^
^
| Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
| Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Peranan Maria dalam Pengudusan Jiwa-Jiwa - Devosi Sejati kepada Santa Perawan Maria
(Klik untuk kembali ke Rangkuman || Pasal I)
Bagian I, Bab I, PASAL II
Peranan Maria dalam Pengudusan Jiwa-Jiwa
§I. – Perilaku ketiga Pribadi Allah Tritunggal Mahakudus sehubungan Maria, dalam Gereja
22. Perilaku ketiga Pribadi Allah Tritunggal Mahakudus dalam Penjelmaan dan kedatangan pertama Yesus Kristus selalu Mereka jaga setiap hari secara tidak kelihatan dalam Gereja yang kudus, dan Mereka akan selalu menjaga perilaku itu sampai akhir zaman, pada kedatangan kedua Yesus Kristus.
23. Allah Bapa telah menciptakan perpaduan segala macam air, yang disebut-Nya Laut (Lat: mare). Ia juga telah menciptakan perpaduan segala macam rahmat, yang disebut-Nya Maria. Allah Mahaagung itu memiliki perbendaharaan harta yang amat kaya, tempat disimpan-Nya segala sesuatu yang cantik, mulia, langka dan berharga, bahkan bagi Putra-Nya sendiri; dan perbendaharaan yang kian megahnya itu tidak lain dari Maria, yang oleh para Kudus disebut sebagai perbendaharaan Tuhan, yang kepenuhannya memperkaya manusia.
24. Pada Bunda-Nya, Allah Putra telah menanamkan segala sesuatu yang Dia peroleh dengan hidup dan kematian-Nya, dengan jasa-jasa-Nya yang tak terhingga serta kebajikan-kebajikan-Nya yang mulia. Ia juga telah menjadikan Maria sebagai perbendaharaan untuk segala warisan yang telah diberikan Bapa kepada diri-Nya. Melalui Marialah Ia mengaruniakan jasa-jasa-Nya kepada para anggota-Nya. Melalui Marialah Ia menyalurkan kebajikan-Nya dan membagi-bagikan rahmat-Nya. Bagi-Nya, Maria adalah kanal tersembunyi. Bagi-Nya, Marialah terowongan air yang Dia gunakan untuk membuat kerahiman-Nya tersalur dengan manis dan berlimpah-limpah.
25. Allah Roh Kudus telah menanamkan karunia-karunia-Nya yang tak terperi pada Maria, Mempelai-Nya yang setia itu. Dan Maria telah dipilih-Nya sebagai pembagi segala sesuatu yang Dia punya, sedemikian rupa sehingga Maria membagi-bagikan segala karunia-Nya dan rahmat-Nya kepada siapa saja yang dia mau, sebanyak yang dia mau, seperti yang dia mau dan saat dia mau. Tiada karunia ilahi yang diberikan kepada manusia, yang tidak melalui tangannya yang perawan. Sebab seperti itulah kehendak Allah yang telah menghendaki kita supaya memiliki segala-galanya dalam Maria. Sebab perempuan yang dulunya hidup miskin, merendah dan tersembunyi di sepanjang hidupnya, karena itu telah diperkaya, ditinggikan dan dimuliakan oleh Yang Mahatinggi. Demikianlah pandangan Gereja dan para Bapa.
26. Seandainya saya sedang berbicara kepada para pemikir bebas di zaman ini, akan saya buktikan segala sesuatu yang saya katakan secara sederhana dan itu akan saya uraikan secara lebih panjang dengan bantuan Kitab Suci dan para Bapa kudus serta dengan argumen-argumen kuat yang bisa dilihat dijabarkan secara panjang oleh Rev. Romo Poiré, dalam karyanya Triple Couronne de la sainte Vierge (Mahkota Lipat Tiga Perawan Suci). Namun, lawan bicara saya terutama adalah orang miskin bersahaja yang berkehendak baik dan lebih beriman daripada kebanyakan orang terpelajar, dan sebab itu mereka percaya dengan lebih sederhana dan buah jasanya pun lebih besar. Karena itu, saya cukup menyatakan kebenaran kepada mereka secara sederhana, tanpa sela untuk mengutip semua ayat bahasa Latin yang tidak mereka pahami. Kendati demikian, tanpa menyelidiki ayat-ayat itu dalam-dalam, saya akan tetap mengutip beberapa dari antaranya. Mari kita sekarang terus melanjutkan pokok pembahasan kita.
