^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Hasil yang Busuk dari Bidah yang Melawan Dogma Ini
Bidah yang menyatakan bahwa “ketidaktahuan yang tidak teratasi” menyelamatkan orang-orang yang meninggal sebagai non-Katolik dan bahwa para non-Katolik dapat diselamatkan oleh “pembaptisan keinginan” sering segera menghasilkan sebuah kemurtadan seseorang dari Kristus sendiri. Imam dari Irlandia yang terkenal, Romo Denis Fahey, adalah suatu contoh yang persis.
Di sini kita melihat bahwa Romo Denis Fahey, imam dari Irlandia yang terkenal, yang tulisan-tulisannya dipuji oleh banyak orang yang menyebut diri mereka sendiri “Katolik tradisionalis”, mengajarkan bahwa orang-orang Yahudi yang menolak Tuhan kita Yesus Kristus mungkin “memiliki kehidupan supernatural yang ingin disaksikan oleh Allah di dalam setiap jiwa” (yakni, keadaan rahmat) dan oleh karena itu dapat diselamatkan. Ini sungguh suatu kekejian. Perhatikan bagaimana pernyataan Romo Fahey secara langsung bertentangan dengan sabda Allah.
Sabda Allah berkata kepada kita bahwa barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Romo Denis Fahey berkata kepada kita bahwa seorang Yahudi yang menolak Putra memiliki kehidupan: “anggota Bangsa Yahudi, yang menolak Tuhan kita, mungkin memiliki kehidupan supernatural ....” Dengan membuat penyataan semacam itu, Romo Fahey (sayangnya) menyingkapkan bahwa ia bukan seorang Katolik, melainkan seorang bidah terang-terangan. Mungkin jika Romo Fahey menyempatkan lebih banyak waktu untuk mengenali kebenaran akan Yesus Kristus, Injil-Nya, dan dogma-dogma-Nya, dan bukan menulis banyak buku tentang “kekuatan naturalisme yang terorganisir”, ia akan telah menemukan bahwa inti fokus dari seluruh Injil – dan inti kebenaran dari alam semesta serta dogma Allah Tritunggal – adalah bahwa Yesus Kristus adalah Putra Allah, dan bahwa anda harus percaya akan diri-Nya untuk memperoleh kehidupan kekal.
Untuk menyatakan bahwa seseorang dapat memperoleh keselamatan sambil menolak Yesus Kristus adalah untuk berkata bahwa seseorang dapat memperoleh keselamatan sembari menolak keselamatan itu sendiri. Itu adalah salah satu bidah terburuk yang dapat dikatakan seseorang.
Tetapi, Romo Fahey telah meneguk bidah bahwa orang-orang yang meninggal sebagai orang non-Katolik dapat diselamatkan, yang merajalela pada akhir abad tersebut, seperti yang telah saya tunjukkan. Ia telah meneguk bidah bahwa Di Luar Gereja Tidak Terdapat Keselamatan tidak benar-benar berarti bahwa di luar Gereja tidak terdapat keselamatan. Dengan menolak arti sesungguhnya dari dogma tersebut, dan dengan percaya bahwa orang-orang non-Katolik dapat diselamatkan, hanya dibutuhkan waktu yang singkat bagi Romo Fahey untuk menyimpulkan (seperti yang dilakukannya di atas) bahwa orang-orang dapat diselamatkan di dalam agama apa pun – termasuk orang-orang Yahudi yang menolak sang Juru Selamat sendiri. Hal ini membuktikan bahwa orang-orang yang melihat dogma ini dan percaya bahwa bahkan seorang pagan, Buddhis, Muslim, Yahudi, dsb. dapat diselamatkan tanpa konversi kepada Kristus sesungguhnya percaya bahwa seorang non-Katolik dapat diselamatkan di dalam agama apa pun, seperti yang dinyatakan oleh Uskup Agung Lefebvre berikut.
