^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Penolakan 7): Tidak seorang pun dapat menghakimi Takhta Suci... maka para Paus Vatikan II adalah Paus-Paus sejati.
Jawaban: Pertama, orang-orang perlu mengerti apa arti ajaran “Tidak seorang pun dapat menghakimi Takhta Suci.” Hal ini berasal dari Gereja perdana. Di dalam Gereja perdana, sewaktu seorang uskup dituduh atas suatu kejahatan, kadangkala akan dilangsungkan suatu pengadilan yang dipimpin oleh uskup-uskup lain atau oleh seorang patriark yang memiliki otoritas yang lebih tinggi. Uskup-uskup ini akan duduk di dalam pengadilan atas sang uskup tersangka. Tetapi Uskup Roma, karena ia adalah uskup tertinggi di dalam Gereja, tidak dapat tunduk kepada pengadilan mana pun oleh uskup-uskup lain atau oleh orang-orang lain.
Inilah arti “Tidak seorang pun dapat menghakimi Takhta Suci.” Hal ini tidak merujuk kepada fakta untuk mengakui bahwa seorang bidah terang-terangan yang mengaku sebagai Paus bukanlah seorang Paus sejati. Dan hal ini membawa kita kepada poin kedua, yang terpenting di dalam hal ini.
Kedua, Takhta Suci telah memberi tahu kita bahwa tidak seorang bidah pun dapat diterima sebagai pejabat Takhta Suci (Sri Paus) yang sah! Dengan kepenuhan otoritasnya, Paus Paulus IV mendefinisikan bahwa seseorang yang telah dipromosikan ke tingkat Kepausan sebagai seorang bidah bukanlah Paus yang sejati dan sah, dan bahwa ia dapat ditolak sebagai seorang penyihir, penyembah berhala, pemungut cukai dan bidah.
Maka, seseorang mematuhi dan berpegang kepada ajaran Takhta Suci jika mereka menolak sebagai tidak valid para klaiman pasca-Vatikan II yang bidah. Mereka bukanlah Paus-Paus sejati, menurut ajaran dari Takhta Suci.
Ketiga, sekitar awal permulaan Bulla ini, sebelum pernyataan bahwa para umat beriman dapat menolak sebagai sama sekali tidak valid “pemilihan” seorang bidah, Paus Paulus IV mengulangi ajaran bahwa tidak seorang pun dapat menghakimi Sri Paus.
Adakah penegasan yang lebih mencengangkan bahwa posisi sedevakantis tidak menentang ajaran bahwa “Tidak seorang pun dapat menghakimi Paus ataupun Takhta Suci” selain fakta bahwa Bulla Paus Paulus IV mengulangi ajaran ini bahwa tidak seorang pun menghakimi Paus segera sebelum menyatakan bahwa para umat harus mengakui sebagai tidak valid pemilihan seorang bidah!
Paus Paulus IV, tidak seperti para non-sedevakantis yang menggunakan argumen ‘tidak seorang pun dapat menghakimi Takhta Suci’ secara benar membedakan antara seorang Paus Katolik sejati yang tidak dapat dihakimi oleh seorang pun, dan seorang bidah terang-terangan (contohnya, Benediktus XVI) yang telah menunjukkan dirinya sendiri sebagai seorang non-Katolik yang bukanlah Sri Paus, karena ia berada di luar Iman sejati. Ini adalah sebuah bukti yang penting bahwa para sedevakantis yang menganggap sebagai tidak valid “pemilihan” sang bidah terang-terangan Joseph Ratzinger tidak menghakimi seorang Paus.
Keempat, banyak orang yang mencoba membela para “Paus” Vatikan II dengan berkata “tidak seorang pun dapat menghakimi Takhta Suci” sendiri bersalah karena mereka menghakimi tindakan-tindakan yang paling otoritatif dari para pria yang mereka anggap menduduki Takhta Suci. Kebanyakan tradisionalis menolak Vatikan II, ‘kanonisasi-kanonisasi’ dari para “Paus” Vatikan II, dsb. Ini adalah posisi yang skismatis, yang menolak tindakan-tindakan otoritatif dari apa yang mereka anggap sebagai Takhta Suci. Hal ini membuktikan bahwa “Paus-Paus” ini bukanlah Paus-Paus sama sekali dan faktanya sama sekali tidak menduduki Takhta Suci.
Kembali ke Jawaban-Jawaban Terumum untuk Penolakan-Penolakan terhadap Sedevakantisme
Catatan kaki:
[1] Denzinger 330.
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 1 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 2 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 2 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 3 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 5 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 6 bulanBaca lebih lanjut...