27. Karena rahmat menyempurnakan kodrat, dan kemuliaan menyempurnakan rahmat, Tuhan kita pastinya masih tetap berada di Surga, sama seperti sebagai Putra Maria, Ia dahulu berada di atas bumi. Dan karena itu juga, dijaga-Nya ketaatan serta kepatuhan tersempurna dari antara semua anak-anak kepada ibu terbaik dari antara semua ibu. Namun, jangan sampai orang berpikir bahwa dalam ketergantungan ini, Yesus Kristus turun derajat atau menjadi tidak sempurna. Sebab karena Maria secara tak terhingga lebih rendah dari Putranya, yang adalah Allah, Maria tidak memerintah Putranya itu seperti seorang ibu di bumi ini memerintah anaknya yang lebih rendah daripada dia. Dalam Allah, Maria sudah diubah sepenuhnya oleh rahmat dan kemuliaan, rahmat & kemuliaan yang mengubah para Kudus sehingga bisa masuk ke dalam Dia. Itulah sebabnya, Maria tidak meminta, tidak menginginkan, dan tidak melakukan apa-apa yang berlawanan dengan kehendak kekal Allah lagi tak berubah. Lantas, ketika orang membaca dalam karya tulis Santo Bernardus, Santo Bernardinus, Santo Bonaventura dll., bahwa seisi Surga dan bumi, sampai Allah sendiri, tunduk kepada Perawan Suci, maksudnya adalah otoritas yang sungguh Dia kehendaki sebagai kepunyaan Maria sebegitu besarnya, sehingga Maria bahkan tampak memiliki kuasa Allah sendiri. Demikian pula, doa-doa serta permintaan-permintaannya begitu kuasa di hadapan Allah, sehingga tampak sebagai perintah di hadapan kemegahan-Nya, Dia yang tiada pernah menolak doa Ibunda terkasih-Nya itu, sebab Maria selalu rendah hati dan sejalan dengan kehendak-Nya.
Jikalau dengan kekuatan doa, Musa dulu menghentikan murka Allah atas bangsa Israel dengan kuasa begitu besar, sehingga Tuhan yang Mahatinggi empunya kerahiman tiada batas itu tidak mampu menolaknya, sampai-sampai Ia berkata kepada Musa bahwa diri-Nya tidak akan murka dan menghukum bangsa pemberontak itu, lantas harus kita bayangkan seperti apalagi doa Maria yang rendah hati, Bunda Allah yang suci itu, dia yang lebih kuasa di hadapan Kemegahan-Nya ketimbang doa-doa dan perantaraan-perantaraan semua Malaikat serta Para Kudus di Surga dan di bumi?
28. Di Surga, Maria memerintah para Malaikat dan orang-orang Terberkati. Sebagai ganjaran atas kerendahan hatinya yang luar biasa besar, Allah telah memberikan kuasa dan tugas kepada Maria agar menempatkan para Kudus sebagai pengisi takhta-takhta kosong yang dahulunya dimiliki para malaikat pemurtad, namun yang kemudian jatuh akibat kecongkakan. Demikianlah kehendak yang Mahatinggi. Allah meninggikan orang rendah hati, sehingga Surga, bumi dan Neraka sujud, entah mau, entah tidak, kepada perintah-perintah Maria yang rendah hati, perempuan yang telah dijadikan-Nya Penguasa Surga dan bumi, panglima bala tentara-Nya, penyalur rahmat-rahmat-Nya, dia yang mengerjakan keajaiban-keajaiban besar, pembuat silih bagi umat manusia, perantara bagi manusia, pemberantas para musuh Allah dan rekan setia dalam keagungan dan kejayaan-Nya.
