^
^
| Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
| Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Maria Bukan “Co-Redemptrix” (“Penebus Serta”)
Sudah ada dogma infalibel terdefinisi bahwa Yesus Kristus seorang diri merupakan Penebus.
Definisi dogmatis yang mengajarkan bahwa Kristus seorang diri merupakan Penebus kita ini, bahkan sampai menyebutkan Maria. Maka persis dalam konteks disebutkannya Santa Perawan Maria serta para kudus, Konsili Trente mendeklarasikan bahwa Kristus seorang diri adalah Penebus. Itu bukti bahwa Maria bukan Co-Redemptrix (Penebus Serta).
Definisi Konsili Florence bahkan lebih blak-blakan lagi dalam membantah posisi keliru itu pada perkara ini. Didefinisikan dalam Konsili Florence, bahwa Yesus Kristus SEORANG DIRI (solus) telah menekuklututkan musuh umat manusia, menghapus dosa-dosa kita, dan membuka pintu masuk kerajaan Surga. Siapa saja bersikeras berpegang pada pandangan “Co-Redemptrix” (“Penebus Serta”), mengakui bahwa Yesus Kristus melakukannya bersama Maria. Itu pandangan keliru. Harap dicatat bahwa pernyataan-pernyataan dogmatis ini memiliki otoritas tertinggi, dan tidak bersifat falibel.
Bagian kuncinya untuk diskusi ini menyatakan: “qui… solus sua morte” (yakni, yang … dengan wafat-Nya seorang diri) telah menekuklututkan musuh umat manusia, membuka pintu masuk Kerajaan Surga, menghapus dosa-dosa manusia, dll. Itulah yang dengan teguh dipercayai, diakui dan diajarkan Gereja Katolik: bahwa Yesus Kristus seorang diri menebus umat manusia. Percaya gelar “Co-Redemptrix”/“Penebus Serta”, setara mengakui bahwa Yesus Kristus melakukannya bersama Maria. Pandangan itu tidak konsisten dengan definisi dogmatis ini, dan ini merupakan ketetapan tertinggi Gereja. Segala sesuatu harus dipahami dalam terang definisi dogmatis ini, bukan sebaliknya. Segala sesuatu harus dikoreksi sehingga sesuai dengan ini, bukan sebaliknya. Mereka yang bersikeras menolak mengakui bahwa Yesus Kristus SEORANG DIRI melakukan hal-hal ini, orang-orang itu tidak mengakui yang diakui Gereja Katolik.
Fakta-fakta ini seharusnya cukup bagi orang Katolik beriman untuk melihat bahwa Maria hendaknya tidak disebut Co-Redemptrix atau “Penebus Serta”.
Menarik untuk dicatat bahwa Katekismus Konsili Trente juga mengajarkan bahwa Kristus adalah yang “seorang diri” telah menebus kita dan bahwa Kristus “seorang diri”-lah Penebus. Kendati katekismus ini tidak infalibel, namun mengulangi kebenaran yang sudah secara khidmat didefinisikan dalam konsili-konsili yang telah disebutkan di atas.
