melawan perintah para pemimpinnya; dan hal itu dilaksanakan dengan keandalan yang sedemikian rupa sehingga, kebanyakan waktu, orang yang melaksanakan hukuman mati tersebut menghindari deteksi dan hukuman atas tindakannya itu. Tetapi, hidup dalam kerahasiaan dan ingin diselubungi oleh kegelapan, diri mereka pun dikekang oleh rantai yang amat kencang, dan tanpa diberitahukan sebelumnya hal apa yang melibatkan mereka, orang-orang direndahkan menjadi seperti budak ;mempergunakan orang-orang yang takluk ini untuk melakukan segala jenis serangan, atas kehendak orang lain ; mempersenjatai tangan seseorang untuk melakukan pembunuhan agar dapat memastikan bahwa suatu kejahatan tidak dapat dihukum: hal-hal semacam itu adalah praktik-praktik menyeramkan yang dikutuk oleh alam sendiri. Akal dan kebenaran, oleh karena itu, cukup untuk membuktikan bahwa Perserikatan yang kami bicarakan ini secara resmi bertentangan dengan keadilan dan moral alami.
Tujuan Freemasonry – Kehancuran segala disiplin religius dan sosial
serta pelaksanaan doktrin-doktrin para Naturalis
Terdapat bukti-bukti lain yang amat jelas, serta argumen-argumen sebelumnya, yang membuat amat jelas betapa, oleh konstitusi esensialnya sendiri, perserikatan ini bertentangan dengan kejujuran. Memang, betapa pun besarnya siasat yang cerdik untuk merahasiakan sesuatu serta kebiasaan seseorang untuk berbohong, suatu perkara akan selalu tersingkap lewat dampak-dampak yang dihasilkannya. Pohon yang baik tidak dapat menghasilkan buah yang buruk, dan pohon yang buruk tidak dapat menghasilkan buah yang baik.[10]
Tetapi, buah-buah yang dihasilkan oleh sekte Masonik berbahaya dan amat pahit. Memang, inilah hasil dari apa yang telah Kami tunjukkan sebelumnya, dan kesimpulan ini membawa Kami kepada tujuan akhir dari rancangan-rancangannya. Tujuan para Freemason – dan segala upaya mereka mengarah hanya kepada tujuan ini – adalah untuk menghancurkan sepenuhnya segala aturan agama dan sosial yang terlahir dari institusi-institusi Kristiani, dan untuk menggantikan aturan tersebut dengan aturan yang baru, yang dibentuk dari ide-ide mereka, dan yang aturan-aturan dasarnya diperoleh dari Naturalisme.
Segala hal yang baru saja dan yang akan Kami kemukakan harus dimengerti tentang sekte Masonik dalam keseluruhannya, karena di dalam sekte tersebut, terdapat pula Serikat-Serikat lainnya yang merupakan sekte saudara dan sekutunya. Kami tidak menerapkan semua pemikiran ini kepada tiap-tiap dari para anggotanya secara individu. Memang, dari antara mereka, terdapat banyak orang yang, walaupun mereka tidak terlepas dari kebersalahan oleh karena mereka terlibat dalam Serikat-Serikat yang serupa, bagaimanapun, tidak ikut bersalah dalam tindak-tindak kejahatan mereka dan tidak mengetahui tujuan akhir yang hendak dicapai oleh Serikat-Serikat tersebut. Demikian pula, adalah suatu hal yang mungkin bahwa beberapa kelompok tersebut tidak menyetujui kesimpulan-kesimpulan ekstrem yang secara logis harus mereka ikuti, sebab kesimpulan-kesimpulan tersebut mengalir secara pasti dari prinsip-prinsip umum dari seluruh perserikatan tersebut. Tetapi , kejahatan membawa bersama dirinya kebusukan yang ditolak dan yang membuat perserikatan tersebut sendiri takut. Di samping itu, keadaan-keadaan dari waktu atau tempat tertentu mungkin meyakinkan beberapa fraksi mereka untuk melakukan hal-hal yang lebih rendah daripada apa yang hendak mereka lakukan, atau yang dilakukan oleh perserikatan-perserikatan lainnya. Tetapi, kita tidak boleh menyimpulkan dari hal ini bahwa kelompok-kelompok tersebut terasing dari perserikatan Masonik. Perserikatan tersebut harus dinilai bukan lebih lewat tindakan-tindakan yang telah dilakukannya serta hasil-hasilnya, melainkan lebih lewat semangat yang menggerakkannya serta prinsip-prinsip umumnya.,
Tetapi, prinsip utama dari para Naturalis, adalah bahwa dalam segala hal, kodrat dan akal budi manusia harus menjadi penguasa dan pembimbing. Berdasarkan hal ini, mereka hanya peduli sedikit terhadap terhadap kewajiban-kewajiban terhadap Allah, atau mereka membejatkan esensinya lewat opini-opini yang kabur dan sentimen-sentimen yang salah. Mereka menyangkal Allah sebagai pencipta dari wahyu apa pun. Bagi mereka, di luar apa yang dapat dimengerti oleh akal budi manusia, tidak terdapat dogma religius, ataupun kebenaran, ataupun pengajar yang, atas nama jabatan resminya untuk mengajar, yang harus dipercayai. Tetapi, misi yang istimewa dan khusus dari Gereja Katolik adalah untuk menerima dalam kepenuhannya dan menjaga dalam kemurnian yang tidak dapat dibejatkan doktrin-doktrin yang diwahyukan dari Allah, serta pula otoritas yang telah ditetapkan untuk mengajar, serta bantuan-banuan lain yang diberikan oleh Surga untuk menyelamatkan manusia. Itulah mengapa kepada Gerejalah para musuh itu semakin keras menujukan serangan-serangan mereka yang dashyat.
Sekarang, dalam hal-hal yang menyangkut agama, hendaknya kita melihat karya sekte Freemason, yang dapat bertindak dengan kebebasan yang semakin cabul, dan hendaknya kita menyatakan bahwa tindakannya itu dilakukannya untuk melaksanakan dekret-dekret dari para Naturalis.
Bagaimana Freemasonry merencanakan kehancuran Gereja.
Langkah majunya dalam rancangan kehancurannya.
