Prancis: 2 orang pria dihukum 4 bulan penjara karena tidak mematuhi lockdown

Foto : Joel Le Gall | Ouest-France

ouest-france.fr

“Seorang pria berusia 35 tahun, yang didenda delapan kali karena tidak mematuhi kewajiban lockdown sehubungan dengan coronavirus dihukum empat bulan penjara pada hari Rabu di Loire.

Menurut jaksa penuntut dari Saint-Étienne, pria yang tinggal di Chambon-Feugerolles tersebut diberikan keringanan pembebasan bersyarat, tetapi ia kembali di balik jeruji tahanan di La Talaudière, dan dinyatakan bersalah untuk membahayakan hidup orang lain, oleh pengadilan kriminal.

Di dalam departemen [daerah negara Prancis] yang sama di Saint-Chamond, seorang pria berumur 19 tahun yang dihakimi untuk keadaan yang serupa, yang dipanggil untuk segera hadir di pengadilan, telah dijatuhi empat bulan hukuman penjara dengan penundaan masa percobaan selama dua tahun. Pria yang juga telah sebelumnya bermasalah dengan pengadilan tersebut sudah didenda 10 kali oleh polisi belakangan ini karena tidak mematuhi lockdown populasi.

Pada hari Selasa, Prancis telah memasuki tahap sanitasi yang urjen, sistem yang terutama menjadi lebih ketat dalam hal penindakan keras sehubungan dengan hal tersebut. Pelanggaran terhadap peraturan lockdown dihukum dengan denda 135€, 1.500€ jika pelanggaran terulang dalam jangka waktu 15 hari dan dalam kasus pelanggaran yang berulang empat kali dalam tiga puluh hari, hukuman tersebut berupa denda sebesar 3.700€ serta maksimum enam bulan penjara.

Maka, penetapan pelanggaran tersebut akan diberlakukan dengan jauh lebih cepat dan otomatis, yang akan mencegah bahaya yang diakibatkan oleh individu-individu tersebut, ujar jaksa penuntut dari Republik di Saint-Étienne, David Charmatz.

Jaksa di Albertville (Savoy) pada hari Selasa telah menempatkan di dalam tahanan sementara seorang pria berusia 26 tahun setelah lima kali didenda, sebelum ia akan hadir di hadapan pengadilan akhir minggu ini, menurut surat kabar setempat.”

Prancis: 8.000 Tahanan Dibebaskan untuk “Mencegah Penyebaran COVID-19 di dalam Penjara”