Perhatikan “dst.” Kata “dst.” berarti “dan seterusnya, dan lain-lainnya”! Uskup Lefebvre berkata bahwa terdapat banyak agama-agama lain yang di dalamnya orang-orang dapat diselamatkan. Ini sungguh suatu bidah. Uskup Lefebvre percaya bahwa orang-orang dapat diselamatkan sembari menyembah dewa-dewi sesat dan banyak ilah-ilah (Buddhisme, Hinduisme). Tetapi, hal ini sederhananya menggambarkan bahwa semua orang yang percaya bahwa keselamatan mungkin diperoleh anggota-anggota agama-agama non-Katolik tanpa misteri-misteri utama Iman Katolik (Allah Tritunggal dan Penjelmaan) mengakui bahwa jiwa dapat diselamatkan di dalam agama apa pun: Islam, Buddhisme, dst. Hal ini menunjukkan bagaimana orang-orang yang menentang arti sejati dari Di Luar Gereja Tidak Terdapat Keselamatan dan perlunya iman akan Kristus dan Allah Tritunggal menolak semua iman dan sesungguhnya tidak memiliki iman”.
Romo Fahey dan Uskup Lefebvre tidak dapat berkata kepada anda bahwa seseorang yang meninggal sebagai seorang Satanis pasti binasa. Mereka jelas percaya bahwa adalah suatu hal yang mungkin bagi orang lain, siapa pun orang itu (termasuk orang Yahudi yang menolak sang Juru Selamat sendiri) untuk memperoleh keselamatan tanpa Iman Katolik, dan di dalam agama-agama sesat. Jika orang-orang Yahudi, Buddhis, Hindu dan Muslim dapat diselamatkan di dalam agama sesat mereka dan tanpa Iman Katolik – sebagaimana yang mereka katakan – maka, menurut mereka, seorang Satanis mungkin juga dapat diselamatkan tanpa Iman Katolik dan di dalam agama sesatnya; mereka harus mengakui bahwa kita tidak dapat mengetahui hal itu karena sang Satanis pun mungkin beritikad baik.
Maka, dengan percaya bahwa keselamatan mungkin diperoleh orang-orang yang meninggal sebagai anggota dari agama-agama non-Katolik, Romo Fahey, Uskup Lefebvre dan orang-orang lainnya yang berpegangan kepada bidah ini percaya bahwa keselamatan mungkin diperoleh di dalam setiap dan semua agama.
Hal ini seharusnya menjadi suatu pesan kepada orang-orang yang menyebut masalah ini semata-mata masalah “akademik”. Masalah ini bukan semata-mata masalah “akademik”; masalah ini memengaruhi kehidupan rohani seseorang di dalam berbagai cara. Penyangkalan terhadap dogma ini membejatkan iman seseorang sampai ke intinya, dan sepenuhnya membejatkan kepercayaan seseorang akan Yesus Kristus sendiri sebagai Juru Selamat dunia, dan membejatkan seluruh cara seseorang memandang dunia supernatural.
Di Biara Keluarga Terkudus, kami secara pribadi telah bercakap-cakap dengan ratusan orang tentang masalah pembaptisan keinginan dan Di Luar Gereja Tidak Terdapat Keselamatan dan kami telah dihubungi oleh ribuan orang. Dari ratusan orang yang bersamanya kami telah berbicara tentang masalah pembaptisan keinginan, saya dapat berkata dengan jujur bahwa sekitar 5 sampai 10 sungguh menyatakan bahwa pembaptisan keinginan hanya berlaku kepada orang-orang yang menginginkan pembaptisan air (para katekumen). Sisanya (hampir 100%) percaya bahwa “pembaptisan keinginan” menyelamatkan orang-orang Yahudi, Buddhis, Hindu, Muslim, pagan dan bahkan orang-orang non-Katolik yang menolak Kristus. Mengapakah pada dasarnya setiap orang yang percaya akan pembaptisan keinginan menolak ajaran Gereja Katolik (Paus Eugenius IV, Konsili Florence, de fide) bahwa semua orang yang meninggal sebagai non-Katolik tidak diselamatkan?