Maka, dengan upaya yang besar dan keras, sekte Freemason berkehendak untuk meniadakan Magisterium serta otoritas Gereja di tengah masyarakat sipil – itulah tujuan yang hendak dicapai para Freemason, dan yang mereka usahakan agar menjadi populer. Itulah pula mengapa mereka tidak henti-hentinya berjuang untuk secara mutlak memisahkan Gereja dan Negara. Maka, mereka mengucilkan pengaruh agama Katolik yang amat baik dari hukum serta administrasi hal-hal publik, dan secara logis, mereka pun sampai kepada pemikiran untuk membentuk Negara yang sepenuhnya di luar institusi-institusi serta asas-asas Gereja. Tetapi, tidaklah cukup hanya untuk mengucilkan Gereja dari partisipasi di dalam pemerintahan serta urusan-urusan masyarakat, Gereja yang merupakan pemandu yang begitu bijak dan pasti. Gereja juga harus mereka perlakukan sebagai musuh dan kekerasan harus mereka lakukan terhadap Gereja. Dari pemikiran itulah orang-orang diperbolehkan untuk menggunakan ujaran, pena, ataupun ajaran, untuk menyerang bahkan dasar-dasar dari agama Katolik. Hak-hak Gereja, maupun hak-hak istimewa yang telah dianugerahkan kepada Gereja oleh Penyelenggaraan Ilahi, tiada sesuatu pun yang lolos dari serangan-serangan mereka. Kebebasan Gereja untuk bertindak hampir ditiadakan sama sekali, dan oleh hal itu diberlakukan oleh hukum-hukum yang, tampaknya tidak begitu menekan, tetapi, yang kenyataannya, dibuat secara sengaja untuk mengekang kebebasan tersebut. Dari antara hukum-hukum yang luar biasa yang dibuat untuk melawan para imam, Kami mengingatkan terutama hukum-hukum yang bertujuan untuk mengurangi jumlah pelayan di tempat suci dan yang terus mengurangi sumber daya mereka, terutama untuk menjalankan misi dan mempertahankan keberadaan mereka. Sisa-sisa harta gerejawi dikekang dengan begitu ketat dan dijadikan harta milik pegawai sipil yang memperlakukannya dengan semena-mena. Komunitas religius dihapuskan dan dicerai-beraikan. Terhadap Takhta Apostolik dan Paus Roma, permusuhan para anggota sekte tersebut berlipat. Di bawah dalih yang penuh dusta, setelah mereka merampas Sri Paus dari Kedaulatan Temporalnya, jaminan yang diperlukan untuk kebebasan dan hak-haknya, mereka memerangkapnya di dalam situasi yang bengis dan tidak dapat ditolerir, sehingga pada akhirnya, pada masa kini, para pembuat onar dari sekte-sekte tersebut telah sampai kepada titik yang merupakan sejak lama, tujuan dari rancangan sekte-sekte mereka, yakni untuk menyatakan bahwa tiba saatnya untuk menghapuskan kekuatan suci dari para Paus Roma, dan untuk menghancurkan sepenuhnya Kepausan tersebut, yang merupakan institusi ilahi. Untuk melenyapkan segala keraguan tentang keberadaan dari rencana semacam itu, oleh karena ketiadaan bukti-bukti lainnya, cukup saja kita menggunakan kesaksian orang-orang yang telah menjadi bagian dari sekte tersebut, dan yang kebanyakan, baik di masa lalu, maupun di masa yang lebih kini, telah menegaskan sebagai hal yang nyata kehendak tersebut, di mana para Freemason ingin menyiksa agama Katolik dengan permusuhan yang eksklusif dan tanpa henti, dengan tekad mereka yang teguh untuk berhenti hanya setelah semua institusi religius yang didirikan oleh para Paus telah sepenuhnya mereka hancurkan.
Jika semua anggota dari sekte itu tidak diwajibkan untuk meninggalkan agama Katolik secara eksplisit, pengecualian tersebut, sama sekali tidak membahayakan rencana umum para Freemason; sebaliknya, membantu kepentingan-kepentingan mereka. Kelonggaran ini membuat mereka pertama-tama mampu untuk dengan lebih mudah menipu orang-orang yang sederhana dan tidak berhati-hati. Kelonggaran ini membuat lebih banyak orang lebih mudah untuk diterima masuk ke dalam sekte tersebut. Terlebih lagi, dengan membuka hierarki mereka kepada para pengikut yang datang kepada mereka dari agama-agama yang amat beragam, mereka menjadi lebih mampu untuk mengajarkan kesalahan terbesar di masa kini, yakni bahwa agama harus dipandang dengan acuh tak acuh, dan bahwa semua bentuk agama itu setara adanya. Tetapi, prinsip ini sendiri cukup untuk menghancurkan semua agama itu, dan terutama agama Katolik. Sebab, karena agama Katolik adalah satu-satunya agama yang benar, agama ini tidak dapat, tanpa menderita penghinaan dan ketidakadilan, menolerir agama-agama lain untuk dijadikan setara dengannya.
Bersama para Naturalis, Freemasonry melangkah menuju kehancuran, bukan hanya dari kebenaran yang diwahyukan, tetapi juga kebenaran yang dapat dicapai lewat terang akal budi yang sederhana
Para Naturalis pun melangkah lebih jauh. Mereka terlibat secara lancang dalam jalan kesesatan dalam perkara-perkara yang paling penting, dan terseret oleh logika sampai konsekuensi yang paling ekstrem dari asas-asas merka, baik akibat kelemahan dari sifat manusia, maupun akibat hukuman yang adil yang dijatuhkan oleh Allah kepada keangkuhan mereka. Itulah mengapa mereka bahkan tidak lagi menjaga, dalam integritas mereka dan keyakinan mereka, kebenaran-kebenaran yang dapat dijangkau semata-mata oleh akal budi alamiah, contohnya: keberadaan Allah, spiritualitas dan imortalitas dari jiwa. Karena sekte Freemason terbawa dalam arus kesesatan yang baru, mereka tidak lolos dari perangkap ini. Walaupun memang, secara umum, sekte tersebut mengaku diri percaya akan keberadaan Allah, kesaksian dari para anggotanya sendiri menetapkan bahwa kepercayaan tersebut bukanlah, bagi tiap-tiap dari mereka secara individu, suatu hal yang disetujui secara kokoh dan diyakini dengan pasti. Mereka tidak menyembunyikan bahwa pertanyaan tentang Allah, di antara kalangan mereka, merupakan sebab perpecahan yang besar. Bahkan, hal tersebut diakui baru-baru ini, bahwa suatu kontroversi yang serius terjadi di antara mereka tentang hal tersebut. Kenyatannya, sekte tersebut memberikan kepada orang-orang yang diinisiasikan masuk kebebasan penuh untuk menyatakan dirinya sendiri, dalam artiannya masing-masing, baik untuk mengakui keberadaan Allah, maupun untuk menyangkalnya; dan mereka yang berteguh menyangkal dogma tersebut juga dengan mudah diterima masuk inisiasi layaknya mereka yang agaknya tetap menerima dogma tersebut, tetapi yang membejatkan dogma tersebut, seperti para Panteis, mereka mereka memiliki ide-ide yang sesat tentang Allah: mereka menghilangkan segala hal yang esensial dalam kebenaran dari keberadaan-Nya, sambil mempertahankan suatu representasi yang absurd dari hakikat ilahi.
Tetapi, sewaktu dasar yang diperlukan ini telah dihancurkan atau bahkan digoyahkan, konsekuensinya adalah segala asas yang lain dari hukum alam pun goyah dalam akal budi manusia, yakni, bahwa segala hal diciptakan oleh kehendak bebas Allah sang Pencipta ; bahwa dunia diatur oleh Penyelenggaraan ilahi; bahwa jiwa tidak akan pernah mati; dan bahwa terdapat kehidupan yang akan datang yang imortal setelah kehidupan manusia di bumi. Runtuhnya kebenaran yang merupakan dasar dari hukum alam dan yang begitu pentingnya bagi tindakan rasional dan praktis dari kehidupan memiliki dampak terhadap moralitas pribadi dan publik. Kami tidak memiliki kata-kata untuk kebajikan-kebajikan supernatural yang, tanpa karunia khusus dari Allah, tidak seorang pun dapat praktikkan, maupun peroleh ; kebajikan-kebajikan yang tidak sedikit pun berada di dalam orang-orang yang mengakui bahwa mereka mengabaikan dengan penuh kebencian Penebusan umat manusia, rahmat, sakramen-sakramen, kebahagiaan di masa depan yang harus diperoleh di Surga. Kami berbicara dengan sederhana tentang kewajiban-kewajiban yang berasal dari prinsip-prinsip kejujuran alami.
