Extra Ecclesiam nulla salus (EENS)Sekte Vatikan IIBukti dari Kitab Suci untuk KatolisismePadre PioBeritaLangkah-Langkah untuk BerkonversiKemurtadan Besar & Gereja PalsuIsu RohaniKitab Suci & Santo-santa
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh DihadiriMartin Luther & ProtestantismeBunda Maria & Kitab SuciPenampakan FatimaRosario SuciDoa-Doa KatolikRitus Imamat BaruSakramen Pembaptisan

Kutipan Hari Ini

Tentang berkonversinya bangsa pagan Amerika Selatan


19/12/2025

Spiritualitas

Ketika mengonversikan para budak pagan di Amerika Selatan, St. Petrus Klaver (1580-1654) mengajarkan mereka bahwa mereka harus meminta “ampun atas dosa-dosa kehidupan mereka yang dahulu pagan, terutama atas penyembahan berhala, hawa nafsu dan kemabukan.” (Romo Angel Valtierra, Peter Claver – Saint of the Slaves [Petrus Klaver – Santo bagi Para Budak], 1960, hal. 127)

Doktrin

Amsal 15:8 – “Korban orang fasik adalah kekejian bagi Tuhan ....”

Para misionaris Yesuit di belantara Amerika


11/12/2025

Spiritualitas

Soal para misionaris Yesuit dari abad XIX di padang belantara Amerika: “Pada beberapa darmawisata pertama yang ditempuh oleh Romo Van Quickenborne dan Christian Hoecken, mereka sering kali tersesat selama berhari-hari pada waktu tertentu, dan mengarungi padang rumput yang luar biasa besar pada setiap penjurunya namun berjuang sia-sia untuk menemukan letak mereka berada. Padang-padang ini tampak seperti lautan luas: sejauh mata memandang, tiada yang terlihat selain bentangan padang rumput hijau dan langit biru: kijang, kambing gunung dan rusa roe berlimpah ruah; ayam padang dan binatang buruan lainnya ada banyak sekali. Serigala-serigala dan beruang-beruang yang merangkak dari liang mereka untuk memangsa biri-biri menakuti manusia dan hewan liar. Namun dalam kesukaran-kesukaran semacam itu pun, mereka tidak ditelantarkan oleh Penyelenggaraan Ilahi. Malam hari tiba, para Romo sering kali melempar tali kekang pada leher kuda, membiarkan si kuda menempuh arahnya sendiri, dan tidak lama kemudian mendapati diri mereka menyaksikan adanya semacam tempat tinggal. Pernah sekali, ada seekor anjing besar dan aneh muncul tiba-tiba di depan kuda mereka, dan membuat jalan setapak menyeberangi rerumputan tinggi, lalu membawa mereka sampai ke rumah seorang Katolik, tempat mereka beristirahat dan kembali bugar. Itu menjadi penghiburan bagi mereka serta tuan rumah mereka pula, dan mereka pun menyelenggarakan Misteri-Misteri Ilahi.” (The Life of Fr. De Smet [Riwayat Hidup Romo De Smet], hal. 78.)

Doktrin

Paus Benediktus XIV, Nuper ad nos, 16 Maret 1743, Pengakuan Iman:
“Iman Gereja Katolik ini, yang tanpanya tidak seorang pun dapat diselamatkan, dan yang dengan persetujuan saya sendiri, saya sekarang akui dan percayai dengan sungguh-sungguh ....”

Iblis memperdayai pikiran orang sehingga melanggar perintah Allah


03/12/2025

Spiritualitas

St. Alfonsus (1755): “Orang-orang yang duniawi menghindari kesendirian, dan mereka memiliki alasan yang baik untuk melakukannya; sebab di dalam kesendirian, mereka lebih merasakan perihnya penyesalan hati nurani, dan maka dari itu, mereka pergi mencari percakapan-percakapan serta hiruk-pikuk dunia, agar gaduhnya kesibukan-kesibukan ini dapat meredam sengatan-sengatan penyesalan.”

Doktrin

St. Ireneus, Adversus Haereses, Buku 5, Bab 24, sekitar 180 M: “Namun karena Iblis adalah malaikat pemurtad, dia hanya bisa berbuat sejauh ini, seperti yang dulu dilakukannya pada mula-mula, [yakni], memperdayai dan menyesatkan pikiran manusia sehingga melanggar perintah-perintah Allah, dan secara bertahap menggelapkan hati orang-orang yang hendak berjuang melayani-Nya.”

Tuhan murka kepada orang yang bersahabat dengan mereka yang membenci-Nya


28/11/2025

Spiritualitas

2 Tawarikh 19:2 – “Sewajarnyakah engkau menolong orang fasik dan bersahabat dengan mereka yang membenci Tuhan? Karena hal itu Tuhan murka terhadap engkau.”

