^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Ensiklik Qui Pluribus - Paus Pius IX, 1846 - Tentang Iman, Akal Budi, Mengutuk Komunisme
QUI PLURIBUS
SURAT ENSIKLIK DARI BAPA SUCI KITA PAUS PIUS IX,
yang ditujukan pada tanggal 9 November 1846
Kepada semua Patriark, Primat, Uskup Agung dan Uskup.
PIUS IX, PAUS
“Saudara-Saudara yang Terhormat, Salam dan berkat apostolik.
Sejak beberapa tahun lamanya Kami telah berusaha, Saudara-Saudara yang Terhormat, untuk memenuhi bersama anda, sesuai dengan kemampuan Kami, tugas yang begitu berat dan begitu dipenuhi dengan kekhawatiran dari Keuskupan, dan untuk menggembalakan di atas pegunungan Israel, di tengah-tengah air yang mengalir, bagian dari kawanan domba Tuhan yang dipercayakan kepada perhatian Kami, sewaktu, setelah kematian dari pendahulu Kami yang amat agung, Gregorius XVI, yang kenangan serta tindakan-tindakannya yang mulia, yang terukir di dalam huruf keemasan di dalam kemegahan Gereja, akan selalu dikagumi oleh para penerusnya, Kami telah, bertentangan dengan segala perkiraan Kami dan oleh suatu rancangan yang tak terselami dari Penyelenggaraan Ilahi, diangkat kepada Kepausan yang Berdaulat, tetapi bukanlah tanpa kekhawatiran yang begitu besar serta kegundahan yang amat bergejolak. Memang, jika tanggung jawab pelayanan apostolik telah selalu dipandang dengan benar, dan harus dipandang sebagai tanggung jawab yang amat berat dan berbahaya, hal tersebut terutama benar di dalam situasi-situasi yang begitu sulitnya yang melibatkan Republik Kristiani bahwa tanggung jawab itu harus ditakuti. Juga, karena Kami mengenali kelemahan diri Kami dan sehubungan dengan tanggung jawab yang demikian pentingnya dari kerasulan yang tertinggi, terutama di dalam keadaan-keadaan yang begitu disayangkan, Kami hanya akan dapat menyerahkan diri Kami kepada kesedihan dan air mata, andaikata Kami tidak menempatkan segenap harapan Kami dalam Allah Juru Selamat kita, yang tidak pernah meninggalkan mereka yang berharap dalam diri-Nya, dan yang, demi membuat keagungan dari kuasa-Nya terpancar dengan gemilang, terkadang menggunakan untuk pemerintahan Gereja alat-alat yang terlemah, agar semua orang dapat semakin mengenali bahwa Ia sendirilah, yang, dengan Penyelenggaraan-Nya yang amat mengagumkan, memerintah dan membela Gereja ini. Suatu penghiburan yang besar yang terutama menopang diri Kami, adalah dengan memikirkan bahwa, dalam upaya-upaya Kami untuk memperoleh keselamatan bagi jiwa-jiwa, Kami memiliki anda sekalian sebagai rekan-rekan Kami, anda sekalian, Saudara-Saudara yang Terhormat, yang terpanggil untuk berbagi kekhawatiran Kami, anda akan mengerahkan segenap perhatian dan semangat anda untuk memenuhi pelayanan anda dan bertarung dengan keberanian. Juga, sejak saat di mana Kami ditempatkan, tanpa pantas adanya dari pihak Kami sendiri, di atas Takhta yang agung dari sang Pangeran dari para Rasul ini, Kami telah menerima dari sang Pangeran abadi dari para Gembala, dalam pribadi dari Petrus yang terberkati, tanggung jawab yang ditetapkan secara ilahi dan yang demikian pentingnya untuk menggembalakan dan memerintah, bukan hanya anak-anak domba, atau semua orang Kristiani, tetapi juga domba-domba, atau para uskup, keinginan Kami yang terdalam dari hati Kami adalah untuk membuat anda memperdengarkan kepada semua orang ungkapan dari kelemahlembutan dan kasih Kami. Itulah mengapa, segera setelah Kami, sesuai dengan kebiasaan dari para pendahulu Kami, memperoleh kepemilikan atas Kepausan yang tertinggi di dalam Basilika Lateran, Kami menujukan kepada anda Surat-Surat ini, untuk membangkitkan kesalehan anda yang besar agar anda mengawasi, malam dan siang, kawanan domba yang dipercayakan kepada perhatian anda, dengan bersemangat dan dengan giat, untuk memerangi dengan keteguhan dan kegigihan dari keuskupan musuh umat manusia yang menyeramkan, dan dengan demikian, membentuk, bagaikan serdadu-serdadu Yesus Kristus yang pemberani, suatu benteng yang tak tergoyahkan demi pertahanan rumah Israel.
Konspirasi yang direkayasa melawan agama Katolik serta masyarakat sipil
Tidak seorang pun dari anda sekalian mengabaikan, Saudara-Saudara yang Terhormat, bahwa, dalam abad yang menyedihkan ini, suatu peperangan yang dahsyat dan menakutkan telah dinyatakan melawan agama Katolik. Mereka pun bersatu bersama-sama dalam suatu perjanjian yang kriminal; para musuh dari agama kita menolak doktrin-doktrin yang benar, mereka menutup telinga kepada suara kebenaran, mereka menghasilkan secara terang-terangan opini-opini yang amat jahanam dan mengerahkan segenap upaya mereka untuk menyebarkan opini-opini tersebut, serta membuat opini-opini tersebut diterima secara publik. Diri Kami direnggut oleh kengerian dan kesedihan yang amat bergejolak meresapi hati Kami, sewaktu Kami merenungkan kesalahan-kesalahan yang begitu banyak yang amat menakutkan, begitu banyak jalan untuk merusak, begitu banyak muslihat yang dilakukan dengan cara-cara yang amat fasik, yang digunakan oleh para musuh dari kebenaran dan terang; musuh yang ahli dalam seni penipuan, mereka hendak mengentaskan dari pikiran orang-orang segala sentimen kesalehan, keadilan, dan kejujuran, serta membejatkan moralitas, menginjak-injak segala hak ilahi dan manusiawi, menggoyahkan agama Katolik serta masyarakat sipil, menghancurkan segenap agama Katolik dan masyarakat sipil, andaikata hal itu mungkin dilakukan.
