“Carlo Capella, terpidana pornografi anak, dipekerjakan kembali di Kuria Vatikan”

“Carlo Alberto Capella: ‘Teladan’ reintegrasi seorang pedofil Vatikan

Pada bulan Juni 2018, InfoVaticana melaporkan hukuman lima tahun penjara yang dijatuhkan atas Romo Carlo Alberto Capella atas kepemilikan dan penyaluran pornografi anak. Capella, mantan diplomat Takhta Suci di Washington, tidak pernah diekstradisi – seperti permohonan otoritas AS – dan usai kembali ke Roma, ia menikmati kebebasan bergerak di Vatikan selama berbulan-bulan sebelum akhirnya ditahan secara terlambat.

Pada hari ini, tujuh tahun kemudian, kita menemukan bahwa reintegrasi penjahat ini bukannya mencakup merawat ibunya yang sudah lansia di paroki terpencil, namun justru hidup di San Benedetto, keresidenan yang dikhususkan bagi para nunsius Vatikan, hanya beberapa meter jaraknya dari tempat tinggal Paus Leo XIV sendiri.

Seturut saksi mata langsung yang melihatnya beberapa jam lalu, Capella bukan hanya bebas, namun juga dilindungi, dan kemungkinan besar terlibat dalam ‘tugas-tugas internal’. Tugas macam apa? Kita tidak tahu – namun entah bagaimana pun juga, jejak kebejatan orang ini tampaknya tidak merintangi integrasinya ke dalam ranah para imam yang paling dekat dengan kekuasaan. Semua tanda-tandanya mengarah kepada ‘mafia lavender’ – bukannya dibubarkan – namun justru masih menyediakan jalur aman bagi para anggotanya yang terjerat.

Sementara itu, ratusan imam tradisional dihukum: tanpa altar, tanpa paroki, tanpa hak merayakan Misa dengan damai. Namun Capella tinggal di keresidenan elit. Seperti yang mereka ingatkan dari Roma, mereka saling melindungi satu sama lain. Ini bukan yang pertama kalinya …

Dan sekarang, Capella, seorang konsumen pornografi anak yang terkonfirmasi, dihadiahi dengan kesempatan kedua – di jantung kekuasaan gerejawi sendiri.

Keresidenan San Benedetto bukanlah bangunan biasa, namun merupakan simbol. Keresidenan ini merupakan tempat tinggal para pejabat tinggi dalam diplomasi Vatikan. Mons. Bertomeu tinggal di sana ketika tiba di Roma. Dan sekarang, Capella demikian juga, bersama tokoh-tokoh seperti Gugerotti.

Yang kita lihat ini bukanlah kasus terisolasi, namun struktur partisipasi kejahatan …

Hanya beberapa meter dari sana, tinggallah Paus Leo XIV. Kalau beliau sungguh ingin mematahkan jejaring ini – dan bukan semata-mata mengeluarkan deklarasi-deklarasi yang samar-samar – beliau harus mulai dengan menjelaskan mengapa seorang imam terpidana seperti Capella tetap berada di bawah perlindungan Vatikan.”