^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Ensiklik Tribus Circiter - Paus St. Pius X, 1906 - Mengutuk Sekte Mariavit dari Polandia
Tribus Circiter
SURAT ENSIKLIK DARI PADUKA SUCI PIUS X
PAUS OLEH PENYELENGGARAAN ILAHI
Kepada Saudara-Saudara Kami yang Terhormat, Uskup Agung dari Warsawa dan Para Uskup dari Plotsk dan dari Lublin di Polandia
PIUS X, PAUS
“Saudara-Saudara yang Terhormat, Salam dan Berkat Apostolik
Sejak sekitar tiga tahun Takhta Apostolik telah secara reguler diberitahukan bahwa para imam dari dioses-dioses anda, terutama dari antara para imam muda, telah mendirikan, tanpa seizin dari para superior mereka yang legitim, suatu asosiasi pseudo-monastik yang disebut dengan nama Mariavit atau Para Imam Mistik, dan bahwa para anggota dari asosiasi ini, yang sedikit demi sedikit menjauh dari jalan yang benar dan dari kepatuhan yang patut diberikan kepada para Uskup yang telah ‘ditetapkan oleh Roh Kudus demi memerintah Gereja Allah’ menjadi mangsa khayalan-khayalan belaka.
Bersama mereka terdapat seorang wanita yang mereka akui sebagai wanita yang amat suci. Ujar mereka, wanita itu adalah orang yang dengan mengagumkan dipenuhi karunia-karunia surgawi, dicerahkan tentang begitu banyak hal oleh terang dari Surga, dan telah dipersiapkan oleh Allah untuk akhir zaman demi menyelamatkan dunia yang ditakdirkan untuk segera mengalami kehancuran.
Tentang segala hal yang menyangkut hati nurani dan kesalehan, mereka tidak ragu-ragu untuk menyerahkan diri mereka sendiri sepenuhnya kepada arahan dari wanita tersebut dan sepenuhnya patuh kepada segala kehendak wanita itu, bahkan yang paling kecil sekalipun.
Begitu pula, mereka mengaku diri mendapatkan perintah dari Allah, dan dengan demikian, mereka menasihati para umat, sebagai pemimpin mereka dan tanpa pemahaman sedikit pun, untuk melakukan secara sering praktik-praktik kesalehan (yang sebaliknya sangat terpuji dengan syarat bahwa praktik-praktik tersebut dilaksanakan sesuai dengan aturan-aturan), terutama untuk melakukan adorasi terhadap Sakramen Mahakudus dan untuk sering kali menerima Komuni.
Mereka tidak ragu-ragu menuduh dengan tuduhan-tuduhan yang amat berat para imam atau para uskup yang mereka anggap memiliki suatu keraguan akan kesucian dan panggilan ilahi dari wanita tersebut, atau yang tidak mendukung asosiasi yang disebut sebagai Mariavit tersebut.
Adalah sesuatu yang dapat ditakutkan bahwa banyak dari para umat beriman, yang menjadi korban dari penipuan yang menyedihkan itu, hendak menjauhkan diri dari para pastor yang legitim.
Itulah mengapa, setelah menerima nasihat dari para Saudara Kami yang Terhormat, para Kardinal dari Gereja Roma yang Kudus, Inkuisitor Umum, Kami telah menerbitkan, seperti yang telah anda ketahui, sebuah dekret yang bertanggal 4 September 1904, yang sepenuhnya menghapuskan asosiasi gerejawi yang disebutkan di atas dan memerintahkan untuk menghentikan segala hubungan dengan wanita yang telah dibicarakan oleh dekret tersebut.
Para imam itu menandatangani, memang benar adanya, sebuah kesaksian atas kepatuhan mereka kepada otoritas para uskup; walaupun mereka mungkin telah, seperti yang mereka tegaskan, menghentikan secara sebagian hubungan-hubungan mereka dengan orang itu, mereka sama sekali tidak menghentikan upaya mereka ataupun menolak dengan hati yang tulus asosiasi yang telah Kami kutuk.