Berpegang pada opini bahwa Maria adalah “Co-Redemptrix”/“Penebus Serta”, dalam terang definisi-definisi dogmatis di atas (yang secara infalibel menyatakan bahwa Yesus seorang diri merupakan Penebus kita), mengharuskan orang secara harfiah untuk percaya bahwa tidak ada kontradiksi antara kedua pernyataan ini:
Yosua berjalan ke padang pasir seorang diri
Yosua berjalan ke padang pasir bersama Margareta
Saling berkontradiksikah kedua pernyataan ini? Tentu saja keduanya saling berkontradiksi. Tidak bisa kedua-duanya benar pada waktu yang sama. Demikian juga, Yesus & Maria tidak mungkin Penebus kita (Yesus dengan cara lebih besar, Maria dengan cara lebih kecil) kalau Yesus seorang diri Penebus kita. Sebagai doktrin resmi yang diberikan kepada Maria, “Co-Redemptrix”/“Penebus Serta” jelas-jelas salah. Di sini sama sekali tidak ada maksud mengurangi peranan unik Maria dalam keselamatan kita & dalam peristiwa-peristiwa yang berujung pada Penebusan. Tujuan kami hanyalah menyatakan kebenaran secara sederhana. Waspadailah para pendevosi palsu & sesat Bunda Maria yang akan setuju dengan pernyataan apa pun yang tampak memuji Maria, sekalipun tidak konsisten dengan ajaran Katolik. Yesus Kristus seorang diri Penebus. Hanya Allah – dan Allah sajalah – yang mampu menebus kita dan “menghapus dosa-dosa kita”. Definisi-definisi dogmatis ini definitif. Karena itu, definisi-definisi ini seharusnya membuktikan inti permasalahannya kepada orang Katolik, kendati ada sejumlah pernyataan yang tampak menyiratkan hal berlawanan, namun tidak memiliki otoritas infalibel. Tetapi, kami telah merasa kecewa karena fakta bahwa beberapa orang sama sekali tidak puas dengan definisi-definisi dogmatis. Mereka bersikukuh menyebut Maria Co-Redemptrix/Penebus Serta, meski sudah melihat definisi-definisi dogmatis ini. Ini merupakan masalah. Mereka menyimpang dari kebenaran dogmatis.
SANTO ROBERTUS BELLARMINUS MENEGASKAN KEBENARAN YANG SAMA
Di dalam bukunya, Tentang Kristus, St. Robertus Bellarminus berkata demikian.
ROMO JOSEPH POHLE BERKATA BAHWA GELAR ‘COREDEMPTRIX’ MENYESATKAN
Pertimbangkan pula bahwa teolog pra-Vatikan II, Romo Joseph Pohle, dalam suatu karya yang terbit dan diberi imprimatur sebelum Vatikan II, dengan benar mencatat bahwa gelar ‘coredemptrix’ tidaklah tepat untuk Maria.
MARIA DITEBUS DENGAN CARA LEBIH LUHUR
Dalam surat bulla Ineffabilis Deus yang dikeluarkan oleh Paus Pius IX pada 8 Des. 1854, Sri Paus mengajarkan bahwa Maria ditebus dengan cara lebih luhur.
Buah Penebusan Kristus bagi Bunda Maria adalah dia dijaga utuh dari noda dosa asal. Karena Bunda Maria pada kenyataannya ditebus (dan dengan demikian beroleh buah-nya), namun ditebus dengan cara lebih luhur, lantas Bunda Maria tidak mungkin pada waktu itu juga merupakan sebab Penebusan bersama Kristus (sekalipun anda menyematkan kepadanya suatu peranan inferior dan sekunder, yang merupakan makna dari gelar “Co-Redemptrix”/“Penebus Serta”)
BAHWA KRISTUS SEORANG DIRI ADALAH PENEBUS, DAN MARIA BUKANLAH CO-REDEMPTRIX JUGA DITUNJUKKAN OLEH DOSA ASAL DAN TIPOLOGI ADAM DAN HAWA
Berikut suatu cara lain untuk menunjukkan alasan tidak benarnya menyebut Maria “Co-Redemptrix”/“Penebus Serta”. Kebanyakan orang yang terlibat dalam apologetika Katolik setuju bahwa Yesus Kristus adalah Adam kedua. Ini dibuat jelas dalam Perjanjian Baru (1 Korintus 15:45).
Konsisten dengan tipologi Yesus sebagai Adam kedua yang memutarbalikkan kutukan Adam, Maria adalah Hawa baru. Yesus adalah Adam baru, dan Maria adalah Hawa baru. Sama seperti Hawa, wanita pertama, yang secara intim terlibat dengan pria pertama dalam kejadian-kejadian yang berujung pada jatuhnya umat manusia, ada seorang wanita, Maria, yang secara intim terlibat dalam kejadian-kejadian berujung pada Penebusan. Hawa tidak taat kepada Allah dan berdosa. Maria taat kepada Allah dan tidak pernah berdosa. Tentu saja masih ada banyak lagi yang bisa dikatakan soal perkara ini; namun intinya di sini: meski peranan Hawa dengan Adam dalam kejadian-kejadian yang berujung pada dosa asal itu unik dan krusial, namun dosa Adam seorang dirilah yang tergolong dosa asal dan menyebabkan jatuhnya umat manusia. Itu jelas sekali dalam ajaran Katolik.
