^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Kejatuhan Konstantinopel - video
Video berbahasa Inggris
Dari waktu ke waktu, saya akan membuat serial tentang apa yang saya anggap sebagai momen-momen yang paling dramatis di dalam sejarah Gereja. Serial ini akan mendiskusikan peristiwa-peristiwa tertentu yang khususnya saya anggap menarik di dalam sejarah Gereja. Tidak semua kejadian ini tentunya adalah kejadian yang baik, tetapi beberapa hal amat dramatis dan mungkin menarik bagi beberapa orang. Dan kejadian yang ingin saya bahas pada waktu ini adalah Kejatuhan Konstantinopel pada tahun 1453.
Konstantinopel adalah kota di dunia Timur yang merupakan ibukota dari Kekaisaran Byzantine pada waktu itu. Harus diingat bahwa pada tahun 1054, terjadi Skisma Timur Besar, di mana kebanyakan dari gereja-gereja Timur di bagian timur Gereja jatuh ke dalam skisma oleh karena penolakan mereka terhadap Kepausan. Tetapi, terkadang berlangsung persatuan kembali. Misalnya, pada Konsili Florence, terjadi sebuah persatuan kembali dengan beberapa skismatis dari Timur yang berekonsiliasi dengan Gereja.
Konsili Florence
Tetapi, intinya adalah bahwa di dalam abad setelah tahun 1054, kebanyakan dari dunia Timur seringkali berada dalam skisma dari Gereja sejati; dan pada periode tersebut, Islam terus berkembang dan bertambah kekuatannya. Sekitar tahun 1300, Kekaisaran Utsmaniyah terbentuk, yang merupakan kekaisaran dari agama sesat Islam, dan Kekaisaran ini mendominasi daerah-daerah di Timur Tengah dan Afrika Utara dan mulai mencapai dunia Kristiani Timur.
Dan hal yang amat menarik adalah bahwa daerah-daerah yang pada akhirnya jatuh ke dalam agama sesat Islam yang gelap serta kekaisarannya adalah Takhta-takhta yang paling terkenal keburukannya dalam hal perpecahan skismatis dari Gereja Roma. Pada akhirnya, Islam berhasil menguasai Aleksandria, Yerusalem, Antiokhia, dan Konstantinopel; semua Takhta yang jatuh ke dalam skisma oleh karena penolakan mereka terhadap Kepausan. Hal tersebut bagaikan Allah membiarkan mereka – sekalinya mereka terpisahkan dari carang anggur mereka – untuk tenggelam sepenuhnya di dalam kegelapan dari Kekaisaran Islam, tetapi Ia tidak mengizinkan Islam untuk melaju ke dunia Kristiani Barat: Italia, dsb.
Lalu, pada tahun 1453, Islam memperkuat posisinya di tempat yang waktu itu merupakan dunia Kristiani Timur, atau yang mengaku diri dunia Kristiani Timur. Islam pun memiliki pemimpin muda baru yang bernama Muhammad II.
Ia hanya berusia 19 tahun dan sangat ambisius serta bersemangat untuk agama sesatnya serta Kekaisarannya, dan memutuskan bahwa ia ingin mencoba menyerang Konstantinopel. Para Muslim sebelumnya telah mencoba untuk melakukan hal tersebut banyak kali, tetapi tidak pernah berhasil, dan alasan untuk hal tersebut adalah bahwa kota tersebut memiliki benteng yang amat kuat. Konstantinopel dikelilingi perairan di sisi utara, selatan dan di timur. Satu-satunya jalan darat untuk mendekati kota tersebut adalah dari sisi barat. Sejarahwan Warren H. Carrol – yang akan saya kutip – menjelaskan di dalam bukunya, The Glory of Christendom: A History of Christendom [Keagungan Kekristenan: Sejarah Kekristenan], volume 3, hal. 564, menjelaskan mengapa begitu sulit untuk menyerang dan menguasai kota tersebut, kota kekaisaran Konstantinopel.
Jadi, suatu jalan darat utama untuk memasuki Konstantinopel dihalangi oleh sebuah tembok yang besar yang tampaknya tidak dapat ditembus, tetapi Muhammad II memutuskan untuk mencoba menggunakan bubuk mesiu untuk mendobrak tembok tersebut. Tetapi, ia memerlukan senjata yang lebih kuat. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Carroll:
Jadi, kita melihat bahwa seorang pria dari Hongaria ini menawarkan kemampuan tekniknya kepada musuh terbesar Kekristenan, dan ia membantu mereka untuk membuat meriam yang besar ini yang akan mereka gunakan untuk mencoba mendobrak tembok Konstantinopel. Dan saya kira hal ini menunjukkan betapa liciknya orang-orang, bagaimana orang-orang tertentu akan melakukan hampir segala hal apa pun untuk diri mereka sendiri. Jika ia menerima bayaran yang besar, ia pun hendak membantu menghancurkan kota yang waktu itu merupakan ibukota dari dunia Kristiani Timur. Dengan meriam besar ini, Konstantinopel tampaknya menghadapi sebuah masalah, sebab temboknya adalah perlindungan utamanya pada waktu itu; sekelompok besar tentara mendekatinya. Lalu, pada tanggal 6 April, Muhammad II, sang pemimpin orang-orang yang tidak beriman tersebut, membuat permintaan resminya agar Konstantinopel menyerah. Permintaan tersebut ditolak, maka pemboman pun bermula beberapa hari kemudian. Meriam besar yang telah diciptakan Urban hanya dapat ditembakkan tujuh kali dalam waktu satu hari karena untuk memuat bola raksasanya, diperlukan waktu yang amat lama.