Agama digambarkan sebagai berlawanan dengan terang akal budi
Anda memang mengetahui, Saudara-Saudara yang Terhormat, para musuh yang tegar dari nama Kristiani, yang terbawa oleh murka kefasikan yang buta, telah sampai kepada tingkat kelancangan yang luar biasa: ‘mereka membuka mulut untuk menghujat Allah’,[1] mereka tidak malu untuk mengajarkan dengan suara lantang dan secara publik bahwa misteri-misteri yang agung dari agama kita adalah kesalahan-kesalahan dan rekayasa-rekayasa manusia, dan bahwa doktrin Gereja Katolik bertentangan dengan kebaikan dan dengan kepentingan-kepentingan masyarakat; mereka bahkan tidak takut untuk menolak Kristus dan menolak Allah. Untuk semakin menipu para rakyat, untuk menyeret bersama diri mereka sendiri ke dalam kesalahan jiwa-jiwa yang tidak berpengalaman dan yang kurang berpengetahuan, mereka berpura-pura sebagai satu-satunya yang mengenal jalan kebahagiaan; mereka menganugerahkan kepada diri mereka sendiri gelar filsuf, seakan-akan filsafat, yang tugasnya adalah untuk meneliti kebenaran-kebenaran alami, harus menolak apa yang Allah sendiri, pencipta yang teragung dari alam, telah sudi, melalui kebaikan dari kerahiman-Nya yang istimewa, wahyukan kepada umat manusia demi menuntun mereka kepada jalan kebahagiaan dan keselamatan. Dengan melanggar secara demikian semua hukum-hukum akhlak, mereka tidak henti-hentinya menyebut-nyebut kekuatan dari, dan mengagung-agungkan akal budi manusia, dan mereka meninggikan akal budi manusia untuk melawan iman suci Kristus, yang digambarkan oleh mereka secara lancang sebagai musuh dari akal budi tersebut. Seseorang tentunya tidak dapat membayangkan sesuatu pun yang lebih gila, yang lebih fasik, yang lebih bertentangan dengan akal budi sendiri; sebab, walaupun iman lebih tinggi dari akal budi, tidak mungkin pernah ada di antara keduanya perlawanan, pertentangan yang nyata, sebab keduanya berasal dari Allah sendiri, satu-satunya sumber dari kebenaran yang tak dapat berubah dan abadi; dan dengan demikian keduanya saling membantu satu sama lain, akal budi yang benar menunjukkan, menopang, dan membela kebenaran dari iman, dan iman membebaskan akal budi dari segala kesalahan, mencerahkannya, meneguhkannya, dan melengkapinya melalui pengetahuan akan hal-hal ilahi.
Agama diserang atas nama perkembangan
Dengan kedurhakaan yang sama, Saudara-Saudara yang Terhormat, para musuh wahyu ilahi ini mengagung-agungkan perkembangan umat manusia dan berniat, dengan kelancangan dan ketakaburan yang sungguh nista, memperkenalkan perkembangan itu ke dalam agama Katolik, seolah-olah agama itu bukanlah karya Allah, melainkan karya manusia, semacam rekaan filsafat, yang dapat disempurnakan oleh manusia. Atas orang-orang yang malang yang gila ini, jatuhlah hardikan yang ditujukan oleh Tertulianus kepada para filsuf pada zamannya: ‘Mereka telah menemukan, ujarnya, suatu Kekristenan yang bersifat Stoik, Platonik, dan Dialektik.’[2] Memang, Agama kita yang amat suci ini tidaklah ditemukan oleh akal budi manusia, tetapi Allah sendirilah yang membuatnya dikenal kepada manusia di dalam kemurahan-Nya yang tak terbatas; maka, setiap orang dapat mengerti dengan mudah bahwa agama ini memperoleh segenap kekuatannya dari otoritas sabda Allah, dan bahwa agama ini tidak dapat dikurangi atau disempurnakan oleh akal budi manusia. Memang benar bahwa agar tidak melakukan kesalahan dalam perkara yang demikian pentingnya, akal budi manusia harus mencermati dengan teliti kenyataan dari wahyu ilahi, agar menjadi yakin bahwa Allah telah berbicara, dan agar ketundukannya terhadap sabda ilahi-Nya itu rasional, sebagaimana yang diajarkan oleh sang Rasul dengan amat bijaksana.[3] Siapakah yang mengabaikan, memang, siapakah yang mampu mengabaikan bahwa sabda Allah patut diimani secara penuh, dan bahwa tiada sesuatu pun yang lebih selaras terhadap akal budi selain untuk tunduk dan berpegang dengan kuat kepada apa yang telah diajarkan oleh Allah ini yang tidak dapat ditipu maupun menipu?
Bukti-bukti yang jelas tentang sifat ilahi dari agama Katolik
Tetapi begitu banyaknya, begitu mengagumkannya, begitu gemilangnya bukti-bukti yang akan meyakinkan dengan jelas akal budi manusia bahwa agama Kristus bersifat ilahi, bahwa ‘segala asas dan awal mula dari kepercayaan kita berasal dari Tuhan di Surga’,[4] dan bahwa tiada sesuatu pun yang lebih pasti, tiada sesuatu pun yang lebih suci, tiada sesuatu pun yang lebih teguh dari iman kita. Iman ini, yang adalah pengajar sejati dari kehidupan, pemandu yang pasti dalam jalan keselamatan, yang berjaya atas segala kejahatan, ibunda dan perawat yang subur akan kebajikan, diteguhkan oleh Kelahiran, Kehidupan, Kematian, Kebangkitan, Kebijaksanaan, Mukjizat-Mukjizat, nubuat-nubuat dari Pencipta dan Penyempurnanya yang ilahi, Yesus Kristus. Iman ini bersinar di mana-mana dengan cahaya dari doktrin yang luhur, iman ini kaya akan harta karun surgawi, agung oleh karena nubuat dari begitu banyak nabi, oleh karena gemilangnya begitu banyak mukjizat, oleh keteguhan dari begitu banyak martir, oleh kemuliaan dari begitu banyak orang kudus; di samping itu, dengan membawa dari segala tempat hukum-hukum Kristus yang berguna, serta dengan senantiasa memperoleh kekuatan baru di tengah-tengah penganiayaan-penganiayaan yang terkejam, iman ini telah tersebar di seluruh alam semesta, dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, hanya dengan bersenjatakan panji Salib; dan dengan menginjak-injak berhala-berhala, mengenyahkan kelamnya kesalahan-kesalahan, mengalahkan berbagai musuh, iman ini telah mencerahkan dengan terang pengetahuan ilahi semua orang, bangsa-bangsa yang paling barbar, orang-orang yang memiliki karakter, moral, hukum dan adat yang paling berbeda; dan dengan mewartakan kepada mereka semua damai dan kebahagiaan, iman ini membuat mereka tunduk kepada kuk yang amat manis dari Kristus. Peristiwa-peristiwa ini sungguh menyandang ciri khas dari kebijaksanaan dan kekuatan ilahi, sehingga tiada suatu benak pun yang tidak dapat dengan mudah mengerti bahwa iman Kristiani adalah karya Allah. Juga, akal budi manusia, yang menjadi yakin oleh begitu banyak bukti yang jelas bahwa Allah adalah pencipta dari iman ini, tidak boleh meninggikan dirinya sendiri lebih lanjut; dan dengan menepis segala kesulitan, menolak segala keraguan, menjadi yakin bahwa iman sama sekali tidak mengemukakan kepada kepercayaan dan praktik umat manusia apa yang tidak diterimanya dari Allah, dengan demikian, akal budi manusia wajib untuk menundukkan diri kepada iman dengan sepenuh hati.
