^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Katekismus Doktrin Kristiani
Terjemahan dari buku The Penny Catechism
Bab 1 – Iman
Allah menciptakan saya.
Allah menciptakan saya supaya saya mengenal diri-Nya, mencintai-Nya dan melayani-Nya di dalam dunia ini, dan untuk selamanya bergembira bersama-Nya dalam dunia yang akan datang.
Allah menciptakan saya berdasarkan citra dan keserupaan diri-Nya.
Keserupaan dengan Allah itu terutama dalam jiwa saya.
Jiwa saya serupa dengan Allah karena jiwa saya adalah roh, dan tidak dapat mati.
Sewaktu saya berkata bahwa jiwa saya tidak akan pernah dapat mati, maksud saya adalah jiwa saya tidak akan pernah mengalami maut atau kematian.
Saya harus menjaga jiwa saya dengan teramat berhati-hati, sebab Kristus telah berkata, “Apa gunanya bagi manusia jika ia memperoleh seisi dunia namun jiwanya binasa?” (Matius 16:26)
Untuk menyelamatkan jiwa saya, saya harus menyembah Allah dengan Iman, Harapan, dan Kasih; yakni, saya harus percaya akan Dia, saya harus berharap dalam Dia, dan saya harus mengasihi diri-Nya dengan segenap hati saya.
Iman adalah karunia supernatural dari Allah, yang membuat kita dapat percaya tanpa meragukan apa pun yang telah diwahyukan oleh Allah.
Saya harus percaya akan segala sesuatu yang telah diwahyukan oleh Allah karena Allah adalah kebenaran itu sendiri, dan tidak dapat menipu ataupun ditipu.
Saya tahu apa yang telah diwahyukan oleh Allah berkat kesaksian, ajaran dan otoritas Gereja Katolik.
Yesus Kristus memberikan kepada Gereja Katolik otoritas ilahi untuk mengajar, sewaktu Ia berkata, “Karena itu pergilah, ajarlah segala bangsa.” (Matius 28:19).
Hal-hal utama yang telah diwahyukan oleh Allah termuat di dalam Syahadat Para Rasul.
Aku percaya akan Allah, Bapa yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi. Dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita. Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria. Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat, dan dimakamkan. Yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati. Yang naik ke Surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang Mahakuasa. Dari situ Ia akan datang mengadili orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang kudus, persekutuan para kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan, kehidupan kekal. Amin.
Pasal Pertama dari Syahadat Para Rasul
Pasal pertama dari Syahadat berbunyi, "Aku percaya akan Allah, Bapa yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi.”
Allah adalah Roh yang terluhur. Ia berasal dari diri-Nya sendiri, dan kesempurnaan-Nya tidak terbatas.
Allah disebut “yang Mahakuasa” sebab Ia dapat melakukan segala sesuatu: “bagi Allah segala sesuatu mungkin.” (Matius 19:26).
Allah disebut "Pencipta langit dan bumi" karena Ia menciptakan langit dan bumi serta segala hal dari ketiadaan, oleh sabda-Nya.
Allah tidak memiliki permulaan: Ia telah selalu ada, Ia ada dan Ia akan selalu ada untuk selamanya.
Allah ada di mana-mana.
Allah mengetahui dan melihat segala hal, bahkan pikiran kita yang paling tersembunyi.
Allah tidak memiliki badan; Ia adalah suatu roh.
Hanya terdapat satu Allah.
Ada tiga Pribadi dalam Allah: Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus.
Ketiga Pribadi ini bukanlah tiga Allah: Bapa, Putra, dan Roh Kudus adalah Allah yang satu dan sama.
Yang saya maksudkan dengan misteri adalah kenyataan yang di luar akal, namun yang diwahyukan oleh Allah.
Ada keserupaan dengan Allah Tritunggal Mahakudus di dalam jiwa saya: sebagaimana di dalam satu Allah ada tiga Pribadi, di dalam jiwa saya yang tunggal ini ada tiga kekuatan.
Ketiga kekuatan di dalam jiwa saya adalah ingatan saya, pemahaman saya, dan kehendak saya.
Pasal Kedua dari Syahadat Para Rasul
Pasal kedua dari Syahadat berbunyi, "Dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita.”
Yesus Kristus adalah Allah Putra, yang menjadi manusia untuk diri kita.
Yesus Kristus adalah Allah benar.
Yesus Kristus adalah Allah benar karena Ia memiliki kodrat yang satu dan sama dengan Allah Bapa.
Yesus Kristus selalu Allah, yang dilahirkan oleh Bapa dari segala keabadian.
Yesus Kristus adalah Pribadi Kedua dari Allah Tritunggal Mahakudus.
Yesus Kristus adalah manusia benar.
Yesus Kristus adalah manusia benar karena Ia memiliki kodrat manusiawi. Ia memiliki badan dan jiwa seperti kita.
Yesus Kristus tidaklah selalu manusia. Ia telah menjadi manusia hanya sejak waktu Penjelmaan-Nya.
Yang saya maksudkan dengan Penjelmaan adalah bahwa Allah Putra telah mengambil kodrat manusia untuk diri-Nya sendiri: “Sabda itu telah menjadi daging.” (Yohanes 1:14).
Terdapat dua kodrat di dalam Yesus Kristus, kodrat ilahi (Allah) dan kodrat manusiawi.
Hanya terdapat satu Pribadi di dalam Yesus Kristus, yaitu Pribadi Allah Putra.
Allah Putra menjadi manusia untuk menebus diri kita dari dosa dan Neraka, dan untuk mengajar kita tentang jalan menuju Surga.
Nama kudus YESUS berarti Juru Selamat. (Matius 1:21)
Nama KRISTUS berarti Diurapi.
Sebagai Allah, Yesus Kristus ada di mana-mana. Sebagai Allah yang menjadi manusia, Ia berada di Surga dan di dalam Sakramen Mahakudus di Altar.
Pasal Ketiga dari Syahadat Para Rasul
Pasal ketiga dari Syahadat berbunyi, "Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria.”
Makna dari pasal ketiga ini adalah bahwa Allah Putra telah mengambil sebuah Badan dan Jiwa seperti badan dan jiwa kita, di dalam rahim Santa Perawan Maria, berkat kuasa Roh Kudus.
Yesus Kristus tidak memiliki Bapa di bumi: St. Yosef hanyalah wali-Nya atau Bapa Angkat-Nya.
Juru Selamat kita dilahirkan di dalam sebuah kandang di Bethlehem.
Juru Selamat kita dilahirkan pada Hari Natal.
Pasal Keempat dari Syahadat Para Rasul
Pasal keempat dari Syahadat berbunyi, "Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat, dan dimakamkan.”
Penderitaan-penderitaan utama Kristus adalah sebagai berikut: pertama, Yesus menderita sengsara dan berkeringat darah di Taman; kedua, Yesus didera di tiang dan dimahkotai duri; dan ketiga, Yesus memikul salib, disalibkan, dan wafat di antara dua orang perampok.
Penderitaan-penderitaan utama Tuhan kita disebut sebagai Sengsara Yesus Kristus.
Juru Selamat kita menderita untuk menebus diri kita dari dosa-dosa kita; dan untuk memperolehkan kehidupan kekal bagi kita.
Yesus Kristus disebut sebagai Juru Selamat karena darah-Nya yang berharga adalah harga penebusan diri kita.
Juru Selamat kita wafat pada Hari Jumat Agung.
Juru Selamat kita wafat di Bukit Kalvari.
Kita membuat Tanda Salib – pertama, untuk mengingatkan diri kita akan Allah Tritunggal Mahakudus, dan kedua untuk mengingatkan diri kita bahwa Allah Putra telah wafat untuk kita di Salib.
Dengan membuat Tanda Salib, kita teringat akan Allah Tritunggal Mahakudus oleh kata-kata, “Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus.”
Dengan membuat Tanda Salib, kita teringat bahwa Kristus wafat bagi kita di kayu Salib oleh bentuk dari salib yang kita buat pada diri kita sendiri.
Pasal Kelima dari Syahadat Para Rasul
Pasal kelima dari Syahadat berbunyi, "Yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati.”
Dengan kata-kata, “Yang turun ke tempat penantian”, yang saya maksudkan adalah bahwa, segera setelah Kristus wafat, Jiwa-Nya yang suci turun ke bagian dari Neraka yang disebut Limbo.
Yang saya maksudkan dengan Limbo adalah sebuah tempat peristirahatan, di mana jiwa orang benar yang meninggal sebelum Kristus terpenjara.
Jiwa orang benar terpenjara di dalam Limbo karena mereka tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga sebelum Kristus membukakannya bagi mereka.
Yang saya maksudkan dengan kata-kata, “Pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati”, adalah bahwa, setelah Kristus wafat dan dikuburkan, sebelum tiga hari penuh berlalu, Ia membangkitkan kembali Tubuh-Nya yang Terberkati pada hari yang ketiga.
