^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Tentang Pengadilan Umum - Pertimbangan XXV St. Alfonsus
PERTIMBANGAN XXV.
Tentang Pengadilan Umum
“Tuhan akan dikenal ketika Ia melaksanakan penghakiman.” – Mazmur ix. 17.
POIN PERTAMA.
Di masa kini, kalau kita mempertimbangkannya baik-baik, tidak ada seorang pun yang lebih dibenci daripada Yesus Kristus. Kita lebih banyak bercerita tentang petani daripada tentang Allah; sebab kalau kita menghina seorang petani, kita takut bahwa akibat terlampau terhina, ia mungkin membalas dendam; namun adapun Allah, kita menghina-Nya, dan menimbun penghinaan demi penghinaan secara bebas pada diri-Nya, seolah-olah ia tidak dapat membalas dendam pada saat diri-Nya mau: “Mereka memandang Yang Mahakuasa seolah-olah Ia tak dapat berbuat apa-apa” (Ayub xxii. 17). Maka sang Penebus telah menentukan hari, yang akan menjadi hari Pengadilan Umum (Kitab Suci menyebutnya sebagai “harinya Tuhan”), saat Yesus Kristus akan membuat diri-Nya sendiri dikenal sebagai Tuhan Yang Mahakuasa, sebagaimana adanya: “Tuhan akan dikenal ketika ia melaksanakan penghakiman” (Mazmur ix. 17). Maka hari itu tidak lagi disebut sebagai hari kerahiman dan pengampunan, melainkan “hari kemarahan, hari kesusahsengsaraan dan kegelisahan, hari yang penuh bencana dan penderitaan” (Zefanya i. 15). Ya, karena Tuhan nanti akan dengan adil menebus penghormatan yang oleh para pendosa telah mereka coba rampas dari pada-Nya di dunia ini. Marilah kita membahas berlangsungnya pengadilan pada hari yang besar itu.
Sebelum datangnya sang Hakim, “api akan datang di hadapan-Nya” (Mazmur xcvi. 3). Api akan turun datang dari langit dan membakar bumi serta segala sesuatu di bumi ini: “bumi dan perbuatan-perbuatan yang ada di dalamnya akan dibakar hangus” (2 St. Petrus iii. 10). Sehingga gereja-gereja, istana-istana, pedesaan, kota-kota, kerajaan-kerajaan, semuanya akan menjadi tumpukan abu. Rumah ini telah rusak oleh dosa dan karena itu harus dimurnikan dengan api. Lihatlah akhir segala kekayaan, kemegahan serta kenikmatan dunia ini akan tiba. Ketika semua orang mati, sangkakala akan berbunyi, dan semua orang akan bangkit: “Sangkakala akan berbunyi, dan orang mati akan bangkit” (1 Korintus xv. 52). St. Hieronimus berseru: “Aku gemetar manakala kubayangkan hari pengadilan: tampaknya aku selalu mendengar sangkakala itu berbunyi di telingaku: ‘Bangkitlah, hai orang mati, dan datanglah ke pengadilan’”.[1] Ketika sangkakala ini berbunyi, jiwa-jiwa cantik dari orang benar akan turun bersatu dengan badan yang telah mereka gunakan untuk melayani Allah di dalam kehidupan ini, dan jiwa-jiwa celaka dari orang terkutuk akan datang naik dari Neraka, untuk bersatu dengan tubuh yang jahanam, yang telah mereka gunakan untuk menghina Allah.
Oh, betapa besarnya perbedaan yang akan ada antara tubuh orang benar dan tubuh orang terkutuk! Orang benar akan tampak cantik, indah, lebih cemerlang dari matahari: “Kemudian orang-orang benar akan bersinar seperti matahari” (St. Matius xiii. 43). Berbahagialah orang yang dalam hidup ini mematiragakan dagingnya dengan melarang kenikmatan-kenikmatan terlarang baginya; dan yang demi semakin menjaganya dalam kendali, menyangkal bahkan kenikmatan-kenikmatan yang diperbolehkan bagi indra, dan memperlakukannya dengan buruk, seperti yang telah dilakukan para kudus. Oh, betapa besar sukacitanya, sepert St. Petrus dari Alcantara, yang setelah kematiannya berkata kepada St. Teresa: “Ya penitensi yang berbahagia, yang telah membuatku pantas mendapat kemuliaan yang begitu banyak!” Di sisi lain, badan orang-orang terkutuk akan tampak rusak, hitam dan berbau busuk. Oh, betapa besarnya siksaan orang terkutuk ketika mereka bersatu dengan badan mereka! Dan badan mereka akan berkata: Jiwa yang terkutuk; dan engkau yang dahulu dapat menggunakan akal, mengapakah engkau dahulu memperbolehkan aku merasakan kenikmatan-kenikmatan yang telah menjahanamkan dirimu sendiri dan juga diriku untuk selama-lamanya?