Otoritas yang ilahi, universal, dan yang tak tertandingi dari Gereja Roma
Kita juga melihat di sini betapa besar kesalahan dari orang-orang yang, dengan menyalahgunakan akal budi, dan memperlakukan wahyu-wahyu ilahi sebagai suatu karya manusia, berani menjelaskan wahyu-wahyu tersebut sekehendak diri mereka dan menafsirkan wahyu-wahyu itu secara lancang: Bukankah Allah sendiri yang telah mendirikan suatu otoritas yang hidup untuk mengajarkan dan menjaga makna yang sejati dan legitim dari wahyu surgawi-Nya, dan untuk mengakhiri, melalui suatu penghakiman infalibel, segala kontroversi dalam perkara iman dan moralitas, agar para umat beriman sama sekali tidak terombang-ambingkan oleh segala angin doktrin, terseret ke dalam jebakan-jebakan kesalahan oleh kebejatan manusia? Tetapi, otoritas yang hidup dan infalibel ini hanya berada di dalam Gereja ini yang telah dibangun oleh Kristus Tuhan kita di atas Petrus, kepala, pangeran, gembala dari segenap Gereja, dan imannya telah dijanjikan-Nya agar tidak pernah gugur. Juga, Gereja ini telah selalu memiliki, sejak dari Petrus, para Paus yang legitim yang terus menerus tanpa interupsi dari takhtanya. Merekalah para ahli waris dan pembela dari doktrinnya, jabatannya, kehormatannya, dan kuasanya. Tetapi di mana Petrus berada, di situlah Gereja berada;[5] Petrus selalu bersabda melalui Sri Paus Roma,[6] ia selalu hidup di dalam para penerusnya; melalui merekalah ia membuat penghakiman,[7] dan mengemukakan kebenaran dari iman kepada orang-orang yang mencarinya;[8] maka, perlu adanya untuk mendengarkan wahyu-wahyu yang beragam tersebut di dalam makna yang telah dipertahankan dan yang dipertahankan oleh Takhta Roma ini dari Petrus yang terberkati, yang adalah ibunda dan pengajar dari segenap Gereja.[9] Takhta Roma ini telah selalu menjaga utuh dan tak terjamah, ia telah mengajarkan kepada para umat beriman iman yang yang diterima dari Kristus Tuhan kita, sambil menunjukkan kepada semua orang jalan keselamatan, dan kebenaran tanpa pembejatan. Ialah Gereja utama ini dari mana berasal kesatuan imamat;[10] pusat kesalehan, di mana terdapat kekokohan yang penuh dan sempurna dari agama Kristiani,[11] di mana telah selalu berdiam di dalam kuasanya Keutamaan dari Takhta Apostolik;[12] ke mana seluruh Gereja, yakni, semua umat beriman, di mana pun mereka berada, harus berlindung oleh karena otoritasnya yang tak tertandingi,[13] dan yang barangsiapa menolak untuk memungut panenan bersamanya, akan tercerai-berai.[14]
Kami, yang ditempatkan oleh penghakiman Allah yang tak terselami di atas Takhta kebenaran ini, memohon dalam Tuhan dengan mendesak kepada kesalehan diri anda yang mulia, Saudara-Saudara yang Terhormat; Kami melibatkan anda sekalian untuk bekerja dengan segenap semangat anda demi mengajarkan para umat beriman yang dipercayakan kepada perhatian anda; bangkitkanlah mereka agar mereka berpegang kepada asas-asas ini, agar mereka tidak membiarkan diri disesatkan ke dalam kesalahan oleh orang-orang ini, yang, karena mereka telah diserahkan kepada gairah-gairah yang keji, dan di bawah dalih untuk mendukung kemajuan manusiawi, mengerahkan segala upaya untuk menghancurkan iman, menaklukkan iman kepada akal budi dan membejatkan sabda ilahi. Dengan demikian, mereka tidak takut untuk menghina Allah sendiri, sebab di dalam kebaikan-Nya yang tak terbatas, Ia telah memberikan kepada manusia agama surgawi-Nya, sebagai sarana kebahagiaan dan keselamatan.