KONSILI TRENTE DAN ST. TOMAS MENEGASKAN BAHWA DOSA ADAM SEORANG DIRILAH YANG MENENGGELAMKAN DUNIA KE DALAM MAUT;
DEMIKIAN PULA, KRISTUS SEORANG DIRI MENEBUS DUNIA
Ide bahwa Maria secara resmi merupakan “Co-Redemptrix”/“Penebus Serta” akan konsisten dengan ide bahwa dosa asal adalah dosa Adam dan Hawa. Tetapi, itu bukan ajaran Katolk. Bahkan, pada bacaan berikut, St. Tomas tidak menerima gagasan semacam itu. Dia berkata bahwa yang tergolong dosa asal dan jatuhnya umat manusia, bukanlah dosa kedua-duanya.
Harap diperhatikan: St. Tomas menolak ide bahwa yang tergolong dosa asal adalah dosa kedua-duanya. Selain itu, Konsili Trente sangat jelas bahwa dosa asal adalah dosa Adam seorang diri, bukan dosa Adam dan Hawa. Hawa tentu jasa berbuat dosa; namun dosa Adam seorang dirilah yang melahirkan kejatuhan umat manusia serta mendatangkan maut bagi dunia.
St. Robertus Belarminus mengajarkan hal yang sama.
Konsili Trente mengulang-ulang bahwa itu “dosa Adam” tanpa pernah sekali pun menyatakan bahwa itu dosa “Adam dan Hawa”. Konsili Trente bahkan menyatakan bahwa dosa ini adalah dosa satu orang dan “tunggal sumbernya”. Maka dari itu, walaupun peranan Maria unik dan berkelindan dengan peristiwa-peristiwa yang berujung pada Penebusan, Penebusan sendiri dihasilkan oleh Kristus seorang diri. Itulah alasan Yesus Kristus seorang diri Penebus dan hanya Dia yang hendaknya disebut demikian.
JATUHNYA UMAT MANUSIA
Adam dan Hawa secara intim terlibat dalam peristiwa-peristiwa yang berujung pada kejatuhan manusia.
Dosa Adam seorang dirilah yang tergolong dosa asal dan melangsungkan jatuhnya umat manusia
“ … dosa Adam ini, yang tunggal sumbernya …” (Trente, Sesi. 5 tentang Dosa Asal)
PENEBUSAN
Yesus dan Maria secara intim terlibat dalam peristiwa-peristiwa yang berujung pada Penebusan
Yesus Kristus seorang dirilah yang melangsungkan Penebusan
“YESUS KRISTUS TUHAN KITA, DIA YANG SEORANG DIRI MERUPAKAN PENEBUS dan Juru Selamat kita” (Trente, Sesi 25)
MEMBANTAH ARGUMEN KELIRU YANG SERING DIBUAT TENTANG POIN INI – GAGASAN BAHWA MARIA ADALAH SUB-PENEBUS DI BAWAH PENEBUS TUNGGAL
Saya sekarang harus membantah argumen yang kerap kali dibuat oleh para pembela gelar “Co-Redemptrix”/“Penebus Serta” untuk Maria. Dalam upaya menunjukkan bahwa Maria adalah “Co-Redemptrix”/“Penebus Serta”, sering dibuat argumen bahwa Maria adalah penebus inferior di bawah sang Penebus tunggal; sama halnya St. Paulus & para kudus lainnya dikatakan membantu mengerjakan karya Penebusan. Sebagai contoh, seorang individu bernama Michael C. menulis kepada kami dan berkata:
Mereka berargumen bahwa Maria disebut Co-Redemptrix dengan makna bahwa para tokoh suci dan para kudus dapat disebut penebus yang membantu mengerjakan karya penebusan Kristus, seperti dikata oleh St. Paulus tentang dirinya sendiri.