Bukan hanya mereka membenci nasihat-nasihat anda serta perintah-perintah anda, bukan hanya beberapa dari mereka menandatangani suatu deklarasi yang lancang yang olehnya mereka menolak persekutuan dari para uskup mereka, bukan hanya mereka menyulutkan di berbagai tempat orang-orang yang telah mereka sesatkan sehingga orang-orang itu mengusir para pastor yang legitim, tetapi mereka mendukung, seperti taktik dari para musuh kita, bahwa Gereja telah menyimpang dari jalan kebenaran dan keadilan, bahwa setelahnya Roh Kudus telah meninggalkan Gereja dan bahwa tugas ilahi untuk mengajarkan kepada para umat beriman kesalehan yang sejati hanya diberikan kepada diri mereka sendiri, para imam Mariavit.
Masalahnya tidak berhenti sampai di sana. Beberapa pekan lalu, dua orang imam terlihat datang ke Roma; nama yang satu adalah Romanus Prochniewski, dan yang lain Yohanes Kowalski. Yohanes Kowalski, yang memainkan peran sebagai seorang delegasi dari wanita tersebut, dipandang oleh para anggota lainnya dari sekte tersebut sebagai kepala mereka.
Keduanya meminta kepada Kami, di dalam sebuah permohonan yang telah mereka tuliskan, ujar mereka, di bawah perintah langsung dari Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Gembala Tertinggi dari Gereja, atau Kongregasi Kementerian Suci di dalam namanya, memberikan sebuah dokumen yang mendukung asosiasi tersebut, yang isinya sebagai berikut:
‘Maria-Fransiska (nama dari wanita tersebut), yang diangkat oleh Allah kepada tingkat kesucian yang amat tinggi, adalah Bunda Kerahiman yang diberikan kepada segenap umat manusia yang terpanggil oleh Allah kepada keselamatan dan oleh-Nya terpilih pada akhir zaman dari dunia ini; semua imam Mariavit telah menerima dari Allah perintah untuk menyebarkan di seluruh dunia kultus Sakramen Mahakudus dan Santa Perawan Maria Bunda Penolong Senantiasa. Mereka tidak akan dihalangi dalam pemenuhan tugas ini oleh suatu hukum gerejawi mana pun, suatu hukum manusiawi mana pun, kebiasaan mana pun, kuasa gerejawi maupun manusiawi mana pun….’
Saat mendengar perkataan tersebut, Kami telah hendak beranggapan bahwa apa yang lebih membutakan para imam tersebut mungkin bukanlah suatu keangkuhan yang disadari, melainkan ketidaktahuan dan penampilan yang menipu, seperti para nabi palsu yang dikatakan oleh Yehezkiel: ‘Mereka mendapatkan penglihatan-penglihatan yang palsu dan mereka menyatakan nubuat-nubuat dusta, dengan berkata: Demikianlah Yahweh berfirman, walaupun Yahweh tidak mengutus mereka, dan mereka terus mempertahankan pernyataan mereka. Bukankah penglihatan-penglihatan yang kalian lihat itu adalah penglihatan-penglihatan palsu, dan bukankah nubuat-nubuat yang kalian tuturkan itu adalah nubuat-nubuat palsu? Dan walau bagaimanapun, kalian berkata: Demikianlah Yahweh berfirman, walaupun Aku tidak berbicara.’[1]
Maka, setelah Kami menyambut mereka dengan belas kasih, Kami telah mendorong mereka untuk meninggalkan wahyu-wahyu mereka yang palsu dan menyesatkan itu, untuk menundukkan pribadi mereka serta karya-karya mereka dengan segenap hati kepada arahan yang bermanfaat dari para kepala hierarkis mereka, dan untuk dengan segera membawa pulang para umat beriman Kristus ke dalam jalan ketaatan serta rasa hormat yang aman yang harus mereka berikan kepada para gembala mereka.
Pada akhirnya, Kami telah mewajibkan mereka untuk menyerahkan kepada perhatian dari Takhta Suci Apostolik serta mereka yang ditugaskan dengan demikian, tanggung jawab untuk menyetujui praktik-praktik devosi yang, di dalam beberapa paroki dari dioses-dioses anda, Saudara-Saudara yang Terhormat, tampak lebih siap untuk mendukung secara penuh perkembangan dari kehidupan Kristiani dan untuk menegur, jika memang ditemukan, para imam yang akan mengkritik atau menganggap sebagai tidak berguna praktik-praktik kesalehan serta devosi yang disetujui di dalam Gereja.