Doktrin

Paus Pius XI (1923): “ … bidah-bidah yang terlahir dari Reformasi [Protestan]. Di dalam bidah-bidah inilah kita mendapati asal-muasal kemurtadan umat manusia dari Gereja. Dampak-dampak yang menyedihkan dan mematikan dari kemurtadan ini sungguh diratapi, bahkan sampai masa ini, oleh semua orang yang berpikir dengan objektif.” (Rerum omnium perturbationem #4, 26 Jan. 1923)

Salah satu ciri para kudus adalah cinta akan kesendirian


23/11/2025

Spiritualitas

Ciri orang kudus lain yang mulai terwujud pada diri Fransiskus selepas penampakan Gadis itu (1917) [Bunda Maria dari Fatima] adalah cinta akan kesendirian. Pada suatu pagi di bulan Mei, ia meninggalkan kedua anak perempuan (Yasinta dan Lusia) bersama domba-domba, dan mendaki puncak bukit batu yang tinggi. ‘Kalian tidak boleh naik ke sini!’ serunya ke bawah. ‘Biarkan aku sendiri!’ … Lusia dan Yasinta mulai berlari mengejar kupu-kupu. Tiba saat mereka jemu berbuat demikian, mereka telah lupa sama sekali tentang Fransiskus, dan tidak lagi terpikir tentang dia sampai menyadari diri mereka lapar, dan saat bersantap mereka pastinya sudah lama berlalu. Di sana, Fransiskus, masih terbaring tak bergerak di atas bukit batu ... ‘Apa yang kamu lakukan selama ini?’ ‘Aku memikirkan Allah, yang begitu sedih karena begitu banyaknya dosa’, jawab anak laki-laki itu dengan serius. ‘Coba saja aku bisa memberi-Nya sukacita!’” (William Thomas Walsh, Our Lady of Fatima, hal. 61-62)

Doktrin

Paus Benediktus XIV, Apostolica (#6), 26 Juni 1749: “Penilaian Gereja lebih baik daripada penilaian seorang Doktor yang terkenal oleh karena kesucian dan ajarannya.”

Tanpa ada suatu penyesatan pun menjaga iman yang diwariskan kepada Kami dari para Bapa


16/11/2025

Spiritualitas

“Bunda Maria mewahyukan kepada Beato Alanus bahwa segera setelah Santo Dominikus mengkhotbahkan Rosario, para pendosa yang keras hati tersentuh dan menangisi dosa-dosa berat mereka dengan tersedu-sedu …dan di mana ia mengkhotbahkan Rosario, semangat semacam itu dibangkitkan sehingga para pendosa mengubah hidup mereka dan membangun setiap orang ....” (St. Louis de Montfort, Rahasia Rosario, Mawar ke-27)

Doktrin

Paus St. Agato, Konsili Konstantinopel III, 680-681: “ … bagaimanakah ilmu tentang Kitab Suci bisa ditemukan seutuh-utuhnya, jikalau ini tidak dilakukan: apa yang telah didefinisikan secara kanonik oleh para Pendahulu kami yang kudus dan apostolik, dan oleh kelima konsili yang terhormat, Kami jaga di dalam kesederhanaan hati, dan Kami menjaga iman yang diwariskan kepada Kami dari para Bapa tanpa suatu penyesatan pun, dan senantiasa menghendaki dan berjuang untuk memiliki kebaikan yang satu dan yang terutama itu, yakni: agar tiada suatu hal pun dikurangi dari hal-hal yang telah didefinisikan secara kanonik dan agar tiada suatu hal pun diubah atau ditambahkan kepadanya, tetapi agar hal-hal yang sama itu, baik di dalam kata-katanya serta maknanya, dijaga sehingga tak terjamah ….”

Tuhan berfirman kepada Musa: Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku?


10/11/2025

Spiritualitas

“Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu.  Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: ‘Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini!’ … Dan mereka berkata seorang kepada yang lain: ‘Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir. Lalu sujudlah Musa dan Harun di depan mata seluruh jemaah Israel yang berkumpul di situ. Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya … TUHAN berfirman kepada Musa: ‘Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka! Aku akan memukul mereka dengan penyakit sampar dan melenyapkan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari pada mereka.’” (Bilangan 14:1-12)

Doktrin

“Janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang melakukan kejahatan, dan dalam memberikan kesaksian mengenai sesuatu perkara janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang membelokkan hukum.” (Keluaran 23:2)

Allah baik dan rahim kepada mereka yang terus mengabdi Dia


31/10/2025

Spiritualitas

Paus St. Gregorius VII, Musim Panas 1076: “ … Allah yang murka-Nya, ketika Ia mulai mengadili, sama kencang dengan kesabaran-Nya yang berlimpah-limpah.”