Mereka juga mengemukakan bahwa Musa, dalam suatu makna tertentu, disebut penebus karena dia membebaskan umat di Perjanjian Lama. Tetapi, semua argumen ini menyesatkan dan tidak konsisten dengan posisi mereka sebenarnya. Coba saya ilustrasikan mengapa, dalam menggunakan argumen ini, mereka sebetulnya telah meninggalkan posisi mereka bahwa Maria secara resmi merupakan Co-Redemptrix/Penebus Serta satu-satunya dengan Kristus. Argumen mereka sekarang menjadi seperti ini:
ARGUMEN MENYESATKAN YANG MEREKA GUNAKAN DALAM RANGKA MEMBUKTIKAN POIN ITU, TETAPI TIDAK LOGIS DAN MEREKA MENINGGALKAN POSISI MEREKA SEWAKTU MEREKA MEMBUATNYA
SATU PENEBUS
Yesus Kristus
PENEBUS-PENEBUS LEBIH RENDAH BERSAMA/DI BAWAH PENEBUS TUNGGAL
Maria – “Co-Redemptrix”/“Penebus Serta”
St. Paulus (Kolose 1:24)
Para Kudus
Musa, dalam suatu makna tertentu
Ketika sedang berupaya membela Maria sebagai “Co-Redemptrix”/“Penebus Serta”, mereka menggunakan sebuah argumen yang digambarkan oleh kotak di atas. Mereka berkata bahwa Maria adalah “Co-Redemptrix”, sama seperti orang lain (misal., St. Paulus) membantu mengerjakan karya Penebusan. Masalah besarnya untuk mereka, adalah ini bukan posisi mereka.
Seperti yang telah saya tunjukkan kepada Michael C., argumen ini gagal total. Argumen ini memuat analogi palsu yang secara logis tidak konsisten dengan posisi mereka. Posisi mereka pada kenyataannya, adalah bahwa Maria secara resmi Co-Redemptrix bersama Kristus. Dalam kata lain, posisi Co-Redemptrix adalah bahwa Bunda Maria, sehubungan dengan Penebusan, berada dalam kategori yang unik bersama Kristus. Namun menurut argumen yang sekarang mereka gunakan (ilustrasinya di dalam kotak di atas), Maria semata-mata ada dalam kategori yang sama dengan para kudus lain yang turut serta dalam karya Penebusan di bawah Penebus Tunggal (seperti St. Paulus, Kolose 1:24). Menurut argumen itu, Maria hanyalah salah seorang dari sejumlah “co-redemptor”/“penebus serta”. Maka, dalam upaya membela posisi keliru mereka, mereka telah meninggalkan dan menentang posisi mereka sendiri.
Posisi Co-Redemptrix/Penebus Serta bukanlah bahwa Maria berada dalam sebuah kategori bersama para kudus di bawah Penebus Tunggal, dan bisa disebut “co-redemptor” dalam arti yang sama St. Paulus dikata membantu menggenapkan karya Penebusan. Tidak, posisi Co-Redemptrix/Penebus Serta adalah Maria berada dalam kategori unik bersama Yesus Sang Penebus – kategori yang tidak menyertakan St. Paulus ataupun orang kudus lain. Lantas, orang tidak bisa berupaya menyubstansiasi posisi “Co-Redemptrix”/“Penebus Serta” dengan mengandalkan keikutsertaan orang kudus lain dalam karya Penebusan di bawah Penebus Tunggal. Itu tidak logis dan menyesatkan.
Maka, walaupun kotak di atas menggambarkan cara mereka berargumentasi, kotak di bawahlah yang menggambarkan posisi mereka sebenarnya tentang Maria sebagai “Co-Redemptrix”.