DAMBAAN DAN DOA.
Ah Yesusku dan Penebusku, yang kelak akan menjadi Hakimku, ampunilah aku sebelum datangnya hari itu. “Janganlah Kaupalingkan wajahmu dari padaku”. Sekarang, Engkau seorang Bapa bagiku; dan seperti seorang bapa, terimalah ke dalam kebaikan-Mu anak yang kembali dalam pertobatan sujud di kaki-Mu. Ya Bapaku, kumohon ampun dari-Mu. Aku telah menghina-Mu dengan tidak adail, aku telah meninggalkan-Mu dengan tidak adil. Tak pantas Engkau menerima perlakuan semacam itu dari aku. Aku bertobat dari padanya, kuberduka dengan segenap hatiku; ampunilah aku, jangan Engkau berpaling dari padaku, janganlah aku Kauusir, seperti yang pantas kudapat. Ingatlah Darah yang telah Kautumpahkan bagiku, dan kasihanilah aku. Ya Yesusku, tiada hakim lain yang kuinginkan selain Engkau. St. Thomas dari Villanova berkata: “Dengan sukarela saya tunduk untuk dihakimi oleh-Nya yang telah wafat bagi saya; dan yang telah memilih diri-Nya sendiri untuk dihukum salib supaya saya tidak dihukum”. Dan St. Paulus telah berkata demikian pula sebelum dirinya: “Siapakah Dia yang akan menghukum? Kristus Yesus yang wafat bagi kita” (Roma viii. 34). Bapaku, kucinta Kau; dan di masa depan, takkan lagi kutinggalkan kaki-Mu. Lupakanlah penghinaan-penghinaanku terhadap diri-Mu, dan berilah aku cinta kasih yang besar terhadap kebaikan-Mu. Kuingin mencintai-Mu lebih dari penghinaanku kepada-Mu; namun tanpa pertolongan-Mu, kutak dapat mencintai-Mu. Bantulah aku, ya Yesusku, buatlah aku hidup dalam syukur kepada kasih-Mu, agar pada hari terakhir, aku boleh ditemukan pada bukit bersama dengan para kasih-Mu. Ya Maria, ya Ratuku dan Pembelaku, bantulah aku sekarang; sebab kalau aku binasa, pada hari itu engkau takkan lagi dapat membantuku. Engkau berdoa bagi semua; doakanlah aku juga, yang bangga menjadi hambamu yang berbakti, dan yang begitu mengandalkan engkau.
POIN KEDUA.
Ketika semua orang sudah bangkit, mereka akan disuruh para malaikat untuk pergi ke Lembah Yosafat, agar dihakimi di sana: “Banyak orang, banyak orang di lembah kehancuran, karena hari Tuhan sudah dekat” (Yoel iii. 14). Segera setelah mereka berhimpun, para malaikat akan datang dan memisahkan orang terkutuk dari orang-orang pilihan: “Para malaikat akan pergi memisahkan orang jahat dari antara orang benar” (St. Matius xiii. 49). Orang benar akan berada di kanan, dan orang fasik akan diusir ke kiri. Betapa besar rasa sakit yang dialami siapa pun, kalau ia mendapati dirinya diusir dari masyarakat, atau dibuang dari Gereja! Namun akan menjadi betapa besarnya rasa sakit ketika diusir dari masyarakat kudus! “Betapa besarnya kalut yang akan dialami orang fasik, ketika terpisah dari orang benar, mereka akan mendapati diri mereka ditinggalkan!”[2] St. Krisostomus berkata bahwa “seandainya orang fasik tak merasakan kesakitan yang lain, kekalutan ini sendiri akan cukup untuk menjadi Neraka bagi mereka”.[3] Putra akan dipisahkan dari ayahnya, suami dari istrinya, majikan dari hambanya: “Yang satu akan diambil, dan yang lain akan tertinggal” (St. Matius xxiv. 40). Katakanlah kepadaku, ya saudaraku, tempat mana yang anda kira akan menjadi bagian milik anda? Hendakkah anda ditemukan di kanan? Lantas tinggalkanlah kehidupan yang menjuruskan diri anda ke kiri.