Doktrin

St. Ireneus, Contra Haereses, Buku IV, Bab 14, 180 M: “Maka pada mulanya, Allah membentuk Adam, bukan seolah-olah karena Ia membutuhkan manusia, namun agar bisa dimiliki-Nya seseorang yang dapat Dia curahkan kebaikan-kebaikan-Nya … oleh sebab itulah Allah menuntut pengabdian dari pihak manusia, agar, karena Ia baik dan rahim, Ia boleh mencurahkan kebaikan bagi mereka yang terus mengabdi pada-Nya.”

Yasinta dari Fatima ingin mempertobatkan orang berdosa lebih banyak lagi dengan menderita


25/10/2025

Spiritualitas

(1918): “Yasinta [dari Fatima] mengidap penyakit selama beberapa hari setelah Fransiskus. Suatu hari, Lusia mendapatinya sangat girang, tidak seperti biasanya. ‘Lihatlah, Lusia!’, ujar Yasinta. ‘Bunda Maria telah datang mengunjungi kami di sini, dan berkata bahwa sebentar lagi dia akan datang membawa Fransiskus ke Surga. Dan dia bertanya apakah aku masih ingin mempertobatkan orang berdosa lebih banyak lagi dan aku berkata ya. Bunda Maria ingin aku pergi ke dua buah rumah sakit. Namun bukan untuk disembuhkan, tetapi untuk menderita lebih banyak demi cinta akan Allah, demi pertobatan orang berdosa dan demi reparasi atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan terhadap Hati Tak Bernoda Maria.’” (Our Lady of Fatima [Bunda Maria dari Fatima], hal. 161)

Doktrin

Santo Yohanes Krisostomus (392): “Merataplah bagi orang-orang tak percaya; merataplah bagi orang-orang yang tidak sedikit pun berbeda dari mereka, orang-orang yang karena itu meninggal tanpa pencerahan, tanpa meterai! [Pembaptisan] … mereka berada di luar Istana … bersama orang-orang terkutuk: sebab, ‘Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jika seseorang tidak dilahirkan kembali dari air dan Roh, ia tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.’”

Penyelenggaraan Allah dalam Pembaptisan Pribumi Amerika


11/10/2025

Spiritualitas

“Lalu sahut Musa: ‘Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: TUHAN tidak menampakkan diri kepadamu?’ TUHAN berfirman kepadanya: ‘Apakah yang di tanganmu itu?’ Jawab Musa: ‘Tongkat.’ Firman TUHAN: ‘Lemparkanlah itu ke tanah.’ Dan ketika dilemparkannya ke tanah, maka tongkat itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya. Tetapi firman TUHAN kepada Musa: ‘Ulurkanlah tanganmu dan peganglah ekornya’ --Musa mengulurkan tangannya, ditangkapnya ular itu, lalu menjadi tongkat … Lagi firman TUHAN kepadanya: ‘Masukkanlah tanganmu ke dalam bajumu.’ Dimasukkannya tangannya ke dalam bajunya, dan setelah ditariknya ke luar, maka tangannya kena kusta, putih seperti salju. Sesudah itu firman-Nya: ‘Masukkanlah tanganmu kembali ke dalam bajumu.’ Musa memasukkan tangannya kembali ke dalam bajunya dan setelah ditariknya ke luar, maka tangan itu pulih kembali seperti seluruh badannya.” (Keluaran 4:1-7)

Doktrin

The Life of St. Isaac Jogues [Riwayat Hidup St. Isakh Jogues], hal. 225: “Jogues mendapat kabar bahwa kedua orang Huron itu akan dihukum mati malam itu di Tionontoguen. Dia tinggal bersama mereka di pendopo dan menegaskan permohonan-permohonannya kepada mereka. Pada akhirnya, mereka setuju. Sekitar saat itu, suku Mohawk melemparkan beberapa jagung mentah yang baru saja dipetik kepada para tahanan. Pelepah-pelepah [jagung]-nya tersebut basah karena hujan yang baru turun. Romo Jogues dengan berhati-hati mengumpulkan tetesan air yang berharga itu di atas sebuah daun dan menuangkannya di kepala kedua neofit [para konvert baru] itu, untuk membaptis mereka dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Suku Mohawk paham bahwa perbuatannya [perbuatan Jogues] itu bermaksud mendatangkan kebahagiaan kepada para korban yang mereka benci ini. Meluaplah murka mereka terhadap kelancangannya dan dia pun mereka pukuli, mereka ancam akan mereka bunuh bersama orang-orang Huron … Pada malam itu, dua orang Huron [yang telah dibaptisnya] itu dibakar di atas api.”

^

>