POSISI SEJATI MARIA SEBAGAI “CO-REDEMPTRIX” YANG DITINGGALKAN DAN DIKONTRADIKSIKAN SEWAKTU MEREKA MEMBUAT ARGUMEN DI ATAS
DUA PENEBUS
Yesus Kristus
Maria sebagai Co-Redemptrix/Penebus Serta
PENEBUS-PENEBUS LEBIH RENDAH BERSAMA/DI BAWAH KEDUA PENEBUS
St. Paulus (Kolose 1:24)
Para kudus lainnya
Musa, dalam suatu makna tertentu
Kotak ini adalah representasi posisi mereka yang sebetulnya. Mereka percaya bahwa Maria (dalam hal Penebusan) berada dalam sebuah kategori bersama Yesus, kategori yang bukan milik para kudus lain. Kategori ini tidak hanya berbeda dalam derajat, namun juga dalam jenisnya dengan yang dimiliki St. Paulus, dll. Maka, semua argumen yang mereka ajukan bahwa St. Paulus, para kudus lainnya, dsb. dapat secara bebas disebut “redemptor/penebus” tidak mendukung posisi mereka. Sewaktu mereka berargumen demikian, mereka menentang posisi mereka sendiri dan menyatakan bahwa Maria hanyalah salah seorang dari banyak co-redemptor/penebus serta.
Dengan demikian, andaikata mereka ingin secara sah mencoba membela posisi mereka, mereka hanya bisa mengemukakan argumen-argumen yang mendukung posisi bahwa Maria merupakan bagian dari kotak kiri, satu-satunya yang ada bersama Yesus. Mereka tidak dapat membuat argumen-argumen dari orang-orang atau contoh-contoh di sisi kanan kotak itu. Sewaktu mereka membuat argumen-argumen dari contoh-contoh kotak di sisi kanan, mereka menentang posisi mereka sendiri dan mengakui bahwa Maria hanyalah salah satu dari banyak orang yang dapar secara bebas dan dalam suatu makna yang tidak harfiah disebut “co-redemptor”/penebus serta. Tetapi, argumen-argumen mereka menentang posisi mereka sendiri karena posisi mereka keliru.
INTER SODALICIA DARI PAUS BENEDIKTUS XV
BANTAHAN – Di dalam dokumennya tertanggal 1918, Inter Sodalicia, Paus Benediktus XV mengajarkan bahwa Maria telah menebus dunia bersama Kristus.
JAWABAN – Sederhana saja, pernyataan Benediktus XV dalam dokumen ini sama sekali salah. Ada banyak orang yang mengutip judul berbahasa Latin surat ini (Inter Sodalicia) seolah-olah surat ini adalah suatu dokumen besar atau otoritatif dari seorang Paus. Tidak benar. Faktanya, Inter Sodalicia merupakan sepucuk surat dari Paus Benediktus XVI kepada Sodalitas Nostrae Dominae A Bona Morte (Perserikatan Maria Bunda Kematian Berbahagia). Dalam kata lain, dokumen ini pada dasarnya adalah sepucuk surat dari seorang Paus kepada kelompok doa. Tidak ditujukan kepada Gereja universal. Bukan ensiklik. Dokumen ini sama sekali tidak infalibel. Para Paus mengajar secara infalibel ketika mengajar Gereja universal tentang iman atau moral dengan cara otoritatif. Surat ini sama sekali tidak sebanding dengan proklamasi-proklamasi dogmatis tentang topik ini, yang secara khidmat mendefinisikan dengan presisi bagi segenap Gereja, seperti apa posisi sejatinya dan apa yang harus dipercayai, diakui dan dipertahankan oleh orang Katolik.
