^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Santo Simeon, Uskup & Martir
Pesta: 18 Februari
“Dari Euseb. 1. 3. c. 32. Tillem. t. 1. Hal. 186 dan t. 2
St. Simeon adalah putra dari Kleopas, yang juga disebut sebagai Alfeus, saudara Santo Yosef serta Maria (saudari dari sang Perawan Suci). Maka, Santo Simeon adalah kemenakan St. Yosef dan St. Perawan Maria, dan sepupu Kristus. Simeon dan Simon adalah nama yang sama, dan orang kudus ini, menurut para penafsir Kitab Suci yang terbaik, adalah Simon yang disebutkan di dalam Matius xiii, 55, yang adalah saudara dari St. Yakobus Minor, dan St. Yudas, rasul, dan Yusuf atau Yosef. Usia Santo Simeon lebih tua delapan atau sembilan tahun dari sang Juru Selamat. Kita tidak dapat meragukan bahwa ia adalah pengikut Kristus yang awal, sebagaimana pula bapak dan ibunya serta ketiga saudaranya … St. Epifanius menceritakan[1] bahwa sewaktu orang-orang Yahudi membantai St. Yakobus Minor, saudaranya, Simeon, menghardik orang-orang Yahudi itu oleh karena kekejaman mereka yang tercela. Setelah St. Yakobus, uskup Yerusalem, dibunuh pada tahun 62, 29 tahun setelah Kebangkitan Juru Selamat kita, para rasul dan murid Kristus berhimpun di Yerusalem untuk menunjuk pengganti St. Yakobus. Dengan suara bulat, mereka menunjuk St. Simeon, yang kemungkinan telah membantu saudaranya untuk memerintah gereja tersebut.
Pada tahun 66, tahun di mana SS. Petrus dan Paulus menderita kemartiran di Roma, perang saudara bermula di Yudea, akibat penghasutan orang-orang Yahudi melawan orang-orang Romawi. Umat Kristiani di Yerusalem diperingatkan oleh Allah akan kehancuran yang akan segera mendatangi kota itu, dan melalui suatu wahyu ilahi[2] diperintahkan agar meninggalkan kota tersebut, sebagaimana Lot diselamatkan dari Sodom. Maka, mereka meninggalkan kota itu pada tahun yang sama, sebelum Vespasianus, jenderal Kaisar Nero, yang setelahnya menjadi kaisar, memasuki Yudea. Umat Kristiani itu mengungsi seberang sungai Yordan di sebuah kota kecil yang bernama Pella; dengan St. Simeon yang mengepalai mereka. Setelah Yerusalem diambil alih dan dibakar, para umat Kristiani kembali ke kota itu, dan tinggal di tengah-tengah reruntuhannya, sampai sewaktu Hadrianus di kemudian hari sepenuhnya memusnahkan. St. Epifanius[3] dan Eusebius[4] meyakinkan kita, bahwa di sini, gereja berkembang pesat, dan bahwa sejumlah besar orang Yahudi berkonversi oleh karena banyak mukjizat dan keajaiban yang dilakukan di sana.
St. Simeon, di tengah-tengah penghiburan Roh Kudus dan kemajuan pesat gereja, mengalami penderitaan karena ia melihat timbulnya dua bidah, yakni, bidah Nazarean dan Ebionit; yang benih-benih pertamanya, menurut St. Epifanius, muncul di Pella. Kaum Nazarean adalah suatu sekte campuran antara agama Yahudi dan Kristiani, tetapi kedua agama itu membenci mereka. Sekte itu mengakui Kristus sebagai Nabi yang teragung, tetapi berkata bahwa ia semata-mata seorang manusia, yang orang tuanya adalah Yosef dan Maria: mereka memadukan segala perayaan hukum lama dan hukum baru, dan menaati Sabat Yahudi serta hari Minggu. Ebion menambahkan beberapa kesesatan lainnya, yang juga telah dianut oleh Serintus, dan mengajarkan berbagai jenis takhayul, mengizinkan perceraian, dan memperbolehkan kemaksiatan-kemaksiatan yang amat keji. Ebion mulai berkhotbah di Kokabe, suatu desa di seberang sungai Yordan, di mana ia tinggal; tetapi ia setelahnya berperjalanan ke Asia, dan dari sana, ia pergi ke Roma. Otoritas St. Simeon menjaga para bidah dalam suatu rasa hormat pada saat hidupnya, yang merupakan hidup yang terpanjang dari para murid Tuhan. Tetapi, seperti yang dikatakan oleh Eusebius, segera setelah St. Simeon meninggal, banjir bidah yang keji meledak keluar dari Neraka … yang tidak tampak secara terbuka pada saat kehidupannya.
