^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Ensiklik Dall'Alto - Paus Leo XIII, 1890 - Tentang Bahaya Sekte Masonik di Italia
DALL’ALTO DELL’APOSTOLICO SEGGIO
Ensiklik dari Paus Leo XIII yang dipermaklumkan pada tanggal 15 Oktober 1890
Tentang Freemasonry di Italia
Kepada para Uskup, Imam, dan Rakyat Italia
“Saudara-Saudara yang Terhormat dan Anak-Anak yang Terkasih, Salam dan Berkat Apostolik.
Dari ketinggian Takhta Apostolik, di mana Penyelenggaraan Ilahi telah menempatkan diri Kami untuk mengawasi keselamatan semua bangsa, Kami menatap Italia. Di pangkuan negeri ini, berkat suatu tindakan kasih yang istimewa, Allah telah mendirikan Takhta dari Vikaris-Nya. Dari negeri ini pula telah datang kepada Kami dewasa ini dukacita yang banyak dan yang amat getir. – Apa yang menyedihkan diri Kami bukanlah pelanggaran pribadi dari seorang pun, bukanlah ketidakberpunyaan dan pengorbanan yang diembankan kepada Kami oleh kondisi masa kini dari berbagai hal, bukan pun penghinaan dan cibiran yang telah dilontarkan setiap harinya terhadap Kami oleh suatu pers yang lancang yang berkuasa penuh untuk melakukannya. Seandainya hal ini hanya menyangkut pribadi Kami sendiri, dan bukan kehancuran yang segera mengancam iman negeri Italia, Kami akan menanggung penghinaan-penghinaan itu tanpa mengeluh, sambil bersukacita, bahkan sampai mengulangi apa yang telah dikatakan oleh salah satu Pendahulu Kami yang agung tentang dirinya sendiri: ‘Seandainya saja apa yang meningkat setiap saat dan setiap harinya bukanlah penawanan yang dialami oleh negeri saya, melainkan kebencian dan penghinaan terhadap diri saya sendiri, saya akan berdiam diri dengan penuh sukacita.’[1] – Tetapi, di samping kemerdekaan serta jabatan Takhta Suci, perkara ini melibatkan agama sendiri dan keselamatan dari suatu bangsa segenap-genapnya, suatu bangsa yang sejak dahulu kala telah membuka pangkuannya kepada Iman Katolik dan telah selalu menjaganya dengan amat setia. Sulit sekali untuk dipercayai, tampaknya, tetapi benar adanya; kita telah sampai kepada titik di mana kita harus menakuti hilangnya iman dari negeri Italia kita ini. – Acapkali Kami telah menyerukan peringatan itu, demi memperingatkan adanya bahaya tersebut; tetapi Kami tidak berpikir bahwa Kami telah bertindak dengan cukup. Di hadapan serangan-serangan yang ganas dan berkelanjutan, Kami mendengar suara tanggung jawab yang memanggil diri Kami dengan lebih kuat daripada yang sebelumnya, untuk kembali berbicara kepada anda sekalian, Saudara-Saudara yang Terhormat, kepada para Imam anda, dan kepada segenap rakyat Italia. Karena sang musuh tidak melakukan gencatan senjata sama sekali, baik anda maupun diri Kami tidak boleh tetap hening atau berdiam diri. Oleh kerahiman Ilahi, Kami telah ditetapkan sebagai penjaga dan pembela agama bagi rakyat yang dipercayakan kepada perhatian Kami, para Gembala dan prajurit pengawas bagi kawanan domba Kristus; dan demi kawanan domba ini Kami harus siap, dan jikalau diperlukan, untuk mengorbankan segalanya, bahkan hidup sendiri.
2. Kami tidak akan mengatakan suatu hal yang baru; sebab fakta-fakta belum berubah dari yang sebelumnya, dan pada waktu lainnya, Kami telah harus berbicara tentang fakta-fakta tersebut sewaktu diberikan kesempatan. – Tetapi, Kami sekarang bermaksud untuk memberikan ikhtisar tentang fakta-fakta ini dalam suatu cara, dan untuk mengelompokkan fakta-fakta tersebut menjadi satu gambaran, demi melukiskan konsekuensi-konsekuensi yang mengalir dari fakta-fakta tersebut sebagai instruksi umum. Fakta-fakta ini tidak terbantahkan, dan telah terjadi di bawah terangnya siang hari; tidak terpisahkan yang satu dari yang lainnya, tetapi begitu berhubungan di dalam rentetan-rentetannya sehingga fakta-fakta itu menyingkapkan dengan bukti yang terpenuh suatu sistem yang darinya fakta-fakta tersebut adalah operasi dan perkembangannya yang nyata. Sistem ini tidaklah baru; tetapi, kelancangan, amarah, dan kecepatan yang menyertai pelaksanaan sistem ini baru adanya. Rancangan dari sekte-sekte itulah yang sedang menyingkapkan dirinya sendiri di Italia, terutama dalam hal-hal yang berhubungan dengan agama Katolik dan Gereja. Tujuan akhir yang diakui dari rancangan mereka, seakan-akan hal itu mungkin tercapai, adalah untuk mengikis Gereja sampai tiada lagi yang tersisa. – Sekarang, tiada lagi keperluan untuk menghakimi sekte-sekte Masonik. Mereka telah dihakimi; tujuan-tujuan mereka, cara-cara mereka, doktrin-doktrin mereka, dan tindakan mereka, semuanya itu dikenali dengan kepastian yang tak terbantahkan. Karena mereka dirasuki oleh roh Setan yang menganggap sekte-sekte ini sebagai alatnya, mereka terbakar layaknya dirinya [Setan] dengan kebencian yang mematikan dan tak terpadamkan terhadap Yesus Kristus dan terhadap karya-Nya; dan mereka berupaya dengan segala cara untuk menggulingkan dan membelenggunya [karya Yesus Kristus]. Peperangan ini, pada saat ini, dilaksanakan dengan lebih ganas di Italia daripada di tempat lain, di negeri ini, di mana agama Katolik telah berakar dengan lebih dalam; dan terutama, di Roma, pusat dari kesatuan Katolik, dan Takhta dari Gembala Universal serta Pengajar Gereja.