Pengutukan kembali terhadap serikat-serikat rahasia serta serikat-serikat Alkitab
Anda juga mengenal dengan baik, Saudara-Saudara yang Terhormat, kesalahan-kesalahan mengerikan yang lainnya, serta muslihat-muslihat yang digunakan oleh anak-anak dari abad ini demi membuat suatu peperangan yang begitu dahsyat terhadap agama Katolik, terhadap otoritas ilahi dari Gereja, terhadap hukum-hukumnya, dan untuk menginjak-injak hak-hak dari kuasa baik gerejawi maupun sipil. Demikianlah tujuan dari siasat-siasat yang kriminal yang dilaksanakan melawan Takhta Roma dari Petrus yang terberkati ini, yang di atasnya Kristus telah mendirikan landasan yang tak tergoyahkan dari Gereja-Nya. Demikianlah tujuan dari serikat-serikat rahasia, yang keluar dari kegelapan demi menghancurkan agama, Negara-Negara, dan beberapa dari serikat-serikat tersebut telah dijatuhi anatema oleh para Paus Roma, yakni, para pendahulu Kami, di dalam Surat-Surat Apostolik mereka.[15] Tetapi di dalam kepenuhan dari kuasa Apostolik Kami, Kami meneguhkan surat-surat ini dan Kami menghendaki agar surat-surat tersebut ditaati dengan penuh perhatian. Demikianlah pula tujuan dari serikat-serikat Alkitab yang durhaka, yang memperbarui siasat-siasat kuno dari para bidah. Mereka tidak henti-hentinya menyebarluaskan, di dalam jumlah eksemplar serta dengan biaya yang begitu besar, kitab-kitab dari Kitab Suci yang diterjemahkan, bertentangan dengan hukum-hukum yang amat suci dari Gereja, di dalam segala bahasa vernakular, dan yang sering dijelaskan di dalam makna yang sesat. Buku-buku ini ditawarkan secara cuma-cuma kepada berbagai jenis orang, bahkan kepada orang yang paling tidak berpengetahuan, agar setiap orang menolak tradisi ilahi, doktrin para Bapa dan otoritas dari Gereja Katolik, dan dengan demikian, mengerti wahyu-wahyu ilahi sesuai dengan penilaian masing-masing individu, dan membejatkan maknanya serta oleh karena itu jatuh ke dalam kesalahan-kesalahan yang paling besar. Sri Paus Gregorius XVI dari kenangan yang mulia yang penerusnya adalah diri Kami, walaupun Kami lebih rendah dalam hal jasa, mengikuti dalam hal ini teladan dari para pendahulunya, dengan mengutuk serikat-serikat tersebut melalui Surat-Surat Apostoliknya;[16] Kami juga menghendaki agar serikat-serikat tersebut dikutuk.
Indiferentisme sehubungan dengan agama
Demikianlah pula tujuan dari sistem yang mengerikan itu, yakni indiferentisme terhadap segala agama, yang secara mutlak bertentangan dengan terang dari akal budi sendiri. Di dalam sistem yang menakutkan ini, para rasul kesesatan menghapuskan segala perbedaan antara kebajikan dan kefasikan, kebenaran dan kesalahan, kelurusan dan kebejatan, dan mengemukakan bahwa manusia dapat memperoleh keselamatan abadi di dalam agama apa pun, seolah-olah mungkin terjadi persetujuan antara keadilan dan kefasikan, antara terang dan kegelapan, antara Kristus dan Belial.
Keselibatan gerejawi, pendidikan orang muda, Komunisme, para pengajar sesat
Demikianlah pula tuntutan yang menjijikkan yang melawan keselibatan suci imamat: betapa menyakitkannya! Tuntutan ini bahkan didukung oleh beberapa rohaniwan yang, karena mereka sayangnya mengabaikan tanggung jawab diri mereka sendiri, membiarkan diri mereka untuk dibelai dan ditaklukkan oleh rupa-rupa kenikmatan yang menyesatkan. Demikianlah pula tujuan dari cara yang bejat yang dipergunakan untuk terutama mengajarkan ilmu filsafat; yang begitu menyedihkannya menyesatkan orang muda yang tak berpengalaman, membejatkan mereka dan menuangkan bagi mereka bisa dari naga di dalam cawan Babel. Demikianlah pula tujuan dari doktrin jahanam yang disebut sebagai Komunisme: yang sepenuhnya bertentangan dengan hukum alam sendiri, doktrin ini tidak dapat ditetapkan tanpa menghancurleburkan segala hukum, kepentingan, kepemilikan, serta masyarakat sendiri. Demikian pula tujuan dari muslihat-muslihat yang begitu kelamnya dari orang-orang ini, yang, dengan menyembunyikan kerakusan dari serigala berbulu domba, menyusupkan diri secara lihai di dalam benak orang-orang, menggoda mereka dengan penampilan kesalehan yang lebih tinggi serta kebajikan yang lebih ketat, merantai mereka secara halus, membunuh mereka di dalam kegelapan, memalingkan mereka dari segala praktik keagamaan, menyembelih serta mencabik-cabik kawanan domba Tuhan.
Buku-Buku Jahanam
Itulah pula, pada akhirnya, tanpa menyebutkan begitu banyak hal lain yang telah cukup anda ketahui, itulah tujuan dari wabah buku-buku serta brosur-brosur yang muncul di segala tempat untuk mengajarkan kejahatan: buku-buku yang ditulis secara lihai, yang penuh dengan penipuan dan siasat, yang diedarkan di semua tempat, dan dengan biaya yang besar demi menghancurkan rakyat Kristiani. Buku-buku ini menyebarluaskan ke mana-mana doktrin-doktrin berbisa, membejatkan pikiran dan hati, terutama bagi orang-orang yang kurang berpengetahuan, dan menyebabkan kerusakan besar terhadap agama.
Banjir kejahatan yang umum ini diikuti oleh kejangakan yang tanpa henti di dalam pikiran, di dalam wacana, dan di dalam tulisan. Dengan demikian, moralitas pun hilang, agama Kristus yang suci dibenci, keagungan dari ibadat ilahi dikecam, kuasa dari Takhta Apostolik dihina, kuasa dari Gereja diserang dan ditaklukkan kepada suatu perbudakan yang memalukan, hak-hak para uskup diinjak-injak, kesucian dari pernikahan dilanggar, segala kuasa digoyahkan. Kejahatan-kejahatan ini serta begitu banyak kejahatan lainnya, yang menimpa masyarakat, baik Kristiani maupun sipil, mewajibkan Kami, Saudara-Saudara yang Terhormat, untuk menyatukan air mata Kami dengan air mata anda sekalian.
Nasihat untuk mendukung perkara suci ini
Menghadapi rancangan-rancangan yang begitu bermusuhan terhadap agama dan segala hal, Kami pun merasakan kewajiban Kami yang besar di hadapan Allah untuk menjaga keselamatan dari segenap kawanan domba Tuhan. Tentunya, tiada sesuatu pun di dalam tanggung jawab dari pelayanan apostolik Kami yang tidak berani Kami coba dan laksanakan demi memperoleh, semampu kekuatan Kami, kebaikan bagi segenap keluarga Kristiani. Tetapi Kami membuat dalam nama Tuhan suatu panggilan yang mendesak kepada kesalehan anda yang istimewa, kepada keberanian anda, kepada keberhati-hatian anda, Saudara-Saudara yang Terhormat. Mengandalkan pertolongan dari Surga dan dengan menyatukan upaya-upaya anda dengan upaya-upaya Kami, belalah dengan keberanian perkara Allah dan perkara Gereja yang kudus, menurut jabatan yang anda duduki dan martabat yang anda sandang. Anda mengerti betapa besar kemurahan hati yang harus anda miliki untuk bertarung, sebab anda melihat jumlah dan besarnya luka-luka Pengantin tak bernoda Yesus Kristus, serta pula kekerasan dari serangan-serangan yang ditujukan kepadanya oleh para musuhnya.
