^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Dominikus Savio dan Yohanes Massiglia
BAB XVIII.
Dominikus Savio dan Yohanes Massiglia.
Ada seorang anak laki-laki di Oratorium yang karakter serta perjalanan hidupnya sangat mirip dengan Dominikus. Anak itu sebelumnya sudah datang ke Torino pada waktu bersamaan; ia dahulu datang dari tempat kecil yang sangat dekat dengan Mondonio, sehingga mereka berdua pada dasarnya berasal dari satu distrik. Anak itu bermaksud sama dengan Dominikus, ingin merengkuh jalan hidup gerejawi, dan ia terinspirasi dengan semangat yang sama untuk berkembang dalam ilmu para kudus. Namanya Yohanes Massiglia.
Ia sebelumnya pada suatu hari sedang berbicara dengan sahabatnya itu soal cita-cita masa depan mereka, dan usai bertukar pendapat, Dominikus berkata: “Tidak akan cukup bagi kita hanya semata-mata ingin menjadi imam saja; ada cara-cara yang harus ditempuh untuk memperoleh kebajikan-kebajikan yang layak bagi jalan hidup itu.” Yohanes menjawab bahwa dirinya tahu benar soal itu, namun ia berkeyakinan bahwa mereka akan mempunyai rahmat untuk memperoleh kebajikan-kebajikan tersebut, kalau mereka dipilih menjadi pelayan Yesus Kristus.
Pernah ada beberapa khotbah serta pelatihan khusus untuk persiapan menyambut Komuni Paskah dan mereka berdua mengambil bagian di dalamnya dengan bakti istimewa. Sesudah mereka menyambut Komuni, Dominikus berkata kepada rekannya: “Aku sangat amat ingin kita menjadi sahabat sejati; sahabat, maksudnya, soal perkara jiwa. Kuusulkan supaya sejak sekarang, kita saling menasihati satu sama lain tentang apa saja yang mungkin dianggap berguna bagi kemajuan spiritual kita. Kalau kamu melihat apa pun yang salah dalam perilakuku, beri tahu aku segera, supaya bisa aku koreksi; atau kalau kamu terpikir suatu kebaikan yang harus aku lakukan, sampaikanlah kepadaku.”
Sahabatnya itu berjanji berbuat demikian, “namun”, ujarnya, “tidak akan pernah muncul kesempatannya , dan syaratnya, kamu harus berbuat sama untuk aku yang jauh lebih butuh perjanjian semacam itu.” Dominikus menjawab bahwa itu bukan waktunya untuk memberi pujian, namun bahwa sejak dari itu, mereka akan saling membantu satu sama lain dalam perkembangan jiwa mereka.
Sejak kala itu, Dominikus Savio dan Yohanes Massiglia menjadi sahabat karib, dan persahabatan mereka sejati dan sempurna, karena didasari kasih yang riil, dan disuburkan oleh saling tukar masukan saleh serta pengalaman-pengalaman yang diajukan hanya karena kebajikan yang kukuh.
Pada akhir tahun ajaran, usai melalui ujian, semua anak laki-laki di diizinkan pulang untuk liburan, namun selalu ada yang lebih suka tetap tinggal di Oratorium, baik karena mendapat keuntungan bisa belajar ekstra maupun melanjutkan latihan-latihan kesalehan mereka, yang jarang-jarang bisa dilaksanakan di rumah. Savio dan Massiglia terhitung dari antara mereka. Namun saya tahu bahwa keduanya sangat dinanti-nanti para orang tua mereka untuk menghabiskan liburan di rumah, dan bahwa perlu ada perubahan serta istirahat usai selama setahun, mereka menggeluti buku-buku mereka. Maka dari itu, saya bertemu mereka berdua bersama-sama dan berkata:
Namun kendati maksud baik mereka serta keinginan mereka untuk tinggal, saya mendesak mereka supaya pulang untuk beberapa waktu. Mereka taat, namun hanya tinggal di rumah selama jangka waktu minimum yang sudah saya tetapkan.
Kalau perlu diberikan sebuah dekripsi rinci tentang sahabatnya ini, lantas akan sangat mirip dengan deskripsi tentang Dominikus sendiri, sebab mereka punya cita-cita sama, dan dibimbing pada jalan kebajikan yang sama. Massiglia badannya jauh lebih kuat daripada Dominikus, dan kesehatannya tidak pernah menimbulkan kecemasan. Pada kenyataannya, Massigilia sangat menjanjikan dalam segala hal, terutama dalam kemajuannya soal studi-studinya. Dia sudah menuntaskan kelas retorikanya dan menerima jubah klerus yang telah begitu dia damba-dambakan. Namun Massiglia ditakdirkan menikmati kebahagiannya hanya selama beberapa bulan saja. Sebuah penyakit ringan, meski tampaknya sedikit saja, membuat kami mendesak supaya studinya dikesampingkan untuk beberapa waktu. Dan karena ia tampaknya tidak pulih, ia lantas harus dikirim pulang ke kampung halamannya, atas arahan para dokter. Ketika di sana, ia menulis surat berikut kepada sahabatnya:
“Sahabat karibmu,
“YOHANES MASSIGLIA.”