3. Baik adanya untuk menelusuri sejak awal mulanya fase-fase yang berbeda dari peperangan ini.
4. Peperangan ini bermula dengan digulingkannya kuasa sipil para Paus. Menurut berbagai intensi yang tersembunyi dari para pemimpin yang sebenarnya dari sekte-sekte tersebut, yang kemudian diakui secara terbuka, kejatuhan kuasa sipil para Paus, yang dahulunya dilaksanakan di balik suatu dalih politis, diperuntukkan sebagai jalan untuk setidaknya memperbudak, atau menghancurkan kuasa rohani tertinggi dari para Paus Roma. – Hendaknya tiada suatu keraguan pun yang mungkin tersisa sehubungan dengan tujuan sejati dari peperangan ini. Kemudian berlangsung secara cepat penghapusan dari Ordo-Ordo Religius; dan dengan demikian, berkurangnya jumlah pekerja injili secara besar-besaran untuk penyebaran iman di kalangan orang-orang kafir, dan untuk pelayanan kudus serta ibadat religius dari negara-negara Katolik. – Kemudian, wajib militer diperluas kepada kaum gerejawi, yang tentunya menimbulkan banyaknya halangan yang berat terhadap rekrutmen dan pembentukan yang layak bahkan untuk Imamat sekuler. Properti gerejawi dijamah, sebagian dengan penyitaan mutlak, dan sebagian dengan menjatuhkan kepadanya beban yang sedemikian beratnya sehingga membuat para Imam dan Gereja melarat, dan merampas dari Gereja apa yang dibutuhkan untuk menunjangnya secara jasmani dan untuk melanjutkan institusi-institusi serta karya-karya yang membantu kerasulan ilahinya. Hal ini telah dinyatakan secara terbuka oleh para pengikut sekte tersebut. Untuk mengurangi pengaruh para Imam dan badan imamat, hanya satu cara yang mujarab yang harus dilakukan:dengan merampas dari diri mereka semua segala kepunyaan mereka; dan menjadikan mereka sepenuhnya melarat. Demikian pula tindakan Negara dengan sendirinya, diarahkan secara penuh untuk menghapuskan dari bangsa ini karakter religius dan Kristianinya. Dari hukum-hukum, dan dari segenap hidup ketatanegaraan, segala ilham dan gagasan agamawi ditiadakan secara sistematis, atau diserang secara langsung. Setiap perwujudan iman dan kesalehan Katolik secara publik dilarang atau, di balik keberpura-puraan yang sia-sia, dihalangi dengan ribuan cara. Fondasi dan konstitusi religius ditiadakan dari keluarga dengan memproklamasikan institusi yang disebut-sebut sebagai pernikahan sipil; dan juga dengan pendidikan yang sama sekali bersifat sekuler yang sekarang diwajibkan, sejak dari jenjang-jenjang pertamanya sampai kepada perguruan tinggi dari universitas-universitas, sehingga sejauh mana Negara dapat melaksanakannya, generasi-generasi baru harus tumbuh tanpa pengetahuan tentang agama, dan tanpa gagasan-gagasan hakiki pertama tentang tanggung jawab mereka terhadap Allah. Demikianlah cara melayangkan kapak kepada akarnya. Tiada lagi suatu cara yang lebih universal dan mujarab yang dapat dibayangkan untuk memisahkan masyarakat, dan keluarga-keluarga, serta individu-individu, dari pengaruh Gereja dan iman. Penghancurleburan Klerikalisme (atau Katolisisme) di dalam fondasi-fondasinya dan di dalam sumber-sumber kehidupannya sendiri, yakni, di dalam sekolah dan di dalam keluarga: demikianlah pernyataan yang autentik dari para penulis Masonik.
5. Ada orang yang akan berkata bahwa hal ini tidak hanya terjadi di Italia, tetapi bahwa ini adalah suatu sistem pemerintahan yang pada umumnya diikuti oleh Negara-Negara. – Kami menjawab, bahwa hal ini tidak membantah, melainkan menegaskan apa yang sedang Kami katakan sehubungan dengan rancangan dan tindakan Freemasonry di Italia. Ya, sistem ini dianut dan diberlakukan di mana pun Freemasonry melaksanakan tindakannya yang fasik dan jahat; dan, karena tindakannya itu menyebar luas, demikian pula sistem anti-Kristiani diterapkan secara luas. Tetapi penerapannya menjadi lebih cepat dan lebih meluas, dan didorong sampai titik yang ekstrem, di negara-negara yang pemerintahannya lebih dikendalikan oleh sekte itu dan yang memajukan kepentingan sekte itu dengan lebih baik. Sayangnya, dewasa ini, Italia yang baru tergolong salah satu dari negara-negara ini. Italia bukan hanya telah menjadi tunduk kepada pengaruh yang fasik dan jahat dari sekte-sekte tersebut pada hari ini, tetapi, selama kurun waktu tertentu di masa lalu, mereka telah menzalimi Italia sekehendak mereka, dengan kekuasaan dan kekuatan yang mutlak. Di sini, arahan dari perkara-perkara publik yang berhubungan dengan agama sepenuhnya sejalan dengan aspirasi-aspirasi dari sekte-sekte itu; dan demi memenuhi aspirasi-aspirasi mereka, mereka mendapatkan para pendukung yang terbuka serta alat-alat yang siap siaga dalam diri orang-orang yang memegang kuasa publik. Hukum-hukum yang menentang Gereja dan kebijakan-kebijakan yang bermusuhan terhadap Gereja pertama-tama diajukan, ditentukan, dan diputuskan, di dalam pertemuan-pertemuan rahasia dari sekte itu, dan jika ada suatu hal pun yang tampak sedikit bermusuhan atau berbahaya terhadap Gereja, hal itu segera diterima dengan penuh dukungan dan dikedepankan. – Dari antara kejadian-kejadian yang terkini, Kami dapat menyebutkan disetujuinya undang-undang pidana. Hal yang paling dituntut dengan bersikeras oleh undang-undang pidana ini, meskipun hal itu bertentangan dengan segala akal sehat, adalah pasal-pasal yang melawan Imamat, yang bagi mereka membentuk suatu hukum yang