Hancurnya pengetahuan akan keadilan dan ketidakadilan
Satu Allah yang telah menciptakan dunia dan mengaturnya oleh Penyelenggaraan-Nya; suatu hukum abadi yang perintah-perintahnya mewajibkan untuk menghormati aturan alam serta melarang agar aturan tersebut tidak digganggu; suatu tujuan akhir yang telah ditetapkan untuk jiwa dalam hal yang melampaui hal-hal manusiawi dan yang di atas tempat tinggal duniawi yang sementara ini: hal-hal tersebut adalah sumber dan asas-asas dari segala keadilan dan kejujuran. Jika hal-hal tersebut dihilangkan, seperti yang dikehendaki oleh para Naturalis dan Freemason, akan menjadi mustahil untuk mengetahui keadilan dan ketidakadilan, serta dasar yang melandasi asas moralitas.
Dalam hal moralitas, satu-satunya hal yang berkenan kepada para anggota sekte Masonik dan di mana mereka menghendaki agar orang-orang muda diajarkan dengan penuh perhatian, yakni, dalam hal yang mereka sebut sebagai ‘moralitas sipil – moralitas independen – moralitas bebas’, dan dalam kata lain, moralitas yang sama sekali tidak mengandung ide-ide keagamaan.
Tetapi, betapa moralitas yang demikian tidak cukup serta tidak memiliki kekokohan dan tunduk kepada angin hawa nafsu. Hal tersebut dapat terlihat dengan jelas oleh hasil-hasil yang menyedihkan yang telah diberikannya. Memang, di tempat di mana moralitas independen itu telah menggantikan moralitas Kristiani dan moralitas independen itu mulai memimpin dengan kebebasan yang lebih besar, segera terlihat hal-hal berikut: kemerosotan dari kejujuran dan integritas moral, berkembang pesatnya opini-opini yang paling mengerikan, serta menjamurnya kelancangan dari tindak kriminalitas. Kejahatan-kejahatan tersebut pada hari ini menyebabkan keluhan dan ratapan universal yang sering diulang-ulangi orang-orang itu sendiri yang, walaupun dengan enggan, terpaksa mengiyakan bukti dari kebenaran tersebut.
Hancurnya segala moralitas
Di samping itu, karena kodrat manusia telah dinodai oleh dosa asal dan oleh karena itu, jauh lebih condong kepada kefasikan daripada kebajikan, sama sekali mustahil adanya untuk hidup secara bajik tanpa mengekang gerak-gerik jiwa yang tidak beraturan dan tanpa membuat hasrat menjadi takluk kepada akal budi. Jika terjadi pertentangan, kepentingan-kepentingan duniawi sering harus ditaklukkan dengan upaya yang amat keras dan dengan penderitaan, agar akal budi berjaya dan tetap memiliki keutamaannya. Tetapi, para Naturalis dan Freemason, karena mereka sama sekali tidak memercayai Wahyu yang kita percayai berasal dari Allah, menyangkal bahwa bapa dari umat manusia telah berdosa dan, oleh karena itu, bahwa kekuatan dari kehendak bebas sama sekali tidak ‘diperlemah, ataupun cenderung mengarah kepada kejahatan’.[11] Hal ini sama sekali tidak benar, mereka melebih-lebihkan kekuatan dan kesempurnaan sifat manusia, dan dengan mengandalkannya sebagai satu-satunya asas dan aturan keadilan, mereka bahkan tidak dapat membayangkan betapa perlunya upaya-upaya yang konstan serta keberanian yang amat besar untuk mengekang pemberontakan sifat manusia tersebut dan untuk mengendalikan hawa nafsunya.
Kami juga melihat diperbanyaknya segala hal yang dapat mengobarkan hawa nafsu semua orang. Hal-hal tersebut dibuat agar mudah dijangkau oleh semua orang. Segala surat kabar dan brosur yang meniadakan segala kesusilaan, pertunjukan teater yang amat bejat; karya-karya artistik yang pada masa kini disebut realisme, rekayasa-rekayasa yang pintar yang bertujuan untuk meningkatkan kenikmatan dan kepuasan hidup; dalam kata lain, segala hal diupayakan dengan tujuan untuk sedemikian rupa memuaskan kecintaan terhadap kenikmatan, sehingga kebajikan menjadi tertidur.
Dengan jahatnya, tetapi pada waktu yang bersamaan, dengan begitu konsistennya, hal-hal tersebut meniadakan harapan akan sukacita Surga, dan merendahkan segala kebahagiaan kepada tingkatan manusiawi, dan, bagaikan menenggelamkannya ke dalam bumi. Berdasarkan hal-hal yang Kami nyatakan berikut ini, akan mudah adanya untuk membuat fakta-fakta yang pasti, walaupun yang tampak sulit dipercaya. Memang, tidak seorang pun sebegitu taatnya patuh kepada orang-orang yang begitu licik dan licin daripada orang-orang yang keberaniannya telah diperlemah dan dihancurkan dalam perbudakan hawa nafsu; terdapat di dalam Freemasonry anggota-anggota sekte yang bertujuan untuk mendukung penggunaan segala cara agar orang banyak dipenuhi dengan kebejatan dan kefasikan, tentunya, dengan kondisi-kondisi semacam itu, orang banyak akan sepenuhnya berada di dalam kendali mereka dan dapat menjadi alat untuk mencapai rencana-rencana mereka yang amat lancang.
Doktrin sehubungan dengan Pernikahan, Pengajaran, dan Negara
Sehubungan dengan rumah tangga, berikut adalah rangkuman dari ajaran para Naturalis. Pernikahan hanyalah suatu variasi dari bentuk kontrak; maka, pernikahan dapat secara legitim dihapuskan atas kehendak pihak-pihak yang berkontrak. Para pemimpin pemerintahan memiliki kekuatan atas ikatan pernikahan. Dalam pendidikan anak-anak, tiada suatu hal pun yang mengajarkan mereka secara sistematis tentang fakta yang menyangkut agama. Urusan anak-anak itu sendiri, sewaktu mereka sampai kepada usia tertentu, untuk memilih agama yang berkenan kepada diri mereka. Tetapi, bukan hanya para Freemason berpegang sepenuhnya kepada prinsip-prinsip ini, tetapi, mereka berusaha untuk menerapkannya dalam moralitas dan dalam institusi-institusi. Di banyak negara-negara, bahkan di dalam negara Katolik, telah ditetapkan bahwa di luar pernikahan sipil, tidak terdapat ikatan yang legitim. Di tempat lain, terdapat hukum yang memperbolehkan perceraian yang disiapkan oleh orang-orang lain untuk diperkenalkan di dalam legislasi mereka sesegera mungkin. Semua langkah tersebut akan segera mewujudkan rencana untuk mengubah esensi dari pernikahan dan menjadikannya semata-mata sebagai suatu persatuan yang tidak stabil, sementara, yang dilahirkan dari hasrat sesaat, dan yang bahkan dapat dihapuskan sewaktu hasrat itu berubah.