Kemurnian iman
Dan pertama-tama, anda sekalian tahu bahwa anda memiliki kewajiban untuk menopang, untuk membela doktrin Katolik dengan segenap semangat Keuskupan anda, dan untuk mengawasi dengan keberhati-hatian yang terbesar agar kawanan domba yang dipercayakan kepada anda berpegang kepada doktrin Katolik tanpa goyah, sebab ‘Jikalau seseorang tidak menjaga iman ini utuh dan murni, tidak diragukan bahwa ia akan binasa selamanya.’[17] Maka, arahkanlah seluruh perhatian pastoral anda terhadap penjagaan dan pelestarian iman ini, dan janganlah pernah berhenti untuk mengajarkan iman tersebut kepada semua orang, untuk meneguhkan mereka yang goyah, untuk menghardik mereka yang menyerang iman itu, untuk menguatkan mereka yang terbukti lemah dalam iman itu. Janganlah menyembunyikan, janganlah membiarkan sesuatu pun yang dapat mengubah, banyak maupun sedikit, kemurnian dari iman itu.
Bakti terhadap Gereja dan ketaatan terhadap hukum-hukumnya
Anda juga memerlukan keteguhan yang sama untuk menjaga di dalam diri semua orang kesatuan dengan Gereja Katolik, di luar mana tidak terdapat keselamatan, dan ketaatan terhadap Takhta Petrus ini, yang bagaikan fondasi yang tak tergoyahkan yang di atasnya bersandar segenap bangunan dari agama suci kita. Bekerjalah dengan ketekunan yang sama untuk membuat agar hukum-hukum suci Gereja ditaati, hukum-hukum suci yang sungguh patut menggerakkan dan membuat perkembangan kebajikan, agama, dan kesalehan.
Menjauhkan orang-orang dari wacana yang jahat
Tetapi sebagai salah satu dari tanggung jawab utama kesalehan adalah untuk menguak muslihat-muslihat kelam dari kefasikan dan untuk memerangi di dalamnya Iblis, yang mempergunakan muslihat-muslihat itu sebagai alatnya,[18] Kami menuntut anda untuk mengerahkan segenap upaya untuk menyingkapkan kepada para umat beriman jebakan-jebakan, penipuan-penipuan, kesalahan-kesalahan, siasat-siasat, muslihat-muslihat yang begitu banyak dari para musuh, dan untuk menjauhkan mereka dari wacana tulisan-tulisan mereka yang bagaikan wabah. Giatlkanlah diri anda untuk menasihati mereka untuk menjauhkan diri, bagaikan seseorang yang melihat seekor ular, perhimpunan dan serikat-serikat orang fasik itu, untuk menghindari dengan keberhati-hatian yang amat besar semua yang mampu membahayakan integritas dari iman, agama, dan moralitas.
Pengkhotbahan
Jadi, janganlah anda jemu mengkhotbahkan Injil, agar para umat Kristiani, yang senantiasa semakin meresapi semboyan-semboyan yang amat suci dari hukum Kristiani, maju dalam ilmu pengetahuan akan Allah, menghindari kejahatan, melakukan kebaikan dan berjalan dalam jalan Tuhan. Anda tahu bahwa anda adalah wakil dari Kristus, yang selalu lembut dan rendah hati, dan yang telah datang bukan untuk memanggil orang-orang bajik, melainkan para pendosa, dengan memberikan kepada kita teladan dan dengan mengundang kita untuk menapaki jejak kaki-Nya. Maka, giatlah mengoreksi dan menegur, di dalam semangat kelemahlembutan dan kemurahan, melalui nasihat-nasihat serta petuah-petuah yang kebapaan, mereka yang anda lihat melanggar perintah-perintah Allah dan bergeser dari jalan kebenaran dan keadilan. Gunakanlah doa-doa anda dan teguran-teguran anda dalam segala kebaikan, kesabaran, serta doktrin, dalam pengetahuan bahwa ‘acapkali, di dalam koreksi, kebaikan memperoleh hasil yang lebih besar daripada keketatan, nasihat daripada ancaman, kasih daripada otoritas.’[19] Buatlah agar semua orang yang bergantung kepada diri anda, Saudara-Saudara yang Terhormat, demi menuntun para umat beriman untuk mempraktikkan kasih, untuk mencari perdamaian, untuk memenuhi tanggung jawab yang diwajibkan oleh kebajikan-kebajikan ini; dengan mengenyahkan segala perpecahan, permusuhan, persaingan, dendam, mereka akan saling mengasihi satu sama lain, dan akan bersatu dalam pikiran yang sama, sentimen yang sama, kehendak yang sama di dalam Yesus Kristus Tuhan kita. Berupayalah untuk menanamkan kepada umat Kristiani ketaatan yang wajib diberikan kepada para pangeran dan penguasa; ajarkanlah mereka menurut pandangan sang Rasul,[20] bahwa semua otoritas berasal dari Allah, dan bahwa dengan melawan otoritas, seseorang melawan aturan yang ditetapkan oleh Allah, dengan menyulut pengutukan-Nya, dan bahwa oleh karena itu, barangsiapa melawan otoritas, ia melakukan dosa, kecuali jika otoritas itu memerintahkan hal-hal yang bertentangan dengan hukum Allah dan hukum Gereja.