luar biasa, dan yang bahkan mengecam tindakan-tindakan tertentu yang merupakan tanggung jawab suci dari pelayanan para imam sebagai tindak kriminal. – Hukum yang berhubungan dengan karya-karya kesalehan, yang olehnya semua properti amal, yang telah dikumpulkan oleh kesalehan dan agama para leluhur kita di bawah perlindungan dan pengawasan Gereja, telah sepenuhnya ditarik dari operasi dan kendali Gereja, telah selama beberapa tahun diajukan di dalam pertemuan-pertemuan sekte itu, persisnya karena hukum itu akan menyebabkan suatu penghinaan yang baru terhadap Gereja, mengurangi pengaruh sosialnya, dan serta-merta menghapuskan sejumlah besar warisan yang dibuat untuk ibadat ilahi. – Lalu, datanglah karya sektarian yang terkemuka itu: didirikannya monumen pemurtad Nola yang terkenal. Dengan pertolongan dan bantuan dari pemerintahan, pendirian monument itu dipromosikan, ditentukan, dan dilaksanakan melalui sarana Freemasonry. Para juru bicara yang teresmi dari Freemasonry tidak malu untuk mengakui tujuan dari monumen tersebut dan untuk menyatakan maknanya. Tujuannya adalah untuk menghina Kepausan; maknanya adalah bahwa Iman Katolik sekarang harus digantikan dengan kebebasan mutlak untuk melakukan penyelidikan, untuk membuat kritik, dan untuk berpikir, serta untuk berhati nurani: dan apa yang dimaksudkan oleh gaya bahasa semacam itu di dalam mulut sekte-sekte itu dikenal dengan baik. – Meterainya telah dibubuhkan melalui pernyataan-pernyataan yang amat eksplisit yang dibuat oleh kepala pemerintahan. Bunyinya kurang lebih demikian: - Bahwa konflik yang sejati dan nyata, yang patut dimengerti oleh pemerintahan, adalah konflik antara iman dan Gereja di satu kubu dan penyelidikan bebas serta akal budi di kubu yang lain. Gereja mungkin akan bertindak sebagaimana yang telah dilakukannya sebelumnya, untuk kembali membelenggu akal budi dan pikiran bebas, dan untuk berjaya; tetapi di dalam konflik ini, pemerintahan secara terbuka menyatakan bahwa dirinya sendiri berpihak kepada akal budi dan menentang kubu iman, dan mengembankan kepada dirinya sendiri tugas untuk menjadikan Negara Italia sebagai ungkapan yang jelas akan akal budi dan kebebasan ini; suatu tugas yang menyedihkan, yang baru saja kembali ditegaskan dengan lancang pada suatu kesempatan yang serupa.
6. Sehubungan dengan kejadian-kejadian semacam itu serta pernyataan-pernyataan semacam ini, semakin jelas adanya bahwa ide yang berkuasa yang, sejauh mana berhubungan dengan agama, mengendalikan arus perkara-perkara publik di Italia, adalah realisasi program Masonik. Kita melihat betapa banyak dari programnya itu yang telah terealisasikan; kita tahu betapa banyak yang masih harus dilakukan, dan kita dapat memperkirakan dengan pasti bahwa, selama takdir Italia berada di dalam genggaman para penguasa sektarian atau para pria yang tunduk kepada sekte-sekte itu, realisasi dari program ini akan terus digiatkan, kurang lebih secara cepat menurut keadaan-keadaan, untuk mencapai perkembangannya yang penuh. Tindakan dari sekte-sekte tersebut dewasa ini diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan berikut, menurut pemungutan suara dan resolusi-resolusi yang diedarkan di dalam perhimpunan-perhimpunan mereka yang terpenting, - pemungutan suara dan resolusi-resolusi yang terilhami sepenuhnya oleh suatu kebencian yang mematikan terhadap Gereja. Penghapusan segala jenis pengajaran agamawi dari sekolahan, dan didirikannya institusi-institusi di mana anak-anak perempuan harus direnggut dari segala pengaruh imamat dalam bentuk apa pun; karena Negara, yang harus secara mutlak bersifat ateis, memiliki hak yang tak dapat diganggu gugat serta kewajiban untuk membentuk hati dan jiwa warga negaranya, dan bahwa tiada suatu sekolah pun yang boleh berada di luar ilham dan kendali Negara. – Penerapan secara ketat semua hukum sekarang berlaku, yang bertujuan untuk menjamin kemerdekaan mutlak masyarakat sipil dari pengaruh imamat. – Ketaatan yang ketat terhadap hukum-hukum yang menghapuskan korporasi-korporasi religius, dan penggunaan sarana untuk membuat hukum-hukum tersebut berbuahkan hasil. – Pengaturan semua properti gerejawi, bermula dengan asas bahwa kepemilikannya adalah milik Negara, dan pengelolaannya adalah milik kuasa sipil. – Peniadaan setiap unsur Katolik atau imamat dari segala administrasi publik, dari karya-karya kesalehan, rumah sakit, dan sekolahan, dari majelis-majelis yang mengatur takdir dari negara, dari serikat-serikat akademik dan lainnya, dari perusahaan-perusahaan, komite-komite dan keluarga-keluarga, - suatu peniadaan dari segala hal, segala tempat, dan untuk selamanya. Tetapi, pengaruh Masonik harus membuat dirinya dirasakan di dalam segala keadaan hidup sosial, dan harus menjadi penguasa dan pengendali atas segala hal. – Dengan demikian, jalan menuju penghapusan Kepausan akan diratakan; dengan demikian, Italia akan menjadi bebas dari musuh yang mematikan dan tak tergoyahkan; dan Roma, yang dahulu kala adalah pusat dari Teokrasi universal di masa depan akan menjadi pusat sekularisasi universal, dari mana Magna Charta kebebasan manusiawi akan diproklamasikan di hadapan seluruh dunia. Demikianlah deklarasi-deklarasi, aspirasi-aspirasi, dan resolusi-resolusi autentik dari kaum Freemason atau dari perhimpunan-perhimpunan mereka.