Pasal Keenam dari Syahadat Para Rasul
Pasal keenam dari Syahadat berbunyi, "Yang naik ke Surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang Mahakuasa.”
Yang saya maksudkan dengan kata-kata, “Yang naik ke Surga”, adalah bahwa sang Juru Selamat naik, Tubuh dan Jiwa-Nya, ke dalam Surga pada Hari Kenaikan, empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya.
Dengan kata-kata, “Duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang Mahakuasa”, saya tidak bermaksud bahwa Allah Bapa memiliki tangan, sebab Ia adalah roh; namun, yang saya maksudkan adalah bahwa, sebagai Allah, Kristus sederajat dengan Bapa; dan, sebagai manusia, Kristus berada di tempat tertinggi di dalam Surga.
Pasal Ketujuh dari Syahadat Para Rasul
Pasal ketujuh dari Syahadat berbunyi, "Dari situ Ia akan datang mengadili orang yang hidup dan yang mati.”
Kristus akan datang kembali pada hari terakhir, untuk mengadili semua manusia.
Kristus akan mengadili pikiran, perkataan, perbuatan dan kelalaian kita.
Kristus akan berkata kepada orang jahat, “Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang disiapkan untuk Iblis dan para malaikatnya.” (Matius 25:41).
Kristus akan berkata kepada orang-orang benar, “Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu.” (Matius 25:34).
Setiap orang akan diadili pada saat kematiannya, serta pada hari terakhir: “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.” (Ibrani 9:27).
Pasal Kedelapan dari Syahadat Para Rasul
Pasal kedelapan dari Syahadat berbunyi, “Aku percaya akan Roh Kudus.”
Roh Kudus adalah Pribadi Ketiga dari Allah Tritunggal Mahakudus.
Roh Kudus berasal dari Bapa dan Putra.
Roh Kudus sehakikat dengan Bapa dan Putra, sebab Ia adalah Tuhan dan Allah yang sama dengan Bapa dan Putra.
Roh Kudus turun ke atas para Rasul pada hari Minggu Pentakosta, dalam bentuk "lidah seperti nyala api”. (Kisah Para Rasul 2:3).
Roh Kudus turun ke atas para Rasul untuk menguatkan iman mereka, untuk menguduskan mereka, dan untuk membuat mereka mampu mendirikan Gereja.
Pasal Kesembilan dari Syahadat Para Rasul
Pasal kesembilan dari Syahadat berbunyi, “Gereja Katolik yang kudus, persekutuan para kudus.”
Gereja Katolik adalah persatuan semua umat beriman di bawah satu kepala.
Kepala Gereja Katolik adalah Yesus Kristus Tuhan kita.
Uskup Roma adalah Kepala Gereja karena ia adalah penerus St. Petrus. St. Petrus telah ditunjuk oleh Kristus untuk menjadi Kepala Gereja.
Saya tahu bahwa Kristus menunjuk St. Petrus sebagai Kepala Gereja karena Kristus berkata kepadanya, “Dan Aku pun berkata kepadamu: engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan pintu-pintu gerbang Neraka tidak akan berjaya melawannya. Aku akan memberikan kepadamu kunci-kunci Kerajaan Surga, dan apa pun yang kauikat di atas bumi akan terikat di dalam Surga dan apa pun yang kaulepaskan di atas bumi akan terlepas di dalam Surga.” (Matius 16:18,19).
Sebutan untuk Uskup Roma adalah Paus, yang berarti Bapa.
Sri Paus adalah Bapa rohani dari semua umat Kristiani.
Sri Paus adalah Gembala dan Guru semua umat Kristiani, sebab Kristus telah menjadikan St. Petrus sebagai Gembala bagi seluruh kawanan domba-Nya sewaktu Ia berkata "Gembalakanlah domba-domba-Ku, gembalakanlah domba-domba-Ku." Ia juga berdoa agar "iman"-nya tidak akan pernah gugur, dan memerintahkannya untuk “menguatkan” saudara-saudaranya. (Yohanes 21:15-17; Lukas 22:32).
Sri Paus infalibel.
Sewaktu saya berkata bahwa Sri Paus infalibel, maksud saya adalah bahwa Sri Paus tidak dapat melakukan kesalahan ketika sebagai Gembala dan Pengajar segala umat Kristiani, ia mendefinisikan suatu doktrin tentang iman atau iman, yang harus dipercayai oleh segenap Gereja.
Gereja Kristus memiliki empat tanda yang membuat kita dapat mengenalinya: Gereja itu Satu – Gereja itu Kudus – Gereja itu Katolik – Gereja itu Apostolik.
Gereja itu Satu sebab semua anggotanya setuju dalam satu Iman, mereka semua memiliki Kurban dan Sakramen-Sakramen yang sama, dan mereka semuanya bersatu di bawah satu Kepala.
Gereja itu Kudus karena Gereja mengajarkan doktrin yang kudus, menawarkan jalan kekudusan kepada semua orang, dan dikenali berkat kesucian yang agung milik ribuan anaknya.
Arti dari kata Katolik adalah Universal.
Gereja itu Katolik atau Universal karena Gereja bertahan di sepanjang segala abad, mengajar semua bangsa, dan merupakan Bahtera Keselamatan yang tunggal untuk semua orang.
Gereja itu Apostolik karena Gereja mewarisi doktrin dan tradisi para Rasul, dan karena, melalui suksesi yang abadi dari para Gembalanya, Gereja memperoleh Amanat dan Misinya dari mereka.
Gereja tidak dapat membuat kesalahan dalam ajarannya tentang iman atau moral, sebab Gereja adalah pemandu kita yang infalibel dalam kedua hal tersebut.
Saya tahu bahwa Gereja tidak dapat membuat kesalahan dalam ajarannya karena Kristus telah berjanji bahwa pintu-pintu gerbang Neraka tidak akan pernah berjaya melawan Gereja-Nya, bahwa Roh Kudus akan mengajarkannya segala hal; dan bahwa Ia sendiri akan berada bersamanya setiap hari, bahkan sampai akhir zaman. (Matius 16:18; Yohanes 14:16-26; Matius 28:20).
Para umat beriman di bumi bersekutu yang satu dengan yang lain dengan mengakui iman yang sama, mematuhi otoritas yang sama, dan saling membantu satu sama lain dengan doa-doa dan perbuatan-perbuatan baik mereka.
Kita bersekutu dengan para Kudus yang ada di Surga dengan menghormati mereka sebagai anggota Gereja yang dipermuliakan, dan juga sewaktu kita berdoa kepada mereka dan sewaktu mereka berdoa untuk kita.
Kita bersekutu dengan jiwa-jiwa di dalam Api Penyucian dengan membantu mereka melalui doa-doa kita dan perbuatan-perbuatan baik kita: “Adalah suatu pikiran yang suci dan baik untuk berdoa bagi orang-orang yang sudah mati, agar mereka dapat terbebas dari dosa-dosa.” (2 Makabe 12:46).
Api Penyucian adalah tempat di mana jiwa-jiwa menderita selama beberapa waktu setelah kematian mereka, akibat dosa-dosa mereka.
Jiwa-jiwa yang masuk ke dalam Api Penyucian adalah jiwa-jiwa yang meninggalkan kehidupan ini dalam keadaan dosa ringan; atau yang belum sepenuhnya membuat silih atas hukuman temporal [sementara] yang terutang akibat dosa-dosa yang kebersalahannya sudah diampuni.
Hukuman temporal adalah hukuman yang akan berakhir, di dunia ini, atau di dunia yang akan datang.
Saya membuktikan bahwa terdapat Api Penyucian dari ajaran Gereja; dan dari doktrin Kitab Suci, yang menyatakan bahwa Allah akan membalas setiap orang sesuai dengan perbuatannya, bahwa tidak suatu hal pun yang keji akan masuk ke dalam Surga dan bahwa orang-orang tertentu akan diselamatkan “tetapi seperti melalui api”. (Matius 16:27; Wahyu 21:27; 1 Korintus 3:15).
Pasal Kesepuluh dari Syahadat Para Rasul
Pasal kesepuluh dari Syahadat berbunyi, “Pengampunan dosa.”
Dosa-dosa diampuni terutama dengan Sakramen Pembaptisan dan Tobat.
Dosa adalah pelanggaran terhadap Allah, melalui pikiran, kata-kata, perbuatan, atau pengabaian, terhadap hukum Allah.
Terdapat dua jenis dosa, dosa asal dan dosa nyata.
Dosa asal adalah kesalahan dan noda dosa yang kita warisi dari Adam, yang merupakan sumber dan kepala dari segala umat manusia.
Dosa yang dilakukan oleh Adam adalah dosa ketidaktaatan sewaktu ia memakan buah yang terlarang.
Seluruh umat manusia telah mewarisi kesalahan dan noda dosa asal, kecuali Santa Perawan Maria, yang, berkat jasa-jasa Putra Ilahinya, telah dikandung tanpa kebersalahan atau noda dosa asal.