Kebajikan-kebajikan yang harus dimiliki oleh para imam
Tetapi, ‘para imam adalah teladan-teladan yang terbaik atas kesalehan dan penyembahan terhadap Allah’.[21] Karena perilaku umat acapkali merupakan hasil dari perilaku para iman, anda mengerti di dalam kebijaksanaan anda yang tinggi, Saudara-Saudara yang Terhormat, bahwa anda harus bekerja dengan semangat yang besar untuk membuat agar para imam anda cemerlang dalam hal keketatan moralitas, kemurnian hidup, kesucian serta ilmu pengetahuan; untuk menjaga ketaatan yang persis terhadap disiplin gerejawi yang ditetapkan oleh kanon-kanon suci, dan membuatnya berlaku di mana disiplin itu akan telah jatuh. Itulah mengapa, seperti yang anda ketahui, dengan menjaga diri anda agar tidak terburu-buru menumpangkan tangan atas siapa pun, sesuai dengan asas sang Rasul, anda hanya boleh menahbiskan kepada imamat suci dan menugaskan kepada fungsi-fungsi suci, mereka yang, setelah penelaahan yang persis dan ketat, gemilang dalam kebijaksanaan mereka, yang pantas untuk melayani dan memberikan penghormatan kepada dioses-dioses anda, yang bertolakkan dari segala hal yang dilarang bagi para iman, yang giat melakukan studi, pengkhotbahan, pengajaran, yang mampu untuk ‘menjadi teladan bagi umat beriman dalam perkataan, dalam perbuatan, dalam kasih, dalam iman, dalam kesucian’,[22] yang juga mampu untuk membangkitkan rasa hormat dalam diri semua orang, untuk membentuk, menyulut, mengobarkan para umat untuk mempraktikkan agama Kristiani; ‘sebab tentunya lebih baik adanya’, sebagaimana yang dicermati oleh Pendahulu Kami, Benediktus XVI, dari kenangan imortal, ‘untuk hanya memiliki sedikit imam, tetapi imam yang baik, yang andal dan berguna, daripada untuk memiliki imam dalam jumlah yang besar, yang tidak akan mampu untuk membangun Tubuh Kristus, yang adalah Gereja.’[23]
Tanggung jawab para pastor
Anda tidak mengabaikan bahwa anda harus menelaah dengan perhatian yang lebih besar moralitas serta pengetahuan dari mereka yang ditugaskan untuk memimpin jiwa-jiwa, agar mereka senantiasa berlaku sebagai para pembagi harta karun rahmat Allah yang setia, untuk memberi makan dan membantu para umat yang dipercayakan kepada mereka, melalui administrasi sakramen, melalui pengkhotbahan sabda ilahi, melalui teladan dari karya-karya yang baik; agar, juga, dengan meresapkan ke dalam para umat semangat dan semboyan-semboyan agama, mereka membuat para umat berjalan di dalam jalan keselamatan. Anda tahu, memang benar, bahwa jika para pastor paroki mengabaikan kewajiban-kewajiban mereka atau lalai untuk memenuhi tanggung jawab tersebut, moralitas para umat segera menjadi bejat, disiplin Kristiani menjadi kendur, praktik-praktik keagamaan ditinggalkan, dan dalam Gereja mudah terjadi kekacauan dan segala kejahatan.
Tanggung jawab para pengkhotbah
‘Penuh kehidupan, kuasa, dan lebih tajam dari pedang bermata dua’,[24] sabda Allah telah ditetapkan demi keselamatan jiwa-jiwa dan tidak boleh menjadi tak berbuah akibat kesalahan para pelayannya. Maka, janganlah jemu, Saudara-Saudara yang Terhormat, untuk memperingatkan dan memerintahkan kepada para pengkhotbah dari sabda ilahi ini, untuk merenungkan kepentingan yang luar biasa besarnya dari fungsi-fungsi mereka; untuk mengandalkan secara khusyuk, dalam pelaksanaan pelayanan injili mereka, bukan wacana persuasif dari hikmat manusiawi, bukan upaya-upaya dan siasat-siasat dari kefasihan yang sia-sia dan agung, melainkan pertolongan dari Roh dan dari kebajikan Surgawi;[25] untuk memperlakukan sabda kebenaran dengan pantas, untuk mengkhotbahkan Kristus yang disalibkan, dan bukan untuk mengkhotbahkan diri mereka sendiri; untuk mewartakan kepada para umat, dengan cara yang jelas dan dapat dimengerti, tetapi penuh keketatan dan kemuliaan, dogma-dogma dan asas-asas dari agama suci kita, menurut doktrin dari Gereja Katolik dan dari para Bapa; untuk menjelaskan secara rinci kewajiban-kewajiban khusus dari masing-masing orang; untuk memalingkan semua orang dari kejahatan, untuk membawa mereka kepada kesalehan, agar, pada saat ini, karena para umat telah meresapi dan diberi makan dengan sabda Allah, mereka menjaga diri agar tidak melakukan kejahatan apa pun, mempraktikkan segala kebajikan, dan dengan demikian mampu menghindari siksaan abadi serta sampai kepada kemuliaan surgawi. Di dalam perhatian anda serta keberhati-hatian Keuskupan anda, nasihatilah mereka untuk mempertimbangkan secara sungguh pelayanan yang telah mereka terima dari Allah, untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dari pelayanan tersebut secara persis, untuk menganggap kemuliaan dari rumah Allah sebagai hal yang terluhur di dalam hati mereka, dan senantiasa bergiat diri berdoa dan melakukan resitasi jam-jam kanonik, sesuai dengan asas Gereja, dalam tujuan untuk memperoleh pertolongan ilahi demi memenuhi tanggung jawab mereka yang penting, untuk menenangkan Tuhan dan untuk membuat-Nya menolong umat Kristiani.
Pendidikan para Imam & Seminari
Sebagaimana yang anda sadari, Saudara-Saudara yang Terhormat, bahwa pendidikan yang baik untuk para imam adalah satu-satunya sarana untuk memperolehkan bagi Gereja para pelayan yang baik, dan bahwa pendidikan tersebut berpengaruh besar atas perjalanan hidup, teruslah mengerahkan segenap upaya anda untuk membentuk para imam muda, sejak masa muda mereka, dalam kesalehan, dalam kebajikan yang kokoh, dalam pengetahuan akan kesusastraan, dalam kajian sains-sains yang tinggi, terutama ilmu pengetahuan suci. Maka, utamakanlah upaya untuk mendirikan seminari-seminari bagi para imam, sesuai dengan asas-asas dari para Bapa Trente,[26] di tempat di mana belum ada seminari-seminari; untuk memperbesar, bilamana diperlukan, seminari-seminari yang sudah ada, untuk memberikan kepada seminari-seminari tersebut para superior dan pengajar yang amat baik, untuk memastikan tanpa henti dan dengan ketekunan yang amat besar agar para imam muda itu dibesarkan di sana dengan kesucian dan ketakwaan dalam rasa takut terhadap Tuhan, dalam cinta terhadap disiplin gerejawi; agar mereka dibentuk di dalam seminari-seminari itu, menurut doktrin Katolik dan tanpa bahaya kesalahan, terutama dalam pengetahuan akan ilmu-ilmu suci, tradisi-tradisi Gereja, karya tulis para Bapa suci, upacara-upacara dan ritus-ritus suci: dengan demikian, anda akan memiliki para pekerja yang tak kenal lelah dan yang andal; digerakkan oleh semangat gerejawi dan berbekalkan pendidikan yang baik, mereka akan mampu menggarap ladang Bapa keluarga dan mendukung dengan kemuliaan beban dari peperangan Tuhan.