7. Tanpa melebih-lebihkan, inilah kondisi masa kini dan prospek masa depan dari agama di Italia. Akan menjadi suatu kesalahan yang fatal untuk bersembunyi dan mencegah diri untuk melihat betapa beratnya hal ini. Beratnya hal haruslah diakuinya sebagaimana adanya, dihadapi dengan keberhati-hatian dan keteguhan injili, dan darinya, haruslah kita menarik suatu tanggung jawab yang diembankan kepada semua orang Katolik, dan terutama kepada kita sebagai para Gembala yang harus mengawasi mereka dan membimbing mereka kepada keselamatan; demikianlah cara kita untuk masuk ke dalam sudut pandang Penyelenggaraan Ilahi, untuk melakukan suatu karya kebijaksanaan dan semangat penggembalaan. – Sejauh mana hal ini menyangkut diri Kami, jabatan Apostolik mengembankan atas diri Kami tanggung jawab untuk sekali lagi berprotes dengan lantang terhadap segala hal yang telah dilakukan, yang sedang dilakukan, atau yang dicoba untuk dilakukan di Italia demi membahayakan agama. Untuk membela dan menjaga hak-hak sakral Gereja dan Kepausan, Kami secara terbuka menolak dan mencelakan bagi segenap dunia Katolik penghinaan-penghinaan yang terus diterima oleh Gereja dan Kepausan, terutama di Roma, dan yang menghalangi Kami dalam pemerintahan Gereja Katolik, dan yang meningkatkan kesulitan dan kekejaman terhadap kondisi Kami. Kami bertekad untuk tidak mengabaikan suatu hal pun dari pihak Kami yang dapat berguna untuk menjaga agar iman tetap hidup dan penuh semangat di kalangan rakyat Italia, dan untuk melindunginya dari serangan-serangan para musuhnya. Maka, Saudara-Saudara yang Terhormat, Kami menuntut semangat anda dan cinta kasih anda terhadap jiwa-jiwa, agar, penuh dengan kesadaran akan beratnya bahaya yang mereka alami, anda dapat menggunakan obat-obatan yang tepat dan melakukan segala sesuatu yang dapat anda lakukan untuk menghalau bahaya ini.
8. Anda tidak boleh mengabaikan suatu sarana pun yang ada di bawah kuasa. Segala sumber daya untuk berbicara, segala kesegeraan dalam tindakan, segala khazanah yang begitu besar dari bantuan dan rahmat yang ditempatkan oleh Gereja di dalam tangan anda, harus dipergunakan, demi pembentukan suatu Imamat yang terpelajar dan penuh dengan roh Yesus Kristus, demi pendidikan Kristiani orang muda, demi pemberantasan doktrin-doktrin jahat, demi pembelaan kebenaran-kebenaran Katolik, dan demi pemeliharaan karakter Kristiani serta semangat hidup berkeluarga.
9. Sehubungan dengan umat Katolik, prioritas yang terutama adalah agar mereka diajar tentang keadaan hal-hal di Italia sehubungan dengan agama, karakter yang pada dasarnya bersifat agamawi dari konflik di Italia yang melawan Sri Paus, dan sasaran yang sesungguhnya yang senantiasa diincar, sehingga para umat dapat melihat, melalui bukti dalam bentuk fakta-fakta, berbagai macam cara yang digunakan dalam konspirasi yang dilaksanakan terhadap agama mereka, dan agar mereka dapat menjadi yakin tentang risiko yang mereka hadapi, bahwa khazanah iman yang tak ternilai akan dirampas dan direnggut dari diri mereka. – Jika mereka meyakini hal ini dalam benak mereka, dan jika mereka percaya secara pasti bahwa tanpa iman, mustahil adanya untuk berkenan kepada Allah dan untuk memperoleh keselamatan, mereka akan mengerti bahwa hal yang dipertaruhkan pada saat ini adalah kepentingan yang terbesar dan yang satu-satunya, yang mewajibkan setiap orang di muka bumi di atas segala hal, walaupun harganya mengharuskan seseorang untuk membuat segala pengorbanan, untuk meniadakan bahaya, di bawah hukuman penderitaan yang abadi. Di samping itu, mereka akan mengerti dengan lebih mudah bahwa, pada masa konflik yang terbuka dan yang berkecamuk ini, akan menjadi perbuatan yang tercela bagi mereka untuk meninggalkan medan perang dan menyembunyikan diri mereka sendiri. Kewajiban mereka adalah untuk bertahan di pos pertahanan mereka, dan secara terbuka menunjukkan bahwa diri mereka sendiri adalah orang-orang Katolik sejati melalui kepercayaan mereka dan melalui tindakan-tindakan yang selaras dengan iman mereka. Hal ini harus mereka lakukan demi kehormatan iman mereka, dan demi kemuliaan sang Pemimpin yang Berdaulat yang panji-Nya mereka ikuti, dan agar mereka dapat lolos dari kemalangan besar yang membuat mereka disangkal pada hari terakhir, dan tidak diakui sebagai milik-Nya oleh Hakim Tertinggi yang telah menyatakan bahwa barangsiapa tidak bersama-Nya melawan diri-Nya. – Tanpa keangkuhan maupun rasa takut-takut, hendaknya mereka memberikan bukti akan keberanian sejati yang timbul dari kesadaran untuk memenuhi kewajiban sakral di hadapan Allah dan manusia. Kepada pengakuan iman yang terus terang ini, umat Katolik harus mempersatukan ketaatan yang sempurna serta cinta yang penuh bakti terhadap Gereja, rasa hormat yang tulus terhadap para Uskup mereka, dan devosi serta kepatuhan yang mutlak terhadap Sri Paus Roma. Pendek kata, mereka akan menyadari betapa perlunya berhenti melakukan segala sesuatu yang tergolong karya dari sekte-sekte itu, atau bahwa segala sesuatu yang menerima dorongan atau bantuan dari sekte-sekte itu merupakan hal-hal yang secara pasti terjangkiti oleh roh anti-Kristiani. Dan para umat sebaliknya akan membaktikan diri mereka sendiri dengan giat, dengan berani, dan dengan teguh, kepada karya-karya Katolik, dan kepada asosiasi-asosiasi dan institusi-institusi yang telah diberkati oleh Gereja, dan yang didukung dan ditunjang oleh para Uskup dan Sri Paus Roma. – Di samping itu, karena para musuh kita tampaknya menggunakan alat yang terutama dalam bentuk pers, yang menerima banyak ilham dan dukungan dari mereka, penting adanya bagi umat Katolik untuk melawan pers yang jahat dengan suatu pers yang baik, demi pertahanan kebenaran, demi cinta terhadap agama, dan demi menjunjung hak-hak Gereja. Selagi pers Katolik disibukkan dengan upaya untuk menyingkapkan rancangan-rancangan fasik dari