Di dunia ini orang besar dan kaya dianggap beruntung; dan para kudus yang hidup dalam kemiskinan serta kerendahan, dibenci. Hai, jiwa-jiwa setia yang cinta Allah, janganlah gundah ketika mendapati dirimu sekalian dibenci dan dirundung di dunia ini: “Dukacitamu akan berubah menjadi sukacita” (St. Yohanes xvi. 20). Nanti anda akan benar-benar disebut beruntung, dan akan punya kehormatan untuk dinyatakan sebagai anggota istana Yesus Kristus. Oh, St. Petrus dari Alcantara akan tampak begitu mulianya, ia yang dahulu dibenci seolah-olah dirinya seorang pemurtad! St. Yohanes dari Allah, yang dahulu diperlakukan sebagai orang gila! St. Petrus Selestinus, yang setelah meninggalkan takhta Kepausan, meninggal dalam penjara! Oh, betapa besarnya kehormatan yang nantinya akan dikaruniakan kepada begitu banyak martir yang dahulu disiksa oleh para algojo mereka! “Kemudian, setiap orang akan mendapat pujian dari Allah” (1 Korintus iv. 5). Dan oh, akan seberapa ngerinya penampilan Herodes, Pilatus, Nero, serta begitu banyak orang besar lainnya di bumi, namun yang dihukum dalam Neraka! Hai para pecinta dunia, di lembah,di lembah itu aku menantikanmu. Di sana engkau tentunya akan berubah pendapat. Di sana engkau akan menangisi kegilaanmu. Orang-orang celaka, yang demi bersandiwara sebentar saja pada panggung dunia ini, akan sejak saat itu akan memainkan peran orang-orang terkutuk dalam tragedi pengadilan. Orang-orang pilihan nanti akan ditempatkan di kanan; bahwasanya menurut sang Rasul, mereka akan demi kemuliaan mereka yang lebih besar, diangkat ke udara di atas mega, untuk pergi bersama para malaikat bertemu Yesus Kristus, yang akan turun dari Surga: “Kita diangkat bersama mereka dalam awan untuk menyongsong Kristus di angkasa” (1 Tesalonika iv. 16). Dan orang-orang terkutuk, sama seperti begitu banyaknya kambing yang akan dibantai sebagai nasibnya, akan dikurung di sisi kiri untuk menantikan Hakim mereka, yang akan mewartakan hukuman publik bagi semua musuh-Nya.
Namun lihatlah langit terbuka, dan para malaikat datang untuk menghadiri pengadilan itu, sambil membawa, seturut St. Thomas, simbol-simbol Sengsara Yesus kristus: “Ketika Tuhan datang pada pengadilan, tanda salib serta simbol-simbol Sengsara lainnya, akan terlihat”.[4] Salib terutama akan tampak: “Lalu akan tampak tanda Putra Manusia di langit, dan pada waktu itu semua bangsa di bumi akan meratap” (St. Matius xxiv. 30). Kornelius à Lapide berkata: “Oh betapa kelak nanti, ketika melihat salib, akan menangis para pendosa, yang selama hidup tidak memedulikan keselamatan kekal mereka, yang menjadi biaya yang begitu besar bagi Putra Manusia!” Lalu, ujar St. Krisostomus, “paku-paku-Nya akan mengeluhkan engkau, bilur-bilur-Nya akan berbicara melawan engkau, salib Kristus akan berkhotbah melawan engkau”.[5] Para rasul kudus dan semua peneladan mereka juga akan hadir sebagai penilai pada pengadilan ini, dan bersama Yesus Kristus akan mengadili bangsa-bangsa: “Orang benar akan bersinar, mereka akan mengadili bangsa-bangsa” (Kebijaksanaan Salomo iii. 7, 8). Maria, Ratu Para Kudus dan Para Malaikat, akan datang untuk hadir; dan pada akhirnya, Hakim yang Abadi itu akan datang terduduk pada takhta kemegahan dan terang: “Dan mereka akan melihat Putra Manusia datang dalam awan surga dengan kuasa dan kemegahan yang begitu besar” (St. Matius xxiv. 40): “Di hadirat mereka, bangsa-bangsa akan mengalami kesakitan yang parah” (Yoel ii. 6). Terang Yesus Kristus akan menghibur orang-orang pilihan; namun bagi orang terkutuk, akan menjadi siksaan yang lebih besar daripada Neraka sendiri. St. Hieronimus berkata: “Lebih mudah bagi orang terkutuk untuk menanggung rasa sakit Neraka daripada kehadiran Tuhan”. St. Teresa berkata: “Ya Yesusku, rundunglah aku dengan setiap rasa sakit; tetapi jangan biarkan aku melihat wajah-Mu memurkaiku pada hari itu”. Dan St. Basilius: “Kekalutan ini melampaui segala rasa sakit yang lain”. Lalu akan datang yang diprediksikan St. Yohanes, bahwa orang terkutuk akan memanggil pegunungan supaya jatuh runtuh atas diri mereka, dan agar menyembunyikan mereka dari pandangan Hakim yang murka itu. “Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap murka Anak Domba itu” (Wahyu vi. 16).