Sekte tersebut juga memusatkan semua tenaga dan upayanya untuk mengendalikan pendidikan orang muda. Para Freemason berharap agar mereka dapat dengan mudah membentuk anak-anak muda sesuai dengan ide-ide mereka, dan membengkokkannya dengan kelenturan dalam makna yang mereka kehendaki. Tiada hal yang pastinya lebih efektif untuk mempersiapkan bagi masyarakat sipil suatu bangsa dan warga negara yang mereka impi-impikan untuk berikan. Itulah mengapa, di dalam pendidikan serta pengajaran anak-anak, mereka tidak menghendaki adanya para pelayan Gereja, baik sebagai pengajar maupun pengawas. Di dalam beberapa negara, mereka telah berhasil untuk memercayakan secara eksklusif pendidikan orang muda kepada orang-orang awam, serta untuk melarang sepenuhnya, dari pengajaran moral, kewajiban-kewajiban besar dan suci yang menyatukan manusia kepada Allah.
Lalu, datanglah dogma-dogma mereka tentang ilmu politik. Berikut adalah materi dari tesis para Naturalis: Manusia setara dalam di hadapan hukum ; semua orang dan segala sudut pandang setara adanya. Karena semua orang bebas secara kodrati, tidak seorang pun dari mereka memiliki hak untuk memerintah sesamanya; dan jika seseorang berkata bahwa ia akan menaklukkan orang lain kepada otoritas mana pun, hal tersebut adalah suatu kekerasan yang dilakukan kepada umat manusia, kecuali jika otoritas itu berasal dari orang lain itu sendiri. Segala kekuatan dimiliki oleh rakyat bebas; kekuatan dipegang oleh perintah atau izin dari warga negara, sehingga, sewaktu kehendak populer berubah, para pemimpin dapat secara sah digulingkan; dan sumber dari segala hak dan kewajiban sipil berada dalam tangan orang banyak, atau dalam otoritas yang memerintah, sewaktu hal ini terbentuk menurut doktrin-doktrin terkini. Harus pula dipercayai bahwa Negara harus tidak bertuhan; bahwa di dalam berbagai bentuk agama, tiada alasan mengapa yang satu harus diutamakan daripada yang lainnya, dan bahwa semua agama harus memiliki kedudukan yang setara.
Tetapi, bahwa para Freemason mengakui doktrin-doktrin ini, bahwa demikianlah bagi mereka angan-angan yang mereka kehendaki untuk membentuk masyarakat: hal tersebut sudah terlalu jelas untuk perlu dibuktikan. Telah lama sudah sejak mereka berusaha untuk mewujudkannya, dengan menggunakan segala sumber daya mereka. Mereka juga meratakan jalan bagi banyak anggota sekte lain yang lebih lancang, yang siap untuk menarik dari asas-asas yang sesat tersebut kesimpulan-kesimpulan yang bahkan lebih menjijikkan, yakni pembagian yang setara dan kepemilikan umum segala barang antara warga negara, dengan menghancurkan segala perbedaan tingkatan dan properti.
Betapa doktrin-doktrin tersebut tidak masuk akal dan sesat
Fakta-fakta yang baru saja kami rangkumkan mengekspos dengan cukup konstitusi yang intim dari para Freemason, dan menunjukkan secara jelas jalan mana yang mereka gunakan untuk mencapai tujuan mereka. Dogma-dogma utama mereka sepenuhnya jelas bertentangan dengan akal budi mereka, sehingga tidaklah mungkin untuk membayangkan sesuatu yang lebih sesat. Memang, keinginan untuk menghancurkan agama dan Gereja yang telah didirikan oleh Allah sendiri, dan memastikan olehnya suatu perlindungan yang terus-menerus, untuk kembali membawa di tengah-tengah kita, setelah delapan belas abad, moralitas dan institusi para pagan, bukankah hal itu adalah puncak dari kegilaan dan penistaan yang paling lancang? Tetapi, hal yang sama mengerikan dan yang tidak lagi dapat ditolerir, adalah untuk melihat ditolaknya kebaikan yang dengan penuh belas kasih diperoleh dari Yesus Kristus pertama-tama kepada para individu, kemudian kepada kelompok umat manusia dalam keluarga dan dalam bangsa; kebaikan yang, atas kesaksian dari para musuh Kekristenan sendiri, memiliki nilai yang tertinggi. Memang, dalam suatu rencana yang begitu gila dan jahat ini, sangatlah mudah untuk mengenali kebencian yang tak terungkapkan yang menggerakkan Setan terhadap Yesus Kristus dan hasrat pembalasan dendamnya.
Demikian pula, rencana lain ini, yang untuk mewujudkannya, para Freemason mengerahkan segala upaya mereka yakni untuk menghancurkan segala dasar utama dari keadilan dan kejujuran, dan untuk bekerjasama dengan orang-orang yang berkehendak, bagaikan mereka hanyalah semata-mata binatang, untuk melakukan apa yang berkenan kepada mereka. Tujuan dari rencana itu adalah kehancuran yang memalukan dan menyedihkan dari umat manusia. Kejahatan tersebut juga ditingkatkan oleh bahaya-bahaya yang mengancam masyarakat domestik dan sipil. Seperti yang telah Kami tunjukkan di tempat lain, di dalam pernikahan, menurut kepercayaan dari setiap bangsa, terdapat sesuatu yang suci dan religius; dan hukum Allah telah menetapkan bahwa pernikahan tidak boleh dihapuskan. Jika dari pernikahan dirampaskan karakter sucinya, dan dibuat dapat dihapuskan, gangguan dan kebingungan di dalam keluargalah yang akan menjadi hasilnya, sang istri kehilangan tanggung jawabnya, dan anak-anak kehilangan perlindungan untuk kepentingan dan kesejahteraan mereka. Mereka juga ingin membuat Negara sepenuhnya terasing dari agama dan untuk dapat mengatur urusan-urusan publik tanpa kembali mempertimbangkan jikalau Allah itu ada, itu adalah suatu kelancangan yang tidak tertandingi, bahkan di kalangan orang –orang pagan. Di dalam jiwa mereka terukir dengan begitu dalam bukan hanya ide yang kabur tentang ilah-ilah, tetapi juga keperluan sosial terhadap agama, sehingga mereka akan berpikir bahwa lebih mudah untuk memiliki sebuah kota tanpa fondasi daripada sebuah kota tanpa Allah. Memang, masyarakat manusiawi, yang untuknya kita telah diciptakan secara kodrati, telah dibentuk oleh Allah sebagai Pencipta dari alam; dan dari-Nya, layaknya dari pokok dan sumbernya, mengalir dengan begitu kuat dan konstan manfaat yang tidak terhitung yang berlimpah di dalam masyarakat. Karena kita semua dinasihati oleh suara alam sendiri untuk menyembah Allah di dalam ketakwaan dan kesucian, Ia yang memberikan kepada kita hidup dan segala hal yang baik di dalamnya, demikian pula dan untuk alasan yang sama, bangsa-bangsa dan negara-negara wajib untuk menyembah-Nya.