Hak khusus yang satu ini, yang dimiliki Santa Perawan Maria ini disebut Dikandung Tanpa Noda.
Dosa nyata adalah setiap dosa yang diperbuat oleh diri kita sendiri.
Dosa nyata terdiri dari dosa berat dan dosa ringan.
Dosa berat adalah pelanggaran berat terhadap Allah.
Kita menyebutnya dosa berat karena dosa itu membunuh jiwa dan membuat kita pantas mendapatkan Neraka.
Dosa berat membunuh jiwa dengan merampas dari jiwa rahmat pengudusan, yang adalah kehidupan supernatural bagi jiwa.
Jatuh ke dalam dosa berat adalah kejahatan yang terbesar dari segala kejahatan.
Orang-orang yang berbuat dosa berat akan masuk ke dalam Neraka untuk selamanya.
Dosa ringan adalah suatu pelanggaran yang tidak membunuh jiwa, namun tidak berkenan kepada Allah, dan sering kali menjadi penyebab dosa berat.
Kita menyebutnya dosa ringan karena dosa itu lebih mudah diampuni daripada dosa berat.
Pasal Kesebelas dari Syahadat Para Rasul
Pasal kesebelas dari Syahadat berbunyi, “Kebangkitan badan.”
Pasal Kedua Belas dari Syahadat Para Rasul
Pasal kedua belas dari Syahadat berbunyi, “Kehidupan kekal.”
"Kehidupan kekal" berarti bahwa orang-orang benar akan hidup selamanya dalam kemuliaan dan kebahagiaan Surga.
Kemuliaan dan kebahagiaan Surga adalah melihat, mencintai, dan menikmati Allah untuk selamanya.
Orang-orang jahat juga akan hidup untuk selamanya, namun mereka akan dihukum selamanya di dalam api Neraka.
Bab 2 - Harapan
Iman saja tidak akan menyelamatkan kita tanpa perbuatan-perbuatan baik; kita juga harus memiliki Harapan dan Kasih.
Harapan adalah karunia supernatural dari Allah, yang membuat kita percaya dengan teguh bahwa Allah akan memberikan kepada kita kehidupan kekal dan segala jalan yang dibutuhkan untuk mendapatkannya, jika kita menunaikan tuntutan-Nya kepada kita.
Kita harus berharap dalam Allah karena kebaikan-Nya tidak terbatas, kekuatan-Nya tidak terbatas dan kesetiaan-Nya tidak terbatas kepada janji-janji-Nya.
Diri kita semata tidak dapat melakukan perbuatan-perbuatan baik untuk sampai kepada keselamatan; kita membutuhkan pertolongan rahmat Allah.
Rahmat adalah karunia supernatural dari Allah, yang dianugerahkan kepada kita secara cuma-cuma untuk pengudusan dan keselamatan kita.
Kita harus memperoleh rahmat Allah terutama melalui doa dan Sakramen-Sakramen kudus.
DOA
Doa adalah perbuatan di mana kita mengarahkan pikiran dan hati kepada Allah.
Orang-orang yang berdoa tanpa memikirkan Allah ataupun memerhatikan apa yang mereka ucapkan, tidak berbuat baik; namun, mereka menghina Allah, jika perhatian mereka teralihkan secara sengaja.
Doa yang terbaik dari segala doa adalah doa “Bapa Kami”, atau Doa Tuhan.
Yesus Kristus sendirilah yang membuat doa Bapa Kami.
Bapa kami yang ada di Surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu, di atas bumi seperti di dalam Surga. Berilah kami rezeki pada hari ini. Dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.
Di dalam Doa Tuhan, Allahlah yang disebut “Bapa Kami”.
Allah disebut “Bapa Kami” karena Ia adalah Bapa dari semua umat Kristiani, yang telah dijadikan-Nya sebagai anak-anak-Nya melalui Pembaptisan suci.
Allah juga adalah Bapa dari seluruh umat manusia karena Ia menciptakan mereka semua, dan mencintai dan menjaga mereka semua.
Kita berkata Bapa “Kami”, dan bukan “Bapaku”, karena kita semua bersaudara, dan oleh sebab itulah, kita harus berdoa tidak hanya untuk diri kita sendiri; namun juga untuk orang lain.
Sewaktu kita berkata, “Dimuliakanlah nama-Mu, kita sedang berdoa agar Allah dikenal, dicintai dan dilayani oleh segala ciptaan-Nya.
Sewaktu kita berdoa, “Datanglah kerajaan-Mu”, kita sedang berdoa agar Allah sudi datang dan meraja di dalam hati semua orang oleh rahmat-Nya di dalam dunia ini, dan kemudian membawa kita semua ke dalam Kerajaan Surga-Nya.
Sewaktu kita berkata, “Jadilah kehendak-Mu, di atas bumi seperti di dalam Surga”, kita sedang berdoa agar Allah sudi menyanggupkan kita, dengan pertolongan rahmat-Nya, untuk melakukan kehendak-Nya dalam segala hal, seperti yang dilakukan para Kudus di dalam Surga.
Sewaktu kita berkata, “Berilah kami rezeki pada hari ini”, kita sedang berdoa agar Allah sudi memberi kita setiap harinya segala hal yang diperlukan untuk jiwa dan raga.
Sewaktu kita berkata, “Dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami”, kita sedang berdoa agar Allah sudi mengampuni kita atas dosa-dosa kita, seperti kita mengampuni orang lain atas pelanggaran yang dilakukan orang lain terhadap diri kita.
Sewaktu kita berkata, “Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan”, kita sedang berdoa agar Allah sudi memberi kita rahmat supaya tidak menyerah kepada pencobaan/godaan.
Sewaktu kita berkata, “Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat”, kita sedang berdoa agar Allah sudi membebaskan kita dari segala kejahatan, jiwa dan raga.
Kita hendaknya meminta kepada para Malaikat dan para kudus supaya mendoakan kita, karena mereka sahabat-sahabat serta saudara-saudara kita, dan karena doa-doa mereka memiliki kekuatan yang besar dengan Allah.
Kita bisa membuktikan bahwa para Malaikat dan para kudus tahu apa yang sedang terjadi di bumi melalui kata-kata Kristus: “Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.” (Lukas 15:10).
Doa utama kepada Santa Perawan Maria yang digunakan oleh Gereja adalah doa Salam Maria (Salam dari Malaikat).
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini. Sekarang, dan waktu kami mati. Amin.
Kita hendaknya sering mengucapkan doa Salam Maria untuk mengingatkan diri kita akan Penjelmaan Putra Allah, dan untuk menghormati Bunda Maria, yakni Bunda Allah.
Ada suatu alasan lain bagi kita untuk sering mengucapkan doa Salam Maria: untuk meminta kepada Bunda Maria supaya ia berdoa bagi kita, para pendosa, pada segala waktu, namun terutama pada waktu kita mati.
Gereja Katolik membuat devosi yang besar kepada Santa Perawan Maria karena ia adalah Bunda Allah yang Tak Bernoda.
Santa Perawan Maria adalah Bunda Allah karena Yesus Kristus, Putranya, yang dilahirkannya sebagai manusia, bukan hanya manusia, tetapi juga Allah benar.
Santa Perawan Maria juga adalah Bunda kita, sebab kita adalah saudara-saudara Yesus, dan oleh sebab itu, kita adalah anak-anak Maria.
Bab 3 – Kasih
Kasih adalah karunia supernatural dari Allah yang membuat kita mencintai Allah lebih dari segala hal, dan mencintai sesama kita seperti kita mencintai diri kita sendiri, demi kasih akan Allah.
Kita harus mengasihi Allah karena kebaikan-Nya tidak terbatas dalam diri-Nya sendiri dan kebaikan-Nya tidak terbatas kepada kita.
Kita menunjukkan bahwa kita mencintai Allah dengan menjaga perintah-perintah-Nya, sebab Kristus berkata, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” (Yohanes 14:15).
SEPULUH PERINTAH ALLAH
Ada sepuluh perintah Allah.
Akulah TUHAN Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
Allah memberikan sepuluh perintah itu kepada Musa di dalam Hukum Lama, dan Kristus meneguhkannya di dalam Hukum Baru.
Perintah Allah yang Pertama
Perintah Allah yang Pertama berbunyi, “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya.”
Perintah Allah yang Pertama mengharuskan kita untuk menyembah Allah yang satu, sejati dan hidup, dengan Iman, Harapan, Kasih dan Agama.
Dosa-dosa terhadap Iman adalah segala agama sesat, keraguan yang disengaja, ketidakpercayaan, atau penyangkalan terhadap segala pasal Iman, dan juga ketidaktahuan yang bersalah tentang doktrin-doktrin Gereja.
