^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Yesus Memasuki Yerusalem - Renungan St. Alfonsus
I.
“Lihatlah rajamu datang kepadamu, ia lemah lembut dan menunggangi seekor keledai dan anak keledai betinanya yang digunakan untuk membawa beban.[1] Juru Selamat kita, sewaktu masa Sengsara-Nya mendekat, pergi ke Yerusalem dari Betania. Marilah kita merenungkan di sini kerendahan hati Yesus Kristus, yang adalah Raja Surga, merendahkan diri untuk memasuki kota itu sembari menunggangi seekor keledai. Ya Yerusalem, lihatlah rajamu datang kepadamu dalam kerendahan hati dan kelemahlembutan. Janganlah takut bahwa Ia datang untuk memerintah atas dirimu dan mengambil kekayaanmu; sebab Ia datang dengan segala kasih dan kerahiman untuk menyelamatkanmu, dan untuk menebus nyawamu dengan kematian-Nya sendiri. Para rakyat, yang untuk beberapa waktu lamanya telah menghormati-Nya oleh karena mukjizat-mukjizat-Nya, dan terutama mukjizat terakhir yang dilakukan-Nya, di mana ia membangkitkan Lazarus dari kematian, pergi keluar untuk menemui-Nya. Beberapa orang membentangkan pakaian mereka di jalanan yang akan dilalui-Nya, beberapa orang lain melambaikan dahan pohon untuk memberikan-nya penghormatan. Oh! Siapakah yang akan pernah membayangkan bahwa Tuhan, yang disambut dengan penghormatan yang begitu besar, akan harus tampak dalam beberapa hari dengan sebuah salib di pundak-Nya, sebagai seorang penjahat yang dihukum mati?
Ya Yesusku yang terkasih, apakah Engkau lalu hendak masuk dengan kemuliaan ke dalam kota, sehingga semakin besar penghormatan yang menyambut diri-Mu, semakin kejam Sengsara dan wafat yang akan Kaualami? Puji-pujian dari kota yang durhaka ini yang diberikannya kepada-Mu akan berubah menjadi penghinaan dan kutukan. Sekarang mereka berkata, Hosana kepada Putra Daud; terberkatilah Ia yang datang dalam nama Tuhan.[2] Kemuliaan kepada-Mu, ya Putra Daud: terberkatilah Engkau selama-lamanya, sebab Engkau datang demi kebaikan diri kami dalam nama Tuhan. Dan kemudian, mereka akan bersuara dengan lantang sambil berseru, Enyahkan Dia, enyahkan Dia, salibkan Dia, salibkan Dia.[3] Pilatus (mereka akan berkata), enyahkanlah penjahat ini dari hadapan kami. Sekarang mereka membentangkan jubah mereka di hadapan-Mu, dan mereka kemudian akan menanggalkan pakaian-Mu demi mendera dan menyalibkan-Mu. Mereka sekarang mengambil dahan palma untuk disebarkan di bawah kaki-Mu, dan kemudian mereka akan mengambil dahan berduri untuk menikam kepala-Mu. Sekarang mereka mencurahkan begitu banyak berkat atas diri-Mu, dan kemudian mereka akan melontarkan kepada-Mu caci maki dan penghujatan. Pergilah, ya jiwaku, dan katakanlah kepada-Nya dengan penuh kasih dan syukur: Terberkatilah Ia yang datang dalam nama Tuhan.[4] Ya Penebusku yang terkasih, terberkatilah Engkau selama-lamanya, sebab Engkau telah datang untuk menyelamatkan kami; seandainya Engkau tidak datang, kami semua akan binasa.
II.
Dan sewaktu Ia mendekati kota itu, ia menangisinya.[5] Sewaktu Yesus mendatangi kota Yerusalem yang malang itu, Ia memandangnya dan menangisi kota itu oleh karena kedurhakaan dan kehancurannya.