Oleh karena itu, jelaslah bahwa orang-orang yang ingin menghapuskan segala kewajiban religius dari masyarakat bukan hanya bertindak secara tidak adil, tetapi juga dengan ketidaktahuan dan kegilaan. Memang, oleh kehendak Allahlah manusia terlahirkan untuk bersatu dan untuk hidup di dalam masyarakat; otoritas adalah ikatan yang diperlukan untuk menjaga masyarakat sipil; sedemikian rupa sehingga, sewaktu ikatan itu dipecahkan, masyarakat pun juga seketika akan dicerai-beraikan. Maka, otoritas berasal dari Ia yang juga telah menciptakan masyarakat, sehingga, siapa pun yang memimpin, ia adalah pelayan Allah. Oleh karena itu, sebagaimana yang diperlukan oleh tujuan dan kodrat masyarakat manusiawi, adalah suatu hal yang benar untuk mematuhi perintah-perintah yang adil dari otoritas yang sah, sebagaimana pula adalah suatu hal yang benar untuk mematuhi Allah yang mengatur segala hal; dan sangatlah tidak benar bagi rakyat untuk memiliki kekuatan untuk menyingkirkan kepatuhan mereka kapan pun mereka suka.
Demikian pula, tidak seorang pun meragukan bahwa semua manusia setara satu dengan yang lainnya, sejauh mana hal itu berhubungan dengan asal-muasal serta kodrat mereka bersama, atau tujuan akhir yang masing-masing dari mereka harus capai, atau hak dan kewajiban yang berasal darinya.
Tetapi, karena kemampuan semua orang tidaklah sama, dan karena yang satu berbeda dari yang lainnya dalam kekuatan pikiran atau badan, dan karena terdapat banyak perbedaan cara, kelakuan, dan karakter, adalah suatu hal yang amat bertentangan dengan akal budi untuk berjuang untuk membatasi semua orang di dalam tolak ukur yang sama, dan untuk memberikan kesetaraan yang penuh bagi institusi-institusi dari kehidupan sipil. Demikian pula, sama seperti kondisi yang sempurna dari tubuh berasal dari kesatuan dan komposisi dari anggota-anggotanya, yang, walaupun berbeda dalam bentuk dan tujuannya, membentuk, oleh kesatuan dan penempatan masing-masing di tempat yang benar, suatu kombinasi yang enak untuk dilihat, kokoh dalam kekuatan, dan diperlukan untuk kegunaan, demikian pula, di tengah-tengah masyarakat manusiawi, terdapat keberagaman yang hampir tidak terbatas dari bagian-bagian yang tidak serupa. Jika bagian-bagian tersebut sama dan masing-masing mengikuti kehendaknya sendiri, Negara akan tampak cacat; tetapi, jika, sebaliknya, oleh suatu hierarki jasa, rasa, kemampuan, tiap-tiap dari mereka berupaya untuk mencapai kebaikan umum, anda akan melihat suatu gambaran masyarakat yang teratur dan selaras dengan alam.
Betapa sekte-sekte ini sungguh berbahaya dan menakutkan
Kesesatan-kesesatan yang jahat yang baru saja Kami peringatkan mengancam Negara-Negara dengan bahaya yang amat menakutkan. Memang, jika rasa takut kepada Allah serta rasa hormat yang patut kepada hukum-hukum-Nya dihapuskan, lenyaplah kepercayaan terhadap otoritas para pangeran. Kebebasan dan dukungan akan diberikan kepada kegilaan dari revolusi-revolusi ini; kendali akan diberikan kepada hasrat orang banyak; segala batasan akan dihancurkan, kecuali untuk hukuman-hukuman, anda pastinya akan sampai kepada penggulingan universal dan kehancuran segala institusi. Demikianlah, memang benar, tujuan yang diakui secara eksplisit dari segala upaya yang dikerahkan oleh banyak dari perserikatan komunis dan sosialis; dan sekte Freemason tidak berhak untuk berkata bahwa dirinya merasa asing dengan serangan-serangan dari sekte-sekte itu. Sebab, sekte Freemason mendukung rancangan mereka dan dalam hal prinsip, sekte Freemason sepenuhnya setuju dengan sekte-sekte sosialis dan komunis. Jika prinsip-prinsip tersebut tidak menghasilkan dengan segera dan di mana-mana konsekuensi ekstremnya, hal itu tidaklah diakibatkan oleh disiplin dari sekte tersebut, ataupun kehendak dari para anggota sekte-sekte tersebut, tetapi pertama-tama oleh karena agama ilahi ini, yang tidak dapat dihancurkan; lalu juga oleh karena tindakan para pria yang, dengan membentuk partai bangsa-bangsa yang baik, menolak untuk tunduk kepada perbudakan serikat-serikat rahasia, dan berjuang dengan berani melawan rancangan-rancangan mereka yang gila.
Freemasonry mendekati para pangeran dengan tipuan dan kebohongan
Dan semoga Allah menghendaki agar semua orang, dengan menilai sebuah pohon dari buah-buahnya, tahu bagaimana cara mengenali benih dan prinsip dari kejahatan yang menindas kita. Kita berhadapan dengan musuh yang licik dan penuh dengan siasat. Musuh ini pandai membisikkan kata-kata yang tampak menyenangkan kepada telinga para pangeran dan para rakyat, dan ia tahu bagaimana cara membawa mereka semua oleh manisnya semboyan-semboyannya serta umpan rayuannya.
Para Freemason menjalar untuk memperoleh dukungan dari para pangeran di bawah topeng persahabatan, untuk membuat mereka menjadi sekutu-sekutu dan pembantu-pembantu yang berkuasa, yang dengan pertolongan mereka, para Freemason itu dengan lebih pasti menekan orang-orang Katolik. Untuk mengobarkan dengan lebih hidup semangat dari petinggi-petinggi negara itu, mereka dengan lancang memfitnah Gereja. Demikianlah mereka menuduh Gereja iri akan kekuatan para penguasa dan mempertanyakan hak-hak mereka.. Setelah yakin, oleh kebijakan tersebut, akan kebebasan dari hukuman untuk kelancangan mereka, mereka mulai menikmati bobot yang besar di dalam pemerintahan. Selebihnya, mereka selalu siap untuk menggoyahkan dasar-dasar dari kekaisaran, untuk menganiaya, untuk mencela, dan bahkan mengusir para pangeran sewaktu para pangeran itu tampak terlihat menggunakan kuasa yang tidak sekehendak sekte tersebut. Mereka mempermainkan para rakyat dengan menyanjung-nyanjung mereka oleh cara yang serupa. Dari mulut mereka, selalu keluar kata-kata kebebasan dan kesejahteraan publik. Menurut mereka, Gereja dan para penguasalah yang selalu menjadi halangan yang mencegah masyarakat untuk terbebas dari perbudakan yang tidak adil dan dari penderitaan. Mereka menyesatkan rakyat dengan gaya bahasa yang menipu itu, dan dengan membangkitkan di dalam diri rakyat kehausan untuk perubahan, sekte Freemason mendorong para rakyat untuk menyerang kuasa Gereja dan kuasa sipil. Tetapi, harapan akan manfaat-manfaat yang dinanti-nantikan lebih besar daripada kenyataannya. Memang, rakyat jelata, yang lebih tertekan daripada sebelumnya, kehilangan, di dalam penderitaan mereka, penghiburan yang, jika hal-hal telah diatur dalam cara Kristiani, akan mereka dapatkan dengan mudah dan berlimpah. Tetapi, barangsiapa berjuang melawan aturan yang telah ditetapkan oleh Penyelenggaraan Ilahi biasanya membayar hukuman atas kecongkakan mereka, dan mendapatkan penderitaan dan dukacita sewaktu mereka dengan gegabah berharap untuk mendapatkan segala hal dengan sejahtera yang sesuai dengan kehendak-kehendak mereka.
