^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Hukum Taurat, Roma 4
Pertama, kami harus menolak pernyataan bahwa seorang Protestan itu pintar Alkitab. Banyak orang Protestan memiliki pengetahuan tentang ayat-ayat tertentu, bahasa-bahasa Alkitab, sejarah Alkitab, dsb; tetapi mereka terus berada di dalam kegelapan sehubungan dengan ajaran-ajaran yang paling penting dan paling jelas dari Alkitab.Yakni, mereka mengabaikan ajaran Kitab Suci tentang keselamatan, Gereja Kristus, dsb. Karena mereka terus mengabaikan hal-hal yang sebegitu jelasnya diajarkan di dalam Kitab Suci – hal-hal yang merupakan pesan inti dari Alkitab, seperti bahwa perbuatan-perbuatan dan tindakan-tindakan adalah suatu bagian yang menentukan bilamana seorang manusia memiliki keselamatan – mereka sama sekali tidak mengerti Kitab Scui.
Kedua, pernyataannya bahwa konteks tersebut tidak dipertimbangkan sewaktu mendiskusikan Roma 3:28 sama sekali tidak benar. Memang beberapa Protestan, pada umumnya, sayangnya tidak akan pernah menjadi yakin, terlepas betapapun banyaknya bukti yang anda berikan kepada mereka. Roma 3 memulai dengan sebuah diskusi tentang penyunatan: suatu karya dari Hukum Lama. Poin ini secara khusus dibuat di dalam buku kami, Kitab Suci Membuktikan Ajaran-Ajaran Gereja Katolik. Maka, kia dapat secara jelas melihat bahwa konteksnya adalah perbuatan-perbuatan dari Hukum Lama.
Di dalam ayat-ayat lainnya dari bab tersebut, St. Paulus berbicara di dalam konteks tersebut. Sebelum saya menanggapi pertanyaan anda tentang Roma 4, saya harus berkata bahwa bukan hanya Roma 3:1 dan Galatia 2-lah yang mendukung poin kami tentang makna perkataan St. Paulus, “Hukum Taurat”. Hal itu juga ditunjukkan oleh Galatia 5 dan Filipi 3
Kita dapat melihat bahwa sewaktu St. Paulus merujuk kepada “Hukum Taurat”, ia berbicara tentang Hukum Lama, dan bukan semua tindakan manusia.
Tetapi, teman anda membawa-bawa Abraham. Ia bertanya mengapa St. Paulus menyebutkan Abraham jika ia berbicara tentang Hukum Lama. Dengan mengajukan pertanyaan ini, teman anda menuntun kita secara langsung kepada suatu pembantahan yang menghancurkan posisinya sendiri.
(Semua ini omong-omong dibahas di dalam artikel ini Pembenaran (Justifikasi) Melalui Iman Saja dan Keselamatan Kekal Abadi Dibantah oleh Kitab Suci. Mohon membaca akhir dari artikel ini dan melihat bagian yang disebut: KASUS ABRAHAM MEMBANTAH TEOLOGI PROTESTAN -KASUS INI MEMBUKTIKAN BAHWA PEMBENARAN BUKANLAH TINDAKAN SEKALI UNTUK SEUMUR HIDUP, MELAINKAN SESUATU YANG BERTAMBAH DAN DIJAGA MELALUI KETAATAN….)
St. Paulus membawa-bawa Abraham dalam Roma 4, segera setelah berbicara tentang bagaimana orang-orang dibenarkan oleh iman dan bukan karena mereka melakukan hukum Taurat (yakni, terlepas dari Hukum Lama). St. Paulus melakukan hal ini persisnya untuk membuktikan kepada orang-orang ini bahwa pembenaran tidaklah terikat secara tidak terpisahkan dengan Hukum Lama, dengan penyunatan, dsb. St. Paulus memberikan contoh bagaimana Abraham dibenarkan oleh imannya di dalam Kejadian 15:6, yang terjadi sebelum Abraham disunat dalam Kejadian 17:
Maka dari itu, poin St. Paulus adalah bahwa jika Allah dapat membenarkan Abraham oleh iman sebelum penyunatan (seperti yang ditunjukkan oleh contoh ini), maka Allah pun dapat membenarkan anda, jika anda tunduk kepada iman terhadap Yesus dan meninggalkan penyunatan dan karya-karya Hukum Lama. Itulah persisnya poin yang dibuatnya. Hal itu harus dimengerti sewaktu seseorang membaca bab ini. Poinnya bukanlah bahwa jika anda tunduk kepada Yesus dan iman-Nya, perbuatan-perbuatan, karya-karya atau dosa-dosa anda tidak akan memengaruhi pembenaran anda! Pandangan semacam itu adalah pembejatan besar terhadap arti sejati dari poin Santo Paulus.