29. Allah Bapa ingin memiliki anak-anak melalui Maria sampai akhir zaman. Ia pun menuturkan sabda ini kepadanya: In Jacob inhabita[1], “Tinggallah dalam Yakub”, maksudnya, jadikanlah tempat tinggal dan kediamanmu dalam anak-anak terpredestinasi-Ku, yang dilambangkan oleh Yakub, dan janganlah tinggal dalam diri anak-anak Iblis dan kaum terkutuk, yang dilambangkan oleh Esau.
30. Dalam keturunan kodrati dan jasmaniah, ada seorang bapa dan seorang ibu. Demikian pula, dalam keturunan adikodrati dan rohaniah, ada seorang bapa, yaitu Allah, dan seorang ibu, yaitu Maria. Semua anak-anak sejati dan kaum terpredestinasi milik Allah, mempunyai Allah sebagai bapa dan Maria sebagai ibu. Itulah sebabnya orang-orang terkutuk, seperti para bidah, skismatis dll., yang membenci atau memandang Santa Perawan Maria dengan hina atau acuh tak acuh, tidak memiliki Allah sebagai bapa, meskipun mereka berbangga diri memiliki-Nya, sebab mereka tidak punya Maria sebagai ibu. Sebab, seandainya mereka memiliki Maria sebagai ibu, mereka akan mengasihi dan menghormatinya, sama seperti seorang anak sejati yang baik tentunya mengasihi serta menghormati ibunya, ibu yang telah memberikannya hidup.
Ciri paling jitu dan tak terpungkiri untuk membedakan seorang bidah, orang dengan doktrin sesat atau orang terkutuk, dari orang terpredestinasi, adalah si bidah atau orang terkutuk itu hanya punya rasa menghina atau acuh tak acuh kepada Santa Perawan Maria. Dengan peran dan teladan yang mereka percontohkan, mereka berupaya entah secara terbuka, entah secara tersembunyi, untuk memperlemah ibadat dan kasih kepada Maria. Kadang-kadang mereka melakukannya dengan dalih yang tampak baik. Sayang sekali! Allah Bapa tidak pernah bersabda kepada Maria agar menjadikan orang-orang itu sebagai tempat kediamannya, sebab mereka adalah anak-anak Esau.
31. Allah Putra hendak mengambil rupa dan istilahnya menjelma setiap hari melalui Ibunda terkasih-Nya itu dalam anggota-anggota tubuhnya, dan Ia berkata kepada sang Ibu: In israel hereditare ...[2] : “Ambillah Israel sebagai pusakamu.” Seolah-olah Ia berkata: segala bangsa di bumi, semua orang baik dan jahat, terpredestinasi atau terkutuk, telah diberikan oleh Allah Bapa-Ku sebagai warisan-Ku. Akan Kubimbing yang satu dengan gada emas dan yang lain dengan gada besi; Aku akan menjadi bapa dan pembela bagi yang satu, pemberi balas dendam nan adil bagi yang lain, dan hakim atas mereka semua. Namun untukmu, ya Ibunda-Ku yang terkasih, warisan dan kepunyaanmu hanyalah orang terpredestinasi, yang diperlambangkan oleh Israel. Dan sebagai ibu mereka yang baik, hendaknya engkau melahirkan mereka, memberi mereka makan, membesarkan mereka, dan sebagai penguasa atas mereka, hendaknya engkau membimbing, memerintah dan membela mereka.
32. Roh Kudus berkata: Seorang manusia dan seorang manusia lahir dalam dia – Homo et homo natus est in ea.[3] Seturut penjelasan beberapa orang Bapa, manusia pertama yang lahir dalam Maria adalah Manusia-Allah, Yesus Kristus. Manusia kedua adalah manusia murni, yang diangkat anak oleh Allah dan Maria. Jikalau Yesus Kristus, selaku Kepala umat manusia lahir dalam Maria, orang-orang terpredestinasi selaku anggota-anggota tubuh Kepala itu niscaya juga harus lahir dalam Maria. Ibu yang sama tidak melahirkan wajah atau kepala tanpa anggota badan, ataupun anggota badan tanpa kepala. Kalau tidak, itu akan menjadi monster bagi alam. Demikian pula, seturut tatanan rahmat, kepala dan anggota-anggota tubuh lahir dari Ibu yang satu dan sama. Dan andaikan satu anggota Tubuh Mistis Yesus Kristus, yakni orang terpredestinasi, lahir dari ibu selain Maria yang telah melahirkan sang Kepala, lantas itu bukan orang terpredestinasi ataupn anggota tubuh Yesus Kristus, melainkan monster dalam tatanan rahmat.