DAMBAAN DAN DOA.
Ya Penebusku yang terkasih, ya Anak Domba Allah, yang datang ke dunia ini bukan untuk menghukum, namun untuk mengampuni dosa-dosa, ah, ampunilah aku segera, sebelum datangnya hari Engkau akan harus mengadili aku. Nanti, melihat Anak Domba yang telah menanggung diriku dengan begitu sabarnya, akan menjadi bagiku Neraka dari segala Neraka, sekiranya aku binasa. Aku berkata lagi, ah ampunilah aku segera; tariklah aku dengan Tangan pengasihan-Mu dari tepi jurang yang darinya aku telah jatuh akibat dosa-dosaku. Kubertobat, ya Kebaikan Terluhur, karena telah menghina-Mu, dan telah begitu menghina-Mu. Kucinta Kau, ya Hakimku, yang telah begitu mencintaiku. Ah, dengan jasa-jasa kematian-Mu, berilah aku rahmat yang besar, yang dapat mengubahku dari pendosa menjadi orang kudus. Engkau telah berjanji akan mendengar mereka yang berdoa kepada-Mu: “Berserulah kepada-Ku, dan Aku akan mendengarmu” (Yeremia xxxiii. 3). Tak kuminta barang-barang duniawi; yang kuminta adalah rahmat-Mu, cinta kasih-Mu, dan bukan yang lainnya lagi. Dengarkanlah aku, ya Yesusku, dengan cinta kasih yang telah Kaumiliki dalam menanggung diriku dan dalam wafat demi aku di salib. Ya Hakimku yang terkasih, aku ini penjahat; namun penjahat yang mencintai-Mu lebih dari dirinya sendiri. Kasihanilah aku. Ya Maria, ya Ibundaku, segeralah, segeralah membantuku sekarang, ketika masih ada waktu bagimu untuk menolongku. Engkau tak menelantarkanku ketika aku dahulu hidup mengabaikan engkau dan Allah; bantulah aku sekarang, saat aku bertekad untuk melayanimu selalu, dan takkan pernah lagi menghina Tuhanku. Ya Maria, engkaulah pengharapanku.
POIN KETIGA.
