^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Kebaikan Maria kepada Para Hambanya yang Setia - Percakapan St. Leonardus
PERCAKAPAN KESEPULUH
Kebaikan Maria kepada Para Hambanya yang Setia
I. “Sewaktu orang-orang Mesir melihat bahwa, pada saat bencana kelaparan yang menimpa negeri mereka, mereka memperoleh persediaan makanan oleh karena perhatian Yusuf yang pada waktu itu menjabat sebagai Wakil Raja dari negeri tersebut, mereka pun mengungkapkan rasa syukur mereka kepadanya dalam kata-kata berikut: Keselamatan kami ada di tanganmu; dan mengakui melalui perkataan tersebut bahwa mereka memandang keselamatan mereka sebagai suatu hasil dari kebaikannya. Betapa lebih benarnya kita, sebagai orang Kristen, mampu menujukan pujian tersebut kepada Bunda Allah, karena ia menyediakan bukan hanya kebutuhan dari tubuh kita, seperti Yusuf sehubungan dengan orang-orang Mesir, tetapi juga keselamatan bagi jiwa kita. Memang, sewaktu begitu banyak orang yang malang, yang tidak setia kepada rahmat, jatuh ke dalam Neraka, Maria membuka Surga kepada mereka yang berlindung kepadanya dengan penuh kepercayaan. Ya, kepadanyalah kita pantas melantunkan pujian yang indah ini: Keselamatan kami ada di tanganmu. Jika kita diselamatkan, hal itu terjadi melalui dirimu, kepada kemurahanmulah kami berutang atas rahmat yang demikian berharganya. Berapakah dari antara kita, memang benar adanya, yang akan telah jatuh ke dalam Neraka, jika tanpa perantaraan Maria, yang hatinya telah tersentuh oleh beberapa doa dari diri kita. ‘Untuk menggerakkan hati dari sang Perawan Suci, ujar Richard de Saint-Victor, kita cukup berdoa suatu doa yang singkat yang didaraskan dengan penuh devosi.’ Ya, saudara-saudaraku, sebuah doa yang singkat, sekelumit penghormatan, yang didaraskan dengan penuh devosi, sering cukup untuk mengonversikan para pendosa yang paling keras kepala; anda akan melihatnya.
II. Ada seorang pria bangsawan yang tabiatnya amat buruk. Ia membiarkan dirinya sendiri melakukan tindakan-tindakan yang terjahat dan terbarbar. Ia sering tinggal di pedesaan, di dalam sebuah benteng yang dibangun di atas batu karang. Ia memerintahkan kepada para hambanya untuk merampok dan membunuh semua orang yang menapakkan kaki di daerah kekuasannya; sehingga dia menjadi kepala para bandit, dan amat ditakuti oleh orang-orang disekitarnya. Tetapi, di tengah-tengah kejahatannya, ia tidak lalai, walaupun demi segala emas di dunia, untuk mengucapkan setiap harinya satu Salam Maria sebagai penghormatan kepada sang Perawan Suci, dan ia berusaha untuk mengucapkan doa itu dengan sedikit devosi. Tetapi, pada suatu hari seorang biarawan yang kudus datang melewati daerah itu, dan ia jatuh ke dalam tangan para pembunuh bayaran yang tercela itu. Tetapi, karena sang biarawan tidak memiliki apa-apa, ia tidak merasa terganggu, dan berkata kepada para penjahat yang malang itu untuk membawanya ke hadapan tuan mereka, karena ia hendak mengatakan beberapa hal yang amat penting kepadanya. Sewaktu ia berhadapan dengannya, ia berkata: Tuan, ujar sang biarawan kepadanya, saya hendak mengatakan beberapa hal yang amat penting kepada anda: tetapi saya ingin agar semua hamba anda hadir disini, karena hal-hal yang hendak saya nyatakan kepada anda juga berkenaan dengan mereka sebagaimana pula diri anda. Pria bangsawan itu pun memerintahkan agar semua hambanya hadir. Sewaktu mereka tiba, biarawan itu bertanya kepadanya bilamana ada hambanya yang tidak hadir. Tidak seorang pun, jawab salah satu dari mereka kepada sang biarawan itu. – Maafkan saya, Tuan, ujar sang biarawan kepada pria bangsawan itu, saya tidak melihat di sini bendahara anda. – Memang benar, ya bapaku: panggillah dia, dan hendaknya ia segera datang ke sini. Bendahara itu menolak untuk datang, dan ia harus diseret dengan paksa. Ia menolehkan kepalanya ke sana dan ke mari seperti orang gila. Siapakah engkau? Sang Biarawan berkata dengan penuh wibawa, aku memerintahkanmu atas nama Allah untuk menyatakan di sini, di hadapan semua orang, siapa dirimu. – Aku bukanlah seorang manusia, jawab sang bendahara, melainkan seorang iblis. – Mengapakah engkau telah berada begitu lamanya di dalam rumah Tuan ini? – Aku telah melayaninya selama empat belas tahun, untuk melihat bilamana muslihat-muslihatku mampu membuatnya melalaikan untuk satu hari pun untuk mendaraskan satu Salam Maria yang biasanya ia ucapkan: sebab pada hari di mana ia akan telah melalaikannya, aku telah menerima perintah dari Allah untuk mencekiknya, dan menyeret jiwanya bersamaku ke dalam Neraka. Setelah berkata demikian, ia pun menghilang. Semua orang yang hadir bersujud, dan pria bangsawan itu pun menangis berlinangan air mata, mengubah hidupnya, bersyukur kepada sang Perawan Suci untuk telah, demi satu doa yang demikian singkatnya, membebaskannya dari tangan iblis.