Perilaku Gereja yang bijak sehubungan dengan kuasa sipil
Dan Gereja, jika ia mengarahkan manusia untuk berpatuh terutama dan di atas segala hal kepada Allah, Tuhan yang Tertinggi, orang akan memberikan penilaian penuh fitnah jika orang itu berpikir bahwa Gereja merasa baik iri akan kuasa sipil, atau hendak mengambil alih kuasa para pangeran. Sebaliknya, Gereja mengajarkan bahwa apa yang pantas diberikan kepada kuasa sipil harus diberikan kepada kuasa sipil tersebut dengan keyakinan dan kesadaran akan tanggung jawab. Dalam ajarannya bahwa dari Allah sendirilah asal hak untuk memerintah, Gereja menambahkan tanggung jawab yang besar kepada otoritas sipil, dan memberi bantuan yang besar untuk memperoleh kepatuhan dan kehendak baik dari para warga negaranya. Gereja adalah sahabat perdamaian dan penjaga keakuran, Gereja memeluk semua dengan kasih yang keibuan; dan hanya bermaksud untuk memberikan pertolongan kepada manusia. Gereja mengajarkan bahwa keadilan harus disertai dengan belas kasihan, otoritas dengan kesetaraan, dan pemberian hukum dengan moderasi; sehingga tiada hak seorang pun yang dilanggar; agar aturan dan ketenteraman publik terjaga; dan agar kemiskinan dari orang-orang yang membutuhkan, sejauh mungkin, dientaskan oleh amal publik dan pribadi. ‘Tetapi, atas alasan ini’, untuk menggunakan kata-kata St. Agustinus, ‘manusia berpikir, atau ingin agar hal itu dipercayai, bahwa ajaran Kristiani tidaklah selaras terhadap kebaikan Negara; sebab mereka ingin agar Negara didirikan bukan di atas kebajikan yang kokoh, melainkan di atas kebebasan dari hukum untuk melakukan kejahatan’.[12]
Jika saja pengetahuan akan hal-hal tersebut diketahui dengan lebih baik, baik para pangeran maupun rakyat akan bertindak dengan hikmat politis, dan sesuai dengan kebutuhan dari keamanan umum, jika mereka tidak bergabung dengan para Freemason untuk menghancurkan Gereja, tetapi bergabung dengan Gereja untuk menghalau serangan-serangan mereka.
Obat dan kutukan – Saran kepada para Uskup
Apapun yang mungkin terjadi, tanggung jawab Kami adalah untuk berupaya, Saudara-Saudara yang Terhormat, untuk menemukan obat yang sepadan dengan kejahatan yang begitu mendalam dan yang kerusakannya begitu luas. Kami tahu bahwa harapan Kami yang terbaik dan yang terkokoh adalah di dalam kebajikan agama ilahi ini, yang begitu dibenci oleh para Freemason, lebih dari rasa takut mereka kepadanya. Maka, hal yang pertama-tama harus dilakukan adalah untuk menjadikan agama ini titik pusat dari pertahanan terhadap musuh bersama. Demikian pula, dekret-dekret yang dikeluarkan oleh para Paus Roma, para Pendahulu Kami, untuk melumpuhkan upaya-upaya dan usaha-usaha dari sekte Masonik, semua hukuman-hukuman yang diumumkan oleh mereka untuk mencegah orang-orang agar tidak berhubungan dengan sekte ini, atau untuk meyakinkan mereka untuk keluar dari sekte-sekte tersebut. Kami mempermaklumkan kembali dekret-dekret tersebut, baik secara umum maupun secara khusus, dan Kami menegaskan dekret-dekret tersebut dengan otoritas apostolik Kami. Penuh dengan kepercayaan terhadap kehendak baik umat Kristiani, Kami memohon mereka, atas nama keselamatan abadi mereka, dan Kami menuntut mereka untuk memikul tanggung jawab suci dari suara hati agar mereka tidak pernah bergeser, bahkan dalam satu garis pun, dari perintah-perintah yang dipermaklumkan sehubungan dengan hal ini oleh Takhta Apostolik.
Dan untuk anda sekalian, Saudara-Saudara yang Terhormat, Kami memohon anda sekalian, Kami mendorong anda untuk menyatukan upaya-upaya anda sekalian dengan upaya-upaya Kami untuk menggunakan segala semangat anda sekalian demi meniadakan wabah yang najis dari racun yang beredar di dalam urat-urat masyarakat dan yang sepenuhnya menjangkitinya. Anda perlu memperolehkan kemuliaan Allah dan keselamatan sesama. Demi bertarung untuk perkara yang begitu besar ini, keberanian maupun kekuatan tidak boleh hilang dari diri anda. Anda wajib menentukan, dalam hikmat diri anda, dengan cara-cara apa yang paling mujarab untuk mengatasi kesulitan dan halangan yang anda hadapi.
Tetapi, karena otoritas yang inheren dari tanggung jawab Kami mewajibkan Kami sendiri untuk memberikan garis besar dari penindakan yang Kami nilai adalah yang terbaik, Kami berkata kepada anda sekalian:
Pertama-tama, cabutlah dari Freemasonry topeng yang menutupinya, dan buatlah agar Freemasonry terlihat apa adanya.
Kedua, oleh pidato-pidato anda dan oleh surat-surat penggembalaan anda yang tertuju secara khusus untuk masalah ini, ajarkanlah umat-umat anda; buatlah mereka untuk mengenal siasat-siasat yang digunakan oleh sekte-sekte itu yang bertujuan untuk menyesatkan orang-orang dan untuk menarik mereka menjadi anggotanya, kebejatan dari doktrin-doktrin mereka, kekejian dari tindak-tanduk mereka. Ingatkanlah mereka bahwa sehubungan dengan ketetapan-ketetapan yang telah dinyatakan oleh para Pendahulu Kami, tidak seorang pun umat Katolik, jika ia menghargai nama Katoliknya dan keselamatan kekalnya sebagaimana ia harus menghargainya, boleh, di bawah alasan apa pun, terlibat dalam sekte para Freemason. Maka, hendaknya tidak seorang pun membiarkan diri tertipu oleh penampilan kejujuran yang menipu. Beberapa orang memang dapat percaya bahwa, di dalam rencana-rencana para Freemason, tiada sesuatu pun yang secara resmi bertentangan dengan kesucian agama dan moralitas. Tetapi, tujuan dan sifat dari sekte tersebut pada hakikatnya buruk, maka, tidaklah diperbolehkan untuk bergabung kepada sekte tersebut, maupun untuk datang membantunya lewat cara apa pun.