sekte-sekte itu sepenuhnya, untuk membantu dan mendukung tindakan para Pastor yang suci, dan untuk membela dan memajukan karya-karya Katolik, para umat beriman memiliki tugas untuk mendukung pers ini secara efektif, dengan menolak atau sama sekali berhenti membantu pers yang jahat; dan juga secara langsung, sejauh mana masing-masing individu dapat melakukannya, membantu pers Katolik untuk hidup dan berkembang: dan dalam hal ini, Kami berpendapat bahwa sampai saat ini, belum ada upaya yang cukup yang dilakukan di Italia. – Pada akhirnya, ajaran yang Kami sampaikan kepada semua umat Katolik, terutama di dalam surat-surat ensiklik ‘Humanum genus’ dan ‘Sapientiae Christianae’, harus secara khusus diterapkan kepada para umat Katolik di Italia, dan dikesankan kepada diri mereka. Jika mereka harus menderita atau berkorban demi tetap bersetia kepada tanggung jawab ini, hendaknya mereka berteguh hati dalam pikiran bahwa Kerajaan Allah menderita kekerasan dan hanya diperoleh dengan melakukan kekerasan kepada diri kita sendiri; dan bahwa barang siapa mencintai dirinya sendiri dan apa yang dimilikinya lebih dari Yesus Kristus, ia tidak layak untuk diri-Nya. Teladan dari begitu banyak pemenang jaya yang, di sepanjang zaman, telah mengorbankan segala sesuatu dengan penuh kemurahan hati demi iman, dan bantuan-bantuan rahmat yang membuat kuk yang dipasang oleh Yesus Kristus menjadi manis dan beban-Nya ringan, akan menggerakkan keberanian mereka dengan kuat dan menopang mereka di dalam pertarungan yang mulia ini.
10. Sejauh ini, Kami hanya telah mempertimbangkan sisi agamawi dari keadaan hal-hal dewasa ini di Italia, sejauh mana hal ini bagi Kami adalah hal yang paling esensial, serta perkara yang paling mengkhawatirkan Kami oleh karena jabatan Apostolik yang Kami pegang. Tetapi, patut adanya untuk mempertimbangkan sisi sosial dan politis, agar rakyat Italia dapat melihat bahwa bukan hanya cinta akan agama, tetapi juga cinta yang termulia dan yang amat tulus terhadap negara yang harus membangkitkan diri mereka untuk melawan upaya-upaya sekte-sekte yang nista itu. – Sebagai suatu bukti yang meyakinkan akan hal ini, cukup adanya untuk mencatat masa depan macam apa, di dalam tatanan sosial dan politis, yang sedang dipersiapkan untuk Italia oleh orang-orang yang bertujuan – dan mereka sama sekali tidak merahasiakannya – untuk melakukan suatu peperangan yang tiada henti terhadap Katolisisme dan Kepausan.
11. Ujian dari masa lalu telah berbicara dengan fasih untuk dirinya sendiri. – Saudara-Saudara yang Terhormat, anda sudah tahu Italia telah menjadi negara macam apa pada Periode pertama dari hidup barunya sehubungan dengan moral masyarakat dan perorangan, keamanan dalam negeri, ketertiban dan perdamaian, kekayaan dan kesejahteraan nasional. Semua ini telah anda kenali melalui fakta-fakta lebih dari yang dapat Kami gambarkan dengan kata-kata. Kebenaran memaksa para pria yang sama yang berkepentingan untuk menyembunyikan semuanya ini untuk mengakui kenyataan tersebut. Kami hanya akan berkata bahwa, di dalam kondisi-kondisi saat ini, walaupun hal ini merupakan keperluan yang menyedihkan namun nyata, keadaan-keadaan tidak mungkin menjadi sebaliknya: sekte Masonik, dengan segala semangat kebaikan dan kegiatan kedermawanannya yang dibangga-banggakannya, hanya dapat mengerahkan suatu pengaruh yang jahat - suatu pengaruh yang jahat, karena sekte itu menyerang dan berjuang untuk menghancurkan agama Kristus, penderma sejati bagi umat manusia.
12. Pengaruh agama yang meresap ke dalam masyarakat menghasilkan faedah yang begitu besar di dalam begitu banyak cara – hal ini diketahui oleh semua orang. Tidaklah dapat diperdebatkan bahwa moral masyarakat maupun perorangan yang sehat memberikan penghormatan dan kekuatan kepada Negara-Negara. Tetapi, adalah suatu hal yang sama pastinya bahwa, tanpa agama, tiada moral yang sejati, baik dalam masyarakat maupun perorangan. – Kehidupan, pertumbuhan, dan tenaga masyarakat bersumber dari keluarga, yang dilandasi secara kukuh oleh fondasi-fondasi alamiahnya. Tetapi, tanpa agama, dan tanpa moral, kemitraan keluarga tidak memiliki stabilitas, dan ikatan keluarga menjadi lemah dan lunglai. – Kesejahteraan rakyat dan bangsa-bangsa berasal dari Allah dan dari berkat-berkat-Nya. Jika rakyat tidak mengacukan kesejahteraannya kepada-Nya, melainkan membangkang terhadap diri-Nya, dan secara tersirat berkata kepada-Nya di dalam keangkuhan hatinya bahwa ia tidak memerlukan diri-Nya, kesejahteraannya hanya semata-mata suatu penampilan luar, yang pastinya akan menghilang segera sewaktu Tuhan berkenan untuk mengacaubalaukan kelancangan yang angkuh dari para musuh-Nya. – Agamalah yang, dengan menembus kedalaman dari hati nurani masing-masing orang, membuat diri orang itu merasakan kekuatan dari tanggung jawab dan mendesak orang itu untuk menunaikan tanggung jawab tersebut. Agamalah yang memberikan kepada para penguasa rasa keadilan dan cinta terhadap warga negara mereka; yang membuat warga negara setia dan berbakti dengan tulus hati kepada para penguasa mereka; yang menjadikan para pembuat hukum yang jujur dan baik, para magistrat yang adil dan tidak dapat disuap, para serdadu yang berani dan pahlawan, para administrator yang teliti dan rajin. Agamalah yang menghasilkan keharmonisan dan kasih sayang antara suami dan istri, cinta dan rasa hormat antara orang tua dan anak-anak mereka; yang membuat orang miskin menghormati properti orang lain, dan menyebabkan orang kaya untuk menggunakan kekayaan mereka secara benar. Kesetiaan terhadap tanggung jawab ini, dan rasa hormat terhadap hak-hak orang lain ini menghasilkan ketertiban, ketenteraman, dan kedamaian, yang merupakan suatu bagian besar dari kesejahteraan suatu bangsa dan suatu Negara. Enyahkan agama, dan bersama agama, segala manfaat yang tak ternilai ini akan menghilang dari masyarakat.
