Santa Yohana Fransiska de Chantal tentang Para Bidah

“Ibunda dari Chaugy, saudara dari Santa kita, yang hidup bersamanya di dalam ordo Visitasi, dan yang akan sering kami kutip, melaporkan kepada Monsinyur de Maupas, uskup dan count dari Puy, bahwa sewaktu ia baru saja berumur lima tahun, Yohana berada di dalam sebuah apartemen di mana seorang pria Kalvinis yang berdiskusi dengan Presiden Frémiot tentang hal-hal agamawi, menyangkal secara pasti kebenaran dari salah satu misteri-misteri kita yang utama.

Anak itu, karena ia terluka oleh percakapan tersebut, meninggalkan permainannya, dan sambil berlari kepada Tuan yang bidah itu, berkata:

'Tuan, ujarnya, seseorang harus percaya bahwa Yesus Kristus sungguh hadir di dalam Sakramen Mahakudus; jika anda tidak percaya, anda membuat-Nya menjadi seorang pendusta.'

Karena suaranya yang kekanak-kanakan itu terdengar jengkel, sang pria, yang hendak menenangkannya dan mengambil jalan damai, memberikannya beberapa kacang bersalut gula; tetapi Yohana bukanlah seorang anak biasa, yang dapat digoda oleh pelukan dan permen sehingga meninggalkan pembelaan untuk kebenaran. Dengan suatu gerakan yang cepat dan sigap, ia membuang ke perapian kacang-kacangan itu, sambil berseru dengan suara yang bertenaga, yang biasanya tidak ditemukan di antara anak-anak seusianya:

'Anda lihat, Tuan, demikianlah bagaimana para bidah akan terbakar di Neraka, karena mereka tidak percaya apa yang telah dikatakan oleh Tuhan kita.'”[1]

Catatan kaki:

[1] Diterjemahkan dari Vie de sainte Jeanne-François Frémiot Baronne de Chantal [Riwayat hidup Santa Yohana Fransiska Frémiot Baronne de Chantal], Paris, Librairie de Mme Ve Poussielgue-Rusand, 1838, hal. 5-6.