33. Dan juga, karena Yesus pada saat ini adalah buah Maria lebih dari masa-masa yang lalu, sebagaimana diulangi beribu-ribu kali oleh langit dan bumi setiap harinya: “Dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus”, Yesus Kristus, bagi setiap orang yang secara khusus memiliki-Nya maupun bagi semua orang secara umum, juga sungguh merupakan buah karya Maria. Karena itulah, jika ada orang beriman yang dalam hatinya ada terbentuk Yesus Kristus, dia bisa dengan berani berkata: “Terima kasih sebesar-besarnya kepada Maria; yang kumiliki ini adalah hasil karyanya dan buahnya, dan tanpa dia, milikku ini tidak akan kupunyai”, dan pada orang itu juga bisa diterapkan kata-kata ini dengan lebih benar daripada yang dilakukan Santo Paulus: Quos iterum parturio donco formetur Christus in vobis[4]: “Aku bersalin setiap harinya melahirkan anak-anak Allah, sampai Yesus Kristus putraku terbentuk dalam mereka ketika tiba genapnya waktu.”
Santo Agustinus mengalahkan dirinya sendiri serta segala sesuatu yang baru saja saya katakan, ketika dia berkata bahwa supaya semua orang terpredestinasi menjadi sesuai dengan citra Putra Allah, mereka di dunia ini disembunyikan dalam rahim sang Perawan Tersuci. Di dalam sana, mereka dijaga, diberi makan, diasuh dan dibesarkan oleh Ibu baik itu, sampai mereka dilahirkannya dalam kemuliaan setelah mereka wafat, tepat pada hari kelahiran mereka, sebagaimana Gereja menyebut kematian orang benar. Oh, misteri rahmat yang tak dikenal orang terkutuk, dan yang sedikit dikenal orang terpredestinasi!
34. Allah Roh Kudus hendak membentuk umat pilihan dalam Maria dan melalui Maria. Kepada Maria, Ia berkata: In electis meis mitte radices.[5] Hai kekasih-Ku dan Mempelai-Ku, buatlah akar segala kebajikanmu mencengkeram dalam diri umat pilihan-Ku, supaya mereka tumbuh dalam kebajikan demi kebajikan dan dalam rahmat demi rahmat. Begitu berkenannya engkau ini kepada-Ku ketika dulu kau hidup di atas bumi mengamalkan kebajikan-kebajikan terluhur, sehingga Kuingin engkau kembali di atas bumi, tanpa berhenti berada di dalam Surga. Lahirkanlah kembali buah itu dalam umat pilihan-Ku, agar dalam diri mereka, Aku dengan gembira melihat akar dari imanmu yang digdaya, kerendahan hatimu yang luar biasa besar, mati ragamu dalam segala-galanya, doamu yang luhur, kasihmu yang membara, harapanmu yang teguh dan segala kebajikanmu.
35. Ketika akar Maria mencengkeram jiwa, di situ ia menghasilkan keajaiban-keajaiban rahmat yang hanya bisa dihasilkannya seorang diri, sebab hanya dialah Perawan subur yang tiada pernah dan takkan pernah ada tandingannya dalam kemurnian serta kesuburan.
Bersama Roh Kudus, Maria membuahkan hal teragung yang pernah ada dan akan pernah ada, yakni seorang Allah-Manusia, dan karena itu Maria akan membuahkan ha-hal teragung yang ada di akhir zaman. Marialah yang ditugaskan untuk membentuk dan mendidik para Kudus agung yang akan ada di akhir zaman. Sebab, hanya Perawan kusuma pembuat mukjizat itulah yang mampu, dalam persatuan dengan Roh Kudus, menghasilkan hal-hal istimewa dan luar biasa.