13. Kerugian itu akan terasakan terutama bagi Italia. – Segala kemuliaan dan keagungannya, yang sejak dahulu kala memberikan kepadanya kedudukan pertama dari antara bangsa-bangsa yang beradab, tidak terpisahkan dari agama, yang telah menghasilkan atau mengilhami bangsa-bangsa tersebut, atau yang tentunya telah memberikan bantuan, pertolongan, dan peningkatan kepada bangsa-bangsa itu. Comune-comune-nya menceritakan kita tentang kebebasan-kebebasan masyarakatnya: tentang kemuliaan-kemuliaan militernya, kita membaca hal itu di dalam banyak perjuangan yang berkesan melawan para musuh dari nama Kristiani. Ilmu pengetahuannya terlihat dari universitas-universitasnya yang dibangun, dipelihara, dan yang diberikan hak istimewa oleh Gereja – universitas-universitas yang menjadi rumah dan panggung bagi ilmu pengetahuan bangsa Italia. Seninya terpampang di dalam aneka rupa monumen yang tak terhitung jumlahnya yang meliputi Italia sedalam-dalamnya. Tentang institusi-institusi yang bertujuan untuk membantu orang yang menderita, kaum miskin, serta kaum buruh, kita melihat buktinya di dalam banyak yayasan amal Kristiani, di dalam banyak suaka yang didirikan untuk setiap jenis kebutuhan dan kemalangan, dan di dalam asosiasi-asosiasi serta korporasi-korporasi yang telah bertumbuh di bawah perlindungan agama. Kebajikan dan kekuatan agama tidak kenal maut, karena agama berasal dari Allah. Agama memiliki khazanah pertolongan dan obat-obatan yang paling mujarab, yang dapat disesuaikan secara mengagumkan kepada kebutuhan-kebutuhan dari setiap waktu dan masa. Apa yang agama telah ketahui untuk lakukan dan apa yang telah dilakukannya di masa-masa yang terdahulu, juga dapat dilakukannya pada masa kini dengan suatu kekuatan yang senantiasa baru dan penuh semangat. Mengenyahkan agama dari Italia setara dengan serta-merta mengeringkan mata air yang berlimpah yang penuh pertolongan serta manfaat-manfaat yang tak ternilai.
14. Di samping itu, salah satu dari bahaya-bahaya yang terbesar dan yang terdahsyat terhadap masyarakat pada hari ini, adalah gejolak yang ditimbulkan oleh kaum Sosialis, yang mengancam untuk mencabut masyarakat dari fondasi-fondasinya. Italia tidak bebas dari bahaya yang besar ini; dan walaupun bangsa-bangsa lain mungkin lebih terjangkiti daripada Italia oleh roh penyesatan dan kekacauan ini, tidaklah menjadi lebih tidak benar bahwa bahkan di sini, kekuatan roh itu menyebar dan menjadi lebih besar setiap harinya. Demikian jahat sifatnya, demikian besar kekuatan dari organisasinya serta kelancangan dari rencana-rencananya, sehingga terdapat kebutuhan untuk mempersatukan segala kekuatan-kekuatan konservatif, jika kita hendak menghentikan perkembangannya dan berhasil mencegah kejayaannya. Dari antara kekuatan-kekuatan ini, yang pertama, dan di atas segala yang utama, adalah kekuatan yang dapat disediakan oleh agama dan Gereja: tanpanya, hukum-hukum yang terketat, pengadilan-pengadilan yang terberat, dan bahkan kekuatan senjata, akan terbukti tak berguna atau tidak memadai. Sebagaimana di masa-masa lampau, kekuatan lahiriah tidak berguna melawan gerombolan orang barbar, tetapi hanya kekuatan dari agama Kristianilah, yang dengan memasuki jiwa-jiwa mereka memadamkan keganasan mereka, memperadabkan tingkah laku mereka, dan membuat mereka taat kepada suara kebenaran dan kepada hukum Injil; sehingga di hadapan amukan khalayak yang melanggar hukum, tidak akan ada pertahanan yang membuahkan hasil tanpa kekuatan agama yang bermanfaat. Dengan memancarkan kepada pikiran-pikiran mereka terang kebenaran, dan menanamkan ke dalam hati mereka asas-asas dari moral suci Yesus Kristus, hanya kekuatan inilah yang dapat membuat mereka mendengarkan suara dari hati nurani dan tanggung jawab, dan, sebelum mengekang tangan mereka, mengekang pikiran mereka dan menenangkan kekerasan dari hawa nafsu mereka. – Maka, menyerang agama setara dengan merampas dari Italia sekutunya yang terkuat untuk melawan musuh yang semakin hari menjadi semakin dahsyat.