Kita memaparkan diri kita sendiri kepada bahaya kehilangan Iman dengan mengabaikan kewajiban-kewajiban rohani kita, dengan membaca buku-buku yang jahat, dengan pergi ke sekolah-sekolah non-Katolik, dan dengan mengambil bagian di dalam ibadat atau doa agama sesat.
Dosa-dosa terhadap Iman adalah keputusasaan dan kegegabahan.
Dosa-dosa utama terhadap Agama adalah menyembah ilah-ilah sesat atau berhala, dan memberi kepada ciptaan penghormatan yang hanya berhak dimiliki Allah.
Perintah Allah yang Pertama tidak melarang membuat gambar, namun larangannya adalah untuk pembuatan berhala; yaitu, Perintah tersebut melarang kita membuat gambar untuk disembah atau dihormati sebagai allah.
Perintah Allah yang Pertama melarang segala urusan dengan iblis dan praktik-praktik takhayul, seperti berkonsultasi kepada para spiritualis dan peramal, serta kepercayan kepada jimat, pertanda gaib, mimpi, dan kebodohan semacam itu.
Segala dosa penistaan dan simoni juga dilarang oleh Perintah Allah yang Pertama.
Kita dilarang memberi penghormatan ilahi atau melakukan ibadat ilahi kepada para Malaikat dan pada kudus, sebab hanya Allah sendirilah yang berhak memiliki penghormatan atau ibadat semacam itu.
Kita hendaknya memberikan kepada para Malaikat dan para kudus suatu penghormatan atau ibadat yang lebih rendah, sebab penghormatan atau ibadat semacam inilah yang pantas bagi mereka sebagai para hamba dan sahabat-sahabat istimewa milik Allah.
Kita hendaknya memberikan kepada relikui, salib dan gambar-gambar suci suatu penghormatan yang bersifat relatif, karena benda-benda tersebut berhubungan dengan Kristus dan para Kudus-Nya, dan merupakan kenang-kenangan akan diri mereka.
Kita tidak berdoa kepada relikui atau gambar, karena benda-benda tersebut tidak dapat melihat, mendengar ataupun membantu kita.
Perintah Allah yang Kedua
Perintah Allah yang Kedua berbunyi, “Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan.”
Perintah Allah yang Kedua mengharuskan kita berbicara dengan hormat tentang Allah dan semua orang kudus serta hal-hal kudus, dan mengharuskan kita menjaga sumpah dan ikrar yang sah yang kita buat.
Mengambil sumpah diperbolehkan, hanya jika diperlukan oleh kehormatan Allah, kehormatan kita, atau untuk kebaikan sesama kita.
Perintah Allah yang Ketiga
Perintah Allah yang Ketiga berbunyi, “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat.”
Perintah Allah yang Ketiga mengharuskan kita untuk menguduskan hari Minggu.
Kita harus menguduskan hari Minggu dengan menghadiri Misa dan beristirahat dari pekerjaan-pekerjaan kasar (yaitu, yang memerlukan banyak tenaga fisik).
Kita diperintahkan untuk beristirahat dari pekerjaan-pekerjaan kasar agar kita dapat memiliki waktu dan kesempatan untuk berdoa, mendengarkan arahan-arahan, dan membaca buku-buku yang baik.
Perintah Allah yang Keempat
Perintah Allah yang Keempat berbunyi, “Hormatilah ayahmu dan ibumu.”
Perintah Allah yang Keempat mengharuskan kita untuk mencintai, menghormati, dan mematuhi orang tua kita dalam segala hal yang bukan dosa.
Kita berkewajiban untuk membantu orang tua kita dalam kebutuhan mereka, baik kebutuhan rohani maupun jasmani.
Kita secara adil berkewajiban membuat kontribusi untuk mendukung para pastor kita; sebab St. Paulus berkata, “Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu.” (1 Korintus 9:14).
Kewajiban para tuan, nyonya dan atasan yang lain adalah memelihara dengan benar orang-orang yang berada di bawah tanggung jawab mereka dan memperbolehkan mereka untuk mempraktikkan kewajiban agama mereka.
Menjadi anggota Serikat Rahasia apa pun yang berkomplot melawan Gereja atau Negara, atau Serikat apa pun yang dikutuk oleh Gereja akibat kerahasiaannya, adalah dosa; sebab St. Paulus berkata, "Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barang siapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan barang siapa melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya." (Roma 13 :1-2)
Perintah Allah yang Kelima
Perintah Allah yang Kelima berbunyi, “Jangan membunuh.”
Perintah Allah yang Kelima melarang segala pembunuhan yang disengaja; perkelahian, pertengkaran, dan kata-kata yang berbahaya; dan juga skandal (dosa batu sandungan) serta teladan buruk.
Skandal dan teladan buruk dilarang oleh Perintah Allah yang Kelima karena hal-hal tersebut menimbulkan bahaya serta kematian rohani bagi jiwa sesama kita.
Perintah Allah yang Keenam
Perintah Allah yang Keenam berbunyi, “Jangan berzina.”
Perintah Allah yang Keenam melarang segala dosa kenajisan dengan istri atau suami orang lain.
Perintah Allah yang Keenam melarang segala sesuatu yang bertentangan dengan kemurnian suci dalam penampilan, perkataan atau perbuatan.
Tontonan dan tarian yang tidak senonoh dilarang oleh Perintah Allah yang Keenam, dan orang berdosa jika mereka melihat hal-hal tersebut.
Perintah Allah yang Keenam melarang lagu, buku, dan gambar yang tidak senonoh, karena hal-hal tersebut amat berbahaya terhadap jiwa, dan merupakan penyebab dosa berat.
Perintah Allah yang Ketujuh
Perintah Allah yang Ketujuh berbunyi, “Jangan mencuri.”
Perintah Allah yang Ketujuh melarang mengambil segala sesuatu secara tidak adil; atau menyimpan kepunyaan orang lain.
Perintah Allah yang Ketujuh melarang segala bentuk kecurangan dalam berjual beli, dan segala cara untuk memperlakukan sesama kita dengan tidak adil.
Kita diwajibkan untuk mengembalikan barang-barang yang diperoleh secara haram jika kita dapat melakukannya, kalau tidak, dosa tersebut tidak akan diampuni; kita juga harus membayar utang kita.
Para hamba melakukan ketidakjujuran jika mereka membuang-buang waktu atau barang kepunyaan tuannya, karena mereka membuang-buang apa yang bukan kepunyaan mereka.
Perintah Allah yang Kedelapan
Perintah Allah yang Kedelapan berbunyi, “Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.”
Jika saya telah melukai sesama dengan berkata tidak baik tentang dirinya, saya wajib membuat silih kepadanya dengan memulihkan nama baiknya sejauh yang saya mampu lakukan.
Perintah Allah yang Kesembilan
Perintah Allah yang Kesembilan berbunyi, “Jangan mengingini istri sesamamu.”
Perintah Allah yang Kesembilan melarang segala pikiran dan hasrat najis yang disengaja, dan segala kenikmatan yang disengaja dalam tingkah laku badani yang tak beraturan.
Dosa-dosa yang sering menyebabkan orang melanggar Perintah Allah yang Keenam dan Kesembilan adalah kerakusan, kemabukan, dan lalai menguasai diri, serta kemalasan, pergaulan yang buruk, serta kelalaian untuk berdoa.
Perintah Allah yang Kesepuluh
Perintah Allah yang Kesepuluh bunyinya, “Jangan mengingini apa pun yang dipunyai sesamamu.”
Bab 4 – Perintah-Perintah Gereja
Kita diwajibkan untuk mematuhi Gereja, karena Kristus telah berkata kepada para gembala Gereja, “Barang siapa mendengarkan kalian, ia mendengarkan Aku; dan barang siapa menolak kalian, ia menolak Aku.” (Lukas 10:16).
Perintah-Perintah utama Gereja adalah sebagai berikut:
Perintah Gereja yang Pertama bunyinya, “Menguduskan hari Minggu dan hari-hari raya wajib, dengan menghadiri dan beristirahat dari kerja kasar.”
Hari raya wajib yang dirayakan di Inggris dan Wales adalah: Hari Natal, Epifani, Kenaikan Tuhan Yesus, Corpus Christi (Pesta Tubuh Kristus), Hari Santo Petrus dan Paulus, Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, dan Hari Raya Semua Orang Kudus.
Catatan: Hari raya wajib di Indonesia adalah sebagai berikut: Penyunatan Tuhan kita, Epifani Tuhan kita, Santo Yosef, Kenaikan Tuhan kita Yesus Kristus, Corpus Christi, Santo Petrus dan Paulus, Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, Hari Raya Semua Orang Kudus, Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda, Natal. Mohon kunjungi Kalender Katolik tradisional pada situs kami: https://vatikankatolik.id/kalender-katolik/.
Kita berdosa berat jika kita lalai menghadiri Misa pada hari Minggu dan hari-hari raya wajib.