Vespasianus dan Domitianus telah memerintahkan agar semua orang yang merupakan keturunan Daud dibunuh. St. Simeon telah lolos dari pengejaran mereka; tetapi sewaktu Trajanus memberikan perintah yang sama, beberapa orang bidah dan Yahudi menuduh St. Simeon sebagai keturunan Daud dan seorang Kristiani, kepada Atikus, gubernur Romawi di Palestina. Sang uskup suci itu dihukum olehnya dengan penyaliban. Setelah ia menderita siksaan-siksaan yang biasanya setelah beberapa hari, walaupun ia sudah berusia seratus dua puluh tahun, yang ditanggungnya dengan kesabaran yang sedemikian besarnya sehingga semua orang (dan terutama Atikus) mengaguminya, ia meninggal pada tahun 107, menurut Eusebius di dalam tawarikhnya, tetapi pada tahun 116, menurut Dodwell, uskup Loyde, dan F. Pagi. St. Simeon kemungkinan telah memerintah gereja Yerusalem selama sekitar empat puluh tiga tahun.”
Catatan kaki:
Disadur dari sumber berbahasa Inggris:
Rev. Alban Butler, The Lives of the Fathers, Martyrs, and Other Principal Saints [Riwayat Hidup Para Bapa, Martir, dan Para Kudus Utama Lainnya], St. Simeon, Februari – Vol. II, London, Thomas Richardsons and Sons, hal. 206-208.
[1] Haer. 78. c. 14.
[2] Eus. 1. 3. c. 5., Epiph haer. 29. c. 7. haer. 30. c. 3.
[3] L. de Pond. et Mensur. c. 15.
[4] Demonst. L. 3. c. 5.
Ya. Bunuh diri adalah dosa berat, dan orang-orang yang mati dalam keadaan dosa berat langsung masuk Neraka. https://vatikankatolik.id/dosa-asal-dosa-berat-neraka/ Menarik pula bahwa Kitab Hukum Kanonik tahun 1917, kanon 1240 §1 no....
Biara Keluarga Terkudus 4 mingguBaca lebih lanjut...Sayang sekali mayoritas orang Nusantara mengikut agama diabolis itu. Semoga Roh Kudus mencerahkan hati para umat muslim dan mengeluarkan mereka dari kegelapan.
Ray 4 mingguBaca lebih lanjut...apakah benar bahwa orang yang bunuh diri tidak akan diampuni dosanya dan akan selamanya berada di neraka?
Maria Melanie Aryanti 4 mingguBaca lebih lanjut...Anda sebetulnya perlu menonton dan menyimak video ini (yang tampaknya belum/tidak anda simak dengan baik). Kelihatannya, nenurut anda gelar santo/santa itu tidak penting. Tetapi gelar ini begitu pentingnya karena di...
Biara Keluarga Terkudus 1 bulanBaca lebih lanjut...Sibuk semua dengan liturgis masing masing... hakim yang punya otoritas yaitu Yesus... terserah pada mau sibuk apaan soal santa santo... apa yang dilakukan di dunia akan dihakimi secara pribadi oleh...
ngatno 1 bulanBaca lebih lanjut...terima kasih min penjelasannya terima kasih juga kalendernya, sangat bermanfaat
Yulius Kristian 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Kongregasi Suci bagi Ritus (Sacra Rituum Congregatio) melarang warna biru dalam pakaian ibadat dan menyatakan penggunaan warna tersebut sebagai suatu penyelewengan.[a] “Prefek Kongregasi Abdi Santa Perawan Maria dari...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Orang yang tidak jujur seperti anda ini adalah yang sesat. Membantah poin video ini anda tidak bisa. Poin-poin yang kami ajukan di dalam artikel dan video ini berasal dari buku...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...yang sesat kayaknya anda si penulis
CanonMR 5 bulanBaca lebih lanjut...permisi boleh tanya klo warna liturgi biru itu apa ya? apakah dulu gereja mewajibkan/mengharuskan biru menjadi warna liturgi trimakasih
Yulius Kristian 8 bulanBaca lebih lanjut...