Orang-Orang Katolik Harus Percaya dan Mengakui bahwa Sistem Sakramental Secara Keseluruhan Diperlukan untuk Keselamatan (de fide)

Suatu aspek lain yang sangat penting dalam masalah ini adalah Pengakuan Iman Dogmatis yang dikeluarkan oleh Konsili Trente dan Konsili Vatikan I. Kedua konsili ini mendeklarasikan secara infalibel bahwa sistem sakramental secara keseluruhan diperlukan untuk keselamatan, dan kebenaran ini harus diakui dan dipercayai oleh semua orang Katolik dan orang-orang yang berkonversi.

Paus Pius IV, Konsili Trente, "Iniunctum Nobis", 13 November 1565, ex cathedra: “Saya mengakui pula bahwa terdapat, secara sungguh-sungguh dan yang disebutkan dengan benar, tujuh sakramen dari Hukum Baru, yang ditetapkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus dan dibutuhkan untuk keselamatan umat manusia, walaupun semuanya tidak dibutuhkan untuk setiap orang…”[i]

Perhatikan bahwa dalam “Iniunctum Nobis”, Pengakuan Iman dari Konsili Trente, Paus Pius IV menyatakan bahwa “tujuh sakramen” (yakni sistem sakramental secara keseluruhan) diperlukan untuk keselamatan seorang manusia, tetapi menambahkan bahwa semuanya tidak dibutuhkan untuk setiap orang. Hal ini sangat menarik dan membuktikan dua poin:

• Hal ini membuktikan bahwa setiap orang harus menerima setidaknya satu sakramen untuk diselamatkan; jika tidak, “tujuh sakramen” tersebut (yakni sistem sakramental) tidak dapat dikatakan sebagai dibutuhkan untuk keselamatan. Maka, definisi ini (di samping definisi lainnya) menunjukkan bahwa setiap orang harus setidaknya menerima Sakramen Pembaptisan untuk memperoleh keselamatan.
• Perhatikan bahwa Konsili Trente (dan Vatikan I di bawah) membuat suatu poin khusus sewaktu mendefinisikan kebenaran ini untuk menekankan bahwa setiap orang tidak perlu menerima semua sakramen untuk memperoleh keselamatan! Hal ini membuktikan bahwa sewaktu pengecualian atau penjelasan dibutuhkan dalam mendefinisikan kebenaran, konsili-konsili akan mengikutsertakannya! Maka, jika orang-orang tertentu dapat diselamatkan tanpa “sakramen” oleh “pembaptisan keinginan”, maka Konsili tersebut dapat dan akan menyatakannya.

Tetapi pengakuan-pengakuan Iman yang dogmatis ini sama sekali tidak menyatakan kemungkinan diselamatkannya seseorang tanpa sakramen-sakramen. Sebaliknya, kenyataan bahwa sakramen-sakramen tersebut diperlukan untuk keselamatan didefinisikan, dengan penjelasan yang perlu dan benar bahwa semua dari ketujuh sakramen tidak dibutuhkan oleh setiap orang.

Konsili Vatikan mengulangi Pengakuan Iman yang sama, yang adalah suatu dogma. Konsili tersebut membuat Pengakuan Iman ini di dalam pernyataan Iman yang pertama di Vatikan I.

Paus Pius IX, Konsili Vatikan I, Sesi 2, Pengakuan Iman, ex cathedra: “Saya mengakui pula bahwa terdapat tujuh sakramen dari hukum baru, yang sungguh dan secara benar disebut demikian, yang ditetapkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus dan dibutuhkan untuk keselamatan, walaupun setiap orang tidak perlu menerima semuanya.”[2]

 Tidak peduli betapa kerasnya seseorang berusaha untuk menghindarinya, “pembaptisan keinginan” bertentangan dengan kebenaran ini, suatu kebenaran yang harus diakui dan dipercayai oleh orang-orang Katolik dan para konvert dari bidah. Kenyataannya, dogma ini menghancurkan teori pembaptisan keinginan.

Romo François Laisney (yang percaya akan Pembaptisan Keinginan), Is Feeneyism Catholic? {Apakah Feeneyisme Katolik}, hal. 9 : “…”Pembaptisan Keinginan" bukanlah suatu sakramen… hal tersebut tidak menghasilkan karakter sakramental."

Catatan kaki:

[1] Denzinger 996.

[2] Decrees of Ecumenical Councils {Dekret-Dekret Konsili-konsili Ekumenis}, Vol. 2, hal.803.