Lalu, dengan bantuan pengajaran dan nasihat yang berulang kali, orang banyak harus dibuat untuk mempelajari secara tekun asas-asas dari agama. Dalam tujuan ini, Kami amat menyarankan untuk memaparkan, baik lewat tulisan, maupun lewat suara yang lantang dalam pidato ad-hoc, elemen-elemen dalam asas-asas suci yang membentuk filsafat Kristiani. Saran yang terakhir ini terutama bertujuan untuk menyembuhkan, dengan cara yang pantas, penyakit intelektual manusia, dan sekaligus untuk melengkapi mereka untuk melawan berbagai bentuk kesesatan dan godaan-godaan kejahatan, terutama pada waktu di mana kebejatan lewat tulisan bertepatan dengan keinginan yang tidak terpuaskan akan pengetahuan. Memang besar tugas yang harus dituntaskan ini, tetapi, anda terutama akan mendapatkan bantuan dan kerjasama dari imam-imam anda, jika anda memberikan segala perhatian anda untuk membentuk mereka dan untuk menjaga mereka dalam kesempurnaan disiplin gerejawi dan dalam ilmu pengetahuan.
Ordo Ketiga Santo Fransiskus, Serikat Kerja, Serikat Santo Vincentius a Paulo
Tetapi, tidaklah tanpa sebab bahwa Kami menggunakan waktu ini untuk kembali menyatakan apa yang telah Kami nyatakan di tempat lain, yakni, bahwa Orde Ketiga Santo Fransiskus, yang disiplinnya tidak lama lalu Kami kendurkan secara berhati-hati, harus dipromosikan dan dipertahankan dengan penuh semangat. Memang, demikianlah ordo tersebut telah didirikan oleh pendirinya, tujuan ordo tersebut sepenuhnya adalah sebagai berikut: menarik orang-orang kepada cinta kasih akan Yesus Kristus, kepada cinta kasih akan Gereja, kepada praktik kebajikan Kristiani. Maka, ordo ini dapat memberikan pelayanan yang besar untuk membantu mengalahkan wabah dari sekte-sekte yang keji tersebut. Semoga serikat yang suci itu setiap harinya mengalami perkembangan yang baru. Di antara banyak manfaat-manfaat yang dapat diharapkan darinya, akan menjadi manfaat yang besar untuk menarik pikiran manusia kepada kebebasan, persaudaraan, dan kesetaraan hak; bukan seperti yang dibayangkan secara absurd oleh para Freemason, tetapi seperti yang diperolehkan Yesus Kristus bagi umat manusia dan yang diharapkan oleh St. Fransiskus: kebebasan, maksud Kami, kebebasan putra-putra Allah, yang olehnya kita dapat terbebas dari perbudakan Setan atau hasrat-hasrat kita, keduanya adalah tuan yang paling jahat; persaudaraan, yang asal-muasalnya adalah di dalam Allah, Pencipta dan Bapa semua orang; kesetaraan yang, didirikan di atas keadilan dan kasih, yang tidak merampas segala perbedaan antara manusia, tetapi, dari segala keberagaman hidup, tanggung jawab, aspirasi, membentuk kesatuan tersebut dan keselarasan yang secara alami memelihara manfaat dan tanggung jawab Negara.
Di tempat ketiga, suatu institusi yang dibentuk oleh kebijaksanaan para bapa kita dan yang untuk sementara berhenti akibat berjalannya waktu, dapat, pada zaman kita ini, kembali menjadi gambaran dan bentuk dari ciptaan yang sebanding. Kami hendak berbicara tentang serikat-serikat kerja yang bertujuan untuk melindungi, di bawah naungan agama, kepentingan-kepentingan kerja dan moralitas para buruh. Batu landasan yang berasal dari pengalaman yang lama telah membuat para leluhur kita menghargai kegunaan dari serikat-serikat semacam ini; zaman kita ini pun mungkin akan mendapatkan buah-buah yang bahkan lebih besar dari serikat-serikat tersebut; yang memberikan sumber daya yang berharga untuk dapat menghancurkan kekuatan sekte-sekte. Mereka yang menghidupi diri mereka sendiri oleh kerja keras tangan mereka, di samping itu, oleh karena kondisi diri mereka sendiri, yang terutama pantas di atas segala hal mendapatkan kasih dan penghiburan, juga terutama terpapar kepada godaan-godaan manusia yang jalannya bersembunyi di dalam kebohongan dan penipuan. Maka, mereka harus ditolong dengan kebaikan yang sebesar mungkin, dan untuk diundang untuk bergabung ke dalam serikat-serikat yang baik, agar mereka tidak ditarik masuk ke dalam serikat-serikat yang buruk. Untuk alasan ini, Kami amat berharap, demi keselamatan rakyat, bahwa, di bawah bantuan dan perlindungan para Uskup, dan pada waktu yang tepat, serikat-serikat ini dapat dipulihkan secara umum. Kami senang bahwa serikat-serikat semacam ini, dan juga perserikatan para master, telah di berbagai tempat, didirikan; serikat-serikat yang, dengan kelasnya masing-masing, memiliki tujuan untuk membantu buruh yang jujur, untuk melindungi dan menjaga anak-anaknya dan keluarganya, dan untuk mendorong mereka di dalam kesalehan, pengetahuan Kristiani, dan kehidupan moral. Dan dalam hal ini, Kami tidak dapat mengabaikan untuk menyebutkan serikat yang patut dicontoh itu, yang telah memberikan begitu banyak teladan yang mengagumkan, dan yang amat patut dimiliki oleh kelas buruh: Serikat yang dinamai menurut pendirinya, St. Vincentius a Paulo. Karya-karya yang telah dicapai oleh Serikat tersebut serta tujuannya dikenal oleh cukup banyak orang. Upaya-upaya dari para anggotanya memiliki tujuan satu-satunya yaitu, oleh inisiatif amal, membantu orang-orang miskin dan menderita, yang dilakukannya dengan kebijaksanaan yang mengagumkan dan dengan kesederhanaan yang sama mengagumkannya. Tetapi, semakin Serikat itu menyembunyikan kebaikan yang dilakukannya, semakin Serikat itu siap untuk mempraktikkan kasih Kristiani dan melegakan penderitaan manusia.
Pendidikan orang muda
Keempat, untuk mencapai dengan lebih mudah tujuan dari harapan-harapan Kami, Kami menyarankan dengan desakan yang baru kepada iman dan kewaspadaan anda orang-orang muda, yang merupakan harapan dari masyarakat. Berikanlah kepada pembentukan mereka bagian yang paling besar dari kewaspadaan pastoral anda. Dan janganlah anda berpikir bahwa kewaspadaan apa pun mungkin cukup besar untuk menjaga mereka dari para master atau sekolah-sekolah di mana mereka akan terpapar untuk menghirup napas yang teracuni oleh sekte-sekte itu. Di bawah bimbingan anda, hendaknya para orang tua, pembimbing rohani, para pastor paroki, menggunakan setiap kesempatan, di dalam pengajaran Kristiani mereka, untuk memperingatkan anak-anak dan para murid akan hakikat yang keji dari serikat-serikat ini, agar mereka juga kelak dapat belajar untuk berhati-hati terhadap berbagai siasat yang menipu yang sering digunakan oleh para promotornya untuk menjebak masyarakat. Dan mereka yang menginstruksikan orang muda dalam pengetahuan religius akan bertindak secara bijak, jika mereka mendorong orang muda semua untuk bertekad dan untuk berusaha agar mereka tidak pernah mengikat diri mereka sendiri kepada suatu perserikatan apa pun tanpa sepengetahuan orang tua mereka, ataupun nasihat dari pastor atau direktur paroki mereka.
