Berbagai kemurtadan, penghujatan, & penistaan yang dilakukan Yohanes Paulus II

Salib Patah Para Anti-Paus Vatikan II

Paulus VI, Yohanes Paulus II, Benediktus XVI, dan Fransiskus semuanya membawa suatu simbol yang hanya telah dimengerti oleh segelintir orang – salib patah di mana Tubuh Kristus ditampilkan sebagai suatu sosok yang menjijikkan dan tidak lazim. Para Satanis pada abad kelima dan keenam, seperti pula para penyihir hitam dan para penyihir dari Abad Pertengahan (476-1453), menggunakan arca-arca semacam itu untuk melambangkan kebencian mereka terhadap Kekristenan. Museum Ilmu Sihir di Bayonne, Prancis memiliki simbol potongan-potongan kayu yang digunakan di dalam misa hitam atau Sabat para penyihir pada Abad Pertengahan, di mana salib patah digunakan sebagai simbol sang Antikristus.

Yohanes Paulus II sebagai seorang “Kardinal”

Berikut foto-foto Karol Wojtyla (Yohanes Paulus II) di pegunungan Polandia (sewaktu ia menjabat sebagai seorang “Kardinal” pada tahun 1972) yang mengenakan celana pendek, kaus tembus pandang, dan bergulingan persis di samping seorang wanita dan anaknya.

Anti-Paus Yohanes Paulus II dan para break-dancer di Vatikan

Pada tanggal 25 Januari 2004, Anti-Paus Yohanes Paulus II memimpin suatu pertunjukan di Vatikan, di mana para break-dancer melompat, jungkir balik dan memutarkan badan mereka diiringi irama musik rock dari sebuah boombox kecil. Anti-Paus Yohanes Paulus II melambaikan tangannya setelah setiap penari menuntaskan suatu gerakan, dan lalu menyoraki seluruh kelompok itu. “Untuk kerja keras yang kreatif ini, saya memberkati anda dari hati saya,” ujarnya.

Anti-Paus Yohanes Paulus II bersama para Putri Altar

Yohanes Paulus II telah menyetujui praktik Putri Altar, yang dikutuk oleh tiga Paus yang berbeda sebagai praktik yang jahat.

Paus Benediktus XIV, Allatae Sunt (#29), 26 Juli 1755: “Paus Gelasius, di dalam suratnya yang kesembilan (bab 26) kepada para uskup Lukania, mengutuk praktik jahat yang telah diperkenalkan, yakni wanita melayani imam pada saat perayaan Misa. Karena penyalahgunaan ini telah menyebar ke orang-orang Yunani, Inosensius IV melarang praktik ini secara ketat di dalam suratnya kepada uskup Tuskulum: ‘Hendaknya para wanita tidak memberanikan diri melayani di altar; hendaknya mereka sama sekali tidak diperbolehkan melakukan pelayanan ini.’ Kami pula telah melarang praktik ini dalam kata-kata yang sama yang termuat dalam konstitusi Kami yang sering diulangi, Etsi Pastoralis, bagian 6, no. 21.”

 

di dalam suratnya yang kesembilan (bab 26) kepada para uskup dari Lucania, mengutuk praktik jahat yang telah diperkenalkan, yakni para wanita yang melayani imam pada saat perayaan Misa. Karena penyalahgunaan ini telah menyebar kepada orang-orang Yunani, Inosensius IV melarang praktik ini secara ketat di dalam suratnya kepada uskup dari Tusculum: ‘Wanita tidak boleh berani melayani di altar; mereka harus sama sekali ditolak untuk melakukan pelayanan ini.’ Kami pula telah melarang praktik ini di dalam kata-kata yang sama di dalam konstitusi Kami yang sering diulangi, Etsi Pastoralis, bagian 6, no. 21.”

Anti-Paus Yohanes Paulus II duduk dengan Salib yang terbalik di atas kepalanya di Israel, 24 Maret 2000

Anti-Paus Yohanes Paulus II dan jubahnya yang berhiaskan Salib yang terbalik

Ini adalah sebuah foto dari Anti-Paus Yohanes Paulus II sewaktu ia masih menjabat sebagai seorang “Kardinal” dan mengunjungi Chicago. Perhatikan salib yang terbalik di jubahnya.

Anti-Paus Yohanes Paulus II pada Hari Orang Muda Sedunia tahun 2000

[Iman yang Esa, Harapan yang Esa, Misi yang Esa]

Di sini kita melihat Anti-Paus Yohanes Paulus II pada Hari Orang Muda Sedunia tahun 2000. Perhatikan patung yang di bawahnya orang-orang harus berjalan. Apakah ini adalah patung Kristus atau Iblis? Jika anda melihat tangan yang mencengkeram dan mata yang merah menyala, sangat jelas bahwa ini adalah Iblis, dan bukan Tuhan kita. Berikut patung ini lebih dekat.

Surat Vittorio Messori tentang Anti-Paus Yohanes Paulus II

Buku Anti-Paus Yohanes Paulus II yang terlaris: Crossing the Threshold of Hope [Menyeberangi Ambang Pintu Harapan] disunting oleh Vittorio Messori dan dikompilasikan dari jawaban-jawaban kepada pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Messori kepada Anti-Paus Yohanes Paulus II. Seakan-akan apa yang termuat di dalam buku itu tidak cukup mengejutkan, di atas ini adalah suatu salinan dari surat pribadi yang ditulis tangan dalam bahasa Prancis, di mana Messori menyingkapkan bahwa terdapat banyak pertanyaan serta jawaban yang lebih lanjut yang tidak diikutsertakannya di dalam buku itu. DI bagian kiri atas dari catatan ini, perhatikan kop surat pribadi dari Messori. Di bawah surat ini, perhatikan tanda tangannya. Di dalam surat ini, Messori berkata dalam bahasa Prancis, untuk mengomentari buku Crossing the Threshold of Hope: “Saya tidak menyingkapkan semuanya. Saya kira bahwa untuk beberapa orang yang masih Katolik, akan menjadi terlalu mengejutkan.”

Koin Komemorasi Vatikan untuk Anti-Paus Yohanes Paulus II

Ini adalah koin komemoratif dari Vatikan untuk Yohanes Paulus II. Perhatikan bahwa kebetulan terdapat tiga bintang, masing-masing memiliki enam ujung : 666.

Partai Komunis Polandia Memuji “Pemilihan” Anti-Paus Yohanes Paulus II

[Partai Komunis Polandia memuji pilihan untuk Paus]

Sewaktu Anti-Paus Yohanes Paulus II “terpilih” pada tahun 1978, Partai Komunis Polandia secara publik memuji pilihan itu. Di atas, kita melihat berita utama surat kabar yang tampak pada waktu itu.