Pius IX dan Ketidaktahuan yang Tidak Teratasi

Bagaimana dengan Paus Pius IX? Bukankah ia mengajarkan bahwa orang-orang yang mengalami ketidaktahuan yang tidak teratasi dapat diselamatkan di dalam dua dokumen? Bagaimana dengan Singulari Quadam dan Quanto Conficiamur Moerore?

Kebingungan tentang topik ini telah bertambah besar akibat beberapa pernyataan Paus Pius IX yang disalahpahami. Ketika kita melakukan analisis terhadap pernyataan-pernyataan ini, harus diingat baik-baik, bahwa sekiranya pun Paus Pius IX telah mengajarkan bahwa orang-orang yang mengalami ketidaktahuan tak teratasi mungkin bisa selamat pada kedua dokumen ini, tidak berarti posisi semacam itu benar, sebab dokumen-dokumen itu bersifat falibel dan bisa saja memuat kesalahan. Tidak ada Paus yang bisa mengubah atau menentang dogma. Paus Honorius, yang memimpin pada abad ke-7, kenyataannya di kemudian hari dikutuk karena menyebarluaskan bidah, meski bukan dalam kapasitas pengajarannya yang khidmat kepada Gereja universal. Maka, tidak ada orang, bahkan seorang Paus sekalipun, yang bisa mengubah dogma bahwa tidak ada orang yang meninggal di luar Gereja, entah dalam ketidaktahuan atau tidak, yang bisa selamat. Berikut beberapa kutipan lain tentang ketidaktahuan.

Paus Benediktus XV, Humani Generis Redemptionem (#14), 15 Juni 1917: “… ’Ketidaktahuan adalah induk segala kesalahan’, seperti yang dinyatakan dengan benar oleh Konsili Lateran IV.”[1]

Kesalahan-Kesalahan Petrus Abelardus, Dikutuk oleh Inosensius II, 16 Juli 1140, #10: “Bahwa mereka tidak berdosa, mereka yang, akibat ketidaktahuan, telah menyalibkan Kristus, dan bahwa segala sesuatu yang dilakukan karena ketidaktahuan tidak boleh dianggap dosa.” - Dikutuk[2]

Catatan kaki:

[1] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 1 (1740-1878), hal. 157.

[2] Denzinger 377.