Kami terhibur sewaktu Kami telah melihat diri mereka, yang tergerakkan oleh kebaikan Kami yang kebapaan, tersungkur di kaki Kami dan menyerukan kehendak mereka yang teguh untuk memenuhi keinginan-keinginan Kami dengan kepatuhan yang penuh bakti.
Sesudahnya, para imam yang sama ini menghadirkan kepada Kami suatu deklarasi yang tertulis;[2] Kami telah membuai suatu harapan yang lebih hidup bahwa para putra yang tersesatkan ini akan meninggalkan dengan tulus ilusi-ilusi mereka dari masa lalu dan akan berpulang kembali dalam jalan yang benar. Berikut perkataan dari deklarasi ini:
Kami sangat terhibur oleh harapan bahwa para putra ini, setelah memperoleh ampun yang kebapaan dari diri Kami, akan berupaya, sejak mereka kembali ke Polandia, untuk merealisasikan dengan segera janji-janji mereka. Untuk tujuan ini, Saudara-Saudara yang Terhormat, Kami telah memerintahkan dengan segera untuk menyambut dengan belas kasih yang sama dengan belas kasih Kami para imam serta rekan-rekan mereka yang berkata bahwa mereka secara penuh tunduk kepada otoritas anda, dan, jika kenyataannya memenuhi janji-janjinya, untuk mengembalikan mereka ke dalam fungsi-fungsi imamat mereka yang terdahulu dengan mematuhi ketentuan-ketentuan hukum.
Tetapi kejadian itu telah menipu harapan kita; Kami telah mengetahui, memang benar, melalui informasi-informasi terkini bahwa mereka telah kembali percaya kepada wahyu-wahyu yang menipu tersebut. Setelah mereka disambut oleh anda di Polandia, mereka bukan hanya tidak menghadirkan kepada anda, Saudara-Saudara yang Terhormat, sebagaimana yang telah mereka janjikan untuk lakukan, suatu kesaksian terhadap rasa hormat mereka dan kepatuhan mereka, tetapi mereka juga telah menuliskan kepada para pembantu mereka dan kepada para umat suatu surat yang sama sekali tidak selaras baik dengan realitas maupun dengan ketaatan.
Maka, sia-sialah jaminan ini yang telah mereka berikan tentang kesetiaan mereka kepada Vikaris Kristus, sebab kenyataannya, mereka tidak berhenti untuk melawan secara terbuka otoritas dari para gembala mereka.
Memang, ‘para uskuplah yang membentuk bagian yang paling agung dari Gereja’, seperti yang kita baca di dalam surat dari tanggal 17 Desember 1888 dari Leo XIII, Pendahulu Kami dari kenangan suci, yang dituliskan kepada Uskup Agung dari Tours; ‘dewan keuskupan menginstruksikan dan memimpin umat manusia melalui hak ilahi; dan itulah mengapa barangsiapa melawan mereka atau bersikeras menolak untuk mendengarkan mereka, orang itu memisahkan diri dari Gereja… Di samping itu, bukanlah hak dari individu-individu pribadi untuk mencari alasan dari akta-akta para uskup dan untuk mengkritik akta-akta tersebut, tetapi hak tersebut hanya dimiliki oleh para superior mereka dalam hierarki kudus, pertama-tama Sri Paus yang Berdaulat yang kepadanya Kristus telah memercayakan tanggung jawab untuk menggembalakan bukan hanya anak-anak domba, tetapi juga segenap domba-domba, siapa pun mereka itu dan di mana pun mereka berada.
Di samping itu, adalah sesuatu yang diizinkan, sewaktu terjadi suatu perkara yang berat yang dikeluhkan, untuk membawa perkara tersebut ke hadapan Sri Paus Roma; tetapi di dalam hal tersebut, tindakannya harus dilakukan dengan berhati-hati dan dengan moderasi yang diperlukan oleh kebaikan bersama, dengan menghindari perseteruan-perseteruan yang riuh serta demonstrasi-demonstrasi, yang dengan sendirinya akan menghasilkan perpecahan serta pertikaian, atau yang setidaknya akan memperbesar hal-hal tersebut.’