Orang tua, tuan dan nyonya diwajibkan untuk mengizinkan orang-orang yang berada di bawah tanggung jawab mereka untuk menghadiri Misa pada hari Minggu dan hari-hari raya wajib.
Perintah Gereja yang Kedua berbunyi, “Mematuhi hari-hari puasa dan pantang yang telah ditetapkan oleh Gereja.”
Hari-hari puasa adalah hari-hari di mana kita diizinkan untuk makan kenyang satu kali saja.
Catatan: Untuk peraturan tradisional Gereja Katolik tentang hari puasa dan pantang (pertanyaan 235-238), mohon kunjungi Kalendar Katolik Tradisional pada situs kami: https://vatikankatolik.id/kalender-katolik/.
Hari-hari puasa adalah Rabu Abu dan Jumat Agung.
Hari-hari pantang adalah hari-hari di mana kita dilarang makan daging.
Hari-hari pantang di Inggris dan Wales adalah Rabu Abu dan Jumat Agung.
Gereja mewajibkan kita untuk berpuasa dan berpantang agar kita dapat mematiragakan badan kita dan membuat silih kepada Allah untuk dosa-dosa kita.
Perintah Gereja yang Ketiga berbunyi, “Pergi mengaku dosa setidak-tidaknya setahun sekali.”
Anak-anak pada umumnya dianggap telah mencapai usia akal pada umur tujuh tahun.
Perintah Gereja yang Keempat berbunyi, “Menerima Komuni Kudus setidak-tidaknya setahun sekali, dan penerimaan setahun sekali ini diwajibkan pada hari Paskah atau sekitar hari Paskah.”
Orang-orang Kristiani diwajibkan untuk menerima Sakramen Mahakudus sejak mereka dapat membedakan Tubuh Kristus dari roti biasa, dan dinilai telah diajar secara cukup.
Perintah Gereja yang Kelima berbunyi, “Membuat kontribusi untuk menyokong para pastor.”
Kita bertanggung jawab membuat kontribusi untuk menyokong agama seturut kemampuan kita, agar Allah dapat dihormati dan disembah dengan pantas, dan agar kerajaan Gereja-Nya diperluas.
Perintah Gereja yang Keenam berbunyi, “Tidak menikah dengan seseorang yang memiliki hubungan darah sampai derajat tertentu, dan tidak melangsungkan pernikahan pada waktu-waktu yang terlarang.”
Waktu di mana kita dilarang untuk menikah secara khidmat tanpa izin khusus adalah sejak Minggu pertama dari masa Adven sampai Hari Natal, dan sejak Rabu Abu sampai Minggu Paskah.
Bab 5 – Sakramen-Sakramen
Sakramen adalah tanda lahiriah dari rahmat batiniah, yang ditetapkan oleh Yesus Kristus, dan yang menjadi sarana pemberian rahmat kepada jiwa kita.
Sakramen selalu memberikan rahmat kepada mereka yang menerimanya dengan layak.
Asal kekuatan Sakramen untuk memberikan rahmat adalah dari jasa-jasa Darah Kristus yang Berharga yang diterapkan oleh Sakramen kepada jiwa kita.
Kita harus memiliki keinginan yang besar untuk menerima Sakramen, sebab Sakramen adalah sarana utama untuk memperoleh keselamatan kita.
Suatu karakter diberikan kepada jiwa kita oleh Sakramen Pembaptisan, Krisma dan Imamat.
Karakter adalah markah atau meterai pada jiwa yang tidak dapat dihapuskan, dan oleh karena itu, Sakramen yang memberikan markah tersebut tidak dapat diulangi.
Ada tujuh Sakramen: Pembaptisan, Krisma, Ekaristi (Mahakudus), Tobat, Pengurapan Terakhir, Imamat dan Pernikahan.
SAKRAMEN PEMBAPTISAN
Pembaptisan adalah Sakramen yang membersihkan kita dari dosa asal, menjadikan kita orang Kristen, anak Allah, dan anggota Gereja.
Pembaptisan juga mengampuni dosa nyata, bersama segala hukuman yang terutang akibat dosa tersebut, sewaktu sakramen ini diterima dengan disposisi-disposisi yang layak oleh mereka yang telah bersalah atas dosa nyata.
Pelayan biasa dalam Sakramen Pembaptisan adalah seorang imam; tetapi siapa pun dapat membaptis jika diperlukan, sewaktu tidak memungkinkan bagi seorang imam untuk hadir.
Pembaptisan diberikan dengan menuangkan air pada kepala anak, sambil mengatakan kata-kata berikut pada waktu itu juga: “Saya membaptis engkau dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.”
Dalam Pembaptisan, kita berjanji untuk menolak setan dan segala perbuatannya serta kemegahannya yang hampa.
SAKRAMEN KRISMA (PENGUATAN)
Krisma adalah Sakramen yang menerimakan Roh Kudus kepada kita, untuk menjadikan kita sebagai orang Kristen dan serdadu Yesus Kristus yang kuat dan sempurna.
Pelayan biasa dari Sakramen Krisma adalah seorang Uskup.
SAKRAMEN EKARISTI (SAKRAMEN MAHAKUDUS)
Sakramen Ekaristi / Sakramen Mahakudus adalah Tubuh dan Darah sejati Yesus Kristus, bersama dengan Jiwa dan Keilahian-Nya, dengan rupa roti dan anggur.
Roti dan anggur berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus berkat kuasa Allah, yang bagi-Nya tiada suatu hal yang mustahil maupun sulit.
Roti dan anggur berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus sewaktu kata-kata konsekrasi, yang ditetapkan oleh Yesus Kristus, diucapkan oleh imam pada Misa Suci.
Kristus telah memberikan diri-Nya sendiri kepada kita di dalam Ekaristi Kudus untuk menjadi kehidupan dan makanan bagi jiwa kita. “Barang siapa memakan Aku, ia juga akan hidup oleh Aku … Barang siapa makan roti ini, ia akan hidup untuk selama-lamanya.” (Yohanes 6:57, 58).
Kristus diterima seutuhnya dan segenap-genapnya dalam rupa yang satu (roti) saja maupun yang lain (anggur) saja.
Untuk menerima Sakramen Mahakudus secara layak, kita diwajibkan untuk berada dalam keadaan rahmat dan menjaga puasa yang telah ditentukan; air tidak membatalkan puasa ini.
Seseorang berada dalam keadaan rahmat sewaktu ia bebas dari dosa berat, dan berkenan kepada Allah.
Kita berdosa berat jika kita menerima Komuni Kudus dalam dosa berat; “sebab barang siapa makan dan minum secara tidak layak, ia makan dan minum penghakiman bagi dirinya sendiri.” (1 Korintus 11:29).
Ekaristi Kudus bukan hanya sebuah Sakramen saja; namun juga sebuah kurban. Kurban ini dipersembahkan oleh seorang imam hanya kepada Allah sendiri, dalam kesaksian akan Dia sebagai Tuhan yang meraja atas segala sesuatu.
Kurban Hukum Baru adalah Misa Kudus.
Misa Kudus adalah Kurban Tubuh dan Darah Yesus Kristus, yang secara nyata hadir di atas altar dalam rupa roti dan anggur, dan yang dipersembahkan kepada Allah bagi orang yang hidup dan yang mati.
Misa Kudus adalah kurban yang satu dan sama dengan kurban Salib, sebagaimana Kristus, yang mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban yang berdarah di Salib kepada Bapa-Nya di Surga, terus mempersembahkan diri-Nya sendiri tanpa darah di atas altar, melalui pelayanan para imam-Nya.
Kurban Misa dipersembahkan untuk empat tujuan: pertama, untuk memberikan penghormatan dan kemuliaan terluhur kepada Allah; kedua, untuk bersyukur kepada-Nya atas segala kebaikan-Nya; ketiga, sebagai silih kepada Allah atas dosa-dosa kita dan untuk memperoleh rahmat pertobatan; dan keempat, untuk memperoleh segala rahmat dan berkat yang lain melalui Yesus Kristus.
Misa juga merupakan peringatan akan Sengsara dan Wafat Tuhan kita, sebab Kristus pada perjamuan terakhir-Nya berkata, “Lakukanlah ini sebagai peringatan akan Aku.” (Lukas 22:19).
SAKRAMEN TOBAT
Sakramen Tobat adalah Sakramen yang menyebabkan dosa-dosa yang telah kita lakukan setelah Pembaptisan diampuni, baik dosa berat maupun dosa ringan.
Sakramen Tobat memperbesar rahmat Allah dalam jiwa dan juga mengampuni dosa. Oleh karena itu, kita harus sering pergi mengaku dosa.
Tuhan kita menginstitusikan Sakramen Tobat sewaktu Ia mengembuskan kepada para Rasul-Nya dan memberikan mereka kekuatan untuk mengampuni dosa, seraya berkata, “Jikalau kalian mengampuni dosa orang, dosanya diampuni.” (Yohanes 20:23).