Dominikus seketika melaksanakan permintaan sahabatnya, dan memasukkan surat berikut ke dalam amplop:
“Aku tetap
“Sahabatmu yang teramat karib,
“DOMINIKUS SAVIO.”
Seperti yang sudah kami sebutkan, penyakit yang diidap oleh Massiglia muda itu awal mulanya tampak ringan: lebih dari sekali, ia terlihat pulih; namun kembali lagi jatuh sakit, sampai dia dengan amat tiba-tiba terbawa pada penghujung hidupnya.
Romo Vafrè, Pembimbingnya ketika di Mondonio, menulis: “Ia punya waktu untuk menyambut penghiburan-penghiburan terakhir dari Agama, dan melakukannya dengan sangat membangun; ia mengalami ajal orang benar yang meninggalkan dunia ini dan langsung beroleh pahalanya.”
Savio sangat berdukacita atas kematian sahabat karibnya, dan meski berpasrah kepada Kehendak Allah, ia meratapi kehilangannya itu untuk beberapa waktu lamanya. Itu hampir-hampir menjadi satu-satunya peristiwa saya melihat wajah lembutnya berlinang air mata duka. Lebih kali satu kali ia berkata: “Massiglia sudah pergi bertemu Gavio di Surga, kapankah aku bisa bergabung dengan mereka dalam kegembiraan Firdaus?”
Selama Dominikus masih hidup, ia sering memikirkan sahabatnya, terutama pada saat Misa dan pada latihan-latihan rohaninya; tidak pernah ia berhenti menyerahkan jiwa sahabatnya kepada Allah, sahabat yang dirasakannya telah memberinya pertolongan besar. Bahkan, kehilangan ini mendatangkan dampak-dampak lebih berat dari yang terduga, sebab itu sungguh-sungguh memengaruhi tubuh sahabatnya yang sudah lemah itu serta kesehatannya, yang tidak pernah bugar.
Catatan kaki:
Disadur dari sumber berbahasa Inggris:
The Life of Dominic Savio [Riwayat Hidup Dominikus Savio], yang diterjemahkan dari karya orisinal Santo Yohanes Don Bosko, Salesian Press, Surrey Lane, Battersea, London, S. W.; Nihil Obstat: F. Thomas Bergh, OSB (Censor Deputatus); Imprimatur: PETRUS, Episcopus Southwarcensis; 1915, hal. 68-75.
Berarti anda tidak paham ttg arti katholik, jadi anda belajar yg tekun lagi spy cerdas dlm komen
Orang kudus 1 mingguBaca lebih lanjut...Anda bahkan tidak percaya bahwa Yesus mendirikan Gereja Katolik, dan anda menyebut diri Katolik. Sungguh sebuah aib. Yesus jelas-jelas mendirikan Gereja di atas Santo Petrus (Mat. 16:18-19), yakni Gereja Katolik,...
Biara Keluarga Terkudus 2 mingguBaca lebih lanjut...Saya katolik, tetapi hanya perkataan Yesus yang saya hormati, yaitu tentang cinta kasih. Yesus tidak mendirikan gereja katolik. Anda paham arti cinta kasih? Cinta kasih tidak memandang. Tuhan meminta kita...
Kapten.80 3 mingguBaca lebih lanjut...Terimakasih atas artikelnya, saya semakin mengerti perjalanan kerajaan raja salomo
Novriadi 2 bulanBaca lebih lanjut...Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Since your comment is written in English, we are responding in English and including a translation in Indonesian. However, we would recommend that you write us in Indonesian instead, if...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – memang benar bahwa orang hendaknya mengasihi orang lain dan menjaga ciptaan Allah. Namun, yang terutama, kita pertama-tama harus mengasihi/mencintai Allah. Sangat amat penting pula, terutama pada zaman kita,...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Misteri Terang itu datangnya dari Yohanes Paulus II. Dia ini seorang Anti-Paus dan pemurtad masif. Rosario orisinal yang diberikan oleh Santa Perawan Maria adalah 15 dekade dengan Misteri-Misterinya...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...peristiwa terang kenapa tidak ada dalam pembahasan artikel ini?
devie 5 bulanBaca lebih lanjut...