36. Ketika Roh Kudus, Mempelainya, menemukan Maria dalam jiwa, Ia pun terbang ke sana, masuk seutuhnya, banyak bercakap dengan jiwa sebanyak jiwa memberi tempat pada Mempelai-Nya itu. Dan salah satu alasan terkuat Roh Kudus di waktu ini tidak membuat mukjizat-mukjizat nyata dalam jiwa-jiwa, adalah Ia belum menemukan adanya persatuan cukup mesra dengan Mempelai-Nya yang setia dan tak terceraikan itu. Mempelai tak terceraikan, seperti itulah yang saya katakan, sebab sejak Kasih sehakikat antara Bapa dan Putra itu telah meminang Maria demi membuahkan Yesus Kristus, Kepala umat pilihan, dan Yesus Kristus dalam diri umat pilihan, Roh Kudus tiada pernah meninggalkan Maria, karena Maria telah selalu setia dan subur.
§II. – Konsekuensi-Konsekuensi.
i. – Maria, Ratu Segala Hati
Dari yang baru saja saya katakan, kesimpulan yang tentunya harus kita tarik adalah:
37. Allah telah memberi kekuasaan besar kepada Maria dalam jiwa umat pilihan, sebab, jika tidak, Maria tidak bisa menjadikan jiwa-jiwa mereka itu sebagai tempat tinggalnya seturut perintah Allah Bapa. Membentuk mereka, memberi mereka makan dan melahirkan mereka ke dalam kehidupan kekal sebagai ibu mereka sendiri, memiliki mereka sebagai warisan dan bagiannya, membentuk mereka dalam Yesus Kristus dan Yesus Kristus dalam diri mereka, mencengkeram hati mereka dengan akar kebajikannya dan menjadi pendamping tak terceraikan milik Roh Kudus untuk segala karya karunia rahmat-Nya; itu semua bahwasanya hanya bisa dilakukan Maria jika ia memiliki hak dan kekuasaan atas jiwa mereka, berkat rahmat istimewa dari yang Mahatinggi. Sesudah Allah memberikan Maria kuasa atas Putra tunggal dan kodratinya itu, Ia juga memberikan Maria kuasa atas anak-anak angkatnya. Kuasa bukan hanya atas raga mereka (yang bukan perkara besar), namun juga atas jiwa mereka.
38. Maria adalah Ratu Surga dan Bumi oleh karena rahmat Allah, sama halnya Yesus adalah Raja Surga dan Bumi oleh karena kodrat dan penaklukan-Nya. Namun, kerajaan Yesus Kristus terutama mencakup hati dan batin manusia, seturut perkataan ini: Kerajaan Allah ada dalam kamu,[6] demikian pula kerajaan Santa Perawan Maria terutama ada dalam diri manusia, maksudnya dalam jiwa manusia. Dan dalam jiwa-jiwa, Perawan Suci mendapat kemuliaan yang lebih besar bersama Putranya daripada di dalam segala makhluk yang kasatmata, dan bersama para Kudus, kita bisa menyebut Maria sebagai Ratu Segala Hati.
ii. – Manusia perlu Maria untuk mencapai tujuan akhir mereka.
No. 1 Maria diperlukan bagi orang Kristen untuk menunaikan tanggung jawab mereka.
39. Harus disimpulkan bahwa kehendak Allah menyebabkan Santa Perawan Maria diperlukan oleh Allah dengan keperluan yang disebut hipotetis; dan oleh sebab itulah Maria jauh lebih diperlukan umat manusia untuk mencapai tujuan akhir mereka. Lantas, kita tidak boleh menyamakan devosi kepada sang Perawan Teramat Suci dengan devosi-devosi kepada para kudus lainnya, seolah-olah devosi kepada sang Perawan bukanlah yang paling diperlukan, dan hanya supererogasi.