Namun lihatlah pengadilan yang sekarang bermula. Kitab-kitabnya dibuka; yakni kitab hati nurani setiap orang: “Pengadilan bersidang dan kitab-kitab dibuka” (Daniel vii. 10). Para saksi yang bersaksi melawan orang terkutuk adalah: pertama-tama, para iblis yang seturut St. Agustinus akan berkata: “Ya Hakim yang Mahaadil, nyatakanlah dirinya milik kami, ia yang tidak mau menjadi milik-Mu”. Kedua, hati nurani mereka sendiri: “Hati nurani mereka bersaksi tentang diri mereka” (Roma ii. 15). Dan juga, tembok-tembok rumah bersaksi menuduh mereka, dan akan meminta pembalasan dendam: “Sebab batu berseru-seru dari tembok” (Habakuk ii. 11). Pada akhirnya, sang Hakim Sendiri, yang sudah hadir pada setiap pelanggaran yang dilakukan terhadap diri-Nya, akan menjadi saksi: “Akulah Hakim dan Saksi, demikianlah firman Tuhan” (Yeremia xxix. 23). St. Paulus berkata, bahwa Tuhan kelak akan “membawa terang kepada hal-hal yang tersembunyi dalam kegelapan” (1 Korintus iv. 5). Ia akan mewartakan kepada semua orang dosa-dosa orang terkutuk yang paling rahasia dan tersembunyi, yang di sepanjang hidup mereka telah disembunyikan bahkan dari para imam pengakuan dosa mereka: “Akan Kuperlihatkan auratmu kepada wajahmu” (Nahum iii. 5). Magister Sententiarum, dan juga orang-orang lainnya, berpendapat bahwa dosa-dosa orang-orang pilihan tidak akan disingkapkan, namun akan disembunyikan; seturut perkataan Daud: “Berbahagialah mereka yang diampuni dari dosa-dosanya, dan yang dosa-dosanya disembunyikan” (Mazmur xxxi. 1). Di sisi lain, ujar St. Basilius, “dosa-dosa orang terkutuk akan terlihat oleh semua orang dengan satu tatapan saja, bagaikan dalam sebuah lukisan”.[6] St. Thomas berkata: Kalau di taman Getsemani, ketika Yesus Kristus berkata, “Ego sum” (Akulah Dia), semua serdadu yang datang menangkap Dia jatuh sujud di tanah, akan seperti apakah yang dirasakan orang terkutuk, ketika Ia terduduk sebagai Hakim dan berkata kepada mereka: Lihatlah, Akulah Dia yang telah begitu kaubenci: “Apakah yang akan dilakukan-Nya jelang mengadili, siapakah yang dahulu melakukan ini ketika akan diadili?”[7]
Namun mari kita berlanjut. Sekarang, putusannya sudah datang. Yesus Kristus pertama-tama akan berpaling kepada orang-orang pilihan, dan menyampaikan kata-kata yang menghibur ini kepada mereka: “Datanglah, hai orang-orang terberkati milik Bapa-Ku, milikilah Kerajaan yang telah disiapkan untuk kalian sejak permulaan dunia” (St. Matius xxv. 34). Ketika tersingkap kepada St. Fransiskus dari Assisi bahwa ia adalah salah satu orang pilihan, dirinya dilanda sukacita yang luar biasa. Maka betapa besarnya sukacita yang akan dialami orang, kalau mendengar sang Hakim berkata, Datanglah, hai anak-anak terberkati, datanglah ke dalam kerajaan telah disiapkan untuk kalian; untuk kalian tiada lagi kesakitan, tiada lagi ketakutan; kalian aman dan akan aman untuk selama-lamanya. Kuberkati Darah yang Kutumpahkan bagi kalian; dan Kuberkati air mata yang telah kalian cucurkan demi dosa-dosamu sekalian: marilah kita naik ke Firdaus, tempat kita akan berada bersama untuk selama-lamanya. Maria juga akan memberkati para abdinya, dan mengundang mereka untuk mendampinginya ke Surga; dan karena itu bernyanyi Alleluia, Alleluia, orang-orang pilihan akan memasuki Surga dalam kemenangan, untuk memiliki, memuji dan mencintai Allah untuk selama-lamanya.
Di sisi lain, orang terkutuk akan berpaling kepada Yesus sambil berkata kepada-Nya: Dan kami orang-orang celaka, akan seperti apa nasib kami? Hakim yang abadi itu akan berkata: Adapun engkau, karena engkau telah menolak dan membenci rahmat-Ku, “Enyahlah daripada-Ku, hai orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal” (St. Matius xxv. 41). Enyahlah dari pada-Ku, sebab Aku takkan pernah melihat ataupun mendengar dirimu lagi. Pergilah; dan pergilah bersama kutukan-Ku atas dirimu, sebab engkau telah membenci berkat-Ku. Dan ke manakah, ya Tuhan, ke manakah orang-orang celaka ini akan pergi? “Ke dalam api.” Ke Neraka, untuk terbakar baik raga maupun jiwanya. Dan selama berapa tahun, atau selama berapa masakah? Bertahun-tahun! Bermasa-masa! “Ke dalam api yang kekal.” Untuk selama-lamanya, selama Allah adalah Allah. Dan setelah putusan ini diwartakan, orang terkutuk, seturut St. Efrem, akan mengucapkan selamat tinggal kepada para malaikat, para kudus, saudara-saudara sedarah mereka dan kepada Bunda Allah: “Selamat tinggal, hai orang benar; selamat tinggal, hai Salib; selamat tinggal hai Surga. Selamat tinggal, para bapa dan anak-anak, sebab kami tidak akan pernah melihat kalian lagi. Selamat tinggal pula, ya Maria, Bunda Allah”.[8] Dan kemudian di tengah-tengah lembah ini, akan terbuka sebuah lubang jurang yang besar; dan mereka akan mendengar, ya Allahku, pintu-pintu gerbang itu tertutup di belakang mereka, dan takkan pernah terbuka lagi, takkan pernah, untuk sepanjang segala keabadian. Ya dosa terkutuk, kepada tujuan jahanam macam apakah engkau kelak akan membimbing begitu banyak jiwa yang malang! Ya jiwa-jiwa celaka, demikianlah penghujung hidup yang patut diratapi ini, yang telah disiapkan bagi kalian.