Seorang imam mengampuni dosa berkat kekuatan dari Allah sewaktu ia mengucapkan kata-kata absolusi.
Kata-kata absolusi adalah: "Saya melepaskan anda dari dosa-dosa anda, dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus."
Ada tiga syarat diwajibkan dari pihak peniten: Penyesalan, Pengakuan dan Penyilihan.
Penyesalan adalah dukacita yang besar atas dosa-dosa kita, karena akibat dosa-dosa tersebut, kita telah menyakiti Allah yang Mahabaik; dukacita ini juga disertai dengan tekad teguh untuk pembenahan.
Tekad teguh untuk pembenahan adalah suatu tekad untuk menghindari, dengan pertolongan rahmat Allah, bukan hanya dosa saja, namun juga kesempatan berdosa yang berbahaya.
Kita bisa mendapatkan dukacita yang besar atas dosa-dosa kita dengan tulus hati berdoa supaya kita diberikan dukacita itu dan dengan mempertimbangkan hal-hal yang dapat membimbing kita sehingga mendapatkan dukacita itu.
Pertimbangan tentang Juru Selamat kita ini akan membimbing kita sehingga mendapatkan dukacita atas dosa-dosa kita: bahwa Juru Selamat kita telah wafat untuk dosa-dosa kita, dan bahwa mereka yang berdosa berat “kembali menyalibkan Putra Allah bagi diri mereka dan menjadikan-Nya bahan penghinaan.” (Ibrani 6:6).
Dukacita atas dosa-dosa kita, karena dengan dosa-dosa itu, kita telah kehilangan Surga dan pantas mendapatkan Neraka, cukup bagi kita untuk pergi mengaku dosa.
Penyesalan sempurna adalah dukacita atas dosa yang secara murni timbul dari kasih akan Allah.
Pengakuan adalah perihal menuduh diri kita sendiri atas dosa-dosa kita kepada seorang imam yang disetujui oleh Bapak Uskup.
Jika seseorang secara sengaja menyembunyikan suatu dosa berat di dalam Pengakuan Dosa, ia bersalah dan melakukan suatu penistaan besar, karena ia menyatakan suatu kebohongan kepada Roh Kudus sewaktu ia membuat Pengakuan Dosa yang buruk.
Kita perlu melakukan empat hal untuk bersiap diri mengaku dosa: pertama, kita harus berdoa dengan amat tulus supaya mendapat rahmat untuk membuat Pengakuan Dosa yang baik; kedua, kita harus secara saksama memeriksa hati nurani kita; ketiga, kita harus menyempatkan diri untuk membuat doa tobat yang baik; dan keempat, kita harus bertekad dengan pertolongan Allah untuk meninggalkan dosa-dosa kita dan memulai hidup baru untuk masa depan.
Penyilihan adalah perihal melakukan penitensi yang diberikan kepada kita oleh imam.
Penitensi yang diberikan oleh imam tidak selalu membuat penyilihan penuh atas dosa-dosa kita. Itulah sebabnya kepada penitensi itu hendaknya kita tambahkan perbuatan-perbuatan serta penitensi-penitensi lainnya, dan hendaknya kita mencoba memperoleh Indulgensi.
Indulgensi adalah pengampunan, yang dianugerahkan oleh Gereja, atas hukuman sementara (temporal) yang sering kali tetap terutang akibat dosa, setelah kebersalahannya sudah diampuni.
SAKRAMEN PENGURAPAN TERAKHIR
Sakramen ini mengurapi orang-orang yang menghadapi bahaya maut dengan minyak suci, dan menyertainya dengan doa.
Sakramen Pengurapan Terakhir diberikan sewaktu kita menghadapi bahaya maut, misalnya akibat penyakit yang parah.
Hasil dari Sakramen Pengurapan Terakhir adalah menghibur dan menguatkan jiwa, mengampuni dosa, dan bahkan memulihkan kesehatan sewaktu Allah menghendakinya.
Otoritas dalam Kitab Suci yang mendasari Sakramen Pengurapan Terakhir ada dalam bab 5 dari kitab St. Yakobus, sewaktu ia menulis: “Adakah orang sakit di antara kalian? Hendaknya ia membawa masuk para imam Gereja; dan hendaknya mereka mendoakan orang itu seraya mengurapinya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang yang sakit itu; dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia berada dalam dosa, maka dosanya itu akan diampuni.” (Yakobus 5:14-15)
SAKRAMEN IMAMAT
Sakramen Imamat adalah Sakramen yang membuat para uskup, imam dan para pelayan lainnya dari Gereja ditahbiskan dan menerima kekuatan serta rahmat untuk menjalankan tugas-tugas suci mereka.
SAKRAMEN PERNIKAHAN
Sakramen Pernikahan adalah Sakramen yang menguduskan kontrak pernikahan Kristiani dan memberikan suatu rahmat khusus kepada mereka yang menerimanya secara pantas.
Sakramen Pernikahan memberikan mereka yang menerimanya secara pantas suatu rahmat khusus, untuk membuat mereka sanggup menanggung kesulitan dari jalan hidup mereka, untuk mengasihi dan bersetia satu sama lain, dan untuk membesarkan anak-anak mereka dalam takut akan Allah.
Menjalin pernikahan dalam dosa berat, atau dalam ketidaktaatan kepada hukum-hukum Gereja adalah suatu penistaan. Para pihak yang bersalah tidak mendatangkan berkat, namun menjatuhkan murka Allah atas diri mereka sendiri. (Validitas pernikahan seorang Katolik membutuhkan kehadiran 1) Uskup atau Imam Paroki atau seorang Imam yang lain yang diutus secara layak, dan 2) dua orang saksi.)
“Pernikahan campur” adalah pernikahan antara seorang Katolik dan seseorang yang, kendati sudah dibaptis, tidak mengakui iman Katolik.
Gereja tidak menganjurkan pernikahan campur dan menganggap pernikahan semacam itu berbahaya.
Bab 6 – Kebajikan dan Kejahatan
Kebajikan Teologal adalah “Iman, Harapan, dan Kasih.” (1 Korintus 13:13).
Kebajikan Teologal adalah sebutannya karena hal-hal tersebut berkaitan secara langsung dengan Allah.
Misteri-misteri Iman yang utama yang wajib dipercayai setiap orang Kristiani adalah Kesatuan dan Ketritunggalan Allah, yang akan membalas setiap orang sesuai dengan perbuatannya, dan Penjelmaan, Wafat serta Kebangkitan Tuhan kita.
Kebajikan Kardinal adalah “Kebijaksanaan, Keadilan, Keberanian dan Penahanan Diri.” (Kebijaksanaan Salomo 8:7).
Kebajikan Kardinal adalah sebutannya karena hal-hal tersebut istilahnya merupakan tumpuan kebajikan moral yang lain.
Ketujuh karunia Roh Kudus adalah:
1) Hikmat,
2) Pengertian,
3) Nasihat,
4) Keberanian,
5) Pengetahuan,
6) Kesalehan, dan
7) Takut akan Tuhan. (Yesaya 11:2-3).
Kedua belas buah-buah Roh Kudus adalah:
1) Kasih
2) Sukacita
3) Damai Sejahtera
4) Kesabaran
5) Kemurahan
6) Kebaikan
7) Kesetiaan
8) Kelemahlembutan
9) Iman
10) Kesederhanaan
11) Penguasaan Diri
12) Kesucian (Galatia 5:22-23).
Dua hukum Kasih yang utama berbunyi:
1) “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.”
2) “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Markus 12:30-31).
Tujuh Karya Belas Kasih Jasmani adalah:
1) Memberi makan orang yang kelaparan
2) Memberi minum orang yang kehausan
3) Memberi pakaian orang yang telanjang
4) Memberi tempat tinggal orang yang tuna wisma
5) Mengunjungi orang yang dipenjara
6) Mengunjungi orang yang sakit
7) Memakamkan jasad orang mati (Matius 25, Tobit 12).
Tujuh Karya Belas Kasih Rohani adalah:
1) Mengonversikan pendosa
2) Mengajar orang yang tidak mengerti
3) Menasihati orang yang ragu-ragu
4) Menghibur orang yang berduka
5) Sabar memikul tuduhan palsu
6) Memaafkan semua luka akibat pihak lain
7) Berdoa bagi semua yang hidup dan yang mati
Kedelapan Sabda Bahagia adalah:
1) Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
2) Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
3) Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
4) Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
5) Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
6) Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
7) Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
8) Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. (Matius 5:3-10).