40. Suarez yang terpelajar dan saleh dari Serikat Yesus, serta Yustus Lipsius, doktor Louvain yang terpelajar dan penuh bakti, dan banyak orang lainnya, telah membuktikan secara pasti berdasarkan pendapat-pendapat para Bapa; dari antaranya, Santo Agustinus, Santo Efrem (diakon Edesa), Santo Sirilus dari Yerusalem, Santo Germanus dari Konstantinopel, Santo Yohanes dari Damaskus, Santo Bernardinus, Santo Tomas dan Santo Bonaventura, bahwa devosi kepada sang Perawan Tersuci diperlukan untuk keselamatan. Ekolampadius dan beberapa orang bidah lainnya bahkan berpendapat bahwa tidak menghormati dan mengasihi Santa Perawan Maria adalah penanda pengutukan yang pasti; dan bahwa sebaliknya, berdevosi atau berbakti seutuhnya dan sebenar-benarnya kepada Maria adalah tanda predestinasi yang pasti.
41. Tokoh-tokoh serta perkataan-perkataan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru membuktikannya, pendapat-pendapat dan teladan-teladan para Kudus meneguhkannya, sebab akal dan pengalaman mengajarkannya serta membuktikannya. Roh-roh jahat sendiri serta kaki tangan mereka terdesak oleh kuasa kebenaran, sehingga sering kali harus mengakuinya kendati mereka enggan. Dari antara semua perikop para Bapa dan Doktor Kudus yang sudah banyak saya kumpulkan untuk membuktikan kebenaran ini, akan saya ceritakan satu saja, supaya tidak kepanjangan: Tibi devotum esse, est arma quaedam salutis quae Deus dat his quos vult salvos fieri .... : “Berdevosi kepadamu, ya Perawan Suci, ujar Santo Yohanes dari Damaskus, adalah senjata keselamatan yang diberikan Allah kepada mereka yang hendak diselamatkan-Nya.”
42. Bisa saya ceritakan di sini beberapa kisah yang membuktikan hal itu juga, antara lain:
No. 2 . Maria diperlukan terutama bagi mereka yang mendambakan kesempurnaan.
43. Kalau devosi kepada Perawan Suci saja diperlukan bagi semua orang hanya demi beroleh keselamatan, apalagi bagi mereka yang terpanggil untuk mencapai kesempurnaan istimewa. Saya juga percaya bahwa tidak ada orang yang bisa beroleh persatuan mesra dengan Tuhan kita serta kesetiaan sempurna kepada Roh Kudus, tanpa persatuan erat dengan Santa Perawan Maria dan dengan amat bergantung kepada pertolongannya.
44. Hanya Maria seorang diri yang beroleh rahmat di hadapan Allah, murni tanpa pertolongan makhluk apa pun. Sejak Maria beroleh rahmat di hadapan Allah, semua orang yang telah beroleh rahmat di hadapan Allah hanya mendapatkan rahmat itu melalui Maria. Maria penuh rahmat ketika diberi salam oleh Malaikat Agung Gabriel, dan rahmat berlimpah-limpah memenuhi dirinya berkat Roh Kudus, ketika Ia menaungi Maria dengan bayangan-Nya yang tak terlukiskan. Dari hari ke hari dan dari saat ke saat, kepenuhan berganda itu begitu diperbesar-Nya sehingga Maria telah sampai pada titik rahmat yang luar biasa besar dan tak terbayangkan. Oleh sebab itu, Yang Mahatinggi telah menjadikan Maria sebagai satu-satunya perbendaharaan harta milik-Nya dan penyalur tunggal rahmat-rahmat itu. Itu dilakukan-Nya demi memuliakan, mengangkat dan memperkaya siapa saja yang diinginkan Maria, demi menempatkan siapa saja yang diinginkan Maria untuk berada pada jalan sempit menuju Surga. Itu juga Dia lakukan demi membuat siapa saja yang diinginkan Maria supaya masuk melalui pintu sempit menuju kehidupan, kendati rintangan apa pun; serta membuat siapa saja yang diinginkannya beroleh takhta, tongkat dan mahkota Raja. Yesus ada di mana-mana dan Ia senantiasa merupakan buah dan Putra kepunyaan Maria; dan di mana-mana Maria adalah pohon sejati yang menghasilkan buah kehidupan, dan ibunda sejati yang menghasilkannya.