Adapun nasihat yang diberikan oleh imam Yohanes Kowalski kepada para rekan kesesatannya tentang pemulihan perdamaian, nasihat itu juga akan harus dianggap sebagai sia-sia dan munafik selama mereka mendeklarasikan secara publik bahwa mereka menentang para pastor yang legitim, dan selama mereka menuntut untuk melakukan pemberontakan dan selama mereka terus melakukan pelanggaran-pelanggaran yang lancang terhadap aturan para uskup.
Itulah mengapa, demi menghindarkan, dari para murid Kristus yang setia serta pengikut para imam yang disebut Mariavit yang sampai sekarang telah berada di dalam itikad baik, kemalangan untuk tertipu lebih lama oleh muslihat-muslihat dari Maria-Fransiska serta dari imam Yohanes Kowalski, Kami menegaskan kembali dekret yang menghapuskan sepenuhnya asosiasi Mariavit, yang dibentuk sesuai dengan rancangan yang tidak legitim dan yang sama sekali batal; Kami menyatakan asosiasi tersebut dihapuskan. Kami mengutuk asosiasi tersebut dan Kami mempertahankan larangan yang telah dibuat oleh Kami kepada semua imam, siapa pun mereka itu, untuk berhubungan dengan wanita tersebut dan untuk menerimanya di bawah dalih apa pun; pengecualian dibuat hanya bagi imam yang oleh uskup Plotsk, dalam keberhati-hatiannya, dinilai baik untuk menjadi perwakilannya sebagai pengaku dosa.
Untuk anda sekalian, Saudara-Saudara yang Terhormat, Kami menuntut anda untuk menerima dengan kasih yang kebapaan imam-imam yang tersesat itu sewaktu mereka mendatangi anda dengan penyesalan yang tulus, dan, setelah secara resmi menguji mereka, janganlah ragu-ragu untuk kembali memanggil mereka untuk memenuhi, di bawah arahan anda, fungsi-fungsi dari pelayanan mereka. Jikalau, sebaliknya, mereka membenci nasihat-nasihat anda, dan mereka berteguh dalam semangat pemberontakan mereka (Semoga Allah menghendaki agar kemalangan tersebut terhindarkan!), akan menjadi tanggung jawab Kami untuk menindaki mereka dengan keketatan yang lebih besar.
Untuk para umat beriman Kristus yang telah menjadi korban dari penyimpangan yang sungguh dapat dimaafkan, berupayalah untuk membawa mereka pulang kepada jalan yang benar, dan berusahalah untuk menyemangati di dalam dioses-dioses anda praktik-praktik kesalehan Kristiani tersebut yang, melalui begitu banyak akta sejak lama dan juga baru-baru ini, telah disetujui oleh Takhta Suci. Doronglah mereka dengan semangat yang lebih membara dari yang ada di tempat anda sekarang, berkat Allah, para imam dan para umat beriman memiliki suatu kebebasan yang lebih besar, para imam untuk melaksanakan pelayanan mereka, dan para umat beriman untuk meniru teladan-teladan kesalehan yang telah diberikan oleh para leluhur mereka.
Sementara itu, sebagai jaminan dari karunia-karunia surgawi dan sebagai kesaksian akan kebaikan Kami yang kebapaan, Kami menganugerahkan dari segenap hati Kami dalam Tuhan, kepada anda sekalian, Saudara-Saudara yang Terhormat, kepada para imam anda dan kepada segenap umat yang dipercayakan kepada iman anda dan kepada kewaspadaan anda, berkat apostolik.
Diberikan di Roma, di Gereja Santo Petrus, tanggal 5 April 1906, tahun ketiga dari Kepausan Kami.
PIUS X, PAUS.”
Catatan kaki:
Surat Ensiklik Tribus Circiter dari Paus St. Pius X diterjemahkan dari sumber berbahasa Prancis :
Les questions actuelles, 19e année, T. LXXXVII, dari tanggal 9 Juni sampai 11 Agustus 1906, Paris, Rue Bayard, hal. 178-187.
[1] Yehezkiel, xiii, 6,7.
[2] Tanggal 20 Februari 1906.
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 1 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 2 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 2 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 3 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 5 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 6 bulanBaca lebih lanjut...