Tujuh dosa atau kejahatan pokok dan lawan kebajikannya adalah:
Dosa pokok
Kebajikan pokok
1. Kecongkakan
1. Kerendahan hati
2. Ketamakan
2. Kemurahan hati
3. Hawa nafsu
3. Kemurnian
4. Kemarahan
4. Kelemahlembutan
5. Kerakusan
5. Penguasaan diri
6. Iri hati
6. Kasih persaudaraan
7. Kemalasan
7. Kerajinan
Sebutannya dosa pokok karena dosa-dosa tersebut merupakan sumber segala dosa yang lain
Enam dosa terhadap Roh Kudus adalah:
1) Kegegabahan
2) Keputusasaan
3) Melawan kebenaran yang telah diketahui
4) Iri hati akan kebaikan rohani milik orang lain
5) Ketegaran dalam dosa
6) Ketidakbertobatan akhir
Keempat dosa yang berseru sampai Surga untuk meminta pembalasan dendam adalah:
1) Pembunuhan yang disengaja (Kejadian 4:10)
2) Dosa Sodom (Kejadian 18)
3) Penindasan orang-orang miskin (Keluaran 2:23)
4) Upah buruh yang ditahan (Yakobus 5)
Kita dapat menyebabkan atau berandil dalam dosa orang lain dengan sembilan cara:
1) Dengan nasihat.
2) Dengan perintah.
3) Dengan persetujuan.
4) Dengan penghasutan.
5) Dengan pujian atau sanjungan.
6) Dengan penyembunyian.
7) Dengan menjadi mitra dalam dosa itu.
8) Dengan diamnya diri kita.
9) Dengan membela dosa yang dilakukan.
Tiga Perbuatan Baik yang mulia adalah Doa, Puasa dan Derma.
Nasihat Injil adalah adalah Kemiskinan sukarela, Kemurnian abadi, dan Ketaatan penuh.
Bab 7 – Aturan Hidup Kristiani
Jika kita hendak diselamatkan, kita harus mengikuti aturan hidup yang diajarkan oleh Yesus Kristus.
Seturut aturan hidup yang diajarkan oleh Yesus Kristus, kita wajib untuk selalu membenci dosa dan mengasihi Allah.
Kita harus membenci dosa lebih dari segala kejahatan yang lain, sampai titik di mana kita bertekad untuk tidak pernah melakukan suatu dosa yang disengaja, akibat kecintaan atau ketakutan terhadap hal apa pun.
Kita harus mengasihi Allah lebih dari segala hal, dan dengan segenap hati kita.
Kita harus belajar untuk mengasihi Allah dengan memohon kepada-Nya supaya Ia mengajarkan kita bagaimana cara mengasihi-Nya: “Ya Allahku, ajarkan aku untuk mengasihi-Mu.”
Kasih kepada Allah akan menyebabkan kita sering berpikir tentang betapa baiknya Allah; sering berbicara kepada-Nya dalam hati kita; dan selalu mencari cara untuk berkenan kepada-Nya.
Yesus Kristus juga memerintahkan kita untuk mengasihi satu sama lain – yaitu, semua orang tanpa terkecuali – demi diri-Nya.
Kita harus mengasihi satu sama lain dengan mengharapkan hal yang baik satu sama lain, dan mendoakan satu sama lain, serta dengan tidak pernah mengizinkan diri kita berpikir, berkata-kata, ataupun berbuat untuk menyakiti orang lain.
Kita juga diwajibkan untuk mengasihi para musuh kita, tidak hanya dengan mengampuni mereka dari hati kita, namun juga dengan mengharapkan hal-hal yang baik bagi mereka serta dengan mendoakan mereka.
Yesus Kristus telah memberikan kita suatu aturan utama yang lain di dalam kata-kata ini: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” (Lukas 9:23).
Kita harus menyangkal diri kita sendiri dengan meninggalkan kehendak kita sendiri, dan dengan melawan kesenangan hati, kecenderungan, dan hasrat diri kita.
Kita wajib menyangkal diri kita sendiri karena kecenderungan kodrati kita rentan terhadap kejahatan sejak masa kanak-kanak kita; dan, jika tidak dikoreksi oleh penyangkalan diri, kecenderungan kita ini secara pasti akan membawa kita ke dalam Neraka.
Kita harus memikul salib kita setiap hari dengan sabar menanggung susah payah dan penderitaan dalam hidup yang singkat ini, dan dengan memikulnya secara sukarela demi kasih akan Allah.
Kebajikan-kebajikan yang kita harus pelajari dari Tuhan kita yang Terberkati adalah kelemahlembutan, kerendahan hati dan ketaatan.
Para musuh yang harus kita lawan setiap harinya di dalam hidup kita adalah iblis, dunia, dan daging.
Yang saya maksudkan dengan iblis adalah Setan dan segala malaikat jahatnya, yang selalu mencoba untuk menarik kita ke dalam dosa, agar kita menjadi terkutuk bersama mereka.
Yang saya maksudkan dengan dunia adalah segala semboyan yang palsu milik dunia, dan pergaulan orang-orang yang lebih mencintai kesia-siaan, kekayaan, dan kenikmatan dunia ini daripada Allah.
Saya menganggap iblis dan dunia sebagai musuh dari jiwa karena mereka selalu mencoba melalui godaan dan perkataan atau teladan untuk membawa kita bersama mereka di dalam jalan yang lebar menuju pengutukan.
Yang saya maksudkan dengan daging adalah kecenderungan dan hasrat diri kita yang bobrok, yang merupakan musuh kita yang paling berbahaya.
Untuk menghalau para musuh jiwa kita agar tidak membawa kita ke dalam dosa, kita harus berjaga-jaga, berdoa dan melawan segala rayuan dan godaan mereka.
Di dalam peperangan melawan iblis, dunia, dan daging, kita tidak boleh bergantung kepada diri kita sendiri, melainkan kepada Allah saja; “Aku dapat melakukan segala sesuatu dalam Dia yang menguatkan aku.” (Filipi 4:13).
Bab 8 – Praktik Kristiani Sehari-hari
Saya sebaiknya memulai hari saya dengan membuat Tanda Salib segera setelah saya bangun tidur pada pagi hari, dan dengan mengucapkan doa singkat, seperti, “Ya Allahku, kupersembahkan hati dan jiwaku kepada-Mu.”
Saya sebaiknya bangun tidur pada pagi hari dengan rajin, berpakaian dengan sopan, dan berlutut untuk mengucapkan doa-doa pagi hari saya.
Saya juga sebaiknya menghadiri Misa jika saya punya waktu dan kesempatan, sebab menghadiri Misa adalah devosi yang terbaik dan yang paling bermanfaat dari segala devosi.
Praktik meditasi sehari-hari berguna, sebab praktik semacam itu dilakukan semua orang Kudus.
Sewaktu kita bermeditasi, kita sebaiknya terutama merenungkan empat hal terakhir, dan Kehidupan serta Sengsara Tuhan kita yang Terberkati.
Kita patut untuk sering membaca buku-buku yang baik, seperti Injil, Riwayat Hidup Santo-Santa, dan berbagai karya rohani lainnya, yang merawat iman dan kesalehan kita dan mempersiapkan kita untuk melawan semboyan-semboyan palsu dunia.
Terkait makanan, minuman, tidur dan hiburan, saya sebaiknya menggunakan segala hal ini dengan kesederhanaan, dan dengan keinginan untuk menyenangkan Allah.
“Ya Tuhan, berkatilah kami dan karunia-Mu ini, yang akan kami terima dari keberlimpahan-Mu, oleh Kristus Tuhan kami. Amin.”
“Kami bersyukur kepada-Mu, ya Allah yang Mahakuasa, atas segala kebaikan-Mu, Engkau yang hidup dan berkuasa, sekarang dan selama-lamanya. Semoga dengan kerahiman Allah, jiwa-jiwa umat beriman yang telah meninggal beristirahat dalam damai. Amin.”
Saya sebaiknya menguduskan perbuatan-perbuatan serta pekerjaan biasa saya sehari-hari dengan sering mengangkat hati saya kepada Allah sewaktu saya sedang melakukannya, dan mengucapkan sebuah doa singkat kepada-Nya.
Jika saya merasa digoda untuk berbuat dosa, saya sebaiknya membuat Tanda Salib pada hati saya, dan memanggil Allah setulus hati, dengan berkata, “Ya Tuhan, selamatkanlah aku, agar aku tidak binasa.”
Jika saya telah jatuh ke dalam dosa, saya sebaiknya berlutut di dalam jiwa saya di kaki Kristus, dan dalam kerendahan hati memohon pengampunan-Nya dengan doa tobat yang tulus.
Doa-doa singkat berindulgensi yang baik diucapkan setiap hari termasuk:
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Dalam segala hal, Kehendak Allah yang Mahakudus, Mahaadil dan Mahaterkasih, terjadilah, terpujilah, dan dimuliakanlah di atas segala hal selama-lamanya.
Ya Sakramen Mahakudus, ya Sakramen ilahi, Engkaulah empunya segala pujian dan syukur segala saat.
Terpujilah Yesus Kristus, terpujilah Engkau selama-lamanya. Ya Yesusku, kasihanilah daku; Ya Maria, tolonglah daku.
Saya sebaiknya mengakhiri hari saya dengan berlutut dan mengucapkan doa-doa malam saya.