15. Tetapi, ini bukanlah segalanya. – Sebagaimana, di dalam tatanan sosial, peperangan melawan agama menyebabkan bencana dan kehancuran yang semakin hebat kepada Italia, demikian pula, di dalam tatanan politis, permusuhan terhadap Takhta Suci dan Sri Paus Roma, merupakan suatu sumber kejahatan-kejahatan yang terbesar bagi Italia. Sehubungan dengan hal ini, bahkan tidak dibutuhkan pembuktian; pikiran kita terungkap secara penuh cukup dengan menyatakan kesimpulan-kesimpulannya dan dengan menuturkan beberapa patah kata saja. Peperangan melawan Sri Paus, sehubungan dengan urusan dalam negeri Italia, merupakan suatu sebab perpecahan yang mendalam antara pemerintahan Italia dan sebagian besar rakyat Italia yang sungguh-sungguh Katolik: dan setiap perpecahan adalah suatu kelemahan. Peperangan ini merampas dari negara kita dukungan dan kerja sama dari pihak yang, pendek kata, paling konservatif. Peperangan ini terus menjaga di pangkuan negara suatu konflik keagamaan yang tidak pernah menghasilkan suatu kebaikan pun kepada masyarakat. Sehubungan dengan urusan luar negeri, konflik dengan Takhta Suci tidak hanya merampas wibawa dan keagungan dari Italia yang tentunya akan dimilikinya dengan hidup dalam damai bersama Kepausan, tetapi juga menimbulkan permusuhan dari orang-orang Katolik dari seluruh dunia kepada Italia, menyebabkan pengorbanan yang begitu besar, dan dapat di segala kesempatan menyediakan senjata bagi para musuh Italia yang dapat mereka gunakan untuk melawannya.
16. Demikianlah apa yang disebut-sebut sebagai kesejahteraan dan keagungan yang dipersiapkan untuk Italia oleh mereka yang memiliki takdir negeri Italia di dalam tangan mereka dan yang melakukan segala sesuatu yang dapat mereka lakukan, seturut aspirasi yang fasik dari sekte-sekte itu, untuk menggulingkan agama Katolik dan Kepausan.
17. Andaikata hal-hal tidak demikian adanya, yakni seandainya segala hubungan dan persekongkolan dengan sekte-sekte itu ditinggalkan; seandainya agama dan Gereja, sebagai kuasa sosial yang terbesar, diizinkan untuk memiliki kebebasan yang nyata dan pelaksanaan penuh atas hak-hak mereka. – Suatu perubahan yang membahagiakan akan mendatangi takdir Italia! Kejahatan-kejahatan serta bahaya-bahaya yang telah kita ratapi, sebagai hasil dari peperangan melawan agama dan Gereja, akan berhenti dengan usainya konflik itu; dan di samping itu, kita sekali lagi akan melihat di atas tanah pilihan dari Italia yang Katolik berkembangnya keagungan dan kemuliaan yang pernah dihasilkan dengan amat berlimpah oleh agama dan Gereja. Dari kuasa ilahi Gereja dan agama akan muncul secara spontan suatu pembaruan moral masyarakat dan perorangan; ikatan-ikatan keluarga akan diperkuat; dan di bawah pengaruh-pengaruh agama, rasa tanggung jawab dan kesetiaan untuk menunaikan tanggung jawab akan bangkit di setiap lapisan bangsa menuju hidup yang baru. – Pertanyaan-pertanyaan sosial yang sekarang begitu mengkhawatirkan pikiran-pikiran manusia akan menemukan jalan menuju pemecahan yang terbaik dan yang terlengkap, melalui penerapan praktis dari asas-asas injili, yakni kasih dan keadilan. Kebebasan populer, yang tidak diizinkan untuk membusuk menjadi kejangakan, hanya akan terarah menuju tujuan-tujuan baik, dan akan menjadi patut dimiliki oleh manusia. Ilmu pengetahuan, melalui kebenaran yang diajarkan oleh Gereja, akan segera bangkit menuju kegemilangannya yang lebih tinggi; dan demikian pula adanya dengan seni, melalui ilham yang kuat yang didapatkan oleh agama dari Surga, dan yang mampu disampaikannya kepada benak manusia. – Sewaktu perdamaian dibuat dengan Gereja, kesatuan agamawi dan keharmonisan sipil akan menjadi jauh lebih kuat; pemisahan antara Italia dan umat Katolik yang setia kepada Gereja akan berhenti, dan dengan demikian Italia akan memperoleh suatu unsur ketertiban dan stabilitas yang kuat. Dengan dipuaskannya tuntutan-tuntutan yang adil dari Sri Paus Roma, dan diakuinya hak-hak keberdaulatannya, ia akan dipulihkan kepada suatu kondisi kemerdekaan yang sejati dan efektif; dan umat Katolik dari belahan dunia yang lain, yang, bukan melalui pengaruh eksternal ketidaktahuan akan apa yang mereka inginkan, melainkan melalui suatu perasaan akan iman dan rasa tanggung jawab, mereka semua akan bersuara dengan lantang untuk membela jabatan dan kebebasan dari Gembala tertinggi atas jiwa-jiwa mereka. Mereka tidak lagi akan memiliki suatu alasan untuk memandang Italia sebagai musuh dari Sri Paus. – Sebaliknya, Italia akan memperoleh rasa hormat dan penghargaan yang lebih besar dari bangsa-bangsa lain dengan hidup dalam keharmonisan bersama Takhta Apostolik; sebab, Takhta ini tidak hanya telah mengaruniakan manfaat-manfaat yang istimewa bagi rakyat Italia oleh karena keberadaannya di tengah-tengah diri mereka, tetapi juga, dengan senantiasa membagi-bagikan harta karun iman dari pusat pemberkatan dan keselamatan ini, Takhta Suci telah menjadikan nama Italia agung dan terhormat dari antara segala bangsa. Italia yang berdamai dengan Sri Paus, dan setia kepada agamanya, akan, dengan layak, mampu menyamai kemuliaannya dari masa-masa yang terdahulu; dan dari kemajuan nyata mana pun yang ada pada masa kini, Italia akan mendapatkan suatu dorongan baru untuk melangkah maju di dalam jalannya yang penuh kemuliaan. Roma, yang merupakan kota Katolik yang paling terkemuka, yang ditakdirkan oleh Allah untuk menjadi pusat agama Kristus dan Takhta dari Vikaris-Nya, telah memiliki dalam hal ini sebab dari stabilitas dan keagungannya di sepanjang perubahan-perubahan yang penting dari masa-masa terdahulu. Sewaktu Roma kembali ditempatkan di bawah tongkat kepemimpinan yang penuh damai dan kebapaan dari Sri Paus Roma, Roma akan kembali menjadi dirinya sendiri yang telah dijadikan oleh Penyelenggaraan dan arus zaman – dan tidak dikerdilkan menjadi ibu kota dari suatu kerajaan, tidak pun terbagi menjadi dua kekuatan yang berbeda dan berdaulat di dalam suatu dualisme yang bertentangan dengan seluruh sejarahnya; melainkan ibu kota yang pantas dari dunia Katolik, yang agung dengan segala kemegahan Agama dan Imamat yang tertinggi, pengajar dan teladan bagi bangsa-bangsa dalam hal moral dan peradaban.
