Bidah-bidah di dalam Buku Benediktus XVI “Gospel, Catechesis, Catechism” [Injil, Katekese, Katekismus]

Bagi mereka yang tidak tahu, Joseph Ratzinger adalah Benediktus XVI.

Gospel, Catechesis, Catechism [Injil, Katekesis, Katekismus] oleh “Kardinal” Joseph Ratzinger, 1995, (Ignatius Press, 1997)

BENEDIKTUS XVI MENGAJARKAN BAHWA PARA YAHUDI TIDAK BOLEH MENYANGKAL IMAN MEREKA

“Kardinal” Joseph Ratzinger, Gospel, Catechesis, Catechism [Injil, Katekese, Katekismus], 1995, hal. 97: “…kita telah meletakkan fondasi atas pertanyaan tentang Israel dan Gereja, walaupun perihal pendiskusian hal tersebut secara merinci akan menjadi suatu hal yang amat luas, yang penjelasannya akan melebihi esai ini (apalagi batasan dari ajaran katekese). Lebih sulit lagi untuk membahas di sini pertanyaan besar akan tugas bersama dari orang-orang Yahudi dan Kristiani di dalam dunia modern. Tetapi bagi saya, inti dari tugas ini terlihat dari semua hal yang telah kita katakan dan oleh karena itu, tersirat hampir secara langsung: orang-orang Yahudi dan Kristiani harus saling menerima satu sama lain di dalam suatu rekonsiliasi satu sama lain yang mendalam. Mereka tidak boleh melakukan hal tersebut dengan berbelok dari iman mereka, apalagi menyangkal iman mereka, melainkan dari kedalaman iman itu sendiri. Di dalam rekonsiliasi mutual mereka, mereka harus menjadi suatu kekuatan untuk perdamaian dan untuk dunia. Oleh kesaksian mereka akan Allah yang esa, yang tidak dapat disembah di luar kesatuan cinta kasih terhadap Allah dan sesama, mereka harus membuka pintu kepada dunia bagi Allah ini agar kehendak-Nya dapat terjadi dan agar kehendak-Nya terjadi di bumi ‘seperti di dalam Surga’: agar ‘kerajaan-Nya datang’ (Ignatius Press, 1997)

Benediktus XVI memberitahu kita bahwa orang-orang Yahudi dan Kristiani tidak boleh berbelok dari iman mereka, apalagi menyangkal iman mereka. Maka, menurut Benediktus XVI, orang-orang Yahudi tidak boleh “berbelok” dari iman mereka ataupun menyangkal iman mereka itu. Hal ini berarti bahwa para Yahudi tidak perlu menolak iman sesat mereka dan berkonversi (yang adalah suatu dogma yang telah didefinisikan). Ini adalah suatu bidah besar. Benediktus XVI menyangkal Yesus Kristus, dogma Di Luar Gereja Tidak Terdapat Keselamatan dan seluruh Injil. Itulah persisnya mengapa ia pergi ke Sinagoga pada musim panas untuk memberikan validitas bagi agama Yahudi, yang juga memberi “kesaksian kepada Allah yang esa”, menurut sang pemurtad Benediktus XVI.

“Kardinal” Joseph Ratzinger, Gospel, Catechesis, Catechism [Injil, Katekese, Katekismus], 1995, hal. 85: “Orang-orang Yahudi dan Kristiani harus memberikan kesaksian akan Allah yang esa, akan Pencipta surga dan bumi.”

Karena mereka menyangkal Allah Putra, orang-orang Yahudi menyangkal Allah Bapa. Maka, mereka tidak memberi kesaksian sejati kepada Allah yang esa, melainkan kesaksian palsu. Pernyataan Benediktus XVI ini adalah penghujatan dan bidah.