^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Tanya Jawab yang Penting tentang Otoritas Vatikan II bagi orang-orang yang menerima para Anti-Paus Vatikan II
[Sebelum saya mengomentari surat anda, saya ingin membuat jelas bagi orang-orang yang mungkin agak baru dalam masalah-masalah ini, bahwa kami tidak membela Konsili Vatikan II. Vatikan II adalah Konsili yang sepenuhnya bidah, fasik, palsu dan tidak valid yang mendukung agama-agama sesat seperti Islam, Buddhisme, dan Hinduisme dan mengajarkan berbagai bidah lainnya yang menentang Iman Katolik. Apa yang kami diskusikan dan tunjukkan di sini, bagaimanapun, adalah bahwa seseorang tidak dapat menolak Konsili palsu itu (sebagaimana yang harus dilakukan oleh semua orang Katolik) sembari menerima sebagai seorang Paus sejati pria yang memberlakukan konsili tersebut, yakni, Paulus VI. Seseorang hanya dapat menerima Paulus VI dan Vatikan II atau menolak keduanya. Maka, di sini, kami sedang mendiskusikan cara-cara para “tradisionalis” mencoba untuk menolak Vatikan II dan bidah-bidahnya sembari menerima Anti-Paus Paulus VI, sang pemurtad total itu, sebagai seorang Paus]
Mengenai poin pertama anda, bahwa pernyataan Yohanes XXIII pada pidato pembukaan Vatikan II membuktikan bahwa konsili itu tidak infalibel, hal ini sama sekali tidak benar. Yohanes XXIII tidak berkata di dalam pidato pembukaannya di Konsili itu bahwa Vatikan II akan merupakan suatu konsili yang pastoral. Berikut apa yang sesungguhnya dikatakan oleh Yohanes XXIII :
Di sini, kita melihat bahwa Yohanes XXIII tidak berkata bahwa Vatikan II akan menjadi suatu konsili pastoral. Ia berkata bahwa Vatikan II akan mencerminkan Magisterium Gereja, yang karakter pokoknya bersifat pastoral. Maka, walaupun terdapat mitos yang begitu tersebar luas, kenyataannya adalah bahwa Yohanes XXIII bahkan tidak pernah menyebut Vatikan II sebagai konsili pastoral di dalam pidato pembukaannya. Omong-omong, bahkan jika Yohanes XXIII menyebut Vatikan II sebagai suatu konsili yang pastoral di dalam pidato pembukaannya, hal ini tidak berarti bahwa Vatikan II tidak infalibel. Walaupun sesuatu dideskripsikan sebagai pastoral, tidak berarti secara ipso facto (oleh karena fakta itu sendiri) bahwa hal itu tidak infalibel. Maka, bahkan jika Yohanes XXIII memang menggambarkan Vatikan II sebagai suatu konsili yang pastoral (yang tidak ia lakukan) hal ini tidak akan membuktikan bahwa Vatikan II tidak infalibel. Yang lebih penting, adalah fakta bahwa Yohanes XXIII tidak menyebut Vatikan II sebagai sebuah konsili pastoral di dalam khotbah pembukaannya di Vatikan II tidak berarti apa-apa. Hal ini disebabkan, seperti yang kita telah lihat, oleh fakta bahwa Paulus VI-lah yang secara khidmat meneguhkan bidah-bidah Vatikan II; dan peneguhan Paulus VI (dan bukan Yohanes XXIII)-lah yang membuktikan bahwa Vatikan II mengikat mereka yang menerimanya.
