^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Dukacita Maria - Percakapan St. Leonardus
PERCAKAPAN KEENAM
Dukacita Maria
Barangsiapa melayaninya akan setia kepada Allah yang kudus, dan barangsiapa mencintainya akan dicintai oleh Allah.
I. Saudara-saudaraku, saya ingin menimba dari hati anda helaan nafas dan air mata belas kasihan, atas kepedihan dan dukacita Maria, pembela kita yang kuasa di hadapan Allah. Sampai sekarang saya telah berusaha untuk menyarankan kepada anda devosi terhadapnya, sebagai suatu hal yang berguna bagi anda. Pada pagi hari ini, saya ingin menyajikan devosi itu sebagai hal yang berguna bagi Maria. Demi membangkitkan belas kasihan dalam hati anda, saya akan menggunakan kata-kata dari Yeremia, dan berkata kepada anda, atas nama Perawan yang tiada duanya ini: Kalian semua yang melewati jalan ini, pertimbangkanlah, dan lihatlah jikalau ada dukacita yang sebanding dengan milikku. Ya, saudara-saudaraku, tataplah Maria di kaki Salib, dan katakanlah kepada saya jikalau ada di dunia suatu dukacita yang sebanding dengan dukacita Maria. Bandingkanlah di satu sisi siksaan-siksaan yang terkejam, dan para martir di bawah penguasa yang zalim, dan para petapa di dalam gua-gua mereka, serta para peniten di padang gurun mereka; dan di sisi lain, dukacita Maria, dan anda akan menemukan bahwa jerih payah, kesulitan, siksaan dari para peniten dan para martir sama sekali tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kepedihan hati Maria. Santo Bernardus sendirilah yang berkata kepada kita tentang hal itu: Quidquid crudelitatis inflictum est corporibus martyrum leve fuit, aut potius nihil, in comparatione passionis Mariae. Perkataan itu mungkin mengejutkan anda; tetapi terkejutlah karena hati Maria yang begitu lembut telah mampu menahan begitu banyak dukacita. Tetapi hendakkah anda mengetahui dukacita mana yang paling besar baginya? Kedurhakaan anda. Dan anda, anda hampir tidak memikirkan penderitaan-penderitaannya. Ia sendiri mengeluhkan ketidakacuhan itu pada suatu hari kepada Santa Brigitta. Ia berkata kepadanya: ‘Aku mencari jika ada beberapa orang yang memikirkan dan berbelas kasih kepada dukacitaku, dan aku hanya menemukan sedikit sekali orang semacam itu.’ Tetapi betapa besarnya pertolongan yang disiapkan oleh Maria kepada orang-orang itu! Anda akan melihatnya melalui contoh berikut.
II. Santa Brigitta, di dalam buku ketiga dari wahyu-wahyunya berbicara tentang seorang pria yang bernama Nobilius, yang kaya akan hal-hal duniawi, tetapi miskin akan kebajikan, atau tenggelam di dalam jurang dosa. Karena ia terkena penyakit parah, ia lalu hanya khawatir akan keselamatan kekalnya. Santa Brigitta, saat ia mendapatkan kabar tersebut, berdoa beberapa kali agar Tuhan mempertobatkan sang pendosa yang keras kepala itu. Yesus tampak kepadanya dan berkata kepadanya: ‘Pergilah, carilah imam pengaku dosamu, dan katakanlah kepadanya untuk pergi mencari orang sakit itu, dan untuk menasihatinya agar ia melakukan penitensi.’ Imam pengaku dosa itu pun pergi mencari orang sakit itu dan melakukan apa yang telah ditugaskan kepadanya. ‘Puji Tuhan, ujar orang sakit itu, saya tidak perlu mengaku dosa.’ Tuhan kita kembali memerintahkan kepada Santa Brigitta untuk mengutus kembali imam pengaku dosanya kedua kalinya untuk menemui orang yang sekarat itu: tetapi ia kembali membuat jawaban yang sama. Tuhan kita lalu mewahyukan kepada Santa Brigitta bahwa pria malang itu dikuasai oleh tujuh iblis, dan Ia memerintahkan kepada Santa Brigitta untuk berkata kepada imam pengaku dosanya, bahwa Ia berjanji kepada orang sakit itu untuk mengampuninya dari semua dosanya, jika ia setuju untuk membuat sebuah pengakuan dosa yang baik. Orang sakit itu, saat mendapatkan pesan ketiga tersebut, tergerak oleh penyesalan, dan berseru sambil menangis: ‘Jadi saya dapat memperoleh ampun atas begitu banyak kejahatan ini? – Ya, anakku, kerahiman Allah secara tak terbatas lebih besar daripada kejahatanmu: janganlah engkau takut, percayalah. – Ah! Bapaku, sudah enam puluh tahun lamanya aku tidak mengaku dosa dan aku telah merasakan dalam hatiku suatu penyesalah, atau suatu