Setelah doa-doa malam saya, saya sebaiknya berpakaian dengan sopan; menyibukkan diri saya dengan pikiran tentang maut; dan berupaya untuk beristirahat di kaki Salib, dan menyerahkan pikiran-pikiran terakhir saya kepada Juru Selamat saya yang disalibkan.
Lampiran
Confiteor
Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, kepada Santa Maria yang selamanya Perawan, kepada Santo Mikhael Malaikat Agung, kepada Santo Yohanes Pembaptis, dan kepada para Rasul kudus Petrus dan Paulus, dan kepada semua orang Kudus, bahwa saya telah amat berdosa, dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya memohon kepada Santa Maria yang selamanya Perawan, Santo Yohanes Pembaptis, para Rasul kudus Petrus dan Paulus, dan kepada semua Orang Kudus, untuk mendoakan saya kepada Allah Tuhan kita. Amin.
Doa Iman
Ya Allahku, aku percaya akan Engkau dan segala sesuatu yang diajarkan Gereja-Mu, karena Engkaulah yang mengatakannya, dan perkataan-Mu itu benar.
Doa Harapan
Ya Allahku, dalam Engkau aku mengharapkan rahmat dan kemuliaan, oleh karena janji-janji-Mu, kerahiman-Mu dan kekuatan-Mu.
Doa Kasih
Ya Allahku, karena Engkau begitu baik, aku mengasihi-Mu dengan segenap hatiku, dan demi Engkau, aku mengasihi sesamaku seperti diriku sendiri.
Doa Tobat
Ya Allahku, karena Engkau begitu baik, aku memohon maaf setulusnya karena aku telah berdosa kepada-Mu, dan dengan pertolongan rahmat-Mu, aku tidak akan berdosa lagi.
Doa Tobat yang lebih panjang
Ya Allahku, aku memohon maaf dan pengampunan-Mu atas segala dosaku, dan aku membenci dosa-dosaku di atas segala hal, karena olehnya, aku pantas mendapatkan hukuman-Mu yang ngeri, karena olehnya, aku telah menyalibkan Yesus Kristus Juru Selamatku yang pengasih, dan terutama, karena olehnya, aku telah melanggar kebaikan-Mu yang tak terhingga; dan aku bertekad teguh, dengan pertolongan rahmat-Mu, untuk tidak lagi pernah melanggar Engkau, dan dengan berhati-hati menghindari kesempatan berdosa.
Rosario
Kunjungi bagian situs kami tentang Rosario.
Lima Misteri Gembira
Lima Misteri Sedih
Lima Misteri Mulia
Puji-pujian Ilahi
Terpujilah Allah.
Terpujilah Nama-Nya yang suci.
Terpujilah Yesus Kristus, Allah benar dan Manusia benar.
Terpujilah Nama Yesus.
Terpujilah Hati-Nya yang Mahakudus.
Terpujilah Darah-Nya yang amat Berharga.
Terpujilah Yesus dalam Sakramen Mahakudus dari Altar.
Terpujilah Roh Kudus, sang Penghibur.
Terpujilah Bunda Allah yang agung, Maria yang tersuci.
Terpujilah Bunda Allah yang kudus dan Dikandung Tanpa Noda.
Terpujilah Bunda Allah yang Diangkat ke Surga dengan mulia.
Terpujilah nama Maria, Perawan dan Bunda.
Terpujilah St. Yosef, Mempelainya yang teramat suci.
Terpujilah Allah dalam para Malaikat dan para Kudus-Nya.
Doa Malaikat Tuhan (Angelus)
1. Malaikat Tuhan datang membawa kabar baik kepada Maria,
Dan ia mengandung dari Roh Kudus.
Salam Maria, dst.
2. Aku ini hamba Tuhan,
Terjadilah padaku menurut perkataanmu.
Salam Maria, dst.
3. Sabda itu telah menjadi daging,
Dan tinggal di antara kita.
Salam Maria, dst.
V. Doakanlah kami, ya Bunda Allah yang Kudus.
R. Agar kami menjadi pantas untuk mendapatkan janji Kristus.
MARILAH BERDOA
Kami mohon kepada-Mu, Ya Tuhan, agar Engkau mencurahkan rahmat-Mu kepada hati kami, agar kami, yang diberitakan tentang Penjelmaan Kristus, Putra-Mu, oleh malaikat, dapat dibawa oleh Sengsara dan Salib-Nya kepada kemuliaan dari Kebangkitan-Nya. Oleh Kristus yang sama, Tuhan kami. Amin.
Doa Ratu Surga (Regina Cœli)
Diucapkan sambil berdiri pada Masa Paskah, dan menggantikan Doa Malaikat Tuhan
Ratu Surga, bersukacitalah, alleluia.
Sebab Ia yang sudi kau kandung, alleluia,
Telah bangkit, seperti yang dikatakan-Nya, alleluia.
Doakan kami kepada Allah, alleluia.
V. Bersukacitalah dan bergembiralah, ya Perawan Maria; alleluia.
R. Sebab Tuhan sungguh telah bangkit; alleluia.
MARILAH BERDOA
Ya Allah, Engkau yang memberikan sukacita kepada dunia oleh Kebangkitan Putra-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus; sudilah menganugerahkan kepada kami, oleh Maria, Bunda-Nya yang Perawan, sukacita kehidupan abadi. Oleh Kristus yang sama, Tuhan kami. Amin.
Doa Salam Ya Ratu (Salve Regina)
Salam, Ya Ratu, Bunda yang berbelas kasih. Salam, ya hidup, hiburan dan harapan kami. Kami anak-anak Hawa yang terasing, kepadamu kami berseru. Kepadamu kami mengeluh, mengesah dan menangis di dalam lembah duka ini. Ya Ibunda, ya pembela kami, tataplah kami dengan matamu yang penuh belas kasih. Dan setelah pengasingan ini, tunjukkanlah kepada kami Yesus, Buah tubuhmu yang terpuji. Ya Maria yang pemurah dan rahim, ya Perawan yang pengasih.
V. Doakanlah kami, ya Bunda Allah yang kudus.
R. Agar kami menjadi pantas mendapatkan janji Kristus.
Doa Memorare
Ingatlah, ya Perawan Maria yang amat rahim, bahwa tidak pernah terdengar, bahwa engkau mengabaikan seorang pun, yang berlindung kepadamu, yang memohon pertolonganmu, dan meminta perantaraanmu. Tergerak oleh kepercayaan ini, ya Perawan dari segala perawan, ya Bundaku, kubergegas datang kepadamu, mengeluh di bawah beban dosaku, dan berlutut di kakimu. Ya Bunda sang Sabda, janganlah menolak doaku, tetapi condongkanlah telingamu dan kabulkanlah permohononanku. Amin.
Doa Magnificat
Jiwaku memuliakan Tuhan:
Dan rohku bersukacita di dalam Allah, Juru Selamatku.
Sebab Ia telah memandang kerendahan pelayannya: sesungguhnya seluruh keturunan akan menyebutku terberkati.
Sebab Ia yang kuasa telah melakukan hal-hal yang agung kepada diriku: Nama-Nya itu kudus.
Dan belas kasih-Nya turun-temurun atas orang yang menakuti-Nya.
Ia telah menunjukkan kekuatan-Nya dengan tangan-Nya. Ia telah mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya.
Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah.
Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa.
Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya.
Seperti yang dijanjikan-Nya kepada para bapa kita, Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.
Doa De Profundis
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN! Tuhan, dengarkanlah suaraku!
Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.
Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.
Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi. Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel!
Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.
Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.
V. Berikanlah mereka istirahat kekal, Ya Tuhan.
R. Dan biarkan terang abadi bersinar kepada mereka.
V. Semoga mereka beristirahat di dalam damai.
R. Amin.
V. Ya Tuhan, dengarkanlah doaku.
R. Dan biarkan jeritanku sampai kepada-Mu.
MARILAH BERDOA
Ya Allah, Pencipta dan Penebus semua umat beriman, curahkanlah kepada jiwa para hamba-Mu yang telah meninggal, pengampunan atas segala dosa mereka, agar dengan permohonan kami yang saleh ini, mereka boleh mendapatkan pengampunan yang selalu mereka inginkan: Engkau yang hidup dan berkuasa sepanjang segala abad. Amin.
Persembahan Pagi Hari
Ya Yesus, oleh Hati Maria yang termurni, kupersembahkan kepada-Mu doa, perbuatan, dan penderitaan pada hari ini untuk semua intensi Hati-Mu yang Ilahi.
Aspirasi
Yesus, Maria, Yosef, terimalah hati, jiwa dan hidupku.
Yesus, Maria, Yosef, sertailah aku pada derita terakhirku.
Yesus, Maria, Yosef, jadilah damai pendampingku, saat ajal menjemputku.
Artikel-Artikel Terkait
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 1 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 2 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 2 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 3 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 5 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 6 bulanBaca lebih lanjut...