Maka, sewaktu Paulus berkata sebagai berikut tentang Roma 4:1-4…
…ia dengan jelas berbicara dalam konteks untuk mengontraskan sistem karya Perjanjian Lama dengan kuasa yang dimiliki oleh Allah untuk membenarkan mereka yang menerima iman akan diri-Nya di luar sistem karya Perjanjian Lama. Itulah persisnya subjek dan konteksnya. Ia tidak mengajarkan bahwa pembenaran oleh iman dalam Kristus terlepas dari tindakan serta perbuatan manusia.
Tetapi, di dalam Yakobus 2, subjek dan konteksnya berbeda. Yakobus 2 membahas tentang ajaran Kristiani bahwa iman mereka akan Kristus tidaklah cukup. Intinya adalah tentang hidup Kristiani dan hidup secara umum, bukan tentang mengajarkan orang-orang bahwa sistem Perjanjian Lama tidak diwajibkan. Seseorang dapat benar-benar berkata bahwa di dalam Yakobus 2, subjeknya sama dengan permasalahan yang kita bicarakan: ide Protestan bahwa manusia dibenarkan oleh imannya akan Yesus sendiri. Dan ide itu dicela sebagai ide yang sepenuhnya salah. Dan itulah mengapa di dalam bab ini, kita membaca bahwa Abraham dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya.
Jadi, kita dapat melihat bagaimana para Protestan telah sepenuhnya salah mengerti ayat-ayat dari Kitab Suci ini. Dengan melakukannya, mereka telah mendirikan suatu agama sesat dan Injil yang sesat yang sepenuhnya menentang seluruh pesan Kitab Suci. Terdapat lebih banyak hal tentang Abraham di dalam bagian dari dokumen yang saya referensikan. Dokumen itu membahas bagaimana Abraham dibenarkan lebih dari satu kali, yang juga membantah teologi Protestan.
Artikel-Artikel Terkait
Halo – tidak semua orang yang mengaku Kristen benar-benar meniru teladan Kristus. Karena itulah ada tertulis, “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...karena nama Mahatma Gandhi disebut saya ingat salah satu ujarannya.. "I like your Christ , but I don't like your Christian. Your Christian are so unlike your Christ". apakah kita...
Deo Gratia 4 bulanBaca lebih lanjut...Ya. Bunuh diri adalah dosa berat, dan orang-orang yang mati dalam keadaan dosa berat langsung masuk Neraka. https://vatikankatolik.id/dosa-asal-dosa-berat-neraka/ Menarik pula bahwa Kitab Hukum Kanonik tahun 1917, kanon 1240 §1 no....
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Sayang sekali mayoritas orang Nusantara mengikut agama diabolis itu. Semoga Roh Kudus mencerahkan hati para umat muslim dan mengeluarkan mereka dari kegelapan.
Ray 8 bulanBaca lebih lanjut...apakah benar bahwa orang yang bunuh diri tidak akan diampuni dosanya dan akan selamanya berada di neraka?
Maria Melanie Aryanti 8 bulanBaca lebih lanjut...Anda sebetulnya perlu menonton dan menyimak video ini (yang tampaknya belum/tidak anda simak dengan baik). Kelihatannya, nenurut anda gelar santo/santa itu tidak penting. Tetapi gelar ini begitu pentingnya karena di...
Biara Keluarga Terkudus 8 bulanBaca lebih lanjut...Sibuk semua dengan liturgis masing masing... hakim yang punya otoritas yaitu Yesus... terserah pada mau sibuk apaan soal santa santo... apa yang dilakukan di dunia akan dihakimi secara pribadi oleh...
ngatno 8 bulanBaca lebih lanjut...terima kasih min penjelasannya terima kasih juga kalendernya, sangat bermanfaat
Yulius Kristian 9 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Kongregasi Suci bagi Ritus (Sacra Rituum Congregatio) melarang warna biru dalam pakaian ibadat dan menyatakan penggunaan warna tersebut sebagai suatu penyelewengan.[a] “Prefek Kongregasi Abdi Santa Perawan Maria dari...
Biara Keluarga Terkudus 10 bulanBaca lebih lanjut...Orang yang tidak jujur seperti anda ini adalah yang sesat. Membantah poin video ini anda tidak bisa. Poin-poin yang kami ajukan di dalam artikel dan video ini berasal dari buku...
Biara Keluarga Terkudus 11 bulanBaca lebih lanjut...