III. Jadi, anda lihat, saudara-saudaraku, bahwa cukup untuk mendaraskan satu doa yang singkat, yang diucapkan dengan penuh devosi, kita dapat menggerakkan sang Perawan Suci. Ya hati Maria yang lembut! Siapakah yang mampu untuk tidak menantikan darimu segala kebaikan yang diinginkannya! Jika engkau begitu pemurah terhadap mereka yang menyakitimu, tidakkah engkau akan jauh lebih pemurah terhadap para hambamu yang setia, yang setiap hari mendaraskan Rosario Suci, yang berpuasa setiap hari Sabtu, yang mengenakan jubah Karmel yang kecil, yang mencintaimu dan yang menghormatimu dengan penuh kesalehan? Ah! Kepada orang-orang ini, engkau bukan hanya akan menjadi begitu pemurah, tetapi engkau mencurahkan rahmatmu, dan hal yang terkecil pun yang mereka akan lakukan bagimu akan dianugerahi dengan pahala yang besar di Surga. Maka, anda lihat, saudara-saudaraku, betapa mereka harus menyesal, mereka yang dari antara anda telah lalai untuk melayani Maria. Saya berkata kepada anda, ya pendosa, yang hampir tidak membuat Tanda Salib pada sore hari sebelum tidur, yang tidak pernah memberikan suatu penghormatan pun kepada sang Perawan Suci. Mintalah maaf kepadanya, dengan bersujud di kakinya, dan katakanlah kepadanya, dengan memukul dada anda: Ampun, ya Maria! Ampun! Sayang sekali! Aku bukan hanya telah lalai untuk melayanimu, tetapi aku juga telah seringkali menyakiti hatimu yang kudus. Tidak lagi akan demikian adanya sejak saat ini. Karena keselamatanmu ada di dalam tanganmu, kuserahkan diriku kepadamu, dan berdoa agar engkau mengamankan jiwaku. – Ya, saudara-saudaraku, Maria akan datang menolong anda, dan akan membantu anda untuk memperoleh keselamatan, selama anda melayaninya sebagaimana ia patut dilayani. Peluklah setidaknya devosi ini dengan penuh semangat, devosi yang saya sarankan kepada anda sebagai devosi yang amat penting. Setiap sore hari dan setiap pagi hari, ucapkanlah tiga Salam Maria, untuk menghormati Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa Asal, dan lalu ucapkanlah doa tobat, dengan tekad yang teguh untuk tidak lagi pernah berdosa. Devosi itu adalah suatu jalan yang amat mujarab untuk menjamin keselamatan anda. Tetapi waspadalah agar anda tidak pernah melalaikannya; sebab satu kelalaian pun akan dapat menyebabkan anda untuk binasa selamanya. Anda baru saja melihat apa yang akan terjadi kepada pria bangsawan itu, andaikata ia melalaikan satu hari pun untuk mendaraskan Salam Maria. Saya juga menyarankan kepada anda untuk sering mengingat, pada siang hari, kenangan akan sang Perawan Suci, dan untuk berucap kepadanya dengan setulus hati, dengan suatu harapan yang teguh untuk mendapatkan keselamatan anda melalui perantaraannya: Perawan Maria, ya Maria! Selamatkanlah jiwaku.”
Catatan kaki:
Œuvres du bienheureux Léonard de Port-Maurice [Karya-Karya Beato Leonardus dari Porto Mauritio], Disadur dari Bahasa Italia ke dalam Bahasa Prancis oleh M. Charles Sainte-Foi, T. III, Paris, Louis Vivès, Librairie-Éditeur, 1858, hal. 109-112.
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 4 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 4 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 4 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 4 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 6 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 7 bulanBaca lebih lanjut...