keinginan untuk bertobat: sebab aku telah mengirimkan, melalui suatu perjanjian yang disengaja, jiwaku kepada iblis. – Janganlah engkau putus asa, anakku, tangisilah dosamu, bencilah segala urusan dengan Setan, dan Allah akan mengampunimu. Ia mengaku dosa… di siang harinya, berkomuni keesokan harinya, dan mati tujuh hari setelahnya. Yesus lalu tampak kepada Santa Brigitta, dan berkata kepadanya bahwa jiwanya sedang berada di dalam Api Penyucian, tetapi akan segera naik ke Surga. Santa Brigitta terkejut atas kabar tersebut. Bagaimanakah, ya Tuhan, orang yang telah hidup dengan begitu buruknya dapat mati dengan begitu baiknya, dan tinggal hanya sedemikian singkatnya di dalam Api Penyucian? – Anak-Ku, jawab Yesus, devosi kepada dukacita Ibunda-Kulah yang telah menutup pintu gerbang Neraka baginya, dan yang segera membuka pintu gerbang Firdaus: sebab walaupun ia tidak pernah mencintainya sepenuh hati, ia terbiasa, bagaimanapun, untuk sering memikirkan dukacita-dukacita Ibunda-Ku dan berbelas kasih terhadap kesakitannya: dan itulah yang membuatnya layak atas rahmat pertobatan, dan untuk diselamatkan.’
III. Lihatlah betapa baiknya Maria itu, dan betapa devosi itu mujarab, sebab devosi itu telah mampu memperolehkan kehidupan kekal bagi seorang pendosa yang demikian tegarnya. Apakah yang harus kita simpulkan dari contoh tersebut? Bahwa kita dapat meneladani pria itu dalam kehidupannya yang jahat, dan bahwa kita hanya perlu memikirkan dukacita Maria untuk mati dengan baik? Sungguh gila! Apakah yang anda akan katakan tentang ia yang akan mencungkil matanya sendiri, sambil berharap bahwa ia akan dipulihkan oleh sebuah mukjizat, karena ia membaca bahwa sang Perawan Suci telah memulihkan penglihatan kepada banyak orang buta? Contoh ini harus membuat kita menghormati dukacita Maria, untuk berbelas kasih kepada kepedihan yang telah dideritanya untuk kita dalam Sengsara dari Putranya yang ilahi: sebab jika kita mengambil bagian dalam dukacitanya di dunia ini, kita akan mengambil bagian di dalam sukacitanya di Surga. Tetapi, apa yang menyedihkan saya, adalah untuk melihat bahwa sejumlah besar pendosa bukan hanya lalai untuk memikirkan dukacita Maria, tetapi juga memperbaruinya setiap harinya. Di sini saya ingin berbicara tentang para pendosa yang tegar, yang tiada henti-hentinya menambahkan dosa-dosa baru kepada dosa-dosa yang telah diperbuat, serta menyalibkan Tuhan kita serta Ibunda-Nya bersama-Nya. Ah! Saudara-saudaraku, akuilah pada hari ini kesalahan anda, dan sujudlah di kaki Maria untuk meminta ampun atas kesalahan anda. Katakanlah kepadanya: Ya Perawan, yang tenggelam dalam dukacita, mengapakah pedang itu menembus dadamu? Engkau pantas mendapatkan bunga bakung dan mawar, dan bukan duri-duri yang menusuk hatimu. Semoga pedang itu menembus hatiku, pedang dukacita karena aku telah menyakiti Putramu yang ilahi. Ampunilah diriku, ya Ratu para Martir! Lebih baik aku mati ribuan kali daripada berdosa kembali, dan menambahkan dukacitamu, yang untuknya aku sejak saat ini melakukan devosi yang amat istimewa. Ya saudara-saudaraku, hormatilah dukacita Maria; dan sebagaimana sang Perawan Suci telah mewahyukannya kepada Santo Yohanes Penginjil, anda akan memperoleh tiga rahmat yang amat berharga: 1) Tindak penyesalan sebelum anda mati; 2) Pertolongan dari Santa Perawan Maria pada waktu anda mati; 3) apa yang anda akan pintakan kepada Allah… melalui dukacita Maria. Berbaktilah kepadanya, hormatilah sengsaranya, dan anda pasti akan memperoleh ketiga rahmat tersebut.
Catatan kaki:
Œuvres du bienheureux Léonard de Port-Maurice [Karya-Karya Beato Leonardus dari Porto Mauritio], Disadur dari Bahasa Italia ke dalam Bahasa Prancis oleh M. Charles Sainte-Foi, T. III, Paris, Louis Vivès, Librairie-Éditeur, 1858, hal. 93-96.
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 3 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 3 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 3 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 4 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 5 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 6 bulanBaca lebih lanjut...