Tanggapan Pembaca tentang Misa Baru yang tidak valid: “Anda terlalu menekankan pentingnya kata-kata”

Email anda ini adalah suatu contoh yang lain bagaimana kesombongan menghasilkan kebutaan dan membuat orang terus terperdaya. Pertama-tama, anda berkata bahwa analisis ini “terlalu menekankan pentingnya kata-kata”. Tidak, Gereja mengajarkan secara dogmatis bahwa “kata-kata” yang benar dibutuhkan agar suatu sakramen terlaksana. Fakta ini dibahas di dalam materi kami. Maka, pernyataan anda itu salah. Pernyataan anda menentang ajaran dogmatis Gereja bahwa kata-kata yang benar itu esensial (dibutuhkan).

Paus Eugenius IV, Konsili Florence, 1439: “Semua sakramen-sakramen ini terdiri dari tiga elemen: yakni benda-benda sebagai materi, kata-kata sebagai formula, dan pribadi dari pelayan yang memberikan sakramen dengan intensi untuk melakukan apa yang Gereja lakukan. Jika tidak terdapat salah satu dari hal ini, sakramen tersebut tidak terlaksana.”

Kedua, dalam kesombongan anda, anda berpikir bahwa argumen ini tidak mempertimbangkan sesuatu yang begitu mendasar seperti ajaran Kristus dalam Yohanes 6. Anda sangat salah. Anda harus memperhatikan fakta-fakta yang dibahas dengan lebih saksama. Anda akan telah mengetahui apa yang jelas tidak anda akui, yakni, perbedaan antara kecukupan dari kurban Kristus dan kemujaraban dari kurban Kristus. Walaupun Kristus menumpahkan darah-Nya untuk semua orang (aspek kecukupan), tidak semua orang menerima manfaat dari kematian-Nya (aspek kemujaraban). Akibat kesalahan mereka sendiri, tidak terhitung jumlah orang yang gagal untuk menerima buah dari Sengsara-Nya. Hasil dari Ekaristi adalah persatuan orang-orang dengan Kristus.

Paus Eugenius IV, Konsili Florence, “Exultate Deo”, Tentang Ekaristi, 1439:
“Akhirnya, ini adalah sebuah hal yang pantas untuk menandakan hasil dari sakramen ini, yakni, persatuan antara umat Kristiani dengan Kristus.”

Karena Ekaristi menghasilkan persatuan dengan Kristus, hasilnya ini berhubungan dengan orang-orang yang baginya kurban Kristus itu mujarab (yakni, banyak orang, dan bukan semua orang). Terlebih lagi, suatu formula sakramental harus menandakan hasil dari sakramen tersebut.

Paus Leo XIII, Apostolicae Curae, 1896:
“Setiap orang tahu bahwa sakramen-sakramen Hukum Baru, sebagai tanda lahiriah yang menghasilkan rahmat tak kasatmata, haruslah menandakan rahmat yang mereka hasilkan, dan menghasilkan rahmat yang mereka tandakan.”

Paus Leo XIII, Apostolicae Curae, 1896:
“ ... formula itu tidak dapat dianggap layak maupun memadai untuk sakramen tersebut, karena formula itu mengabaikan hal esensial yang harus ditandakannya.”

Karena hasil dari Ekaristi adalah untuk banyak orang (dan bukan semua orang), dan formula sebuah sakramen harus menandakan hasilnya, maka formula Ekaristi harus menandakan banyak orang (orang-orang yang kepadanya kurban Kristus mujarab), dan bukan semua orang (orang-orang yang kepadanya kurban Kristus cukup), Inilah persisnya mengapa kita menemukan ajaran berikut MENENTANG secara langsung ide bahwa semua orang dapat digunakan di dalam formula Ekaristi.

 

Katekismus Konsili Trente, Tentang Formula Ekaristi, hal. 227:
“Kata-kata yang ditambahkan bagimu dan bagi banyak orang, diambil, beberapa dari Matius, beberapa dari Lukas, tetapi dipersatukan bersama oleh Gereja Katolik bawah panduan dari Roh Kudus. Kata-kata tersebut berguna untuk menyatakan buah dan manfaat dari Sengsara-Nya. Sebab jika kita melihat akan nilainya, kita harus mengakui bahwa sang Penebus menumpahkan Darah-Nya untuk keselamatan semua orang; tetapi jika kita melihat kepada buah yang telah diterima umat manusia dari hal tersebut, kita akan dengan mudah menemukan bahwa hal tersebut tidak menyangkut semua orang, tetapi banyak orang. Maka, sewaktu (Tuhan kita) berkata: Bagimu, maksud-Nya adalah kepada mereka yang pada waktu itu hadir, atau mereka yang terpilih dari antara para orang-orang Yahudi, mereka yang, kecuali Yudas, adalah para murid kepada siapa Ia berbicara pada waktu itu. Sewaktu Ia menambahkan, Dan bagi banyak orang, maksud-Nya adalah para orang-orang terpilih dari antara orang-orang Yahudi dan bangsa-bangsa. DENGAN ALASAN YANG BENAR, KATA-KATA BAGI SEMUA ORANG TIDAK DIGUNAKAN, karena di sini, hanya buah-buah dari Sengsara-Nyalah yang diungkapkan, dan hanya kepada orang-orang terpilihlah Sengsara-Nya membawa buah keselamaan.”

St. Alfonsus de Liguori, Treatise on The Holy Eucharist {Traktat akan Ekaristi Kudus}:
“Kata-kata bagimu dan bagi banyak orang digunakan untuk membedakan kebajikan dari Darah Kristus dan buah-buahnya; karena Darah dari Juru Selamat kita memiliki nilai yang cukup untuk menyelamatkan semua orang tetapi buah-buahnya hanyalah diterapkan kepada sejumlah orang tertentu dan bukan untuk semua orang, dan ini adalah karena kesalahan mereka sendiri...”

Fakta-fakta ini seharusnya menunjukkan bahwa anda salah. Tidak diragukan bahwa penggunaan semua orang di dalam konsekrasi Misa Baru memberikan formulanya suatu tanda yang salah dan menyebabkan invaliditas. (Terdapat pula masalah di dalam validitas Misa Baru oleh karena tiadanya kata-kata mysterium fidei – serta, hampir pada semua kasus, seorang imam yang valid). Anda harus membaca materi di situs ini dengan lebih cermat dan jujur, keluar dari Misa Baru, menolak sekte Vatikan II, dan memeluk iman Katolik tradisional. Anda tidak akan diselamatkan, jika anda tidak melakukannya.

Paus St. Pius V, De Defectibus, bab 5, Bagian 1:
“Kata-kata Konsekrasi, yang merupakan FORMULA dari Sakramen ini, adalah sebagai berikut: SEBAB INILAH TUBUHKU. Dan: SEBAB INILAH PIALA DARAHKU, DARAH PERJANJIAN BARU DAN KEKAL: MISTERI IMAN, YANG AKAN DITUMPAHKAN BAGIMU DAN BAGI BANYAK ORANG DEMI PENGAMPUNAN DOSA. Jikalau seseorang menghapuskan atau mengubah suatu hal pun di dalam FORMULA konsekrasi Tubuh dan Darah, dan dalam perubahan kata-kata tersebut, rumusan [yang baru] tersebut gagal untuk memiliki arti yang sama, ia tidak akan mengonsekrasikan sakramen tersebut.”