Pada tanggal 21 April, sebuah menara jatuh dan suatu keretakan pertama pun dibuat pada tembok luarnya, tetapi tembok tersebut pun diperbaiki dan mereka bahkan mempertimbangkan untuk meninggalkan upaya tersebut, sebab mereka berpikir bahwa pertolongan militer akan datang dari dunia Kristiani Barat. Tetapi, para Muslim memutuskan bahwa orang-orang Kristiani begitu terpecah belah sehingga mereka tidak akan datang membantu Konstantinopel. Pada tanggal 27 Mei, hari Minggu, meriam Urban dibawa untuk mendobrak tembok luar di Lembah Lycus dari jarak dekat. Tembakannya menghasilkan keretakan yang besar di dalamnya. Dengan keretakan yang besar ini, mereka bersiap untuk melakukan serbuan besar mereka dan orang-orang di dalam kota tersebut memindahkan serta mencoba untuk melindungi ikon-ikon dan juga melakukan perarakan serta bernyanyi dalam harapan bahwa Allah akan membebaskan mereka dari penyerbuan ini. Dan hal yang amat menarik adalah sebagaimana yang dinyatakan oleh Carroll:
Jadi, kita melihat bahwa Gereja “Kristiani” terbesar di dunia pada waktu itu dipenuhi orang-orang yang berharap dan berdoa agar mereka terbebaskan dari serangan tersebut. Tetapi, serangan besar terhadap Konstantinopel bermula pada pukul 1:30 pagi hari pada hari Selasa, 29 Mei 1453. Terjadi suatu perang yang sengit sewaktu para Muslim bergegas masuk, tetapi para Muslim itu terlalu banyak jumlahnya dan sewaktu mereka mengambil alih atas menara terdekat dan menancapkan bendera dengan bulan dan bintang, simbol dari Islam, di atas menara tersebut, hal itu amat menurunkan moral para pembela Konstantinopel. Lalu, salah satu dari komandan dibunuh dan banyak orang mulai melarikan diri pada saat itu sewaktu mereka melihat bendera orang Muslim di atas menaranya. Carroll merangkum keputusasaan Kaisar Byzantine. Pada halaman 567, ia berkata:
Sewaktu penyerbuan tersebut berlangsung, di dalam gereja Hagia Sophia, Misa telah selesai dan Sakramen Mahakudus berada di dalam tabernakel. Orang-orang mulai berlarian ke dalam gereja, tetapi para Muslim menerobos masuk dan membawa semua orang keluar gereja dan mereka mulai mengedarkan orang tersebut bagaikan budak. Carroll berkata:
Bagi saya, peristiwa itu adalah peristiwa yang sangat menarik dan dramatis di dalam sejarah Gereja. Tentunya menurut saya, hal tersebut melambangkan dikuasainya dunia Timur yang skismatis oleh kegelapan Islam, bagaimana Allah membiarkan hal tersebut terjadi sebagai hukuman untuk perpisahan mereka dari Gereja yang sejati, tetapi hal tersebut juga menunjukkan bagaimana Allah terkadang membiarkan kejahatan berjaya di bumi, walaupun keadilah meraja selamanya di hidup yang selanjutnya. Hal tersebut juga menarik bagi saya, sebab hal itu menunjukkan bahwa jika tidak ada upaya bersama untuk memerangi kejahatan, kejahatan pun akan memperoleh kemenangan, dan para Kristiani palsu yang memberikan bantuan kepada musuh-musuh Allah dapat secara efektif mengubah haluan sejarah.
Artikel-Artikel Terkait
Gereja Katolik mengajarkan bahwa iman Katolik diperlukan untuk keselataman, dan bahwa kalau ada orang yang mengalami ketidaktahuan, dan dia sungguh-sungguh menjalani hidup baik seturut hukum kodrat, maka Allah akan mencerahkan...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Tuhan Yesus jelas mewajibkan orang untuk mendengar Gereja (Mat. 18:17). Dan Ia telah mendirikan institusi Kepausan di atas St. Petrus (Mat 16:18-19), dan menyerahkan segenap kawanan domba-Nya kepada St. Petrus...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Konsili Vatikan II adalah konsili sesat yang memuat begitu banyak bidah dalam dokumen-dokumennya. Konsili tersebut dibuka oleh Anti-Paus Yohanes Paulus XXIII dan dokumen-dokumennya diratifikasi oleh Anti-Paus Paulus VI. Konsili itu...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Setuju, Tuhan Yesus Turun kebumi bukan membawa agama tapi mengajarkan kasih. Agama adalah buatan manusia.
Joe 3 bulanBaca lebih lanjut...Menurut anda KVII itu sesat atau tidak, dan apakah KVII tidak diperlukan oleh gereja katolik ?
Antony 3 bulanBaca lebih lanjut...Bagaimana dg orang2 yg bahkan selama hidupnya selalu menderita, mendapat tekanan dari sekitar, dan benar2 tidak pernah mendapatkan pertolongan atau mengenal Yesus? Apakah adil bagi mereka jika mereka langsung binasa?...
Anastasia 4 bulanBaca lebih lanjut...St. Louis de Montfort hidup & menulis buku ini sebelum Penampakan Fatima terjadi, karena itu tidak ada pembahasan tentang Doa Fatima. Namun Doa Fatima memang diikutsertakan dalam pendarasan Rosario. Panduan...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Kok gk ada Doa Terpujilah sama Doa Fatima ? 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Iyus 5 bulanBaca lebih lanjut...Sdr. Petrus Berlian sangat brilian 💪😎☝️
Doulou Kurion 5 bulanBaca lebih lanjut...Saya sanngatsuka cerita ini
Monika Monika 5 bulanBaca lebih lanjut...