^
^
| Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
| Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
St. Gregorius Agung: Semua Orang Tidak Percaya & Orang di luar Sakramen Binasa
Pada bagian karyanya Moralia (tentang Kitab Ayub), Paus St. Gregorius Agung mengajarkan bahwa semua orang yang mati sebagai orang tidak percaya dan tanpa sakramen Gereja tidak selamat. Sama seperti pada kudus lain yang membahas perkara ini, sebagai bagian dari penjabarannya, Sri Paus mengutip Yohanes 3, tentang bagaimana orang yang tidak percaya sudah dihukum.
Paus St. Gregorius Agung, Moralia, Buku 26, Bab 27 (#50): “Tentangnya sang Nabi berkata, Orang jahat tidak akan bangkit kembali dalam penghakiman. [Mazmur 1:5] Dan tentangnya Tuhan menyatakan, Tetapi orang yang tidak percaya sudah dihukum. [Yohanes 3:18] Dan tentangnya Paulus berkata, Mereka yang telah berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat. [Roma 2:12] Dengan demikian, semua orang tak percaya sekalipun akan bangkit kembali, namun bukan untuk penyiksaan dan bukan untuk penghakiman. Sebab perkara mereka tidak kemudian diselidiki; karena saat datang di hadirat Hakim ketat itu, mereka sudah terkena hukuman mereka sendiri, yaitu ketidakpercayaan. Tetapi mereka di sana, yang mempertahakan pengakuan iman, kendati tidak memiliki perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan pengakuan iman tersebut, dihukum atas dosa, agar mereka binasa. Namun mereka, yang belum menikmati sakramen-sakramen iman sekalipun, tidak mendengar hardikan sang Hakim pada kejentakaan terakhir; sebab, karena sudah dihukum dengan gelap ketidakpercayaan mereka, mereka tidak pantas dihukum dengan dihardik secara terbuka oleh Dia, Dia yang sudah mereka lecehkan. Mereka yang di sana setidak-tidaknya mendengar kata-kata sang Hakim, karena mereka telah mempertahankan setidak-tidaknya sabda iman-Nya. Mereka yang di sini, dalam hukuman mereka, tidak mendengar putusan Hakim yang kekal itu: karena mereka ini tidak mau mempertahankan ketakziman mereka kepada-Nya bahkan dalam kata-kata. Mereka yang di sana binasa dengan Hukum Taurat, karena mereka telah berdosa di bawah Hukum Taurat; sedangkan Hukum Taurat sama sekali tidak disebutkan bagi mereka yang di sini, dalam hukuman mereka; sebab mereka sama sekali tidak berusaha untuk beroleh apa-apa dari Hukum Taurat. Sebab seorang pangeran penyelenggara persemakmuran duniawi, menggunakan berbagai cara untuk menimpakan hukuman bagi seorang warga, yang melanggar di rumah, dan seorang musuh yang membuat perang di luar negeri. Pada kasus pertama, ia mempertimbangkan hak-hak orang itu, dan menghukumnya dalam tutur hardikan adil. Namun terhadap seorang musuh, ia adakan perang: digunakannya alat-alat kehancuran, dan ditimpakannya siksaan-siksaan yang patut didapat kefasikan musuhnya itu. Namun tidak ia tanya apakah yang tersedia dalam hukum atas pelanggaran musuhnya. Sebab orang yang tidak pernah dituntut dengan Hukum Taurat, tidak perlu dihancurkan dengan Hukum Taurat. Dengan demikian, karena itulah di pengadilan terakhir, hardikan adil menghantam orang yang telah menyimpang dalam perilakunya dari yang ia pegang dalam pengakuan; dan barang siapa tidak dituntut dengan hukum iman, dihancurkan tanpa putusan pengadilan.”
Terima kasih sudah terbagi doa litani yg I dah ini. ❤️🙏✝️🙏
Hildebrand Avun. Bith 2 hariBaca lebih lanjut...St Aloysius Gonzaga doakanlah kami. Bantulah kami maju dalam mengutamakan kerendahan hati setiap hari. 🙏
Kita 4 bulanBaca lebih lanjut...Pengamatan menarik. Lebih relevan lagi karena banyak dari materi kami membahas bidah-bidah & kemurtadan Vatikan II, yang melibatkan orang-orang yang mengaku Katolik, padahal sebenarnya tidak, karena banyak dari mereka telah...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Berarti anda tidak paham ttg arti katholik, jadi anda belajar yg tekun lagi spy cerdas dlm komen
Orang kudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Anda bahkan tidak percaya bahwa Yesus mendirikan Gereja Katolik, dan anda menyebut diri Katolik. Sungguh sebuah aib. Yesus jelas-jelas mendirikan Gereja di atas Santo Petrus (Mat. 16:18-19), yakni Gereja Katolik,...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Membaca artikel-artikel di Website ini, aku ingat satu ayat di Kitab Amsal. "Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati."...
St. Paul 7 bulanBaca lebih lanjut...Saya katolik, tetapi hanya perkataan Yesus yang saya hormati, yaitu tentang cinta kasih. Yesus tidak mendirikan gereja katolik. Anda paham arti cinta kasih? Cinta kasih tidak memandang. Tuhan meminta kita...
Kapten.80 7 bulanBaca lebih lanjut...Terimakasih atas artikelnya, saya semakin mengerti perjalanan kerajaan raja salomo
Novriadi 8 bulanBaca lebih lanjut...Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 9 bulanBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 9 bulanBaca lebih lanjut...