SELURUH 16 DOKUMEN VATIKAN II BERAKHIR DENGAN KATA-KATA INI:
Gaya bahasa ini secara mutlak infalibel dan mengikat. Sama sekali tidak diragukan. Dan inilah mengapa “Paus” Benediktus XVI, sebagai kepala dari Kongregasi untuk Doktrin Iman, menyatakan hal berikut:
Ini adalah kutipan yang amat penting yang membuktikan suatu poin yang amat penting. Kenyataannya, seseorang hampir tidak dapat meminta suatu kutipan yang lebih baik yang menegaskan kesimpulan dari artikel kami Apakah Vatikan II infalibel? Ratzinger menegaskan bahwa, jika Anti-Paus Paulus VI adalah seorang Paus, Vatikan II adalah sebuah Konsili ekumenis yang harus diterima seperti Trente dan Vatikan I. Jadi, anda harus menerima Vatikan II dan dukungannya terhadap Buddhisme, Hinduisme, Islam; ajarannya bahwa para non-Katolik dapat menerima Komunil ajarannya yang sesat tentang kebebasan beragama; dsb; atau, seperti yang harus dilakukan oleh seorang Katolik, anda menolak bidah-bidah ini dan dengan benar menyimpulkan bahwa sang penyusup yang jelas jahat itu – Paulus VI, yang memakai efod – bukan seorang Paus sejati, karena ia adalah seorang bidah pada waktu ia terpilih. Sama sekali tidak logis dan sepenuhnya anti-Katolik, anti-Magisterial, dan tidak konsisten bagi seseorang, sekalinya ia menyadari fakta-fakta ini, untuk menekankan bahwa para Anti-Paus Vatikan II adalah Paus-Paus yang sejati sembari menolak Konsili yang telah mereka berlakukan secara otoritatif dengan kepenuhan “otoritas apostolik” mereka. Itulah mengapa Ratzinger, di dalam buku yang sama, sewaktu ia menanggapi posisi Lefebvre (posisi dari SSPX), secara benar menunjukkan bahwa hal itu tidak logis:
Orang-orang perlu menghentikan omong kosong ini. Orang-orang perlu berhenti menyatakan posisi yang salah (bahwa orang-orang dapat menolak Vatikan II sembari menerima Paulus VI), yang menentang infalibilitas Kepausan dan terus memerangkap orang-orang di bawah otoritas yang tidak valid dari para Anti-Paus.
Catatan kaki:
[1] Walter M. Abbott, The Documents of Vatican II {Dokumen-Dokumen Vatikan II}, hal. 715.
[2] Walter M. Abbott, The Documents of Vatican II {Dokumen-Dokumen Vatikan II}, hal. 366, dst.
[3] Walter M. Abbott, The Documents of Vatican II {Dokumen-Dokumen Vatikan II}, hal. 738-739.
Artikel-Artikel Terkait
Ya. Bunuh diri adalah dosa berat, dan orang-orang yang mati dalam keadaan dosa berat langsung masuk Neraka. https://vatikankatolik.id/dosa-asal-dosa-berat-neraka/ Menarik pula bahwa Kitab Hukum Kanonik tahun 1917, kanon 1240 §1 no....
Biara Keluarga Terkudus 1 bulanBaca lebih lanjut...Sayang sekali mayoritas orang Nusantara mengikut agama diabolis itu. Semoga Roh Kudus mencerahkan hati para umat muslim dan mengeluarkan mereka dari kegelapan.
Ray 1 bulanBaca lebih lanjut...apakah benar bahwa orang yang bunuh diri tidak akan diampuni dosanya dan akan selamanya berada di neraka?
Maria Melanie Aryanti 1 bulanBaca lebih lanjut...Anda sebetulnya perlu menonton dan menyimak video ini (yang tampaknya belum/tidak anda simak dengan baik). Kelihatannya, nenurut anda gelar santo/santa itu tidak penting. Tetapi gelar ini begitu pentingnya karena di...
Biara Keluarga Terkudus 1 bulanBaca lebih lanjut...Sibuk semua dengan liturgis masing masing... hakim yang punya otoritas yaitu Yesus... terserah pada mau sibuk apaan soal santa santo... apa yang dilakukan di dunia akan dihakimi secara pribadi oleh...
ngatno 1 bulanBaca lebih lanjut...terima kasih min penjelasannya terima kasih juga kalendernya, sangat bermanfaat
Yulius Kristian 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Kongregasi Suci bagi Ritus (Sacra Rituum Congregatio) melarang warna biru dalam pakaian ibadat dan menyatakan penggunaan warna tersebut sebagai suatu penyelewengan.[a] “Prefek Kongregasi Abdi Santa Perawan Maria dari...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Orang yang tidak jujur seperti anda ini adalah yang sesat. Membantah poin video ini anda tidak bisa. Poin-poin yang kami ajukan di dalam artikel dan video ini berasal dari buku...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...yang sesat kayaknya anda si penulis
CanonMR 5 bulanBaca lebih lanjut...permisi boleh tanya klo warna liturgi biru itu apa ya? apakah dulu gereja mewajibkan/mengharuskan biru menjadi warna liturgi trimakasih
Yulius Kristian 8 bulanBaca lebih lanjut...