Retret gerejawi
Dalam keyakinan di mana anda berada bahwa tiada sesuatu pun yang lebih pantas untuk menjaga, untuk memelihara martabat, kesucian dari ordo gerejawi, selain institusi pelatihan-pelatihan spiritual yang suci, dengan segenap tenaga anda, dukunglah karya yang bermanfaat ini; janganlah berhenti untuk menasihati mereka semua yang terpanggil untuk mengikuti jejak langkah Tuhan untuk sering menarik diri di dalam tempat khusus untuk melakukan pelatihan tersebut; sehingga, terbebas dari perkara-perkara eksternal dan sepenuhnya terpusat kepada meditasi akan kebenaran-kebenaran abadi dan ilahi, mereka dapat memurnikan diri dari noda-noda yang didapatkan di tengah-tengah debu dunia, kembali merendamkan diri mereka di dalam semangat gerejawi, menanggalkan manusia lama serta karya-karyanya untuk mengenakan manusia baru yang telah diciptakan di dalam kesucian dan keadilan.[27]
Pengaruh imamat
Janganlah menyesali Kami yang berbicara dengan sedikit lebih panjang tentang pendidikan dan disiplin imamat: sebab anda tidak mengabaikan bahwa terdapat banyak pria yang merasa jijik akan penyimpangan, akan ketidakkonsistenan, dan kegoyahan dari kesalahan-kesalahan; mereka merasakan keperluan untuk mengakui agama kita yang suci, dan, dengan pertolongan dari Allah, mereka memutuskan diri dengan sedemikian mudahnya untuk memeluk doktrin, asas-asas, serta praktik-praktik imamat, terutama karena mereka melihat para imam dibedakan dari manusia-manusia lainnya oleh kesalehan dan kemurnian hidup mereka, oleh reputasi dan kebijaksanaan mereka, dan teladan dari segala kebajikan.
Kewajiban keuskupan
Pada akhirnya, Saudara-Saudara yang amat terkasih, Kami mengakui bahwa diri anda seolah-olah tersulut oleh kasih yang membara terhadap Allah dan terhadap umat manusia, terbakar oleh cinta yang besar terhadap Gereja, diperkaya oleh kebajikan-kebajikan yang hampir bersifat malaikat, dikaruniai oleh suatu keberanian dan kebijaksanaan, tergerak sepenuhnya oleh keinginan suci yang sama, dengan berjalan di atas jejak kaki para rasul, dengan meniru, sebagaimana pantas ditiru oleh para uskup, Ia yang anda wakili, Yesus Kristus sendiri, teladan dari segenap pastor, anda telah menjadi bagi kesatuan anda bentuk dan aturan bagi kawanan domba, dengan memancarkan sinar kesucian anda kepada para imam dan umat beriman, dengan kerahiman di dalam diri anda dan dengan bersimpati bersama nasib dari mereka yang tersesatkan di dalam kelamnya ketidaktahuan dan kesalahan; anda siap, sesuai dengan teladan dari gembala dari Injil, untuk bergegas, dengan penuh kasih, mencari domba-domba yang tersesat, untuk memanggul mereka dengan kelemahlembutan yang kebapaan di atas pundak anda, untuk membawa mereka pulang ke dalam kandang domba, untuk tidak menyayangkan upaya, nasihat, ataupun jerih payah, demi memenuhi secara khusyuk segenap tanggung jawab dari tugas pastoral; untuk melindungi, dari serangan-serangan serta dari jebakan-jebakan serigala yang tamak, domba-domba yang telah ditebus oleh darah Yesus Kristus yang berharga yang telah dipercayakan kepada perhatian anda; demi menjauhkan mereka dari bisa kesesatan, menuntun mereka ke ladang rumput yang baik dan membuat mereka menggapai, melalui begitu banyak perhatian, pengajaran, serta teladan, pintu gerbang keselamatan kekal. Maka, dengan kemurahan hati, bekerjalah, Saudara-Saudara yang Terhormat, untuk memperolehkan kemuliaan yang terbesar bagi Allah dan bagi Gereja, dan dengan kegiatan anda, semangat anda, kewaspadaan anda, serta persetujuan anda, giatkanlah diri anda untuk memberantas segala kesalahan, mengenyahkan segala kejahatan, untuk memperoleh setiap harinya dan di setiap tempat peningkatan yang baru terhadap iman, terhadap agama, terhadap kesalehan, dan terhadap kebajikan. Bawalah semua umat beriman agar mereka menolak karya-karya kegelapan, berperilaku secara pantas sebagai anak-anak terang, agar mereka mengejar dalam segala hal apa yang berkenan bagi Allah dan agar mereka menghasilkan segala jenis karya-karya yang baik. DI tengah-tengah begitu banyak kesulitan, nestapa, serta bahaya yang besar ini, yang tak terpisahkan, terutama pada masa-masa ini, dari tanggung jawab Keuskupan anda yang menakutkan itu, janganlah anda ditaklukkan oleh rasa takut, tetapi carilah kekuatan anda di dalam Tuhan, dan percayalah akan kuasa rahmat-Nya, pikirkanlah bahwa dari ketinggian Surga, mata-Nya terpaku kepada mereka yang berada di dalam pertarungan demi kemuliaan nama-Nya, bahwa Ia menyoraki kehendak baik, bahwa Ia membantu para petarung dan memahkotai mereka yang berjaya.[28]
Undangan kepada para uskup untuk mengunjugi Sri Paus yang Berdaulat
Kami mengasihi anda sekalian dari dalam lubuk hati Yesus Kristus, dan Kami hanya ingin membantu anda sekalian dengan cinta kasih Kami, dengan nasihat-nasihat Kami, dengan kekuatan Kami, dan untuk bekerja bersama anda sekalian demi kemuliaan Allah, demi pertahanan, demi penyebarluasan iman Katolik serta demi keselamatan jiwa-jiwa ini yang untuknya Kami siap untuk mengorbankan, jika diperlukan, hidup Kami. Maka datanglah, Saudara-Saudara yang terkasih, Kami mohon kepada anda, datanglah dengan hati yang terbuka dan kepercayaan yang penuh kepada Takhta dari pangeran para rasul yang terberkati ini, pusat dari kesatuan Katolik dan puncak dari Keuskupan, dari mana Keuskupan sendiri memperoleh asal-muasalnya serta segenap otoritasnya; datanglah kepada Kami, setiap kali anda percaya bahwa anda membutuhkan pertolongan dari perlindungan otoritas Kami dan Takhta ini.