18. Hal-hal ini bukanlah ilusi belaka, Saudara-Saudara yang Terhormat, melainkan harapan-harapan yang bertumpu atas fondasi yang terkukuh dan sejati. Pernyataan yang untuk beberapa waktu lamanya telah diulang-ulangi secara umum, bahwa umat Katolik dan Sri Paus adalah musuh Italia, dan kiasannya bersekutu dengan mereka yang hendak menggulingkan segala sesuatu, adalah suatu ejekan yang tidak beralasan dan suatu fitnah yang hina, yang disebarkan ke luar negeri dengan penuh muslihat oleh sekte-sekte itu untuk menyamarkan rancangan-rancangan mereka yang fasik, dan demi memampukan mereka untuk melanjutkan tanpa halangan karya mereka yang penuh kebencian, yakni, merampas dari Italia karakter Katoliknya. Kebenaran yang terlihat dengan amat jelas dari apa yang telah kita katakan sejauh ini, adalah bahwa umat Katolik adalah sahabat-sahabat Italia yang terbaik. Dengan menjaga diri agar sepenuhnya terpisah dari sekte-sekte itu, dengan melawan roh dan karya-karya mereka, dengan berjuang dalam segala cara agar Italia tidak kehilangan iman, melainkan dengan menjaga iman di dalam segenap kebugarannya – agar Italia tidak bertarung melawan Gereja, melainkan menjadi putrinya yang setia, - agar Italia tidak menyerang Kepausan, melainkan berdamai dengannya, - umat Katolik memberikan bukti, melalui semua hal ini, akan cinta mereka yang kuat dan nyata terhadap agama dari para leluhur mereka dan terhadap negara mereka. – Lakukanlah segala sesuatu yang dapat anda lakukan, Saudara-Saudara yang Terhormat, untuk menyebarkan cahaya kebenaran di kalangan rakyat agar mereka pada akhirnya dapat mengerti di mana kesejahteraan mereka dan kepentingan mereka yang sejati harus ditemukan; dan agar mereka menjadi yakin bahwa hanya dari kesetiaan terhadap agama dan dari damai dengan Gereja dan dengan Sri Paus Romalah, mereka dapat berharap untuk memperolehkan bagi Italia suatu masa depan yang layak atas masa lalunya yang mulia. – Untuk mencapai tujuan ini, Kami hendak memanggil perhatian, bukan dari mereka yang terlibat dengan sekte-sekte itu, yang secara sengaja bertujuan untuk mendirikan suatu pemukiman baru di Semenanjung Italia atas reruntuhan Agama Katolik; melainkan dari orang-orang lain yang, tanpa menyambut rancangan-rancangan yang bertujuan jahat itu, membantu para pria tersebut di dalam karya mereka dengan mendukung kebijakan mereka, dan terutama para pria muda yang begitu mudahnya disesatkan oleh karena ketidakberpengalaman mereka dan kekuatan yang besar dari sentimen mereka semata. Kami menghendaki agar semua orang harus menjadi yakin bahwa jalan yang ditempuh pada saat ini niscaya akan mematikan bagi Italia; dan, demi membuat bahaya ini dikenali sekali lagi, Kami hanya tergerak oleh kesadaran akan tanggung jawab dan oleh cinta terhadap negara kita.
19. Tetapi, demi mencerahkan pikiran manusia, kita harus di atas segala hal meminta pertolongan khusus dari Surga. Oleh karena itu, dengan tindakan kita bersama-sama, Saudara-Saudara yang Terhormat, kita harus menyertakan doa; dan hendaknya doa itu dilakukan secara umum, senantiasa, dan dengan penuh semangat: suatu doa yang akan mempersembahkan kekerasan yang lembut terhadap hati Allah, dan membuat-Nya berbelas kasih kepada Italia, negara kita, agar Ia dapat menghalau dari Italia segala bencana, terutama bencana yang akan menjadi bencana yang paling mengerikan – hilangnya iman. – Marilah kita menjadikan sebagai perantara kita kepada Allah PERAWAN MARIA yang termulia, Ratu Rosario yang tak terkalahkan, yang memiliki kekuatan yang sedemikian besarnya atas kuasa-kuasa Neraka, dan yang telah begitu seringnya membuat Italia merasakan buah-buah dari cinta kasihnya yang keibuan. – Marilah kita pula dengan penuh kepercayaan berlindung kepada para Rasul kudus PETRUS dan PAULUS, yang telah menaklukkan negeri yang terberkati ini kepada iman, menguduskannya dengan jerih payah mereka, dan memandikannya di dalam darah mereka.
20. Sementara itu, sebagai suatu jaminan pertolongan yang Kami pintakan, dan sebagai tanda dari kasih sayang Kami yang teramat istimewa, terimalah Berkat Apostolik, yang Kami anugerahkan dari lubuk hati Kami kepada anda sekalian, Saudara-Saudara yang Terhormat, kepada para Imam anda, dan kepada rakyat Italia.
Diberikan di Roma, di Gereja Santo Petrus, pada tanggal ke-15 dari bulan Oktober 1890, tahun ketiga belas dari Kepausan Kami.
LEO XIII”
Catatan kaki:
Diterjemahkan dari versi berbahasa Inggris ensiklik ini yang diperoleh dari documentacatholicaomnia.eu.
[1] St. Gregorius Agung: Surat kepada Kaisar Mauritius, Reg. 5.
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 1 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 2 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 2 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 3 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 5 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 6 bulanBaca lebih lanjut...