Ajaran dari Konsili Florence (belum lagi ajaran Trente dan Katekismus Trente) jelas menentang pernyataan Benediktus XV ini di dalam suratnya kepada kelompok doa tersebut. Para Paus dapat membuat kesalahan dalam kapasitas falibel mereka, sebagaimana yang ditunjukkan oleh sejarah Gereja. Itulah yang persisnya terjadi dalam surat Benediktus XV. Realitasnya, kurangnya perhatian terhadap presisi doktrinal dan definisi dogmatis dari pihak para Paus & klerus pra-Vatikan II adalah sebab terjadinya Kemurtadan Besar di Vatikan II. Lantas, sangat menyesatkan ketika para pendukung gelar keliru Co-Redemptrix/Penebus Serta mengungkit-ungkit nama Inter Sodalicia seolah-olah itu adalah dokumen besar yang membuktikan sesuatu, padahal, seperti terbukti di atas, sama sekali tidak demikian adanya. Ketika berhadapan dengan definisi dogmatis Konsili Florence yang menyatakan bahwa Yesus dengan wafat-Nya seorang diri (solus)-lah yang menebus dunia, dan surat Benediktus XV kepada kelompok doa yang berkata bahwa Yesus dan Marialah yang melakukannya, dokumen pertama harus diterima dan yang kedua harus ditolak. Orang yang tak bisa melihatnya sama sekali tidak percaya infalibilitas paus.
TERJEMAHAN KELIRU DOKUMEN PAUS LEO XIII IUCUNDA SEMPER
PENOLAKAN – Di dalam surat ensikliknya tertanggal 8 September 1894, Iucunda Semper, Paus Leo XIII berkata:
JAWABAN – Tidak, itu bukan yang dikatakan Sri Paus. Terjemahan di atas (terjemahan yang sering dikutip) jelas-jelas terjemahan yang salah. Berikut teks bahasa Latinnya:
Terjemahan yang benar adalah sebagai berikut:
Seperti ditunjukkan oleh terjemahan benar ini, Paus Leo XIII tidak menyebut Maria sebagai “Co-Redemptrix”/“Penebus Serta” di dalam ensiklik ini.
Catatan kaki:
[1] Peter Hünermann, Heinrich Denzinger, Enchiridion Symbolorum, Symboles et définitions de la Foi catholique, 38e éd., Edisi Bahasa Prancis, Éditions du Cerf, Paris, 2010, n° 1347
[2] Peter Hünermann, Heinrich Denzinger, Enchiridion Symbolorum, Symboles et définitions de la Foi catholique, 38e éd., Edisi Bahasa Prancis, Éditions du Cerf, Paris, 2010, n° 1347
Artikel-Artikel Terkait
Terima kasih sudah terbagi doa litani yg I dah ini. ❤️🙏✝️🙏
Hildebrand Avun. Bith 4 hariBaca lebih lanjut...St Aloysius Gonzaga doakanlah kami. Bantulah kami maju dalam mengutamakan kerendahan hati setiap hari. 🙏
Kita 4 bulanBaca lebih lanjut...Pengamatan menarik. Lebih relevan lagi karena banyak dari materi kami membahas bidah-bidah & kemurtadan Vatikan II, yang melibatkan orang-orang yang mengaku Katolik, padahal sebenarnya tidak, karena banyak dari mereka telah...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Berarti anda tidak paham ttg arti katholik, jadi anda belajar yg tekun lagi spy cerdas dlm komen
Orang kudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Anda bahkan tidak percaya bahwa Yesus mendirikan Gereja Katolik, dan anda menyebut diri Katolik. Sungguh sebuah aib. Yesus jelas-jelas mendirikan Gereja di atas Santo Petrus (Mat. 16:18-19), yakni Gereja Katolik,...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Membaca artikel-artikel di Website ini, aku ingat satu ayat di Kitab Amsal. "Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati."...
St. Paul 7 bulanBaca lebih lanjut...Saya katolik, tetapi hanya perkataan Yesus yang saya hormati, yaitu tentang cinta kasih. Yesus tidak mendirikan gereja katolik. Anda paham arti cinta kasih? Cinta kasih tidak memandang. Tuhan meminta kita...
Kapten.80 7 bulanBaca lebih lanjut...Terimakasih atas artikelnya, saya semakin mengerti perjalanan kerajaan raja salomo
Novriadi 8 bulanBaca lebih lanjut...Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 9 bulanBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 9 bulanBaca lebih lanjut...