DOA DAN DAMBAAN.
Ah, Juru Selamatku dan Allahku, akan seperti apakah putusanku pada hari itu? Andaikata sekarang, ya Yesusku, Engkau meminta aku memberi pertanggungjawaban atas kehidupanku, jawaban macam apakah yang dapat kuberikan kepada-Mu, selain bahwa aku pantas mendapat ribuan Neraka? Ya, memang benar, oh Juru Selamatku yang terkasih, patut kudapat ribuan Neraka: namun ketahuilah bahwa aku mengasihi-Mu, dan kucinta Kau lebih dari diriku sendiri; dan adapun pelanggaran-pelanggaran yang telah kuperbuat terhadap diri-Mu, kurasakan dukacita yang begitu besar atasnya, sehingga aku akan lebih gembira kalau harus menderita setiap kejahatan daripada harus menghina Engkau. Ya Yesusku, Kauhukum para pendosa tegar, namun tak Kauhukum mereka yang bertobat dan ingin mengasihi-Mu. Lihatlah aku ini bertobat di kaki-Mu; buatalah kurasa bahwa Engkau mengampuniku. Namun Engkau bahwasanya sudah membuatku merasakannya dengan perkataan Nabimu: “Berpalinglah kepada-Ku, dan Aku akan berpaling kepadamu” (Zakharia i. 3). Kutinggalkan segalanya, kutolak segala kenikmatan dan kekayaan dunia; dan kuberpaling kepada-Mu, dan Engkau kurangkul, ya Juru Selamatku yang terkasih. Ah, terimalah aku ke dalam hati-Mu, dan di sana nyalakanlah aku dengan cinta kasih-Mu; bakarlah aku agar takkan pernah lagi kuberpikir untuk memisahkan diriku sendiri dari pada-Mu. Ya Yesusku, selamatkanlah aku; dan semoga keselamatanku adalah mencintai diri-Mu selalu, dan senantiasa memadahkan pujian kerahiman-Mu. “Aku akan menyanyikan kerahiman Tuhan untuk selama-lamanya.” Ya Maria, ya pengharapanku, ya suakaku, dan Bundaku, tolonglah aku, dan perolehkanlah aku ketekunan suci. Tiada orang yang pernah biasa kalau ia berlindung kepadamu. Kuserahkan diriku kepadamu; kasihanilah aku.
Catatan kaki:
Disadur dari sumber berbahasa Inggris, yang orisinalnya diterjemahkan dari bahasa Italia.
St. Alfonsus Maria de Liguori, The Eternal Truths. Preparation for Death [Kebenaran-Kebenaran Abadi. Persiapan Kematian], London, Burns and Lambert, 1857, hal. 178-186.
Tanda * tertera pada kutipan yang tidak bisa ditemukan penulisnya atau yang tidak bisa ditemukan perikop rujukannya oleh Penyunting.
[1] St. Hieronimubes, in Mati. c. v.
[2] Auct. Op. imperf. Hom. 54 (inter opp. S. Chrysost.).
[3] Id.
[4] St. Thomas, Opusc. ii. c. 244 (ed. Rom. 1570).
[5] *St. Krisostomus, Hom. xx. in Matt. ut. Sup.
[6] St. Basilius, de ver. Virg. 31, 32 (App. ed. Ben. t. iii, lihatlah seluruh perikopnya)
[7] St. Thomas, Opusc. 60, art. 25 (citans Aug. in loco).
[8] *St. Efrem, de variis. torment. Inf.
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 4 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 4 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 4 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 4 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 6 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 7 bulanBaca lebih lanjut...