Keharmonisan antara imamat dan kerajaan
Kami memiliki kepercayaan bahwa para pangeran, para putra Kami yang amat terkasih dalam Yesus Kristus, akan mengingat, dalam kesalehan mereka dan agama mereka, bahwa ‘kuasa kerajaan telah diberikan kepada mereka bukan hanya untuk pemerintahan dunia, tetapi terutama untuk pertahanan Gereja,’[29] dan bahwa Kami mendukung pada waktu yang bersamaan perkara Gereja, perkara dari kerajaan mereka, dan keselamatan mereka, agar mereka menikmati dalam damai kekuasaan mereka atas provinsi-provinsi mereka:[30] dengan demikian, mereka akan mendukung, melalui pertolongan mereka dan otoritas mereka, kehendak-kehendak serta keinginan-keinginan yang kita miliki bersama, dan, ‘agar hukum Kristus melindungi kerajaan mereka,’[31] mereka akan membela kebebasan dan kesejahteraan Gereja.
Berdoa kepada Allah, kepada sang Perawan suci, kepada para Rasul dan kepada para kudus.
Untuk memperoleh penggenapan yang berbahagia dari keinginan-keinginan ini, marilah bergegas dengan penuh keyakinan, Saudara-Saudara yang Terhormat, kepada takhta rahmat, dan dipenuhi dengan sentimen kerendahan hati yang mendalam, marilah menujukan tanpa henti, kepada Bapa kerahiman dan kepada Allah segala penghiburan, doa-doa yang amat mendesak; yang, melalui jasa-jasa dari Putra Tunggal-Nya, Ia sudi mencurahkan atas diri kita yang lemah keberlimpahan karunia surgawi, agar Ia mengalahkan musuh-musuh kita dengan kekuatan-Nya yang Mahakuasa, agar ia membuat iman, kesalehan, devosi, dan perdamaian berkembang di mana-mana; agar, dengan mengenyahkan segala kesalahan, segala pertentangan, Gereja menikmati ketenteraman yang begitu kita inginkan, dan agar hanya terdapat satu kawanan domba dan satu gembala.
Tetapi, agar Allah yang Mahapemurah mendengarkan doa-doa kita dengan lebih mudah dan mengabulkan keinginan-keinginan kita, marilah mengandalkan perantaraan dari Ibunda-Nya yang amat suci, Perawan Maria yang tak bernoda, Ibunda kita yang amat manis, perantara kita, pembela kita, harapan kita yang terkokoh, ia yang meneguhkan keyakinan kita, dan yang perlindungannya adalah yang terkuat bersama Allah. Marilah pula berdoa kepada Pangeran dari para rasul, yang kepadanya Kristus telah menyerahkan kunci Kerajaan Surga, yang telah dijadikan-Nya bagi Gereja-Nya sebagai batu landasan, yang melawannya pintu gerbang Neraka tidak akan pernah berjaya; marilah kembali berdoa kepada rekannya, rasul Paulus, serta segenap para kudus penghuni Surga, yang telah dimahkotai dan yang memiliki daun palma, agar mereka menurunkan atas segenap umat Kristiani harta karun kerahiman ilahi.
Akhirnya, sebagai tanda dari karunia-karunia ilahi, dan sebagai kesaksian dari kasih sayang Kami yang besar terhadap anda sekalian, terimalah berkat apostolik yang Kami berikan dari lubuk hati Kami, kepada anda sekalian, Saudara-Saudara Kami yang Terhormat, kepada semua rohaniwan dan kepada semua umat beriman yang dipercayakan kepada perhatian anda.
Diberikan di Roma, di Gereja Santa Maria Mayor, pada tanggal kesembilan dari bulan November, tahun MDCCXLVI, tahun pertama dari Kepausan Kami.”
Catatan kaki:
Ensiklik Qui Pluribus dari Paus Pius IX diterjemahkan dari sumber berikut
Abbé Raulx, Encyclique et document en français et en latin [Ensiklik dan dokumen dalam bahasa Prancis dan Latin], Bagian Pertama, Edisi ke-2, Bar-le-Duc, L. Guérin, Éditeur, 1865, hal. 51-84.
[1] Apocalyp. xiii, 6.
[2] Tertull. de Praescript. cap. viii.
[3] Ad Rom. xiii. 1.
[4] S. Joan. Chrysost. homil. 1 in Isai.
[5] S. Abmbros. in Psal. 40.
[6] Concil. Chalced. Act. 2.
[7] Synod. Ephes. Act. 3.
[8] S. Petr. Chrysol. Epist. ad Eutich.
[9] Concil. Trid. Sess. vii. de Baptis.
[10] S. Cyprian. Epist. 55. Ad Cornel. Pontif.
[11] Litter. Synod. Joan Constantinop. ad Hormisd. Pontif. et Sozom. Histor. lib. iii. Cap. 8.
[12] S. August. Epist. 162.
[13] S. Irenaeus lib. iii. contra haereses cap. 3.
[14] S. Hieronym. Epist. ad Damas. Pontif.
[15] Clemens XII. Const. In eminenti, Bened. XIV. Constit. Providas, Pius VII. Ecclesiam a Jesu Christo, Leo XII. Const. Quo graviora.
[16] Gregor. XVI. In Litteris encyclicis ad omnes episcopos, quarum initium Inter praecipuas machinationes.
[17] Ex symb. Quicumque.
[18] S. Leo. Serm. viii. cap. 4.
[19] Concil. Trid. Sess. xiii, cap. 1, de Reform.
[20] Rom. xiii, 1, 2.
[21] Concil. Trid. Sess. xxii, cap. de Reform.
[22] I Timoth. iv, 12.
[23] Bened. XIV. in Epist. Encycl. Ubi primum.
[24] Hebr. iv, 12.
[25] I Cor. xi, 4.
[26] Concil. Trid. Sess. xxiii. cap. 18, de Reform.
[27] I Ephes. iv, 24.
[28] S. Cyprian. Ep. 77. ad Nemesia., etc.
[29] S. Leo, Ep. 156. ad Leon. Aug.
[30] Idem epist. 43. ad Theodos. Aug.
[31] Idem ibid.
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 4 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 4 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 5 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 5 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 7 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 7 bulanBaca lebih lanjut...