Dan dari sekitar 5 sampai 10 orang yang saya ingat percaya akan pembaptisan keinginan hanya bagi para katekumen, pada dasarnya orang-orang tersebut terpaksa mengakui bahwa para katekumen yang tidak dibaptis pada dasarnya “di luar Gereja”. Jadi, bahkan 5 sampai 10 orang tersebut memeluk sebuah posisi bahwa terdapat keselamatan “di luar” Gereja atau keselamatan bagi orang-orang yang tidak berada di dalam “kesatuan” Gereja, yang adalah suatu bidah. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki kehendak baik, yang setia kepada ajaran Katolik yang dogmatis, akan melihat bahwa Gereja Katolik tidak mengajarkan pembaptisan keinginan sama sekali sewaktu fakta-faktanya disajikan kepada orang tersebut.
Faktanya, seseorang yang menghadiri Serikat St. Pius X baru-baru ini menelpon kami dan berkata kepada saya bahwa Neneknya yang beragama Metodis diselamatkan oleh “pembaptisan keinginan”. Saya berkata kepada pria tersebut bahwa bahkan jika pembaptisan keinginan itu benar (kenyataannya tidak), pembaptisan keinginan tidak akan menyelamatkan orang-orang Metodis (bidah) yang sudah dibaptis. Tetapi ia tidak setuju, dan ia melawan bahkan dengan lebih bersemangat untuk mendukung bidahnya. Ia lalu berkata kepada saya bahwa saya menganut suatu bidah untuk menyatakan bahwa tidak terdapat keselamatan di luar Gereja! Dan posisi bidah dari pria ini hanya mencerminkan posisi umum dari banyak “tradisionalis” bidah yang menghadiri Misa-Misa berbahasa Latin di seluruh dunia, serta pada dasarnya setiap anggota dari Novus Ordo.
Catatan kaki:
[1] Uskup Agung Marcel Lefebvre, Against the Heresies [Melawan Bidah], Angelus Press, 1997, hal. 216.
[2] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 2 (1878-1903), hal. 394.
[3] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 1 (1740-1878), hal. 280.
[4] Denzinger 1716.
[5] Bruder Robert Mary, Father Feeney and The Truth About Salvation {Romo Feeney dan Kenyataan tentang Keselamatan}, hal. 213.
Artikel-Artikel Terkait
Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 3 mingguBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 3 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 3 bulanBaca lebih lanjut...Kami menerima semua dogma Gereja Katolik tanpa terkecuali, dan kami memandang mereka yang menerima semua dogma Gereja dan belum terpisah darinya, sebagai orang Katolik; itulah bagaimana kami bersekutu dengan Gereja...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Maaf tapi saya tidak mempercayai artikel ini. Bagaimana Anda bisa tetap berada dalam persekutuan dengan Gereja Katolik jika Anda menolak untuk percaya Paus (setelah Vatikan II) & Magisterium? Jika Anda...
Novy Binarti 5 bulanBaca lebih lanjut...Gereja Katolik mengajarkan bahwa iman Katolik diperlukan untuk keselataman, dan bahwa kalau ada orang yang mengalami ketidaktahuan, dan dia sungguh-sungguh menjalani hidup baik seturut hukum kodrat, maka Allah akan mencerahkan...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Tuhan Yesus jelas mewajibkan orang untuk mendengar Gereja (Mat. 18:17). Dan Ia telah mendirikan institusi Kepausan di atas St. Petrus (Mat 16:18-19), dan menyerahkan segenap kawanan domba-Nya kepada St. Petrus...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Konsili Vatikan II adalah konsili sesat yang memuat begitu banyak bidah dalam dokumen-dokumennya. Konsili tersebut dibuka oleh Anti-Paus Yohanes Paulus XXIII dan dokumen-dokumennya diratifikasi oleh Anti-Paus Paulus VI. Konsili itu...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Setuju, Tuhan Yesus Turun kebumi bukan membawa agama tapi mengajarkan kasih. Agama adalah buatan manusia.
Joe 7 bulanBaca lebih lanjut...