Selebihnya, Kami sungguh mengetahui bahwa usaha-usaha kita bersama untuk mencabut dari ladang Tuhan benih-benih yang berbahaya ini akan sepenuhnya tidak berhasil jika, dari Surga, sang Tuan ladang anggur tidak mendukung usaha kita. Maka, adalah sesuatu yang diperlukan untuk memohon bantuan dan pertolongan-Nya dengan semangat yang besar dan dengan permohonan yang berulang kali, yang sebanding sengan kebutuhan dan keadaan serta intensitas dari bahaya ini. Bangga akan keberhasilannya yang sebelumnya, sekte Freemason meninggikan kepala mereka dengan lancang, dan kekurangajaran mereka tampaknya tidak lagi mengenal batasan apa pun. Mereka pun bergabung satu dengan yang lainnya lewat ikatan perserikatan kriminal dari rancangan-rancangan mereka yang tersembunyi, dan para pengikut mereka saling memberikan dukungan dan saling menyemangati satu sama lain untuk berani melakukan kejahatan.
Serangan yang begitu keras itu haruslah ditangkal oleh pertahanan dengan energi yang setara – yakni, hendaknya semua orang yang baik membentuk perhimpunan yang seluas mungkin untuk bertindak dan berdoa. Maka, Kami memohon mereka dengan hati yang bersatu, untuk berdiri bersama, tak tergoyahkan untuk melawan kekuatan sekte-sekte yang melangkah maju; dan dalam ratapan dan permohonan untuk mengulurkan tangan kepada Allah, berdoa untuk memperoleh kesejahteraan dan perkembangan Kekristenan, kedamaian yang tenteram bagi Gereja untuk menikmati kebebasan yang dibutuhkannya, kembalinya orang-orang yang tersesat kepada kebaikan, kemenangan dari kebenaran atas kesesatan, dan kebajikan atas kejahatan.
Marilah memohon kepada Perawan Maria, Bunda Allah, agar ia menjadi penolong dan perantara kita. Ia yang berjaya atas Setan sejak saat pertama ia dikandung, semoga ia mengerahkan kekuatannya untuk melawan sekte-sekte terkutuk itu yang dengan amat jelas membangkitkan semangat pemberontakan di antara kita, kedurhakaan yang bengal dan muslihat iblis. Marilah meminta pertolongan kepada panglima bala tentara surgawi, Santo Mikhael, yang menjatuhkan ke dalam Neraka para malaikat pemberontak; lalu kepada Santo Yosef, mempelai dari Perawan Maria yang tersuci, pelindung surgawi dari Gereja Katolik, dan para rasul agung Santo Petrus dan Santo Paulus, para penabur yang tidak kenal lelah dan para pemenang yang tak terkalahkan dari iman Katolik. Berkat pertolongan mereka dan ketekunan dari semua umat beriman dalam doa, Kami percaya bahwa Allah akan sudi mengirimkan pertolongan yang tepat waktu dan penuh belas kasih kepada umat manusia, yang menjadi mangsa dari bahaya yang begitu besar.
Sebagai jaminan dari karunia surgawi dan sebagai kesaksian dari kemurahan hati Kami, dengan penuh kasih, Kami menganugerahkan dalam Tuhan, kepada anda sekalian, Saudara-Saudara yang Terhormat, dan kepada para imam dan semua umat yang dipercayakan kepada pengawasan anda yang penuh perhatian, Berkat Apostolik Kami.
Diberikan di Roma, di Gereja St. Petrus, pada hari kedua puluh dari bulan April, pada tahun 1884, tahun ketujuh dari Kepausan Kami.
PAUS LEO XIII
Catatan kaki
Surat ensiklik Humanum Genus diterbitkan oleh Paus Leo XIII pada tanggal 20 April 1884.
Diterjemahkan dari
[1] De Civ. Dei, lib. XIV, c. 17.
[2] Mazmur LXXXII, 2-4.
[3] Konstitusi In Eminenti, 24 April 1738.
[4] Konstitusi Providas, 18 Mei 1751.
[5] Konstitusi Ecclesiam a Jesu Christo, 13 September 1821.
[6] Konstitusi 13 Maret 1825.
[7] Ensiklik Traditi, 21 Mei 1829.
[8] Ensiklik Mirari Vos, 15 Agustus 1832.
[9] Sambutan Multiplices inter, 25 September 1865. Ensiklik Qui pluribus, 9 November 1846, dsb.
[10] Matius VII, 18.
[11] Konsili Trente, Sesi IV. De Justif., bab 1.
[12] Epist. 137, al. 3, ad Volusian., cap. 5, II, 20.
Artikel-Artikel Terkait
Ya. Bunuh diri adalah dosa berat, dan orang-orang yang mati dalam keadaan dosa berat langsung masuk Neraka. https://vatikankatolik.id/dosa-asal-dosa-berat-neraka/ Menarik pula bahwa Kitab Hukum Kanonik tahun 1917, kanon 1240 §1 no....
Biara Keluarga Terkudus 1 bulanBaca lebih lanjut...Sayang sekali mayoritas orang Nusantara mengikut agama diabolis itu. Semoga Roh Kudus mencerahkan hati para umat muslim dan mengeluarkan mereka dari kegelapan.
Ray 1 bulanBaca lebih lanjut...apakah benar bahwa orang yang bunuh diri tidak akan diampuni dosanya dan akan selamanya berada di neraka?
Maria Melanie Aryanti 1 bulanBaca lebih lanjut...Anda sebetulnya perlu menonton dan menyimak video ini (yang tampaknya belum/tidak anda simak dengan baik). Kelihatannya, nenurut anda gelar santo/santa itu tidak penting. Tetapi gelar ini begitu pentingnya karena di...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Sibuk semua dengan liturgis masing masing... hakim yang punya otoritas yaitu Yesus... terserah pada mau sibuk apaan soal santa santo... apa yang dilakukan di dunia akan dihakimi secara pribadi oleh...
ngatno 2 bulanBaca lebih lanjut...terima kasih min penjelasannya terima kasih juga kalendernya, sangat bermanfaat
Yulius Kristian 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Kongregasi Suci bagi Ritus (Sacra Rituum Congregatio) melarang warna biru dalam pakaian ibadat dan menyatakan penggunaan warna tersebut sebagai suatu penyelewengan.[a] “Prefek Kongregasi Abdi Santa Perawan Maria dari...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Orang yang tidak jujur seperti anda ini adalah yang sesat. Membantah poin video ini anda tidak bisa. Poin-poin yang kami ajukan di dalam artikel dan video ini berasal dari buku...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...yang sesat kayaknya anda si penulis
CanonMR 5 bulanBaca lebih lanjut...permisi boleh tanya klo warna liturgi biru itu apa ya? apakah dulu gereja mewajibkan/mengharuskan biru menjadi warna liturgi trimakasih
Yulius Kristian 8 bulanBaca lebih lanjut...