Ya Tuhanku, sewaktu Engkau menangisi kedurhakaan Yerusalem, Engkau juga memang menangisi kedurhakaan dan kehancuran jiwaku. Ya Penebusku yang terkasih, Engkau memang menangis karena Engkau melihat penghinaan yang telah kubuat sendiri karena aku telah mengusir-Mu dari jiwaku, dan karena aku memaksa-Mu untuk mengutuk diriku ke dalam Neraka setelah Engkau telah wafat demi keselamatanku. Ah, biarkanlah diriku yang menangis, sebab aku sendirilah yang harus menangisi penghinaan yang telah kupersembahkan kepada-Mu, karena aku menyakiti-Mu dan memisahkan diriku sendiri dari-Mu setelah Engkau begitu mencintaiku dengan sedemikian lembutnya. Ya Bapa yang Abadi, demi air mata Putra-Mu yang telah tercucur atas diriku, berikanlah diriku dukacita atas dosa-dosaku. Dan Engkau, ya hati Yesusku yang penuh cinta dan kelemahlembutan, kasihanilah diriku, sebab aku membenci, di atas segala hal, segala pelanggaran yang telah kulakukan terhadap diri-Mu, dan aku bertekad untuk hanya mencintai-Mu.
III.
Setelah Ia memasuki Yerusalem, Yesus menghabiskan seluruh hari itu berkhotbah dan menyembuhkan orang sakit; tetapi, di sore hari, tidak seorang pun mengundang-Nya untuk tidur di rumahnya; dan oleh karena itu, Ia harus kembali ke Betania.
Ya Tuhanku yang manis, jikalau orang lain mengusir diri-Mu, aku tidak akan mengusir diri-Mu. Pada suatu kala, kala yang celaka, aku mengusirmu dengan amat durhaka dari jiwaku; tetapi sekarang aku menempatkan nilai yang lebih besar untuk bersatu bersama-Mu daripada kepemilikan atas segala kerajaan di bumi. Ya Allahku, siapa lagikah yang mampu memisahkan diriku dari cinta kasih-Mu?”
Catatan kaki:
The Complete Works of Saint Alphonsus de Liguori – The Passion and the Death of Jesus Christ [Karya Lengkap Santo Alfonsus de Liguori – Sengsara dan Wafat Yesus Kristus], disunting oleh Rev. Eugene Grimm, Vol. V, New York, Cincinnati, dan St. Louis, Benziger Brothers, 1887, hal. 164-176.
[1] ‘Ecce Rex tuus venit tibi mansuetus, sedens super asinam et pullum filium subjugalis.’ – Matius xxi. 5.
[2] ‘Hosanna Filio David! Benedictus, qui venit in nominee Domini!’ – Matius xxi. 9.
[3] ‘Tolle, tolle, crucifige eum!’ – Yohanes xix. 15.
[4] ‘Benedictus, qui venit in nominee Domini!’
[5] ‘Et ut appropinquavit, videns civitatem, flevit super illam.’ – Lukas xix. 41.
Terimakasih atas artikelnya, saya semakin mengerti perjalanan kerajaan raja salomo
Novriadi 1 bulanBaca lebih lanjut...Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Since your comment is written in English, we are responding in English and including a translation in Indonesian. However, we would recommend that you write us in Indonesian instead, if...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – memang benar bahwa orang hendaknya mengasihi orang lain dan menjaga ciptaan Allah. Namun, yang terutama, kita pertama-tama harus mengasihi/mencintai Allah. Sangat amat penting pula, terutama pada zaman kita,...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Misteri Terang itu datangnya dari Yohanes Paulus II. Dia ini seorang Anti-Paus dan pemurtad masif. Rosario orisinal yang diberikan oleh Santa Perawan Maria adalah 15 dekade dengan Misteri-Misterinya...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...peristiwa terang kenapa tidak ada dalam pembahasan artikel ini?
devie 4 bulanBaca lebih lanjut...Allah Maha Besar melalui Putranya Yesus Kristus dan Bundanya Maria ..Melakukan muzizat menunjukan Betapah Besarnya dan Baiknya Allah..Kita manusia harus berbuat baik satu dengan yang lain dan alam sekitar serta...
fidelis Budi Suryanto 4 bulanBaca lebih lanjut...Are the FSSP and SSPX right on the sacraments?
Petrus Fiter Panco 4 bulanBaca lebih lanjut...Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 6 bulanBaca lebih lanjut...