45. Hanya kepada Maria seoranglah, Allah telah memberikan kunci-kunci ruang pundi-pundi anggur kasih ilahi, dan kuasa untuk menapaki jalan kesempurnaan terluhur lagi paling tersembunyi, dan membuat orang lain menapaki jalan itu juga. Hanya Maria seorang diri yang memberi jalan masuk Firdaus duniawi kepada anak-anak malang keturunan Hawa si pendurhaka, supaya di sana mereka bisa berjalan menggembirakan Allah, bersembunyi dengan aman dari para musuh. Di Firdaus duniawi itu mereka bisa makan makanan lezat dari pohon kehidupan dan pohon pengetahuan baik dan buruk tanpa takut mati, serta meneguk air surgawi dari sumber cantik yang menyembur berlimpah-limpah. Atau justru Maria sendirilah Firdaus duniawi itu, atau dialah tanah dara terberkati; dari sana telah diusir Adam dan Hawa yang berdosa itu. Maria memberi jalan masuk rumahnya hanya bagi laki-laki dan perempuan yang berkenan kepadanya, dan mereka dijadikannya orang kudus.
46. Meminjam ungkapan Roh Kudus seturut penjelasan Santo Bernardus, semua orang terkaya dari antara umat manusia akan memohon wajahmu dari abad ke abad, terutama di akhir zaman. Maksudnya, para Kudus teragung, jiwa-jiwa terkaya dalam rahmat dan kebajikan, akan jadi yang terajin berdoa kepada Santa Perawan Maria, beroleh kehadirannya senantiasa sebagai teladan mereka yang sempurna untuk mereka panut, dan mendapat bantuannya yang kuasa untuk menolong diri mereka.
(Klik untuk akses ke Pasal III)
Catatan kaki:
Santo Louis (Ludovikus) Maria Grignion de Montfort, Traité de la vraie Dévotion à la sainte Vierge [Risalah Devosi Sejati kepada Santa Perawan Maria], Edisi XIX, Izin cetak versi Prancis dari Renatus Fransiskus (Uskup Lusiona/Luçon, Prancis) tanggal 18 Des. 1842, Imprimerie Oberthur, Rennes-Paris, 1906, hal. 13-30.
[1] Eccli., XXIV, 13.
[2] Eccli., XXIV, 13.
[3] PS. LXXXVI, 3.
[4] Gal., IV, 19.
[5] Eccli., XXIV, 13.
[6] Lukas, XVII, 21.
St Aloysius Gonzaga doakanlah kami. Bantulah kami maju dalam mengutamakan kerendahan hati setiap hari. 🙏
Kita 4 bulanBaca lebih lanjut...Pengamatan menarik. Lebih relevan lagi karena banyak dari materi kami membahas bidah-bidah & kemurtadan Vatikan II, yang melibatkan orang-orang yang mengaku Katolik, padahal sebenarnya tidak, karena banyak dari mereka telah...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Berarti anda tidak paham ttg arti katholik, jadi anda belajar yg tekun lagi spy cerdas dlm komen
Orang kudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Anda bahkan tidak percaya bahwa Yesus mendirikan Gereja Katolik, dan anda menyebut diri Katolik. Sungguh sebuah aib. Yesus jelas-jelas mendirikan Gereja di atas Santo Petrus (Mat. 16:18-19), yakni Gereja Katolik,...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Membaca artikel-artikel di Website ini, aku ingat satu ayat di Kitab Amsal. "Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati."...
St. Paul 6 bulanBaca lebih lanjut...Saya katolik, tetapi hanya perkataan Yesus yang saya hormati, yaitu tentang cinta kasih. Yesus tidak mendirikan gereja katolik. Anda paham arti cinta kasih? Cinta kasih tidak memandang. Tuhan meminta kita...
Kapten.80 7 bulanBaca lebih lanjut...Terimakasih atas artikelnya, saya semakin mengerti perjalanan kerajaan raja salomo
Novriadi 8 bulanBaca lebih lanjut...Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 9 bulanBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 9 bulanBaca lebih lanjut...Since your comment is written in English, we are responding in English and including a translation in Indonesian. However, we would recommend that you write us in Indonesian instead, if...
Biara Keluarga Terkudus 9 bulanBaca lebih lanjut...